Anda di halaman 1dari 43

TUGAS TEORI OT DAN OKUPASI TERAPETIK II

Dosen Pembimbing: Tri Budi Santoso, PhD


Hambatan Aktivitas Pada Kondisi Rheumatoid Arthritis

Disusun Oleh :

1. Mahendra Verdi S (P27228019134)


2. Okky Fajar Sasongko (P27228019145)

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Teori OT Dan Okupasi Terapetik II

PROGRAM STUDI D-IV OKUPASI TERAPI


JURUSAN OKUPASI TERAPI
POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA
TAHUN 2020
A. DEMOGRAFI KLIEN

Pasien berinisial Ny. SW, berjenis kelamin perempuan, berusia 51


tahun dan bertempat tinggal di Tanjung, Pomah, Tulung, Klaten. Ny SW
bekerja sebagai karyawan di bank daerah. Pendidikan terakhir S1 dan Ny
SW didiagnosis mengalami Rheumatoid Arthritis. Dengan diagnosis
kausatif yaitu faktor keturunan serta gaya hidup. Memiliki sisi dominan
yaitu kanan.

B. RESUME HASIL INTERVIEW DAN OBSERVASI


1. Hasil Observasi

Berdasarkan observasi yang kami lakukan dengan Ny. SW


mengenai kondisinya tentang Rheumatoid Arthritis terlihat kondisi
dari klien nampak baik, kliendapat berkomunikasi dengan baik, bisa
memahami pertanyaan yang diberikan terapis walau terkadang
terkendala untuk mengingat kejadian yang lampau seperti saat
ditanya kapan terkena kondisi Rheumatoid Arthritis ini. Ny SW
memiliki kontak mata yang baik kepada lawan bicaranya, dan ekspresi
yang diperlihatkan klien saat wawancara terlihat ekspresif namun
tidak berlebihan. untuk penampilan dari Ny SW terlihat rapi dan bisa
duduk secara normal dan sopan namun sendi sendi pada jari tangan
klien terlihat agak kemerahan dan terlihat sedikit bengkak yaitu pada
bagian daerah MCP, DIP, PIP di jari jari tangan. Untuk daerah patella
tidak terlihat karena tertutup dari pakaian yang dikenakan beliau.
Cara berjalan klien normal dan mobilitas cukup baik namun tidak kuat
jika berjalan jauh jauh. Kontrol postural dari Ny klien terlihat cukup
baik.

2. Hasil Interview

Berdasarkan interview yang kami lakukan, diketahui bahwa Ny


SW (51 tahun) telah mengalami nyeri nyeri ini sejak lama. Namun
karena sebelumnya tidak mengetahui tentang Rheumatoid Arthritis
dan tidak memikirkan sampai ke sana Ny SW masih menganggap itu
hal biasa karena beliau pikir ini adalah karena kondisi fisik yang
kelelahan. Kemudian beliau mengatakan lama kelamaan terlihat
bahwa pada daerah jari jari tersebut menjadi kemerahan dan nyeri.
serta terjadi sedikit bengkak. Dimana hal ini merupakan ciri dari
Rematik. Karena khawatir akan semakin parah, maka di bulan maret
Ny SW memeriksakan kondisinya itu karena terasa semakin nyeri.
akhirnya setelah dibawa ke dokter baru diketahui jika Ny SW
menderita Rheumatoid Arthritis. Setelah terkena Rheumatoid
Arthritis sesuai dengan tanda dan gejala yang dialami Ny SW yaitu
sedikit bengkak di ruas jari dan sedikit kemerahan. Ny SW tidak
mempunyai penyakit lainnya selain Rheumatoid Arthritis. Diketahui
pada saat wawancara, penyakit Rheumatoid Arthritis dari Ny SW
merupakan penyakit keturunan karena ibu dan kakak dari Ny SW juga
mengalami gejala dan kondisi yang serupa. Pola makan dan pola
hidup dari Ny SW yang kurang sehat, kurang berolahraga juga
membuat kondisi Rheumatoid Arthritis yang dideritanya menjadi
tidak baik. Ny SW juga mengutarakan rutin makan sop daging di akhir
pekan dimana hal ini dapat memperburuk kondisi Rheumatoid
Arthritis nya. Jika dilihat sekilas, Ny SW tidak terlihat sakit saat
beraktivitas. Namun ternyata Ny SW mengutarakan kesulitan dalam
beraktivitas terutama yang melibatkan koordinasi jari jari tangan dan
sendi lutut. Keterbatasan ini karena rasa nyeri yang dirasakan oleh Ny
SW saat beraktivitas yang melibatkan sendi pada daerah tersebut.
ADL dari klien juga tergolong mandiri. Namun Ny SW mengutarakan
kesulitannya pada saat BAB, kendalanya yaitu jika duduk terlalu lama
maka kakinya tidak akan kuat. Kondisi yang dialami Ny SW ini
membuat penurunan endurance. Termasuk pada saat Ny SW berdiri
dalam durasi yang cukup lama dan pada saat beraktivitas yang
melibatkan gerak jari tangan seperti mencuci misalnya. Ny SW
mengeluhkan pada saat pagi rasa sakit di jari jari nya sangat terasa
serta di lututnya karena harus berdiri pada saat menjemur pakaian.
Jenis pakaian yang berbahan tebal seperti jeans, jaket serta
banyaknya jumlah pakaian juga membuat Ny SW tidak kuat lama
lama saat mencuci pakaian. saat menyikat baju tangan Ny SW terasa
nyeri tidak hanya itu, saat proses hanger pakaian, dan mengambil dari
jemuran juga terasa nyeri. selain pada aktivitas mencuci ada kendala
juga di aktivitas lainnya seperti pada saat menyapu, mengulek sambel
dimana hal tersebut membuat tangan Ny SW nyeri serta saat
memasak, karena Ny SW berdiri dalam waktu yang cukup lama. Beliau
mencuci pakaian manual dengan tangan karena mesin cucinya telah
rusak, jadi beliau terpaksa menggunakan tangan. Dan anak dari Ny
SW telah bekerja, jadi pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh Ny
SW. hambatan dari koordinasi gerak menggenggam yaitu pada saat
menggenggam dengan durasi yang cukup lama contohnya menyapu
namun untuk menggenggam benda ringan seperti sendok ataupun
centong tidak ada masalah jadi beliau bisa makan secara mandiri
tanpa hambatan. Aktivitas mandi tidak mengalami masalah atau
hambatan, dapat dilakukan secara mandiri tanpa bantuan

Hambatan dalam lingkungan yang dialami Ny SW kebanyakan


saat naik tangga. Di tempat kerja Ny SW merupakan kantor dengan
tiga lantai, dimana hal ini menyulitkan Ny SW dalam menjalankan
perkerjaannya, menurut yang diutarakan Ny SW tiap minggu ada
berkas yang harus di tanda tangani oleh atasan, dimana letak
ruangannya adalah di lantai 2, hal ini membuat lutut beliau terasa
sakit. Selain di kantor , di rumah beliau juga terdapat tangga.
Sehingga hal ini sedikit menghambat Ny SW. Untuk riwayat penyakit
Ny SW tidak memiliki riwayat apapun. Untuk keadaan Ny SW juga
terlihat sehat untuk orang orang seumurannya namun terlihat Ny SW
punya berat badan sedikit diatas rata rata.

Untuk Rest and Sleep Ny SW mengatakan bahwa dulu kerap


terganggu dengan rasa nyeri. terlebih di saat dingin Saat kegiatan ADL
seperti toileting, Ny SW mengutarakan mengalami kendala pada saat
BAB, karena type toilet / closet Ny SW adalah closet jongkok maka jika
Ny SW bab dalam waktu yang lama maka di daerah lututnya akan
terasa nyeri dan sulit untuk berdiri dan akhirnya Ny SW bab dalam
durasi yang sesingkat mungkin. Sebelum terkena Rheumatoid
Arthritis, beliau tidak mengalami masalah dengan sosial. Namun
karena keterbatasan gerak di lutut dan endurance yang berkurang Ny.
SW jarang jalan mampir ke tetangga di sekitarnya kecuali disaat
tertentu. Ny SW jadi lebih banyak menghabiskan waktu lebih banyak
di rumah semenjak terdiagnosis Rheumatoid Arthritis. Dalam
berbelanja kebutuhan sehari hari seperti lauk pauk maupun sayuran
Ny SW tidak mengalami hambatan karena ada tukang sayur keliling
dan bisa mampir ke pasar dengan menggunakan motor matic. Dalam
berkendara Ny SW tidak mengalami kendala. Walau mobilitas dari Ny
SW bisa dikatakan baik dan bisa berjalan sesuai keinginan namun Ny
SW memiliki hambatan pada intensitas dan jarak tempuh ketika
berjalan yang berkaitan dengan endurance beliau. Leisure yang sering
di jalani Ny SW adalah berkebun. Setiap sore Ny, SW menyirami
tanaman dengan selang air.

