EKOSISTEM SAWAH
(Objek Wisata Didesa Huntu Selatan Bonebolango)
(Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekologi yang diampuh Oleh Dr.Dewi
Wahyuni K. Baderan S.Pd M.Si)
Oleh:
Putri M.Taid
(433419041)
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
BAB IV PENUTUP..................................................................................................
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................
4.2 Saran.....................................................................................................................
4.3 Dokumentasi........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena
atas berkat dan kasih karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah Ekologi yang berjudul “Ekosistem Sawah”.
Adapun makalah Ekologi tentang “Ekosistem Sawah” ini telah saya usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat
memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, saya juga ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah saya ini.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Putri M. Taid
BAB I
PENDAHULUAN
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan
interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi
menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara
organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan
lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan
lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk
keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme,
khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan
suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan" ( Odum,
1993 ).
Unsur-unsur ekosistem terdiri dari unsur komponen Abiotik yang terdiri dari
habitat seperti tanah, air, udara, materi organik, dan anorganik hasil dekomposisi
mahluk hidup termasuk cahaya matahari dan iklim.
Adapun komponen abiotik ekosistem sawah adalah sebagai berikut:
1. Tanah
Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim
atau lumut, dan pembusukan bahan organik, tanah memiliki sifat, tekstur, dan
gangguan mineral tertentu. Tanah yang subur sangat diperlukan oleh
organisme untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan akan tumbuh
dengan baik pada tanah yang subur.
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda
menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga
menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama
tumbuhan.
2. Air
Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh
apa pun juga. Tanpa air seluruh organisme tidak akan dapat hidup. Bagi
tumbuhan, air mempunyai peranan yang penting karena dapat melarutkan dan
membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah. Adanya
air tergantung dari curah hujan dan curah hujan sangat tergantung dari iklim
di daerah yang bersangkutan.
Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi, dengan jumlah sekitar 1.368 juta
km3. Air terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya uap air, es, cairan dan
salju. Air tawar terutama terdapat di danau, sungai, air tanah (ground water)
dan gunung es (glacier). Semua badan air di daratan dihubungkan dengan laut
dan atmosfer melalui siklus hidrologi yang berlangsung secara kontinu.
Air merupakan faktor lingkungan yang penting, semua organisme hidup
memerlukan kehadiran air ini. Perlu dipahami bahwa jumlah air di sistem
bumi kita ini adalah terbatas dan dapat berubah-ubah akibat proses
sirkulasinya. Pengeringan bumi sulit untuk terjadi akibat adanya siklus
melalui hujan, aliran air, transpirasi dan evaporasi yang berlangsung secara
terus menerus. Bagi tumbuhan air adalah penting karena dapat langsung
mempengaruhi kehidupannya. Bahkan air sebagai bagian dari faktor iklim
yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perubahan struktur dan
organ tumbuhan ( Elfis, 2010 ).
Air terdiri dari molekul-molekul H2O. Air dapat berbentuk padat, cair, dan
gas. Dialam, air dapat berbentuk padat, misalnya es dan kristal es (salju), serta
berbentuk gas berupa uap air. Dalam kehidupan, air sangat diperlukan oleh
makhluk hidup karena sebagian besar tubuhnya mengandung air.
3. Udara
Udara terdiri dari berbagai macam gas, yaitu nitrogen (78,09%), oksigen
(20,93%), karbon dioksida (0,03%), dan gas-gas lain. Nitrogen diperlukan
mahluk hidup untuk membentuk protein. Oksigen digunakan makhluk untuk
bernafas. Karbon dioksida diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis.
4. Cahaya matahari
Cahaya matahari adalah kebutuhan tumbuh-tumbuhan akan cahaya matahari
berkaitan pula dengan energi dan suhu udara yang ditimbulkannya. Terdapat 4
kelompok vegetasi yang dipengaruhi oleh suhu lingkungan panas se-panjang
tahun, misalnya tumbuhan daerah tropis, mesotermal (tumbuhan yang
menyukai lingkungan yang tidak bersuhu terlalu panas atau terlalu dingin),
mikrotermal (tumbuhan di habitatnya, yaitu kelompok vegetasi atau tumbuhan
megatermal (tumbuhan menyukai habitat bersuhu yang menyukai habitat
bersuhu rendah atau dingin, misalnya tumbuhan dataran tinggi atau habitat
sub tropis) dan hekistotermal yaitu tumbuhan yang terdapat di daerah kutub
atau alpin.
