Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK III

JOB ANALYSIS AND THE TALENT MANAGEMENT PROCESS

Oleh :

Kelompok III

Hanafiah (2020522029)

Wira Rizki Wirman (2020522036)

Alvin Zamzami (2020522038)

Dosen Pengampu :

Dr. Rahmi Fahmy, SE, MBA

PROGRAM STUDI S2 MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2021
Proses Manajemen Talenta
  Manajer Tradisional melihat kegiatan  rekrutmen, seleksi , pelatihan, penilaian,
perencanaan karir, dan kompensasi ini sebagai serangkaian langkah:
1. Putuskan posisi apa yang akan diisi, melalui analisis pekerjaan, perencanaan personalia, dan
perkiraan .
2. Membangun kumpulan pelamar kerja, dengan merekrut kandidat internal atau eksternal.
3. Dapatkan formulir aplikasi dan mungkin lakukan wawancara penyaringan awal.
4. Gunakan alat seleksi seperti tes, wawancara, pemeriksaan latar belakang, dan ujian
fisik untuk mengidentifikasi kandidat yang layak.
5. Putuskan kepada siapa akan mengajukan penawaran.
6. Mengorientasikan, melatih, dan mengembangkan karyawan agar memiliki kompetensi untuk
melakukan pekerjaan mereka .
7. Menilai karyawan untuk menilai kinerja mereka.
8. Kompensasi karyawan untuk mempertahankan motivasi mereka.

Pandangan bertahap ini masuk akal, namun membutuhkan waktu yang panjang dalam
pelaksanaannya menyadari semua ini, tren saat ini adalah untuk melihat delapan kegiatan ini
tidak secara bertahap tetapi sebagai bagian dari upaya manajemen talenta yang terkoordinasi . 
manajemen talenta adalah sebagai proses yang holistik, terintegrasi dan berorientasi pada hasil
dan tujuan dari perencanaan, perekrutan, memilih , mengembangkan, mengelola, dan memberi
kompensasi kepada karyawan. Manajer yang mengambil pendekatan manajemen talenta
cenderung mengambil tindakan berikut dibawah ini:
1. Dia memulai dengan hasil dan bertanya, “untuk Perekrutan, pengujian, pelatihan,
atau membayar Pekerjaan, apa yang harus saya ambil untuk menghasilkan kompetensi
karyawan yang kita butuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan kita ?”
2. Dia memperlakukan aktivitas seperti perekrutan dan pelatihan sebagai hal yang saling
terkait. Misalnya, manajer mengetahui bahwa memiliki karyawan dengan keterampilan
yang tepat sangat tergantung pada perekrutan dan pelatihan seperti melakukan pengujian
pada pelamar
3. Karena manajemen bakat bersifat holistik dan terintegrasi, dia mungkin akan
menggunakan "profil" yang sama dari keterampilan, pengetahuan, dan perilaku manusia
yang diperlukan (“ kompetensi ”) untuk merumuskan rencana perekrutan pekerjaan seperti
untuk membuat seleksi,pelatihan ,penilaian , dan keputusan kompensasi untuk itu.
4. Dan, untuk memastikan semua kegiatan terfokus pada tujuan yang sama, manajer akan
mengambil langkah - langkah untuk mengkoordinasikan fungsi manajemen bakat (contoh
untuk rekrut dan pelatihan,). 

Perangkat Lunak Manajemen Talenta


Pengusaha menggunakan perangkat lunak manajemen talenta untuk membantu memastikan
bahwa manajemen talenta mereka diarahkan secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan SDM
perusahaan.

Dasar-dasar Analisis Pekerjaan


Analisis pekerjaan adalah prosedur menentukan tugas, posisi dan karakteristik perusahaan
dari orang-orang yang akan bekerja untuk mereka. Analisis pekerjaan menghasilkan informasi
tentang deskripsi pekerjaan(  daftar pekerjaan) dan  spesifikasi pekerjaan (orang seperti apa
yang akan direkrut untuk pekerjaan itu). Hampir setiap tindakan yang berhubungan dengan
personel— mewawancarai pelamar, dan melatih dan menilai karyawan, misalnya—
membutuhkan mengetahui apa yang diperlukan oleh pekerjaan itu dan sifat-sifat manusia apa
yang dibutuhkan seseorang untuk melakukan pekerjaan itu dengan baik. 
Supervisor atau spesialis sumber daya manusia biasanya mengumpulkan satu atau lebih
berikut jenis informasi melalui analisis pekerjaan:
 Aktivitas kerja . Informasi tentang aktivitas kerja aktual pekerjaan,
seperti:pembersihan ,menjual , mengajar, atau melukis. Daftar ini juga dapat mencakup
bagaimana, mengapa, dan ketika pekerja melakukan setiap aktivitas.
 Perilaku manusia . Informasi tentang perilaku manusia yang dibutuhkan pekerjaan, seperti
merasakan , berkomunikasi, mengangkat beban, atau berjalan jauh.
 Mesin, perkakas, peralatan, dan alat bantu kerja . Informasi tentang alat yang
digunakan,bahan yang diproses, pengetahuan yang ditangani atau diterapkan (seperti
keuangan atau hukum),dan layanan yang diberikan (seperti konseling atau perbaikan).
 Standar kinerja . Informasi tentang standar kinerja pekerjaan( misalnya : dalam hal
kuantitas atau tingkat kualitas untuk setiap tugas pekerjaan).
 Konteks pekerjaan  . Informasi tentang hal-hal seperti kondisi kerja fisik,jadwal kerja ,
insentif, dan, misalnya, jumlah orang dengan siapa yang karyawan biasanya akan
berinteraksi.
 Persyaratan manusia . Informasi seperti pengetahuan atau keterampilan
(pendidikan,pelatihan ,pengalaman kerja ) dan atribut pribadi yang dibutuhkan
(bakat,kepribadian , minat).

