SMK/MAK
jilid 1
Agribisnis Pakan
Ternak Unggas
Gusnida
Nuraini
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
REDAKSIONAL
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Gusnida
Nuraini
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah
Editor:
Raditya Setyo Hardani
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Intan Sulistyani Widiarti
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
iii
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
KATA PENGANTAR
Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik
di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen
Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/
MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.
DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara
tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan
penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang
menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para
guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu,
diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran yang
sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan
ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun
seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK
rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan
pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.
AGRIBISNIS TERNAK
iv UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PRAKATA
Gusnida
Nuraini
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
v
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... iv
PRAKATA.................................................................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL......................................................................................................... xi
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU.............................................................................. xii
PETA KONSEP BUKU............................................................................................... xiii
APERSEPSI..............................................................................................................xiv
AGRIBISNIS TERNAK
vi UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
DAFTAR ISI
BAB VIII PENGEMASAN BAHAN PAKAN DAN PAKAN TERNAK UNGGAS.................... 140
A. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Pengemasan Bahan Pakan dan Pakan
Ternak Unggas...........................................................................................................142
B. Macam Macam Bahan Kemasan Untuk Pengemasan Bahan Pakan
dan Pakan Ternak Unggas.......................................................................................144
C. Tata Cara Pengemasan Bahan Pakan dan Pakan Ternak Unggas....................152
D. Mesin dan Alat Pengemasan Bahan Pakan dan Pakan Ternak Unggas........158
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
vii
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
DAFTAR GAMBAR
AGRIBISNIS TERNAK
viii UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
DAFTAR GAMBAR
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
ix
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
DAFTAR GAMBAR
AGRIBISNIS TERNAK
x UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Beberapa Jenis Feed Suplement, Merek Dagang Komposisi, dan
Dosisnya...................................................................................................................................... 26
Tabel 1.2 Beberapa Jenis Pemacu Pertumbuhan, Merek Dagang, Komposisi,
dan Dosisnya............................................................................................................................... 27
Tabel 1.3 Ketahanan Bahan Baku Pakan Ternak dengan atau Tanpa Pengawet.......... 28
Tabel 1.4 Kisaran Xanthofil Pigmen dalam Bahan Baku Pakan........................................ 29
Tabel 1.5 Komposisi Bahan Baku Ransum Broiler.............................................................. 32
Tabel 3.1 Formulasi Pakan yang Akan Ditimbang.............................................................. 67
Tabel 4.1 Data Pengamatan pengujian fisik bahan pakan................................................ 80
Tabel 5.1 Kebutuhan Zat Makanan Unggas Pedaging dan Petelur................................. 86
Tabel 5.2 Kandungan Nutrisi Bahan Ransum Pakan........................................................... 87
Tabel 5.3 Kebutuhan Nutrisi Ayam Ras Petelur (Layer)..................................................... 89
Tabel 5.4 Kandungan Nutrisi Bahan Pakan.......................................................................... 89
Tabel 6.1 Komposisi Nutrisi Bahan Pakan Ternak Unggas..............................................114
Tabel 6.2 Komposisi Nutrisi Bahan Pakan Ternak Unggas Sumber Energi..............................116
Tabel 6.3 Komposisi Nutrisi Bahan Pakan Ternak Unggas Sumber Protein............................118
Tabel 6.4 Pedoman Komposisi Nutrisi Pakan Ayam Pedaging (Broiler)................................120
Tabel 6.5 Kandungan Nutrisi Pakan Ternak Unggas Produksi Pabrik...........................120
Tabel 9.1 Keuntungan dan Kerugian Sistem Penyimpanan Bahan Pakan..................170
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
xi
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat-
nya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku dengan judul Agribisnis Pakan Ternak Unggas ini diharapkan dapat men-
jadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan dan keter-
ampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan mmemperha-
tikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
Untuk membantu anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam
buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum be-
nar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing sa-
ling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Akhir Bab. Jika anda belum
menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk mempe-
lajari materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila anda masih mengalami kesulitan
memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan teman atau
guru anda.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebut adalah:
Lembar Praktikum Lembar acuan yang digunakan untuk melatih keterampilan
peserta didik sesuai kompetensi keahlianya.
Contoh Soal Digunakan untuk memberikan gambaran soal yang akan dit-
anyakan dan cara menyelesaikannya.
Cakrawala Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan
dengan ilmu yang sedang dipelajari.
Jelajah Internet Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menambah
sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link dan QR code
sumber belajar.
Rangkuman Berisi ringkasan pokok materi dalam satu bab.
Tugas Mandiri Kegiatan yang bertujuan untuk melatih peserta didik da-
lam memahami suatu materi dan dikerjakan secara individu
maupun kelompok (diskusi).
Penilaian Akhir Bab Digunakan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang
sudah dicapai peserta didik setelah mempelajari satu bab.
Refleksi Kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta didik maupun
guru di akhir kegiatan pembelajaran guna mengevaluasi dan
memberikan umpan balik kegiatan belajar mengajar.
Penilaian Akhir Digunakan untuk mengevaluasi kompetensi peserta didik
Semester setelah mempelajari materi dalam satu semester.
AGRIBISNIS TERNAK
xii UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PETA KONSEP
BUKU
Ternak Unggas
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
xiii
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
APERSEPSI
Agribisnis Pakan Ternak Unggas merupakan mata pelajaran yang terdiri dari
10 BAB. Buku ini memuat 5 bab untuk semester ganjil dan 5 bab untuk semester
genap. Pada semester ganjil, peserta didik mempelajari bab 1 sampai dengan bab
5 yang terdiri: Pengadaan Bahan Pakan untuk Ternak Unggas, Penggilingan Bahan
Pakan Ternak Unggas, Penimbangan Bahan Pangan Ternak Unggas, Pengujian Bahan
Pakan dan Pakan, dan Pencampuran Bahan Pakan Ternak Unggas. Sementara pada
semester genap, peserta didik mempelajari bab 6 sampai dengan bab 10 yang terdiri:
Pembuatan Pakan Unggas Pedaging/Petelur Bentuk Mash, Pembuatan Pakan Unggas
Bentuk Pellet, Pengemasan Pakan Ternak Unggas, Penyimpanan Bahan Pakan dan
Pakan Ternak Unggas, dan Studi Kelayakan Pembuatan Pakan Ternak Unggas. Buku
ini diharapkan dapat menjadi penunjang bagi peserta didik untuk belajar mengenai
kompetensi keahliannya sehingga peserta didik dapat mengambil manfaatnya untuk
diterapkan di dunia industri maupun dunia usaha.
AGRIBISNIS TERNAK
xiv UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
BAB
PENGADAAN BAHAN PAKAN UNTUK MEMBUAT
PAKAN TERNAK UNGGAS I
BAB I PENGADAAN BAHAN PAKAN UNTUK MEMBUAT PA-
KAN TERNAK UNGGAS
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Pengertian
KATA KUNCI
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
1
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan oleh ternak baik itu
berbentuk butiran, tepung, biji-bijian, hijauan, buah-buahan maupun sayuran.
Pakan ini dapat diberikan kepada ternak yang dipelihara. Istilah pakan ini diadopsi
dari bahasa Jawa yang sudah dikenal luas terutama di kalangan peternak. Pakan
sebagai sumber energi terpenting bagi ternak sehingga pakan digunakan untuk
produksi, bereproduksi serta untuk kelangsungan hidup ternak itu sendiri.
Kandungan zat terpenting dalam pakan yaitu protein. Pakan dikatakan berkualitas
jika memiliki kandungan protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin yang
seimbang sehingga ternak bisa berproduksi, bereproduksi, dan berkembang
dengan sempurna. Pada umumnya, ternak unggas lebih menyukai pakan berbentuk
butiran.
Ternak unggas merupakan ternak yang dikembangkan secara komersial. Hal
ini mengingat tingginya minat masyarakat mengonsumsi protein hewani berupa
daging unggas. Budidaya ternak unggas merupakan suatu usaha yang menjanjikan.
Selain mudah diperoleh, harga daging unggas juga lebih murah serta enak diolah
dalam berbagai jenis masakan.
AGRIBISNIS TERNAK
2 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Bahan Pakan
Bahan Pakan
Bahan organik
1. Karbohidrat Bahan Anorganik
2. Lemak 1. Mineral
3. Protein
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
3
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
4 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
5
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
6 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
e. Gandum (Triticum Aestivum)
Negara penghasil gandum terbesar di dunia adalah Uni Eropa
dengan produksi gandum sebesar 143.974 juta metric/ton. Kandungan
gizi dalam gandum seperti protein sangat bervariasi yaitu tergantung
dari jenis dan tempat pemanasan berkisar 7 – 22%. Gandum yang rusak
sebelum dipanen biasanya dipengaruhi oleh cuaca sehingga biji gandum
akan terlihat mengkerut.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
7
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
f. Dedak
Dedak termasuk kedalam produk sampingan yang berasal dari
penggilingan padi. Dedak banyak dijumpai di daerah pertanian padi
terutama di daerah persawahan. Dedak bisanya bercampur kulit padi.
Kandungan protein dalam dedak adalah sekitar 12%. Penggunaan dedak
untuk anak ayam seharusnya dibatasi karena tingginya kandungan serat
kasar yang mencapai 11%. Selain serat kasar dedak tinggi, kandungan
lemaknya juga tinggi sekitar 13%, maka pada saat penyimpanan dedak
terlalu lama tidak boleh dilakukan karena dedak mudah tengik. Kandungan
mineral Ca yang sangat rendah yaitu (0,05%) dan P yang cukup tinggi
(±1,5%) menjadi faktor pembatas penggunaan untuk unggas kecil.
AGRIBISNIS TERNAK
8 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
h. Pollard
1) Rice Pollard
Rice pollard merupakan campuran dari kulit, germ, bran (dedak)
maupun bekatul dari sisa penggilingan padi. Kandungan lemak
berkisar antara 14 – 18% sehingga mudah terjadi ketengikan dalam
penyimpanan. Rice pollard dapat digunakan dalam ransum ayam
hingga 50% dari seluruh jumlah ransum. Dalam ransum ayam petelur
bila penggunaan rice pollard sampai 42% tidak mempunyai efek
negatif pada produksi telur, bahkan terbukti meningkatkan berat telur.
2) Wheat Pollard
Bahan ini merupakan hasil sisa pengolahan gandum secara basah.
Kandungan protein wheat pollard sangat tinggi sekitar 60%, tetapi
kandungan asam aminonya tidak seimbang. Hal ini merupakan faktor
pembatas penggunaan wheat pollard dalam ransum ayam, di samping
bentuknya yang sangat halus.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
9
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
k. Onggok
Onggok merupakan produk sampingan dalam proses pembuatan
tepung tapioka. Onggok banyak dijumpai di daerah penghasil singkong
AGRIBISNIS TERNAK
10 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
l. Tepung Tapioka
Tepung tapioka ini berasal dari ubi kayu/singkong. Bahan pakan
ini biasanya digunakan sebagai salah satu bahan sumber energi untuk
pembuatan konsentrat pada sapi. Sementara pada ternak unggas tepung
tapioka digunakan sebagai bahan campuran pakan.
m. Tepung gaplek
Tepung gaplek juga berasal dari ubi kayu dengan melalui proses
pengeringan menggunakan sinar matahari dan kemudian digiling menjadi
tepung. Tepung gaplek banyak mengandung pati dan bila dilakukan
pengukusan pati tersebut diubah menjadi zat perekat oleh uap panas.
Dengan demikian, penggunaan tepung gaplek sangat membantu sekali
dalam pembuatan pakan bentuk pellet sebab pellet yang dihasilkan akan
menjadi lebih padat, keras, dan tidak mudah pecah.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
11
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
n. Tetes (Molasses)
Molasses merupakan limbah dari proses penggilingan tebu untuk
dijadikan gula pasir. Molasses berbentuk pasta dan berwarna cokelat
kemerah-merahan sehingga menyamai bentuk dari kecap manis. Molasses
ini dapat digunakan untuk campuran pakan sapi terutama hijauan. Ternak
sapi lebih menyukai hijauan yang diberi molasses karena hijauan akan
berbau harum. Penggunaan molasses untuk pakan unggas biasanya
digunakan dalam jumlah sedikit saja.
AGRIBISNIS TERNAK
12 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
p. Kulit Kedelai
Kulit kedelai ini biasaanya juga digunakan sebagai bahan penyusun
untuk konsentrat sapi. Kulit kedelai mengandung serat kasar yang tinggi
dan sebagai bahan pakan sumber energi.
q. Kulit Kopi
Kulit kopi biasanya digunakan sebagai bahan penyusun untuk
konsentrat pada sapi. Kulit kopi juga mengandung serat kasar yang tinggi
dan sebagai bahan pakan sumber energi. Sementara untuk bahan pakan
ternak unggas, kulit kopi ini jarang digunakan, bahkan tidak digunakan
sama sekali.
r. Minyak nabati
Minyak nabati dapat diperoleh dari kelapa yang sudah tua.
Kebutuhan energi metabolisme yang sangat tinggi dalam pakan ayam ras
pedaging mencapai 2.800 – 3.200 kkal/kg, sangat sulit tercapai jika hanya
mengandalkan bahan baku lain tanpa menggunakan minyak nabati. Minyak
nabati memiliki kandungan energi metabolisme sebesar 9.000 kkal/kg
dan lemak sebesar 99%. Dalam menyusun formula pakan ternak unggas,
penggunaan minyak nabati sebagai sumber energi pelengkap biasanya
sekitar 3 – 6%. Pemakaian bahan baku ini dapat meningkatkan palatabilitas
atau cita rasa pakan, tetapi penggunaan minyak nabati yang berlebihan
akan menyebabkan pellet yang terbentuk mudah berubah kembali menjadi
bentuk tepung.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
13
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
s. Lemak hewan
Lemak hewan ini biasanya digunakan untuk pakan adalah lemak
sapi yang diperoleh dari penjualan hewan. Bahan baku ini sangat berpotensi
menjadi sumber energi karena kandungan energi metabolismenya sangat
besar, sekitar 7.700 kkal/kg. Penggunaan lemak sapi dalam pakan ayam
ternyata dapat menaikkan tingkat palatabilitas dan konsumsi pakan.
Untuk pemakaian sebagai bahan baku pakan, lemak ini perlu dipanaskan
terlebih dahulu dalam wajan di atas api sampai mencair. Setelah cairan
lemak hewan agak dingin, boleh dicampurkan dengan dedak. Campuran
inilah yang kemudian dicampur dengan bahan baku lainnya sesuai dengan
formulasi yang telah disusun.
AGRIBISNIS TERNAK
14 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
b. Bungkil Kedelai
Kandungan protein dalam bungkil kedelai lebih tinggi dari pada
kedelai yaitu sekitar 50%. Bungkil kedelai merupakan sumber asam
amino esensial yang baik bagi ayam. Kandungan energi metabolismenya
juga tidak terlalu rendah kira-kira 2200 kkal/ kg. Bungkil kedelai dapat
digunakan dalam ransum ayam semua umur.
c. Kacang Kedelai
Kacang kedelai dapat juga digunakan sebagai bahan baku pakan
ternak terutama ternak unggas karena ketersediaannya di dalam negeri
cukup memadai. Kecenderungan pasar dunia yang semakin membutuhkan
bungkil kedelai telah menaikkan harganya sehingga saat ini harga bungkil
kedelai lebih mahal dari pada kacang kedelai utuh.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
15
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
16 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
f. Ampas kecap
Ampas kecap adalah sisa dari proses pengolahan kacang kedelai
hitam menjadi kecap. Kandungan nutrisi dalam ampas kecap cukup baik.
Jika digunakan sebagai bahan baku pakan, ampas kecap harus dikeringkan
terlebih terlebih dahulu dan digiling menjadi tepung. Nilai nutrisi yang
terkandung di dalamnya, protein 24,9% dan lemak 24,3%.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
17
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
18 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
j. Chick Pea
Bahan pakan ini banyak ditanam di beberapa negara di dunia
dengan tujuan untuk kebutuhan konsumsi manusia. Bijinya banyak
mengandung zat lisin, tetapi miskin akan asam amino yang mengandung
belerang dan triptophan.
k. Kacang Hijau
Kacang hijau miskin akan kandungan asam amino yang mengandung
belerang dan triptophan. Kacang hijau ini jarang digunakan sebagai
campuran bahan pakan ternak unggas maupun ternak ruminansia.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
19
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
20 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Bahan pakan ini dapat digunakan dalam ransum ayam semua umur,
tetapi karena kandungan Ca dan P tinggi, maka penggunaannya perlu
dibatasi. Tepung bulu unggas dapat digunakan sebagai bahan baku pakan.
Namun, untuk membuat tepung bulu unggas ini diperlukan proses lebih
lanjut. Bulu unggas dibersihkan, kemudian dihidrolisis atau dimasak dengan
suhu tinggi dan tekanan 3 atm. Setelah itu, dikembalikan ke tekanan normal
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
21
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
1 atm, ditiriskan, dan dikeringkan, dengan suhu kurang dari 700 C, lalu
digiling halus. Kandungan proteinnya memang sangat tinggi, sekitar 85%.
Namun, unggas mempunyai keterbatasan untuk menyerap protein tersebut
sehingga akan banyak bagian yang terbuang melalui kotoran. Selain itu,
kandungan asam aminonya relatif rendah sehingga penggunaannya dalam
pakan sebaiknya tidak lebih dari 2%. Bahkan, untuk pakan anak unggas
atau pakan starter tidak dianjurkan menggunakan bahan baku ini.
e. Tepung Jerohan Ayam
Tepung jerohan ayam merupakan bahan pakan sumber protein dan
asam amino yang baik bagi ayam serta mengandung energi yang tinggi
karena adanya lemak dalam jerohan.
AGRIBISNIS TERNAK
22 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
23
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
3) Kapur (CaCO3)
Kapur dapat diperoleh di toko-toko bahan kimia, tersedia
dengan beragam kualitas. Bahan ini dikenal juga dengan nama
heavy. Kandungan kalsiumnya sebesar 38% dan harganya relatif
murah.
AGRIBISNIS TERNAK
24 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
25
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Tabel 1.1 Beberapa Jenis Feed Suplement, Merek Dagang Komposisi, dan
Dosisnya
Feed Dosis untuk ayam ras pedaging (%)
Komposisi
Suplement Starter Finisher
Top mix Vitamin, asam amino, 0,5 0,3
mineral, dan pemacu
pertumbuhan
Vetmix Vitamin, asam amino, 0,5 0,3
poultry plus mineral
Mineral –A Vitamin, mineral 2% (sesuai
makro kebutuhan)
Rhodiamix Vitamin, asam amino, 0,5 0,4
22 mineral
AGRIBISNIS TERNAK
26 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Tabel 1.2 Beberapa Jenis Pemacu Pertumbuhan, Merek Dagang, Komposisi, dan
Dosisnya
Nama Merek
Komposisi Dosis (ppm)
Dagang
Flaveco 40 Bamber micin 50 - 250
Albac 15 Zinc basitrasin 15% 50
BMD 100 Basitrasinmetilenisalsilat 10% 50 - 100
Stafac 500 Virgianiamisin 500 g/kg 10 - 40
Stamix 20 Virgianiamisin 20 g/kg 500 - 1.000
Roxarsono 3 nitro 4 hydroxyphenyl arsoni 50
acid 100%
Arsomix 3 nitro 4 hydroxyphenyl arsoni 500 - 1.000
acid 5%
Sumber: Indeks obat hewan Indonesia (2000)
d) Koksidiostat (Coccidiostat)
Koksidiostat atau penyakit berah darah sering
menyerang ternak unggas, terutama unggas dewasa. Untuk
itu, ke dalam pakan unggas perlu diberikan koksidiostat untuk
mencegah penyakit tersebut. Cukup banyak obat yang dapat
ditambahkan ke dalam campuran pakan untuk mencegah
penyakit ini. Untuk mencegah penyakit tersebut. Bahan yang
dapat dicampurkan adalah Bamber mycin, Amprolium, Monensin,
Nikarbasin, Neomisin, Salinomisin, dan Sulfakuinoxalin yang
tersedia dalam berbagai merek paten. Dosis yang ditambahkan
sekitar 500 ppm atau tergantung jenisnya. Perlu diperhatikan,
dosis dan aturan pakai harus sesuai dengan aturan yang tertera
di kemasannya.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
27
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
g) Antioksidan (Antioxidant)
Antioksidan digunakan sebagai bahan pengawet pakan
dan melindunginya dari kerusakan akibat kelembaban dan suhu
lingkungan yang tinggi, pengaruh cahaya matahari, dan reaksi-
reaksi zat asam. Reaksi oksidasi akan menurunkan kualitas
pakan, merusak dan menghalangi terserapnya kandungan
nutrisi dalam pakan. Ada beberapa jenis antioksidan yang
bisa digunakan untuk membuat pakan ayam ras pedaging,
diantaranya BHT (ButylatedHydroxy Toluen), BHA (Butylated
Hydroxy Anisol), EQ (Etoxyquin), dan PG (Prophyl Gallate). Di
pasaran banyak tersedia antioksidan yang merupakan kombinasi
dari bahan-bahan tersebut. Antioksidan ditambahkan ke dalam
pakan sebanyak 125 – 250 ppm.
