Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL KEPEMIMPINAN

LEAD LIKE JESUS

Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi. Setiap kali Anda berusaha


mempengaruhi cara berpikir, perilaku atau perkembangan orang menuju pencapaian suatu tujuan
dalam kehidupan pribadi atau professional mereka, Anda sedang menjalankan peran sebagai
pemimpin. Dalam satu hal, kepemimpinan yang sering orang alami diungkapkan secara populer
sebagai berikut: “Semuanya itu karena saya.” Promosi diri (kesombongan) dan perlindungan diri
(ketakutan) merupakan motivasi yang menguasai dan mendominasi urusan kepemimpinan.

Dalam hubungan personal, harapan kepemimpinan yang saling menghargai,


memperhatikan, berkorban diri, dan terbuka sering menjadi lemah atau rusak ketika
kesombongan atau keangkuhan diri, ketakutan, dan ketidakpedulian menggantikan keakraban
dengan isolasi diri. Ini tentu saja berita buruk.

Kabar baiknya adalah bahwa ada satu cara yang lebih baik. Ada satu model peran
kepemimpinan yang Anda bisa percayai, dan nama-Nya Yesus.

Apakah Saya Seorang Pemimpin

Setiap orang merupakan pemimpin karena mereka mempengaruhi orang lain, baik secara
positif maupun negatif. Tindakan dari seorang pemimpin yang memberi pengaruh kepada orang
yang dipimpinnya tidak selalu jelas nyata. Kita juga mempengaruhi orang yang tidak memilih
untuk mengikuti, seperti eksekutif yang menolak informasi orang dalam. Para pemimpin ini
telibat dalam satu pilihan tentang bagaimana caranya dan untuk apa mereka menggunakan
pengaruh mereka. Pilihan yang sama itulah yang harus kita buat ketika kita menggunakan
pengaruh atas orang lain: Apakah kita berusaha melayani atau dilayani.
ARTIKEL KEPEMIMPINAN

Dalam Matius 20:25-28: Yesus memanggil mereka lalu berkata. “Kamu tahu bahwa
pemerintahan bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar
menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian diantara kamu.
Barangsiapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan
barangsiapa ingin menjadi terkemuka diantara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. Sama
seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan melayani dan untuk memberikan
nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang

Panggilan dari Yesus untuk menjalani peran kepemimpinan yang melayani sangat jelas
dan tidak samar-samar. Bagi para pengikut Yesus, kepemimpinan sebagai tindakan pelayanan
bukanlah pilihan. Itu adalah mandat atau perintah. Kepemimpinan yang melayani harus menjadi
statemen hidup dari mereka yang tinggal dalam kristus, cara kita memperlakukan satu sama lain,
dan cara kita memperlihatkan cinta Kristus kepada seluruh dunia.

Empat ranah memimpin seperti Yesus

Memimpin seperti Yesus menuntut penyatuan empat ranah kepemimpinan; hati, kepala,
tangan, dan kebiasaan. Ketika keempat ranah tersebut akan bersatu, hasilnya adalah tingkat
kesetiaan, kepercayaan, dan produktivitas luar biasa. Ketika bidang ini tidak bersatu, muncul
kekecewaan, ketidakpercayaan, produktivitas yang merosot dalam jangka panjang. Buku-buku
suci seperti Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Kisah diisi dengan teladan yang kaya tentang
bagaimana Yesus menjalankan fungsi pada setiap ranah hidup.

- Hati
Kepemimpinan pertama-tama merupakan tindakan atau unsur spiritual di dalam hati.
Pertanyaan menyangkut hati yang Yesus berikan adalah, “Apakah Anda seorang pemimpin
pelayan atau pemimpin yang melayani diri sendiri?”
Berulang kali pertanyaan itu jelas dinyatakan, apakah ketika Yesus memberi perintah
“tidaklah demikian diantara kamu” kepada para murid-Nya sesudah ibu Yohanes dan Yakobus
meminta tempat khusus bagi kedua putranya di surga (Mat 20:20-28) atau ketika Yesus meminta
handuk dan baskom untuk mencuci kaki murid-muridNya (Yoh 13:3-5), bahwa Dia memberi
satu model kepemimpinan pertama-tama dan terutama sebagai tindakan pelayanan. Kesamaran
hati dan selubung pembenaran yang kita taruh di atas motif melayani diri sendiri menuntut
ketulusan yang luar biasa untuk dibuka dan disembuhkan.