Untuk aspek kesehatan seperti exercise beliau jarang


melakukannya, karena tidak kuat. Seperti contohnya jalan jalan atau
jogging hal ini karena patella beliau nyeri jika berjalan jauh juah.
Rest and Sleep dari Ny terkendala jika pada malam tersebut tergolong
dingin. Karena rasa nyeri yang dirasakan klien itu sensitive terhadap
dingin. Namun Ny SW masih melakukan kegiatan rumah tangga
seperti biasa seperti memasak, mencuci baju, menyetrika pakaian,
menyapu dan lain lain.

3. Occupations Client
a. ADL ( Activity Daily Living)
Kondisi dari Ny SW sekilas terlihat baik, akan tetapi
beliau masih mengalami gangguan di aktivitas sehari hari
karena Rheumatoid Arthritisnya, secara garis besar Ny SW
tergolong mandiri karena dapat melakukan aktivitas tanpa
bantuan orang lain. ADL atau Activity Daily Living adalah
aktivitas perawatan diri yang harus pasien lakukan setiap hari
untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup sehari-hari
(Brunner & Suddarth 2002). ADL adalah aktivitas yang
biasanya dilakukan dalam sepanjang hari normal; aktivitas
tersebut mencakup, ambulasi, makan, berpakaian, mandi,
menyikat gigi dan berhias dengan tujuan untuk
memenuhi/berhubungan dengan perannya sebagai
pribadi dalam keluarga dan masyarakat.Kondisi yang
mengakibatkan kebutuhan untuk bantuan dalam ADL dapat
bersifat akut, kronis, temporer, permanen atau rehabilitative
(Potter dan Perry, 2005).

ADL adalah ketrampilan dasar dan tugas okupasional


yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya secara
mandiri yang dikerjakan seseorang sehari-harinya dengan
tujuan untuk memenuhi/berhubungan dengan perannya
sebagai pribadi dalam keluarga dan masyarakat
(Sugiarto,2005). Tingkat kemandirian tiap orang dalam
beraktivitas berbeda beda. Ada yang tingkat kemandirian
rendah dikarenakan mobilitas yang terbatas. Kemandirian itu
sendiri adalah kemampuan atau keadaan dimana individu
mampu mengurus atau mengatasi kepentingannya sendiri
tanpa bergantung dengan orang lain (Zulfajri, 2009).

Dari buku literature Occupational Therapy Practice Framework


Domain & Process 3rd edition. Activity Daily Living meliputi
berbagai aktivitas seperti :
1) Bathing, Showering
Merupakan kemampuan individu dalam
aktivitas mandi yang meliputi membasuh, membilas,
menyabuni serta mengeringkan tubuh.Pada aktivitas
ini klien mampu melakukan secara mandiri, tidak perlu
bantuan dari orang lain dan mampu untuk
menggenggam gayung sendiri.

2) Toiletting and Toilet Hygiene


Merupakan kemampuan individu dalam
aktivitas toileting meliputi mengelola pakaian ketika
toileting, meggunakan fasilitas di toilet, berpindah dan
mempertahankan posisi. Pada toileting klien mampu
melakukan dengan mandiri tanpa bantuan orang lain
walau agak terkendala pada BAB jika durasinya terlalu
lama.
3) Dressing
Merupakan kemampuan untuk memilih
pakaian dengan dasar yang meliputi cocok dengan
waktu, cuaca, dan kondisi yang sedang terjadi.
Mengambil pakaian dari tempat pakaian serta
kemampuan untuk memakai pakaian tersebut
Pada aktivitas dressing klien mampu menggunakan,
memakai, dan memilih pakaian dengan baik. Tidak ada
kendala terkait dengan nyeri pada jari jari yang
menghambat aktivitas dressing.

4) Swallowing / Eating
Merupakan kemampuan dalam makan seperti
mengunyah dengan baik, serta menelan. Dalam
aktivitas menelan yakni perpindahan makanan dari
rongga mulut ke perut yang dibantu gerak
peristaltic.Pada aktivitas ini klien tidak mengalami
kendala sama sekali

5) Feeding
Merupakan kemampuan individu dalam makan
tanpa bantuan orang lain atau mandiri yang meliputi
membawa makanan, menyiapkan makanan, serta
makan dari piring ataupun minum dari gelas. Pada
aktivitas ini klien mampu melakukan aktivitas tersebut
secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

6) Functional Mobility
Merupakan kemampuan individu untuk
berpindah dari satu tempat ke tempat lain selama
melakukan aktivitasnya. Termasuk ambulansi
fungsional dan transportasi objek. Pada aktivitas ini
klien mampu melakukan dengan baik,mandiri tanpa
bantuan dari orang lain. Namun terkendala pada
endurance klien terkait dengan Rheumatoid Arthritis
yang juga menyerang area di patella.

