Anda di halaman 1dari 2

Agen penyebab kanker disebut karsinogen. (Lodish et al., 2000).

Karsinogenik berhubungan dengan


karsinogen; menyebabkan karsinoma. Menurut Dorlan 2002 karsinoma adalah pertumbuhan baru yang
ganas terdiri dari sel-sel epithelial yang cenderung menginfiltrasi jaringan sekitarnya dan menimbulkan
metastasis.

Karsinogen mengubah metabolisme seluler atau merusak DNA langsung di dalam sel sehingga
mengganggu proses biologis dan menginduksi pembelahan sel secara tidak terkontrol. Hal ini dapat
terjadi karena ketidakstabilan genomic atau gangguan pada proses metabolisme seluler. Biasanya, sel
yang mengalami perubahan DNA yang terlalu parah akan diarahkan untuk masuk pada program
kematian sel, tetapi jika jalur program kematian sel ini rusak maka sel akan berubah menjadi sel kanker
(Syamsir, 2010).

GOLONGAN KARSINOGEN

Karsinogen digolongkan ke dalam 3 golongan yaitu :

a Bahan kimia, Sejumlah besar senyawa kimia bersifat karsinogenik. Kontak denan senyawa kimia dapat
terjadi akibat pekerjaan seseorang, makanan atau gaya hidup. Adanya interaksi senyawa kimia
karsinogen dengan DNA dapat mengakibatkan kerusakan pada DNA. Karsinogen bahan kimia melalui
metabolisme membentuk gugus elektrofilik yang kurang muatan elektron, sebagai hasil antara, yang
kemudian dapat berikatan dengan pusat-pusat nukleofilik pada protein, RNA dan DNA. Contoh :
Polisiklik hidrokarbon seperti benzopirene, Lakton dan Safrol.

b Virus, Virus onkogenik mengandung DNA atau RNA sebagai genomnya. Adanya infeksi virus pada suatu
sel dapat mengakibatkan transformasi maligna, hanya saja bagaimana protein virus dapat menyebabkan
transormasi belum diketahui secara pasti.

Contoh : virus seperti hepatitis B yang menyebabkan kanker hati dan virus papilloma manusia telah
diketahui juga menyebabkan kanker pada manusia.

c Radiasi, Sinar ultraviolet, sinar X dan sinar gamma merupakan unsur karsinogenik. Radiasi ultraviolet
dapat menyebabkan terbentuknya dimer pirimidin. Radiasi UV dengan panjang gelombang 290-370 nm
berkaitan dengan terjadinya kanker kulit. Kerusakan pada DNA diperkirakan menjadi mekanisme dasar
timbulnya karsinogenitas akibat energi radiasi. Selain itu, radiasi menyebabkan terbentuknya radikal
bebas di dalam jaringan. Radikal bebas yang terbentuk dapat berinterasiks dengan DNA dan
makromolekul lainnya sehingga terjadi kerusakan molecular (Murray, 1999).

MEKANISME KARSINOGENIS

Serangkaian proses berkembangnya kanker disebut karsinogenesis. Karsinogenesis adalah suatu proses
terjadinya kanker melalui mekanisme multitahap yang menunjukkan perubahan genetik dan
menyebabkan transformasi progresif sel normal menjadi sel malignan (ganas) (Hanahan dan Weinberg,
2000). Perubahan basa DNA (mutasi) merupakan perubahan selular mendasar yang menyebabkan
terjadinya kanker. (Lodish et al., 2000).
Mekanisme karsinogenesis merupakan sekumpulan perubahan pada sejumlah gen yang terlibat dan
berperan dalam sistem sinyal sel, pertumbuhan, siklus sel, differensiasi, angiogenesis, dan respon atau
perbaikan terhadap kerusakan pada DNA. Dalam sel kanker, lusinan gen yang berbeda mungkin
mengalami perubahan baik pada struktur atau jumlah dan ratusan bahkan ribuan gen dapat
diekspresikan secara berbeda. Perubahan pada sejumlah gen ini dapat berupa mutasi gen atau
perubahan susunan pada DNA yang menyebabkan terjadinya perubahan fungsi suatu gen, seperti
protoonkogen menjadi onkogen; dan mutasi atau dilesi DNA yang menyebabkan hilangnya fungsi suatu
gen, seperti gen penekan tumor (tumor suppressor gene).

Karsinogenesis melibatkan inisiasi, promosi, progresi, dan metastasis. Inisiasi merupakan perubahan
spesifik pada DNA sel target yang menuntun pada proliferasi abnormal sebuah sel. Sel yang mengalami
inisiasi atau prakanker dapat kembali ke tingkat normal secara spontan, tetapi pada tingkat lebih lanjut
menjadi ganas.

Promosi merupakan tingkat lanjutan dari tahap inisiasi. merupakan perkembangan awal sel yang
terinisiasi membentuk klon melalui pembelahan; berinteraksi melalui komunikasi sel ke sel; stimulasi
mitogenik, faktor diferensiasi sel, dan proses mutasi dan non mutasi (epigenetik) yang semuanya
mungkin berperan dalam tahap awal pertumbuhan pra-neoplastik. Pada tahap ini sel mengalami
sejumlah perubahan tambahan dalam genom yang berpotensi mengakselerasi ketidakstabilan genom
sel. Sel-sel akan memperoleh beberapa keuntungan selektif untuk tumbuh sehingga pertumbuhannya
menjadi cepat dan berubah menjadi bentuk tumor jinak. Tahap promosi berlangsung lama, bisa lebih
dari sepuluh tahun.

Selanjutnya adalah tahap Transformasi malignansi. Tahap ini menggambarkan perubahan genomik yang
cepat dimana populasi klonal sel yang berevolusi akan mengarah pada perkembangan
malignansi/keganasan jika tidak dihambat oleh lingkungan mikro dalam sel.

Tahap perkembangan (progression), fase karsinogenik dengan perbanyakan sel yang telah mengalami
transformasi sehingga keganasanya meningkat. Pada fase ini terjadi instabilitas genetik yang
menyebabkan perubahan-perubahan mutagenik dan epigenetik. Proses ini akan menghasilkan klon baru
sel-sel tumor yang memiliki aktivitas proliferasi, bersifat invasif (menyerang) dan potensi metastatiknya
meningkat.

Metastasis melibatkan beberapa tahap yang berbeda, termasuk memisahnya sel kanker dari tumor
primer, masuk ke dalam sirkulasi dan limfatik, serta perlekatan pada permukaan jaring baru. Ada dua
cara sel kanker ber-metastase, yaitu melalui angiogenesis (pembentukan pembuluh darah yang baru)
dan penghancuran kolagen yang merupakan kerangka sel normal (Silalahi, 2006).

Anda mungkin juga menyukai