Penggunaan Informasi Analisis Pekerjaan


a) Rekruitmen dan Seleksi 
Informasi tentang tugas apa yang dibutuhkan oleh pekerjaan itu dan karakteristik manusia
yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas tersebut.
b) Kepatuhan Eeo 
Mengetahui tugas pekerjaan diperlukan untuk menentukan, misalnya,apakah tes seleksi
merupakan prediktor yang valid untuk sukses dalam pekerjaan. 
c) Penilaian Kinerja 
Sebuah penilaian kinerja membandingkan kinerja aktual seorang karyawan dengan standar
kinerja pekerjaan. 
d) Kompensasi 
Kompensasi (seperti gaji dan bonus) biasanya tergantung pada keterampilan dan tingkat
pendidikan yang dibutuhkan pekerjaan , bahaya keselamatan, tingkat tanggung jawab, dan
seterusnya 
e) Pelatihan Deskripsi pekerjaan mencantumkan tugas khusus pekerjaan dan keterampilan
yang diperlukan
Melakukan Analisis Pekerjaan
Ada enam langkah dalam melakukan analisis jabatan terhadap suatu pekerjaan, sebagai berikut.
1. Identifikasi penggunaan 
informasi yang akan dimasukkan karena ini akan menentukan bagaimana Anda
mengumpulkan informasi tentang deskripsi pekerjaan,memberikan peringkat numerik untuk
setiap pekerjaan; ini dapat digunakan untuk membandingkan pekerjaan untuk tujuan
kompensasi.
2. Tinjau Informasi Latar Belakang yang Relevan Tentang Pekerjaan, Seperti Organisasi
Bagan dan Bagan Proses  Penting untuk memahami konteks pekerjaan. 
3. Pilih Posisi Perwakilan 
Selanjutnya lakukan analisis pekerjaan dengan memilih sampel posisi untuk fokus. 
4.  Sebenarnya Menganalisis Pekerjaan 
Analisis pekerjaan yang sebenarnya melibatkan setiap Pemegang pekerjaan ; menjelaskan
secara singkat proses analisis pekerjaan dan peran peserta dalam hal ini
5. Verifikasi Informasi Analisis Pekerjaan dengan Pekerja yang Melakukan Pekerjaan dan
dengan Supervisor langsungnya  akan membantu memastikan bahwa informasi (misalnya ,
pada tugas pekerjaan) benar dan lengkap dan membantu untuk mendapatkan penerimaan
mereka.
6. Mengembangkan Job Description dan Job Specification 
Daftar tugas,aktivitas , dan tanggung jawab pekerjaan, serta fitur-fitur pentingnya, seperti
kondisi pekerja .  spesifikasi pekerjaan merangkum pribadi kualitas, sifat, keterampilan, dan
latar belakang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Metode Pengumpulan Informasi Analisis Pekerjaan
Ada banyak cara (wawancara atau kuesioner, misalnya) untuk mengumpulkan informasi
pekerjaan :
 Wawancara
Wawancara analisis pekerjaan berkisar dari yang tidak terstruktur (“Ceritakan tentang
pekerjaan Anda”) hingga yang sangat yang terstruktur dengan ratusan item tertentu untuk
diperiksa.
 Kuesioner
Meminta karyawan mengisi kuesioner untuk menjelaskan tugas dan tanggung jawab
pekerjaan mereka
 Pengamatan
Pengamatan langsung sangat berguna ketika pekerjaan terdiri dari fisik yang dapat diamati
kegiatan pekerja lini perakitan dan petugas akuntansi adalah contohnya. 
 Buku Harian/Log Peserta
Cara lain adalah dengan meminta pekerja untuk membuat buku harian/log ;  untuk setiap
aktivitas pekerjaan yang dilakukan , karyawan mencatat aktivitas (bersama dengan
waktu) dalam log.
 Teknik Analisis Pekerjaan Kuantitatif
Metode kualitatif seperti wawancara dan kuesioner tidak selalu cocok. misalnya , jika tujuan
Anda adalah membandingkan pekerjaan untuk tujuan pembayaran, daftar tugas saja
mungkintidak cukup. Anda mungkin perlu mengatakan bahwa, pada dasarnya, “Pekerjaan A
dua kali lebih menantang daripada Pekerjaan B,dan karenanya bernilai dua kali lipat dari
bayarannya.” Untuk melakukan ini, ada baiknya memiliki peringkat kuantitatif untuk
masing-masing
pekerjaan . 
 Metode Analisis Pekerjaan Online
Pengusaha juga menggunakan metode analisis pekerjaan online. Di sini departemen sumber
daya manusia umumnya mendistribusikan kuesioner analisis pekerjaan standar ke
geografismenyebarkan kepada karyawan secara online, dengan instruksi untuk melengkapi
formulir dan pengembalian pada tanggal tertentu. 

