Anda di halaman 1dari 32

PERAWATAN PALIATIF PADA

PASIEN KANKER PARU


ERNA MELASTUTI
PENDAHULUAN

• Pasien dengan kasus kanker dan paliatif seringkali mendapat


kondisi penyakit yang kompleks, memerlukan penanganan
yang melibatkan berbagai profesi TERMASUK PERAWAT
PERAWAT SEBAGAI PROFESI,
DITUNTUT UNTUK DAPAT
MEMBERIKAN PELAYANAN
YANG RESPONSIBEL DAN
AKONTABEL, MAMPU
MELAKSANAKAN PERAN DAN
FUNGSINYA SEBAGAI BAGIAN
DALAM MULTI DISIPLIN TIM
(MDT)
Mengutamakan mutu yang tinggi
dan keselamatan pasien termasuk
pada pasien kanker atau paliatif
Baik selama di rawat di
rumah sakit maupun homecare

• KEPUASAN PASIEN MENINGKAT


KANKER

• Kanker adalah suatu penyakit


pertumbuhan sel, akibat adanya
onkogen yang menyebabkan sel
normal menjadi sel kanker
KANKER PARU PARU

 Merupakan penyakit dengan ciri khas


adanya pertumbuhan sel yang tidak
terkontrol pada jaringan paru-paru
 Pertumbuhan sel ini dapat menyebar
ke luar dari paru-paru melalui suatu
proses yang disebut metastase
jaringan yang terdekat atau bagian
tubuh yang lainnya
GEJALA –GEJALA YANG MUNGKIN TIMBUL
• Batuk kadang disertai
darah
• Berat badan turun
• Sesak napas
• nafas pendek
• Nyeri bagian dada
• Mengi
• Nyeri menelan
• Nyeri tulang
• Sakit kepala
PENGOBATAN DAN PERAWATAN

• Perawatan dan hasil dalam jangka panjang tergantung


pada tipe kanker, stadium (tingkat penyebaran), dan
keadaan kesehatan pasien secara keseluruhan, diukur
berdasarkan kondisi umum
PENANGANAN KANKER PARU
FASE PALIATIF
CONTINUUM OF PALLIATIVE CARE
KEBIJAKAN KEMENKES TENTANG PERAWATAN
PALIATIF

•• NOMOR : 812/Menkes/SK/VII/2007
DASAR KEBIJAKAN :
• Kasus penyakit yang belum dapat
disembuhkan semakin meningkat jumlahnya
baik pada pasien dewasa maupun anak
• NOMOR : 812/Menkes/SK/VII/2007

• DASAR KEBIJAKAN :

• Diperlukan perawatan paliatif bagi


pasien dengan stadium terminal
• Menurut data Globocan tahun 2012, kasus baru tertinggi
kanker di Indonesia untuk laki–laki adalah kanker paru,
yang diikuti oleh kanker kolorektal. Tingginya angka kematian
kanker paru disebabkan karena kanker paru biasanya diketahui
saat sudah dalam keadaan stadium lanjut sehingga sulit untuk
diobati.
• Pada perempuan, kasus kanker tertinggi adalah kanker
payudara dan diikuti oleh kanker leher rahim. Data dari Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2010 menyebutkan, jumlah
penderita dari kedua jenis kanker tersebut adalah 40% dari
jumlah keseluruhan penderita kanker di Indonesia.
• saat penyakit pasien tidak lagi dapat disembuhkan atau
dipulihkan, pengobatan kuratif yang cukup agresif dinilai tidak lagi
tepat dan dapat dianggap berbahaya. Untuk itu, perawatan
paliatif kini mulai dikembangkan untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien kanker di masa-masa terakhirnya.
• Di saat perawatan kuratif lebih berfokus pada upaya
perpanjangan hidup, perawatan paliatif lebih berfokus pada
kualitas hidup dan masa kematian pasien dengan memandang
kematian sebagai fase dalam kehidupan yang harus dihadapi
• perawatan paliatif berfokus pada :
1) peduli dan kepercayaan, kepercayaan merupakan tujuan dari
hubungan pasien dan perawat. Hubungan tersebut tidak hanya
meningkatkan kondisi fisik dan emosional pasien, tetapi juga
memfasilitasi penyesuaian untuk penyakit mereka,
2) mengurangi rasa sakit dan akhirnya mengalami kematian yang damai.
3) Hubungan kepercayaan adalah kualitas dan keterampilan pribadi
perawat yang merupakan keunggulan dalam perawatan.
4) Perawat memberi kepuasan dan diperkaya melalui
hubungan kepada pasien.
• Peran manajemen diri merupakan peran penting
dalam praktek klinis untuk perawat paliatif.
• Pendukung dari manajemen diri dalam keperawatan
paliatif adalah pengkajian, intervensi, dan
implementasi perawatan yang tepat
• untuk memungkinkan pasien untuk hidup sampai
mereka mati dan mendukung pasien memberikan
sarana untuk beradaptasi/mengatasi penyakit mereka
atau efeknya dari penyakit
EMPAT KATEGORI UTAMA MUNCUL DARI PERSPEKTIF PASIEN
DAN PERAWAT DALAM PALLIATIVE CARE:
1) membentuk hubungan saling percaya
2) menjadi bagian dari keluarga
3) mengisi perjalanan hidup sampai ajal menjemput, dan
4) menambah pengalaman.
 Tanggapan mengungkapkan bahwa hubungan kepercayaan terbentuk, dan perawat tidak
hanya dianggap sebagai profesional kesehatan, tetapi juga menjadi bagian dari keluarga
atau teman baik.
 Perawat yang mengembangkan hubungan yang dapat dipercaya menunjukkan pendekatan
holistik untuk peduli, menunjukkan mereka paham penderitaan pasien, menyadari
kebutuhan klien yang tidak terungkap, menyediakan kenyamanan tanpa diminta, dan dapat
diandalkan, mahir, kompeten dan didedikasikan dalam perawatan mereka
• Penyembuhan dapat dicapai melalui perjalanan spiritual seperti mengingat,
menilai, mencari makna, pemaaf, mendamaikan, mencintai, dan memelihara
harapan (Puchalski, 1998 dalam Campbell, 2009). Perawatan holistik, termasuk
perawatan jiwa atau roh, penting untuk kualitas perawatan paliatif, tujuannya
adalah untuk meningkatkan kualitas seseorang hidup di lintasan penyakit. Orang

ingin kebutuhan rohani mereka ditujukan pada akhir kehidupan dan merasa
bahwa para profesional kesehatan harus berbicara dengan pasien tentang
keprihatinan rohani mereka (Gallop, 1997). Selain itu, individu tua yang sekarat

mengungkapkan kebutuhan untuk persahabatan dan dukungan spiritual, kontak


terutama manusia, dan memiliki kesempatan untuk berdoa sendiri atau dengan
orang lain
• Saat memberikan perawatan paliatif untuk pasien dan keluarga mereka, penting
untuk mengingat prinsip-prinsip berikut
• Setiap orang memiliki dimensi spiritual
• Penyakit dan kematian dapat kesempatan untuk pertumbuhan rohani
• Perawatan Spiritual mungkin berbeda untuk setiap individu tergantung pada/latar
belakang agama atau budayanya
• Spiritualitas didukung melalui cara formal dan informal, seperti praktik keagamaan,
praktek sekuler, simbol, ritual, bentuk seni, doa dan meditasi,
• Perawatan harus ditawarkan dalam pengaturan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai