DISUSUN OLEH :
Cindi Roma Riana Harahap (4211131013)
Logos Cristian Siregar (4213131027)
Nasio Ruth Lusianna Simbolon (4213131068)
Kelas : PSPK 21B
Mata Kuliah : Biologi Umum
KEL.10 pg. 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat
dan kuasa-Nya kami selaku kelompok 10 dapat menyelesaikan tugas kelompok ini dengan
baik. Pertama-tama kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu bapak
Drs. M. Yusuf Nasution, M.Si. serta sumber-sumber yang sudah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Adapun materi yang akan kami sampaikan ialah “Adaptasi, Evolusi, dan
Keanekaragaman”. Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Biologi Umum, dan juga makalah ini dapat digunakan sebagai
bahan diskusi, serta dapat siaplikasikan sebagai bahan pembelajaran.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta menambah wawasan
khususnya tentang “Adaptasi, Evolusi, dan Keanekaragaman”. Kami menyadar bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan, demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 10
KEL.10 pg. 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................2
Daftar
Isi....................................................................................................................................3
BAB I
Pendahuluan..................................................................................................................4
a. Latar
Belakang................................................................................................................4
b. Rumusan
Masalah...........................................................................................................4
c. Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II
Isi...................................................................................................................................5
a. Adaptasi..........................................................................................................................5
b. Evolusi............................................................................................................................6
c. Keanekaragaman..........................................................................................................10
Daftar Pustaka........................................................................................................................17
KEL.10 pg. 3
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Makhluk hidup dalam kehidupannya melakukan adaptasi untuk dapat bertahan hidup.
Adaptasi terjadi biasanya disebabkan adanya seleksi alam yang menuntut makhluk hidup
(hewan dan tumbuhan) untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang
baru. Adaptasi yang dilakukan oleh hewan dapat berupa adaptasi fisiologis, morfologis dan
tingkah laku. Sedangkan adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan hanya berupa adaptasi
fisiologis dan morfologis.
Selain adaptasi, menurut beberapa para ahli di alam juga terjadi evolusi yang dilakukan
makhluk hidup untuk bertahan hidup. Dalam evolusi yang menjadi dasar terjadinya dibawa
oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dalam evolusi
dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti
dalam migrasi, atau antar spesies.
Di alam juga terjadi kevariasian makhluk hidup merujuk pada peristiwa genetis yang
menyebabkan individu atau kelompok spesies tertentu memiliki karakteristik berbeda satu
sama lain. Sedangkan keanekaragaman hayati atau disebut juda biodiversitas yang terjadi
dialam mencakup semua bentuk kehidupan yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut
skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan,
dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi.
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana adaptasi pada makhluk hidup?
2. Apa-apa saja teori evolusi oleh para ahli?
3. Bagaimana keanekaragaman pada makhluk hidup?
c. Tujuan
1. Untuk mengetahui adaptasi pada makhluk hidup
2. Untuk mengetahui teori-teori evolusi yang diungkapkan para ahli
3. Untuk mengetahui keanekaragaman pada makhluk hidup
KEL.10 pg. 4
BAB II
ISI
A. ADAPTASI
Adaptasi adalah cara organisme dalam mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk
bertahan hidup. Organisme yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk
memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan). Selanjutnya organisme akan mampu mengatasi
kondisi fisik lingkungan seperti temperatur dan cahaya.
a) Seleksi Alam
Seleksi yang dilakukan oleh alam terhadap makhluk hidup yang ada di dalamnya, makhluk
hidup yang dapat beradaptasi akan hidup terus dan makhluk hidup yang tidak dapat
beradaptasi akan musnah.
Faktor yang menyebabkan seleksi alam :
- Kompetisi
- Adaptasi
- Reproduksinya terbatas
Contoh hewan yang terkena seleksi alam: jerapah, kupu kupu biston betularia, dsb
2. Adaptasi fisiologi
KEL.10 pg. 5
Adaptasi Fisiologi merupakan penyesuaian fungsi organisme terhadap lingkungannya,
alat-alat tubuh Adaptasi fisiologi pada manusia, jumlah sel dalam merah orang yang
tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di
pantai
B. EVOLUSI
Evolusi merupakan cabang biologi yang di dalamnya mempelajari tentang asal usul
dan sejarah makhluk hidup serta hubungan genetik antara makhluk hidup satu dengan
lainnya. Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menjadi
dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup
dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya
akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen
akibat sutasi ataupun transfer gen antarpopulasi dan antarspesies. Pada spesies
yang bererproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan
oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi
terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam
suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik.
Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi
- dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena
individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi,
sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang
menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan
kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu,
hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada
frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu
sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
KEL.10 pg. 6
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini
akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini
mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan
antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies
yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi
secara perlahan ini.
a) Teori-teori Revolusi
1. Teori Katastropisme
Berbunyi; “keanekaragaman yang muncul dan punahnya makhluk hidup disebabkan oleh
bencana alam”. Teori ini dikenalkan oleh George Cuvier (1796 – 1832), seorang ahli
Palentologi (ilmu fosil). Alasan Cuvier mengatakan teori mengamati setiap sedimen batuan
kuno yang ia temukan mengandung beberapa jenis hewan dan tumbuhan berbeda.
2. Teori Lammark
Teori ini juga dikenal dengan teori perubahan yang diwariskan secara genetik. Pada awal
abad ke-19 (1809), Lammarck memperkenalkan bahwa sifat fenotip yang terbentuk karena
adaptasi terhadap lingkungan dapat diwariskan secara genetik. Bagian tubuh yang tidak
digunakan akan mengalami retardasi (tidak berkembang), bagian tubuh yang digunakan akan
berkembang lebih kuat dan lebih besar (use and disuse). Perubahan yang terjadi ini
diwariskan secara genetis.
3. Percobaan August Wiesmann
Ia melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus jantan dan betina, kemudian
dikawinkan dan keturunannya tetap berekor panjang. Perkawinan tersebut dilakukan hingga
21 generasi dan keturunan yang dihasilkan tetap berekor panjang. Ia pun menyimpulkan
bahwa :
- Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan ke generasi
berikutnya. Hal ini membuktikan bahwa teori Lammarck tidak benar.
- Evolusi adalah masalah pewarisan gen-gen melalui sel kelamin atau, evolusi adalah
gejala seleksi alam terhadap faktor genetika.
KEL.10 pg. 7
- Teori evolusi Darwin pertama kali dikemukakan pada forum ilmiah Linnean Society
(1958). Secara bersamaan, Alfred Wallace juga mengemukakan hal yang sama, yaitu
ide atau teori bersadarkan pengamatan Wallace di berbagai benua, termasuk Sulawesi.
Ide atau teori Wallace tentang evolusi biologis serupa dengan ide atau teori evolusi
Darwin.
2. Homologi Organ
- Persamaan struktur organ-organ hewan berbeda spesies menunjukkan bahwa hewan –
hewan tersebut memiliki asal – usul nenek moyang yang sama.
- Struktur tubuh dengan fungsi berbeda tetapi memiliki asal – usul bentuk yang sama
disebut Holomolog (evolusi divergen). Contoh : pada kaki bebek yang lebih cocok
untuk mendayung (berenang), sedangkan kaki ayam cocok untuk berjalan.
Kedua kaki tersebut memiliki struktur tulang yang sama, namun fungsinya berbeda.
- Sebaliknya, struktur tubuh dengan fungsi yang sama tetapi memiliki asal – usul
bentuk yang berbeda disebut Analog (evolusi konvergen). Contoh : Sayap kupu-kupu
dengan sayap burung dan sayap kupu-kupu dengan sayap kelelawar. Fungsinya sama-
sama terbang namun struktur penyusunnya berbeda.
3. Embriologi
Petunjuk evolusi juga dapat dilihat dari perkembangan beberapa organisme pada masa
embrio. Organisme yang kekerabatannya dekat biasanya sulit dibedakan tahap embrionya.
Pada awal perkembangannya, ikan menunjukkan perkembangan yang mirip dengan embrio
hewan lain dan manusia. Walaupun pada akhirnya bentuk dewasa setiap menjadi berbeda.
Kesamaan embrio pada saat awal perkembangannya merupakan hal yang
menunjukkan adanya kesamaan nenek moyang pada hewan tersebut. Jika dua spesies berasal
dari nenek moyang yang sama, maka kedua spesies tersebut mungkin masih memiliki
kesamaan dalam perkembangannya.
KEL.10 pg. 8
4. Biokimia, Fisiologi dan Genetika
- Kode genetika yang sama menunjukkan bahwa semua makhluk hidup berasal dari
organisme yang memiliki kode genetika yang sama
- Proses fisiologi yang terjadi di dalam sel semua organisme memiliki kesamaan,
seperti respirasi sel, sintesis protein dan seintesis DNA
- Organisme yang memiliki kekerabatan yang dekat biasanya memiliki banyak
kesamaan dalam susunan asam aminonya.
