Mapel : Nahwu
1. Bait 541-540
A. Athaf ada dua macam; yaitu athaf bayan dan athaf nasaq. Athaf bayan adalah
tabi' yang jamid lagi menyerupai sifat didalam menjelaskan perihal mathbu'-nya
serta terikat oleh lafaz sebelumnya, seperti perkataan seorang penyair:
تقسم باهلل أبو حفص عم ُر
Athaf nasaq adalah tabi' yang antara ia dengan mathbu'-nya ditengahi oleh salah
satu huruf, contoh:
أخصصْ بِو ٍّد اثناء من صدق
Khususkanlah kecintaan dan pujianmu kepada orang yang berteman denganmu.
B. Athaf الفاءdan ثم
و ثم للتّرتيب بانفصال# والفاء للتّرتيب باتصال
Huruf athaf fa untuk menunjukkan makna urutan secara langsung, dan tsumma
untuk menunjukkan makna urutan secara terpisah (tidak langsung)
Contoh:
جاء زيد فعمرو, zaid telah datang lalu Amr.
جاء زيد ث ّم عمرو, zaid telah datang kemudian Amr.
2. Bait 601-610
A. Munada Mandub adalah memanggil sesuatu atau seseorang yang ditangisi karena
merasa kehilangan atau memanggil sesuatu yang dirasakan sakit
(keluhan/ratapan).
a) Munada Mandub harus berupa isim ma’rifat. Tidak boleh isim nakirah.
Karena tujuannya untuk menyatakan kesungguhan rasa sedih atau sakit.
Oleh karenannya harus tertentu dan berupa isim ma’rifat.
b) Tidak kejadian dari isim ma’rifat
Contoh; واهذاه, (ooh... ini)
c) Tidak boleh dari isim maushul, kecuali isim maushul yg tidak ada Al dan shilahnya
yang masyhur digunakan. Contoh: ّمن كرّة اليد
ْ ( واoohh....pemukul bola volly).
B. ال``ترخيمsecara etimologis adalah melembutkan suara, dan secara terminologis
adalah membuang akhir huruf suatu lafaz dalam nida.
a) Lafadz yang tidak di muannaskan dengan ha’
Munada yang berupa lafadz di muannaskan dengan ha’ bisa dibuat tarkhim
secara mutlaq baik berupa alam atau bukan, baik tiga huruf atau lebih,
sedangkan caranya yaitu dengan membuang ha’ ta’nisnya. Contoh:
Yang berupa alam يافاط ُم\يافاطمhai fatim (fatimah)
Yang bukan alam يا جاريhai jari (Jariyah pembantu wanita muda)
Yang tiga huruf يا شا ادجنىhai kambing (syatun) menetaplah
Yang lebih tiga huruf, seperti dua contoh diatas
b) Lafadz yang dimuannaskan dengan ha’
Lafadz yang tidak diperbolehkan dengan ha’ tidak diperbolehkan ditarkhim
kecuali jika memenuhi empat syarat, yaitu:
Terdiri dari empat huruf keatas
Maka tidak diperbolehkan mentarkhim lafadz tsulasi baik huruf
tengahnya sukun, seperti ز ْى ٌدatau huruf tengahnya berharokat,
seperti ح َك ٌم.
Berupa isim alam
Karena alam sering dipanggil, layak untuk diringankan dengan
ditarkhim. Namun sebagian ulama memperbolehkan metarkhim
lafadz yang nakiroh maksudah. Seperti lafadz عض```نف ُرdiucapkan
ماعضنف
c) Tidak berupa tarkib idhofi
Sedangkan menurut ulama’ kufah boleh mentarkhim mudof ilaih, seperti
خدوا حدركم ياال عكرمlakukan kewaspadaan, hati keluarga ikrimah.
d) Tidak berupa tarkib isnadi
Karena jumlah itu dipindah dijadikan nama secara keseluruan, maka tidak
boleh dirubah. Maka orang yang bernama ق``ام زي` ٌد, برق نحرهtidak boleh di
tarkhim.
3. Bait 651-660
A. Diantara isim ghoiru munshorif adalah “wasfiyah” bersamaan dengan
“ziyadah alif nun”, sebutkan syaratnya? Dan berikan contohnya?
a) Syarat dari dari kedua tersebut ialah tidak diakhiri ta’ taknits yang
dapat mencegah kemunshorifan. Contoh س``كرانmuannatsnya س``كرى
wazan فعالن –فعلى
B. Pengertian dari " "صيغة ّمنتهى اّلجموعadalah? Dan jelaskan terkait kontroversi
ulama’ pada lafadl "? "سراويل
a) صيغة ّمنتهى اّلجموعialah setiap jama’ yang mana setelah alif taksir terdiri
dari dua huruf atau tiga huruf yang tengah disukun.
Contoh: مسحدmenjadi lafad مساجيد/مساجد
b) Dalam lafad سراويلulama berpendapat bahwasanya ia seperti shighot
صيغة ّمنتهى اّلجموعmunshorif. Akan tetapi sebagian ulama berpendapat
bahwasanya ia bisa menerima tanwin dan ada juga yang meninggalkan
kemunshorifan tersebut. Dan pengarang kitab memilih untuk dijadikan
isim la yanshorif.
4. Bait 701-710
A. Terjemahkan dan jelaskan kedua bait berikut:
واقرن بفا حتما جوابا لو جعل * شرطا إلن أو غيرها لم ينجعل
Barengilah denga fa secara wajib seandainya syarat tidak dapat dijadikan
sebagai jawab bagi in atau lainnya