Anda di halaman 1dari 26

03/11/21 06.

20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

Paparan Topik | Tragedi Tanjung Priok

Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang,


Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran
HAM

Kerusuhan Tanjung Priok 1984 berawal dari penerapan kebijakan asas tunggal
Pancasila untuk menjaga stabilitas pemerintahan Orde Baru. Namun, implementasi
yang terlalu dipaksakan membuat beberapa kelompok tidak setuju sehingga terjadi
bentrokan berbau SARA.

Oleh Martinus Danang


Senin, 13 September 2021 05:00:42 WIB

Bagikan    

Dapatkan Artikel Paparan Topik


Terkini dari Kompaspedia

Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik


terkini.

Masukkan email Anda

Daftarkan Email

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-p… 1/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

KOMPAS
Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia Daftar Sekarang

/BAMBANG SUKARTIONO
Suasana sekitar Tanjung Priok sesaat setelah aksi kerusuhan (13/9/1984)

Peristiwa ini tidak dapat dilepaskan dari masalah sosial, politik, dan ekonomi Indonesia pada
waktu itu. Presiden Soeharto dalam buku biografinya yang berjudul Soeharto: Pikiran, Ucapan,
dan Tindakan Saya mengemukakan pendapatnya bahwa terjadinya kerusuhan Tanjung Priok
1984 merupakan akibat dari sistem politik Orde Baru yang ingin menerapkan asas tunggal
Pancasila. Beberapa kelompok yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut kemudian
memberontak dan menghasut massa sehingga terjadi kerusuhan.

Peristiwa Tanjung Priok 1984 tidak hanya menghadapkan pemerintah Orde Baru dengan
kelompok Muslim, namun juga sebagai bentuk pembungkaman terhadap lawan-lawan politik
Presiden Soeharto. Mereka yang bersalah kemudian banyak ditahan karena tuduhan
melanggar tindak pidana subversif. Namun, setelah tumbangnya Orde Baru secara perlahan
kebenaran dari peristiwa Tanjung Priok mulai terkuak.

Fakta Singkat

Kerusuhan Tanjung Priok 1984

12-13 September 1984


Latar Belakang

Penerapan kebijakan asas tunggal Pancasila

Beberapa tokoh Islam mulai dikesampingkan oleh pemerintahan Orde Baru

Pemerintah melarang ceramah-ceramah di Masjid yang berisikan tentang kritikan


terhadap Orde Baru

Kenaikan harga BBM oleh pemerintah pada 4 Januari 1982

Dapatkan
PengajuanArtikel Paparan
RUU Organisasi Topik
Masyarakat pada 30 Mei 1984

Terkini dari
Pengadilan Kompaspedia
Tersangka Kerusuhan 1984-1985

Ahmad
Daftarkan Sahi,
email Syarifufin
Anda Rambe,
dan ikuti Syafwan
berbagai bin topik
paparan Sulaeman dan Mohammad Noor
terkini.dipidana kurungan penjara antara 18 bulan sampai 2,5 tahun
28 orang tersangka kerusuhan menerima hukuman penjara antara 1-3 tahun
Masukkan email
AM Fatwa Anda melakukan diskusi tentang Tanjung Priok dan menyebarkan
dituduh
kronologi peristiwa yang berbeda dengan pemerintah, dituntut hukuman penjara
18 tahun Daftarkan Email

Penceramah Salim Qadar dan Yayan Hendrayana dituduh melakukan provokasi


kerusuhan dituntut pidana
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-p… 2/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM
kerusuhan dituntut pidana

Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia


Daftar Sekarang
Pengadilan Tersangka Kerusuhan 1984-1985

29 Februari 2000, Komnas HAM membentuk Komisi Penyelidik Pelanggaran HAM


untuk kasus Tanjungpriok

Pengadilan HAM ad hoc dilaksanakan pada September 2003-Agustus 2004

Beberapa petinggi aparat keamanan dan para anggotanya terbukti melakukan


pelanggaran HAM berat.

Kompensasi Rp 1,15 miliar yang harus dibayar negara kepada korban atau
keluarganya

14 tersangka persidangan: dua orang divonis bebas, satu orang dipidana 10 tahun
penjara, satu orang dipidana 3 tahun penjara, dan 10 orang dipidana 2 tahun
penjara

Stabilitas Nasional

Sejak pemerintahan Indonesia dipegang kendali oleh Soeharto pada tahun 1967, Presiden
Soekarno mewarisi hutang negara yang cukup tinggi. Kondisi diperparah lesunya
perekonomian Indonesia akibat peristiwa 1965. Meningkatkan pembangunan dan kemajuan
demi menumbuhkan perekonomian menjadi tantangan Presiden Soeharto di awal masa
jabatannya.

Presiden Soeharto kemudian menekankan perlunya stabilitas di dalam masyarakat. Stabilitas


juga dibutuhkan Presiden Soeharto dalam menciptakan keamanan nasional supaya tidak ada
yang mengganggu jalannya pemerintahan.
Dapatkan Artikel Paparan Topik
Pemerintah Orde Baru menjaga stabilitas politik lewat penyeragaman ideologi yaitu ideologi
Terkini dari Kompaspedia
Pancasila. Dalam buku Pulangkan Mereka! Merangkai Ingatan Penghilangan Paksa di Indonesia
karya Anak Agung Gde Putra menjelaskan bahwa dengan penyeragaman ini kekuatan dari
Daftarkan
ideologi email
lain tidakAnda dan
boleh ikuti berbagai
digunakan untukpaparan topik
memperjuangkan aspirasinya di tingkat politik dan
terkini.
massa.

Presiden Soeharto dalam pidatonya pada 16 Agustus 1967 juga menekankan bahwa Pancasila
Masukkan email Anda
haruslah menjadi satu-satunya ideologi dan pandangan hidup bangsa. Pemerintah Orde Baru
melarang adanya kelompok-kelompok
Daftarkan Email
oposisi karena tidak mencerminkan Demokrasi
Pancasila. Sehingga, setiap pemasalahan negara haruslah diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat.

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-p… 3/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia


Daftar Sekarang
Pada awal tahun 1970-an, stablitas politik mulai diterapkan dengan cara menggabungkan
partai-partai politik berdasarkan golongannya. Kelompok pertama adalah golongan nasionalis
dan kelompok kedua adalah golongan Islamis. Presiden Soeharto memiliki kekhawatiran
pemerintahannya dapat digoyang oleh kelompok Marhaenisme peninggalan Soekarno dan
kelompok politik Islam yang jumlahnya cukup besar.