7. Organ Vestigial (organ kecil atau tidak lengkap yang tidak memiliki fungsi tertentu)
Berdasarkan teori evolusi, organ vestigial adalah orga yang dulunya mempunyai fungsi
tertentu.
Beberapa contoh pada hewan diantaranya :
- Sisa kaki belakang ular piton yang mirip benjolan kuku
- Tulang yang diduga bekas kaki pada ikan paus
- Terdapat sisa struktur sayap pada burung kiwi
Beberapa contoh pada manusia diantaranya :
- Selaput mata pada mata sebelah dalam
- Tulang ekor
- Gigi taring
- Umbai cacing/apendiks
- Otot penggerak telinga
- Rambut pada dada
- Buah dada pada laki-laki
c) Mekanisme Evolusi
Adapun mekanisme evolusi meliputi :
1. Mutasi
KEL.10 pg. 9
Merupakan perubahan susunan DNA sel genom yang disebabkan oleh mutagen dan dapat
menyebabkan perubahan sifat menurun pada generasi penerusnya. Mutasi yang terjadi pada
manusia biasanya merugikan. Contoh mutasi pada manusia yaitu kanker atau tumor, Sindrom
Klinefelter, Sindrom Jacob, Sinrom Turner, Sindrom down.
Pada hewan sendiri, mutasi gen pada awalnya ditemukan oleh Seth Wright yang menemukan
domba berkaki pendek, kemudian menurun ke anak-anaknya. Setelah itu, domba tersebut
dinamai Domba Ancon. Pada 1910, peneliti bernama Morgan melakukan riset mutasi gen
pada lalat buah (Drosophila melanogaster). Penelitian itu kemudian dilanjutkan oleh
muridnya, Muller. Muller menggunakan sinar-X untuk penelitiannya. Hasilnya adalah lalat
buah yang awalnya bermata merah bermutasi menjadi lalat bermata cokelat, merah cerah,
putih, dan sepia.
Contoh mutasi gen terhadap tumbuhan dapat memengaruhi buah, daun, atau bunga. Namun,
tergantung dari jaringan apa yang terlibat mutasi. Banyak pula mutasi pada tumbuhan yang
menguntungkan manusia, karena menghasilkan organisme yang memiliki kualitas lebih baik
dari sebelumnya.
Mutasi buatan pada tumbuhan ini dilakukan secara berulang-ulang. Tujuannya adalah jika
terjadi kegagalan masih ada hasil mutasi yang berhasil. Contoh tumbuhan hasil mutasi
tumbuhan adalah semangka tanpa biji, kentang kultivar Patronas, tomat kultivar Bouset, dan
kedelai kultivar Muria.
2. Seleksi Alam
Proses dimana mutasi genetik yang meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi suatu
organisme menjadi lebih umum dan tetap dari generasi ke generasi pada suatu populasi.
Kondisi tersebut menyebabkan kompetisi antar organisme untuk bereproduksi untuk bertahan
hidup.
3. Migrasi
Perpindahan spesies dari suatu tempat ke tempat lainnya. Migrasi akan membuat spesies
beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Hal ini menyebabkan kemunculan generasi-
generasi spesies yang berbeda dengan nenek moyang asal-usul spesies tersebut. Sebagai
contoh, spesies Xylocopa nobilis (kumbang kayu) yang dapat ditemukan di berbagai daerah
Pulau Sulawesi dan sekitarnya. Kumbang-kumbang tersebut menunjukkan perbedaan genetik.
4. Rekombinasi Gen
Terjadi karena adanya perkawin silang. Perkawinan silang memunculkan variasi spesies baru.
C. KEANEKARAGAMAN
Nama lain dari keanekaragaman makhluk hidup adalah keanekaragaman hayati. Makna dari
keanekaragaman tersebut adalah suatu variasi yang terdapat pada makhluk hidup, pada
lingkungan tertentu. Keanekaragaman makhluk hidup adalah suatu makhluk yang
mempunyai berbagai karakteristik kehidupan seperti bergerak, bernafas, dan dapat
berkembang biak. Makhluk hidup pada dasarnya harus mengalami perubahan dalam fase
kehidupan atau bisa disebut dengan berkembang biak.
a) Ciri-ciri Makhluk Hidup
Adapun ciri-ciri makhluk hidup diantaranya :
1. Bernafas (respirasi)
KEL.10 pg. 10
Setiap makhluk hidup yang ada di bumi ini selalu bernapas, seperti manusia, hewan maupun
tumbuhan. Pada manusia proses pernafasan adalah pertukaran oksigen dengan
karbondioksida yang dilakukan didalam paru-paru.