Tabel 1.3 Ketahanan Bahan Baku Pakan Ternak dengan atau Tanpa
Pengawet
Nama Bahan Baku Dengan Tanpa
Antioksidan BHT Antioksidan
Pakan
Bekatul 26 - 27 hari 14 hari
Bungkil kacang tanah 42 - 49 hari 21 hari
Tepung ikan 45 - 52 hari 25 hari
Campuran bekatul, 28 - 42 hari 14 hari
tepung ikan
Sumber: Pedoman Meramu Pakan Unggas, Bambang Agus Murtidjo (1987)
h) Perekat (Binder)
Bahan perekat atau binder diperlukan dalam proses
AGRIBISNIS TERNAK
28 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
j) Pengharum (Flavour)
Flavour berfungsi menambah daya rangsang ayam
terhadap pakan. Yaitu ditambahkan pengharum yang beraroma
khusus ke dalam campuran bahan pakan. Flavour biasanya
berasal dari ekstrak tumbuhan. Pengharum ini dapat diperoleh
di toko obat ternak atau toko-toko kimia. Bahan yang bisa
dibeli di toko kimia seperti pengharum yang beraroma vanila.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
29
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
l) Butir-butiran (Serealia)
Bahan pakan ternak bentuk butir-butiran pada umumnya
mempunyai kandungan energi yang tinggi. Butir-butiran
merupakan pakan sumber energi utama bagi ternak, yaitu 60%
atau lebih terdapat dalam ransum. Kandungan karbohidrat
pada butir-butiran mencapai 83% dan sekitar 60% berupa
pati. Kandungan serat kasar sekitar 0,5 – 12%. Kandungan
lemak rendah yaitu<5%. Kandungan vitamin rendah, kecuali
jagung. Di Indonesia, bahan pakan bentuk butiran yang banyak
digunakan adalah padi, jagung, sorghum, dan beras. Sementara
di negara lain banyak digunakan adalah gandum, barley, dan
triticale. Nilai nutrisi bahan pakan butir-butiran antara lain
ditentukan di mana dan dalam kondisi bagaimana butir-butiran
tersebut di tanam.
AGRIBISNIS TERNAK
30 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
n) Hijauan
Hijauan yang digunakan sebagai bahan baku pakan
adalah daun lamtoro dan daun alfafa karena kandungan
proteinnya cukup tinggi.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
31
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
32 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Kualitas bahan baku akan sangat berpengaruh pada harga bahan baku
tersebut. Uji kualitas bisa secara fisik dan uji laboratorium. Bahan yang
sering diuji lab adalah bahan pakan sumber protein seperti tepung
darah, bungkil kedelai, tepung ikan, dan lain-lain.
4) Negosiasi harga
Untuk dapat bernegosiasi kita harus paham harga yang
berlaku pada saat kita membeli bahan. Dalam negosiasi harga harus
disepakati harga bahan, ongkos pengiriman, cara pembayaran, dan
lain-lain.
5) Transaksi pembayaran
Kesepakatan pembayaran berdasarkan harga yang disepakati.
Pembayaran bisa dilakukan dengan tunai atau dengan check atau
transfer biaya. Syarat pembayaran harus disepakati apakah pakai
pembayaran uang muka, kemudian bahan dilunasi setelah bahan kita
terima. Untuk perusahaan besar pembayaran biasanya pakai jangka
waktu apakan 1 bulan, 2 bulan, dan lain-lain, bergantung kesepakatan.
Pembayaran biasanya dengan check mundur, yaitu check yang bisa
diuangkan setelah jangka waktu yang ditetapkan dalam surat check.
6) Mengangkut bahan pakan
Pengangkutan umunya menggunakan mobil truk. Ukuran
mobil disesuaikan dengan jumlah bahan yang dibeli. Mengangkut
bahan sedikit dengan truk besar merupakan pemborosan biaya
pengangkutan. Pengangkutan bisa dilakukan oleh perusahaan penjual
bahan atau menyewa truk secara independen.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
33
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
6) Persetujuan pembelian
7) Delivery
Pengiriman umunya menggunakan kendaraan angkutan truk.
Ukuran kendaraan disesuaikan dengan jumlah bahan yang diangkut.
Pengangkutan bisa dilakukan oleh perusahaan penjual bahan atau
menyewa truk secara independen.
8) Uji mutu/kontrol mutu
Uji mutu dapat dilakukan baik secara fisik maupun secara
kimia dengan mengambil sampel bahan baku pakan.
9) Cara pembayaran
Cara pembayaran bahan baku pakan ternak pada saat
pengadaan dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya
sebagai berikut.
a) Pembayaran secara tunai (cash)
Pembayaran dengan cara cash atau tunai pada saat
pengadaan bahan baku pakan ternak, dapat dilakukan di tempat
transaksi jual beli dilakukan, uang langsung diterima di tempat
saat itu juga sesuai dengan kesepakatan pada saat tawar-menawar.
Uang yang digunakan dapat berupa uang kertas atau uang logam.
b) Pembayaran secara kredit
Pembayaran dengan cara kredit dilakukan dengan
cara diangsur atau ditangguhkan beberapa kali, sesuai dengan
kesepakatan yang dilakukan. Pembayaran dengan cara kredit pada
umumnya dilakukan oleh pembeli yang tidak mempunyai cukup
uang.
c) Pembayaran secara berjangka
Pembayaran secara berjangka biasanya dilakukan dengan
jangka waktu tertentu tergantung kesepakatan.
d) Pembayaran dengan check
Check adalah salah satu sarana yang digunakan untuk
menarik atau mengambil uang di rekening Giro. Fungsi check adalah
sebagai alat untuk melakukan pembayaran. Check adalah surat
perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro
nasabah tersebut untuk membayar sejumlah uaang kepada pihak
yang disebut di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut.
e) Pembayaran melalui transfer
Pembayaran melalui transfer merupakan suatu kegiatan
jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai
dengan perintah sipemberi amanat yang ditujukan untuk
keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer.
AGRIBISNIS TERNAK
34 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Syarat-syarat ini berlaku untuk semua ternak baik ternak unggas, ternak
ruminansia, maupun ternak lainnya. Berikut ini adalah syarat-syarat bahan
pakan untuk ternak.
a. Kandungan nutrisi yang baik
Bahan pakan yang akan digunakan untuk ternak sebaiknya
memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Anda dapat mengetahui
kandungan nutrisi tersebut dari literatur seseorang yang sudah melakukan
uji kualitas. Apabila Anda masih mengalami keraguan tentang kandungan
nutrisi dalam bahan pakan tersebutan dapat melakukan uji kualitas
nutrisinya seperti kandungan protein kasar, lemak kasar, seratkasar, BETN,
TDN, air, kalsium, fosfor maupun asam amino. Kebutuhan nutrisi berbeda
untuk setiap jenis ternak, jadi anda dapat mengetahui apakah bahan
pakan tersebut cocok untuk ternak Anda.
b. Ketersediaannya selalu kontinu
Ketersediaan selalu kontinu ini maksudnya adalah bahan baku
yang akan digunakan harus terjamin ketersediaannya (mudah didapat).
Jadi Anda tidak perlu bingung untuk stok di hari yang akan datang.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terlalu seringnya pergantian
bahan pakan karena pergantian bahan baku yang terlalu sering dapat
menyebabkan stress. Ternak harus beradaptasi dengan bahan pakan yang
baru yang berakibat produktifitas ternak menjadi kurang optimal.
c. Harga relatif murah
Usaha dalam bidang peternakan, 80% dari total keseluruhan
biaya usaha ternak digunakan untuk pemenuhan pakan. Jadi, dalam
pemilihan bahan pakan ternak, Anda dapat memilih bahan pakan yang
harganya murah. Hal ini dapat menekan biaya yang dikeluarkan untuk
pakan dan diharapkan dapat menekan biaya produksi.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
35
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
AGRIBISNIS TERNAK
36 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Setelah mempelajari bab pertama ini, Anda tentu menjadi paham tentang
pengadaan bahan pakan untuk membuat pakan ternak unggas. Dari semua materi
yang sudah dijelaskan pada bab pertama ini, mana yang menurut Anda paling
sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan teman maupun guru Anda, karena
pengadaan bahan pakan ini akan menjadi pondasi dari materi-materi yang akan
dibahas di bab-bab selanjutnya.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
37
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab pertama ini, Anda tentu menjadi paham tentang
pengadaan bahan pakan untuk membuat pakan ternak unggas. Dari semua materi
yang sudah dijelaskan pada bab pertama ini, mana yang menurut Anda paling
sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan teman maupun guru Anda, karena
pengadaan bahan pakan ini akan menjadi pondasi dari materi-materi yang akan
dibahas di bab-bab selanjutnya.
AGRIBISNIS TERNAK
38 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
BAB
PENGGILINGAN (GRINDING) BAHAN PAKAN TERNAK
UNGGAS II
BAB II PENGGILINGAN (GRINDING) BAHAN PAKAN TER-
NAK UNGGAS
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Pengertian
PENGGILINGAN
BAHAN PAKAN Jenis Alat dan Mesin Penggiling
KATA KUNCI
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
39
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Penggilingan (grinding) adalah suatu kegiatan penggilingan bahan baku
pabrik pakan yang bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel suatu bahan
(reduced material) menjadi butiran kasar atau tepung. Pengecilan ukuran
merupakan salah satu proses dalam industri pengolahan bahan pakan. Operasi
ini merupakan salah satu proses dalam industri yang sangat penting. Operasi
pengecilan ini bertujuan untuk mempermudah proses selanjutnya sehingga akan
lebih efektif dalam penanganan pascapanen komoditas pertanian. Operasi ini
merupakan pengembangan dari operasi empiris yang biasanya hanya dilakukan
tanpa menggunakan mesin. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, maka operasi pengecilan ukuranpun dilakukan dengan bantuan
mesin. Proses penggilingan selain untuk mempermudah kegiatan processing
juga untuk memperoleh ukuran partikel bahan yang dikehendaki agar ternak
mudah mengonsumsi pakan dan sebagai tujuan akhir adalah untuk meningkatkan
performa ternak.
AGRIBISNIS TERNAK
40 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
41
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Proses kerja hammer mill adalah bahan akan masuk melalui hopper.
Kecepatannya dikontrol dengan pengatur gerak slope. Sebelum masuk ke
dalam ruang penggilingan, bahan melewati magnet untuk memisahkan bahan
dari logam yang tercampur. Kemudian bahan dipecah, dipukul, dan dipotong
oleh palu yang berputar sehingga ukuran partikel menjadi lebih kecil (proses
reducing). Bahan yang telah terpecah dan dapat melewati lubang saringan
dengan semburan udara. Selanjutnya produk ditampung, tepung atau bahan
halus dialirkan kepengumpul debu.
Reducing
Shearing
Cutting
Mixing
Separating (cleaning)
Dehidrating
Grinding
AGRIBISNIS TERNAK
42 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
43
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
g. Jumlah palu
Jumlah palu mempengaruhi produksi dan kadar kehalusan produk.
Jumlah palu swing optimum 15 palu (tebal 3 mm/100 mm) lebar rotor.
2. Burr Mill
Burr mill adalah mesin giling dengan prinsip kerja menggunakan 2
lempeng untuk memperkecil ukuran partikel bahan baku adalah bahan masuk
melalui loading (hopper). Kedua pelat bergerak berputar dan saling bergesekan,
sehingga memecah bahan. Bahan kemudian keluar melalui tempat pengeluaran.
Proses kerja yang terjadi selama burr mill bekerja terdiri atas cutting, crushing,
shearing.
AGRIBISNIS TERNAK
44 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
3. Roller Mill
Roller Mill adalah penggilingan dengan menggunakan 2 buah roll untuk
memperkecil ukuran bahan baku. Proses kerja Roller Mill adalah sebelum bahan
dimasukkan ke dalam loading hoper, mesin harus dihidupkan terlebih dahulu.
Bahan akan digiling hingga halus dengang gerak gesek dua roll. Setelah menjadi
halus, bahan keluar melalui tempat pengeluaran. Selama bekerja, roller mill
melangsungkan proses grinding, reducing, rolling, crushing,cracking, crimping,
crumbling, flaking, steaming, shearing, dan cutting.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
45
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Grinding
Reducing
Rolling
Crushing
Cracking
Crimping
Crumbling
Flaking
Steamits
Shearing
Cutting
4. Combination Mill
Combination mill adalah mesin giling dengan prinsip kerja
mengombinasikan beberapa prinsip kerja mesin giling. Contohnya, kombinasi
crusher millhammermill, crusher mill burr mill, crusher mill roller mill, dan
hammermillroller mill. Proses grinding pada pabrik pakan dapat berlangsung
dalam dua sistem proses yang berbeda, yaitu pregrinding dan postgrinding.
Pemilihan proses yang digunakan berdasarkan jenis bahan yang akan digiling
dan besar biaya yang akan dikeluarkan.
AGRIBISNIS TERNAK
46 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
obat yang harus diterima ternak dalam jumah sedikit. Gejala keracunan obat
pada ternak mulai muncul jika mengonsumsi obat melebihi takaran selama
beberapa hari berurutan atau disebabkan pencampuran yang tidak merata.
Tiap ekor ternak harus menerima 90% dari kebutuhan nutrisi harian atau 95%
dari tiap pemberian pakan, dan kesempurnaan pencampuran mendukung
penampilan produksi ternak.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
47
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
kerja filling, mixing, dan emptying dilakukan oleh pekerja, dapat dioperasikan
secara otomatis, dapat dioperasikan sebagai rotary drum dryer dan efisien untuk
penggilingan formula adonan yang berubah-ubah.
3. Continous Mixer
Continous mixing sistem (sistem pencampuran kontinu) biasanya terkait
dengan kegiatan operasional yang mahal. Penggerakan bahan dilakukan oleh
bagian-bagian, seperti auger, star wheel, dan screw conveyor. Untuk pengecekan
bahan-bahan yang akan diproses secara akurat, digunakan penimbangan
dengan mesin timbang otomatis. Pencampuran kontinu dapat berlangsung pada
alat screw conveyor selama proses pengangkutan bahan. Beberapa keuntungan
pemakaian continous mixing dibandingkan batch mixer berikut ini.
a. Ukuran feeder lebih kecil, tetapi bekerja secara kontinu (kecepatan
pencampuran bergantung pada kerja feeder). Pada sistem batch, feeder harus
beroperasi terputus-putus untuk membawa volume bahan banyak dalam
waktu yang singkat.
b. Biaya awal operasional dan instalasi lebih rendah.
Oleh karena itu, bin penyimpanan bahan tepat di atas feeder, maka
tidak diperlukan bin tambahan lagi untuk operasional (live bottom bin). Pada
sistem batch, peningkatan kapasitas harus memakai beberapa mixer. Sistem
pencampuran kontinu dapat mencapai kapasitas pencampuran ukuran 10–
120 ton/jam. Jika kemampuan pengeluaran bahan dari feeder ditingkatkan.
4. Paddles Mixer
Paddles mixer merupakan mixer dengan efisiensi tinggi yang bekerja dengan
cepat, pencampuran yang teliti dan seragam untuk bahan dengan perbedaan
besar. Desain pedal dari paddles mixer ini memastikan pengeluaran bahan
yang efektif. Kontruksi mixer yang kokoh menyebabkan mixer ini tahan lama.
Keuntungan dari paddles mixer ini adalah dapat mencampur 10 kali lebih cepat
sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi. Proses pencampuran yang
halus menyebabkan tingkat degradasi produk yang minimal. Pencampurannya
homogen mempunyai kemampuan yang tinggi dalam mencampur molasses
dan bahan-bahan lain dengan jumlah molasses yang ditambahkan mencapai
30–40%.
AGRIBISNIS TERNAK
48 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
49
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
6. Vertical Mixer
Vertical mixer biasanya digunakan pada pabrik kecil atau pada peternakan
yang mencampur pakan sendiri. Vertical mixer merupakan double screws untuk
pengaduk, sedangkan sebagian vertical mixer mempunyai single crew. Beberapa
keuntungan vertical mixer antara lain adalah relatif lebih murah, biaya instalasi
lebih murah dari pada horizontal mixer serta membutuhkan ruang yang lebih
sedikit. Sementara itu, kerugiannya antara lain adalah waktu pencampuran
lebih lama. Cairan yang ditambahkan tidak sebanyak pada horizontal mixer dan
penanganan sisa adonan lebih sulit.
AGRIBISNIS TERNAK
50 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
8. Teknik Conditioning
Conditioning yaitu proses mengubah ransum masih pada saat dicampur
(mixing) dengan menggunakan panas, air, tekanan, dan waktu untuk keadaan fisik
yang memudahkan pemadatan ransum. Proses conditioning dalam pembuatan
pakan khususnya pellet dapat meningkatkan kualitas fisik dan nutrisi pakan
yang diproduksi. Conditioning merupakan proses penambahan steam pada
pakan untuk meningkatkan panas dan kadar air. Selama proses conditioning
terjadi penurunan kandungan bahan kering sampai 20% akibat peningkatan
kadar air bahan dan menguapnya sebagian bahan organik. Proses conditioning
akan optimal bila kadar air bahan berkisar 15–18%. Kadar air yang lebih dari
20% akan menurunkan kekentalan larutan gel hasil gelatinisasi.
Efek lain dari proses conditioning, yaitu menguapnya asam lemak
rantai pendek, denaturasi protein, kerusakan vitamin bahkan terjadinya reaksi
Maillard. Reaksi Maillard, yaitu polimerisasi gula pereduksi dengan asam amino
primer membentuk senyawa melanoidin berwarna cokelat, proses ini terjadi
akibat adanya pemanasan. Warna cokelat pada bahan ini menurut Muller (1988)
menurunkan mutu penampakan warna pellet. Pemanasan dapat menyebabkan
dehidrasi pada gula. Gula yang terdehidrasi membentuk polimer sesama
gula yang diikuti oleh gugus amino membentuk senyawa cokelat. Gelatinasi
merupakan sumber perekat alami pada proses “pelleting”. Pencetakan
merupakan tahap pemadatan bentuk melalui alat extruder. Temperatur bahan
sebelum masuk ke dalam mesin pencetak sekitar 80°C dengan kelembaban
12–15%. Kelemahan sistem ini adalah diperlukannya tambahan air sebanyak
10–20% ke dalam campuran pakan sehingga diperlukan pengeringan setelah
proses pencetakan tersebut. Penambahan air dimaksudkan untuk membuat
campuran atau adonan pakan menjadi lunak sehingga bisa keluar melalui
cetakan. Jika dipaksakan tanpa menambahkan air ke dalam campuran, mesin
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
51
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
akan macet dan pelet yang keluar dari mesin pencetak biasanya kurang padat.
Selama proses conditioning terjadi peningkatan suhu dan kadar air dalam bahan
sehingga perlu dilakukan pendinginan dan pengeringan.
Pengeringan pada intinya adalah mengeluarkan kandungan air di dalam
pakan menjadi kurang dari 14% sesuai dengan syarat mutu pakan ternak pada
umumnya. Proses pengeringan perlu dilakukan apabila pencetakan dilakukan
dengan mesin sederhana. Jika pencetakan dilakukan dengan mesin pellet sistem
kering, cukup dikering anginkan saja hingga uap panasnya hilang sehingga
pellet menjadi kering dan tidak mudah berubah kembali kebentuk tepung.
9. Teknik Pelleting
Pelleting adalah proses pencetakan campuran bahan baku pakan menjadi
pakan bentuk pellet. Alat yang digunakan dalam teknik pelleting adalah
mesin pelleter yang mencetak pakan menjadi produk pakan yang berbentuk
silinder. Pellet adalah bentuk penggumpalan pakan melalui proses pemasukan
(extruding) pada tiap bahan atau campuran adonan dengan pemampatan dan
tenaga tekanan melalui lubang die dengan proses mekanik. Komponen utama
dalam mesin pellet adalah dua buah roller dan diering. Kedua roller terletak
pada die yang berputar dengan arah yang sama dan mendesak bahan kearah
lubangdie pada diering. Ada dua jenis mesin dan kondisi mesin pelet, yaitu pellet
mill dan farm feed pelleter. Pellet mill yang bekerja dengan penembahan uap
bisaa digunakan oleh pabrik-pabrik pakan besar, sedangkan farm feed pelleter
bekerja tanpa penambahan uap dan banyak digunakan oleh peternakan yang
membuat pakan pellet sendiri atau pabrik skala kecil.
a) Pellet Mill
Proses kerja Pellet mill adalah bahan atau adonan masuk melewati surge
bin ke dalam ruang pengadukan untuk diaduk dan dicampur merata. Pada
saat tersebut ditambahkan premiks, bahan mikro, bahan cair, dan molasses.
Setelah tercampur rata, bahan dimasukkan ke dalam ruang pengondisian
untuk dilakukan penambahan uap, panas, dan air. Pengondisian tersebut
AGRIBISNIS TERNAK
52 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
53
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
54 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
crumble diberikan pada ternak seperti ayam broiler, burung, dan udang.
Proses kerja crumble dalah Reducing, Cutting, Shearing, Rolling, Crumbling.
Pellet yang telah dingin masuk melalui hopper keruang crumbling, roller-roller
berputar, sehingga pellet terpecah dan ukuran pellet menjadi lebih kecil,
kemudian crumble dikemas.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
55
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
56 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
57
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
AGRIBISNIS TERNAK
58 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
RANGKUMAN
4. Teknik mixing adalah proses pencampuran beberapa bahan baku pakan yang
bertujuan untuk memperoleh hasil adukan yang homogen.
5. Jenis mixer terbagi menjadi enam macam berdasarkan sistem kerja (batch
mixer dan continous mixer), berdasarkan jenis alat pengaduk (paddles mixer
dan ribbon screw atau auger mixer), dan berdasarkan bentuk bangun (vertical
mixer dan horizontal mixer).