Ide fusi partai  terlaksana pada awal tahun 1973. Pada 7 Januari 1973 empat partai golongan
Islam yang terdiri dari NU, Partai Muslimin Indonesia, Partai Syarikat Islam Indonesia, dan
Persatuan Tarbiyah Islamiyah melebur menjadi Partai Persatuan Pembangunan. Sedangkan
pada 10 Januari 1973 Kelompok nasionalis yang terdiri dari Partai Nasional Indonesia, Partai
Kristen Indonesia, Partai Katolik, Murba, dan Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
bersepakat untuk bergabung menjadi Partai Demokrasi Indonesia.

Dapatkan Artikel Paparan Topik


Terkini dari Kompaspedia

Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik


terkini.

Masukkan email Anda

Daftarkan Email

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-p… 4/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

KOMPAS/AUGUST PARENGKUAN
Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia
Daftar Sekarang
Didampingi Menteri Penerangan Harmoko , Kepala Polda Metro Jaya Mayjen (Pol) Soedjoko (kanan) dan
Panglima Kodam V Jaya selaku Laksusda Komkamtib Mayjen Try Sutrisno, Panglima Kobkamtib Jenderal TNI
LB MOerdani, Kamis 13 September 1984, memberikan penjelasan kepada pers mengenai peristiwa Tanjung
Priok.

Artikel Terkait

Dapatkan Artikel Paparan Topik


Terkini dari Kompaspedia

Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik


terkini.
Pidato Kenegaraan Presiden Soeharto dalam Rangka HUT RI Tahun 1981–1985
Kumpulan pidato Presiden Soeharto dalam rangka HUT RI tahun 1981–1985.

Masukkan email Anda

Daftarkan Email
Pancasila sebagai asas tunggal

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-p… 5/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

Namun, upaya
Dapatkan untuk Paparan
Artikel meredam Topik
kegiatan politikdari
Terkini Islam justru membawa
Kompaspedia
pengaruh buruk bagi
Daftar Sekarang
pemerintah. Pada Pemilu 1977, PPP mencatat kemenangan-kemenangan lokal di beberapa
wilayah penting Orde Baru, salah satunya di Jakarta. Hal ini memunculkan tanggapan dari
Presiden Soeharto terhadap menguatnya gagasan Islam politik yang baginya dianggap
berbahaya.

Meskipun Soeharto pada akhirnya terpilih kembali menjadi presiden, namun Soeharto tetap
mewanti-wanti meningkatnya kekuatan politik berbasiskan massa Islam. David Bourchier dan
Vedi Hadiz dalam bukunya Pemikiran Sosial dan Politik Indonesia Periode 1965-1999
menuliskan bahwa sejak saat itu Presiden Soeharto mulai menekankan kepada setiap partai
politik harus menggunakan ideologi Pancasila.

Pada 16 April 1980 dalam peringatan ulang tahun Kopasandha (Komando Pasukan Sandi
Yudha), Presiden Soeharto juga mengingatkan bahwa adanya usaha-usaha untuk
menggantikan Pancasila tidak semata-mata dengan kekuatan senjata, namun juga dengan
kekuatan subversif. Mereka melontarkan berbagai isu yang mendiskreditkan pemerintahan
Orde Baru dan para pejabat. Presiden Soeharto khawatir praktik-praktik ini terus
dilanggengkan mendekati pelaksaan pemilu.

Pernyataan Presiden Soeharto tersebut justru mendapatkan kecaman dari beberapa tokoh
seperti A.H. Nasution, Hoegeng Imam Santosa, Ali Sadikin, Mohammad Natsir, Burhanudin
Harahap, Sjafruddin Prawiranegara, dan lain sebagainya. Kelompok ini mendapatkan julukan
Petisi 50 yang sangat kritis dalam mengkritik pemerintahan Orde Baru karena
mengintepretasikan Pancasila yang menguntungkan bagi pemerintahannya sendiri. Petisi ini
kemudian disampaikan kepada DPR pada 13 Mei 1980.

Sjafruddin Prawiranegara dalam buku Pemikiran Sosial dan Politik Indonesia Periode 1965-
1999  mengkritik langkah pemerintah dalam pemberlakuan asas tunggal Pancasila. Bagi
Sjafruddin, moral suatu warga negara tidak dapat ditentukan oleh moral Pancasila yang
dibentuk oleh suatu panitia yang di dalamnya tidak terdapat ulama. Apalagi beberapa aturan
Dapatkan
moral Artikel
tersebut tidak dapatPaparan Topikoleh kalangan muslim karena banyak yang
semuanya diterima
Terkini dari
bertentangan Kompaspedia
dengan akidah Islam.

Walaupun petisi tersebut diterima dan ditidaklanjuti oleh DPR dengan menggunakan hak
Daftarkan email
interpelasi, Anda
namun dan ikuti
terdapat berbagai
tindakan yangpaparan topikyang dilakukan oleh badan legislatif
berlawanan
terkini. MPR justru memperkokoh pemberlakuan asas tunggal Pancasila sesuai dengan
tersebut.
arahan Presiden Soeharto melalui Tap MPR No. II/1983 tentang Garis-garis Besar Haluan
Negara pada email
Masukkan Sidang Umum MPR 1983.
Anda

Dalam Bab IV D pasalDaftarkan


3 Tap MPREmail
No. II/1983 tentang GBHN dinyatakan bahwa semua partai
politik dan Golongan Karya diwajibkan untuk berasaskan hanya pada satu asas yakni
Pancasila. Pemerintah juga terus melakukan internalisasi nilai-nilai Pancasila lewat Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-p… 6/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).

Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia


Daftar Sekarang
Asas tunggal Pancasila tidak hanya dimasukkan dalam anggaran dasar setiap partai, namun
pemerintah juga menerapkannya pada organisasi masyarakat (ormas). Menteri Dalam Negeri
Supardjo Rustam pada 30 Mei 1984 mengajukan lima RUU Politik kepada DPR, salah satunya
adalah RUU tentang keormasan untuk menjadikan Pancasila sebagai asas.

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) merespon dengan cepat mengenai RUU
Organisasi Kemasyarakatan yang dinilai telah membatasi kebebasan masyarakat dalam
berserikat. Dalam pasal RUU Ormas tersebut yang dikritik oleh YLBHI adalah pemerintah dapat
membubarkan organisasi masyarakat yang tidak berlandaskan pada asas tunggal Pancasila
atau yang tidak sesuai dengan undang-undang tersebut.