Menulis Deskripsi Pekerjaan


Produk terpenting dari analisis pekerjaan adalah deskripsi pekerjaan . Deskripsi pekerjaan
adalah pernyataan tertulis tentang apa yang sebenarnya dilakukan pekerja, bagaimana dia
melakukannya, dan apa kondisi kerja pekerjaan itu. Anda menggunakan informasi ini untuk
menulis spesifikasi pekerjaan, daftar pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan itu secara memuaskan . Tidak ada format standar untuk
menulis deskripsi pekerjaan. Namun, sebagian besar deskripsi berisi bagian-bagian yang
meliputi:
1. Identifikasi pekerjaan
2. Ringkasan pekerjaan
3. Tanggung jawab dan tugas
4. Wewenang petahana
5. Standar kinerja
6. Kondisi kerja
7. Spesifikasi pekerjaan
Menulis Spesifikasi Pekerjaan
 Spesifikasi untuk Personil Terlatih versus Tidak Terlatih
spesifikasi pekerjaan cenderung berfokus pada faktor-faktor seperti lamanya pekerjaan
sebelumnyalayanan , kualitas pelatihan yang relevan, dan kinerja pekerjaan
sebelumnya.Masalahnya lebih kompleks ketika Anda mengisi pekerjaan dengan orang-
orang yang tidak terlatih( dengan tujuan melatih mereka di tempat kerja). Di sini Anda
harus menentukan kualitas sepertisebagai ciri fisik, kepribadian, minat, atau keterampilan
sensorik yang menyiratkan beberapa potensi untukmelakukan pekerjaan atau untuk dilatih. 
 Spesifikasi Berdasarkan Penilaian
Sebagian besar spesifikasi pekerjaan hanya mencerminkan tebakan terpelajar dari orang 
orang seperti supervisor dan manajer sumber daya manusia. 
 Spesifikasi Pekerjaan Berdasarkan Analisis Statistik
Mendasarkan spesifikasi pekerjaan pada analisis statistik (bukan hanya penilaian) lebih
dipertahankan , tetapi juga lebih sulit. Tujuannya adalah untuk menentukan secara statistik
hubungan antara  beberapa prediktor (sifat manusia seperti tinggi, kecerdasan, atau jari)
ketangkasan ), dan beberapa indikator atau kriteria efektivitas kerja, seperti kinerja seperti
yang dinilai oleh supervisor. Prosedur dasarnya adalah validasi prediktif. Prosedur ini
memiliki lima langkah:
(1)  Menganalisis pekerjaan dan memutuskan bagaimana mengukur pekerjaan kinerja 
(2) Pilih ciri-ciri pribadi seperti ketangkasan jari yang menurut Anda harus
memprediksi kinerja
(3) Menguji kandidat untuk sifat-sifat ini
(4) Mengukur kandidat kinerja pekerjaan berikutnya 
(5) Secara statistik menganalisis hubungan antara sifat manusia (ketangkasan jari) dan
prestasi kerja. 
 Matrik Persyaratan Pekerjaan
matriks mencantumkan informasi berikut, dalam lima kolom:
Kolom 1: Masing-masing dari empat atau lima tugas pekerjaan utama (seperti akun pos
haru dibayar  )
Kolom 2: Pernyataan tugas untuk tugas utama yang terkait dengan masing-masing utama
tugas pekerjaan
Kolom 3: Kepentingan relatif dari setiap tugas pekerjaan utama
Kolom 4: Waktu yang dihabiskan  untuk setiap tugas pekerjaan utama
Kolom 5: Pengetahuan, keterampilan, kemampuan , dan karakteristik manusia lainnya

 Panduan Keterlibatan Karyawan untuk Manajer


Manajer tidak boleh mengabaikan, saat menulis spesifikasi pekerjaan,perilaku di tempat
kerja yang diinginkan yang berlaku untuk hampir semua pekerjaan tetapi itu mungkin tidak
biasanya muncul dipermukaan melalui analisis pekerjaan. 
Studi Kasus
 
A. Case Background
Dalam dunia perbankan customer service dan Teller adalah ujung tombak dalam
memberikan Pelayanan kepada customer, sehingga dibutuhkan orang-orang dengan
kualifikasi tertentu untuk bisa memenuhi standar pelayanan dibank yang bersangkutan.
Sehingga untuk bisa memenuhi standarisasi tersebut, diperlukan job analysis . job
analysis menurut Gary Dessler adalah prosedur yang dilakukan sebuah perusahaan untuk
menyeleksi karyawan yang sesuai dengan karakteristik dan posisi yang akan mereka
tempati.
unsur job analysis :
1. Job descriptions
menguraikan daftar tugas pekerjaan, tanggung jawab, hubungan pelaporan, kondisi
kerja, dan pengawasan tanggungjawab
2. Job specifications
menguraikan pendidikan, keterampilan, kepribadian
3. Job Evaliation
Menguraikan tentang berat atau ringan pekerjaan , besar atau kecilnya resiko yang
mungkin timbul untuk dapat menentukan posisi atau peringkat setiap jabatan dikaitkan
dengan jabatan lain dan selanjutnya menentukan kompensasi bagi karyawan yang
bersangkutan.
melalui job analysis manager atau supervisor dapat mendapatkan beberapa informasi tentang :
a) Kegiatan kerja, yaitu informasi tantang pekerjaan yang harus dilakukan
b) Perilaku manusia yang dibutuhkan dalam pekerjaan seperti cara
berkomunikasi, mengangkat beban
c) Mesin, peralatan dan alat bantu kerja yang digunakan, bahan yang diproses,
pengetahuan yang diterapkan dan layanan yang diberikan (seperti konseling
atau perbaikan )
d) Standar kinerja
e) Konteks pekerjaan seperti kondisi fisik pekerjaan, jadwal kerja, insentif
f) Persyaratan manusia, seperti pengetahuan, keterampilan dan bakat yang
dimiliki

Manfaat job analysis :


a) Mencegah konflik dalam tim
b) Memudahkan penilaian kinerja
c) Mendukung kebijakan kompensasi yang adil
d) Memperoleh kandidat yang tepat
B. Problem Statement
Customer Service
Tugas seorang Customer Service pada perbankan yaitu:
1. Memberikan informasi tentang produk-produk yang disediakan untuk nasabah
2. Mengolah data-data yang bersifat non-financial dari nasabah
3. Melayani complain yang diajukan oleh nasabah
4. Melayani nasbah terkait dengan pembukaan rekening
5. Melengkapi data nasabah.
Permasalahan atau kendala yang dialami oleh Customer Servis yaitu:
1. Kelengkapan Administrasi nasabah pada saat pembukaan rekening nasbah. Kurang
lengkapnya dokumen berarti memberikan tugas tambhan untuk Customer Service agar
pelayanan kepada nasabah tetap diberikan dengan baik kepada nasabah dan pembukaan
rekening nasabah tetap terselesaikan, karena nasabah baru merupakan salah satu factor
kesuksesan bagi Bank.
2. Perilaku dari konsumen/nasabah yang dihadapi, pada dasarnya perilaku
konsumen/nasbah terbagi menjadi perilaku baik dan perilaku buruk. Perilaku dari
konsumen tersebut tidak lepas juga dari pelayanan yang di dapatkan oleh konsumen,
apabila konsumen merasakan diberikan pelayanan yang baik makan konsumen juga
akan memberikan perilaku yang baik, begitu juga sebaliknya. Maka bagi Customer
Service yang dalam hal ini berposisi sebagai pelayan bagi nasabah, pelayanan yang
diberikan sangat mejadi factor yang kuat terhadap perilaku yang di berikan olek
nasabah.
Teller
Tugas seorang Teller pada perbankan yaitu:
1. Memberikan pelayanan yang bersifat finansial kepada nasabah baik tunai maupun non-
tunai
2. Memastikan setiap transaksi yang dijalankan sudah benar dan sesuai antara Riil dan
System
3. Memilah uang berdasarkan kondisi layak edar dan tidak layak edar
Permasalahan atau kendala yang dialami oleh Teller yaitu:
1. Ancaman uang palsu yang diberikan oleh nasabah disaat melakukan transaksi
penyimpanan, hal ini merupakan suatu permasalahan besar apabila seorang yang
berposisi sebagai Teller tidak bisa memastikan keaslian uang yang diberikan oleh
nasabah. Agar terhindar dari permasalahan ini, banyak hal yang harus dipersiapkan oleh
pihak bank, seperti mempersiapkan SDM yang memiliki pengetahuan dalam
memastikan keaslian uang, selain itu pihak bank juga haru menyediakan suatu alat yang
bisa memastikan keaslian uang agar pekrjaan bisa berjalan lebih efektif dan aman.
2. Perilaku dari konsumen/nasabah yang dihadapi, pada dasarnya perilaku
konsumen/nasbah terbagi menjadi perilaku baik dan perilaku buruk. Perilaku dari
konsumen tersebut tidak lepas juga dari pelayanan yang di dapatkan oleh konsumen,
apabila konsumen merasakan diberikan pelayanan yang baik makan konsumen juga
akan memberikan perilaku yang baik, begitu juga sebaliknya. Maka bagi Teller yang
dalam hal ini berposisi sebagai pelayan bagi nasabah, pelayanan yang diberikan sangat
mejadi factor yang kuat terhadap perilaku yang di berikan olek nasabah.
3. Kondisi fisik seorang Teller merupakan hal yang perlu diperhatikan agar terhindar dari
permasalahan. Permasalah itu seperti kesalahan dalam penghitungan uang, karena
seorang Teller memiliki tugas memberikan pelayanan yang bersifat financial, maka
focus dalam bekerja sangat diperlukan, apabila kodisi fisik kurang baik akan
mengakibatkan kurangnya focus dalam bekerja, hal ini bisa menimbulkan
permasalahan dan dapat merugikan bagi perusahaan.

C. Problem solving
Time Context
Perbankan dahulu melakukan layanan kepada nasabah dengan cara offline atau nasabah
melakukan kunjungan langsung ke Bank untuk mendapatkan layananan perbankan. Dengan
mekanisme layanan seperti ini mengakibatkan pelayanan perbankan kepada nasabah
membutuhkan waktu yang lama dan bisa berdampak kepada pelayanan tidak optimal dan tidak
prima.
Seiring dengan perkembangan teknologi, Pada saat ini perbankan telah mengarah pada
layanan berbasis digital atau yang sering disebut juga dengan Layanan Perbankan Digital.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 12/POJK.03/2018 tentang
Penyelanggaran Perbankan Digital oleh Bank Umum, dimana pengertian digital banking atau
perbankan digital adalah layanan perbankan elektronik yang dikembangkan dengan
mengoptimalkan pemanfaatan data nasabah dalam rangka melayani nasabah secara lebih cepat,
mudah, dan sesuai dengan kebutuhan (customer experience), serta dapat dilakukan secara
mandiri sepenuhnya oleh nasabah, dengan memperhatikan aspek pengamanan.
Pelayanan berbasis digital ini membuat nasabah tidak lagi mesti ke Bank untuk melakukan
transaksi, dimana transaksi yang dapat dilakukan secara online melalui applikasi mobile
berbasis android atau iOS atau internet banking adalah :
 SMS Banking
SMS Banking adalah layanan transaksi perbankan yang dapat dilakukan nasabah
melalui telepon seluler (ponsel) dengan format Short Message Service (SMS). Nasabah dapat
mengirimkan SMS dengan cara mengetik SMS sesuai dengan format SMS yang telah
ditentukan ke nomor telepon bank untuk melakukan transaksi. Format SMS berbeda-beda
berdasarkan format yang telah ditentukan oleh masing-masing bank, contohnya: untuk
melakukan transfer, nasabah dapat mengetik: Transfer <rek_sumber><rek_tujuan><nominal>
<password>. Fitur SMS Banking antara lain layanan informasi (saldo, mutasi rekening, tagihan
kartu kredit, dan suku bunga); dan layanan transaksi, seperti transfer, pembayaran tagihan
(listrik, air, pajak, kartu kredit, asuransi, internet), pembelian (pulsa, tiket), dan berbagai fitur
lainnya.
 Mobile Banking
Mobile Banking adalah sebuah layanan yang disediakan oleh bank untuk melakukan
berbagai transaksi perbankan melalui berbagi fitur/menu yang disediakan pada aplikasi
perbankan yang diunduh dan diinstall melalui smartphone. Mobile banking menawarkan
kemudahan jika dibandingkan dengan SMS banking karena nasabah tidak perlu mengingat
format pesan SMS yang akan dikirimkan ke bank dan juga nomor tujuan SMS banking. Fitur-
fitur layanan mobile banking antara lain layanan informasi (saldo, mutasi rekening, tagihan
kartu kredit, suku bunga, dan lokasi cabang/ATM terdekat); dan layanan transaksi, seperti
transfer, pembayaran tagihan (listrik, air, pajak, kartu kredit, asuransi, internet), pembelian
(pulsa, tiket), dan berbagai fitur lainnya.
Internet Banking
Internet Banking merupakan salah satu layanan jasa perbankan yang memungkinkan
nasabah untuk memperoleh informasi dan melakukan transaksi perbankan dengan
memanfaatkan jaringan internet melalui website milik bank. Nasabah dapat menggunakan
perangkat Komputer desktop, laptop, tablet, atau smartphone yang terhubung ke jaringan
internet sebagai penghubung antara perangkat nasabah dengan sistem bank. Fitur layanan
internet banking antara lain informasi umum rekening tabungan/giro, rekening deposito, kartu
kredit, informasi mutasi rekening, transfer dana, baik transfer antar rekening maupun antar
bank, pembelian pulsa, pembelian tiket, penempatan deposito, layanan informasi seperti suku
bunga dan kurs, dan pembayaran, misalnya pembayaran telepon, internet, kabel TV, asuransi,
listrik dan berbagai jenis pembayaran lainnya.
Meskipun layanan perbankan digital saat ini sedang gencar dikembangkan oleh
perbankan, peran front office juga masih dirasa krusial dikarenakan nasabah membutuhkan
sentuhan manusiawi dalam melakukan aktifitasnya atau untuk melayani keluhan / transaksi
yang tidak dapat dilakukan melalui layanan perbankan digital.
View Point
Layanan perbankan secara offline serta online ini akan dikaji berdasarkan sudut pandang
karyawan serta manajemen
SWOT analysis
Untuk dapat melakukan analisa SWOT, maka akan kita jabarkan terkait dengan job
description front office ( Costumer Service dan Teller).
Customer Service
 Tugas seorang Customer Service pada perbankan yaitu:

1. Memberikan informasi tentang produk-produk yang disediakan untuk nasabah


2. Mengolah data-data yang bersifat non-financial dari nasabah
3. Melayani complain yang diajukan oleh nasabah
4. Melayani nasbah terkait dengan pembukaan rekening
5. Melengkapi data nasabah.
 Permasalahan atau kendala yang dialami oleh Customer Servis yaitu:
1. Kelengkapan Administrasi nasabah pada saat pembukaan rekening nasabah.
Kurang lengkapnya dokumen berarti memberikan tugas tambhan untuk
Customer Service agar pelayanan kepada nasabah tetap diberikan dengan baik
kepada nasabah dan pembukaan rekening nasabah tetap terselesaikan, karena
nasabah baru merupakan salah satu factor kesuksesan bagi Bank.
2. Perilaku dari konsumen/nasabah yang dihadapi, pada dasarnya perilaku
konsumen/nasbah terbagi menjadi perilaku baik dan perilaku buruk. Perilaku
dari konsumen tersebut tidak lepas juga dari pelayanan yang di dapatkan oleh
konsumen, apabila konsumen merasakan diberikan pelayanan yang baik makan
konsumen juga akan memberikan perilaku yang baik, begitu juga sebaliknya.
Maka bagi Customer Service yang dalam hal ini berposisi sebagai pelayan bagi
nasabah, pelayanan yang diberikan sangat mejadi factor yang kuat terhadap
perilaku yang di berikan olek nasabah.
Teller
 Tugas seorang Teller pada perbankan yaitu:

1. Memberikan pelayanan yang bersifat finansial kepada nasabah baik tunai


maupun non-tunai
2. Memastikan setiap transaksi yang dijalankan sudah benar dan sesuai antara Riil
dan System
3. Memilah uang berdasarkan kondisi layak edar dan tidak layak edar

 Permasalahan atau kendala yang dialami oleh Teller yaitu:


1. Ancaman uang palsu yang diberikan oleh nasabah disaat melakukan transaksi
penyimpanan, hal ini merupakan suatu permasalahan besar apabila seorang
yang berposisi sebagai Teller tidak bisa memastikan keaslian uang yang
diberikan oleh nasabah. Agar terhindar dari permasalahan ini, banyak hal yang
harus dipersiapkan oleh pihak bank, seperti mempersiapkan SDM yang
memiliki pengetahuan dalam memastikan keaslian uang, selain itu pihak bank
juga haru menyediakan suatu alat yang bisa memastikan keaslian uang agar
pekrjaan bisa berjalan lebih efektif dan aman.
2. Perilaku dari konsumen/nasabah yang dihadapi, pada dasarnya perilaku
konsumen/nasbah terbagi menjadi perilaku baik dan perilaku buruk. Perilaku
dari konsumen tersebut tidak lepas juga dari pelayanan yang di dapatkan oleh
konsumen, apabila konsumen merasakan diberikan pelayanan yang baik makan
konsumen juga akan memberikan perilaku yang baik, begitu juga sebaliknya.
Maka bagi Teller yang dalam hal ini berposisi sebagai pelayan bagi nasabah,
pelayanan yang diberikan sangat mejadi factor yang kuat terhadap perilaku yang
di berikan olek nasabah.
3. Kondisi fisik seorang Teller merupakan hal yang perlu diperhatikan agar
terhindar dari permasalahan. Permasalah itu seperti kesalahan dalam
penghitungan uang, karena seorang Teller memiliki tugas memberikan
pelayanan yang bersifat financial, maka focus dalam bekerja sangat diperlukan,
apabila kodisi fisik kurang baik akan mengakibatkan kurangnya focus dalam
bekerja, hal ini bisa menimbulkan permasalahan dan dapat merugikan bagi
perusahaan.
Maka berdasarkan job desc dan permasalahan yang dihadapi diatas maka didapatkan
Strength Weakness Oppurtinity Threatness
 Kecepatan,  Intangible yang  Pangsa Pasar  Banyaknya
keamanan aman dan Luas/Daerah bank pesaing
dan nyaman Padat  Daya beli
kepercayaan  Promosi/Iklan  Kebutuhan Masyarakat
selama dalam masyarakat
pelayanan akan
kepada transaksi
nasabah perbankan
 Fasilitas fisik
yang baik
selama dalam
masa
pelayanan

