Bakteriofag
Bakteriofag
Bakteriofage ialah virus yang menginfeksi bakteri . Walaupun spektrum bakteri yang dapat
diinfeksi satu bakteriofage itu terbatas, banyaknya bakteriofage yang ada tak terhitung
jumlahnya itu maka sangat mungkin bahwa paling sedikit terdapat satu bakteriofage untuk
setiap tipe bakteri (Utomo, 2009).
Pengertian Bakteriofage – istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang
menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel)
Para ilmuwan kini memanfaatkan kombinasi virus-virus kecil, yang dikenal sebagai
bacteriophages, sebagai predator untuk menyerang dan mematikan virus-virus mematikan itu.
Menurut edisi terbaru jurnal Nature, para peneliti di perusahaan bioteknologi Kanada,
PhageTech, dan Universitas McGill, Montreal, menemukan bahwa kombinasi protein-protein
yang menghambat pertumbuhan bakteri dapat digunakan untuk mengembangkan obat
antibiotik baru.
Jing Liu dan koleganya menguji bakteri Staphylococcus aureus–penyebab paling utama penyakit
infeksi–untuk mengidentifikasi bagian-bagian berbahaya dari bacteriophage dan molekul-
molekul bakteri yang menjadi target virus.
Bacteriophage dan virus-virus lain tidak bisa “hidup” atau berkembang biak tanpa bersemayam
dalam sel-sel hidup, baik dalam tubuh tumbuhan, binatang, maupun bakteri. Dalam evolusinya,
phage mengembangkan protein-protein unik yang mengikat dan berinteraksi dengan protein-
protein sel yang kritis dalam bakteri, merupakan proses-proses metabolik kunci. Bertugas
menghajar bakteri dan menjadikannya sebagai pabrik yang memproduksi lebih banyak phage.
Tampak seperti kelopak monster yang berkaki banyak, phage menempel pada permukaan
sebagian besar S. aureus. Sekali nyantol, phage akan menyuntikkan DNA-nya ke dalam bakteri.
Kemudian, DNA menginstruksikan bakteri untuk memproduksi virus-virus baru secara massal.
Tidak sedikit S. aureus yang diproduksi jadi pecah dan mati. Replikasi baru phage ini akan terus
menyerang lebih banyak bakteri tempat mereka bersemayam.
Istilah bacteriophage sudah digunakan pada 1917 oleh ahli biologi mikro Prancis, Felix d’
Herelle, yang tercatat pertama kali mengidentifikasi virus sebagai parasit dalam bakteri. Tapi
penggunaan bacteriophage untuk menyembuhkan penyakit seperti infeksi staphylococcal dan
neonatal sepsis masih sangat terbatas dilakukan di Barat, sedangkan di bekas Uni Soviet,
selama beberapa dekade, terapi semacam itu sudah digunakan secara luas.
Syukurlah, saat ini penggunaan terapetik bacteriophage sudah mulai tercerahkan. Setelah
revolusi obat penisilin bergulir pada pertengahan abad ke-20, kepercayaan yang tinggi terhadap
antibiotik menjadi alternatif dan menjadi senjata pamungkas bagi berbagai obat yang memiliki
resistensi terhadap superbug.
Formula antibiotik baru yang menyerupai virus ini ternyata cukup efektif untuk menghajar virus-
virus induk yang ditemukan kebal terhadap antibiotik yang ada.
Meskipun bacteriophage bekerja menyerang bakteri-bakteri induk (host) dan belum menjadi
aplikasi antibiotik yang digunakan secara luas, para ilmuwan percaya bahwa mereka telah
memiliki jawaban terhadap salah satu krisis medis modern yang paling serius dewasa ini.[ps]