Menteri Pemuda dan Olahraga dr Abdul Gafur menjelaskan kepada Presiden Soeharto, belum
diterimanya asas tunggal Pancasila dalam AD/ART beberapa ormas bukan berarti mereka tidak
menerima Pancasila. Abdullah Puteh bekas tokoh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
menyebutkan dua alasan organisasinya belum menerima asas tunggal. Pertama, di antara
anggota-anggota HMI masih belum jelas makna dari asas tunggal Pancasila. Kedua, para
anggotanya masih belum membicarakannya secara tuntas karena di antara mereka khwatir
apabila menerima asas tunggal Pancasila maka akan melepaskan akidah nilai yang dianut
organisasinya.

Di tengah derasnya penolakan penerapan asas tunggal Pancasila untuk ormas, khususnya
kelompok Islam membuat pemerintah Orde Baru memberi cap ekstrim kanan kepada
golongan ini. Istilah ini dimunculkan oleh Panglima ABRI (Pangab)/ Panglima Komando
Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) Jenderal LB Moerdani dalam
Rapat Kerja Paripurna V Departemen Penerangan pada 25 April 1984. Dalam pernyataannya
Moerdani mengatakan bahwa setiap warga negara perlu waspada terhadap kelompok yang
mengancam Pancasila dari golongan ekstrim kanan.

Pangab/Pangkopkamtib Jenderal LB Moerdani juga kembali menekankan pada peserta


Dapatkan
Mukmamar ke-1 Artikel Paparan
PPP pada 21 Topik
Agustus 1984 tentang bahaya dari kelompok yang menolak
Pancasila. Moerdani mengatakan bahwa umat beragama Islam perlu waspada pada kegiatan-
Terkini dari Kompaspedia
kegiatan yang menyalahgunakan agama untuk tujuan-tujuan yang bertentangan dengan
Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik
Pancasila.
terkini.

Masukkan email Anda

Daftarkan Email

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-p… 7/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia


Daftar Sekarang

KOMPAS/MOCH S HENDROWIJONO

Bangunan yang rusak dan terbakar di Tanjungpriok akibat kerusuhan (13/9/1984).

Artikel Terkait

Dapatkan Artikel Paparan Topik


Terkini dari Kompaspedia

Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik


terkini.

Masukkan email Anda

Daftarkan Email

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-p… 8/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia


Daftar Sekarang
Hari Orang Hilang: dari Hukum Internasional sampai Sejarah Penghilangan Paksa di Indonesia
Setiap tanggal 30 Agustus, dunia internasional memperingati hari orang hilang atau penghilangan
secara paksa. Tanggal...

Peristiwa Tanjung Priok

Tanjung Priok yang berada di wilayah Jakarta Utara merupakan salah satu sektor
perekonomian paling penting di Indonesia. Hal ini membuat wilayah tersebut memiliki
demografi penduduk yang cukup padat karena sebagian besar warganya juga bekerja di
pelabuhan Tanjung Priok. Kebanyakan warga yang tinggal di kecamatan Koja merupakan
pendatang dari berbagai macam etnis. Mereka mengais nafkah di Pelabuhan Tanjung Priok
Dapatkan Artikel Paparan Topik
sebagai pedagang kecil, penarik becak, atau berbagai pekerjaan kasar lainnya.
Terkini dari Kompaspedia
Memasuki tahun 1980-an, perekonomian Indonesia dihantam oleh krisis akibat anjloknya
harga minyak dunia membuat aktivitas di Tanjung Priok ikut terganggu. Pada tahun 1982 harga
Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik
minyak dunia turun dari US$ 34,53 menjadi US$ 29,53 per barel. Pemerintah pun kemudian
terkini.
menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tahun 1982 melalui Keputusan Presiden No.
1/1982. Mulai 4 Januari 1982 rata-rata harga BBM di Indonesia naik 60% dari harga semula.
Masukkan email Anda
Hal ini kemudian membuat warga masyarakat menjadi panik sehingga berujung pada naiknya
harga-harga barang. Daftarkan
Tidak hanya itu beberapa tarif listrik, angkutan umum, dan lain
Email
sebagainya ikut naik juga imbas dari harga BBM yang melambung tinggi. Selain itu pemerintah
juga membatalkan berlabuhnya 200 kapal setiap hari sehingga menurunkan daya serap tenaga
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-p… 9/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

kerja di Pelabuhan Tanjung Priok.


Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia
Daftar Sekarang
Tingkat inflasi Indonesia juga semakin meningkat sejak saat itu. Pada tahun 1982 inflasi
Indonesia hanya 9,06%, namun pada tahun 1983 naik menjadi 13,52% dan tahun 1984 menjadi
15,35%. Sementara itu angka pemutusan hubungan kerja mengalami peningkatan tiga kali lipat
dari 15.000 (1983) menjadi 45.000 (1984). Ini menyebabkan beban hidup masyarakat semakin
berat.

Banyak dari mereka kemudian mengkritik pemerintahan Orde Baru dalam ceramah-ceramah
di masjid. Mereka tidak hanya mengkritik pemerintah dalam mengatur perekonomian, namun
juga terhadap kebijakan asas tunggal yang membuat kelompok-kelompok Islam semakin
tersingkirkan. Nurhayati Djamas dalam tesis magisternya yang berjudul Behind the Tanjung
Priok Incident, 1984: The Problem of Political Participation in Indonesia menjelaskan bahwa
sikap radikal warga Tanjung Priok disebabkan karena tekanan ekonomi akibat krisis di tahun
1980-an.

Selain dalam bentuk ceramah di masjid, masyarakat juga mengkritik dengan cara
menempelkan pamflet-pamflet di masjid. Salah satunya adalah pamflet yang ditempel di
Musala Assa’addah, kecamatan Koja, Tanjung Priok. Pemasangan pamflet tersebut
mengundang reaksi aparat keamanan karena isinya yang mengkritik kebijakan pemerintah.

Pada 7 September 1984, aparat Babinsa Koja Sersan Satu (Sertu) Hermanu mendatangi musala
yang dindingnya tertempel pamflet-pamflet. Ketika itu Hermanu meminta kepada Ahmad Sahi
selaku pengurus musala untuk mencopot semua pamflet. Hermanu juga melarang masyarakat
setempat untuk menempel pamflet-pamflet lagi yang isinya menggiring opini masyarakat.

Esok harinya, Sertu Hermanu kembali mendatangi Musala Assa’addah dan masih menemukan
pamflet-pamflet yang tertempel di dinding musala. Dia pun marah dan mengambil pistolnya
sambil menuding-nuding warga. Banyak warga ketika itu juga menceritakan bahwa Hermanu
masuk ke musala hingga ke podium dan menggeledah untuk mencari pamflet-pamflet
tersebut. Menurut keterangan warga, Hermanu masuk ke dalam musala dengan tidak
Dapatkan
melepaskan Artikel
sepatu larsnya.Paparan Topik
Terkini
Hal dariwarga
ini membuat Kompaspedia
setempat marah dan meminta Hermanu untuk meminta maaf kepada
pengurus masjid dan seluruh umat Islam. Melihat kondisi semakin tidak kondusif pada 10
September 1984 pengurus
Daftarkan email Anda danmusala, Syarifufin
ikuti berbagai Rambe
paparan dan Ahmad Sahi mencari Hermanu untuk
topik
menyelesaikan
terkini. masalah tersebut secara damai.

Sertu Hermanu dengan ditemani oleh Sertu Rahmad kemudian bersedia untuk datang dan
Masukkan email Anda
berdialog dengan pengurus musala. Mendengar permintaan masyarakat agar meminta maaf
atas perbuatannya, Hermanu menolak dengan alasan bahwa ia adalah petugas yang wajib
Daftarkan Email
menjaga keamanan dan ketertiban wilayah tersebut. Hermanu pun naik pitam karena terus
didesak, namun pengurus musala meminta Hermanu untuk menyelesaikan masalah tersebut
secara damai tanpa kekerasan
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-… 10/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM
secara damai tanpa kekerasan.

Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia


Daftar Sekarang
Keberadaan Hermanu yang diketahui oleh warga membuat mereka kemudian mendatangi
Hermanu secara paksa. Masyarakat yang marah terhadap Hermanu semakin kacau karena
ingin menangkap Hermanu. Bahkan sepeda motor milik Hermanu pun dibakar oleh massa.
Kondisi yang semakin kacau ini membuat pertemuan tersebut dibubarkan.

Namun, tiba-tiba datang aparat Kodim 0502 Jakarta Utara. Mereka menangkap empat orang
warga yang hadir saat pertemuan tersebut yakni Syarifufin Rambe dan Syafwan bin Sulaeman.
Kemudian Mohammad Noor ditangkap karena membakar sepeda motor milik Hermanu.
Sedangkan Ahmad Sahi ditangkap selaku pengurus musala yang dituduh sebagai penggerak
massa.

Keesokan harinya sejumlah warga Tanjung Priok tidak terima dengan penangkapan empat
orang tersebut secara sepihak. Beberapa warga setempat dengan dipimpin oleh Amir Biki
seorang pimpinan dari Forum Studi dan Komunikasi 66 mendatangi Kodim 0502 meminta
untuk membebaskan empat warga tersebut. Namun usaha mereka tidak membuahkan hasil
karena pihak militer beranggapan bahwa keempat orang tersebut berbahaya apabila
dilepaskan.

Pada 12 September 1984, pukul 10.00, Amir Biki diundang secara resmi oleh Jenderal Try
Sutrisno. Pertemuan tersebut membicarakan tentang kebijakan asas tunggal yang oleh
pemerintah harus diterapkan dalam masyarakat sehingga dapat mengendalikan situasi di
Tanjung Priok. Biki juga meminta kepada Try Sutrisno untuk membebaskan empat warga
Tanjung Priok yang ditahan. Namun, pertemuan selama dua jam tersebut  tidak membuahkan
hasil.

Tuntutan warga Tanjung Priok yang tidak dikabulkan kemudian mengadakan ceramah yang
diberikan oleh Amir Biki, Sapirin Maloko SH, dan M. Nasir pada 12 September 1984 pukul 19.30.
Kegiatan tersebut kemudian diisi dengan ceramah-ceramah yang menyinggung penangkapan
Dapatkan
empat Artikel
warga Tanjung Priok.Paparan
Mereka jugaTopik
menyinggung kelompok Islam yang semakin
dikesampingkan oleh pemerintah Orde Baru. Pengeras suara yang dipasang pun dikeraskan
Terkini dari Kompaspedia
volumenya dan mengarah langsung ke Markas Polres Jakarta Utara.

Pada pukulemail
Daftarkan 22.00,Anda
markas
danaparat keamanan
ikuti berbagai menerima
paparan topiktelepon dari Amir Biki yang mengancam
akan melakukan pengrusakan apabila empat orang warga Tanjung Priok tidak dibebaskan.
terkini.
Amir Biki juga meminta agar keempat orang tersebut diserahkan kepada massa peserta
ceramah. Tidak berselang lama aparat keamanan juga menerima telepon dengan permintaan
Masukkan email Anda
yang sama. Namun, dari dua permintaan tersebut aparat tidak mengabulkannya.
Daftarkan Email
Hal ini kemudian membuat warga berbondong-bondong mendatangi markas Kodim 0502
sekitar pukul 23.00. Kompas dalam beritanya mencatat lebih kurang dari 1500 orang beramai-
ramai meminta kepada aparat untuk membebaskan warganya Mereka juga membawa senjata-
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-… 11/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM
ramai meminta kepada aparat untuk membebaskan warganya. Mereka juga membawa senjata
senjata tajam yang cukup berbahaya. Daftar Sekarang
Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia

Ketika warga mulai menuju Kodim 0502 tiba-tiba di depan Markas Polres Jakarta Utara mereka
dihadang oleh satu regu Artileri Pertahanan Udara Sedang yang dipimpin Sersan Dua Sutrisno
Mascung, di bawah komando Kapten Sriyanto, Kodim Jakarta Utara. Aparat kemudian berusaha

untuk membubarkan massa secara persuasif. Namun, Situasi semakin tidak terkontrol ketika
massa bergerak secara paksa.

Aparat mulai kewalahan menghadapi massa yang saat itu mulai tidak terkontrol. Mereka maju
terus sambil berteriak-teriak dan mengacungkan senjata yang ada digenggamannya.
Tembakan ke udara sebagai tanda peringatan tidak menghentikan amukan warga. Aparat
mulai menembak ke tanah sehingga banyak dari warga yang terluka kakinya terkena
tembakan.

Tidak berselang lama datanglah bantuan dari aparat keamanan dengan menggunakan panser-
panser untuk menghalau massa. Gerombolan massa yang terdesak kemudian mundur, tetapi
mereka sempat membakar mobil, merusak beberapa rumah, dan satu apotik yang berada di
dekat situ. Banyak dari warga kemudian lari meninggalkan lokasi dan berlindung di masjid-
masjid. Namun, beberapa dari warga yang lari kemudian mengalami penyiksaan dari aparat.