Basic root of problem


Permasalahan yang dihadapi oleh front office pada saat ini adalah manajemen menuntut front
office tetap dapat memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah, meskipun pada saat ini dunia
sedang dilanda pandemic Covid – 19 yang belum memberikan tanda – tanda infeksi akan
menurun, hal ini membuat front office merupakan garda terdepan dalam bisnis perbankan yang
rentan untuk terinveksi covid – 19 dan jika terinfeksi akan membuat bisnis di suatu kantor
tersebut terancam lumpuh dikarenakan.
rendahnya kunjungan nasabah ke bank dan cendrung menyimpan dananya mengakibatkan
rendahnya transaksi yang dilakukan oleh nasabah, hal ini berdampak pada penurunan
pendapatan perbankan, dan membuat beban biaya perbankan menjadi naik. Sehingga peran
Front Office sangat penting untuk mengurangi dampak yang telah disebutkan tadi yaitu untuk
dapat melakukan edukasi kepada nasabah terhadap layanan digital banking, dimana nasabah
tetap dapat melakukan transaksi tanpa harus ke kantor cabang.
Layanan digital banking ini juga memberikan dampak kepada karyawan front office,
dikarenakan loading pekerjaan mereka akan berkurang sehingga berujung kepada pengurangan
pegawai. Hal ini mesti disikapi secara positif oleh pegawai front office yang saat ini bekerja
dengan meningkatkan standar layanan dan keahlian soft skill mereka,seperti melakukan
probing kebutuhan nasabah hingga problem solving, serta meningkatkan pengetahuan tentang
produk.
Alternative Course Of Action
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar untuk perkembangan
ekonomi digital. Google dan TEMASEK (2018) dalam hasil penelitiannya, menyebutkan
bahwa salah satu hal yang mendukung perkembangan internet ekonomi di Indonesia adalah
banyaknya jumlah pengguna internet di Indonesia. Beberapa fakta lain yang mendukung
perkembangan ekonomi digital di Indonesia antara lain sebagai berikut
(McKinsey&Company,2018):
1. Indonesia diperkirakan memiliki pasar perdagangan online sebesar 5 Miliar untuk
perdagangan online formal, dan lebih dari 3 Miliar untuk perdagangan online informal.
2. Indonesia diperkirakan memiliki 30 juta pembeli online pada tahun 2017 dengan total
populasi sekitar 260 juta.
3. Pada tahun 2025, ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan menciptakan 3.7 juta
pekerjaan tambahan.
4. Menghasilkan pertumbuhan pendapatan hingga 80% lebih tinggi untuk usaha kecil dan
menengah (UKM).
5. Memberikan tambahan 2% per tahun dalam pertumbuhan PDB dengan meningkatkan
tingkat penetrasi broadband dan penggunaan teknologi digital oleh UKM.
Pada saat ini memang baru beberapa perbankan saja yang menerapkan digital banking secara
inklusif dikarenakan adanya keterbatasan sumber daya manusia, teknologi dan modal, akan
tetapi tidak dipungkiri seperti apa yang disampaikan diatas, dalam beberapa tahun ke depan,
perbankan harus segera mengadopsi layanan digital banking karena layanan ini telah diatur
dalam POJK Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2018 tentang Penyelenggaraan Layanan
Perbankan Digital oleh Bank Umum, serta kejadian pandemic Covid – 19 saat ini yang bisa
membuat perbankan harus segera bergerak cepat untuk mengadopsi layanan digital banking
ini.
Penggunaan digital banking ini juga berdampak pada pegawai yang saat ini berposisi sebagai
front office, dimana ada kemungkinan manajemen akan melakukan efisiensi pada beban yang
dianggap dapat dikurangi dengan mengadopsi layanan digital banking ini. Oleh karena hal
tersebut, kami menyarankan beberapa action yang harus dilakukan dari segi manajemen
ataupun pegawai yang terdampak :
1. Manajemen bersiap melakukan rejob analys terhadap pegawai yang terdampak
penggunaan digital banking
Perbankan memegang peranan penting dalam perekonomian suatu Negara, sehingga
perbankan harus bisa memberikan yang terbaik bagi nasabah mereka. Pemberian
layanan optimal kepada nasabah salah satunya adalah dengan memberikan peningkatan
layanan dan produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Layanan digital banking ini membuat layanan dapat dicapai dengan optimal dan juga
mengurangi beban pada perbankan, sehingga pada akhirnya akan membuat laba
perbankan dapat meningkat.
Layanan digital banking ini berdampak pada berkurangnya fungsi front office
dikarenakan layanan digital banking telah mencakup pada fungsi front office tersebut
2. Menyiapkan pengalihan pegawai front office ke bidang lain yang membutuhkan.
Layanan digital banking ini menuntunya banyak SDM yang mempunyai keahlian
dalam bidang Data Analitik. Jika manajemen mengalihkan pegawai front office ke
bidang tersebut,memang manajemen akan membutuhkan biaya lebih tapi lebih baik
dibanding dengan melakukan pemutusan hubungan kerja.
3. Meningkatkan soft skill pegawai front office
Layanan perbankan yang konvensional memang sebentar lagi akan hilang, akan tetapi
untuk menjaga loyalitas tetap dibutuhkan sentuhan kemanusiaan, ditambah lagi dengan
kental nya budaya sopan santun di Indonesia.

