Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH pH DAN SUHU PADA ADSORPSI KARBON AKTIF

TERHADAP ZAT WARNA METELENA BIRU


DALAM LARUTAN SUKROSA

Parsaoran Siahaan
Staf Pengajar Kimia Fisik Jurusan Kimia FMIPA UNDIP Semarang

ABSTRAK
Telah diteliti pengaruh pH dan suhu pada kemampuan adsorpsi karbon
aktif tcrhadap zat wama metilen biru dalam larutan sukrosa. Hasil
pcnelitian menunjukkan bahwa kemampuan adsorpsi karbon aktif.
kcstabilan zat wama dapat dipengaruhi oleh pH dan suhu adsorpsi.

PENDAHULUAN
Gula yang digunakan dalam industri dan dapat menggunakan metode
maupun sebagai bahan makanan adsorpsi kaibon aktif.2'
sebagian besar bcrasal dari tanaman tebu.
Karbon aktif mcnipakan adsorben
Gula tebu dikenal dengan nama sakarosa
yang baik, karena mempunyai dava serap
atau sukrosa. yang berasal dari nama
yang tinggi terliadap zat warna, zat
latin tanaman tebu, yaitn Saccharum
berbau, dan zat beracun.
officinarum.' 1
Zat wania alarni yang bcrasal dari
Selain sebagai faklor yang ikut
tanaman tebu sulit diketahui. sehingga
menentukan mutu bahan makanan,
untuk keperluan penelitian ini digunakan
wama juga dapat digunakan sebagai zat wama sintetik untuk mengetahui
indikator baik tidaknya cara pengolahan
pengaruh pH dan suhu terhadap
bahan makanan tersebut. Dalam proses kemampuan adsorpsi karbon aktif
pengolahan tebu menjadi gula (sukrosa),
terhadap zat wama. Maka dalam
terdapat zat-zat wama yang dapat
penelitian ini digunakan zat wama
mempengaruhi kualitas gula yang
metilena biru.
dihasilkan, seliingga perlu dimurnikan

31
Dalam pcnclitian ini dipelajari Karbon aktif adaiah karbon yang
kemampuan adsorpsi karbon aktif telah diaktifkan. seiiingga mempunyai
lerhadap zat wama metilcna biru dalam daya scrap yang tinggi terhadap zat
lamtan sukrosa dengan variasi pH dan wama, zat berbau, dan zat-zat bcracun.
suhu. Kemampuan adsorpsi karbon aktif Daya scrap yang tinggi dari karbon aktif,
ditentukan mclalui pengukuran dikarenakan karbon aktif mempunyai
konsentrasi adsorbat (metilena biru) permukaan yang luas, yaitu 300-2500
scbclum dan sesudah adsorpsi. m2/g. Luas permukaan yang besar
disebabkan karena karbon aktif
Proses adsorpsi mcrupakan
mempunyai permukaan dalam yang
fenomena permukaan y ang melibatkan
berongga. sehingga mempunyai
akumulasi adsorbat pada permukaan
kemampuan mcnycrap yang tinggi
adsorben. Adsorpsi dapat terjadi pada
terhadap gas atau uap atau zat yang
antannuka antara dua fasa, misalnya cair
berada dalam suatu larutan.
dengan cair, gas dengan cair, gas dengan
padat, atau cair dengan padat. '' Sifat-sifat umum karbon aktif adaiah
berbentuk amorf liitam. tidak larut dalam
Proses adsorpsi dipengaruhi oleh
air. suasana asam maupun basa, dan
beberapa faktor. yaitu sifat fisika dan
pelarut organik. Menurut bentuknva.
kiinia adsorben antara lain luas
karbon aktif dibagi dua. yaitu benluk
permukaan, ukuran pori, komposisi
bubuk dan bentuk butiran. Karbon aktif
kintia; sifat fisika dan kirnia adsorbat
bentuk bubuk biasanya digunakan untuk
antara lain ukuran molckul. polaritas
lamtan, sedang karbon aktif butiran
molekul. komposisi kimia: konsentrasi
digunakan untuk adsorpsi terhadap uap
adsorbat dalam larutan: sifat larutan
atau gas.4)
anlara lain pH dan suhu: dan lamanva
waktu adsorpsi. 41 Faktor-faktpr yang mempengaruhi
proses pcngltilatjÿijn warna. yaitu jenis
Proses adsorpsi pada umumnya
karbon aktif, suhu , pH, konsentrasi dan
dilakukan pada suhu konstan.
waktu. 2)
Pcrsamaan yang scring digunakan dalam
proses adsorpsi isolerm untuk larutan Tidak ada satu jenis karbon vang
adaiah pcrsamaan isoterm adsorpsi paling baik untuk semua aplikasi.
Freundlich 3* Kemampuan karbon aktif dalani

32
mcnghilangkan warna tergantung pada pcngaruh hidrolisa alkali. Hidrolisa
sampcl yang diteliti. sukrosa dapat teijadi dengan bantuan
enzim sakarase (invcrlase) atau olch
Pcngaruh suhu pada adsorpsi zat
pengaruh asam mineral enccr seperli HC1
wama tidak besar, tergantung pada
karakteristik sistem yang dimiliki.
dan H2S04. Hidrolisa. -
menghasilkan glukorsr dan fruktuva
Pengliilangan wama mungkin
Sukrosa bersifat non pereduksi, dapat
mcningkat. menurun atau tidak
berbentuk kirstal lialus atau kasar dcngan
mengalami perubahan dengan naiknya
litik lebur sebesar Luiutarr
suhu. terganlung dari jenis karbon aktif.
sukrosa memiliki rotasi spesifrk sebesar
Adsorspsi terhadap zal warna dapat 66,5° dan memutar bidang polarisasi
dipengaruhi oleh perubahan pH. pH cahaya ke kanan. 1.5)
optimum tergantung dari masing-masing
sistem yang dipelajari dan mungkin tidak
dapat ditcrima dalam proses produksi EKSPERIMEN
suatu zal. karena penambahan reagen
Tahap pertama adalah mcncntukan
untuk mengatur pH dapat mempengamhi
atau merusak prosuk.
metilena biru dengan spektrofotometer
Efisicnsi pcnghilangan warna UV/VIS.
berbeda untuk konsentrasi lamtan yang
Tahap kedua adalah penennian
berbeda. Lamanya proses penghilangan
waktu adsorpsi optimum karbon aktif
warna ditentukan juga oleh bentuk dan
terhadap zat wama metilcna biru dalam
ukuran karbon aktif dan molekul
larutan sukrosa tanpa perlakuan pH dan
adsorbat.
suhu.
Sukrosa mcrupakan disakarida yang
Tahap ketiga penentuan konsentrasi
lersusun atas molekul glukosa dan
optimum metilena biru (adsorbat) yang
moleku! fruktosa, yang dihubungkan oleh
tcradsorpsi selama waktu adsorpsi
ikatan hasil dari climinasi satu molekul
optimum yang sudah ditenlukan dalam
air. Sukrosa mempunyai. minus kimia
penclitian tahap kedua. Konsentrasi
CI;H220H dcngan berat molckul 342,
adsorbat sebelum dan sesudah adsorpsi
larut dalam air, scdikil larut dalam
diukur dengan spektrofotometer.
alkohol. tetapi tidak lamt dalam eter dan
kloroform. rclatif stabil terhadap
33
Tahap kecmpat pcncntuan pcngaruh maksimumnya dcngan spcklrofotometri
pH pada adsorpsi karbon aklif icrhadap uv/vis.
mctilena biru dalam larutan sukrosa.
Pcnentuan kondisi optimum adsorpsi
Digunakan konsentrasi adsorbat optimum
tanpa perlakuan pH dan suhu. (a) Pada
dan waktu adsorpsi optimum yang telah
pcncntuan waktu adsorpsi optimum.
ditcntukan sebclumnya.
konsenlrasi adsorbat dalam larutan
Tahap kelima adalah pcncntuan sukrosa scbclumnya diukur terlcbih
pcngaruh suhu pada adsorpsi karbon aklif dahulu dengan spcktrofotomctcr. 10 mL
terhadap metilcna biru dalam lalrutan larutan metilena biru 10 ppm
sukrosa. dimasukkan kc dalam 50 mL larutan
sukrosa 20%, dikocok, ditambahkan 0,2
Alat. Alat-alat yang digunakan g karbon aktif, diaduk dengan flokulator
adalah oven untuk memanasi karbon selama 10 menit, kemudian ditutup
aktif, floculator untuk pengadukan. dengan aiumunium foil, didiantkan
waterbath untuk pekcijaan suhu konstan. selama waktu adsorpsi tertentu, disari ng.
spektrofotometer UY/V1S Secomam Filtrat diukur dengan spektorfotometer.
S1000PC untuk menentukan konsentrasi Banvaknya metilena biru (CMB) yang
metilena biru. ketas saring untuk lerserap dihilung dengan cara : CMB
menyaring, dan alat gelas yang umum terserap = CMB mula-mula - CMB filtrat.
digunakan. (b) Pada penenluan konsenlrasi adsorbat
(metilena biru) optimum, diukur terlebih
Tiahcrrr. Baltan-bahan yang
dahulu konsentrasi metilena biru dalam
digunakan sclain akuades. adalah bahan
campuran 10 mL larutan metilena bini
kirnia buatan Merck, yaitu karbn aktif
dengan konsentrasi masing-masing 2: 4.
serbuk. sukrosa. metilena biru DAB 7, 6:8; 10; 12; 14 ppm dengan tiap-tiap 50
kertas indikator universal pH 1-10. HC1
mL larutan sukrosa 20% menggunakan
32% dan NaOH.
spektrofotometer UV/VIS. Kemudian 10
mL larutan metilcna biru dengan
Cara Kerja. Penenluan panjang
konsentrasi tertentu dimasukkan ke
gelombang maksimum metilena biru :
dalam 50 mL larutan sukrosa 20%.
dimasukkan larutan metilena biru 2
kemudian
dikocok dilambahkan 0,2 g karbon aktif.
ppm ke dalam kuvet,
diaduk dengan flokulator selama 10
ditentukan panjang gelombang
menit ditutup dengan aiumunium foil,

34
didiamkan sclama wakiu adsorpsi HASIL DAN PEMBAHASAN
optimum (hasil-a), kcmudian disaring,
Spcktra UV/VIS metilena biru
dan filtrat dianalisa dcngan
menunjukkan bahwa panjang gelombang
spektrofotometer UV/VIS. (c) Pada
maksimum adalah 664,0 nm. Waktu dan
pcncntuan pengaruh pH pada adsorpsi.
konsentrasi adsorpsi optimum masing-
10 mL larutan metilena biru dengan
masing adalah 60 menit dan 1,472 ppm
konsentrasi tertentu (hasil- b)
pada konsentrasi metilcna biru mula-
dimasukkan ke dalam 50 mL larutan
mula 1,5 ppm.
sukrosa 20%. dikocok, kemudian pH-nya
diatur dcngan mcnambahkan HC1 (0.1 N Pengaruh pH lerhadap kemampuan
atau 1 N) alau NaOH (0,1 N alau 1 N), adsorpsi tidak menunjukkan suatu
ditambahkan 0,2 g karbon aktif kecendcrungan naik atau turun. Hal ini
kemudian diaduk dengan flokulator dapat dilihat pada tabel-1.
selama 10 mcnit, dilulup dcngan label-1 : Pengaruh pH pada adsorpsi
alumunium foil, didiamkan selama waktu karbon aktif terhadap metilena biru
adsorpsi optimum (hasil-a). kemudian
disaring. Konsentrasi metilena biru pH CMB filtral CMB terserap
larutan (ppm) (ppm)
dalam filtrat dianalisa dengan
spektrofotometer UV/VIS. (d) Pada 0.121
1 1.579
penenluan pengaruh suhu pada adsorpsi. 1,430
3 0.070
10 mL larutan metilena biru dengan
7 0,158 1,342
konsenlrasi terlentu (hasil-b) dimasukkan
ke dalam 50 mL larutan sukrosa 20%. X 0,103 1,397

dikocok, ditambahkan 0,2 g karbon aktif 9 0.098 1,402


kemudian diaduk dengan flokulator 10 0.037 1.463
sclama 10 mcnit, ditutup dcngan
alumunium foil, dimasukkan ke dalam
walerbath yang telah diatur suhunva dan
Konsenlrasi metilcna biru terserap
cendcrung meningkat pada pH basa 8-10.
didiamkan selama- waktu adsorpsi
optimum (hasil-a) Jkcmudian disaring.
Pada pH 10 , terjadi perubahan wama
Filtrat dianalisa dengarrspektrofotometer larutan sebclum adsorpsi dari biru
menjadi kuning, pengaturan pH larutan
UV/VIS.
dilakukan dengan penambahan NaOH 1
N (basa kuat dan pckal), walaupun

35
sukrosa rclatif stabil tcrhadap pcngaruh mcmbcntuk garam NaCl. Pcnambahan
hidrolisa alkali, tclapi dcngan basa kuat NaOH dan HC1 secant bcrsama-sama kc
dan pekat sukrosa dapat tcrdekomposisi, dalam larutan dapat menggangu atau
mcmpcngaruhi proses adsorpsi. Dari
Pada PH 1 teijadi pcrubahan wama
penelitian ini dipcroleli pH yang
larutan sebelum adsorpsi dari biru
menguntungkan digunakan dalam proses
mcnjadi jcrnih. Hal ini discbabkan
adsorpsi adalah pH 8-9, dengan
karcna melilena biru mengalami reaksi
rcduksi setimbang dcngan Hcl IN yang
konsentrasi metilena biru terserap 1,397 -
1,402 ppm. Jadi pH larutan dapat
ditambahkan pada waklu pcngaturan pH,
mempcngaruhi kemampuan adsorpsi
dan berubah menjadi metilena tak
karbon aktif, kestabilan zat wama dan
berwama. Adsorbat yang terserap oleh
produk.
karbon aktif pada pH 1 hanya sebesar
1,379 ppm. Pada pH larutan 3,7,8 dan 9 Semakin tinggi suhu semakin banyak
tidak tcijadi pcrubahan wama larutan metilena bim yang terserap. Suhu
sebelum proses adsorpsi berlangsung adsorpsi yang cfcktif untuk
dimana larutan tctap benvama biru. Pada mengliilangkan zat wama metilena bim
pH larutan 3 konsentrasi metilena biru dalam larutan sukrosa adalah 60-80 °C,
terserap 1,430 ppm. Tctapi mcnurut dengan konsentrasi terserap 1,491 -
HassfaypH larutan yang optimum tidak 1,495 ppm. Hal ini dapat dilihal pada
dapal digunakan unluk proses adsorpsi tabcl-2.

atau pemurnian produk. karesa -dapat
mempcngarahf atau mcmsak produk
tersebut, dalant penelititan ini larutan Tabcl-2 : Pcngaruh pH pada adsorpsi
sukrosa- tcrinvcrsi dcngan adanya HC1 karbon aktifterhadap melilena bim.
encer.
Suhu Cym fillral CMB terserap
Pada pH laralan 7, pengaturan pH larutan (°C) (ppm) (ppm)
larutan dilakukan dengan penambahan
20 0.037 1,463
HC1 0,1 N dan NaOH 0,1 N dan metilena
bim yang teradsorpsi hanya sebesar 1,342 40 0,019 1.481
ppm (paling sedikit dibandingkan proses
60 0,00932 1,491
adsorpsi pada kondisi pH larutan yang
lain). Hal ini disebabkan karena HC1 dan 80 0.00466 1.495
NaOH saling menetralkan dan bereaksi

.36
KESIMPULAN REFERENSI

Kondisi optimum proses adsorpsi adalah 1. Mathur, R.B.L., (1975), Handbook of


Cane Sugar Technology', Oxford and
pada konsentrasi metilena biru mula- IBH Publishing Co., New Delhi;
mula 1,5 ppm dengan konsentrasi 17.22-27.31-35.
terserap 1.472 ppm, pada waktu adsorpsi 2. Hassler, J.W., (1963), Activated
optimum 60 menit. pH larutan 8-9 lebih Carbon, Chemical Publishing Co.,
menguntungkan bagi proses adsorpsi. Inc., New York; 5-7.16-39.
dengamkoasentrasi metilena biru terserap 3. Guckcr. F.T., Seifert. R.L.. (1966).
Physical Chemistry'. 1st efdition.
1,397-1.402 ppm. Suhu adsorpsi yang
W.W. Norton and Co. Inc. New
cfektif adalah 60-80 °C dengan York; 646.653.660-661.
konsentrasi terscrap 1,491-1.495 ppm. 4. Cheremisinoff. P.N., Ellerbusch. f.,
(1978), Carbon Adsorption Handbook.
An Arbor Science. New York; 245-
Ucapan terimakasih : -disampaikan 250.
kepada Sdr. Ardini Astuti, Mahasiswa 5. Winarno. F.G.. (1984), Kimia Pangan
Jurusan Kimia MIPA UNDIP dan Gizi. Gramedia. Jakarta;23-26.

37

Anda mungkin juga menyukai