2. Bergerak
Bergerak diartikan sebagai proses berpindahnya sebagian atau seluruh makhluk hidup. Alat
gerak yang dimiliki oleh makhluk hidup sangat bermacam-macam dan alat geraknya
disesuaikan dengan habitat dan jenisnya.
3. Membutuhkan makanan dan nutrisi
Dalam bertahan hidup, semua makhluk hidup memerlukan asupan energi dan nutrisi dalam
tubuhnya. Manusia mendapat energi dari makanan, tumbuhan memerlukan air dan unsur
hara, hewan berdasarkan jenis makanannya terdiri atas karnivora, herbivora, dan omnivora.
4. Tumbuh dan berkembang
Secara fisik makhluk hidup pasti bertambah besar seiring waktu. Pada manusia dan hewan
yang memiliki kerangka tulang akan mengalami pertumbuhan. Sedangkan perkembangan
tumbuhan, semakin berkembangnya kemampuan struktur dan fungsi alat tubuh.
5. Berkembang biak (reproduksi)
Untuk menambah keturunan makhluk hidup memiliki dua cara dengan cara seksual dan
aseksual. Pada hewan yang dimaksud secara aseksual adalah membelah diri, bertunas seperti
hydra. Pada tumbuhan vegetatif seperti umbi-umbian, generatif ialah penyerbukan oleh alat
kelamin benang sari dan kepala putik.
6. Peka terhadap rangsangan (iritabilitas)
Kemampuan makhluk hidup untuk merasakan rangsangan/iritabilitas ialah salah satu ciri
makhluk hidup. Rangsangan ini bisa berupa suara, sentuhan fisik, aroma, dan suhu. Misalnya
putri malu akan mengatupkan daunnya apabila disentuh.
7. Melakukan metabolisme
Manusia, hewan, dan tumbuhan mengalami metabolisme, yang bertujuan menghasilkan
energi yang berguna untuk produksi, tumbuh kembang, dan bergerak.
8. Mengeluarkan zat sisa (ekskresi)
Makhluk hidup yang memerlukan makanan, sisa-sisanya pengolahan akan dibuang melalui
sistem ekskresi. Pada manusia organ ekskresi terdiri dari paru-paru, usus, ginjal dan kulit.
Sama halnya dengan manusia, hewan juga melakukan sistem ekskresi. Sedangkan tumbuhan
melakukan ekskresi berbentuk gas oksigen.
9. Menyesuaikan diri terhadap lingkungannya (adaptasi)
Bertahan hidup dengan cara menyesuaikan lingkungannya disebut adaptasi. Dan setiap
makhluk hidup memiliki proses adaptasi yang berbeda-beda. Adaptasi dibedakan menjadi 3,
yaitu bentuk tubuh (morfologi), proses metabolisme tubuh (fisiologi), dan adaptasi perilaku.
KEL.10 pg. 11
tumbuhan. Dengan melakukan persilangan dapatdihasilkan tanaman baru yang
memiliki sifat-sifat unggul. dengan bemunculannya spesies atauvarietas baru tersebut,
maka terciptalah keanekaragaman makhluk hidup.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: faktor lingkungan klimatik (iklim),
faktor lingkungan edafik (tanah), dan faktor lingkungan fisiografik.
a. Faktor Lingkungan Klimatik (Iklim)
Unsur iklim sangat menentukan munculnya berbagai jenis keanekaragaman hayati. Hal
tersebut dapat disebabkan karena unsur iklim mempengaruhi kelangsungan hidup tumbuhan
maupun hewan. Unsur iklim sendiri yaitu temperatur, kelembapan, angin, dan curah hujan.
b. Faktor Edafik (Tanah)
Yang dipengaruhi pada faktor edafik adalah tanah, seperti relief tanah atau tinggi rendahnya
bumi diukur dari permukaan laut. Ketinggian pada suatu tempat di permukaan bumi dapat
mempengaruhi temperatur maupun tekanan udara pada suatu lingkungan. Hal tersebut juga
menyebabkan adanya perbedaan berbagai jenis tumbuhan maupun hewannya didalamnya.
c. Faktor Fisiografik
Pada faktor fisiografik ini meliputi keadaan bentang alam pada suatu negara. Yaitu
bagaimana kondisi fisik atau bentang alam yang ada pada negara tersebut. Seperti adanya
gunung, laut, gurun dan lain sebagainya yang semuanya berpengaruh pada persebaran flora
dan faunanya.
1) Morfologi : Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh luar tubuh makhluk
hidup.
Contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan :
1. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Keping Biji
- Tumbuhan biji berkeping satu atau monokotil yaitu tumbuhan yang bijinya memiliki
satu daun lembaga. Contoh: padi, jagung, pisang, semangka, dan
mentimun.
- Tumbuhan biji berkeping dua atau dikotiln yaitu tumbuhan yang bijinya memiliki dua
daun lembaga. Contoh: mangga, rambutan, jeruk, dan kacang tanah.
KEL.10 pg. 12
2. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Jenis Akar
Akar berfungsi menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah. Berikut pengelompokan
tumbuhan berdasarkan akarnya.
- Tumbuhan berakar tunggang, memiliki akar utama yang berukuran besar dan
memiliki akar cabang. Akar tunggang dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil).
Contoh: mangga, jambu, dan avokad.
- Tumbuhan berakar serabut, memiliki akar yang tidak memiliki akar utama dan setiap
bagian akarnya sama besar. Akar serabut dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu
(monokotil).
Contoh: pisang, palem, dan tebu.
KEL.10 pg. 13
Bentuk kaki ayam panjang dan tegak. Berfungsi untuk berjalan di darat dan mengais
makanan di tanah.
4. Elang
Bentuk kaki burung elang pendek dan bercakar tajam. Berfungsi untuk mencengkeram
mangsa.
2) Anotomi: Ilmu yang mempelajari tentang susunan dan bagian-bagian struktur tubuh
makhluk hidup.
4) Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara
hidupnya.
KEL.10 pg. 14
Contoh adaptasi tingkah laku pada manusia:
1. Manusia akan memakai pakaian yang tebal (jaket) ketika cuaca dingin atau dalam
perjalanan
2. Ketika ada bunyi yang terlalu keras, manusia akan menutup telinganya
3. Ketika menghirup bau yang tidak sedap/busuk manusia akan menutup hidungnya.
KEL.10 pg. 15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makhluk hidup yang ada di bumi ini sangat banyak dan beragam. Hal ini dapat kita
ketahui dari berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang beraneka ragam dari proses
berkembang biak. Dalam biologi, tumbuhan dan hewan menjadi objek studi manusia.
Keanekaragaman makhluk hidup dapat kita ketahui dengan cara mengetahui perbedaan ciri-
ciri makhluk hidup, antara makhluk hidup dengan makhluk tak hidup. Faktor yang
mempengaruhi adanya keanekaragaman salah satunya adalah faktor lingkungan, tidak
selamanya suatu lingkungan akan menjadi lingkungan yang tetap. Terkadang juga berubah-
ubah sesuai dengan keanekaragaman makhluk hidup yang ada disekitar, ada yang tinggal di
darat, pohon, dan air.
Dasar yang dipakai untuk mengadakan klasifikasi adalah dasar dasar sistem klasifikasi
antarara hewan dan tumbuhan. Bukan hanya mengetahui pengertian dan ciri ciri makhluk
hidup, tetapi kita juga harus mengetahui apa sajakah keanekaragaman makhluk hidup atau
hayati yang ada di Indonesia, yang dimana mereka saling timbal balik dan menguntungkan.
B. Saran
Demikianlah makalah yang telah kami buat. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan dapat memahami lebih lanjut tentang adaptasi, evolusi dan
keberagaman pada makhluk hidup. Kami menerima saran ataupun kritik dari para pembaca
secara terbuka. Apabila terdapat kesalahan kata kami memohon maaf.
KEL.10 pg. 16
DAFTAR PUSTAKA
- http://lilikhidayati.blogspot.com/2010/08/adaptasi-makhluk-hidup
- http://eprints.undip.ac.id/6181/1/sri_haryanti Adaptasi Fisiologi dan Anatomi Eceng
Gondo
- http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Melalui_Ad
aptasi
- https://ardra.biz/topik/embriologi-perbandingan-sebagai-bukti-evolusi/
- https://kumparan.com/berita-unik/contoh-mutasi-gen-manusia-hewan-dan-tumbuhan-
1vcuTYftkbw
KEL.10 pg. 17