Oleh karena hal tersebut, kami merasa bahwa sentuhan kemanusiaan masih akan
bertahan lama meskipun digital banking tetap akan tumbuh, dan memaksa layanan
perbankan yang konvensional ini menghilang. Maka berdasarkan itu maka pegawai
front office mesti dapat meningkatkan keahlian soft skillnya terkhusus pada probing
kebutuhan nasabah, dan menjaga loyalitas nasabah kepada perbankan.
Recommendation
Dari beberapa usulan tersebut diatas, maka kami menyarankan untuk melakukan :
1. Manajemen bersiap melakukan rejob analys terhadap pegawai yang terdampak
penggunaan digital banking.
2. Menyiapkan pengalihan pegawai front office ke bidang lain yang membutuhkan.
Dengan melakukan hal tersebut diatas, diharapkan tidak ada pemutusan hubungan kerja, dan
akhirnya akan berdampak pada aspek social ekonomi seseorang ataupun lingkungan sekitar.
Rencana yang diajukan ini juga akan memberikan keuntungan kepada manajemen karena
dengan adanya digital banking, maka akan ada bisnis usaha lain yang akan berkembang,
dimana sosok manusia maasih dibutuhkan.
Implementation Program
Manajemen akan melalukan rejob analys dengan mengubah focus dan target kerja pegawai
yang berdampak dengan diterapkannya digital banking. Penerapan digital banking berarti
melakukan perubahan dari layanan traditional menjadi transactional banking. Adapun cara
untuk melakukan rejob analysis adalah sesuai dan mengacu dari visi dan misi yang telah
ditetapkan oleh perusahaan itu sendiri, hal ini harus diperhatikan karena front office adalah
gambaran awal atau corporate image dari visi dan misi yang telah ditetapkan.
Pada sisi pegawai pun mereka harus bersiap akan adanya perubahan dalam budaya maupun
target kerja, dalam hal ini maksudnya adalah pegawai harus dapat mengembangkan
kompetensi diri mereka sendiri.
Future Trends
Inovasi dan pengembangan teknologi dalam bidang keuangan akan terus bergerak secara
masiv, hal ini telah dibuktikan dalam beberapa tahun terakhir telah banyak lahir inovasi dan
teknologi terbaru dalam sector keuangan seperti teknologi block chain atau fintech dan lain
sebagainya.
Inovasi dan pengembangan teknologi ini akan dianggap sebagai ancaman bagi pegawai yang
berada di bidang terdampak tapi akan dilihat sebagai peluang yang menarik bagi manajemen.
Kedua pandangan ini mesti dapat diselaraskan dengan menerapkan strategi yang berbasis
pengembangan bisnis.
Ekosistem sector keuangan pun perlu dikembangkan, dimana Indonesia merupakan Negara
kepulauan yang memiliki penduduk lebih dari 250 juta jiwa penduduk dengan berbagai macam
nilai budaya masing masing. Suatu tantangan bagi perbankan untuk dapat menyentuh
masyarakat yang belum bankable dengan menggunakan layanan digital banking, dikarenakan
belum teredukasi dengan baik kepada masyarakat tersebut.
Maka kedepannya perbankan akan meningkatkan edukasi layanan digital banking secara
inklusif kepada masyarakat, agar kedepannya perbankan dapat menerapkan layanan digital
banking secara efektif dan efisien.

Daftar Pustaka
Arner, dkk (2015). The Evolution of FinTech: A New Post-Crisis Paradigm? Journal of
International Law Research Paper No. 2015/047: Universityof Hong Kong
Dalle, Jusman. (24 Maret 2016). Menyoal Ekonomi Digital. Diakses pada situs.
http://www.republika.co.id/berita/koran/opini-ko- ran/16/03/24/o4jd0n10-menyoal-ekonomi-
digital, pada 5 Juni 2016.

Diakses pada situs https://jasakonsultanhr.com/job-analysis/ menyoal Job Analysis pada 16


September 2021
Dwinda Anggita ( 22 Januari 2021 ), Diakses pada situs https://employers.glints.id/resources/4-
manfaat-job-analysis-bagi-perusahaan/ menyoal 4 Manfaat Job Analysis Bagi Perusahaan pada
16 September 2021

 
 
 

Anda mungkin juga menyukai