Cahaya matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari
menentukan suhu lingkungan. Cahaya matahari juga merupakan unsur vital
yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
5. Iklim
Iklim merupakan rerata cuaca pada jangka panjang, minimal permusim atau
per periode atau per tahun, dan seterusnya, sedangkan cuaca adalah kondisi
iklim pada suatu waktu berjangka pendek, misalnya harian, mingguan,
bulanan dan maksimal semusim atau seperiode ( Hanafiah, 2007 ).
Komponen biotik ialah faktor yang meliputi semua mahluk hidup dibumi,
baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, dan mikroorganisme berperan
sebagai dekomposer. Berdasarkan fungsinya komponen Biotik dibedakan atas:
1. Produsen
Produsen merupakan organisme yang mampu membentuk makanannya
sendiri dari zat-zat organik melalui proses fotosintesa dan klorofil. Organisme
ini disebut autotrof karena mampu membentuk makanannya sendiri juga
menyediakan kebutuhan makhluk hidup lainnya. Contoh: tumbuhan hijau
(padi), rumput-rumputan, sitoplankton.
2. Konsumen
Konsumen adalah sekelompok makhluk hidup yang memakan produsen dan
hewan lainnya. Kelompok ini tidak mampu membuat makanannya sendiri dari
bahan anorganik. Karena itu, ia sangat tergantung pada organisme produsen.
Organisme konsumen disebut heterotrof. Pada konsumen juga terdapat
tingkatan lagi. Hewan yang memakan organisme produsen disebut konsumen
primer. Jenisnya terdiri dari herbivora dalam struktur trofik menduduki
tingkat trofik kedua. Konsumen yang memakan herbivora disebut konsumen
sekunder dan terdiri dari hewan-hewan karnivora atau omnivora. Konsumen
trofik ini berada pada tingkat trofik ketiga. Contoh: belalang, burung, siput,
tikus, wereng, hama wereng, ular dan lain-lain.
3. Pengurai
Pengurai merupakan organisme yang menguraikan sisa-sisa makhluk hidup
lainnya yang telah mati menjadi zat-zat anorganik. Zat ini tersimpan dalam
tanah dan dimanfaatkan tumbuhan sebagai bahan makanannya. Organisme
pengurai adalah bakteri, cacing dan jamur ( Prasetyo, 2006 ).
Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan
dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat
trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat
makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan
hijau sebagai produsen.
Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan
yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan
tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari
satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.
Dalam suatu ekosistem umumnya tidak hanya terdiri dari satu rantai makanan,
akan tetapi banyak rantai makanan. Tumbuhan hijau tidak hanya dimakan oleh satu
organisme saja, tetapi dapat dimakan oleh berbagai konsumen primer. Misalnya: padi
daunnya dimakan ulat, ulat dimakan burung pipit, burung pipit dimakan burung
elang, Padi juga dimakan tikus, tikus dimakan oleh burung elang, tikus juga dimakan
ular. padi juga dimakan burung, burung pipit dimakan burung elang. Akibatnya
dalam suatu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan saja tetapi banyak
bentuk rantai makanan. Rantai-rantai makanan yang saling berhubungan antara satu
dengan yang lain disebut jaring-jaring makanan.
Dampak punahnya ular pada ekosistem sawah yaitu populasi tikus meningkat
sehingga banyak petani yang gagal panen, populasi burung elang / hewan yang
memakan ular akan menurun/punah karena sudah tidak tersedia makanan bagi hewan
pemakan ular tersebut dan ekosistem menjadi terganggu.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Saya berharap dengan adanya tempat wisata pertanian yang baru ini
masyarakat dan teman-teman sekalian dapat menjaga kelestarian alam terutama
sawah yang ada disekitar kita agar dapat mendorong kita para mahasiswa untuk dapat
berkarya dan berkreativitas lagi untuk masa depan yang akan datang, saya menyadari
dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan
wawasan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu sekiranya ibu dan para
teman-teman sekalian agar dapat memaklumi, dan saya mengharapkan saran dan
kritik yang membangun agar lebih baik.
4.3 Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA