Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KELOMPOK 10

“Adaptasi, Evolusi, dan Keanekaragaman”


Dosen Pengampu : Drs. M. Yusuf Nasution, M.Si.

DISUSUN OLEH :
Cindi Roma Riana Harahap (4211131013)
Logos Cristian Siregar (4213131027)
Nasio Ruth Lusianna Simbolon (4213131068)
Kelas : PSPK 21B
Mata Kuliah : Biologi Umum

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

KEL.10 pg. 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat
dan kuasa-Nya kami selaku kelompok 10 dapat menyelesaikan tugas kelompok ini dengan
baik. Pertama-tama kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu bapak
Drs. M. Yusuf Nasution, M.Si. serta sumber-sumber yang sudah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

Adapun materi yang akan kami sampaikan ialah “Adaptasi, Evolusi, dan
Keanekaragaman”. Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Biologi Umum, dan juga makalah ini dapat digunakan sebagai
bahan diskusi, serta dapat siaplikasikan sebagai bahan pembelajaran.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta menambah wawasan
khususnya tentang “Adaptasi, Evolusi, dan Keanekaragaman”. Kami menyadar bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan, demi kesempurnaan makalah ini.

Medan 16 November 2021

Kelompok 10

KEL.10 pg. 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................2
Daftar
Isi....................................................................................................................................3

BAB I
Pendahuluan..................................................................................................................4
a. Latar
Belakang................................................................................................................4
b. Rumusan
Masalah...........................................................................................................4
c. Tujuan.............................................................................................................................4

BAB II
Isi...................................................................................................................................5
a. Adaptasi..........................................................................................................................5
b. Evolusi............................................................................................................................6
c. Keanekaragaman..........................................................................................................10

BAB III Penutup.....................................................................................................................16


a. Kesimpulan...................................................................................................................16
b. Saran.............................................................................................................................16

Daftar Pustaka........................................................................................................................17

KEL.10 pg. 3
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Makhluk hidup dalam kehidupannya melakukan adaptasi untuk dapat bertahan hidup.
Adaptasi terjadi biasanya disebabkan adanya seleksi alam yang menuntut makhluk hidup
(hewan dan tumbuhan) untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang
baru. Adaptasi yang dilakukan oleh hewan dapat berupa adaptasi fisiologis, morfologis dan
tingkah laku. Sedangkan adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan hanya berupa adaptasi
fisiologis dan morfologis.

Selain adaptasi, menurut beberapa para ahli di alam juga terjadi evolusi yang dilakukan
makhluk hidup untuk bertahan hidup. Dalam evolusi yang menjadi dasar terjadinya dibawa
oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dalam evolusi
dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti
dalam migrasi, atau antar spesies.

Di alam juga terjadi kevariasian makhluk hidup merujuk pada peristiwa genetis yang
menyebabkan individu atau kelompok spesies tertentu memiliki karakteristik berbeda satu
sama lain. Sedangkan keanekaragaman hayati atau disebut juda biodiversitas yang terjadi
dialam mencakup semua bentuk kehidupan yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut
skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan,
dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi.

b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana adaptasi pada makhluk hidup?
2. Apa-apa saja teori evolusi oleh para ahli?
3. Bagaimana keanekaragaman pada makhluk hidup?

c. Tujuan
1. Untuk mengetahui adaptasi pada makhluk hidup
2. Untuk mengetahui teori-teori evolusi yang diungkapkan para ahli
3. Untuk mengetahui keanekaragaman pada makhluk hidup

KEL.10 pg. 4
BAB II
ISI
A. ADAPTASI
Adaptasi adalah cara organisme dalam mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk
bertahan hidup. Organisme yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk
memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan). Selanjutnya organisme akan mampu mengatasi
kondisi fisik lingkungan seperti temperatur dan cahaya.
a) Seleksi Alam
Seleksi yang dilakukan oleh alam terhadap makhluk hidup yang ada di dalamnya, makhluk
hidup yang dapat beradaptasi akan hidup terus dan makhluk hidup yang tidak dapat
beradaptasi akan musnah.
 Faktor yang menyebabkan seleksi alam :
- Kompetisi
- Adaptasi
- Reproduksinya terbatas
Contoh hewan yang terkena seleksi alam: jerapah, kupu kupu biston betularia, dsb

b) Bentuk dan Macam-macam Adaptasi :


