Oleh Kelompok 3 :
1. Luthfia Qurrotu'aini 1907511016
2. Annisa Yulia Rahmah 1907511054
Puji syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat serta berkat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Analisis
Kependudukan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Analisis Kependudukan program studi Ekonomi Pembangunan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
penulis. Adapun materi yang akan kami bahas yaitu “Ukuran Dasar Data Kependudukan”.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Drs. I Ketut Sudibia, S.U. selaku dosen
mata kuliah Analisis Kependudukan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2
2.1 Pentingnya Berbagai Ukuran Dasar di Bidang Demografi........................................ 2
2.2 Berbagai Ukuran Dasar Demografi........................................................................... 2
2.3 Kepadatan Penduduk................................................................................................. 8
2.4 Pertumbuhan Penduduk............................................................................................. 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 10
3.1 Simpulan ................................................................................................................... 10
DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Apabila jumlah murid laki-laki dibagi seluruh murid di kelas tersebut, maka hasilnya
adalah proporsi murid laki-laki di kelas tersebut. Sehingga proporsi murid laki-laki
pada kelas tersebut: a / (a + b).
Apabila pecahan decimal dihilangkan dengan mengalikannya dengan bilangan 100,
maka proporsi tersebut menjadi presentase.
2
Presentasi murid laki-laki = (a / (a + b)) x 100.
Beberapa contoh rasio yang dipergunakan dalam demografi:
1) Rasio Beban Tanggungan
Perbandingan jumlah penduduk dibawah umur 15 tahun dan di atas 65 tahun
dengan jumlah penduduk umur 15-64 tahun.
Di mana:
P0-14 = Jumlah penduduk dibawah umur 15 tahun
P65+ = Jumlah penduduk diatas umur 65 tahun
P15-64 = Jumlah penduduk umur 15-64 tahun
k = Bilangan konstan yang biasanya bernilai 1.000
Di mana:
Pmi = Jumlah penduduk laki-laki dalam kelompok umur i
Pfi = Jumlah penduduk perempuan dalam kelompok umur i
k = Bilangan konstan yang biasanya bernilai 1.000
3) Kepadatan Penduduk
Perbandingan jumlah penduduk di wilayah i dengan jumlah luas wilayah i (dalam
km2 atau mil2).
Di mana:
Pi = Jumlah penduduk wilayah i
ai = Jumlah luas wilayah i (dalam km2 atau mil2)
k = Bilangan konstan yang biasanya bernilai 1.000
3
Perbandingan antara jumlah anak-anak yang berumur di bawah 5 tahun (0-4)
dengan jumlah wanita berumur 15-49 tahun.
Di mana:
P0-4 = Jumlah anak-anak yang berumur di bawah 5 tahun
Pf15-49 = Jumlah wanita berumur 15-49 tahun
k = Bilangan konstan yang biasanya bernilai 1.000
c. Tingkat (Rates)
Pada umumnya, rasio dan proporsi digunakan untuk menganalisa komposisi
demografis dari kelompok penduduk, sedangkan tingkat (rates) digunakan untuk
menganalisa peristiwa-peristiwa demografis dalam jenjang waktu tertentu (Palmore,
1971 dalam Mantra 1985).
Tingkat (rates) secara umum didefinisikan sebagai berikut:
4
tahun mempunyai resiko meninggal, kelompok penduduk ini digunakan sebagai
pembagi dalam perhitungan tingkat mortalitas atas. Bagi penduduk yang meninggal
sebelum akhir tahun tidak mempunyai resiko kematian untuk seluruh tahun, begitu
juga bagi bayi-bayi yang lahir pada pertengahan tahun atau sebelumnya. Bagi
penduduk yang pindah ke wilayah tersebut beberapa bulan sebelum akhir tahun, tidak
mempunyai resiko kematian untuk seluruh tahun.
Konsep jumlah tahun kehidupan (person-years lived) sering digunakan dalam
menghitung jumlah penduduk yang mempunyai resiko terhadap suatu peristiwa
demografis. Tetapi perhitungan dengan cara ini untuk penduduk yang jumlahnya
besar, memakan waktu yang lama. Maka untuk keperluan ini dipergunakan perkiraan
(an approximation), dengan asumsi bahwa, jumlah kelahiran, kematian, migrasi
masuk, dan migrasi keluar tersebar merata pada periode tahun yang dihitung, maka
jumlah komulatif tahun kehidupan besarnya tidak jauh berbeda dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun tersebut, disebut dengan penduduk pertengahan tahun
(midyear or central population).
Menghitung jumlah penduduk pertengahan tahun (Pm), dilakukan dengan
membagi dua penjumlahan penduduk pada permulaan tahun (P1) dengan jumlah
penduduk pada akhir tahun (P2):
Di mana:
B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
k = Bilangan konstan yang biasanya bernilai 1.000
5
Contoh: Jumlah kelahiran di suatu daerah (X) tahun 2014 sebanyak 7.500.000
jiwa, sedangkan jumlah penduduk pada pertengahan tahun sebanyak 210.300.500
jiwa, maka CBR pada tahun tersebut, yaitu:
Ini berarti pada tahun 2014 tiap 1000 penduduk terdapat kelahiran bayi sebanyak
36 jiwa.
Di mana:
D = Jumlah kematian pada tahun tertentu
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
k = Bilangan konstan yang biasanya bernilai 1.000
Contoh: Jumlah kematian di suatu daerah pada tahun 2014 sebanyak 2.298.400
jiwa, sedangkan jumlah penduduk pertengahan tahun pada tahun tersebut
sebanyak 136.000.000 jiwa, maka CDR pada tahun tersebut adalah:
Ini berarti pada tahun 2014 tiap 1000 penduduk terjadi kematian sebanyak 17
jiwa.
Distribusi Frekuensi
Dalam ilmu kependudukan distribusi frekuensi merupakan alat untuk menggambarkan
profil penduduk menurut karakteristik tertentu. Karakteristik ini umpamanya umur, jenis
kelamin, daerah tempat tinggal, lapangan pekerjaan, agama, dan kewarganegaraan.
Tabel-tabel frekuensi hasil sensus penduduk, kadang-kadang dijumpai kategori yang
tidak terjawab (not stated). Kelompok yang tidak terjawab tersebut dapat disebarkan ke
kelompok-kelompok lainnya dengan menggunakan teknik pro rating. Jadi teknik pro
rating adalah tindakan mendistribusikan penduduk yang “Tak Terjawab” (not stated) ke
dalam struktur penduduk yang ada. Teknik ini dapat dikerjakan dengan dua cara yaitu:
6
1). Mengalikan masing-masing kelompok penduduk dengan suatu faktor pengali (R)
2). Jumlah kelompok umur tertentu ditambahkan dengan hasil perkalian proporsi
penduduk kelompok umur tersebut dengan jumlah penduduk yang tidak terjawab.
Sebagai contoh,
a. Cara I
Dimisalkan pro rating untuk kelompok umur 0-4 tahun.
R = 1,001264915
8.462 x 1,001264915 = 8.473
Dengan menggunakan faktor pengali tersebut dapat dihitung jumlah penduduk setelah
pro rating untuk setiap kelompok umur dengan cara mengalikan jumlah penduduk
sebelum pro rating dengan faktor pengali (R).
b. Cara II
Jumlah penduduk setelah di pro rating untuk kelompok penduduk 0-4 tahun
7
2.3 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk per satuan unit wilayah, atau
dapat ditulis dengan rumus:
Keterangan:
@ = indek dari jumlah penduduk
Ǿ = indek umur dari produksi pada tahun yang sama
8
a. Berdasarkan komponen pertumbuhan
Pertumbuhan penduduk yang terdiri dari 4 komponen yaitu Fertilitas (F), Mortalitas (M),
Migrasi masuk (MM), dan Migrasi keluar (MK), dapat dinyatakan sebagai berikut:
P2 = P1 + (F-M) + (MM-MK) disebut Balancing Equation
F-M = Pertumbuhan penduduk alami/Natural Increase (PA)
MM-MK = Migrasi Netto (MN)
Pertumbuhan penduduk atau tingkat pertumbuhan penduduk (r) yang dapat diukur atas dasar
komponen-komponennya sebagai berikut:
r = TPA ± TMN
di mana:
TPA (Tingkat Pertumbuhan Alami) = (F-M) / Pm
TMN (Tingkat Migrasi Netto) = (MM-MK) / Pm
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
b. Berdasarkan jumlah penduduk awal dan akhir suatu periode
Angka pertumbuhan penduduk dapat diperoleh secara langsung dari jumlah penduduk pada
awal dan akhir suatu periode tertentu. Dua macam ukuran pertumbuhan penduduk tersebut
adalah:
1. Pertumbuhan Geometri (geometric growth)
P2 = P1 (1 + r)t
2. Pertumbuhan Eksponensial (exponential growth)
P2 = P1 ert
Keterangan :
P1 = Jumlah penduduk pada sensus pertama
P2 = Jumlah penduduk pada sensus kedua
t = Jarak antara sensus pertama dan kedua
r = Tingkat pertumbuhan penduduk (dalam %)
e = Logaritma alami
Pertumbuhan penduduk geometri adalah pertumbuhan bertahap (discrete) di mana
setiap tahun merupakan satu tahap. Pertumbuhan penduduk eksponensial merupakan
pertumbuhan yang langsung terus menerus (continuous). Ukuran penduduk secara
eksponensial ini merupakan ukuran yang tepat.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.1.1 Pentingnya Berbagai Ukuran Dasar di Bidang Demografi
Ukuran dasar di bidang demografi memiliki 2 manfaat yaitu untuk menilai
kondisi yang terjadi dan untuk menilai target capaian yang diharapkan untuk
kondisi kependudukan/demografi tertentu, sehingga evaluasi terhadap berbagai
program di bidang kependudukan yang direncanakan oleh pemerintah dapat
diketahui pencapaiannya.
10
DAFTAR RUJUKAN
11