Kelompok 2 - Farmasi 1h - Senyawa Kompleks - Kimia Dasar
Kelompok 2 - Farmasi 1h - Senyawa Kompleks - Kimia Dasar
SENYAWA KOMPLEKS
DOSEN PEMBIMBING
Disusun Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan kemudahan kepada kami sehinnga
makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Dengan dibuatnya makalah ini tentunya dapat
menambah pengetahuan maupun wawasan bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari banyak bantuan
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Tentunya makalah yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
besar harapan kami sudilah kiranya pembaca memberikan kritik dan saran guna
penyempurnaan makalah ini.
Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam, penyelesaian makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................................2
2.1 Pengertian Senyawa Kompleks.................................................................................2
2.1.1 Tata Nama Senyawa Kompleks...............................................................................3
2.2 Atom Pusat................................................................................................................4
2.2.1 Pengertian Atom Pusat............................................................................................4
2.2.2 Struktur Atom Pusat................................................................................................4
2.3 Ligan..........................................................................................................................6
2.3.1 Pengertian Ligan......................................................................................................6
2.3.2 Klasifikasi Ligan......................................................................................................6
2.4 Penamaan Senyawa Kompleks..................................................................................9
2.4.1 Senyawa Kompleks Netral....................................................................................10
2.4.2 Senyawa Kompleks Berisomer..............................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah Senyawa kompleks terdiri dari ion logam dan ligan, ligan berupa molekul
atau anion yang menyumbangkan sepasang elektronnya untuk membentuk ikatan
kovalen koordinasi. Runutan ion-ion logam essensial bagi kesehatan organisme
hidup sering terdapat sebagai ion kompleks. Selain itu senyawa kompleks juga
penting dalam laboratorium kimia, industri, dan lingkungan.
1
C. Wagner and Enrique J. Baran (2002 : 90-278) membentuk struktur oktahedral.
Kompleks cis[PtCl2(gly)2] juga telah disintesis oleh Dirk Steinborn; Henrik
Junicke; Frank W. Heineman (1997) menunjukkan struktur oktahedral terdistorsi,
ikatan antara Pt dengan glisin terjadi melalui gugus N-H primer pada glisin.
Keberhasilan sintesis kompleks tersebut memungkinkan asam amino yang lain juga
dapat membentuk kompleks dengan logam transisi yang lain, karena secara struktur
semua asam amino mempunyai gugus NH2, COO- , dan rantai samping.
Glisin dan alanin yang strukturnya ditunjukkan oleh Gambar 1 merupakan asam
amino nonessensial yang dapat diperoleh dan disintesis oleh organisme itu sendiri.
Adanya donor N dan O pada glisin dan alanin diharapkan juga mampu membentuk
kompleks atau senyawa kelat dengan Ni(II). Oleh karena itu, sintesis dan
karakterisasi kompleks Ni2+-glisin dan Ni2+-alanin menarik untuk dipelajari lebih
lanjut.
1.3 Tujuan
1. Dapat mengehtahui dan menjelaskan apa itu Senyawa Kompleks
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tata nama umum kini jarang bahkan tidak digunakan lagi. Hal ini disebabkantata nama
dengan cara ini hanya didasarkan atas nama penemu atau warna yang
3
Senyawa Gmelin : [Co(NH3)6]2(C2O4)3
Garam Zeise : K[PtCl3(C2H4)].H2O
Sedangkan nama senyawa koordinasi yang didasarkan atas warna yang
dimilikiadalah:
2. Banyak senyawa kompleks yang berbeda namun memiliki warna yang sama
b) Tata nama yang didasarkan atas nama dan jumlah ligan, nama atom pusat serta
muatan dari kompleks yang ada. Angka arab yang digunakan dapat berupa tanda
positif atau negatif yang menunjukan muatan ion kompleks, angka Arab
ini
4
Atom pusat adalah Kation logam unsur transisi yang terdapat dalam ion atau senyawa
kompleks.
5
2.3 Ligan
2.3.1 Pengertian Ligan
Ligan adalah ion atau molekul, yang menyumbangkan sepasang elektron ke atom
atau ion logam pusat untuk membentukkompleks koordinasi. Ligan dapat berupa
anion,kation,dan molekul netral. Ligan bertindak sebagai basa lewis ( mendonor
pasangan elektron) dan atom logam pusat dipandang sebagai asam lewis (akseptor
pasangan elektron). Sifat ikatan antara logamdengan ligan bervariasi dari ikatan
kovalen hingga ikatan ion.
1. Ligan Monodentat
Ligan monodentat juga disebut bergigi satu karena mereka mengigit atom logam
hanya disatu tempat. Contoh monodentat adalah ion klorida, air, ion hidroksida, dan
amino.
2. Ligen Bidentat
Basa lewis yang menyembungkan dua pasang elektron bebas ke atom logam pusat
dikenal sebagai ligan bidentat. Mereka sering disebut sebagai ligan pangkelat.
Kompleks yang mengandung ligan pangkelat disebut Khelat. Berikut contoh Ligan
bidentat :
Etilendiamina
6
Ion asetilasetonat
Fenantrolin
Ion oksalat
Berikut contohnya :
7
4. Ligan ambidentat
Ligan ambidentat adalah ligan dengan lebih dari satu atom donor potensial.
Misalnya, ion tiosinat (NCSˉ) yang dapat mengikat atom logam pusat atau ion
dengan atom nitrogen atau belerang.
5. Ligan jembatan
Ligan jembatan adalah ligan yang terikat pada lebih dari satu atom logam.
8
OH – Hidroksida [Fe 2 (OH) 2 (H 2 O) 8 ] 4+
[Ir 3 N(SO 4 ) 6 (H 2 O) 3 ]
N3- Nitrida 4-
Cl – Khlorida Nb 2 Cl 10
H- hidrida B2H6
O2 Oksida [Cr 2 O 7 ] 2-
1. Berdasarkan nama dan jumlah ligan serta nama atom pusat beserta tingkat
oksidasinya, contoh :
9
[Co(NH3)3(No2)3] = triamnetrinitrocobalt(III)
[Ni(CO)4] = tetracarbonylnickel
Ion positif (kation) disebut terlebih dahulu, diikuti dengan ion negatif (anion). Hal
ini juga berlaku untuk garam sederhana.
Contoh :
Bola koordinasi dalam (inner coordination sphere) ditulis di dalam tanda kurung
persegi dan ligan disebut terlebih dahulu sebelum logam, namun dalam rumus
molekulnya, ion logam ditulis di bagian awal.
Contoh :
10
K3[CuCl5] = potassium pentachlorocuprat(II)
Ca2[Fe(CN)6] = calsium hexacyanoferrate(II)
11
[PtBr3(NH3)2]n = catena-poly[diaminedibromoplatina(III)-µ-bromo
[PdCl2]n = catena-poly[palladium(II)di-µ-chloro]
[ZnCl2(NH3)]n = catena-poly(aminechlorozink(II)-µ-chloro]
12
DAFTAR PUSTAKA
13