Dalam adaptasi terdapat 3 jenis yakni
1. Adaptasi morfologi
 Adaptasi morfologi pada hewan
Adaptasi morfologi merupakan adaptasi penyesuaian bentuk tubuh, struktur tubuh atau
alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Bentuk adaptasi ini tampak dari luar
sehingga mudah diamati.
Contoh adaptasi morfologi pada hewan :
- Bentuk-bentuk paruh pada burung (sesuai dengan makanannya)
- Bentuk-bentuk mulut serangga sesuai dengan cara mamakan makanan

 Adaptasi pada tumbuhan


Tumbuhan dibedakan berdasarkan tempat hidupnya, contoh :
- Xerofit : Merupakan tumbuhan yang hidup di lingkungan kering, memiliki batang
yang berlapis lilin dan akar yang panjang. Contoh : pohon kaktus, lidah buaya, pohon
kurma, buah naga dan lain-lain
- Hidrofit: Merupakan tumbuhan air, berdaun lebar dan tipis dam memiliki banyak
stomata. Contoh : bunga lili, padi, eceng gondok, kaktus dan lain-lain
- Higrofit: Merupakan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab, mempunyai daun
yang lebar dan tipis. Contoh : tumbuhan paku, lumut dan keladi.

2. Adaptasi fisiologi

KEL.10 pg. 5
Adaptasi Fisiologi merupakan penyesuaian fungsi organisme terhadap lingkungannya,
alat-alat tubuh Adaptasi fisiologi pada manusia, jumlah sel dalam merah orang yang
tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di
pantai

 Adaptasi fisiologi pada hewan dan tumbuhan


Contoh :
- Hewan herbivora memiliki enzim selulase dalam usus untuk mencernakan selulosa.
- Bakteri pembusuk pada usus besar manusia untuk membantu pembusukan sisa
makanan
- Tumbuhan karet bila ditoreh atau dilukai mengeluarkan getah.

3. Adaptasi Tingkah Laku


Penyesuaian diri makhluk hidup thd lingkungannya dengan tingkah laku atau kebiasaan
Contoh :
- Manusia memakai pakaian tebal untuk melindungi diri saat udara dingin
- Sapi atau kerbau berkubang pada saat hari panas terik
- Cecak memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya (autotomi)
- Bunglon mengubah wara tubuh sesuai warna

B. EVOLUSI
Evolusi merupakan cabang biologi yang di dalamnya mempelajari tentang asal usul
dan sejarah makhluk hidup serta hubungan genetik antara makhluk hidup satu dengan
lainnya. Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menjadi
dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup
dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya
akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen
akibat sutasi ataupun transfer gen antarpopulasi dan antarspesies. Pada spesies
yang bererproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan
oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi
terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam
suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik.
Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi
- dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena
individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi,
sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang
menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan
kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu,
hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada
frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu
sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.

KEL.10 pg. 6
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini
akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini
mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan
antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies
yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi
secara perlahan ini.
a) Teori-teori Revolusi
1. Teori Katastropisme
Berbunyi; “keanekaragaman yang muncul dan punahnya makhluk hidup disebabkan oleh
bencana alam”. Teori ini dikenalkan oleh George Cuvier (1796 – 1832), seorang ahli
Palentologi (ilmu fosil). Alasan Cuvier mengatakan teori mengamati setiap sedimen batuan
kuno yang ia temukan mengandung beberapa jenis hewan dan tumbuhan berbeda.
2. Teori Lammark
Teori ini juga dikenal dengan teori perubahan yang diwariskan secara genetik. Pada awal
abad ke-19 (1809), Lammarck memperkenalkan bahwa sifat fenotip yang terbentuk karena
adaptasi terhadap lingkungan dapat diwariskan secara genetik. Bagian tubuh yang tidak
digunakan akan mengalami retardasi (tidak berkembang), bagian tubuh yang digunakan akan
berkembang lebih kuat dan lebih besar (use and disuse). Perubahan yang terjadi ini
diwariskan secara genetis.
3. Percobaan August Wiesmann
Ia melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus jantan dan betina, kemudian
dikawinkan dan keturunannya tetap berekor panjang. Perkawinan tersebut dilakukan hingga
21 generasi dan keturunan yang dihasilkan tetap berekor panjang. Ia pun menyimpulkan
bahwa :
- Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan ke generasi
berikutnya. Hal ini membuktikan bahwa teori Lammarck tidak benar.
- Evolusi adalah masalah pewarisan gen-gen melalui sel kelamin atau, evolusi adalah
gejala seleksi alam terhadap faktor genetika.