Pada 13 September 1984 pukul 00.00 aparat mulai mengendalikan situasi. Warga yang terluka
dan meninggal kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto.
Aparat militer kemudian melakukan penggeledahan dan penangkapan di sekitar Tanjung
Priok. Komnas HAM mencatat sekitar 160 orang ditangkap tanpa prosedur dan surat
penangkapan. Mereka kemudian ditahan di Laksusda Jaya Kramat V, Mapomdam Guntur, dan
Rumah Tahanan Militer (RTM) Cimanggis.

Pangab/Pangkopkamtib Jenderal LB Moerdani mengatakan bahwa pemerintah akan menindak

Dapatkan
tegas kerusuhanArtikel Paparan
yang terjadi di Tanjung Topik
Priok dan akan menangkap mereka yang terbukti
sebagai dalang peristiwa tersebut. Aparat keamanan mencatat sebanyak 53 orang terluka dan
Terkiniorang
sembilan dari Kompaspedia
tewas. Selain itu juga terdapat 12 kendaraan bermotor dan tiga rumah
termasuk satu apotik yang hangus terbakar.
Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik
terkini.

Masukkan email Anda

Daftarkan Email

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-… 12/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia


Daftar Sekarang

Janji Jokowi Tentang Pelanggaran HAM 1998 - Op…


Op…

Dapatkan Artikel Paparan Topik


Terkini dari Kompaspedia
Kanal Youtube Kompas TV, 14 November 2020

Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik


Artikel
terkini.Terkait

Masukkan email Anda

Daftarkan Email

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-… 13/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia


Daftar Sekarang

Peradilan Kasus Priok

Beberapa saat setelah peristiwa kerusuhan di Tanjung Priok, empat tersangka yang ditahan
pada 10 September 1984 mulai diadili oleh aparat keamanan. Mereka diadili dengan tuduhan
telah menghasut massa di Tanjung Priok untuk melakukan kerusuhan pada 12 September 1984.
Ahmad Sahi dituduh memberikan informasi palsu tentang Sersan Hermanu yang memasuki
Dapatkan Artikel Paparan Topik
musala tanpa melepas sepatu. Syarifufin Rambe dan Syafwan bin Sulaeman dituduh
Terkini petugas
menyerang dari Kompaspedia
keamanan. Sedangkan Mohammad Noor juga dituduh membakar motor
petugas.
Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik
Keempat orang tersebut kemudian dijatuhi hukuman penjara berdasarkan pasal-pasal dalam
terkini.
KUHP. Ahmad Sahi dijatuhi hukuman 22 bulan penjara, sedangkan Syarifufin Rambe dan
Syafwan bin Sulaeman masing-masing 2,5 tahun penjara. Kemudian Mohammad Noor juga
Masukkan email Anda
menerima hukuman 18 bulan penjara.

Baca juga:  Keluarga Daftarkan Email


Korban Ingin Penyelesaian Sesuai UU

Setelah berakhirnya vonis penjara atas empat tersangka, kemudian aparat keamanan mulai
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-… 14/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

menyidangkan 28 orang yang dituduh melakukan aksi kerusuhan Tanjung Priok. 28 orang
Dapatkan
tersebut Artikel orang-orang
merupakan Paparan Topik
yangTerkini
diambildari Kompaspedia
secara
Daftar
acak dari 200 orang yangSekarang
ditahan di RTM
Cimanggis. Sebagian besar para terdakwa mengalami cedera akibat penembakan atau
kekerasan oleh aparat keamanan pada malam kerusuhan di Priok tersebut.

Sidang pengadilan 28 orang tersangka tersebut berlangsung selama lebih dari tiga bulan.
Semua terdakwa dinyatakan bersalah karena menyerang petugas keamanan dan terlibat
langsung dalam kerusuhan. Disebutkan oleh Jaksa, mereka terbukti membawa senjata tajam
dan bensin untuk membakar. Mereka juga mengabaikan tembakan peringatan oleh petugas,
melempar batu, dan memukul petugas. Mereka juga dituduh telah memprovokasi massa untuk
terlibat kerusuhan. Oleh karena itu pengadilan menjatuhi mereka hukuman penjara antara 1-3
tahun.

Aparat juga menangkap beberapa aktivis yang dianggap menghasut massa atas terjadinya
kerusuhan. Salah satunya adalah AM Fatwa yang ditangkap pada 19 September 1984. AM Fatwa
ditangkap karena dituduh melakukan diskusi tentang peristiwa Tanjung Priok. Dia juga
mengeluarkan Lembaran Putih yang isinya kronologi kerusuhan di Priok yang berbeda dengan
versi pemerintah. Pada persidangannya AM Fatwa dijatuhi hukuman penjara 18 tahun karena
terbukti melakukan tindak pidana subversif.

Selain itu beberapa penceramah yang datang dalam tabligh akbar di Tanjung Priok pada
malam sebelum kerusuhan juga dihadapkan di persidangan. Tanggal 20 Juli 1985, pengadilan
mengadili Salim Qadar dan Yayan Hendrayana. Keduanya dituduh melakukan ceramah yang
isinya mengkritik pemerintahan Orde Baru beserta para menterinya yang dianggap gagal
dalam mengatasi krisis ekonomi. Ceramah-ceramah mereka juga dituduh sebagai bentuk
provokasi masyarakat setempat untuk melakukan kerusuhan.

Artikel Terkait

Dapatkan Artikel Paparan Topik


Terkini dari Kompaspedia

Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik


terkini.

Masukkan email Anda

Daftarkan Email

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-… 15/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia


Daftar Sekarang

Komisi Penyelidik Pelanggaran HAM Tanjungpriok

Pemerintahan Orde Baru  berakhir pada Mei 1998, Perubahan rezim membuat beberapa kasus
pelanggaran HAM sepanjang Soeharto menjabat dibuka kembali. Begitupun dengan kasus
Tanjung Priok 1984 yang dianggap janggal oleh Komnas HAM. Beberapa pihak juga meminta
kepada pemerintah untuk membebaskan tahanan politik dan narapidana politik (tapol/napol)
Orde Baru.

Para korban dan keluarga korban pun mulai mendatangi Komnas HAM meminta untuk dibuka
kembali peristiwa berdarah tersebut. Mereka juga mendatangi kantor Departemen Pertahanan
dan Keamanan untuk menuntut Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima ABRI
(Menhankam/Pangab) dan Puspom ABRI untuk membuka kembali kasus Tanjungpriok secara
Dapatkan
transparan. Artikel
Langkah Paparandukungan
ini mendapatkan Topik dari berbagai pihak dengan hadirnya ribuan
Terkini
massa dari Kompaspedia
dan beberapa tokoh politik yang hadir pada saat peringatan 14 tahun peristiwa Tanjung
Priok 1984.

Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik


Komnas HAM kemudian melakukan penyelidikan terhadap kasus Tanjung Priok tersebut.
terkini.
Beberapa saksi korban dan keluarga korban mendatangi kantor Komnas HAM untuk
melakukan pemeriksaan. Mereka bersaksi bahwa ada anggota keluarganya yang belum
Masukkan
kembali sejakemail Anda di Priok 1984, kemudian ada juga korban yang mengalami cacat fisik
kerusuhan
akibat perlakuan aparat saat kejadian dan tidak mendapatkan santunan dari pemerintah.
Daftarkan Email
Dalam pemeriksaan Komnas HAM juga menemukan indikasi adanya kuburan massal korban
kasus Tanjung Priok. Hal ini berasal dari dua saksi penggali kubur yang mendatangi Komnas
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-… 16/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

HAM pada 9 November 1998. Dari delapan makam yang sudah ditemukan, ada lima keluarga
Dapatkan
yang Artikel Paparan
telah mengkonfirmasi. TopikHAM
Komnas Terkini dari Kompaspedia
berkeyakinan Daftarperistiwa

korban
bahwa jumlah SekarangPriok

jauh di atas laporan pemerintah.

Rumitnya penyelesaian kasus pelanggaran HAM di Tanjung Priok membuat keluarga korban
mengajukan tiga usulan kepada DPR. Pertama, DPR diminta membuat Panitia Khusus untuk
menyelidiki kasus Tanjungpriok karena salah satu kendala yang dihadapi adalah
ketidakmampuan mendatangkan mantan petinggi militer. Kedua, DPR diminta menyusun RUU
Komisi Pengakuan Sejarah Tindak Kekerasan. Ketiga, DPR diminta mendesak Komnas HAM
untuk menyelidiki terjadinya kekerasan agar menindaklanjuti kasus-kasus pelanggaran HAM.

Baca juga: Penyelesaian Pelanggaran Berat HAM Masa Lalu

Pada tanggal 29 Februari 2000, Komnas HAM kemudian membentuk Komisi Penyelidik
Pelanggaran (KPP) HAM untuk kasus Tanjungpriok. KPP HAM Tanjungpriok diketuai oleh Ketua
Komnas HAM Djoko Soegianto. Anggota KPP HAM didominasi anggota Komnas, yaitu Aisyah
Aminy, BN Marbun, Albert Hasibuan, Samsudin, Charles Himawan, Saafroedin Bahar, dan
Mohammad Salim.

KPP HAM Priok kemudian melakukan penyelidikan terhadap para petinggi militer yang
bertugas pada saat peristiwa terjadi. Pada 24 Maret 2000, dipanggillah mantan Komandan
Kodim Jakarta Utara, yaitu Mayjen TNI Butarbutar dan mantan asisten operasi Kodam Jaya
Brigjen (Purn) Alip Pandoyo. Keduanya mengaku adanya permintaan satu pasukan peleton
untuk membantu Kodim Jakarta Utara menghadapi warga Priok, namun mereka tidak tahu
siapa yang memerintahkan.

Pada 3 Mei 2000, KPP HAM Priok juga memeriksa mantan Panglima Kodam (Pangdam) V Jaya
Jenderal (Purn) Try Sutrisno dan mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) LB Moerdani. Try
mengatakan, tidak ada perintah penembakan dari dirinya. Apa yang terjadi pada peristiwa
Tanjung Priok itu sesuai dengan SOP, berdasarkan keadaan pada saat itu. Sedangkan LB
Moerdani tidak menjawab sepatah katapun karena kondisi kesehatannya yang menurun.
Dapatkan Artikel Paparan Topik
Terkini dari
Berdasarkan Kompaspedia
pemeriksaan KPP HAM, Djoko Soegianto mengakui, tidak mudah baginya untuk
mengungkap tragedi Tanjungpriok. Hal ini disebabkan karena sebagian dokumen, bukti, atau
saksi sudah tidak ada lagi. Bahkan, beberapa dokumen sengaja dimusnahkan. Mantan Direktur
Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik
Utama
terkini.RSPAD, pada saat terjadinya kasus Priok, Brigjen (Purn) Sumardi juga menyatakan tidak
tahu sama sekali mengenai peristiwa tersebut. Sumardi hanya mengetahui rumah sakitnya
kedatangan 36 pasien yang menderita luka-luka kemudian setelah itu di bawa aparat.
Masukkan email Anda
Temuan mengenai kuburan massal korban Tanjung Priok kemudian mulai ditindaklanjuti oleh
Daftarkan
KPP HAM. Mereka berencana Email
untuk menggali beberapa makam korban untuk diperiksa
penyebab kematiannya. Untuk keperluan tersebut, Komnas HAM bekerja sama dengan tim
forensik Universitas Indonesia, tim forensik kedokteran Polri dan tim laboratorium forensik
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-… 17/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

Polri. Sepanjang penggalian dari bulan Agustus-September 2000, KPP HAM dapat memberikan
Dapatkansementara
Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia Daftar Sekarang
kesimpulan bahwa jumlah korban Priok 1984 lebih banyak
dari yang diakui.

Hasil penyelidikan oleh KPP HAM Priok ini kemudian diserahkan kepada kejaksaan pada 14
Oktober 2000. Komnas HAM mengakui bahwa kasus kerusuhan Tanjung Priok 1984
dikategorikan sebagai pelanggaran HAM berat. Dalam laporannya KPP HAM Priok juga
menyertakan 23 nama yang diduga sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Pada 13
November 2000, Kejaksaan Agung mulai melakukan proses penyidikan kasus pelanggaran HAM
di Tanjung Priok berdasarkan laporan dari Komnas HAM.

