Anda di halaman 1dari 14

FUNGSI SARANA PRASARANA PENDIDIKAN

Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah MANAJEMEN
SARANA PRASARANA

Dosen Pengampu:

Dr. Lukman Hakim, MA.

Disusun oleh :

1. Ghazali Kader (NIM:1993244016)

2. Achmad Hamdan Yuafi A. (NIM:1993244004)

3. Muhammad Chaidir Ali Hafidz (NIM: 1993244033)

4. Dimas Alfa Roby (NIM: 1993244025)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI

TEBUIRENG-JOMBANG

13-09-2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Fungsi Sarana
Prasarana Pendidikan” tepat pada waktunya, makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas Manajemen Sarana dan Prasarana.

Makalah disusun berdasarkan hasil diskusi yang diharapkan, guna untuk menambah
pengetahuan tentang Manajemen Sarana dan Prasarana.

Segala petunjuk, arahan dan bantuan dari berbagai pihak yang penulis terima dalam
menyusun makalah ini sangatlah besar artinya. Untuk itu, dalam kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami berharap kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya Makalah ini.

Demikian harapan kami semoga hasil diskusi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan
menambah referensi yang baru sekaligus ilmu pengetahuan yang baru pula.

Penyusun

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………..…1

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..4

A. Latar Belakang………………………………………………………………………...4

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..4

C. Tujuan…………………………………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..5

A. Fungsi Sarana Dan Prasarana Pendidikan……………………………………………5

BAB III PENUTUP……………………………………………….………………………….13

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………..13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fungsi sarana dan prasarana dalam dunia pendidikan sangat diperlukan karena sangat
menunjang proses dalam pendidikan, apalagi seperti yang kita ketahui bersama manfaat dan
fungsi dari sarana dan prasarana dalam pendidikan sangat penting dalam proses belajar dan
pembelajaran apalagi sekarang ini teknologi sangat canggih dan modern, harapannya dapat
bersaing dengan Negara Negara yang sudah maju, dengan adanya sarana dan prasarana
pendidikan di Indonesia terciptalah pendidikan yang bermutu dan anak bangsa juga bisa
membuka pengetahuan yang lebih luas.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja fungsi sarana dan prasarana pendidikan?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengkaji tentang fungsi sarana dan prasarana pendidikan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. FUNGSI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

1.) Alat pembelajaran

Alat pembelajaran adalah alat-alat yang di gunakan untukrekam merekam bahan


pelaran atau alat pelaksanaan kegiatan belajar. Yang di sebut dengan kegiatan “merekam” itu
bisa berupamenulis, mencatat, melukis, menempel (di TK), Dan sebagainya. Papan tulis,
misalnya termasuk alat pembelajaran jika di gunakan guru untuk menuliskan materi
pelajaran. Termasuk juga kapur (untuk chalkboard) atau spidol (untuk whiteboard) dan
penghapus papan tulis, buku tulis, pensil, pulpen atau bolpoin, dan penghapus (karet stip dan
“tipeks”) juga termasuk alat pelajaran

Alat pelajaran yang bukan rekam merekam pelajaran, melainkan alat kegiatan belajar
adalah alat-alat pelajaran olahraga (bola, lapangan, raket, dsb), alat-alat praktikum, alat-alat
pelajaran yang di gunakan di TK (gunting, kertas lipat, perekat, ds), alat-alat kesenian dalam
dalam pelajaran kesenian, alat-alat “pertukangan” (tukang pahat, tukang kayu, tukang anyam,
dsb) dalam pelajaran kerajinan tangan.

2). Alat peraga

Alat peraga adalah segala macam alat yang di gunakan untuk meragakan
(mewujudkan, menjadikan terlihat) objek atau meteri pelajaran (yang tidak tampak mata atau
tak terindra, atau susah untuk di indra). Manusia punya raga (jasmani, fisik), karena dengan
itu lef4x manusia terlihat. Dengan kata lain, bagian raga dari makhluk manusia merupan
bagian yang tampak, bisa dilihat (bagian dalam tubuh manusia pun bisa dilihat, tentu saja jika
“dibedah”). Itu intinya “meragakan” yaitu menjadikan sesuatu yang “tak terlihat” menjadi
terlihat. Dalam arti luas yang tak terindra (teraba untuk yang tuna netra).