4. Teori Charles Darwin


- Menyatakan bahwa evolusi disebabkan oleh proses seleksi alam. Karena itu teori
evolusi Darwin disebut juga teori seleksi alam.
- Teori Darwin disusun atas fakta-fakta yang ia amati pada penggambaran berkeliling
dunia dengan Kapal Beagle di kepulauan Galapagos, dan juga beberapa tempat lain di
Amerika Selatan.
- Catatan penelitiannya dituliskan dalam buku “On the Origin of Species by Mean of
Natural Selection.”
- Selain itu, Darwin dipengaruhi oleh 2 buku, yaitu :
1) Buku Principle of Geology, karangan Charles Lyell
2) Buku Malthus, tentang populasi penduduk dunia bertambah menurut deret hitung
- Adapun prinsip-prinsip pokok dari evolusi Darwin adalah sebagai berikut :
1) Makhluk hidup bervariasi
2) Spesies yang berkembang sekarang adalah berasal dari spesies-spesies yang hidup
pada masa lampau
3) Evolusi terjadi melalui seleksi alam

KEL.10 pg. 7
- Teori evolusi Darwin pertama kali dikemukakan pada forum ilmiah Linnean Society
(1958). Secara bersamaan, Alfred Wallace juga mengemukakan hal yang sama, yaitu
ide atau teori bersadarkan pengamatan Wallace di berbagai benua, termasuk Sulawesi.
Ide atau teori Wallace tentang evolusi biologis serupa dengan ide atau teori evolusi
Darwin.

b) Bukti – bukti Evolusi :


1. Fosil
Selama bertahun – tahun, para palentolog telah menemukan fosil – fosil makhluk hiduo yang
telah punah. Contoh fosil hewan dari generasi ke generasi terlengkap yang pernah ditemukan
adalah fosil kuda. Perubahan tubuh kuda pada masa sekarang dengan 56 juta tahun yang lalu
adalah yang dulunya ukurannya hanya sebesar anjing, lalu ukuran tempurung kepala
membesar dan memanjang, jarak antara wajah dan moncong semakin menjauh, gigi geraham
yang bertambah banyak dan besar yang disebabkan karena memakan rumput, jumlah jari kaki
berkurang dari 5 menjadi 1, lalu kaki semakin panjang.

2. Homologi Organ
- Persamaan struktur organ-organ hewan berbeda spesies menunjukkan bahwa hewan –
hewan tersebut memiliki asal – usul nenek moyang yang sama.
- Struktur tubuh dengan fungsi berbeda tetapi memiliki asal – usul bentuk yang sama
disebut Holomolog (evolusi divergen). Contoh : pada kaki bebek yang lebih cocok
untuk mendayung (berenang), sedangkan kaki ayam cocok untuk berjalan.
Kedua kaki tersebut memiliki struktur tulang yang sama, namun fungsinya berbeda.
- Sebaliknya, struktur tubuh dengan fungsi yang sama tetapi memiliki asal – usul
bentuk yang berbeda disebut Analog (evolusi konvergen). Contoh : Sayap kupu-kupu
dengan sayap burung dan sayap kupu-kupu dengan sayap kelelawar. Fungsinya sama-
sama terbang namun struktur penyusunnya berbeda.

3. Embriologi
Petunjuk evolusi juga dapat dilihat dari perkembangan beberapa organisme pada masa
embrio. Organisme yang kekerabatannya dekat biasanya sulit dibedakan tahap embrionya.
Pada awal perkembangannya, ikan menunjukkan perkembangan yang mirip dengan embrio
hewan lain dan manusia. Walaupun pada akhirnya bentuk dewasa setiap menjadi berbeda.
Kesamaan embrio pada saat awal perkembangannya merupakan hal yang
menunjukkan adanya kesamaan nenek moyang pada hewan tersebut. Jika dua spesies berasal
dari nenek moyang yang sama, maka kedua spesies tersebut mungkin masih memiliki
kesamaan dalam perkembangannya.

