Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah MANAJEMEN
SARANA PRASARANA
Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
TEBUIRENG-JOMBANG
13-09-2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Fungsi Sarana
Prasarana Pendidikan” tepat pada waktunya, makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas Manajemen Sarana dan Prasarana.
Makalah disusun berdasarkan hasil diskusi yang diharapkan, guna untuk menambah
pengetahuan tentang Manajemen Sarana dan Prasarana.
Segala petunjuk, arahan dan bantuan dari berbagai pihak yang penulis terima dalam
menyusun makalah ini sangatlah besar artinya. Untuk itu, dalam kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami berharap kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya Makalah ini.
Demikian harapan kami semoga hasil diskusi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan
menambah referensi yang baru sekaligus ilmu pengetahuan yang baru pula.
Penyusun
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………..…1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..4
A. Latar Belakang………………………………………………………………………...4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..4
C. Tujuan…………………………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..5
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fungsi sarana dan prasarana dalam dunia pendidikan sangat diperlukan karena sangat
menunjang proses dalam pendidikan, apalagi seperti yang kita ketahui bersama manfaat dan
fungsi dari sarana dan prasarana dalam pendidikan sangat penting dalam proses belajar dan
pembelajaran apalagi sekarang ini teknologi sangat canggih dan modern, harapannya dapat
bersaing dengan Negara Negara yang sudah maju, dengan adanya sarana dan prasarana
pendidikan di Indonesia terciptalah pendidikan yang bermutu dan anak bangsa juga bisa
membuka pengetahuan yang lebih luas.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Alat pelajaran yang bukan rekam merekam pelajaran, melainkan alat kegiatan belajar
adalah alat-alat pelajaran olahraga (bola, lapangan, raket, dsb), alat-alat praktikum, alat-alat
pelajaran yang di gunakan di TK (gunting, kertas lipat, perekat, ds), alat-alat kesenian dalam
dalam pelajaran kesenian, alat-alat “pertukangan” (tukang pahat, tukang kayu, tukang anyam,
dsb) dalam pelajaran kerajinan tangan.
Alat peraga adalah segala macam alat yang di gunakan untuk meragakan
(mewujudkan, menjadikan terlihat) objek atau meteri pelajaran (yang tidak tampak mata atau
tak terindra, atau susah untuk di indra). Manusia punya raga (jasmani, fisik), karena dengan
itu lef4x manusia terlihat. Dengan kata lain, bagian raga dari makhluk manusia merupan
bagian yang tampak, bisa dilihat (bagian dalam tubuh manusia pun bisa dilihat, tentu saja jika
“dibedah”). Itu intinya “meragakan” yaitu menjadikan sesuatu yang “tak terlihat” menjadi
terlihat. Dalam arti luas yang tak terindra (teraba untuk yang tuna netra).
Alat peraga suka dibedakan menjadi dua macam, yaitu (1) alat peraga langsung (2)
alat peraga tidak langsung
a). Alat peraga langsung, yaitu jika guru menerangkan dengan menunjukkan dengan
menunjukkan benda sesungguhnya (benda di bawa ke kelas, atau anak di ajak ke benda)
5
b).Alat peraga tidak langsung, yaitu jika guru mengadakan penggantian terhadap benda
sesungguhnya, berturut-turut dari yang konkrit ke yang abstrak, maka alat peraga dapat
berupa: benda tiruan (miniatur), film, slide, foto, gambar, sketsa, atau bagian. Di samping
pembagian ini ada lagi peraga atau peragaan yang berupa perbuatan atau kegiatan yang di
lakukan oleh guru. Sebagai contoh jika guru bagaimana orang: berkedip, mengengadah,
melambaikan tangan, membaca dan sebagainya, maka tidak perlu menggunakan alat
peraga, tetapi iya memperagakan.
Media pendidikan (media pengajaran) itu suatu yang agak lain sifatnya dari alat
pelajaran alat alat peraga. Kadang orang menyebut semua alat bantu pendidikan itu media,
padahal bukan. Alat pelajaran alat alat peraga memerlukan keberadaan guru. Alat pelajaran
dan alat peraga membantu guru dalam mengajar. Guru mengajarkan materi pelajaran di bantu
(agar merid dapat menangkap pelajaran lebih baik) oleh alat pelajaran dan alat peraga. Oleh
media, disisi lain. Guru bisa “dibantu digantikan” keberadaannya. Dengan kata lain guru bisa
tidak ada di kelas, digantikan oleh media.
Secara bahasa (asal-usul bahasa atau etimilogis) media (medium) itu merupakan
perantara. Jadi, bahasa ibu bisa di sebut sebagai medium pengajaran yang di gunakan TK-TK
di desa. Bahasa inggris merupakan medium pengajaran di sekolah-sekolah internasional. Itu
sisi lain, bukan media sebagai sarana (alat bantu) pendidikan. Begitu pula “dukun” menjadi
“medium” berkomunikasi dengan arwah-arwah leluhur (dalam kepercayaan tertentu).