Alat peraga suka dibedakan menjadi dua macam, yaitu (1) alat peraga langsung (2)
alat peraga tidak langsung

a). Alat peraga langsung, yaitu jika guru menerangkan dengan menunjukkan dengan
menunjukkan benda sesungguhnya (benda di bawa ke kelas, atau anak di ajak ke benda)

5
b).Alat peraga tidak langsung, yaitu jika guru mengadakan penggantian terhadap benda
sesungguhnya, berturut-turut dari yang konkrit ke yang abstrak, maka alat peraga dapat
berupa: benda tiruan (miniatur), film, slide, foto, gambar, sketsa, atau bagian. Di samping
pembagian ini ada lagi peraga atau peragaan yang berupa perbuatan atau kegiatan yang di
lakukan oleh guru. Sebagai contoh jika guru bagaimana orang: berkedip, mengengadah,
melambaikan tangan, membaca dan sebagainya, maka tidak perlu menggunakan alat
peraga, tetapi iya memperagakan.

3). Media pendidikan

Media pendidikan (media pengajaran) itu suatu yang agak lain sifatnya dari alat
pelajaran alat alat peraga. Kadang orang menyebut semua alat bantu pendidikan itu media,
padahal bukan. Alat pelajaran alat alat peraga memerlukan keberadaan guru. Alat pelajaran
dan alat peraga membantu guru dalam mengajar. Guru mengajarkan materi pelajaran di bantu
(agar merid dapat menangkap pelajaran lebih baik) oleh alat pelajaran dan alat peraga. Oleh
media, disisi lain. Guru bisa “dibantu digantikan” keberadaannya. Dengan kata lain guru bisa
tidak ada di kelas, digantikan oleh media.

Secara bahasa (asal-usul bahasa atau etimilogis) media (medium) itu merupakan
perantara. Jadi, bahasa ibu bisa di sebut sebagai medium pengajaran yang di gunakan TK-TK
di desa. Bahasa inggris merupakan medium pengajaran di sekolah-sekolah internasional. Itu
sisi lain, bukan media sebagai sarana (alat bantu) pendidikan. Begitu pula “dukun” menjadi
“medium” berkomunikasi dengan arwah-arwah leluhur (dalam kepercayaan tertentu).

Media (medium) dalam konteks pendidikan mempunyai makna sama dengan media
dalam komunikasi (karna pendidikan itu juga komunikasi, komunikasi antara pendidikan dan
pendidik atau yang di didik). Media komunikasi merupakan perantara penyampaian pesan
(messages) yang berupa informasi dan sebagainya dari komunikator (pembicara) ke
komunikasi (yang di ajak bicara).

Menurut Subagyo MS (1990:10) dalam bukunya menajemen logistik menyebutkan


bahwa fungsi-fungsi menajemen sarana dan prasarana terdiri dari:

a). Perencanaan kebutuhan barang

Perencanaan merupakan kegiatan analisis kebutuhan terhadap segala kebutuhan dan


perlengkapan yang di butuhkan sekolah untuk kegiatan pembelajaran peserta didik dan

6
kegiatan penunjang lainnya. Kegiatan ini di lakukan segala terus menerus selama kegiatan
sekolah berlangsung. Kegiatan ini biasa di lakukan pada awal tahun pelajaran dan di
sempurnakan tiap tri wulan atau tiap semester. Perencanaan dapat di lakukan oleh kepala
sekolah, guru kelas, guru-guru bidang study dan di bantu oleh staf sarana dan prasarana.

b). Prosedur Perencanaan

-Mengadakan analisa materi dan alat atau media yang di butuhkan

-Seleksi terhadap alat yang masih dapat dimanfaatkan

-Mencari dan menetapkan dana

-Menunjuk seseorang yang akan di serahkan untuk mengadakan alat dengan


pertimbangan -keahlian dan kejujuran.

Hal-hal yang harus di perhatikan dalam perencanaan:

-Perencanaan pengadaan barang harus di pandang sebagai bagian integral dari usaha
kualitas proses belajar mengajar

-Perencanaan harus jelas

-Perencanaan harus realistis, yaitu dapat dilaksanakan dengan jelas, terprogram,


sistematis, sederhana, luwes, fleksibel, dan dapat dilaksanakan.

-Rencana harus sistematis dan terpadu

-Rencana harus menunjukkan unsur-unsur insani ataupun noninsani yang baik

-Memiliki struktur berdasarkan analisis

-Menunjukkan skala prioritas

-Penganggaran

Fungsi ini terdiri dari atas kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha untuk merumuskan
perincian penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar, yaitu skala mata uang dan jumlah
biaya dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku. Anggaran sarana
prasarana meliputi ; anggaran pembelian, anggaran perbaikan dan pemeliharaan, anggaran
penyimpanan dan penyaluran, anggaran penelitian dan anggaran pengembangan barang.

7
4. Pengadaan

Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan penyediaan semua jenis
sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
yang telah di tetapkan sebelumnya. Dalam konteks persekolahan, pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan merupakan segala kegiatan yang di lakukan dengan cara menyediakan
semua keperluan barang atau jasa berdasarkan hasil perencanaan dengna maksud untuk
menunjang kegiatan pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif
dan efisien dengan tujuan yang di inginkan.

Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan fungsi operasional kedua


dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan setelah perencanaan. Fungsi ini pada
hakikatnya merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan sesuai dengan dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan
spesifikasi, jumlah, waktu, maupun tempat dengan harga dan sumber yang dapat di
pertanggungjawabkan. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dapat di lakukan secara
langsung oleh instansi yang bersangkutan maupun secara terpusat. Pengadaan yang di
laksanakan secara terpusat di lakukan oleh pemerintah pusat terhadap pengadaan kendaraan
bermotor, mesin kantor, mesin cetak, alat elektronik dan komputer.

Ada beberapa alternatif cara dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
persekolahan, yaitu:

a). Membeli

Membeli merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan


yang lazim di tempuh yaitu dengan jalan membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual
atau supplier untuk mendapat sejumlah sarana dan prasarana sesuai dengan kesepakatan
kedua belah pihak. Pembeli di lakukan apabila anggarannya tersedia seperti: pembelian meja,
kursi, bangku, lemari, papan tulis, wiriless, dan lain sebagainya.

b). Membuat sendiri

Pembuatan sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana


pendidikan dengan jalan membuat sendiri yang biasanya di lakukan oleh guru, siswa atau
pegawai. Pemilihan cara ini harus mempertimbangkan tingkat efektifitas dan efisiensinya
apabila di bandingkan dengan cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang lain.

8
Pembuatan sendiri biasanya di lakukan terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang
sifatnya sederhana dan murah, misalnya alat-alat peraga yang di buat oleh guru dan murid.

c). Bantuan atau hibah

Penerimaan hibah atau bantuan merupakan cara pemenuhan sarana dan


prasaranapendidikan dengan jalan pemberian secara Cuma-Cuma dari pihak lain. Penerimaan
hibah atau bantuan harus di lakukan dengan membuat berita acara. Pengadaan dengan cara
menrma bantuan, sumbangan, hibah, dan menerima hak pakai dapat di laksanakan jika dalam
kegiatan itu telah terpenuhi syarat-syarat tertentu, misalnya: bersifat lunak, tidak mengikat,
tidak bertentangan dengan politik pemerintah, tidak membahayakan pelestarian pancasila,
tidak membahayakan keamanan nasional, dan lain-lain.

d). Menyewa

Penyewaan merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan


persekolahan dengan jalan pemanfaatan sementara barang milik pihak lain untuk kepentingan
sekolah dengan cara membayar berdasarkan perjanjian sewa-menyewa. Pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara ini hendaknya di lakukan apabila
kebutuhan sarana dan prasarana bersifat sementara atau temporer.

e). Meminjam

Meminjam merupakan penggunaan barang secara Cuma-Cuma untuk sementara


waktu dari pihak lain untuk kepentingan sekolah berdasarkan pinjam meminjam. Pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara ini hendaknya di lakukan apabila
kebutuhan sarana dan prasarana bersifat sementara dan temporer dan harus
mempertimbangkan citra baik sekolah yang bersangkutan.

f). Mendaur ulang

Mendaur ulang merupakan kegiatan mengolah barang-barang bekas yang


kegunaannya sudah berkurang dengan cara peleburan atau perakitan agar barang-barang
tersebut berguna kembali dan memiliki nilai tambah. Pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan dengan cara mendaur ulang adalah sarana dan prasarana melalui aktifitas
pemanfaatan barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang berguna untuk
kepentingan sekolah. Misalnya pembuatan alat pelajaran dan media pendidikan dari limbah
kayu atau limbah kertas, seperti pembuatan kertas doorslag dari bubur kertas koran untuk

9
membuat lukisan dan peta timbul, pembuatan bangun ruang dari limbah kayu, pembuatan
hiasan dan bunga plastik dari limbah pipet, dan lain sebagainya.

g). Menukar

Penukaran merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan


dengan jalan menukarkansarana dan prasarana yang di miliki dengan sarana dan prasarana
yang di butuhkan organisasi atau instansi lain. Pemilihan cara pengadaan sarana dan
prasarana jenis ini harus mempertimbangkan adanya saling menguntungkan di antara kedua
belah pihak, dan sarana dan prasarana yang di pertukarkan harus merupakan sarana dan
prasarana yang sifatnya berlebihan atau di pandang dan di nilai sudah tidak berdaya guna
lagi.

h). Memperbaiki atau merekontruksi kembali

Perbaikan merupakan cara pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan jalan
memperbaiki sarana dan prasarana yang telah mengalami kerusakan, baik dengan perbaikan
satu unit sarana dan prasarana maupun dengan jalan penukaran instrumen-instrumen yang
baik tersebut dapat di satukan dalam satu unit atau beberapa unit, dan pada akhirnya satu atau
beberapa unit sarana dan prasarana tersebut dapat di operasikan dan di fungsikan.

i). Penyimpanan

Penyimpanan merupakan kegiatan untuk menampung hasil pengadaan barang milik


negara (baik hasil pembelian, hibah, hadiah) pada wadah atau tempat yang telah di sediakan.
Penyimpanan sarana pendidikan adalah kegiatan simpan menyimpan suatu barang baik
berupa parabot, alat tulis kantor, surat-surat maupun barang elektronik dalam keadaan baru
maupun rusak yang dapat di lakukan oleh seorang atau beberpa orang yang di tunjuk atau di
tugaskan pada lembaga pendidikan.