KEL.10 pg. 8
4. Biokimia, Fisiologi dan Genetika
- Kode genetika yang sama menunjukkan bahwa semua makhluk hidup berasal dari
organisme yang memiliki kode genetika yang sama
- Proses fisiologi yang terjadi di dalam sel semua organisme memiliki kesamaan,
seperti respirasi sel, sintesis protein dan seintesis DNA
- Organisme yang memiliki kekerabatan yang dekat biasanya memiliki banyak
kesamaan dalam susunan asam aminonya.

5. Seleksi Alam yang Teramati


Pada awal 1850 di Inggris lebih banyak ngengat (Biston bertularia) bersayap putih, setelah
revolusi industri, yaitu di tahun 1990-an, lebih banyak ngengat bersayap hitam. Polusi akibat
revolusi industri di Inggris membuat batang pohon menghitam. Karena hal ini ngengat warna
putih lebih mudah terlihat oleh burung dan predator lainnya. Adapun ngengat hitam lebih
mudah berbaur dengan warna latar phon.
6. Variasi dan Biogeografi
- Individu-individu sejenis yang berada di tempat yang berbeda dengan daerah asalnya,
dalam perkembangan akan memiliki perbedaan/variasi
- Variasi tersebut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
- Perbedaan tersebut akan bersifat menetap dan dalam jangka waktu yang lama akan
semakin berbeda dengan nenek moyang asalnya
- Individu yang mengalami variasi disebut varian. Darwin berpendapat variasi-variasi
tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar, misalnya makanan, suhu, dan tanah

7. Organ Vestigial (organ kecil atau tidak lengkap yang tidak memiliki fungsi tertentu)
Berdasarkan teori evolusi, organ vestigial adalah orga yang dulunya mempunyai fungsi
tertentu.
Beberapa contoh pada hewan diantaranya :
- Sisa kaki belakang ular piton yang mirip benjolan kuku
- Tulang yang diduga bekas kaki pada ikan paus
- Terdapat sisa struktur sayap pada burung kiwi
Beberapa contoh pada manusia diantaranya :
- Selaput mata pada mata sebelah dalam
- Tulang ekor
- Gigi taring
- Umbai cacing/apendiks
- Otot penggerak telinga
- Rambut pada dada
- Buah dada pada laki-laki

c) Mekanisme Evolusi
Adapun mekanisme evolusi meliputi :
1. Mutasi

KEL.10 pg. 9
Merupakan perubahan susunan DNA sel genom yang disebabkan oleh mutagen dan dapat
menyebabkan perubahan sifat menurun pada generasi penerusnya. Mutasi yang terjadi pada
manusia biasanya merugikan. Contoh mutasi pada manusia yaitu kanker atau tumor, Sindrom
Klinefelter, Sindrom Jacob, Sinrom Turner, Sindrom down.
Pada hewan sendiri, mutasi gen pada awalnya ditemukan oleh Seth Wright yang menemukan
domba berkaki pendek, kemudian menurun ke anak-anaknya. Setelah itu, domba tersebut
dinamai Domba Ancon. Pada 1910, peneliti bernama Morgan melakukan riset mutasi gen
pada lalat buah (Drosophila melanogaster). Penelitian itu kemudian dilanjutkan oleh
muridnya, Muller. Muller menggunakan sinar-X untuk penelitiannya. Hasilnya adalah lalat
buah yang awalnya bermata merah bermutasi menjadi lalat bermata cokelat, merah cerah,
putih, dan sepia.
Contoh mutasi gen terhadap tumbuhan dapat memengaruhi buah, daun, atau bunga. Namun,
tergantung dari jaringan apa yang terlibat mutasi. Banyak pula mutasi pada tumbuhan yang
menguntungkan manusia, karena menghasilkan organisme yang memiliki kualitas lebih baik
dari sebelumnya.
Mutasi buatan pada tumbuhan ini dilakukan secara berulang-ulang. Tujuannya adalah jika
terjadi kegagalan masih ada hasil mutasi yang berhasil. Contoh tumbuhan hasil mutasi
tumbuhan adalah semangka tanpa biji, kentang kultivar Patronas, tomat kultivar Bouset, dan
kedelai kultivar Muria.
2. Seleksi Alam
Proses dimana mutasi genetik yang meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi suatu
organisme menjadi lebih umum dan tetap dari generasi ke generasi pada suatu populasi.
Kondisi tersebut menyebabkan kompetisi antar organisme untuk bereproduksi untuk bertahan
hidup.
3. Migrasi
Perpindahan spesies dari suatu tempat ke tempat lainnya. Migrasi akan membuat spesies
beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Hal ini menyebabkan kemunculan generasi-
generasi spesies yang berbeda dengan nenek moyang asal-usul spesies tersebut. Sebagai
contoh, spesies Xylocopa nobilis (kumbang kayu) yang dapat ditemukan di berbagai daerah
Pulau Sulawesi dan sekitarnya. Kumbang-kumbang tersebut menunjukkan perbedaan genetik.
4. Rekombinasi Gen
Terjadi karena adanya perkawin silang. Perkawinan silang memunculkan variasi spesies baru.
C. KEANEKARAGAMAN
Nama lain dari keanekaragaman makhluk hidup adalah keanekaragaman hayati. Makna dari
keanekaragaman tersebut adalah suatu variasi yang terdapat pada makhluk hidup, pada
lingkungan tertentu. Keanekaragaman makhluk hidup adalah suatu makhluk yang
mempunyai berbagai karakteristik kehidupan seperti bergerak, bernafas, dan dapat
berkembang biak. Makhluk hidup pada dasarnya harus mengalami perubahan dalam fase
kehidupan atau bisa disebut dengan berkembang biak.
a) Ciri-ciri Makhluk Hidup
Adapun ciri-ciri makhluk hidup diantaranya :
1. Bernafas (respirasi)

