Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Shiddiq Iskandar

Mata Pelajaran : ADPU4410/Kebijakan Publik


Jurusan : 50/Ilmu Administrasi Negara
Fakultas : Fakultas Ilmu Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UPBJJ : 50/Samarinda
Tugas :2

Perumusan Agenda Pemerintahan dan Isu Pengajuan Masalah


Penyusunan agenda merupakan proses dimana permasalahan dan alternatif penyelesaian
permasalahan yang telah mendapat atau kehilangan perhatian dari publik atau elit, yang dimana
persaingan kelompok untuk menyusun agenda sangat keras dan ketat dikarenakan tidak adanya
lembaga sosial dan politik yang memiliki kemampuan untuk menyajikan segala kemungkinan alternatif
pemecahan permasalahan terhadap semua masalah yang ada pada suatu saat. Oleh karena itu, dalam
penyusunan agenda kebijakan, kelompok-kelompok tersebut harus berjuang bersama dengan kelompok
lainnya agar masalah-masalahnya tetap berada di antara masalah-masalah yang lain sehingga mampu
berbagi ruang terbatas dalam agenda kebijakan dan dalam situasi kritis yang dapat membawa masalah
mereka ke posisi utama dalam agenda kebijakan pemerintah.
Namun pada kenyataannya, tidak semua jenis masalah bisa masuk kedalam agenda
pemerintahan yang untuk selanjutnya akan dibahas dan dicarikan solusinya. Hal ini menjadi masalah
bagi pihak-pihak yang mengalami permasalahan tersebut, yang mengakibatkan matinya masalah itu
dan tidak terpecahkannya masalah tersebut ataupun menjadi suatu kebiasaan yang buruk di tengah-
tengah masyarakat yang akan merugikan masyarakat dan pemerintah itu sendiri. Ada beberapa
pendapat para ahli tentang mengapa hal tersebut terjadi.
Puentes Markides (2007) mengemukakan bahwa ada beberapa masalah dan hambatan mengapa
suatu isu atau masalah tidak dapat masuk dalam agenda kebijakan pemerintah, yaitu:
1. Adanya konflik dan kesalahan dalam mendefinisikan masalah. Terkadang masalah yang terjadi
dimasyarakat belum bisa dipahami dengan baik oleh seluruh pihak, makanya terjadi kesalahan
dalam perumusan masalah yang terjadi dalam pembahasan bersama
2. Penjejalan atau pendesakan oleh masalah-masalah lain. Seringkali pemerintah mempunyai
sedemikian banyak permasalahan yang harus dicarikan solusinya, terutama permasalahan yang
darurat, sehingga banyak masalah-masalah yang tidak terlalu darurat tidak dimasukkan kedalam
agenda kebijakan
3. Masalah tidak dinilai atau tidak diakui sebagai masalah yang relevan. Terkadang masalah yang
ada dalam masyarakat belum tentu menjadi wewenang pemerintah yang bersangkutan, sehingga
hanya bagian pemerintah yang mempunyai wewenang yang menjadi masalah saja yang bisa
diterima oleh pemerintah untuk dibahas dalam agenda kebijakan pemerintah
4. Masalah tidak dilihat sebagai urusan negara yang resmi. Terkadang masalah yang ada dalam
masyarakat belum tentu bisa didiskusikan oleh pemerintah, dikarenakan jangkauan wewenang
pemerintah yang tidak sampai ke masalah yang bersangkutan, sehingga masalah tersebut bisa
dikatakan sebagai urusan yang tidak resmi, sampai pemerintah mau membahas hal yang
bersangkutan.
5. Pemerintah tidak ingin membuat keputusan terkait masalah tersebut. Seringkali pemerintah
hanya mengabaikan permasalahan tersebut dikarenakan karena ketidakinginan atau keengganan
dari pemerintah yang bersangkutan untuk membahas masalah tersebut, yang seringkali
membahayakan reputasi pemerintah karena masyarakat menganggap bahwa pemerintah
mengabaikan nasib rakyatnya,
Sedangkan menurut pandangan Kingdon dalam pendekatan model penyusunan Multiple
Streams-nya menjelaskan bahwa penyebab banyaknya masalah yang tidak atau tidak bisa dibawa
masuk ke agenda kebijakan pemerintah dikarenakan pandangan pemerintah sebagai arena dengan tiga
aliran/arus yang terpisah secara simultan melakukan aktivitas menuju ke arah tertentu yang dengan
penyusunan agenda kebijakan, diarahkan ke arah yang sama, yang dari hal masalah tersebut tidak bisa
dicapai. Tiga arus yang dia maksudkan adalah:
1. The Problem Stream, kondisi yang menimbulkan krisis yang dipilih oleh pembuat kebijakan
dan diinterpretasikan sebagai masalah yang potensial
2. The Policy Stream, berbagai alternatif pemecahan masalah yang potensial dan diterima oleh
publik sebagai solusi yang tepat dalam mengatasi masalah.
3. The Political Stream, adanya perhatian, kepentingan, dan dukungan dari pihak:pemerintah,
publik, politisi, swasta, tokoh-tokoh masyarakat dan sebagainya yang memberikan
pertimbangan yang serius terhadap masalah tersebut agar bisa mencapai status sebagai
agenda institusional, walaupun belum mencapai agenda kebijakan.

Dari sini, Kingdon menjelaskan bahwa untuk membesarkan kemungkinan untuk mencapai
agenda kebijakan pemerintah, masalah yang diperjuangkan tersebut harus senantiasa membesarkan
proses konvergensi ketiga arus tersebut terjadi secara bersama-sama. Hal ini akan mengakibatkan
jendela peluang kebijakan (Policy windows of opportunity) menjadi lebih terbuka, dan pemerintah bisa
membawa masalah tersebut dalam agenda kebijakan pemerintahannya. Dari sini, yang perlu menjadi
perhatian dalam mengajukan masalah tersebut ke pemerintah adalah dukungan dan peran dari pejabat
pemerintah secara langsung, sehingga seringkali pengaju-pengaju permasalahan tersebut lebih sering
mencari suara pejabat pemerintah daripada orang di luar pemerintah untuk memcepatkan dan
membesarkan peluan masalah tersebut untuk dibahas dalam agenda pemerintahan.

Sumber
Islamy, Muh. Irfan. (2018). Kebijakan Publik (Edisi Ke-2). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Kingdon, J.W. (1984). Agendas, Alternative and Public Policies. Boston: Little Brown
Puentes-Markides, C. (2007). Policy Analysis and Decision Making. Bridgetown: PAHOWHO

Anda mungkin juga menyukai