Media (medium) dalam konteks pendidikan mempunyai makna sama dengan media
dalam komunikasi (karna pendidikan itu juga komunikasi, komunikasi antara pendidikan dan
pendidik atau yang di didik). Media komunikasi merupakan perantara penyampaian pesan
(messages) yang berupa informasi dan sebagainya dari komunikator (pembicara) ke
komunikasi (yang di ajak bicara).
6
kegiatan penunjang lainnya. Kegiatan ini di lakukan segala terus menerus selama kegiatan
sekolah berlangsung. Kegiatan ini biasa di lakukan pada awal tahun pelajaran dan di
sempurnakan tiap tri wulan atau tiap semester. Perencanaan dapat di lakukan oleh kepala
sekolah, guru kelas, guru-guru bidang study dan di bantu oleh staf sarana dan prasarana.
-Perencanaan pengadaan barang harus di pandang sebagai bagian integral dari usaha
kualitas proses belajar mengajar
-Penganggaran
Fungsi ini terdiri dari atas kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha untuk merumuskan
perincian penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar, yaitu skala mata uang dan jumlah
biaya dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku. Anggaran sarana
prasarana meliputi ; anggaran pembelian, anggaran perbaikan dan pemeliharaan, anggaran
penyimpanan dan penyaluran, anggaran penelitian dan anggaran pengembangan barang.
7
4. Pengadaan
Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan penyediaan semua jenis
sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
yang telah di tetapkan sebelumnya. Dalam konteks persekolahan, pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan merupakan segala kegiatan yang di lakukan dengan cara menyediakan
semua keperluan barang atau jasa berdasarkan hasil perencanaan dengna maksud untuk
menunjang kegiatan pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif
dan efisien dengan tujuan yang di inginkan.
Ada beberapa alternatif cara dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
persekolahan, yaitu:
a). Membeli
8
Pembuatan sendiri biasanya di lakukan terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang
sifatnya sederhana dan murah, misalnya alat-alat peraga yang di buat oleh guru dan murid.
d). Menyewa
e). Meminjam
9
membuat lukisan dan peta timbul, pembuatan bangun ruang dari limbah kayu, pembuatan
hiasan dan bunga plastik dari limbah pipet, dan lain sebagainya.
g). Menukar
Perbaikan merupakan cara pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan jalan
memperbaiki sarana dan prasarana yang telah mengalami kerusakan, baik dengan perbaikan
satu unit sarana dan prasarana maupun dengan jalan penukaran instrumen-instrumen yang
baik tersebut dapat di satukan dalam satu unit atau beberapa unit, dan pada akhirnya satu atau
beberapa unit sarana dan prasarana tersebut dapat di operasikan dan di fungsikan.
i). Penyimpanan
Aspek dalam penyimpanan adalah wadah yang di perlukan untuk menampung barang
milik negara berasal dari pengadaan. Aspek ini biasa disebut gudang. Sebagai tempat
penyimpanan, gudang dapat dibedakan menjadi beberapa yaitu;
1). Gudang pusat, yaitu gudang yang diperlukan untuk menampung barang hasil
pengadaan, yang terletak pada unit biasanya gudang pusat juga di gunakan untuk menyimpan
barang yang akan dijadikan stok atau persediaan.
10
2).Gudang penyalur yaitu gudang yang di gunakan untuk menyimpan barang
sementara sebelum disalurkan ke unit atau satuan kerja yang membutuhkan.
3). Gudang transit yaitu gudang yang digunakan untuk menyimpan barang sementara
sebelum disalurkan ke unit satuan kerja yang membutuhkan.
4). Gudang khusus yaitu gudang yang digunakan untuk menyimpan barang-barang
yang mempunyai spesifikasi khusus seperti barang yang mudah pecah, meledak atau
terbakar.
5). Gudang pemakai yaitu gudang yang diperlukan untuk menyimpan barang-barang
yang akan dan telah digunakan dalam pelaksanaan kegiatan.
j). Penyaluran
k). Pemeliharaan
l). Penghapusan
11
dan prasarana tersebut sudah di anggap tidak berfungsi sebagaimana yang di harapkan
terutama untuk kepentingan pelaksaan pembelajaran di sekolah.
m). Pengendalian
Fungsi pengendalian adalah fungsi yang mengatur dan mengarahkan cara pelaksanaan
dari suatu rencana, program, proyek dan kegiatan , baik dengan pengaturan dalam bentuk tata
laksana ataupun melalui tindakan turun tangan untuk memungkinkan optimasi dalam
penyelenggaraan suatu rencana, program, proyek, dan kegiatan oleh unsur da unit
pelaksanaan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menajemen sarana dan prasarana sangatlah penting dalam pencapaian tujuan pendidikan
yang di fungsikan untuk mengatur sarana dan prasarana yang ada pada suatu sekolah. Dengan
adanya sarana dan prasarana maka lebih mudah dalam pengelolaan dan pengaturan sarana
dan prasarana sehingga dapat di gunakan secara efektif dan efisien dengan memperhatikan
prinsip-prinsip menajemen sarana dan prasarana.
13
DAFTAR PUSTAKA
14