KEL.10 pg. 10
Setiap makhluk hidup yang ada di bumi ini selalu bernapas, seperti manusia, hewan maupun
tumbuhan. Pada manusia proses pernafasan adalah pertukaran oksigen dengan
karbondioksida yang dilakukan didalam paru-paru.
2. Bergerak
Bergerak diartikan sebagai proses berpindahnya sebagian atau seluruh makhluk hidup. Alat
gerak yang dimiliki oleh makhluk hidup sangat bermacam-macam dan alat geraknya
disesuaikan dengan habitat dan jenisnya.
3. Membutuhkan makanan dan nutrisi
Dalam bertahan hidup, semua makhluk hidup memerlukan asupan energi dan nutrisi dalam
tubuhnya. Manusia mendapat energi dari makanan, tumbuhan memerlukan air dan unsur
hara, hewan berdasarkan jenis makanannya terdiri atas karnivora, herbivora, dan omnivora.
4. Tumbuh dan berkembang
Secara fisik makhluk hidup pasti bertambah besar seiring waktu. Pada manusia dan hewan
yang memiliki kerangka tulang akan mengalami pertumbuhan. Sedangkan perkembangan
tumbuhan, semakin berkembangnya kemampuan struktur dan fungsi alat tubuh.
5. Berkembang biak (reproduksi)
Untuk menambah keturunan makhluk hidup memiliki dua cara dengan cara seksual dan
aseksual. Pada hewan yang dimaksud secara aseksual adalah membelah diri, bertunas seperti
hydra. Pada tumbuhan vegetatif seperti umbi-umbian, generatif ialah penyerbukan oleh alat
kelamin benang sari dan kepala putik.
6. Peka terhadap rangsangan (iritabilitas)
Kemampuan makhluk hidup untuk merasakan rangsangan/iritabilitas ialah salah satu ciri
makhluk hidup. Rangsangan ini bisa berupa suara, sentuhan fisik, aroma, dan suhu. Misalnya
putri malu akan mengatupkan daunnya apabila disentuh.
7. Melakukan metabolisme
Manusia, hewan, dan tumbuhan mengalami metabolisme, yang bertujuan menghasilkan
energi yang berguna untuk produksi, tumbuh kembang, dan bergerak.
8. Mengeluarkan zat sisa (ekskresi)
Makhluk hidup yang memerlukan makanan, sisa-sisanya pengolahan akan dibuang melalui
sistem ekskresi. Pada manusia organ ekskresi terdiri dari paru-paru, usus, ginjal dan kulit.
Sama halnya dengan manusia, hewan juga melakukan sistem ekskresi. Sedangkan tumbuhan
melakukan ekskresi berbentuk gas oksigen.
9. Menyesuaikan diri terhadap lingkungannya (adaptasi)
Bertahan hidup dengan cara menyesuaikan lingkungannya disebut adaptasi. Dan setiap
makhluk hidup memiliki proses adaptasi yang berbeda-beda. Adaptasi dibedakan menjadi 3,
yaitu bentuk tubuh (morfologi), proses metabolisme tubuh (fisiologi), dan adaptasi perilaku.