- Kepala

Perjalanan untuk memimpin seperti Yesus mulai dari dalam hati dengan menegaskan
motivasi. Niat itu kemudian bergerak melalui ranah internal, kepala, yang memeriksa keyakinan
dan teori tentang memimpin dan memotivasi orang lain. Semua pemimpin besar memiliki
pandangan tentang kepemimpina merekan sendiri yang menegaskan tentang bagaimana mereka
melihat peran dan hubungan mereka dengan orang-orang yang mereka hendak pengaruhi.
ARTIKEL KEPEMIMPINAN

Melalui suasana kepemimpinan di dunia, Yesus telah mengajar dan menekankan pandanganNya,
yaitu kepemimpinan yang melayani. Seperti Yesus katakan dalam Markus 10:45, “Karena Anak
manusia datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani orang lain, dan memberikan nyawa-
Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

- Tangan

Orang lain akan mengalami dan mengetahui apa yang terdapat di dalam hati dan kepala
jika motivasi dan kepercayaan tentang kepemimpinan mempengaruhi tindakan kita (tangan). Jika
kita memiliki hati yang melayani dan pandangan tentang kepemimpinan sebagai tindakan
pelayanan, kita bisa mengubah menjadi pelatih dengan kinerja yang baik. Hal itu menyangkut
penetapan tujuan yang jelas dan kemudian mengamati kinerjanya, yang diikuti dengan memuji
kemajuan dan mengarahkan kembali perilaku yang tidak tepat.
Pelatih yang mempunyai kinerja baik menyadari bahwa orang yang mengeluarkan hasil
yang baik merasa nyaman dengan diri mereka sendiri. Yesus mencurahkan diriNya kepada pada
muridNya selama tiga tahun sehingga ketika Dia meninggalkan pelayanan-Nya, mereka akan
menjalankan visi-Nya.
- Kebiasaan

Kebiasaan kita adalah bagaimana kita mempengaruhi komitmen sehari-hari sebagaimana


seorang pemimpin untuk melayani, bukan untuk dilayani. Sebagai seorang pemimpin yang
berkomitmen untuk melayani walaupun banyak tekanan, cobaan, dan godaan yang dihadapi,
bagaimana Yesus mengisi kembali energi dan perspektif pelayanan-Nya? Kebiasaan-Nya!
Melalui pola hidup hening dan doa, pengetahuan akan kehendak Allah yang diungkapkan
melalui firman-Nya yang kudus, dan komunitas dimana Dia hidup, satu kelompok teman yang
akrab, Yesus terus menerus disegarkan dan diperbarui.

Apakah Saya Bersedia Mengikuti Yesus Sebagai Model Peran Kepemimpinan?

Selama masa hidup-Nya di bumi, Yesus membangun satu model cinta yang berkorban
untuk memastikan bahwa para pengikut-Nya dipersiapkan untuk melanjutkan gerakan itu. Dia
menghidupkan warisan-Nya dalam hubungan yang akrab dengan orang-orang yang ia
berdayakan dengan kata-kata dan teladan-Nya.
Yesus mengajukan model hati pemimpin sebagai pelayan sejati dengan mencurahkan
banyak waktu pelayanan-Nya untuk melatih dan mempersiapkan para murid-Nya dengan satu
model kepemimpinan. Mendekati masa akhir pelayanan-Nya di bumi, Yesus berkata kepada
murid-Nya, “Aku tidak memanggil kamu hamba karena seorang hamba tidak tahu apa yang
dibuat oleh tuannya. Sebaliknya, Aku memanggil kamu sahabat karena segala sesuatu yang Aku
terima dari Bapa, Aku telah memberitahukannya kepadamu” (Yoh 15:15). Dia juga berkata
kepada murid-Nya dan juga kepada kita; “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia akan juga melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan
ARTIKEL KEPEMIMPINAN

pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada
itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa” (Yoh 14:12).

Mengapa Memimpin Seperti Yesus


Memimpin seperti Yesus merupakan suatu perjalanan harian dan suatu tantangan, bukan
suatu tujuan akhir. Hal itu hanya dapat terlaksana dalam melalaui kekuasaan Roh Kudus dalam
hidupmu. dan hubungan yang jelas dan tegas, pertama-tama dengan Allah dan selanjutnya
dengan orang lain. Perjalanan memimpin seperti Yesus akan selalu ditandai dengan kegagalan,
perilaku yang mendekati benar, dan kemenangan total. Tetap pada jalur itu berarti senantiasa
memeriksa dimana kita berada dan dimana kita berarah dan membuat perbaikan yang perlu
sepanjang perjalanan itu.
Dunia sangat membutuhkan model kepemimpinan baru, dan Yesus telah memperlihatkan
suatu cara untuk memimpin. Sekarang Anda telah memiliki keterampilan dan sarana dalam diri
untuk memimpin seperti Yesus, untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga damai sejahtera dan kegembiraan menyertai dalam perjalananmu. Ingat, Allah
menyertaimu dalam setiap langkah hidupmu.

Sumber: Blanchard, Ken and Phil Hodges. 2006. Lead Like Jesus. Visimedia: Tangerang.
ARTIKEL KEPEMIMPINAN

Isilah pertanyaan berikut ini dengan jujur 

1. Setelah membahas artikel diatas, apa yang anda ketahui tentang kepemimpinan?

2. Apa yang patut anda teladani dari kepemimpinan Tuhan Yesus?

3. Apakah anda bersedia mengikuti Yesus sebagai model peran kepemimpinan anda?
Mengapa?

4. Menurut anda, apa yang membuat anda takut menjadi seorang pemimpin?

5. Apabila Tuhan mnemberikan mandat kepada anda untuk melanjutkan kepemimpinannya,


perubahan apa yang akan anda lakukan?

Anda mungkin juga menyukai