Aspek dalam penyimpanan adalah wadah yang di perlukan untuk menampung barang
milik negara berasal dari pengadaan. Aspek ini biasa disebut gudang. Sebagai tempat
penyimpanan, gudang dapat dibedakan menjadi beberapa yaitu;

1). Gudang pusat, yaitu gudang yang diperlukan untuk menampung barang hasil
pengadaan, yang terletak pada unit biasanya gudang pusat juga di gunakan untuk menyimpan
barang yang akan dijadikan stok atau persediaan.

10
2).Gudang penyalur yaitu gudang yang di gunakan untuk menyimpan barang
sementara sebelum disalurkan ke unit atau satuan kerja yang membutuhkan.

3). Gudang transit yaitu gudang yang digunakan untuk menyimpan barang sementara
sebelum disalurkan ke unit satuan kerja yang membutuhkan.

4). Gudang khusus yaitu gudang yang digunakan untuk menyimpan barang-barang
yang mempunyai spesifikasi khusus seperti barang yang mudah pecah, meledak atau
terbakar.

5). Gudang pemakai yaitu gudang yang diperlukan untuk menyimpan barang-barang
yang akan dan telah digunakan dalam pelaksanaan kegiatan.

j). Penyaluran

Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan sarana, prasarana, dan


tanggung jawab pengelolaannya dari instansi yang satu kepada instansi yang lain. Dalam
batasan ini ada 2 pihak yang terlibat yaitu: pertama, pihak sumber yakni dari mana sarana dan
prasarana berasal dan di salurkan. Kedua, pihak penerima yaitu kepada siapa pengiriman
sarana dan prasarana di tujukan. Di samping kedua pihak tersebut kadang-kadang masih ada
pihak ketiga yaitu yang berperan sebagai penyalur atau ekspeditur yang juga berperan sebagai
pihak pertama yaitu pihak sumber atau dapat pula berperan sebagai pihak penerima, dan ada
kalanya atas nama sendiri.

k). Pemeliharaan

Pemelihara sarana dan prasarana pendidikan merupakan kegiatan untuk melaksanakan


pengurusan dan pengaturan sarana dan prasarana agar semua sarana dan prasarana tersebut
selalu dalam keadaan baik dan siap untuk di gunakan secara berdaya guna dan berhasil guna
dalam mencapai tujuan pendidikan.

l). Penghapusan

Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan merupakan kegiatan pembebasan


sarana dan prasarana pendidikan dari tanggungjawab yang berlaku dengan alasan yang dapat
di pertanggungjawabkan. Secara lebih operasional penghapusan sarana dan prasarana
pendidikan merupakan proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan atau
menghilangkan sarana dan prasarana pendidikan dari daftar inventaris barang karena sarana

11
dan prasarana tersebut sudah di anggap tidak berfungsi sebagaimana yang di harapkan
terutama untuk kepentingan pelaksaan pembelajaran di sekolah.

m). Pengendalian

Fungsi pengendalian adalah fungsi yang mengatur dan mengarahkan cara pelaksanaan
dari suatu rencana, program, proyek dan kegiatan , baik dengan pengaturan dalam bentuk tata
laksana ataupun melalui tindakan turun tangan untuk memungkinkan optimasi dalam
penyelenggaraan suatu rencana, program, proyek, dan kegiatan oleh unsur da unit
pelaksanaan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menajemen sarana dan prasarana sangatlah penting dalam pencapaian tujuan pendidikan
yang di fungsikan untuk mengatur sarana dan prasarana yang ada pada suatu sekolah. Dengan
adanya sarana dan prasarana maka lebih mudah dalam pengelolaan dan pengaturan sarana
dan prasarana sehingga dapat di gunakan secara efektif dan efisien dengan memperhatikan
prinsip-prinsip menajemen sarana dan prasarana.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Martin, M.Pd. manajemen sarana parasaran pendidikan. (Jakarta, PT Rajagrafindo).

Dr. Nu r Hattati Fuad, M.Pd. manajemen sarana parasaran pendidikan. (Jakarta, PT


Rajagrafindo).

Subari, Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994)

14

Anda mungkin juga menyukai