b) Faktor Penyebab Terjadinya Keanekaragaman Makhluk Hidup


1. Faktor Genetik/keturunan
a. Faktor keturunan (genetik) dapat disebabkan oleh adanya gen yang akan memberikan
sifat dasar atau sifat bawaan. Sifat bawaan tersebut diwariskan secara turun-temurun
yang berasal dari induk kapada keturunannya.
b. Genetika adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan
sifat dan variasi sifat . Oleh sebab itu faktor genetik sangat ditentukan oleh gen.
Keanekaragaman gen juga sering dikenal dengan ras.
Contohnya pada ayam yaitu ayam banten, ayam kate, dan ayam cemani. Sedangkan pada
tumbuhan misalnya mangga gedong,mangga kuini, dan mangga golek.
c. Perkawinan dan Persilangan Perkawinan termasuk ke dalam faktor genetik karena
dengan adanya perkawinan antarindividu, maka akan dihasilkan individu baru yang
memiliki sifat berbeda. Begitu juga denganpersilangan yang biasanya terjadi pada

KEL.10 pg. 11
tumbuhan. Dengan melakukan persilangan dapatdihasilkan tanaman baru yang
memiliki sifat-sifat unggul. dengan bemunculannya spesies atauvarietas baru tersebut,
maka terciptalah keanekaragaman makhluk hidup.

2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: faktor lingkungan klimatik (iklim),
faktor lingkungan edafik (tanah), dan faktor lingkungan fisiografik.
a. Faktor Lingkungan Klimatik (Iklim)
Unsur iklim sangat menentukan munculnya berbagai jenis keanekaragaman hayati. Hal
tersebut dapat disebabkan karena unsur iklim mempengaruhi kelangsungan hidup tumbuhan
maupun hewan. Unsur iklim sendiri yaitu temperatur, kelembapan, angin, dan curah hujan.
b. Faktor Edafik (Tanah)
Yang dipengaruhi pada faktor edafik adalah tanah, seperti relief tanah atau tinggi rendahnya
bumi diukur dari permukaan laut. Ketinggian pada suatu tempat di permukaan bumi dapat
mempengaruhi temperatur maupun tekanan udara pada suatu lingkungan. Hal tersebut juga
menyebabkan adanya perbedaan berbagai jenis tumbuhan maupun hewannya didalamnya.
c. Faktor Fisiografik
Pada faktor fisiografik ini meliputi keadaan bentang alam pada suatu negara. Yaitu
bagaimana kondisi fisik atau bentang alam yang ada pada negara tersebut. Seperti adanya
gunung, laut, gurun dan lain sebagainya yang semuanya berpengaruh pada persebaran flora
dan faunanya.

3. Dasar-dasar Sistem Klasifikasi


Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
kesamaan ciri yang dimiliki. Tujuan dilakukannya pengklasifikasian makhluk hidup adalah
untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Tujuan
khusus dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
- Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri
yang dimiliki
- Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhluk hidup dari jenis yang lain
- Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup
- Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

 Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup:


a. Klasifikiasi berdasarkan persamaan dan perbedaan yang ciri-ciri fisik. Misalnya, kita
mengetahui bahwa ayam dan elang termasuk dalam golongan Aves (burung) karena
persamaan fisik keduanya, yaitu: berbulu, bersayap, dan berparuh.
b. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh dan alat dalam tubuh.

1) Morfologi : Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh luar tubuh makhluk
hidup.
 Contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan :
1. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Keping Biji
- Tumbuhan biji berkeping satu atau monokotil yaitu tumbuhan yang bijinya memiliki
satu daun lembaga. Contoh: padi, jagung, pisang, semangka, dan
mentimun.
- Tumbuhan biji berkeping dua atau dikotiln yaitu tumbuhan yang bijinya memiliki dua
daun lembaga. Contoh: mangga, rambutan, jeruk, dan kacang tanah.