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Dapatkan Artikel Paparan Topik


Terkini
Komisi dari dan
Penyelidik Kompaspedia
Pemeriksa (KPP) Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Tanjungpriok jumpa
pers di Kejaksaan Agung (14/10/2000) tentang kasus pelanggaran HAM di Tanjungpriok. Ia
menyatakan KPP Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Tanjungpriok, merekomendasikan 23 orang
Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik
pelaku dan penanggung jawab yang diduga telah melakukan pelanggaran HAM berat di
terkini.
Tanjungpriok bulan September 1984. Tampak anggota Komnas HAM Koesparmono Irsan, Djoko
Soegianto dan Jaksa Agung Marzuki Darusman.
Masukkan email Anda

Pengadilan HAM ad hoc


Daftarkan Email

P l i k l HAM T j P i k di k t k di l ik l l i 18/26
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-…
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM
Penyelesaian kasus pelanggaran HAM Tanjung Priok diupayakan untuk diselesaikan melalui
pengadilan
DapatkanHAM ad hoc.
Artikel Hal ini Topik
Paparan mengacu padadari
Terkini Undang-undang Nomor
Kompaspedia 26 Tahun

Daftar 2000 tentang
Sekarang
Pengadilan HAM, pelanggaran HAM yang terjadi sebelum UU No 26/2000 berlaku dapat diadili
melalui pengadilan HAM ad hoc.

Selagi proses penyelesaian kasus Priok di jalur hukum, mantan Panglima Kodam Jaya Jenderal
(Purn) Try Sutrisno, bersama pejabat keamanan lainnya yang bertugas saat kasus Tanjung
Priok 1984 sepakat berdamai dengan korban (islah). Pembacaan piagam perdamaian
dilangsungkan pada 7 Maret 2001 di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, dengan disaksikan Rektor
Universitas Paramadina Mulya Nurcholish Madjid dan Panglima Kodam Jaya Mayjen Bibit
Waluyo serta korban dan keluarga korban.

Namun, ketua Yayasan Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) Abdul Hakim Garuda
Nusantara mengatakan bahwa islah harus dikukuhkan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi dan
disertai dengan pengungkapan kebenaran. Tanpa itu islah tidak memiliki kekuatan yuridis
untuk menghentikan proses hukum yang dilakukan kejaksaan. Oleh karena itu proses hukum
pengadilan HAM ad hoc terus berjalan.

Pada 21 Maret 2001, DPR secara resmi mengajukan usul kepada pemerintah untuk membentuk
pengadilan HAM ad hoc. Kemudian Presiden, Ketua Mahkamah Agung, dan Jaksa Agung
mengangkat dan menetapkan hakim dan jaksa ad hoc yang memiliki integritas dan
bertanggung jawab.

Baru pada 12 Januari 2002 Presiden Megawati Soekarnoputri akhirnya mengesahkan


pengangkatan hakim ad hoc pengadilan HAM lewat Keppres Nomor 6/M. Presiden Megawati
mengangkat enam hakim ad hoc pada pengadilan tinggi dan 12 hakim pada pengadilan tingkat
pertama. Beberapa hakim ad hoc memiliki latar belakang yang berbeda-beda mulai dari
akademisi hingga pensiunan hakim.

Sebelum pengadilan HAM ad hoc dibuka, pada 13 November 2002 Kejaksaan Agung
mengumumkan 14 orang tersangka yang terbukti melakukan pelanggaran HAM kasus Tanjung
Dapatkan
Priok Artikel
1984. Namun Paparan
baru empat tersangkaTopik
yang disebutkan yakni Komandan Jenderal Komando

Terkini
Pasukan dari(Danjen
Khusus Kompaspedia
Kopassus) Mayjen Sriyanto, yang ketika itu menjabat sebagai Perwira
Seksi Operasi Kodim Jakarta Utara; mantan Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Mayjen
Pranowo; mantan Komandan Kodim Jakarta Utara Mayjen Rudolf Butar Butar; dan mantan
Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik
Komandan
terkini. Regu Artileri Pertahanan Udara Kapten Sutrisno Mascung.

Masukkan email Anda

Daftarkan Email

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-… 19/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia


Daftar Sekarang

KOMPAS/ANTON MEGOSURYA

Sidang kasus Tanjungpriok: Lima terdakwa dihukum masing-masing 20 bulan. Lima pemuda
yang tertangkap pada kasus kerusuhan di Tanjungpriok 12 September 1984, masing-masing
dijatuhi hukuman 20 bulan penjara potong tahanan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara
(18/3/1985).

Pengadilan HAM ad hoc kemudian digelar pada September 2003-Agustus 2004 dengan agenda
pemeriksaan terhadap beberapa tersangka yang sudah ditetapkan dan kesaksian dari para
korban. Beberapa pejabat aparat keamanan ketika itu dituduh melakukan tindakan
pelanggaran HAM yang berat karena tidak mencegah atau menghentikan tindakan penyiksaan
yang dilakukan anggotanya, serta tidak menyerahkan kepada pejabat yang berwenang untuk
dilakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan. Selain itu juga mereka terbukti
melakukan pembunuhan terhadap warga Tanjung Priok ketika peristiwa terjadi.

Beberapa saksi korban yang diperiksa dalam pengadilan HAM ad hoc juga menyatakan bahwa
dalam peristiwa Tanjung Priok dirinya dipukuli secara bergantian oleh sejumlah aparat selama
sekitar dua sampai tiga jam. Ada juga korban yang dimakamkan pada malam hari tanggal 13
September 1984 tanpa sepengetahuan keluarga korban. Beberapa mayat korban juga ada yang
Dapatkan
dibuang di PulauArtikel
Seribu. Paparan Topik
Terkini
Setelah dari
melalui Kompaspedia
proses persidangan yang cukup panjang, aparat militer yang terbukti bersalah
dituntut kurungan penjara selama lima hingga sepuluh tahun. Majelis hakim juga memutuskan
kompensasi Rp 1,15 miliar yang harus dibayar negara kepada korban atau keluarganya.
Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik
Beberapa dari para tersangka tidak terima dengan keputusan pengadilan. Mereka kemudian
terkini.
mengajukan pembelaan dengan alasan tidak bertanggungjawab terhadap peristiwa Tanjung
Priok.
Masukkan email Anda
Pada Agustus 2004, mantan Kepala Polisi Militer Kodam V Jaya Mayjen (Purn) Pranowo dan
mantan Kepala SeksiDaftarkan Email Distrik Militer 0502 Jakarta Utara Mayjen Sriyanto
Operasi Komando
divonis bebas setelah dinyatakan tidak terbukti bersalah melakukan pelanggaran HAM berat.
Beberapa anggota prajurit hanya divonis 2-3 tahun. Hanya Mayjen Rudolf Butar Butar yang
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-… 20/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

divonis sepuluh tahun penjara.


Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia
Daftar Sekarang

Korban dan keluarga korban tidak menerima keputusan pengadilan atas dibebaskannya
beberapa aparat keamanan yang seharusnya bertanggungjawab atas peristiwa Tanjung Priok.
Meskipun pengadilan HAM ad hoc untuk kasus Priok telah berakhir,  keluarga korban Priok dan
korban pelanggaran HAM lainnya bersama dengan aktivis lembaga swadaya masyarakat terus
menyerukan keadilan kepada pemerintah. (LITBANG KOMPAS)

Artikel Terkait

Referensi

 Arsip Kompas
Dapatkan Artikel Paparan Topik
Terkini dari Kompaspedia
 Buku

 Laporan
Daftarkan Penelitian
email Anda dan ikuti berbagai paparan topik
terkini.

 
Masukkan email Anda
Penulis

Martinus
Daftarkan Email Danang Pratama Wicaksana

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-… 21/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

Editor

Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini Daftar Sekarang


Susanti dari Kompaspedia
Agustina S

Bagikan    

This entry was posted in Paparan Topik and tagged a m fatwa, ahmad sahi, Kasus Tanjung Priok 1984, kerusuhan
tanjung priok 1984, Komnas HAM, kronologi kasus kerusuhan tanjung priok 1984, Kronologi Kasus Tanjung Priok,
mohammad noor, Orde Baru, Pancasila, pelanggaran HAM berat, pengadilan kerusuhan tanjung priok 1984,
Penyelesaian Kasus HAM Tanjung Priok, Penyelesaian Kasus Tanjung Priok, penyelidikan kasus HAM berat masa lalu,
petisi 50, Presiden Soeharto, ruu organisasi kemasyarakatan, salim qadar, Sejarah Kasus Tanjung Priok, syafwan bin
sulaeman, syarifuddin rambe, Tragedi Tanjung Priok 1984, yayan hendrayana.

Artikel Terkait

Dapatkan Artikel Paparan Topik


Paparan Topik
3 November 2021
Terkini dari Kompaspedia
Pemilihan Panglima TNI dari Era Soekarno hingga Jokowi
Pemilihan Panglima TNI pernah dilakukan oleh tentara sendiri maupun dipilih oleh Presiden. Saat ini,
pemilihan...
Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik
terkini.

Masukkan email Anda

Daftarkan Email

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-… 22/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia


Daftar Sekarang

Tokoh
2 November 2021
Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi
Ali Mazi merupakan Gubernur Sulawesi Tenggara periode 2018-2023 yang berlatar belakang pengusaha
dan pengacara. Mantan...

Dapatkan Artikel Paparan Topik


Dokumen
2 November 2021
Terkini dariRaya
Kabupaten Kubu Kompaspedia
Dalam Angka
'Kabupaten Kubu Raya Dalam Angka 2021' merupakan ebook edisi terkini yang berisi kumpulan data
statistik...
Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik
terkini.

Masukkan email Anda

Daftarkan Email

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-… 23/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia


Daftar Sekarang

Dokumen
2 November 2021
Kabupaten Kayong Utara Dalam Angka
'Kabupaten Kayong Utara Dalam Angka 2021' merupakan ebook edisi terkini yang berisi kumpulan data
statistik...

Paparan Topik Lainnya

3 November 2021
Pemilihan Panglima TNI dari Era Soekarno hingga Jokowi

1 November 2021
Pemilu Legislatif Pasca Reformasi: UU, Parpol, Partisipasi Pemilih, dan Suara Hilang

28 October 2021
Jejak Sejarah Warna Bendera Merah Putih

27 October 2021
Presidential Threshold: Ambang Batas Pencalonan Presiden

24 October 2021
Dapatkan Artikel Paparan Topik
Sejarah Pendidikan Kedokteran Indonesia dari Era Kolonial hingga Revolusi Kemerdekaan
Terkini dari Kompaspedia
22 October 2021
Hari Kanker Payudara Sedunia: Langkah Pencegahan dan Deteksi Dini
Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik
terkini.
20 October 2021
Osteoporosis dan Langkah Menjaga Kesehatan Tulang
Masukkan email Anda

18 October 2021 Daftarkan Email


Sejarah Konstitusi di Indonesia: Dari Lahirnya UUD 1945 Hingga Amendemen

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-… 24/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia


Daftar Sekarang

LAYANAN PELANGGAN

KOMPAS KRING
+6221 2567 6000

EMAIL
hotline@kompas.id

WHATSAPP
+62812 900 50 800

JAM KERJA
06.00 - 16.00 WIB

Harian Kompas adalah surat kabar Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta. Kompas diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara
yang merupakan bagian dari kelompok usaha Kompas Gramedia (KG), yang didirikan oleh P.K. Ojong (almarhum) dan Jakob Oetama
(almarhum) sejak 28 Juni 1965.

Mengusung semboyan "Amanat Hati Nurani Rakyat", Kompas dikenal sebagai sumber informasi tepercaya, akurat, dan mendalam.

@hariankompas

@hariankompas

@hariankompas
Harian Kompas

KANTOR REDAKSI
Jalan Palmerah Selatan 26-28

Jakarta Pusat, DKI Jakarta,

Indonesia 10270

+6221 5347 710


+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200

Dapatkan Artikel Paparan Topik


KANTOR IKLAN
Terkini dari
Menara Kompas LantaiKompaspedia
2

Jalan Palmerah Selatan 21

Jakarta Pusat, DKI Jakarta,

Indonesia 10270

Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik


terkini.
+6221 8062 6699

PRODUK
Masukkan email Anda
ePaper
Kompas.Id
Interaktif
Daftarkan Email
Kompas Data

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-… 25/26
03/11/21 06.20 Peristiwa Tanjung Priok 1984: Latar Belakang Masalah, Tragedi Kerusuhan, dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

BISNIS
Advertorial
Dapatkan Artikel Paparan Topik Terkini dari Kompaspedia
Daftar Sekarang
Gerai
Event
Klasika
Tarif
Klasiloka

TENTANG

Profil Perusahaan
Sejarah
Organisasi

LAINNYA

Bantuan

© PT Kompas Media Nusantara


Organisasi Tanya Jawab Hubungi Kami Sidik Gangguan Pedoman Media Siber Syarat & Ketentuan
Karier Iklan Berlangganan

Dapatkan Artikel Paparan Topik


Terkini dari Kompaspedia

Daftarkan email Anda dan ikuti berbagai paparan topik


terkini.

Masukkan email Anda

Daftarkan Email

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-tanjung-priok-1984-latar-belakang-masalah-tragedi-kerusuhan-dan-penyelesaian-… 26/26

Anda mungkin juga menyukai