6. Conditioning merupakan proses penambahan steam pada pakan untuk
meningkatkan panas dan kadar air
7. Pelleting adalah proses pencetakan campuran bahan baku pakan menjadi
pakan bentuk pellet. Alat yang digunakan dalam teknik pelleting adalah mesin
pelleter yang mencetak pakan menjadi produk pakan yang berbentuk silinder.
pellet adalah bentuk penggumpalan pakan melalui proses pemasukan
(extruding) pada tiap bahan atau campuran adonan dengan pemampatan dan
tenaga tekanan melalui lubang die dengan proses mekanik.
8. Crumbling adalah proses pemecahan produk pakan bentuk pellet menjadi
bongkahan partikel yang lebih kecil baik ukuran panjang dan diameternya.
Crumbler atau mesin pemecah pellet biasanya digunakan untuk memecah
pellet.
9. Proses kerja crumbler adalah reducing, cutting, shearing, rolling, crumbling.
Pellet yang telah dingin masuk melalui hopper keruang crumbling, roller-
roller berputar, sehingga pellet terpecah dan ukuran pellet menjadi lebih
kecil, kemudian crumble dikemas.
10. Extrusion adalah proses pembentukan atau deformasi produk melalui proses
tekanan tertentu pada suatu lubang pengeluaran. Ekstruder adalah mesin
pembentuk atau deformasi produk melalui lubang die yang mengakibatkan
pengembangan produk dengan carahigh temperature dan short time.
TUGAS MANDIRI
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
59
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab kedua ini, Anda tentu menjadi lebih paham tentang
penggilingan bahan pakan, jenis alat dan mesin penggilingan serta langkah kerja
penggilingan. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab kedua ini,
mana yang menurut Anda paling sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan
teman maupun guru Anda. Sampaikan juga kekurangan atau kelebihan kegiatan
pembelajaran pada bab ini.
AGRIBISNIS TERNAK
60 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
BAB
PENIMBANGAN (DOSING) BAHAN PAKAN
TERNAK UNGGAS III
BAB III PENIMBANGAN (DOSING) BAHAN PAKAN TERNAK
UNGGAS
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Pengertian
KATA KUNCI
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
61
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Penimbangan (Dosing) merupakan kegiatan menimbang bahan pakan
dengan dosis sesuai formulasi. Prinsip penimbangan adalah untuk mengetahuai
berat bahan atau ransum yang dibeli akan dicampur atau dijual. Adapun sifat
dari bahan pakan ternak yang
akan ditimbang adalah ada yang
padat, likuid, dan bulky. Keadaan
ini sangat berpengaruh besar
terhadap handling, transportasi,
dan pergudangan. Penimbangan
bahan pakan dilakukan dengan
cara penuh ketelitian. Kesalahan
dalam proses penimbangan akan
berakibat pada hasil formulasi
pakan yang tidak sesuai. Untuk itu
perlu ketelitian yang mendalam
pada proses penimbangan agar
Gambar 3.2 Proses Penimbangan Bahan Pakan
penimbangan bahan pakan Sumber: Dokumentasi pribadi 2019
terlaksana dengan baik.
AGRIBISNIS TERNAK
62 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
63
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
c. Timbangan Hybrid
AGRIBISNIS TERNAK
64 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
2) Timbangan Lantai
Timbangan Lantai atau kita sering sebut floor scale. Timbangan lantai
yaitu timbangan yang diletakkan di permukaan lantai. Timbangan lantai
biasanya mempunyai kapasitas dan ukuran lebih besar. Timbangan
lantai mempunyai ukuran 1 x 1 sampai 5 x 10 meter. Timbangan
lantai khusus di peruntukan untuk benda yang bervolume besar,
menimbang di atas rata- rata 1000 kg. Material Timbangan lantai terbuat
dari besi padat yang terdiri dari plat, H Beam, WF, Holo dan Siku.
3) Timbangan Duduk
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
65
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
66 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
67
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
LEMBAR PRAKTIKUM
CAKRAWALA
AGRIBISNIS TERNAK
68 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
CAKRAWALA
pellet dengan protein di bawah 14% sekitar Rp 7.000/kg, pellet dengan protein
25—30% berkisar Rp 8.000 sampai Rp 9.000, dan pellet dengan protein 30—4 %
berkisar Rp 9.000—Rp 15.000/kg,” tutur Bangun, pembudidaya lele asal Garut.
Bangun pun mencoba membuat pakan mandiri menggunakan bahan-bahan yang
tersedia di alam seperti Azzola piñata yang terdapat di kolam-kolam Balai Benih
Ikan Bayong bong, bulu ayam, kunyit untuk penambah nafsu makan ikan, limbah
singkong, limbah tahu, limbah ikan asin yang ada di pasar, dan bahan lainnya.
Semua bahan tersebut diolahnya sendiri. Bangun membeli peralatan mesin pakan
seperti mesin penghancur daging, mesin penepung, mesin pencetak pelet, dan
open. Modal untuk semuanya mesin itu berkisar Rp 30.000.000.
JELAJAH INTERNET
https://www.youtube.com/watch?v=oR5SuK0g-
3QTimbanganBerat atau dengan menggunakan QR code di
bawah.
RANGKUMAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
69
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
RANGKUMAN
klasifikasinya. Jika dilihat dari cara kerjanya, jenis timbangan dapat dibedakan
atas timbangan manual, digital dan hybrid.
5. Berdasarkan penggunaannya dalam menimbang pakan dan bahan pakan
ternak ,timbangan dapat dikelompokkan menjadi timbangan gantung, duduk,
lantai dan platform.
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ketiga ini, Anda sekarang sudah lebih mengetahui
dan memahami bagaimana prosedur penimbangan bahan pakan serta jenis-jenis
timbangan yang dapat digunakan untuk menimbang bahan pakan. Dari semua
materi yang sudah dijelaskan pada bab ketiga ini, mana yang menurut Anda paling
sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan teman maupun guru Anda, karena
pemahaman tentang penimbangan (dosing) bahan pakanternak yang tepatakan
menghasilkan formulasi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak berdasarkan
umur ternak itu sendiri. Sampaikan juga kekurangan atau kelebihan kegiatan
pembelajaran pada bab ini kepada guru pengampu.
AGRIBISNIS TERNAK
70 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
BAB
PENGUJIAN BAHAN PAKAN TERNAK UNGGAS IV
BAB IV PENGUJIAN BAHAN PAKAN TERNAK UNGGAS
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
71
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan, disenangi, dapat dicerna
sebagian atau seluruhnya, dapat diabsorbsi, dan bermanfaat bagi ternak (Kamal,
1994). Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak
muda maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu,
anak, daging) serta tenaga bagi ternak
dewasa. Fungi lain dari pakan adalah
untuk memelihara daya tahan tubuh
dan kesehatan. Agar ternak tumbuh
sesuai dengan yang diharapkan. Jenis
pakan yang diberikan pada ternak
harus bermutu baik dan dalam jumlah
cukup. Pakan yang sering diberikan
pada ternak kerja antara lain berupa
hijauan dan konsentrat (makan
penguat) (Sihombing,2017).
Gambar 4.2 Pakan Berkualitas Baik
Sumber: https://www.cepets.info/bahanpakanberkualitas
AGRIBISNIS TERNAK
72 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
73
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
3) Bau
Bau apek menunjukkan butiran diserang serangga atau jamur.
Bau masam mengindikasikan serangan serangga atau butiran berjamur.
Kotoran binatang pengerat dapat menyebabkan bau yang kurang sedap.
4) Kerapatan jenis
Kerapatan jenis bahan menggambarkan berat per unit volume
dinyatakan dengan kilogram per meter kubik (kg/m3). Kerapatan
jenis dapat sangat bervariasi pada bahan baku yang sama yang dapat
disebabkan oleh perbedaan ukuran partikel, kadar air, dan kepadatan.
Kerapatan jenis bahan baku mempunyai peran penting dalam kontrol
inventaris dan menentukan bagaimana bahan baku akan diperlakukan
selama penyimpanan dan pencampuran. Bahan baku dengan densitas
AGRIBISNIS TERNAK
74 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
b. Mikroskopis
Pengujian bahanpakan mikroskopis yaitu pengujian dengan
menggunakan mikroskop untuk mengetahui kemurnian bahan. Pengujian
mikroskopis menggunakan dua jenis mikroskopis, yaitu stereomicroscopy
(penampakan permukaan) dan compound microscopy (sifat internal
partikel). Variasi alam seperti kotoran dan kontaminan dapat diamati dengan
stereomicroscopy dan membandingkannya dengan bahan baku standar.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
75
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
76 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
b) Analisa serat
Analisa serat biasanya digunakan untuk mengetahui
kandungan sellulose dan lignin untuk pakan ternak ruminansia
(hijauan). Pengujian kandungan protein, lemak, serat kasar, dan
mineral dilakukan sesuai prosedur yang ada. Pengujian ini dilakukan
untuk melihat kesesuaian kandungan nutrisi bahan baku yang datang
dengan perjanjian pembelian.
c) Bomb calorimeter
Yaitu untuk menghitung energi total (gross energi) pakan
dan produk sampingan seperti feses dan urine serta jaringan.
Urease adalah enzim yang bekerja terhadap urea yang menghasilkan
karbondioksida dan amonia. Pengujian urease ini sangat penting
mengingat bahan baku sering ditambahi urea untuk meningkatkan
kandungan nitrogennya.
d) Chromatography
Untuk melihat kandungan mineral dengan dasar melihat
perbedaan warna sangat sensitif, mudah, dan cepat.
e) Calorimetry dan pectometry
Analisa kimia dimana cahaya dilewatkan cairan sampel
dan akan menghasilkan informasi konsentrasi atau komponen/zat
makanan, obat-obatan, dan vitamin.
f) Analisa asam amino dan protein
Terutama untuk pakan konsetrat ternak nonruminansia yaitu
asam amino. Peralatan dan pengoperasian analisis ini dengan
peralatan yang canggih.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
77
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
78 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
A. Tujuan
Menilai kualitas bahan pakan secara fisik
B. Alat dan Bahan
1. Mangkok aluminium
2. Batang pengaduk
3. Gelasukur
4. Lap
5. Aquadest
6. Yodium
7. Kacang-kacangan
8. Padi-padian
9. Umbi-umbian
10. Hasil Sampingan
11. Tepung ikan
12. Tepung daging
13. Tepung darah
C. Petunjuk praktik
1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati-hati dan memperhatikan K3!
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan alat praktik!
3. Setelah selesai, kembalikan peralatan praktik ketempat semula dengan
rapi!
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
79
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
LEMBAR PRAKTIKUM
D. Langkah percobaan
1. Warna: Taruh bahan/sampel secukupnya pada mangkok aluminium.
Amatilah dengan seksama bagaimana warna sampel tersebut
2. Bau: Sampel dalam mangkok aluminium akan diketahui baunya lewat
indra penciuman
3. Rasa: Ambil sampel secukupnya, kemudian cicipi. Untuk mengetahui
rasa sampel berikutnya, basuhlah mulut dengan air, agar rasanya tidak
tercampur dengan rasa sampel sebelumnya.
4. Tekstur: Sampel yang sudah dihaluskan, dirasakan dengan tangan apakah
teksturnya
a. Halus
b. Sedang
c. Kasar
5. Isikan hasil pengamatan pada tabel seperti berikut!
Tabel 4.1 Data Pengamatan pengujian fisik bahan pakan
Hasil pengamatan
No Bahan pakan
Warna Bau Rasa Tekstur
CAKRAWALA
AGRIBISNIS TERNAK
80 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
81
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab keempat ini, Anda sekarang sudah lebih mengetahui
dan memahami bagaimana menentukan suatu pengujian kualitas bahan pakan
secara fisik, kimia maupun biologis. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
pada bab keempat ini, mana yang menurut Anda paling sulit dipahami? Coba
Anda diskusikan dengan teman maupun guru Anda, karena pemahaman tentang
pengujian kualitas bahan pakan akan menentukan keberhasilan di dalam budidaya
ternak, pakan yang berkualitas akan menghasilkan ternak yang berkualitas pula.
Sampaikan juga kekurangan atau kelebihan kegiatan pembelajaran pada bab ini
kepada guru pengampu.
AGRIBISNIS TERNAK
82 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
BAB
PENCAMPURAN (MIXING) BAHAN PAKAN TERNAK UNGGAS
V
BAB V PENCAMPURAN (MIXING) BAHAN PAKAN TERNAK
UNGGAS
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
83
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN
Teknik mixing adalah proses pencampuran beberapa bahan baku pakan yang
bertujuan untuk memperoleh hasil adukan yang homogen. Hasil pengadukan
yang baik akan meningkatkan performa ternak, mengingat terdapat banyak bahan
mikro yang memperhitungkan keamanan penggunaan obat yang harus diterima
ternak dalam jumah sedikit. Gejala keracunan obat pada ternak mulai muncul
jika mengonsumsi obat melebihi takaran selama beberapa hari berurutan atau
disebabkan pencampuran yang tidak merata. Tiap ekor ternak harus menerima
90% dari kebutuhan nutrisi harian atau 95% dari tiap pemberian pakan, dan
kesempurnaan pencampuran mendukung penampilan produksi ternak.
Prinsip utama pencampuran
adalah prosesnya harus diselesaikan
dengan waktu dan biaya minimum
untuk menghasilkan produk yang
seragam. Permasalahan akan muncul
jika bahan-bahan yang dicampur
mempunyai ukuran dan bentuk yang
sama, tetapi berat jenisnya berbeda
Gambar 5.2 Pakan Berkualitas Baik
Sumber: https://www.cepets.info/bahanpakanberkualitas atau jika bahan-bahan tersebut
mempunyai ukuran dan bentuk
yang berbeda. Prinsip kerja pada mesin mixer adalah menciptakan arus yang akan
mencampur bahan-bahan secara homogen. Proses pencampuran disebabkan oleh
difusi small irregukar movement dan konveksi longitudinal movement.
Homogenitas campuran dapa tdilihat secara fisik, kimia, dan biologi.
1. Secara fisik, yaitu melalui pengamatan ransum secara langsung terhadap
pencampuran bahan pakan antara satu dengan yang lainnya.
AGRIBISNIS TERNAK
84 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Harga Murah
Nutrisi
Modal di peroleh
Tidak bersaing
dengan manusia
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
86 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
87
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
88 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
a. Metode Coba-coba
Metode coba-coba atau yang kerap disebut dengan metode trial
and error ini merupakan satu metode yang sulit terutama bagi yang tidak
berkecimpung dalam ilmu nutrisi. Perbedaan kebutuhan pakan pada setiap
fase yang berbeda dikarenakan kebutuhan nutrien khususnya protein dan
energi juga berbeda. Pada fase starter misalnya, kebutuhan protein lebih
tinggi dibandingkan dengan pakan dengan fase layer. Hal ini karena protein
sangat dibutuhkan pada awal pertumbuhan ternak untuk perkembangan
morfologi maupun fisologi ternak. Untuk menyusun pakan ternak khususnya
ternak unggas, kita harus mengetahui kebutuhan protein dan energi pada
tiap-tiap fase pemeliharaan. Berikut adalah kebutuhan energi dan protein
untuk tiap-tiap fase pada pemeliharaan ayam ras petelur.
Sumber: https://hendrikaprawi.blogspot.com/tabelkebutuhannutrisiayamraspetelur
Sumber: https://hendrikaprawi.blogspot.com/tabelkandungannutrisibahanpakan
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
89
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
kg. Pada kasus ini, kita mematok penggunaan jagung sebanyak 40% karena
merupakan satu-satunya sumber energi utama dari bahan pakan yang kita
gunakan sehingga PK dan energi yang terpenuhi dari penggunaan jagung
sebagai berikut.
PK = 7,96 x 40% = 3,184 %
EM = 3.321 x 40% = 1.328 kkal/kg
Berdasarkan data di atas, berarti masih terdapat kekurangan PK sebesar
(17 - 3,148) = 13,816% dan kekurangan EM sebesar (2700 - 1328) = 1572
kkal/kg. Kekurangan ini akan kita penuhi dari dua jenis bahan pakan yang
tersisa yaitu konsentrat dan dedak.
Penyelesaian:
Langkah pertama
Membuat segi 4 person
Langkah kedua
Menghitung persentase konsentrat dan jagung kuning
1) Bagian konsentrat (14/33) x 100% = 42,4%
2) Bagian jagung kuning (19/33) x 100% = 57,6%
Langkah ketiga
Menghitung jumlah pakan ternak dan jagung kuning yang akan dicampur
kebutuhan konsentrat dan jagung kuning untuk1,5 ton pakan sebagai berikut.
1) Konsentrat (42,4/100)x 1500 kg = 636 kg
2) Jagung kuning (57,6/100)x 1500 kg = 864 kg
AGRIBISNIS TERNAK
90 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
x + y + z = 100 ............. (Jumlah)
x + 37,6 + 34,7 = 100
x = 100 – 72,3
x = 27,7
Susunan ransum menjadi:
x = Bungkil kedele = 27,7 %
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
91
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
y = jagung = 37,6 %
z = bekatul = 34,7 %
Jumlah = 100 %
AGRIBISNIS TERNAK
92 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
Pencampuran Ransum
A. Tujuan
Mencampur bahan pakan yang mengandung nutrisi menjadi homogen untuk
ternak unggas secara manual.
B. Alat dan Bahan
1. Dedak padi
2. Jagung
3. Bungkil kelapa
4. Minyak nabati
5. Top mix
6. Tepung kulit kerang
7. Tabel kebutuhan nutrisi ternak
8. Tabel komposisi bahan pakan ternak
9. Kalkulator
10. Timbangan
11. Terpal (alas tempat pencampuran secara manual)
C. Petunjuk praktik
1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati-hati dan memperhatikan K3!
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan alat praktik!
3. Setelah selesai, kembalikan peralatan praktik ketempat semula dengan
rapi!
D. Langkah kerja
1. Tentukan jenis ransum yang akan disusun
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
93
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
LEMBAR PRAKTIKUM
CAKRAWALA
”Guru Besar IPB Temukan Pakan Alternatif Pengganti Ransum Ternak dari
Maggot”
Guru Besar Fakultas Peternakan (Fapet)
Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr.
Nahrowi, menemukan alternatif pakan
ternak berbahan dasar maggot guna
menggantikan MBM. MBM atau meat
bone meal banyak digunakan untuk
ransum atau bahan penyusun pakan
hewan ternak seperti unggas, ikan, dan
babi. Selama ini MBM 100 persen impor.
Hal ini menyebabkan harga MBM mahal
sedangkan kebutuhan Indonesia akan
Gambar 5.6 Maggot
Sumber: ipb.ac.id MBM tiap tahunnya mencapai 800 ribu ton.
Prof. Nahrowi mengatakan bahwa sebelumnya Indonesia memakai tepung ikan
yang mengandung protein hewani untuk ransum ternak. Namun, kualitas tepung
ikan yang diproduksi oleh Indonesia kurang baik.
“Indonesia masih belum bisa memproduksi MBM karena bahan baku untuk
membuat MBM juga dikonsumsi untuk manusia, seperti daging dan tulang. MBM
yang terbuat dari hewan mamalia termasuk babi juga menjadi masalah bagi para
peternak muslim yang ada di Indonesia. Untuk itu, perlu adanya pakan alternatif
yang bisa menggantikan MBM seperti maggot,” ujar Prof. Nahrowi.
Maggot adalah larva dari lalat. Lalat yang digunakan sebagai penghasil maggot
untuk pakan ternak ini berasal dari lalat buah yaitu jenis Black Soldier Fly
(BSF). Maggot sangat cocok dijadikan pengganti MBM sebagai pakan ternak karena
memiliki semua kriteria yang menjadi syarat utama bahan pakan ternak. Adapun
AGRIBISNIS TERNAK
94 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
CAKRAWALA
syarat-syarat pakan ternak yaitu, komposisi nutrisi terpenuhi, harga bersaing, dan
ketersediaan banyak. Ketiga syarat tersebut dapat dipenuhi oleh maggot. Produksi
maggot sangat cepat, satu ekor lalat BSF dapat menghasilkan 500 maggot dalam
sekali reproduksi. Pemeliharaan lalat BSF yang mudah juga menjadi nilai lebih
untuk menggantikan MBM. Selain itu, faktor lain yang tidak kalah penting untuk
menentukan maggot sebagai alternatif pakan pengganti adalah BSF merupakan
serangga yang tidak membawa unsur penyakit dan memiliki nilai protein tinggi.
Penelitian Prof. Nahrowi tentang maggot sudah dilakukan sejak tahun 2009.
Hingga saat ini penelitiannya masih terus berlanjut sampai tahap pembuatan
konsentrat protein, lemak, dan kitin dari maggot. Hal ini dilakukan untuk semakin
mengefisienkan dan mengoptimalkan sumber nutrisi untuk pakan ternak dari
maggot. Selain maggot, sebelumnya Prof. Nahrowi juga pernah meneliti ulat
Hongkong sebagai pakan alternatif, tetapi ketersediaan yang terbatas dan harga
yang mahal membuat ulat Hongkong sulit untuk dikembangkan lebih luas. Ia
berharap penelitian ini dapat dikembangkan lebih luas dan dapat dimanfaatkan
oleh banyak orang. (ipb. ac. id)
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Buatlah tabel kebutuhan nutrisi ternak unggas seperti puyuh dan kalkun
berdasarkan umur dan periode pemeliharaan. Anda dapat mengumpulkan
informasi melalui buku, internet, maupun dari sumber belajar lainnya. Tugas
dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang sudah disepakati dengan
guru pengampu.
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab kelima ini, Anda sekarang sudah lebih mengetahui
dan memahami bagaimana teknik pencampuran dan formulasi pakan ternak unggas.
Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab kelima ini, mana yang menurut
Anda paling sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan teman maupun guru
Anda, karena pemahaman tentang pencampuran (mixing) dan formulasi pakan ini
merupakan proses yang sangat penting dilakukan dalam pembuatan pakan ternak
unggas. Sampaikan juga kekurangan atau kelebihan kegiatan pembelajaran pada
bab ini kepada guru pengampu.
AGRIBISNIS TERNAK
96 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
A. PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu pilihan jawaban yang paling tepat dengan memberikan
tanda silang (x) pada pilihan A, B, C, D atau E!
1. Pakan adalah makanan yang diberikan kepada ternak yang dipelihara, istilah
pakan ini di adopsi dari bahasa…
A. Sunda
B. Jawa
C. Madura
D. Melayu
E. Batak
2. Berdasarkan bentuk pakan, ternak unggas pada umumnya lebih menyukai pakan
bentuk….
A. Tepung
B. Butiran
C. Bongkahan
D. Padat
E. Remah
3. Penggolongan bahan pakan berikut ini yang paling tepat adalah….
A. Asal
B. Asal, kandungan nutrisi dan bentuk
C. Kandungan nutrisi
D. Asal dan bentuk
E. Bentuk
4. Bahan baku pakan berikut yang termasuk ke dalam sumber energi adalah …..
A. Padi, jagung, sorgum, barley, gandum, dedak, bekatul, dedak, kulit kopi, dan
minyak nabati.
B. Bungkil kelapa, bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, kacang tanah, bungkil
biji kapuk, ampas kecap, dan biji bunga matahari.
C. Alfafa, tepung daun lamtoro, chick pea, dan kacang hijau.
D. Tepung ikan, tepung darah, tepung bulu, dan tepung daging.
E. Tepung kulit kerang, tepung tulang, tepung jerohan ayam, dan tepung keong
mas.
5. Tepung darah mengandung protein dalam jumlah tinggi (± 80%), tetapi kandungan
asam aminonya sangat tidak seimbang. Palatabilitasnya juga rendah, jumlah
penambahan tepung darah dalam ransum dapat dipakai adalah …..
A. 2-5 %
B. 1-2 %
C. 5-7 %
D. 7-9 %
E. 10%
6. Bahan pakan sumber vitamin untuk ternak unggas dapat diperoleh dari…
A. Tepung ikan
B. Sayur-sayuran
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
97
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
C. Bungkil-bungkilan
D. Biji-bijian
E. Limbah
7. Dalam proses penggilingan bahan pakan, alat yang digunakan dalam proses
penggilingan disebut dengan …..
A. Grinding
B. Grinder
C. Hammer mill
D. Burr mill
E. Roller Mill
8. Alat yang digunakan untuk menggiling bahan pakan bentuk biji-bijian dan hijauan
adalah …
A. Burr mill
B. Roller mill
C. Hammer mill
D. Combination Mill
E. Grinding
9. Jenis mesin pengaduk (mixer) bahan pakan yang digunakan pada pabrik kecil atau
pada peternakan yang mencampur pakan sendiri adalah …..
A. Batch mixer
B. Continous Mixer
C. Paddles Mixer
D. Vertical mixer
E. Horizontal mixer
10. Proses conditioning dalam pembuatan pakan khususnya pelet dapat meningkatkan
A. Kualitas fisik dan nutrisi pakan yang diproduksi
B. Warna pakan
C. Bentuk pakan
D. Bau pakan
E. Struktur pakan
11. Syarat mutu pakan ternak pada umumnya adalah kandungan air dalam pakan.
Persentase kandungan air yang baik terdapat pada pakan adalah ….
A. 10 %
B. 11 %
C. 12 %
D. 13 %
E. 14 %
12. Suatu proses kombinasi sistem kerja mixing, cooking, kneading, shearing, shaping,
dan forming adalah pengertian dari …..
A. Ektrusi
B. Ekstruder
C. Ekspanding
D. Pelleting
E. Pendinginan
AGRIBISNIS TERNAK
98 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
99
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
19. Pemberian pakan yang sesuai akan menghindarkan ternak dari berbagai serangan
penyakit, khususnya penyakit nutrisi. Performa ternak yang mengalami penyakit
nutrisi ini adalah …
A. Ternak terlihat lemah, kurus, bulunya kusut dan pertumbuhan terganggu
B. Ternak tumbuh dibawah bobot badan rata-rata
C. Pertumbuhan bulu tidak sempurna
D. Ternak terlihat kurus
E. Produksi berkurang
20. Pengujian bahan pakan yang paling mudah dilakukan yaitu dengan cara .....
A. Pengujian secara fisik
B. Pengujian secara kimia
C. Pengujian secara biologis
D. Pengujian dilaboratorium
E. Pengujian lansung
21. Pengujian bahan pakan secara makroskopis meliputi ....
A. Bentuk dan ukuran
B. Warna, bentuk dan ukuran, bau, kerapatan jenis, kemurnian dan tekstur
C. Warna, ukuran dan kemurnian
D. Kemurnian, tekstur dan bau
E. Bau, warna, ukuran dan bentuk
22. Alat yang digunakan untuk pengujian bahan pakan secara mikroskopis adalah ....
A. Teleskop
B. Mikroskop
C. Termometer
D. Meteran
E. pH meter
23. Pengujian bahan pakan secara kimia lebih akurat, namun memerlukan waktu dan
biaya yang cukup tinggi. Pengujian bahan pakan secara kimia meliputi …
A. Analisa proksimat dan serat
B. Analisa asam amino
C. Analisa proksimat, serat, bomb calorimeter, chromatography, calorimetry dan
pectometry, analisa asam amino, dan protein
D. Analisa proksimat, Calorimetry dan pectometry, analisa asam amino, dan
protein
E. Analisa Calorimetry dan pectometry , analisa asam amino, dan protein
24. Pengujian bahan pakan secara biologis tergolong sulit dan memakan waktu yang
cukup lama. Kerugian dari pengujian bahan pakan secara biologis adalah …..
A. Biaya yang dikeluarkan sedikit
B. Menggunakan ternak berjenis kelamin yang sama, usia dan beratnya sama
C. Pengujian dilakukan pada ternak sehat
D. Diuji pada semua ternak
E. Hasilnya lebih akurat
AGRIBISNIS TERNAK
100 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
25. Proses pencampuran bahan baku pakan dalam jumlah besar dapat dilakukan
dengan menggunakan alat ….
A. Silo
B. Mixer
C. Terpal
D. Baskom
E. Alat pengaduk manual
26. Prinsip pencampuran bahan pakan ternak adalah …..
A. Homogen
B. Pencampuran secara keseluruhan
C. Agar bahan baku pakan tercampur merata (homogen) dan tidak banyak bahan
baku pakan yang terbuang
D. Penghematan bahan pakan
E. Proses pencampuran dilakukan secara maksimal
27. Pemilihan bahan baku pakan dibawah ini adalah ….
A. Harganya murah, mengandung sejumlah nutrisi, tersedia secara kontiniu,
mudah diperoleh, tidak terkontaminasi benda asing serta tidak bersaing
dengan manusia.
B. Mengandung sejumlah nutrisi dan tersedia secara kontiniu
C. Mudah diperoleh, tidak terkontaminasi benda asing
D. Harganya murah, mengandung sejumlah nutrisi
E. Tersedia secara kontiniu, mudah diperoleh, tidak terkontaminasi benda asing
serta tidak bersaing dengan manusia.
28. Pernyataan yang paling benar dibawah ini adalah ….
A. Semakin rendah bobot badan ternak maka kebutuhan pakan semakin banyak.
B. Semakin rendah bobot badan ternak maka kebutuhan nutrisi semakin banyak.
C. Semakin tinggi bobot badan ternak maka kebutuhan pakan semakin banyak.
D. Semakin tinggi bobot badan ternak maka kebutuhan nutrisi semakin sedikit.
E. Semakin tinggi bobot badan ternak maka kebutuhan pakan semakin sedikit.
29. Kandungan protein dalam pakan sangat dibutuhkan oleh ternak untuk
pertumbuhan, terutama ternak pada fase ….
A. Starter
B. Grower
C. Layer
D. Finisher
E. Afkir
30. Metode penyusunan ransum yang paling mudah dilakukan yaitu menggunakan
metode ….
A. Metode trial and error
B. Metode bujur sangkar
C. Metode persamaan aljabar
D. Metode linear programming
E. Metode person’s square
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
101
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
B. ESAI
Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar!
1. Jelaskan jenis-jenis bahan pakan yang tergolong ke dalam sumber protein hewani
!
2. Bagaimanakah proses penimbangan bahan pakan di pabrik pakan ternak unggas !
3. Jelaskan pengujian bahan pakan secara organoleptik !
4. Diketahui jenis bahan pakan berikut.
a) Jagung
b) Bekatul
c) Tepung ikan
d) Bungkil kedelai
e) Premix mineral
Susunlah kebutuhan ransum untuk periode finisher pada ayam broiler umur 35
hari!
5. Bagaimanakah hasil formulasi ransum ternak unggas yang baik!
AGRIBISNIS TERNAK
102 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
BAB
PEMBUATAN PAKAN UNGGAS PEDAGING/
PETELUR BENTUK MASH VI
BAB V PEMBUATAN PAKAN UNGGAS PEDAGING/PETELUR
BENTUK MASH
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
103
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
104 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
pakan di usus ayam sangat mudah. Pakan bentuk tepung ini dapat dikosumsi
untuk semua umur ayam serta harga dari pakan ini tidak mahal.
Ransum yang berbentuk tepung ini memiliki kelemahan diantaranya
adalah kurang disukai ayam, mudah tercecer, pakan yang ada dalam tempat
pakan harus sering di aduk, air minum, dan tempat air cepat kotor karena pakan
yang melekat diparuh. Bentuk ransum ini biasanya diberikan untuk ayam
starter atau anak ayam yang masih kecil, biasanya ayam cepat bosan pada
ransum tepung ini karena ayam lebih menyukai pakan yang berbentuk butiran.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
105
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
106 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
107
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
108 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
109
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Apabila unggas tidak memperoleh air minum, maka unggas tersebut tidak bisa
bertahan hidup dengan lama. Hal ini disebabkan karena peranan air sangat
penting untuk kelangsungan hidup ternak unggas dan dalam tubuh ternak
unggas tersusun sebanyak lebih kurang 58% air. Air lebih penting peranannya
bagi kehidupan unggas dari pada energi. Adapun kegunaan dari air oleh unggas
adalah sebagai berikut.
a. Mengatur temperatur atau suhu tubuh.
b. Untuk melarutkan zat pakan.
c. Pelarut pada proses pencernaan dan metabolisme.
d. Sebagai pengangkut zat pakan.
e. Untuk membentuk sel sel dalam tubuh dan membantu proses fisiologis
lainnya.
f. Memperlancar reaksi kimia dalam tubuh.
g. Membantu kelancaran kerja saraf dan panca indara.
h. Sebagai bantalan yang melindungi organ dari goncangan luar.
i. Sebagai pengedar zat zat gizi dari jaringan dan alat tubuh yang satu ke
jaringan dan alat tubuh yang lain.
Air sangat berpengaruh besar terhadap hidup ternak unggas, oleh karena
itu maka kualitas dari air terutama air minum ternak unggas harus benar benar
aman untuk diminum. Adapun pedoman persyaratan air yang akan dijadikan
sebagai air minum ternak unggas diantaranya sebagai berikut.
a. Gunakan air yang bersih.
b. Jernih tidak berwarna.
c. Aroma alami.
d. Tidak ada rasa yaitu tawar.
e. Tidak berbahaya (tidak ada racun).
f. Tidak ada mikroba dan kotoran lain.
2. Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat yang mengandung asam karbon, hidrogen, dan
oksigen. Karbohidrat ini merupakan kelompok ketiga terbesar senyawa organik
didalam tubuh ternak unggas. Zat karbohidrat dalam pakan dibutuhkan sebagai
penghasil energi utama, sebagai zat pengikat antar partikel partikel penyusun
ransum dan untuk meningkatkan palatabilitas (kesukaan) pakan sehingga
unggas bisa melakukan segala aktivitas hidup. Karbohidrat banyak terdapat
pada bahan pakan biji-bijian seperti padi, jagung, dedak, sorghum, gandum,
barley, dan lain lain.
Karbohidrat ini merupakan bagian yang terbesar di dalam pakan ternak
unggas. Pengelompokan dari zat karbohidrat ini terbagi atas dua bagian, yaitu
zat karbohidrat yang tidak bisa dicerna oleh unggas dan karbohidrat yang bisa
dicerna unggas. Adapun serat merupakan salah satu contoh dari karbohidrat
yang tidak bisa dicerna oleh tubuh unggas. Polisakarida merupakan contoh dari
karbohidrat yang bisa dicerna oleh tubuh unggas. Tidak semua sumber energi
dari karbohidrat potensial dipergunakan oleh ternak.
3. Lemak
Lemak atau lipid merupakan suatu senyawa heterogen yang terdapat
dalam jaringan tanaman dan hewan yang memiliki sifat tidak larut dalam air
AGRIBISNIS TERNAK
110 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
dan larut di dalam pelarut organik. Adapun fungsi dari lemak di dalam tubuh
ternak unggas adalah sebagai sumber tenaga dalam kelangsungan hidup ternak
misalnya untuk pertumbuhan, untuk produktifitas, dan lain lain. Adapun bahan
pakan yang tinggi kadar lemaknya dijumpai pada jenis kacang kacangan, yaitu
kacang tanah dan juga pada bungkil kelapa, minyak kelapa, dedak, dan lain
lain. Sumber lemak banyak terkandung dalam bahan pakan asal kacang tanah,
minyak kelapa, bungkil kelapa, dedak halus, dan lain lain.
Sumber lemak yang digunakan untuk pakan ternak berasal dari minyak
tumbu dan dan minyak dari hewan. Minyak dari hewan misalnya adalah minyak
sapi, minyak ikan, minyak babi, dan lain lain. Sementara minyak yang berasal
dari tumbuh tumbuhan adalah seperti minyak kelapa sawit, minyak kelapa,
minyak kedelai, minyak zaitun, minyak bunga matahari, minyak jagung, dan
lain lain. Dalam tubuh unggas lemak mempunyai beberapa fungsi di antaranya
adalah sebagai berikut.
a. Sumber energi.
b. Sebagai sumber dari asam lemak esensial.
c. Sebagai pemelihara dan integritas membran sel.
d. Pelindung organ tubuh yang vital.
e. Pelicin pakan yang berbentuk pellet.
f. Prekursor hormon hormon sex seperti prostagtandin, endrogen dan estrogen.
g. Sumber steroid yang sifatnya meningkatkan fungsi fungsi biologis yang
penting.
Penambahan lemak di waktu pembuatan pakan ternak unggas juga
bertujuan untuk merekat pakan sehingga mudah dibentuk menjadi pellet
sebagai zat yang mereduksi kotoran dalam pakan dan juga untuk menghindari
berdebunya ransum.
4. Protein
Kata protein berasal dari bahasa Yunani yaitu proteios yang artinya
pertama atau kepentingan utama. Karena itulah protein sangat penting sebagai
penyusun dari semua kehidupan sel dan merupakan kelompok kimia terbesar
di dalam tubuh ternak unggas setelah air. Protein ini dalam tubuh unggas
berfungsi sebagai berikut.
a. Sebagai zat pembangun jaringan tubuh unggas.
b. Untuk pertumbuhan, produksi, dan reproduksi.
c. Protein dapat dikatabolisasi atau dirombak menjadi sumber energi atau
sebagai substrat penyusun jaringan karbohidrat dan lemak dalam tubuh.
d. Sebagai penyusun dari hormon, enzim, dan substansi biologis penting
lainnya seperti antibodi dan hemoglobin.
Maka karena itulah, zat protein ini sangat diperlukan untuk pertumbuhan
anak unggas. Sumber protein yang akan dijadikan sebagai pakan ternak
berasal dari bahan pakan tumbuh tumbuhaan dan bahan pakan hewan. Protein
yang berasal dari bahan pakan tumbuh tumbuhan diantaranya adalah kacang
kedelai, tepung daun lamtoro, bungkil biji matahari, biji lamtoro, kacang hijau,
bungkil biji kapuk, dan lain sebagainya. Sementara bahan pakan sumber protein
yang berasal dari hewan adalah tepung daging, tepung cacing, tepung limbah
pengolahan udang, tepung ikan, dan lain-lain.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
111
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
112 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
6. Mineral
Mineral merupakan suatu zat nutrisi yang sangat esensial untuk kehidupan
unggas. Mineral merupakan suatu senyawa anorganik yang menyusun lebih
kurang 4% tubuh ayam. Mineral merupakan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
ternak unggas dalam jumlah yang tidak banyak tetapi sangat penting untuk
pembentukan alat alat tubuh di antaranya adalah untuk pembentukan tulang
sebagai zat penyusun dari cangkang telur, membantu sistem transfortasi zat zat
dalam tubuh, untuk membantu pencernaan, dan berperan dalam keseimbangan
sel. Sebagai contohnya adalah zat Fe (besi) di mana zat Fe ini sangat dibutuhkan
dalam pembentukan darah. Contoh lainnya adalah zat Ca (kalsium) dan fosfor
yang dibutuhkan untuk pembentukan tulang unggas.
Berdasarkan jumlah kebutuhan dan keberadaan dalam tubuh unggas,
maka mineral dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu mineral makro
dan mineral mikro. Mineral makro terdiri dari Kalsium (Ca) dan Fhosfor (P),
Magnesium (Mg), Sulfur (S), Natrium (Na), Kalium (K), dan Klorida (Cl). Sementara
mineral mikro terdiri dari Tembaga (Cu), Iodium (I), Mangan (Mn), Selenium (Se),
Seng (Zn), Besi (Fe), Flourida (F), Chromium (Cr), Molibdenum (Mo), Kobal (Co),
Arsenik (As), Nikel (Ni), dan Vanadium (Vn).
Kandungan Kalsium (Ca) dan kandungan Fhosfor (P) sangat diperhitungkan
didalam penyusunan ransum. Ternak unggas yang apabila didalam tubuhnya
kekurangan zat mineral maka pertumbuhan ternak unggas tersebut akan
terganggu terutama gangguan terhadap tulang dan gangguan terhadap
pembentukan kerabang telur. Mineral kalsium dan fosfor kebutuhannya untuk
ternak unggas dinyatakan dalam satuan persen/kg pakan yang kemudian dapat
dihitung menjadi mg/g/ekor/hari. Zat mineral ini banyak terdapat pada tepung
kuli kerang, tepung bulu, tepung tulang, tepung ikan, tepung udang, kapur, dan
lain lain. Untuk komposisi nutrisi bahan pakan ternak unggas, dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
113
Tabel 6.1 Komposisi Nutrisi Bahan Pakan Ternak Unggas
114
No. BahanPakan BK ME CP Lisin Meth M+C SK Lemak Ca P
(%) (Kkal/kg) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
1. Biji kapas 92.0 2,920 23.0 0.00 0.00 0.00 19.10 21.30 0.20 0.73
2. Bungkil biji kapas
(expeller) 93.0 2,320 40.9 1.59 0.55 0.55 12.00 3.90 0.20 1.05
3. Bungkil kacang
tanah(expel) 90.0 2,500 42.0 1.26 0.45 0.52 12.00 7.30 0.16 0.56
4. Bungkil kedelai
44/7 86.6 2,120 43.0 2.75 0.65 1.33 6.50 1.80 0.30 0.65
MATERI PEMBELAJARAN
5. Dedak gandum 86.6 1,710 15.2 0.61 0.25 0.59 9.20 3.60 0.11 1.15
6. Dedak
jagung(37%pati) 89.0 2,520 12.0 0.49 0.23 0.49 6.00 5.80 0.10 0.50
7. Dedak padi15-30%
serat 89.8 1,000 7.0 0.34 0.13 0.26 24.00 7.00 2.40 1.60
8. Dedak padi 1-9%
serat 89.9 2,950 13.6 0.65 0.27 0.54 6.10 15.60 2.33 1.57
9. Dedak padi 9-15%
Serat 89.2 2,200 13.3 0.63 0.27 0.53 11.90 10.20 2.35 1.58
10. DiCalsium 18.0
Phospat(DCP) 99.0 0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 24.00 0
11. DL Methionine 99.7 2,360 58.0 0.00 99.00 99.00 0.00 0.00 0.00 0.00
12. Garam dapur 95.0 0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
13. Jagung kuning 89.0 3,350 8.5 0.22 0.20 0.35 2.10 3.80 0.02 0.28
UNGGAS
14. Kapur 99.0 0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 38.00 0.00
TERNAK UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
AGRIBISNIS TERNAK
15. Kedelai sangrai 88.5 3,300 37.0 2.27 0.51 1.03 5.80 18.80 0.23 0.52
No. BahanPakan BK ME CP Lisin Meth M+C SK Lemak Ca P
(%) (Kkal/kg) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
16. L Lisine 98.5 3,730 94.5 78.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
17. Lemak ternak 99.5 8,500 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 99.90 0.00 0.00
18. Lumpur sawit
UNGGAS
93.1 2,840 13.3 0.00 0.00 0.00 16.30 18.85 0.30 0.19
19. Mineral sapi 99.0 0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 15.00 5.00
TERNAK UNGGAS
AGRIBISNIS TERNAK
AGRIBISNIS PAKAN
20. Minyak sawit 76.6 8,600 15.3 0.00 0.00 0.00 0.00 57.20 0.00 0.00
MonoCalsium 22.5
21. Phospat 99.0 0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 16.00 0
22. Onggok 90.1 0 2.8 0.00 0.00 0.00 8.26 0.67 0.00 0.00
Palm kernel meal
23. (Expeller) 92.7 2.913 14.6 0.44 0.32 0.52 15.70 9.80 0.20 0.46
Palm kernel meal
24.
(Solvent) 89 3.128 15.3 0.52 0.34 0.61 15.60 1.80 0.24 0.56
115
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Tabel 6.2 Komposisi Nutrisi Bahan Pakan Ternak Unggas Sumber Energi
AGRIBISNIS TERNAK
116 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
117
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Tabel 6.3 Komposisi Nutrisi Bahan Pakan Ternak Unggas Sumber Protein
Bungkil Kacang
No. Zat Makanan Bungkil Kedelai Tepung Ikan
Tanah
1 Energi (kkal/kg) 2.230,00 2.820,00 2.200,00
2 Protein (%) 44,00 60,50 50,70
3 Lemak Kasar (%) 0,80 9,40 1,20
4 Serat Kasar (%) 7,3 0,70 11,90
5. Arginin (%) - 3,79 5,50
6 Glisin (%) - 4,19 2,70
7 Serin (%) - 2,25 2,22
8 Histidin (%) - 4,86 1,49
9 Isoleusin (%) - 2,83 2,30
10 Leusin (%) - 4,50 2,99
11 Lisin (%) - 4,83 1,76
12 Metionin (%) - 4,78 0,46
13 Sistin (%) - 0,56 0,76
14 Fenilalanin (%) - 2,48 2,75
15 Treonin (%) - 2,50 1,45
16 Triptofan (%) - 0,68 0,65
17 Valin (%) - 3,23 4,82
18 Asam Linoleat (%) 0,40 0,12 0,24
19 Kalsium (%) 0,29 5,11 0,20
20 Fosfor (%) 0,65 2,88 0,63
21 Potasium (%) 2,00 0,77 1,19
22 Khlorida (%) 0,05 0,60 0,03
23 Besi (mg) 120,00 140,00 142,00
24 Magnesium (%) 0,27 0,65 0,04
25 Mangan (mg) 29,00 5,00 29,00
26 Sodium (%) 0,04 0,61 0,07
AGRIBISNIS TERNAK
118 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Bungkil Kacang
No. Zat Makanan Bungkil Kedelai Tepung Ikan
Tanah
27 Tembaga (mg) 22,00 6,00 15,00
28 Yodium (mg) - - -
29 Selenium (%) 0,49 1,93 -
30 Seng (mg) 27,00 132,00 20,00
31 Biotin (mg) 0,32 0,31 0,39
32 Kholin (mg) 2.794,00 5.300,00 2.396,00
33 Folasin (mg) 0,40 0,80 0,40
34 Niasin (mg) 24,00 0,45 170,00
35 Asam 4,00 17,00 53,00
Pantotenat
(mg)
36 Piridoksin (mg) 7,00 4,00 10,00
37 Riboflavin (mg) 1,00 9,90 11,00
38 Tiamin (mg) 3,50 0,10 5,70
39 Vitamin B12 (mg) 0,00 403,00 -
40 Vitamin E (mg) 22,00 22,00 3,00
Sumber: Makanan Ayam Broiler, M. Rasyaf, 1994
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
119
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
120 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
121
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Mixing atau blending merupakan kegiatan pencampuran bahan baku yang biasanya
digunakan pada pakan, pupuk, dan benih. Kapasitas mixer secara langsung
menggambarkan kapasitas feedmill secara keseluruhan dan tingkat akurasi
pencampuran juga sangat memengaruhi kualitas produk akhir.
Pengolahan tepung (contoh tepung ikan) pada prinsipnya adalah
perubahan bentuk dari i k a n u t u h m e n j a d i t e p u n g i k a n m e l a l u i
t a h a p t a h a p p e m a s a k a n , p e n g e p r e s a n , pengeringan, dan penggilingan.
Sementara teknologi pengolahannya dapat ditentukan berdasarkan
ketersediaan bahan mentah yang akan diolah. Jika bahan mentah yang
akan diolah menjadi tepung ikan terdapat dalam jumlah yang besar d a n t e r a t u r
pengadaanya, maka dapat dipilih cara konfensional yang lazim
digunakan dalam industri tepung ikan. Sebaliknya, jika bahan mentah
yang akan diolah menjadi tepung ikan terdapat dalam jumlah yang kecil
dan tidak teratur pengadaanya, maka hasil tangkapan tersebut dapat diolah
dalam skala kecil dengan menggunakan metode sederhana (Zalniati, 2013).
Metode pengolahan tepung ikan yang banyak dilakukan adalah
metode tradisional dan konfensional. Selain metode tersebut, tepung ikan juga
dapat diolah dengan metode semi konfensional. Kelebihan pengolahan tepung
ikan s e c a r a k o n f e n s i o n a l a d a l a h d i l a k u k a n s e c a r a
mekanis dan t a h a p - t a h a p pengolahannya merupakan suatu
rangkaian yang kontinu. Bahan mentah masuk ke dalam unit pengolahan
dan keluar sudah dalam bentuk produk akhir (tepung ikan). Sistem
pengolahannya telah diterapkan oleh beberapa pabrik tepung i k a n . M u t u
tepung ikan mudah untuk dikontrol karena semua tahap-
t a h a p pengolahan dan kondisinya dapat diatur dengan baik. Berikut prosedur
pembuatan bahan pakan ternak unggas yaitu tepung ikan.
Ikan
Pemasakan
Pengepresan
Pengeringan
Penggilingan
Tepung Ikan
AGRIBISNIS TERNAK
122 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
LEMBAR PRAKTIKUM
F. Langkah Kerja :
1. Bentuklah kelompok yang jumlah anggotanya
sebanyak 4 atau 5 orang.
2. Siapkanlah semua alat dan bahan yang akan
digunakan.
3. Timbang bahan baku pakan atau pakan ternak
unggas yang akan digunakan (limbah ikan yang
kering).
4. Lakukan penggilingan terhadap bahan baku
pakan (limbah ikan kering) dengan menggunakan
blender.
5. Lakukan pengayakan terhadap bahan pakan yang
sudah digiling.
6. Campur bahan pakan dengan bahan yang lain
sampai homogen.
7. Foto hasil kerja Anda.
8. Catat data/informasi hasil praktik Anda.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
123
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai pembuatan pakan ternak unggas
pedaging/petelur bentuk mash kalian juga dapat mempelajari secara mandiri
melalui internet. Di internet kalian bisa mencari lebih jauh materi tentang
pembuatan pakan ternak unggas pedaging/petelur tersebut disertai penjelasan
menggunakan video. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk
menambah wawasan dan pemahaman kalian tentang pembuatan pakan ternak
unggas pedaging/petelur bentuk mash adalah sebagai berikut:
http://nusfeed.id/2018/11/15/proses-produksi-pakan-mesh-pellet-dan-crumble/
https://www.google.com/search?q=gambar+pakan+unggas+bentuk+tepung&safe
AGRIBISNIS TERNAK
124 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
RANGKUMAN
1. Bentuk fisik pakan ternak unggas secara umum digolongkan menjadi tiga
macam, yaitu bentuk tepung (mash), bentuk butiran atau pellet, dan bentuk
butiran pecah (crumble).
2. Produk pakan berbentuk mash (tepung) adalah pakan dengan bentuk halus
yang mengandung zat-zat makanan seimbang dan dihasilkan dari penggilingan
bahan-bahan makanan penyusun pakan yang dicampur bersama-sama.
3. Mesin produksi pakan yang digunakan untuk mengolah bahan baku bentuk
mash adalah grinder dan mixer.
4. Grinder adalah mesin giling yang digunakan untuk menggiling atau
menghaluskan bahan dari partikel yang besar menjadi partikel yang lebih
kecil.
5. Mixing atau blending merupakan kegiatan pencampuran bahan baku yang
biasanya digunakan pada pakan.
6. Di waktu penyusunan pakan ternak unggas kita harus memperhatikan
persyaratan bahan pakan yang akan kita jadikan sebagai pakan ternak unggas,
di antaranya adalah harga bahan pakan, ketersediaan bahan pakan, kandungan
bahan pakan, tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, daya cerna pakan,
palatabilitas (kesukaan), dan bahan pakan tidak beracun.
7. Zat nutrisi makanan yang penting untuk kebutuhan hidup ternak unggas untuk
tumbuh dan berkembang adalah air, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan
mineral.
TUGAS MANDIRI
Didalam bab ini tentu kalian sudah mengetahui tentang pembuatan pakan
unggas pedaging/petelur bentuk mash, untuk menambah pemahaman tentang
pembuatan pakan unggas pedaging/petelur, maka kerjakanlah tugas dibawah ini!
1. Membaca referensi dari buku-buku diperpustakaan, kemudian buatlah
rangkuman.
2. Datangilah pabrik pakan yang ada disekitar tempat tinggalmu, catatlah
bentuk pakan yang diproduksinya.
3. Diskusikan hasil membaca referensi dan mendatangi pabrik pakan dengan
teman anda dan sampaikan hasilnya kepada guru pembimbing.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
125
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
REFLEKSI
Setelah kita pelajari bab VI ini, tentu kalian sudah mengerti dan memahami
mengenai pembuatan pakan unggas pedaging bentuk mash. Pada semua materi
yang sudah dipelajari pada bab keenam ini, adakah yang menurut kalian pada
materi ini yang sangat sulit untuk dipahami? Coba kalian ulangi membaca dan
memahami materi sebelumnya serta diskusikanlah dengan teman ataupun guru
kalian, karena dengan memahami bab ini kalian akan sangat terbantu dalam
memahami materi-materi berikutnya. Setelah mempelajari materi ini, coba jawab
dari beberapa pertanyaan dibawah ini :
1. Pertanyaan:
Kegiatan kegiatan apa saja yang bisa kalian lakukan yang berhubungan
dengan materi pembuatan pakan unggas pedagingg bentuk mash ini?
Jawaban :
2. Pertanyaan:
Apa saja pengalaman baru yang kalian peroleh setelah mempelajari materi
pembuatan pakan ternak unggas bentukmashini?
Jawaban:
3. Pertanyaan:
Apa saja manfaat yang kalian dapati setelah mempelajari materiri pembuatan
pakan ternak unggas bentuk mash ini?
Jawaban:
AGRIBISNIS TERNAK
126 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
REFLEKSI
4. Pertanyaan:
Aspek apa saja yang menarik yang kalian temukan dalam materiri pembuatan
pakan bentuk mash ini?
Jawaban:
5. Pertanyaan:
Apa saja aspek yang menarik yang bisa kalian kembangkan dalam materi
pembuatan pakan unggas bentuk mash?
Jawaban:
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
127
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
BAB
PEMBUATAN PAKAN UNGGAS BENTUK CRUMBLE/
VII PELLET
BAB VII PEMBUATAN PAKAN UNGGAS BENTUK CRUM-
BLE/PELLET
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PROSEDUR PEMBUATAN
PENGERTIAN PAKAN UNGGAS BENTUK
CRUMBLE/ PELLET
KATA KUNCI
AGRIBISNIS TERNAK
128 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENDAHULUAN
Pada pabrik pakan hewan proses yang terjadi secara berturut-turut, yaitu
penurunan ukuran partikel dilakukan oleh suatu hammer mill yang akan menurunkan
ukuran partikel menjadi ukuran yang dikehendaki dan pencampuran awal (Pre
Mixing). Terdapat 2 proses pencampuran dalam proses pembuatan pakan hewan, yaitu
pencampuran bahan-bahan yang berjumlah kecil (pre mixing) dan pencampuran lain
yang melibatkan semua komponen pakan. Bahan-bahan yang berjumlah kecil (micro
ingredient) antara lain adalah vitamin dan mineral yang esensial. Bahan-bahan ini
diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga diperlukan bahan pengisi yang
berat jenisnya mendekati bahan-bahan mikro tersebut.
MATERI PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN
Pellet adalah bentuk masa bahan-bahan pakan, konsentrat atau ransum yang
dibentuk dengan menekan dan memadatkannya melalui lubang cetakan secara
mekanis. Pabrik pakan dengan skala usaha yang besar biasanya sudah dilengkapi
dengan peralatan yang lebih komplit. Setiap bahan bahan ditempatkan di dalam
bins atau silo yang mampu menampung sekitar 50 sampai 150 ton bahan pakan.
Bins atau silo adalah tempat penyimpanan bahan dengan kapasitas besar. Dengan
mengoperasikan tombol kontrol secara otomatis bahan pakan akan mengalir sesuai
dengan kebutuhan ke dalam mesin penghancur (hammermill). Dengan bantuan
elevator bahan pakan akan masuk ke dalam mesin pencampur (mixer). Elevator
adalah alat untuk memindahkan bahan pakan dari tempat rendah ke tempat yang
tinggi.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
129
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Kualitas pellet merupakan aspek yang penting baik bagi produsen pakan
maupun peternak. Kualitas pellet ditentukan dengan durabilitas, kekerasan
(Hardness) dan ukuran. Kualitas pellet yang baik membutuhkan konsekuensi bagi
produsen pakan, yaitu berupa tingginya biaya produksi, tingginya energi, dan
modal yang dibutuhkan. Bagi peternak unggas, kualitas pellet yang baik akan
menghasilkan konversi pakan yang rendah, pertambahan bobot badan yang tinggi,
dan meminimalkan pakan yang terbuang. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas pellet adalah formulasi (pengaruhnya sebesar 40%), conditioning (20%),
ukuran partikel (20%), spesifikasi die (cetakan) dari mesin pellet (15%), dan
pendinginan (5%) .
AGRIBISNIS TERNAK
130 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Mesin pembuat pakan bentuk pellet ini terdiri atas mesin-mesin penggiling
(hammer mill), mesin penimbang (weigher), mesin pemusing (cyclone), mesin
pengangkat/pemindah bahan (auger, elevator), mesin penghembus (blower),
mesin pencampur (mixer), dan mesin pembuat pellet. Untuk pembuatan pellet
menggunakan alat blower, boiler, mash bin, cooler, die, screw conveyor, mixer,
vibrator dan transporter.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
131
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
CAKRAWALA
AGRIBISNIS TERNAK
132 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
133
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
mempunyai dua kapasitas volume. Ini berbeda halnya dengan mixer jenis lain
yang mempunyai kapasitas beragam, hingga 1.000 kg campuran pakan setiap
kali pengadukan.
2. Pembuatan pellet
Pembuatan pellet terdiri dari proses pencetakan, pendinginan, dan
pengeringan. Perlakuan akhir terdiri dari proses sortasi, pengepakan, dan
pergudangan. Proses penting dalam pembuatan pellet adalah pencampuran
(mixing), pengaliran uap (conditioning), pencetakan (extruding), dan
pendinginan (cooling).
AGRIBISNIS TERNAK
134 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
3. Perlakuan Akhir
Penentuan ukuran pellet disesuaikan dengan jenis ternak yang memakannya.
Untuk ukuran pellet berdasarkan diameter pellet untuk sapi perah dan sapi
pedaging adalah 1,9 cm (0,75 inci), untuk anak babi 1,5 cm (0,59 inci), dan babi
masa pertumbuhan 1,6 cm (0,62 inci), untuk ayam pedaging periode starter dan
finisher 1,2 cm (0,48 inci). Garis tengah pellet untuk pakan dengan konsentrasi
protein tinggi adalah 1,7 cm (0,67 inci) dan 0,97 cm (0,38 inci) untuk pakan yang
mengandung urea.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
135
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Pellet
AGRIBISNIS TERNAK
136 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
LEMBAR PRAKTIKUM
A. Tujuan
Mengolah pakan bentuk pellet.
B. Alat dan Bahan
1. Mesin pembuat pellet
2. Wadah/ember
3. Timbangan
4. Kompor/elpiji
5. Panci
6. Mesin pengaduk
7. Air bersih
8. Dedak
9. Kosentrat
10. Tepung jagung
11. Tepung kanji
C. Petunjuk praktik
1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati-hati dan memperhatikan K3!
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan alat praktik!
3. Setelah selesai, kembalikan peralatan praktik ke tempat semula dengan
rapi!
D. Langkah percobaan
2. Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
3. Timbanglah campuran dedak sebanyak 20% dari seluruh bahan pakan
4. Timbanglah konsentrat sebanyak 20%
5. Timbanglah tepung jagung sebanyak 50%
6. Masukkan bahan dasar tersebut ke dalam mesin pengaduk disertai
dengan pemberian tepung kanji sebanyak 10%.
7. Selagi bahan diaduk, siapkan air panas dengan memanaskan air ke dalam
panci hingga panas bahkan mendidih.
8. Tuangkan bahan yang diaduk tersebut ke dalam wadah.
9. Tuangkan air yang telah panas tersebut ke atas bahan yang telah diaduk
tadi dengan merata.
10. Aduk dengan tangan hingga merata dan tambahkan air lagi jika kurang
pas.
11. Jika telah selesai diaduk, masukkan bahan tadi ke dalam mesin pembuat
pelet. Tunggu sebentar dan pelet telah terbentuk.
11. Masukkan pellet tersebut ke dalam wadah dan jemur di bawah sinar
matahari atau oven pengering sampai kadar airnya hilang.
12. Timbanglah pellet yang telah dibentuk.
13. Pellet siap digunakan untuk pakan ayam.
14. Diskusikan dengan kelompok hasil pengolahan yang telah dilakukan!
15. Buatlah laporan dan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan pakan
bentuk pellet!
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
137
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
1. Pellet adalah bentuk masa bahan-bahan pakan, konsentrat atau ransum yang
dibentuk dengan menekan dan memadatkannya melalui lubang cetakan
secara mekanis.
2. Pelleting merupakan salah satu metode pengolahan pakan secara mekanik
yang banyak diterapkan di industri pakan unggas, khususnya ayam.
3. Kualitas pellet merupakan aspek yang penting baik bagi produsen pakan
maupun peternak. Kualitas pellet ditentukan dengan durabilitas, kekerasan
(hardness) dan ukuran.
4. Kualitas pellet yang baik membutuhkan konsekuensi bagi produsen pakan,
yaitu berupa tingginya biaya produksi, tingginya energi dan modal yang
dibutuhkan.
5. Pembuatan pellet terdiri dari proses pencetakan, pendinginan dan pengeringan.
Perlakuan akhir terdiri dari proses sortasi, pengepakan dan pergudangan.
Proses penting dalam pembuatan pellet adalah pencampuran (mixing),
pengaliran uap (conditioning), pencetakan (extruding), dan pendinginan
(cooling).
TUGAS MANDIRI
Mesin pembuat pakan bentuk pellet ini terdiri atas mesin-mesin penggiling
(hammer mill), mesin penimbang (weigher), mesin pemusing (cyclone), mesin
pengangkat/pemindah bahan (auger, elevator), mesin penghembus (blower),
mesin pencampur (mixer), dan mesin pembuat pellet. Untuk pembuatan pellet
menggunakan alat blower, boiler, mash bin, cooler, die, screw conveyor, mixer,
vibrator, dan transporter. Tugas Anda mencari cara pengoperasian mesin pembuat
pellet tersebut prinsip kerjanya disertai dengan gambar-gambar yang mendukung.
Anda dapat mengumpulkan informasi melalui buku, internet, maupun dari sumber
belajar lainnya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang sudah
disepakati dengan guru pengampu.
AGRIBISNIS TERNAK
138 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ketujuh ini, Anda sekarang sudah lebih mengetahui
dan memahami bagaimana proses pembuatan pakan bentuk pellet. Dari semua
materi yang sudah dijelaskan pada bab ketujuh ini, mana yang menurut Anda paling
sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan teman maupun guru Anda, karena
pemahaman tentang proses pembuatan pakan pellet yang tepat akan berpengaruh
baik pada performa ternak yang memakannya. Sampaikan juga kekurangan atau
kelebihan kegiatan pembelajaran pada bab ini kepada guru pengampu.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
139
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
BAB
PENGEMASAN BAHAN PAKAN DAN PAKAN TERNAK
VIII UNGGAS
BAB VIII PENGEMASAN BAHAN PAKAN DAN PAKAN TER-
NAK UNGGAS
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
AGRIBISNIS TERNAK
140 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENDAHULUAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
141
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Pengemasan Bahan Pakan dan Pakan Ternak Unggas
Kemasan merupakan suatu wadah atau pembungkus yang berfungsi untuk
menjaga, mencegah atau meminimalisir terjadinya kerusakan pada suatu
barang atau produk yang dikemas atau yang dibungkusnya. Sementara definisi
pengemasan adalah suatu proses memberi wadah atau pembungkus kepada
suatu produk atau barang. Pengertian kemasan juga dapat diartikan sebagai suatu
sistem yang disusun sedemikian rupa untuk mempersiapkan barang/produk agar
dapat didistribusikan, dijual, disimpan, dan digunakan. Untuk lebih jelasnya apa itu
pengertian dari kemasan atau pengemasan, maka di bawah ini dijelaskan beberapa
pengertian tentang pengemasan menurut para ahli. Adapun pengertian atau arti
dari kemasan menurut beberapa para ahli yakni sebagai berikut.
1. Kotler dan Amstrong (2012)
Menurut Kotler dan Amstrong, pengertian kemasan adalah suatu bentuk
aktivitas yang melibatkan desain serta produk sehingga kemasan ini dapat
berfungsi supaya produk di dalamnya dapat terlindungi.
2. Rodriguez (2008)
Menurut Rodriguez, pengertian kemasan adalah kemasan atau
pengemasan aktif adalah wadah yang mengubah kondisi dari bahan pangan
dengan penambahan senyawa aktif sehingga mampu memperpanjang umur
simpan dari bahan pangan yang dikemas dan juga meningkatkan keamanan
serta tetap mempertahankan kualitas.
3. Titik Wijayanti (2012)
Menurut Titik Wijayanti, adapun pengertian dari kemasan adalah suatu
upaya yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memberikan informasi
kepada setiap konsumennya tentang produk yang ada di dalamnya.
4. Klimchuk dan Krasovec (2006)
Menurut Klimchuk dan Krasovec, definisi kemasan adalah desain kreatif
yang menghubungkan bentuk, struktur, material, warna, cita, tipografi, dan
elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan.
5. Cahyorini dan Rusfian (2011)
Menurut Cahyorini dan Rusfian, pengertian kemasan adalah kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan yang terdiri dari desain grafis, informasi
produk, serta struktur desain.
6. Danger (1992)
Menurut Danger, arti kemasan adalah wadah atau pembungkus untuk
menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan,
disimpan, dijual, dan dipakai. Dengan adanya wadah atau pembungkus dapat
membantu melindungi produk yang ada di dalamnya.
7. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kemasan adalah
bungkus pelindung pada suatu barang/produk yang di hasilkan dari kegiatan
mengemas.
Menurut Simamora ada dua fungsi kemasan yang diberikan kepada suatu
produk, yaitu fungsi protektif dan fungsi promosional. Berikut ini penjelasannya.
AGRIBISNIS TERNAK
142 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
143
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
B. Macam Macam Bahan Kemasan Untuk Pengemasan Bahan Pakan dan Pakan Ternak
Unggas
Macam-macam bahan kemasan untuk mengemas bahan pakan dan pakan
ternak unggas diantaranya sebagai berikut.
1. Karung Goni
Karung goni merupakan alat pembungkus yang banyak digunakan untuk
menyimpan hasil-hasil pertanian yang akan disimpan dalam jangka waktu lama
maupun sementara. Akan tetapi, tidak semua komoditi pertanian memerlukan
karung baru untuk pengemasannya. Ada yang menggunakan karung bekas dan
ada pula yang menggunakan karung sintesis. Apabila dibandingkan dengan
karung serat sintesis, karung goni mempunyai kualitas yang lebih baik karena
sifat-sifat yang dimiliki karung goni tidak sepenuhnya dimiliki oleh karung serat
sintesis (Soekartawi, 1989). Menurut Syariefetal (1989), karung goni terbuat
dari yute atau rami. Kelebihan karung goni dibandingkan dengan karung plastik
yakni sebagai berikut.
a. Dapat dipindah-pindahkan dengan menggunakan alat ganco.
b. Dapat ditumpuk sampai tinggi.
c. Dapat dengan mudah diambil dengan cara memasukkan alat pengambil
sampel dalam karung.
d. Untuk menyimpan komoditi tertentu (misalnya gula) tidak akan menggumpal
sebagai mana jika disimpan dalam karung plastik.
e. Mudah disimpan dan jika karung goni dibuang, dapat membusuk dengan
mudah (Soekartawi, 1989).
Kelemahan karung goni yaitu mempunyai lubang-lubang yang relatif lebih
besar meskipun lubang-lubang ini berguna memudahkan penetrasi gas yang
digunakan pada saat fumigasi (Hasjmy, 1991).
AGRIBISNIS TERNAK
144 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
3. Karung plastik
Karung plastik merupakan kemasan berwujud kantong yang merupakan
hasil anyaman berbentuk melingkar. Karung plastik sering digunakan untuk
pengganti karung goni yang semula digunakan untuk mengemas berbagai
macam bahan baku pakan atau hasil bumi. Karung plastik ini berbahan ringan
dan lebih tahan air sehingga sering digunakan untuk pengemas bahan pakan
dan pakan ternak unggas dibanding karung goni. Karung plastik ini juga
memiliki kekurangan yaitu daya ketahanannya kurang sehingga karung plastik
ini mudah pecah serta mudah meluncur ke bawah pada tumpukan-tumpukan
pakan di gudang.
Karung plastik apabila ditusuk atau diganco untuk melihat sampel isi dari
karung tersebut, maka jenis karung ini mudah bolong dan karung ini bisa bocor.
Bahan yang digunakan untuk membuat karung plastik ini biasanya adalah
terbuat dari polyolefin film yaitu polyethylene. Untuk bahan jenis ini banyak
digunakan sebagai bahan pembuat karung plastik dikarenakan bahan ini
harganya tidak mahal. Karung plastik ini sangat banyak digunakan oleh pabrik
pakan ternak karena mempunyai sifat yang kuat, tahan air, lembam, transparan,
dapat dibentuk, diisi, dan disegel dengan mesin.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
145
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
146 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
e. Kemasan Kertas
Kertas “greaseproof” adalah jenis kertas yang biasanya digunakan
sebagai pengemas utama mentega, margarin, daging, kopi, dan gula-gula.
Kertas ini menyerupai atau hampir sama dengan kertas karton namun
memiliki kedapan terhadap perembesan lemak.
f. Kertas Glassine
Jenis kertas ini dibuat 80% dari kertas greaseproof, namun memiliki
tingkat ketahanan terhadap udara dan lemak yang kuat, memiliki permukaan
yang halus, serta mengkilat. Kertas jenis ini sering dipergunakan untuk
mengemas roti yang berkadar lemak tinggi.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
147
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
g. Kertas Kraft
Jenis kertas ini dibuat dari bubur sulfat dan kayu kraft (yang berasal
dari Swedia dan Jerman). Kertas jenis ini memiliki sifat yang lebih kuat dari
kertas glassine sehingga bahan pangan yang dibungkus dengan kertas ini
akan tetap kering lebih-lebih bila permukaannya dilem dengan resin. Jenis
kertas ini biasanya digunakan untuk mengemas keju di negara-negara Eropa.
h. Gelas
Gelas terbuat dari campuran pasir C2O, soda abu, dan alumina.
Pengemas jenis gelas ini memiliki banyak kelebihan di antaranya adalah
warna dan bentuk dari produk yang disimpan dalam gelas ini bisa kita lihat
dari luar karena gelas ini bening. Gelas ini juga sangat tahan serta tidak akan
bereaksi dengan bahan yang disimpan di dalamnya. Jenis gelas ini selain
memiliki kelebihan dia juga memiliki kelemahan, yaitu adalah mudah pecah
dan juga tidak dapat digunakan untuk bahan pangan yang peka terhadap
sinar. Untuk menghindari supaya gelas ini tidak mudah pecah sebaiknya
bagian permukaan gelas ini dilapisi dengan lilin (wax) dan silika yang halus.
i. Metal/Logam
Untuk pengemas jenis logam ini biasanya menggunakan bahan
berupa kaleng (tin plate) dan almunium sebagai bahan pengemas. Adapun
bahan makanan yang biasa dikemas dengan menggunakan kaleng di
antaranya adalah pengemasan ikan, kornet, susu, daging, dan berbagai
macam olahan makanan lainnya.
AGRIBISNIS TERNAK
148 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
j. Aluminium
Kemasan jenis aluminium ini memiliki banyak keuntungan, di
antaranya adalah bahwasannya aluminium tidak berat kalau kita banding
dengan bahan dari baja. Dalam pembuatan aluminium sangat mudah diatur
atau dibentuk serta tahan korosi. Selain memiliki keuntungan pengemas,
jenis aluminium ini juga memiliki kekurangan, yaitu di antaranya adalah
mudah rusak akhirnya pengemas menjadi bolong atau timbul lobang.
k. Plastik
Pemakaian jenis plastik ini sebagai pengemas bahan pakan dan
pakan ternak unggas tidak terlalu banyak digunakan karena bahan bahan
atau produk tertentu saja yang bisa dipakai untuk pengemas plastik ini.
Penggunaan plastik ini biasanya digunakan hanya tempat sementara di
waktu bahan pakan dipanen. Pengemas jenis plastik ini memiliki beberapa
kelemahan di antaranya adalah tidak bisa mengemas bahan atau produk
yang panas dan juga akan terjadi pengembunan uap air produk yang dikemas
di dalamnya. Di bawah ini akan diuraikan beberapa jenis plastik yang biasa
dipakai untuk kegiatan pengemasan, yakni sebagai berikut.
1) Polietilen: polietilen ini merupakan jenis plastik yang harganya sangat
murah. Polietilen memiliki sifat yang kuat tergantung variannya dan
dapat direkatkan dengan panas sehingga mudah dibuat kantong plastik.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
149
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
2) Cellophan: Jenis cellophan ini biasanya terbuat dari serat selulosa yang
disulfatasi. Penggunaan plastik jenis ini biasanya untuk pembungkus
sayuran, daging, dan beberapa jenis roti. Cellophan yang dilapisi
nitroselulosa mempunyai sifat yang tahan terhadap uap air, fleksibel,
dan mudah direkatkan dengan pemanasan. Cellophan yang dilapisi PVDC
tahan terhadap uap air dan kedap oksigen sehingga baik untuk mengemas
makanan yang mengandung minyak atau lemak.
3) Polivinil klorida (PVC): jenis plastik ini sangat kuat, namun ada memiliki
kelemahan yaitu dapat berkerut (Shrinkable). Jenis ini sering digunakan
untuk mengemas daging dan mengemas keju.
4) Polivinildiena klorida (PVDC): jenis plastik ini sangat kuat, tahan
terhadap uap air, dan transmisi udara. Plastik ini biasanya digunakan
dalam pengemasan keju dan juga untuk mengemas buah-buahan yang
dikeringkan.
l. Edible film
Edible film ini merupakan bahan pengemas organik yang langsung
dapat dimakan sekaligus dengan bahan pangan yang dikemasnya. Jenis
ini bisa terbuat dari senyawa polisakarida dan turunan lemak. Bahan yang
digunakan biasanya adalah polisakarida yang berasal dari rumput laut
(agarose, karaginan, dan alginat), polisakarida pati, amilosa film, gelatin,
gum arabik, dan turunan monogliserida. Contoh pengemasan edible film ini
biasanya adalah pada sosis, permen, kapsul minyak ikan, sari buah, dan lain-
lain.
m. Karton
Pengemas jenis karton sebenarnya merupakan bagian dari kertas
namun lebih sering berfungsi sebagai wadah luar atau sebagai penyokong
wadah utama dalam pengemasan bahan pangan atau pakan agar lebih kuat.
Karton ini banyak memiliki kelebihan, di antaranya adalah elastisitas lebih
baik dibanding kayu, dapat dicetak pada permukaannya, dapat dikerjakan
secara maksimal, pemakaiannya mudah, dan dapat dilipat sehingga tidak
memerlukan ruang yang luas. Berdasarkan dari beberapa hal maka kemasan
dapat digolongkan sebagai berikut.
1) Berdasarkan Frekuensi Pemakaian
a) Kemasan sekali pakai (disposable) merupakan kemasan yang apabila
sudah dipakai maka langsung dibuang. Pemakaiannya hanya digunakan
untuk satu kali pemakaian saja. Sebagai contohnya adalah pembungkus
atau plastik es, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, pengemas
makanan kaleng.
b) Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (multi trip) merupakan
kemasan yang sudah digunakan maka kemasannya bisa lagi untuk
digunakan atau dimanfaatkan lagi. Sebagai contoh adalah beberapa
jenis botol minuman (limun, bir) dan botol kecap. Wadah-wadah
AGRIBISNIS TERNAK
150 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
151
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
152 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
2. Sifat produk
Wadah kemasan harus disesuaikan dengan sifat bahan pangan yang
akan dikemas, karena itu pengenalan yang seksama terhadap sifat bahan
yang akan dikemas merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
merencanakan wadah
3. Analisis pasar
Dalam merancang kemasan diperlukan data yang Iengkap tentang
cara pemasaran dan selera konsumen. Misalnya produk yang akan dipasarkan
di pusat-pusat perbelanjaan (swalayan) dan stratum konsumen yang
berpenghasilan tinggi perlu dirancang kemasan yang sesuai dengan kondisi
tersebut.
4. Kemasan saingan
Sebelum sampai pada desain terahir, suatu model kemasan perlu diuji
coba di pasar dengan menampilkannya di antara kemasan lain (saingan) yang
sudah ada.
5. Kepentingan konsumen
Sejauh mungkin harus diupayakan agar dapat memenuhi kepentingan
konsumen dari segi praktis maupun psikologis, yaitu dengan menjelaskan
tentang cara pemakaian produk, komposisi, batas waktu kadaluwarsa, cara
penyimpanan dan lain-lain.
6. Kemasan ekspor
Kemasan ekspor menghendaki persyaratan yang berbeda dengan
kemasan untuk dalam negeri, karena memerlukan kekuatan dan daya proteksi
yang lebih besar, disamping itu persyaratan lainnya seperti hukum, bea cukai,
selera, dan kesenangan konsumen yang berbeda.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas perlu diperhatikan beberapa faktor
penentu dalam merancang suatu kemasan, yaitu penampakan, proteksi, fungsi,
harga, dan hal-hal yang berkenaan dengan penanganan wadah setelah produk
dikonsumsi, antara lain pendauran ulang, pencemaran lingkungan (biodegradable),
dan sebagainya. Untuk menambah wawasan secara umum mengenai pengemasan,
maka ada beberapa tips cara membuat kemasan yang menarik untuk pakan ternak,
makanan, dan produk-produk lain yang kita gunakan sehari hari sebagai berikut.
1. Membuat Desain Kemasan yang Unik
Salah satu point penting dalam membentuk kemasan adalah dengan
mendesainnya secara unik, inovatif dan berbeda dari produk lainnya. Apabila
suatu kemasan didesain dengan unik, maka sangat efektif untuk menarik
minat masyarakat atau konsumen. Sebagai contoh misalnya bila kemasan dari
bahan pakan dan pakan ternak burung hias biasanya menggunakan kemasan
berbentuk kotak, maka kita membuat kemasan unik yang beda dengan kotak
misalnya kemasan yang berbentuk bulat maka secara otomatis pembeli akan
mengamatinya dengan seksama dan penasaran tentang isi di dalamnya.
2. Desain Kemasan di Sesuaikan dengan Target Pasar
Untuk desain suatu kemasan yang digunakan sebaiknya disesuaikan
dengan target pasar. Sebagai contoh kita untuk desain kemasan makanan
misalnya apabila target pasar kita adalah anak-anak usia 5-12 tahunan, maka
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
153
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
154 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Adapun arti dari simbol payung dan air hujan adalah bahwasannya
kemasan tersebut harus kita jauhkan dari air, berarti kemasan ini tidak tahan
air.
5. Gambar tengkorak dalam lingkaran
Makna simbol yang ini menunjukkan atau berarti bahwa isi dari
kemasan tersebut mempunyai bahan yang berbahaya. Maksudnya adalah
produk yang terdapat di dalam kemasan tersebut mengandung racun sehingga
harus digunakan dengan baik.
Selainkelimasimboltersebutdiatas,masihbanyaklagisimbollainnyayang
mungkin sering kita lihat dalam penggunaan produk sehari hari pada kemasan jika
kita memperhatikan kemasan dengan baik-baik. Hal ini sangat penting kita ketahui
sebagai produsen sebuah produk. Karena bagaimanapun saat kita memesan dan
membeli kemasan untuk produk, seharusnya disesuaikan dengan produk yang
akan kita masukkan dalam kemasan tersebut.
Pengetahuan tentang pengemasan sangat penting. Apabila kita akan
membuat sebuah kemasan untuk suatu produk, maka ada beberapa hal yang
harus kita pertimbangkan. Apalagi bila produk yang akan kita produksi tersebut
adalah produk dalam skala besar, maka seharusnya kemasan produk yang akan
kita gunakan harus bagus, sesuai dan bermanfaat untuk kita sebagai produsen dan
konsumen. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan jika kita ingin
membuat atau memesan kemasan sebuah produk.
1. Food safety
Hal ini sangatlah penting bagi kita yang memiliki produk makanan
dan minuman. Apabila kita ingin memilih suatu kemasan maka hal yang paling
utama yang harus kita perhatikan adalah faktor keamanan kemasan. Tidak
semua dari produk makanan yang mengunakan bahan pengawet, maka salah
satu cara yang harus kita lakukan adalah untuk melindungi makanan agar
tetap bagus yaitu dengan memilih kemasan yang aman. Sangat dianjurkan
bahwa untuk produk makanan, seharusnya menggunakan kemasan yang tidak
menggunakan bahan kimia yang dapat merusak makanan atau mempersingkat
umurnya.
2. Mudah dikenali
Faktor ini sangat berkaitan dengan marketing. Sebelum kita mendesain
kemasan untuk sebuah produk, maka sebaiknya kita gunakan desain yang
mudah dikenali oleh konsumen. Kemasan yang digunakan sebaiknya memiliki
desain yang unik, menarik dan berbeda dengan kemasan produk lain. Dengan
begitu, konsumen yang melihat produk tersebut dapat mengenali produk
tersebut dengan mudah hanya dalam sekali lihat.
3. Desain praktis
Desain yang memudahkan dalam penggunaan juga menjadi salah satu hal yang
sebaiknya kita pertimbangkan. Misalnya saja untuk kemasan produk susu siap
minum, jika pada tutup kemasannya mudah dibuka dan mudah ditutup, maka
kemasan tersebut akan lebih disukai oleh konsumen dibandingkan dengan
produk yang kemasannya sulit dibuka. Kelebihan seperti mudah dituang, mudah
disobek, dan kemudahan lainnya ini dapat menjadi nilai plus yang membuat
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
155
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
konsumen lebih menyukai suatu produk yang kita buat. Bagaimanapun, selain
bentuk yang menarik, kemudahan pemakaian merupakan salah satu hal
menjadi faktor konsumen dalam memilih sebuah produk.
4. Keindahan
Kemasan yang indah merupakan hal yang sangat berpengaruh
terhadap produk yang dikemas. Kualitas suatu produk dalam kemasan bisa
kita nilai dari pengemasannya. Meskipun ada istilah “Don’t judge a book by it’s
cover”, namun nyatanya hal tersebut yang sering dilakukan oleh konsumen.
Pada umumnya, konsumen lebih cenderung untuk melihat sebuah produk dari
kemasannya terlebih dahulu. Apabila kemasan suatu produk baik, unik, indah,
dan menarik maka konsumen ingin secepatnya memperoleh produk tersebut.
Apabila isi produk di dalam kemasan kualitasnya sangat bagus tetapi dikemas
dengan kemasan yang kurang menarik maka konsumen biasanya akan penuh
pertimbangan untuk membeli atau memperoleh produk tersebut.
5. Detail informasi
Waktu kita merancang kemasan suatu produk maka seharusnya kita
mencantumkan detail informasi tentang produk yang ada dalam kemasan
tersebut. Imformasi mengenai produk ini harus kita tampilkan pada kemasan
dengan rinci dan jelas. Dengan adanya imformasi ini akan memudahkan
konsumen dalam memilih dan memperoleh produk yang kita kemas. Misalnya
saja, produk olahan daging unggas yaitu sosis. Jika kita cantumkan bahan
bahan dan manfaat mengkosumsi sosis, tentu konsumen atau pembeli akan
lebih mudah dalam memilih dan menentukan produk. Apabila produk yang
kita buat tersebut beraneka variasi maka sebaiknya kita juga merancang
kemasan dengan beraneka warna pula, sehingga dari warna kemasan tersebut
konsumen bisa mengenal produk yang diinginkannya.
6. Faktor promosi
Adapun slogan yang dibuat pada suatu kemasan sebuah kemasan
akan sangat berpengaruh terhadap ketertarikan konsumen atau pembeli. Jika
melihat sebuah slogan yang unik, maka otomatis produk yang kita buat akan
lebih banyak dilihat orang. Saat telah tertarik, konsumen akan melihat lebih
dekat produknya, dan kemudian konsumen akan memutuskan untuk membeli
atau tidak membeli.
Di dalam membuat sebuah kemasan tidak boleh sembarang buat, karena
tujuan dari pembuatan kemasan tidak hanya sekedar menarik saja, tetapi harus
aman. Sebelum kita membeli dan menggunakan sebuah produk maka yang kita
perhatikan terlebih dahulu adalah kemasan dari produk tersebut. Maka untuk
itu apabila kita akan membuat kemasan, sebaiknya terlebih dahulu kita harus
mengetahui hal apa saja yang perlu kita cantumkan dalam pengemas tersebut.
Berikut uraian beberapa hal atau imformasi yang harus dicantumkan pada label
kemasan, di antara sebagai berikut.
1. Nama produk atau brand
Nama produk atau brand merupakan hal yang harus ada dalam
kemasan. Pasalnya hal inilah yang membuat konsumen mengetahui produk
dalam kemasan tersebut. Dengan kata lain, brand ini mewakili isi produknya.
AGRIBISNIS TERNAK
156 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
2. Komposisi
Di waktu membuat kemasan suatu produk, misalnya produk pakan
ternak maka pada kemasan tersebut harus mencantumkan komposisi yang
dipakai dalam menyusun bahan bahan pakan tersebut. Dengan dicantumkannya
komposisi bahan bahan maka peternak bisa mengetahui dengan cara membaca
bahan apa saja yang terdapat pada pakan dalam kemasan tersebut.
3. Tanggal kadaluarsa
Mencantumkan tanggal kadaluarsa pada kemasan bahan pakan
dan pakan ini sangat penting. Pencantuman ini bertujuan supaya peternak
mengetahui batas waktu penggunaan dari bahan pakan atau pakan yang
terdapat dalam kemasan tersebut. Kemasan pakan yang tidak mencantumkan
tanggal kadaluarsa bisa mengakibatkan kerugian pada pembeli atau peternak
karena pakan yang sudah kadaluarsa biasanya ditumbuhi jamur, baunya tidak
sedap, mikroorganisme yang berbahaya berkembangbiak, dan beracun yang
sangat berbahaya untuk ternak.
4. Kode produksi
Kode produksi juga harus ditampilkan dalam kemasan. Adapun tujuan
pemakaian kode produksi pada kemasan adalah supaya membantu pembeli
atau konsumen untuk mengetahui bagai mana proses dari produk yang ada
dalam kemasan tersebut.
5. Informasi mengenai produsen dan distributor
Informasi mengenai produsen dan distributor ini juga menjadi salah
satu hal penting yang harus dicantumkan pada kemasan produk terutama
produk makanan. Informasi mengenai produsen ini biasanya terdapat pada
kemasan makanan yang merupakan produk dalam negeri. Sedangkan untuk
produk import, dapat cantumkan nama distributornya.
6. Informasi berat bersih produk
Informasi berat bersih dari produk yang ada dalam kemasan harus
ditampilkan pada kemasan. Dengan adanya informasi berat bersih suatu
produk pada kemasan maka akan mempermudah pembeli untuk memilih
produk yang akan di belinya.
7. Legalitas
Untuk produk obat dan makanan, pendistribusiannya diawasi oleh
BPOM. Badan ini memiliki tugas mengawasi segala produk makanan atau
obat yang aman untuk konsumen. Makanya label legalitas ini biasanya harus
dicantumkan. Selain BPOM, MUI juga menjadi salah satu acuan bagi konsumen
dalam menganggap produk tersebut aman atau tidak. Jika telah mendapatkan
izin dari kedua badan tersebut, maka konsumen akan merasa lebih yakin dalam
membeli produk tersebut.
Untuk membuat kemasan, setelah mengetahui jenis jenis kemasan dan
segala hal yang berkaitan dengan kemasan tentunya langkah selanjutnya adalah
membuat desainnya. Jika sudah siap desain kemasannya, maka tinggal memilih
bahannya. Pembuatan kemasan ini biasanya kita dapat menggunakan jasa pabrik
pembuat kemasan. Biasanya pabrik menggunakan mesin pengemas otomatis yang
akan membantu meringankan pekerjaan para produsen dalam mengemas produk.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
157
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Untuk bisnis dalam sekala besar, tentu akan memakan waktu yang lama jika harus
menggunakan cara manual dalam hal mengemas.
Jadi, jika kita memiliki bisnis yang mulai berkembang, sebaiknya gunakan
mesin pengemas yang dapat bekerja secara otomatis dalam mengemas produk
yang kita buat. Selain memudahkan, penggunaan mesin juga dapat mempersingkat
waktu yang digunakan untuk tahap pengemasan. Apalagi jika produk yang kita
buat merupakan produk yang harus segera dikemas. Tentu akan mengurangi
kualitas produk jika proses pengemasan tidak segera dilakukan tepat waktu.
Kesimpulannya, kemasan memegang kendali yang cukup besar dalam keamanan,
kepraktisan, dan tampilan sebuah produk.
D. Mesin dan Alat Pengemasan Bahan Pakan dan Pakan Ternak Unggas.
Peralatan yang dapat digunakan dalam pengemasan bahan-bahan pakan dan
pakan ternak unggas diantaranya sebagai berikut.
1. Pengantongan
Mesin Pengantongan manual
2. Penyusun Pallet
AGRIBISNIS TERNAK
158 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
3. Pengamanan Muatan
LEMBAR PRAKTIKUM
A. Judul : Melakukan Pengemasan Bahan Baku Pakan dan Pakan Ternak Unggas.
B. Tujuan : Siswa mampu melakukan pengemasan bahan pakan dan pakan
ternak unggas.
Siswa dapat melakukan pengemasan bahan baku pakan dan pakan
ternak unggas bedasarkan prosedur atau tata cara pengemasan
bahan baku pakan dan pakan ternak unggas.
C. Waktu : 6 JP X 45 menit
D. Keselamatan kerja :
a. Gunakan dan pakai perlengkapan K3 (Wear pack, masker, sarung tangan).
b. Berhati hatilah dalam memakai bahan dan peralatan yang dapat
menimbulkan bahaya.
c. Kerjakanlah dengan sungguh sungguh dan dengan penuh rasa tanggung
jawab.
E. Alat dan bahan :
F. Alat :
a. ATK
b. Plastik ukuran 1 Kg 15 lembar
c. Timbangan
d. Hand sealer (perekat plastik)
e. Lebel
G. Bahan : Sampel bahan baku pakan atau pakan ternak unggas
H. Langkah Kerja :
1. Bentuklah kelompok yang jumlah anggotanya terdiri dari 4 atau lima
orang.
2. Siapkanlah semua peralatan dan bahan yang akan kalian gunakan.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
159
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
LEMBAR PRAKTIKUM
CAKRAWALA
PERKEMBANGAN PENGEMASAN
JELAJAH INTERNET
AGRIBISNIS TERNAK
160 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Pada bab ini kalian sudah mempelajari dan mengetahui tentang pengemasan
bahan baku pakan dan pakan ternak unggas. Tugas kalian, carilah informasi
mengenai alat pembungkus untuk pengemasan bahan baku pakan dan pakan
ternak unggas yang digunakan oleh peternak dan industri pakan ternak yang ada
disekitar daerah tempat tinggal anda. Buat laporan tentang kegiatan yang anda
lakukan , kemudian kumpulkan pada guru pengampu.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
161
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
REFLEKSI
Setelah kalian mempelajari bab VIII ini, tentu kalian sudah paham mengenai
pengemasan bahan pakan dan pakan ternak unggas. Dari semua materi yang sudah
dijelaskan pada bab kedelapan, mana yang menurut kalian paling sulit dipahami?
Coba Anda untuk mengulang membaca dan memahami materi sebelumnya serta
diskusikan dengan teman mau pun guru Anda, karena dengan memahami bab ini
kalian akan sangat terbantu dalam memahami materi-materi berikutnya. Setelah
mempelajari materi ini, coba kalian jawab dari pertanyaan pertanyaan dibawah ini
:
1. Pertanyaan:
Kegiatan kegiatan apa saja yang bisa kalian lakukan yang berhubungan
dengan materi pengemasan bahan baku pakan dan pakan ternak unggas
ini?
Jawaban:
2. Pertanyaan:
Apa saja pengalaman baru yang kalian peroleh dari materi pengemasan bahan
baku pakan dan pakan ternak unggas ini?
Jawaban:
AGRIBISNIS TERNAK
162 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
REFLEKSI
3. Pertanyaan:
Apa saja manfaat yang kalian dapat setelah mempelajari materi
pengemasan bahan baku pakan dan pakan ternak unggas ini?
Jawaban:
4. Pertanyaan:
Aspek apa saja yang menarik yang kalian temukan dalam materi
pengemasan bahan baku pakan dan pakan ternak unggas ini?
Jawaban:
5. Pertanyaan:
Apa saja aspek yang menarik yang bisa kalian kembangkan dalam materi
pengemasan bahan baku pakan dan pakan ternak unggas ini?
Jawaban:
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
163
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
BAB
PENYIMPANAN BAHAN PAKAN DAN PAKAN TERNAK
IX UNGGAS
BAB IX PENYIMPANAN BAHAN PAKAN DAN PAKAN TER-
NAK UNGGAS
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
AGRIBISNIS TERNAK
164 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENDAHULUAN
Gambar 9.1 Contoh Penyimpanan Bahan Pakan dan Pakan Ternak Unggas
Sumber: http://portal.bangkabaratkab.go.id/
Teknologi penyimpanan bahan pakan dan pakan ternak unggas sangat penting
dikembangkan. Di awali dari mulainya bahan pakan di panen sampai dengan
bahan pakan tersebut diproses dalam bentuk ransum yang akan siap dipasarkan
dipasaran sebagai pakan untuk ternak unggas. Teknologi pengendalian hama gudang,
pencegahan cemaran mikotoksin, dan sistem penyimpanan sangat diperlukan supaya
kualitas dari bahan pakan dan pakan tetap terjaga terutama untuk daerah tropis basah
seperti Indonesia.
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
165
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
166 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
3. Pakan harus dikemas dengan karung plastik+inner, hal ini untuk menghindari
terjadinya kontak langsung antara pakan dengan udara luar.
4. Pakan disimpan dalam ruangan yang sejuk, kering, tidak lembab, sirkulasi
udara baik dan tidak terkena sinar matahari langsung.
5. Tumpukan pakan sebaiknya tidak terlalu tinggi, sebaiknya tidak langsung
menyentuh lantai atau menggunakan alas berupa pallet terbuat dari kayu.
6. Jarak antara lantai dan tumpukan pakan sekitar 10–15 cm, untuk menjamin
terjadinya sirkulasi udara di antara tumpukan pakan dan lantai sehingga
tidak lembab.
7. Jika perlu lantai ditutup dahulu dengan plastik.
8. Penerapan manajemen penggunaan pakan dengan sistem fifo (first in first
out), yaitu pakan yang datang pertama digunakan pertama kali.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
167
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
1. Penyimpanan bahan pakan dan pakan ternak unggas dalam bentuk kemasan
di dalam gudang
Bahan pakan dan pakan ternak unggas disimpan di dalam gudang dalam
bentuk kemasan. Bahan pakan dan pakan ternak unggas yang akan disimpan
seharusnya dikemas terlebih dahulu di dalam karung. Kemasan yang biasanya
dipakai untuk mengemas bahan pakan dan pakan ternak unggas ini biasanya
menggunakan karung sebagai pengemas. Contohnya karung goni, karung
plastik dan ada juga kombinasi karung plastik dan goni. Sementara kemasan
yang menggunakan kertas biasanya digunakan untuk menyimpan bahan pakan
dan pakan tertentu.
2. Penyimpanan bahan pakan dan pakan ternak unggas dalam bentuk curah di
dalam gudang
Penyimpanan bahan pakan dan pakan ternak unggas dalam bentuk
curah di dalam gudang maksudnya adalah melakukan penyimpanan terhadap
bahan pakan dan pakan ternak unggas tersebut dengan cara dicurah di lantai
gudang tersebut, di mana gudang tersebut sudah bersih, dilengkapi dengan
pembatas bisa juga tidak memakai pembatas.
AGRIBISNIS TERNAK
168 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
3. Penyimpanan bahan pakan dan pakan ternak unggas dalam bentuk curah di
dalam silo
Penyimpanan bahan pakan dan pakan ternak unggas dalam bentuk
curah di dalam silo ini maksudnya adalah bahwa bahan pakan dan pakan
ternak unggas tersebut disimpan dengan cara ditumpah pada suatu tempat
penyimpanan yang dirancang khusus, anaerob berbentuk tabung yang dikenal
dengan nama silo. Bentuk bagian bawah dari silo ini biasanya berbentuk kerucut
dengan posisi yang runcing berada di bawah sehingga bahan pakan atau
pakan ternak unggas akan mengumpul ke bawah. Untuk Proses penyimpanan
dan pembongkarannya memerlukan bantuan sistem transpor (conveyor) yang
dijalankan secara otomatis dengan menggunakan tenaga listrik. Penyimpanan
cara ini biasanya dilakukan untuk bahan pakan yang berbentuk biji bijian,
seperti jagung kuning, kedelai, sorgum, gandum, dan lain lain.
4. Penyimpanan bahan pakan dan pakan ternak unggas dalam bentuk curah di
dalam tengki
Penyimpanan bahan pakan dan pakan ternak unggas dalam bentuk
curah di dalam tengki merupakan suatu penyimpanan yang biasanya digunakan
untuk penyimpanan bahan pakan dan pakan bentuk cair. Adapun sebagai
contoh dari bahan pakan dan pakan yang cair ini adalah tetes (molasses) dan
minyak nabati. Untuk penyimpanan cara ini biasanya tengki tersebut dilengkapi
dengan pompa supaya mempermudah dalam proses pengeluaran bahan yang
akan digunakan dalam pembuatan pakan ternak unggas tersebut.
5. Penyimpanan bahan pakan dan pakan ternak unggas dalam bentuk lain
Penyimpanan bahan pakan dan pakan ternak unggas tersebut tidak
selalu menggunakan kemasan bentuk karung. Ada kalanya penyimpanan bahan
pakan dan pakan ternak unggas tersebut pengemasannya dengan memakai
kotak atau dus, kaleng, botol maupun drum. Bahan bahan yang dikemas ini
biasanya terdiri dari obat obatan, vaksin, vitamin, dan asam amino. Untuk bahan
jenis ini sistem penyimpanannya sama seperti penyimpanan di dalam gudang,
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
169
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Sumber:BukuTeksBahanAjarsiswa,Agribisnispakanternakunggas,2013
AGRIBISNIS TERNAK
170 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
171
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
pakan yang ditumpuk tersebut, maka harus diberi jalan. Pemberian jalan di antara
tumpukan bahan pakan dan pakan tersebut bertujuan supaya mempermudah
dalam pengaturan keluar masuknya bahan pakan dan pakan ternak unggas,
mempermudah dalam pengontrolan terhadap bahan pakan dan pakan, supaya
kelihatannya lebih rapi serta bertujuan untuk pengaturan sirkulasi udara. Dalam
pengaturan tata letak untuk tempat bahan pakan dan pakan ternak unggas tersebut
sangat erat hubungannya dengan bahan pakan yang masuk untuk disimpan dan
bahan pakan yang keluar untuk disalurkan maupun dipasarkan. Biasanya sistem
yang digunakan untuk pemasukan dan pengeluaran dari bahan pakan atau pakan
ternak unggas ini adalah sistem FIFO. Sistem FIFO (First In First Out) ini maksudnya
adalah bahan pakan atau pakan yang pertama masuk maka bahan pakan tersebut
yang dikeluarkan atau didistribusikan dahuluan. Gambar dinbawah ini merupakan
perencanaan tata letak penenpatan bahan pakan dan pakan ternak unggas.
Bahan pakan atau pakan ternak unggas yang disimpan dengan memakai
atau menggunakan karung sebagai alat pengemas maka penyimpanan atau
penumpukannya bisa memakai sistem pallet. Untuk sistem pallet ini menggunakan
atau memakai model kunci lima untuk penumpukannya. Penumpukan dengan
menggunakan sistem kunci lima ini merupakan penyusunan koli-koli pada
tumpukan di gudang dengan posisi 3 koli disusun secara berjajar dan 2 koli disusun
secara berurut. Forklif merupakan suatu alat yang digunakan untuk membantu
proses pemindahan, penyimpanan, dan pembongkaran bahan pakan atau pakan
ternak unggas. Untuk tenaga manusia dalam hal ini juga sangat berperan yaitu
pada pakan jadi biasanya penumpukan dilakukan di tempat pengemasan yang
selanjutnya dipindahkan dengan bantuan alat forklif.
AGRIBISNIS TERNAK
172 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan:
1. Tumpukan dari bahan pakan atau pakan
2. Palet yang terbuat dari kayu
3. Lantai semen/cor
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
173
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
174 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 9.11. Penyimpanan Pakan di atas Falet (√) Benar dan Tanpa Alas Falet (X) Salah
Sumber: http://portal.bangkabaratkab.go.id/content/teknologi-penyimpanan-pakan
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
175
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
176 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
177
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
178 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
179
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
AGRIBISNIS TERNAK
180 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
logam berat.
Hal terpenting dalam penyimpanan bahan pakan dan pakan yakni sebagai
berikut.
a. Kebersihan ruangan
b. Keluar masuk barang/pakan
Pengeluaran pakan dari tempat penyimpanan pakan agar diatur
sedemikian rupa sehingga pakan tidak terlalu lama di penyimpanan.
Penyimpanan pakan yang terlalu lama akan menurunkan kualitas dari pakan
tersebut. Berdasarkan pengalaman di lapangan bahwa kerusakan bahan pakan
terjadi setelah satu bulan bahan tersebut disimpan. Faktor yang memengaruhi
penyimpanan pakan adalah tipe atau jenis pakan, periode atau lama
penyimpanan, metode penyimpanan, temperatur, kandungan air, kelembaban
udara, dan komposisi zat-zat makanan.
c. Ukuran bantalan kayu dan posisi penumpukkan bahan/pakan.
1) Ketinggian tumpukan berpengaruh terhadap kerapatan tumpukan,
kerapatan pemadatan tumpukan, tingkat kehalusan dan ketahanan
benturan pakan yang berbentuk pellet.
2) Lama masa simpan berpengaruh terhadap kerapatan tumpukan,
kerapatan pemadatan tumpukan, tingkat kehalusan, dan ketahanan
LEMBAR PRAKTIKUM
A. Judul : Melakukan Penyimpanan Bahan Baku Pakan dan Pakan
Ternak Unggas.
B. Tujuan : Siswa dapat melakukan penyimpanan bahan baku pakan
dan pakan ternak unggas bedasarkan prosedur atau tata
cara penyimpanan bahan baku pakan dan pakan ternak
unggas.
C. Waktu : 6 JP 45 menit
D. Keselamatan kerja:
a. Gunakan dan pakai perlengkapan K3 (Wear pack, masker, sarung tangan).
b. Berhati hatilah dalam memakai bahan dan peralatan yang dapat
menimbulkan bahaya.
c. Kerjakanlah dengan sungguh sungguh dan dengan penuh rasa tanggung
jawab.
E. Alat dan bahan :
F. Alat :
a. ATK
b. Plastik ukuran 1 Kg
c. Timbangan
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
181
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
LEMBAR PRAKTIKUM
H. Langkah Kerja :
1. Bentuklah kelompok dengan jumlah anggota 4 atau 5 orang!
2. Peralatan dan bahan yang akan digunakan disiapkan dengan lengkap!
3. Lakukan penyimpanan sampel bahan baku pakan atau pakan ternak
unggas dengan metode stafel dan kunci 5!
4. Foto hasil kerja anda.
5. Catat data / informasi hasil praktik anda!
CAKRAWALA
SILO
JELAJAH INTERNET
AGRIBISNIS TERNAK
182 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
JELAJAH INTERNET
https://id.wikipedia.org/wiki/Silo
https://www.peternakankita.com/cara-simpan-bahan-pakan-ternak/
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Pada bab ini kalian sudah memahami dan mengetahui tentang penyimpanan
bahan baku pakan dan pakan ternak unggas. Tugas kalian, carilah informasi
mengenai gudamg penyimpanan bahan baku pakan dan pakan ternak unggas yang
ada di sekitar daerah tempat tinggal anda. Buat laporan tentang kegiatan yang
anda lakukan , kemudian kumpulkan pada guru pengampu.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
183
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab IX ini, Anda tentu menjadi paham tentang penyimpanan
bahan pakan dan pakan ternak unggas. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
pada bab kesembilan, mana yang menurut Anda paling sulit dipahami? Coba Anda
untuk mengulang membaca dan memahami materi sebelumnya serta diskusikan
dengan teman maupun guru Anda, karena dengan memahami bab ini kalian akan
sangat terbantu dalam memahami materi-materi berikutnya. Setelah mempelajari
materi ini, maka coba kalian jawab dari pertanyaan dibawah ini :
1. Pertanyaan:
Kegiatan kegiatan apa saja yang bisa kalian perbuat yang
berhubungan dengan materi penyimpanan bahan baku pakan dan
pakan ternak unggas ini?
Jawaban:
AGRIBISNIS TERNAK
184 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
REFLEKSI
2. Pertanyaan:
Apa saja pengalaman baru yang kalian peroleh setelah mempelajari
pelajaran mengenai penyimpanan bahan baku pakan dan pakan ternak
unggas ini?
Jawaban:
3. Pertanyaan:
Tuliskan keuntungan yang kalian dapat setelah mempelajari materi
penyimpanan bahan pakan dan pakan ternak unggas ini?
Jawaban:
4. Pertanyaan:
Adakah kalian menemukan hal hal yang menarik setelah mempelajari
materi penyimpanan bahan pakan dan pakan ternak unggas ini?
Jawaban:
5. Pertanyaan:
Adakah aspek yang menarik yang bisa kalian kembangkan didalam
materi penyimpanan bahan baku pakan dan pakan ternak unggas ini?
Jawaban:
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
185
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
BAB
STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN PAKAN
X TERNAK UNGGAS
BAB X STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN PAKAN
TERNAK UNGGAS
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
Studi kelayakan, peluang usaha, resiko usaha, pasar, pakan, analisis usaha,
ternak unggas.
AGRIBISNIS TERNAK
186 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENDAHULUAN
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
187
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
datang tidak dapat di prediksi shingga perlu melakukan studi kelayakan untuk
memperkecil resiko atau dengan kata lain untuk meminimalkan resiko yang
akan dihadapi pada masa mendatang.
2. Memudahkan perencanaan
Studi kelayakan usaha dilakukan untuk memprediksi apa yang terjadi
pada masa yang akan datang sehingga dapat mempermudah dalam melakukan
perencanaan. Perencanaan tersebut meliputi berikut ini.
a. Berapa jumlah dana yang diperlukan, dana ini merupakan besaran dana yang
di butuhkan untuk menjalankan usaha tersebut dan modal dari mana yang
akan di manfaatkan, bisa berasal dari modal sendiri atau memanfaatkan
modal pinjaman dari lembaga keuangan atau bantuan dari permodalan
pemerintah.
b. Kapan usaha akan dijalankan, hal ini menyangkut waktu di mulainya sebuah
usaha tersebut.
c. Lokasi usaha.
Dalam membangun sebuah usaha lokasi usaha memberikan kontribusi
besar terhadap keberhasilan sebuah usaha. Dengan lokasi usaha yang ideal
membuat usaha akan lebih mudah berkembang. Persyaratan dalam menentukan
lokasi sebuah usaha diantaranya lokasi sebuah usaha tidak terlalu jauh dari
sumber bahan baku, tersedia tenaga kerja yang cukup, sarana transportasi
yang memadai, dan usaha yang kita lakukan tidak mengganggu kehipun sosial
masyarakat setempat. Misalnya usaha ternak ayam broiler, tidak menempatkan
kandang ayam dekat dengan pemungkiman penduduk.
3. Siapa yang akan melakukan usaha tersebut
Dalam hal ini kita perlu mempertimbangkan tenaga kerja yang
akan kita pakai. Dalam skala kecil dalam usaha ini tenaga kerja yang akan di
pakai adalah tenaga kerja dalam keluarga, tapi dalam skala besar, kita sudah
harus menentukan tenaga kerja yang akan melakukan kegiatan usaha berapa
jumlahnya sehingga usaha dapat berjalan sesuai dengan perencanaaan.
4. Untuk memudahkan pengendalian usaha
Apabila terjadi suatu penyimpangan, maka akan mudah memperbaikinya
sehingga kita dapat langsung untuk mengendalikannya sehingga tidak terlalu
jauh terjadi penyimpangan.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
189
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
yang akan di hadapi. Hal ini akan sangat membantu dalam mempersiapkan
perencanaan yang matang seperti biaya-biaya tak terduga.
3. Menambah kepercayaan diri
Sebuah studi kelayakan yang detail dan akurat dapat memberikan
kepercayaan diri kepada pengusaha untuk mengembangkan usahanya. Hal ini di
karenakan telah memperhitungkan kelayakan bisnis yang akan dijalankan. Hal
ini akan memudahkan dalam merealisasikan setiap perencanaan pengembangan
usaha. Selain itu studi kelayakan juga dapat membantu dalam mengevaluasi
semua kegiatan usaha yang di lakukan.
4. Keuangan dan permodalan
Studi kelayakan usaha memberikan gambaran berapa modal yang di
butuhkan untuk memulai sebuah usaha. Hal yang menjadi salah satu penyebab
kegagalan sebuah usaha adalah modal yang tidak memadai. Mamfaat dari studi
kelayakan bisnis sangat di rasakan oleh berbagai pihak terutama para pihak
yang berkepentingan terhadap usaha yang akan dijalankan. Hasil penelitian
yang dianggap layak harus dapat dipertanggungjawabkan, agar tidak ada pihak
yang dirugikan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap studi kelayakan
yakni sebagai berikut.
a. Investor
Investor adalah pihak yang menanamkan modal kesebuah
perusahaan. Laporan studi kelayakan bisnis berguna bagi investor untuk
menentukan seberapa modal yang akan ia tanam di sebuah perusahaan. Hasil
studi kelayakan bisnis yang baik akan membuat investor berani menanamkan
modal yang besar. Sebaliknya, hasil studi kelayakan bisnis yang buruk akan
membuat investor menghindari menanam modal pada sebuah perusahaan.
b. Pihak kreditor
Bagi perusahaan yang membutuhkan modal besar, pelaku bisnis
biasanya mengajukan pinjaman pada pihak bank. Bank sebagai kreditor akan
menggunakan laporan studi kelayakan bisnis sebagai dasar pengambilan
keputusan apakah memberikan pinjaman atau tidak memberikan pinjaman
ke suatu perusahaan. Hasil studi kelayakan bisnis yang bagus akan
meningkatkan kepercayaan kreditor pada pengusaha.
c. Pihak manajemen perusahaan
Pihak manajemen perusahaan memerlukan laporan studi kelayakan
bisnis sebagai indikator atas manajemen yang telah diterapkan selama
ini. Studi kelayakan bisnis juga berguna bagi pihak manajemen untuk
mengetahui besaran dana yang akan dibutuhkan serta dapat pula digunakan
sebagai pedoman dalam melaksanakan atau mengolah proyek masa depan.
d. Pihak pemerintah
Suatu bisnis memerlukan izin dari pemerintah untuk kepentingan
legalitas. Hasil studi kelayakan bisnis dapat digunakan oleh pemerintah
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dalam memberikan izin usaha.
e. Pihak Masyarakat
Suatu usaha tidak hanya membutuhkan izin dari pemerintah, namun
dari masyarakat yang berada di sekitar lokasi usaha. Studi kelayakan bisnis
dapat digunakan oleh masyarakat untuk meninjau apakah sebuah badan
AGRIBISNIS TERNAK
190 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
2) Tahap pelaksanaan
Setelah semua rencana siap, maka langkah selanjutnya
adalah merealisasikan semua rencana yang telah disusun. Jika proses
pembangunan bisnis dapat berjalan dengan lancar, maka tahap
selanjutnya hanyalah tinggal melakukan operasional bisnis secara
rutin.
FC
BEP unit =
P-VC
Keterangan :
FC = Biaya tetap
P = Harga Jual per unit
VC = Biaya variable per unit
MATERI PEMBELAJARAN
Di mana :
NPV adalah Net Present Value
PVb adalah PV kas masuk (benefit)
PVc adalah PV kas keluar (cost)
Dengan kriteria :
Jika NPV > 0, maka industri atau investasi dapat dikatakana layak
Jika NPV <0 maka industri atau investasi tidak layak.
Jika NPV = 0 dapat dikatakana secara hitungan ekonomis perlu
diabaikan.
Dengan kriteria :
B/C Ratio > 1 maka, industri tersebut layak untuk dikembangkan
B/C Ratio< 1 maka, Industri tersebut tidak layak untuk dikembangkan.
NPV1
IRR = I1 + X ( I1- I2 )
NPV1 – NPV2
Di mana :
I1 = Adalah tingkat bunga terendah
I2 = Adalah tingkat suku bunga tertinggi
NPV1 merupakan jumlah nilai sekarang yang dihasilkan melalui
perhitungan tingkat bunga terendah.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
195
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
MATERI PEMBELAJARAN
Dengan kriteria:
Jika IRR > 0, Maka investasi layak dijalankan tapi jika sebaliknya IRR
= 0 maka investor boleh memilih melakukan investasi atau tidak
melakukan sama sekali.
LEMBAR PRAKTIKUM
AGRIBISNIS TERNAK
196 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
LEMBAR PRAKTIKUM
D. Langkah praktik
1. Mendeskripsikan peluang usaha
2. Membuat perencanaan usaha
3. Menghitung analisis finansial sebuah usaha
a. Menghitung BEP
b. Menghitung NPV
c. Menghitung B/C Ratio
d. Menghitung IRR
e. Menghitung PP
4. Menyusunnya dalam bentuk laporan hasil studi kelayakan usaha
CONTOH SOAL
KUNCI JAWABAN
1. Studi kelayakan usaha merupakan suatu kegiatan yang mempelajari
secara mendalam tentang suatu usaha yang akan dijalankan dalam rangka
menentukan layak atau tidaknya sebuah usaha dijalankan.
2. Tujuan kelayakan usaha
a. Menghindari resiko kerugian
b. Memudahkan perencanaan
c. Menentukan lokasi usaha
d. Memudahkan pengendalian
3. Manfaat studi kelayakan
a. Memahami peluang
b. Menguji konsep bisnis
c. Menambah kepercayaan diri
d. Menggambarkan keuangan dan modal
4. Di ketahui
Fc = Rp. 60.000.000.-
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
197
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
CONTOH SOAL
P = Rp. 450.000.-
VC = Rp. 300.000.-
FC
BEP unit =
P-VC
60.000.000
BEP unit =
450.000 – 300.000
60.000.000
= = 400 unit
150.000
Jadi perusahaan ini harus dapat memproduksi 400 unit untuk mencapai BEP.
5.
Diketahui produksi 3000 unit.
Maka biaya variable yang di butuhkan 3000 X Rp 300.000
= Rp. 900.000.000.-
Biaya tetap = Rp. 60.000.000.-
Total biaya adalah +
Rp. 960.000.000.-
Total pendapatan = 3000 unit X Rp. 450.000.-
= Rp. 1.350.000.000.-
Di Tanya
a. NPV = PVb - PVc
= Rp. 1.350.000.000 - Rp. 960.000.000.-
= Rp. 390.000.000.- > 0 di nyatakan layak
PVb
b. B/C Ratio =
PVc
Rp. 1.350.000.000.-
B/C Ratio =
Rp. 960.000.000.-
= 1.406.
AGRIBISNIS TERNAK
198 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
CAKRAWALA
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
199
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
JELAJAH INTERNET
Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai analisis studi kelayakan usaha atau
bisnis dapat mempelajari secara mandiri melalui internet. Di internet dapat lebih
jauh mencari tentang konsep-konsep tersebut disertai penjelasannya. Beberapa
website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman
kalian tentang analisis studi kelayakan usaha adalah sebagai berikut:
https://grapadimedan.blogspot.com/
TUGAS MANDIRI
AGRIBISNIS TERNAK
200 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab X ini anda tentu telah menjadi paham tentang analisis
studi kelayakan sebuah usaha dan menerapkannya jika ingin mendirikan sebuah
usaha atau mengembangkan sebuah atau lebih jenis usaha. Sehingga dapat
memutuskan usaha yang mana yang lebih menguntungkan secara financial atau
secara social ekonomi. Mana hal yang menurut Anda yang paling sulit di pahami?
coba kalian diskusikan dengan teman maupun guru Anda.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
201
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
A. PILIHAN GANDA
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x)!
1. Bentuk ransum yang halus, dapat digunakan untuk semua umur ayam, harganya
pun tidak terlalu mahal dan mudah diserap usus unggas, merupakan kelebihan
dari pakan bentuk....
a. Pellet
b. Mash
c. Pecah
d. Butiran
e. Crumble
2. Mesin giling yang digunakan untuk menggiling atau menghaluskan bahan pakan
dari partikel yang besar menjadi kecil adalah….
a. Grinder
b. Mixer
c. Grinding
d. Mixing
e. Heller
3. Dibawah ini adalah zat zat makanan yang dibutuhkan oleh unggas untuk tumbuh
dan berkembang adalah....
a. Air, karbohidrat, lemak, jagung, protein, mineral.
b. Tepungikan, air, mineral, lemak, karbohidrat, dan vitamin.
c. Protein, molases, lemak, karbohidrat, vitamin, dan air.
d. Air, karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin.
e. Air, dedak, protein, mineral, karbohidrat, dan vitamin.
4. Mesin pencampur bahan-bahan pakan yang digunakan untuk proses produksi
pakan agar menjadi homogen adalah....
a. Crusher Mill
b. Burr Mill
c. Mixer
d. Roller Mill
e. Combination Mill
5. Di bawah ini yang merupakan 3 jenis bentuk pakan ternak yang paling tepat ialah
...
a. Bentuk tepung dan pallet
b. Bentuk mash, tepung, dan crumble
c. Bentuk mash, pallet, dan pecahan
d. Bentuk pellet, mash, dan crumble
e. Bentuk pecahan,butiran, dan pellet
6. Pakan berbentuk silinder yang berasal dari pencetakan bahan-bahan baku pakan
dengan menggunakan mesin sehingga menjadi bentuk silinder atau potongan
kecil dengan diameter, panjang, dan derajat kekerasan yang berbeda, merupakan
pakan bentuk....
a. Mash
b. Tepung
AGRIBISNIS TERNAK
202 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
c. Crumble
d. Butiran
e. Pellet
7. Perhatikan pernyataan berikut
(i) Kandungan bahan pakan
(ii) Harga bahan pakan
(iii) Lokasi
(iv) Ketersediaan bahan pakan
(v) Pengelola
Yang merupakan faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan bahan pakan
ternak unggas adalah....
a. (i) , (iii) dan (iv)
b. (i) , (ii) dan (iv)
c. (ii) , (iii) dan (v)
d. (i), (ii), dan (v)
e. (iii) , (iv) dan (v)
8. Di dalam daging unggas terdapat asam amino yang berjumlah . . . jenis. Dari asam
amino tadi ada …. jenis yang tidak dapat di sintesiskan.
a. 22 , 10
b. 20 , 12
c. 21 , 12
d. 21 , 20
e. 22 , 12
9. Ukuran pellet untuk ayam pedaging periode starter dan finisher adalah….
a. 1,9 cm
b. 1,5 cm
c. 1,2 cm
d. 1,6 cm
e. 1,7 cm
10. Faktor faktor yang mempengaruhi kualitas pellet diantaranya adalah formulasi,
pengaruhnya sebesar .... %
a. 10 %
b. 20 %
c. 30 %
d. 40 %
e. 50 %
11. Dalam pembuatan pellet diperlukan penambahan air 10 – 20 %, penambahan air
ini bertujuan untuk....
a. Menambah kadar air dalam pakan
b. Meratakan bahan pakan
c. Meratakan nutrisi pakan
d. Meningkatkan daya cerna pakan
e. Melunakkan adonan pakan
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
203
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
12. Dibawah ini merupakan faktor faktor yang mempengaruhi kualitas pellet,
kecuali....
a. Formulasi
b. Ukuran partikel
c. Cetakan dari mesin pellet
d. Pemasaran pellet
e. Pendinginan
13. Suatu sistem yang disusun sedemikian rupa untuk mempersiapkan barang/
produk agar dapat didistribusikan, dijual, disimpan dan digunakan, merupakan
pengertian dari….
a. Penyimpanan
b. Penggilingan
c. Pengalengan
d. Peletting
e. Pengemasan
14. Bahan kemas yang langsung mewadahi bahan pakan, merupakan kemasan….
a. Sekunder
b. Tersier
c. Kuartener
d. Primer
e. Fleksibel
15. Pengemasan dengan menggunakan tangan tanpa bantuan alat atau mesin
merupakan cara pengemasan ....
a. Mekanik
b. Mekanis
c. Manual
d. Otomatis
e. Semi mekanik
16. Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pengemasan bahan pakan dan
pakan ternak unggas, kecuali….
a. Etika
b. Kepentingan pribadi
c. Sifat produk
d. Analisis pasar
e. Kemasan saingan
17. Biaya untuk kemasan umumnya lebih kurang….% dari harga jualnya
a. 20 %
b. 50 %
c. 60 %
d. 70%
e. 80 %
18. Bahan kemasan untuk mengemas vaksin, biasanya adalah….
a. Alumunium
b. Kraft
c. Kertas glassine
AGRIBISNIS TERNAK
204 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
d. Kertas greaseproof
e. Botol kaca
19. Pakan yang baik harus disimpan dalam jangka waktu kurang dari….hari
a. 13 hari
b. 40 hari
c. 33 hari
d. 50 hari
e. 60 hari
20. Cara menyimpan bahan pakan dan pakan yang aman maka kadar air bahan pakan
sebaiknya kurang dari….%
a. 17 %
b. 13 %
c. 23 %
d. 33 %
e. 31 %
21. Perhatikan pernyataan berikut !
(i) Bahan baku pakan disimpan di gudang menggunakan palet
(ii) Kadar air bahan pakan kurang dari 17%
(iii) Menyusun bahan baku seperti tumpukan bata
(iv) Memeriksa hama di sekitar bahan baku
(v) Pakan yang baru dating digunakan terlebih dahulu
(vi) Memeriksa kelembapan palet
Pernyataan yang merupakan cara menyimpan bahan pakan yang aman adalah . . .
a. (i) , (ii) , (iv) , (vi)
b. (i) , (iii) , (iv) , (v)
c. (ii) , (iv) , (v) , (vi)
d. (i) , (iii) , (iv) , (vi)
e. (i) , (ii) , (v) , (vi)
22. Di bawah ini yang tidak merupakan cara penyimpanan bahan baku pakan ialah....
a. Penyimpanan dalam bentuk curah di silo
b. Penyimpanan dalam kemasan di gudang
c. Penyimpanan dalam karung di silo
d. Penyimpanan dalam curah di tangki
e. Penyimpanan dalam curah di dalam gudang
23. Sistem penumpukan/penggudangan bahan baku pakan ialah . . .
a. Sistem FIFO dan Pallet
b. Sistem Staffel dan Pallet
c. Sistem Kunci lima dan Forklift
d. Sistem Staffel dan manual
e. Sistem Manual dan Kunci tiga
24. Faktor-faktor yang tidak menyebabkan kerusakan bahan baku pakan kecuali . . .
a. Turun naiknya suhu dan kelembapan
b. Tingginya kadar air
c. Pengaruh benturan
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
205
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
d. Pengaruh sistem FIFO
e. Serangan Coleoptera
25. Bahan pakan dan pakan yang retak, terbelah merupakan kerusakan …
a. Kerusakan fisik-mekanik
b. Kerusakan kimiawi
c. Kerusakan fisiologik
d. Kerusakan mikrobiologik
e. Kerusakan biologik
26. Diketahui biaya tetap produksi (FC) pakan ternak ungags sebesar Rp. 3.000.000.-
dengan biaya variable (VC) tiap karung adalahRp. 30.000.- dengan harga jual per
karung sebesar Rp. 60.000.- untuk mencapai titik impas maka jumlah produk
pakan ternak yang harus terjual adalah....
a. 10 karung
b. 100 karung
c. 20 Karung
d. 110 karung
e. 120 karung
27. Dari soal no 26, jika penjualan yang dilakukan selama 1 bulan sebanyak 300
karung maka BC ratio yang diperoleh adalah….
a. 1,3
b. 1,2
c. 1,4
d. 1,5
e. 1,6
28. Orang atau Lembaga yang memiliki sejumlah dana dan menanamkan dananya
secara langsung dalam suatu proyek investasi dengan mendapatkan kompensasi
berupa deviden disebut sebagai....
a. Kreditor
b. Investor
c. Pemegang saham
d. Pemilik perusahaan
e. Manajemen perusahaan
29. Yang bukan merupakan pihak pihak yang berkepentingan terhadap laporan
analisis kelayakan usahaa dalah....
a. Para pemimpin perusahaan
b. Pemasok
c. Pemilik perusahaan
d. Pemerintah
e. Investor
30. Yang tidak termasuk garis besar laporan studi kelayakan adalah…
a.Aspek pasar
b.Aspek Teknis
c. Sejarah sponsor
d.Aspek lingkungan
e.Aspek sosial
AGRIBISNIS TERNAK
206 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
B. URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pakan bentuk mash, pakan bentuk crumble,
dan pakan bentuk pellet!
2. Sebutkan contoh bahan pakan sumber karbohidrat, sumber protein, lemak, mineral,
dan vitamin, masing masing 5 buah!
3. Jelaskan 5 tujuan dari pengemasan bahan pakan dan pakan ternak unggas!
4. Jelaskan 5 kerusakan yang timbul akibat penyimpanan bahan baku pakan dan
pakan ternak unggas!
5. Jelaskan tahapan demi tahapan yang dilalui dalam studi kelayakan sebuah usaha!
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
207
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi. R.1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Amrullah, I. K. 2003. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunung budi. Kompleks IPB:
Bogor.
Ardana I.B 2009. Ternak Broiler (Manajemen Produksi dan Penyakit). Cetakan I. Swasta
Nulus: Denpasar- Bali.
https://docplayer.info/69903680-Manajemen-pemberian-pakan-ayam-broiler.html
https://pakanternak.fapet.ugm.ac.id/2017/09/19/macam-bahan-pakan-ternak-
sumber-energi-protein-dan-vitamin/
Johari, S. 2004. Sukses Beternak Ayam Ras Petelur. Agromedia Pustaka: Jakarta.
Karmidi JSM. 2012. Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Ayam Broiler Pola Kemitraan
Inti Plasma [Jurnal]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Kushartono B. 1996. Pengendalian Jasad Pengganggu Bahan Pakan Ternak Selama
Penyimpanan. Prosiding Lokakarya Fungsional Non Penelitian. Pusat Penelitian
dan Pengembangan Peternakan. Hal. 94-97
NRC. 1994. Nutrien Requirements of Poultry. Natinal Academic Press: Washington, D.C
Nuryati, T. 2013. Agribisnis Pakan Ternak Unggas. Buku Teks Bahan Ajar Siswa.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia: Jakarta.
Saenong S. 1988. Teknologi Benih Jagung dalam Jagung. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Pangan. Hal. 163-184.
Sihombing A. 2012. Gudang Pakan Ayam Yang Baik. Balai Pembibitan Ternak Unggul
Sapi Dwiguna dan Ayam: Sembawa.
AGRIBISNIS TERNAK
208 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
DAFTAR PUSTAKA
Sinurat, A.P. 2000. Penyusunan ransum ayam buras dan itik. Pelatihan proyek
pengembangan agribisnis peternakan, Dinas Peternakan DKI: Jakarta, 20 Juni
2000.
Sudaryani dan Santoso. 2000. Pemeliharaan Ayam Ras Petelur di Kandang Baterai.
Penerbit PT. Penebar Swadaya: Jakarta.
Zakariah, A. 2013. Mixing: Sebuah Tahapan Proses Fabrikasi Pakan Ternak. http://
maskarizakariah.blogspot.co.id/2013/04/mixing-sebuah-tahapan-proses-
fabrikasi.html. Diakses desember 2019.
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
209
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
GLOSARIUM
AGRIBISNIS TERNAK
210 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
GLOSARIUM
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
211
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 1
AGRIBISNIS TERNAK
212 UNGGAS
AGRIBISNIS PAKAN
TERNAK UNGGAS
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 2
AGRIBISNIS TERNAK
UNGGAS
213