KEL.10 pg. 12
2. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Jenis Akar
Akar berfungsi menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah. Berikut pengelompokan
tumbuhan berdasarkan akarnya.
- Tumbuhan berakar tunggang, memiliki akar utama yang berukuran besar dan
memiliki akar cabang. Akar tunggang dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil).
Contoh: mangga, jambu, dan avokad.
- Tumbuhan berakar serabut, memiliki akar yang tidak memiliki akar utama dan setiap
bagian akarnya sama besar. Akar serabut dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu
(monokotil).
Contoh: pisang, palem, dan tebu.

3. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Batangnya


Batang berfungsi sebagai tempat tumbuh tunas, daun, bunga, dan buah. Berikut
pengelompokan tumbuhan berdasarkan jenis batangnya.
- Tumbuhan berbatang rumput, memiliki ruas-ruas yang nyata dan biasanya berongga.
Contoh: padi dan jagung.
- Tumbuhan berbatang basah, r memiliki batang yang lunak dan berair.
Contoh: bayam dan pisang.
- Tumbuhan berbatang kayu, memiliki batang yang keras dan berkayu.
Contoh: mangga dan jati.

4. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Daunnya


Daun berfungsi menghasilkan makanan dan sebagai alat pernapasan. Berikut adalah
pengelompokan tumbuhan berdasarkan bentuk daunnya.
- Tumbuhan berdaun menyirip.
Contoh: daun jambu, daun mangga, dan daun jati
- Tumbuhan berdaun melengkung.
Contoh: daun sirih, daun waru, dan daun genjer.
- Tumbuhan berdaun menjari.
Contoh: daun ketela, daun pepaya, dan daun jarak.
- Tumbuhan berdaun sejajar.
Contoh: daun tebu, daun jagung, dan daun pandan.

5. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Bunganya


- Tumbuhan berbunga, biasanya memiliki bagian tumbuhan lengkap, seperti akar,
batang, daun, bunga, buah, dan biji.
Contoh: mangga, kelapa, dan jagung.
- Tumbuhan tidak berbunga, tidak memiliki bunga, buah, dan biji. Tumbuhan tidak
berbunga berkembang biak dengan spora.
Contoh: suplir dan tumbuhan paku-pakuan.

 Contoh adaptasi morfologi pada hewan :


1. Bebek
Bentuk kaki bebek mempunyai selaput renang di antara jari kakinya. Berfungsi untuk
berjalan di lumpur atau membantu saat berenang.
2. Burung Pipit
Bentuk kaki burung pipit mempunyai jari-jari panjang dan terletak dalam bidang datar.
Berfungsi untuk hinggap di ranting pohon.
3. Ayam

KEL.10 pg. 13
Bentuk kaki ayam panjang dan tegak. Berfungsi untuk berjalan di darat dan mengais
makanan di tanah.
4. Elang
Bentuk kaki burung elang pendek dan bercakar tajam. Berfungsi untuk mencengkeram
mangsa.

 Contoh adaptasi morfologi pada manusia:


1. Kulit manusia akan menghitam jika terlalu lama terkena sinar matahari
2. Rambut-rambut halus yang berada di kulit manusia akan berdiri jika suhu udara
rendah.
3. Rambut manusia akan beruban jika sudah lanjut usia atau mungkin faktor lain.

2) Anotomi: Ilmu yang mempelajari tentang susunan dan bagian-bagian struktur tubuh
makhluk hidup.

 Pada tumbuhan ciri anatomi yang dapat digunakan antara lain:


- Ada tidaknya cambium
- Ada tidaknya xylem dan floem
- Letak xylem dan floem (mengelompok atau menyebar) dll

 Pada hewan ciri anatomi yang dapat digunakan antara lain:


- Ada tidaknya tulang belakang
- Ada tidaknya organ tertentu (paru-paru, insang) dll.

3) Fisiologoi: penyesuaian fungsi fisiologi alat-alat atau organ-organ tubuh terhadap


lingkungannya.

 Contoh adaptasi fisiologi pada manusia antara lain:


1. Tubuh manusia mengeluarkan keringat ketika kepanasan. Dengan keluar keringat,
tubuh manusia akan dingin. Hal ini dikarenakan panas tubuh diambil untuk
penguapan keringat di permukaan tubuh manusia
2. Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang
kebanyakan.
3. Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine.

 Contoh adaptasi fisiologi pada hewan antara lain:


1. Hewan onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan
tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama.
2. Burung hantu memiliki penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam yang
memungkinkannya untuk dapat melihat di malam hari
3. Anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin
dengan menahan panas tubuh tetap tertahan.

 Contoh adaptasi fisiologi pada tumbuhan antara lain:


1. Bau yang khas pada bunga dapat mengundang datangnya serangga untuk membantu
penyerbukan. Bunga jenis ini menghasilkan madu atau nectar, dan serbuk sarinya
mudah melekat.

4) Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara
hidupnya.

KEL.10 pg. 14
 Contoh adaptasi tingkah laku pada manusia:
1. Manusia akan memakai pakaian yang tebal (jaket) ketika cuaca dingin atau dalam
perjalanan
2. Ketika ada bunyi yang terlalu keras, manusia akan menutup telinganya
3. Ketika menghirup bau yang tidak sedap/busuk manusia akan menutup hidungnya.

 Contoh adaptasi tingkah laku pada hewan:


1. Ayam jantan berkokok di pagi hari sebagai petanda hari sudah pagi
2. Cumi-cumi mengeluarkan tinta hitam saat ada bahaya yang mengancamnya
3. Ikan buntal mengembangkan badannya ketika merasa terancam oleh musuh
4. Trenggiling akan menggulungkan tubuhnya seperti bola jika terancam.

 Contoh adaptasi tingkah lakupada tumbuhan:


1. Daun jagung menggulung apabila udara sangat panas.
2. Tumbuhan putri malu mengatupkan/menguncupkan daunnya ketika terkena
rangsangan/disentuh.
3. Bunga matahari menghadap arah sinar matahari.
4. Mekarnya bunga pukul empat yang biasanya mekar pada pukul empat karena adanya
rangsangan cahaya.

KEL.10 pg. 15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makhluk hidup yang ada di bumi ini sangat banyak dan beragam. Hal ini dapat kita
ketahui dari berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang beraneka ragam dari proses
berkembang biak. Dalam biologi, tumbuhan dan hewan menjadi objek studi manusia.
Keanekaragaman makhluk hidup dapat kita ketahui dengan cara mengetahui perbedaan ciri-
ciri makhluk hidup, antara makhluk hidup dengan makhluk tak hidup. Faktor yang
mempengaruhi adanya keanekaragaman salah satunya adalah faktor lingkungan, tidak
selamanya suatu lingkungan akan menjadi lingkungan yang tetap. Terkadang juga berubah-
ubah sesuai dengan keanekaragaman makhluk hidup yang ada disekitar, ada yang tinggal di
darat, pohon, dan air.
Dasar yang dipakai untuk mengadakan klasifikasi adalah dasar dasar sistem klasifikasi
antarara hewan dan tumbuhan. Bukan hanya mengetahui pengertian dan ciri ciri makhluk
hidup, tetapi kita juga harus mengetahui apa sajakah keanekaragaman makhluk hidup atau
hayati yang ada di Indonesia, yang dimana mereka saling timbal balik dan menguntungkan.
B. Saran
Demikianlah makalah yang telah kami buat. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan dapat memahami lebih lanjut tentang adaptasi, evolusi dan
keberagaman pada makhluk hidup. Kami menerima saran ataupun kritik dari para pembaca
secara terbuka. Apabila terdapat kesalahan kata kami memohon maaf.

KEL.10 pg. 16
DAFTAR PUSTAKA
- http://lilikhidayati.blogspot.com/2010/08/adaptasi-makhluk-hidup
- http://eprints.undip.ac.id/6181/1/sri_haryanti Adaptasi Fisiologi dan Anatomi Eceng
Gondo
- http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Melalui_Ad
aptasi
- https://ardra.biz/topik/embriologi-perbandingan-sebagai-bukti-evolusi/
- https://kumparan.com/berita-unik/contoh-mutasi-gen-manusia-hewan-dan-tumbuhan-
1vcuTYftkbw

KEL.10 pg. 17

Anda mungkin juga menyukai