7) Personal Device Care


Merupakan suatu kemampuan individu dalam
menggunakan barang pribadi seperti hearing device,
kacamata, softlens atapun alat pribadi lainnya
Pada personal device care ini klien mampu
menggunakan dan menjaga barang pribadinya secara
mandiri. Klien juga merupakan pengguna kacamata
karena kelainan mata yaitu silinder dan mata minus.
8) Personal Hygiene and Grooming
Merupakan kemampuan seseorang dalam
merawat diri sendiri seperti self care serta berdandan.
seperti menyisir rambut, menggunakan kosmetik,
membersihkan rambut rambut, membersihkan kuku
jari, merawat kulit, mata, hidung, telinga,
menggunakan deodorant, menggosok gigi, ataupun
membersihkan diri. Pada personal hygiene and
grooming klien mampu melakukannya dengan mandiri
tanpa bantuan dari orang lain. Serta dapat merawat
diri dengan baik.

9) Sexual Activity
Merupakan aktivitas yang meliputi keterlibatan
individu dalam menghasilkan kepuasan atau
memenuhi hal terkait reproduksi. Di umur klien yang
menginjak 51 tahun maka telah terjadi menopause.
Menopause yaitu masa jika tidak lagi menstruasi atau
saat haid terakhir, dan apabila sesudah menopause
disebut pasca menopause bila telah terjadi menopause
12 bulan sampai menuju ke senium. Menopause
terjadi pada usia 49-51 tahun. Diagnosa
menopause dapat ditegakkan jika berhentinya
menstruasi sekurang-kurangnya satu tahun.
Berhentinya menstruasi dapat didahului terjadinya
siklus menstruasi yang lebih panjang, dengan
perdarahan yang berkurang. Umur untuk
terjadinya masa menopause dipengaruhi oleh
keturunan,kesehatan umum, dan pola kehidupan
(Mulyani, 2013).
Di usia klien yang saat ini 51 tahun maka sudah
termasuk dalam usia menopause. Maka tidak
membutuhkan aktivitas seksual namun untuk self care
terkait menstruasi tetap berjalan.
b. (IADLs) Instrumental Activities Of Daily Living
Instrumental Activities of Daily Living (IADL)
merupakan aktivitas yang mendukung kegiatan keseharian
individu. Termasuk pada aktivitas dirumah maupun di luar
rumah yang melibatkan individu lainnya.
Pada literature Occupational Therapy Practice Framework
Domain & Process 3rd edition. Activity Daily Living meliputi
berbagai aktivitas seperti :

1) Care Of Others (Including Selecting And Supervising


Caregivers)
Merupakan kemampuan individu dalam
mengatur sesuatu, mengawasi ataupun kemampuan
dalam merawat orang lain. Dalam aktivitas ini klien
mampu mengatur sesuatu yakni waktu, semisal dalam
aktivitas rumah tangga klien dapat mengatur waktu
dengan baik serta kemampuan untuk merawat
keluarganya dengan selalu memasak untuk
keluarganya.
2) Care of Pet
Merupakan kemampuan individu dalam
mengatur, mengawasi dan merawat hewan peliharaan.
Dalam aktivitas ini klien mempunyai seekor kucing
yang selalu diberi makan dan dirawat dengan baik oleh
klien
3) Child Rearing
Merupakan kemampuan individu dalam
memberikan perawatan yang dibutuhkan oleh anak
anak. Dalam hal ini anak dari klien sudah besar, bahkan
telah bekerja. Jadi telah bisa mandiri dalam mengurus
kebutuhannya.
4) Communication Management
Merupakan kemampuan individu dalam
mengirim, menerima, menafsirkan informasi yang
diterima melalui media media seperti telephone, alat
tulis, perekam audio visual, komputer, tablet
perangkat telekomunikasi untuk tuna rungu, sistem
komunikasi augmentative. Dan media komunikasi
seperti social media Pada aktivitas ini, klien mampu
berkomunikasi dengan baik memanfaatkan perangkat
yang ada contohnya android. Serta media sosial yang
basic seperti whatsapp.
5) Driving And Community Mobility
Merupakan kemampuan individu dalam
perencanaan dan berkeliling di lingkungan sekitar
mengendarai kendaraan pribadi seperti mobil, sepeda,
sepeda motor ataupun menggunakan transportasi
umum seperti taksi, bis atau yang lainnya
Dalam aktivitas ini, klien sudah sering
menggunakan kendaraan pribadi yaitu motor matic
baik di lingkungan sekitar maupun untuk berangkat ke
kantor untuk bekerja.

6) Financial Management
Merupakan kemampuan inidividu untuk
mengelola perencanaan dalam keuangan atau
finansial, termasuk metode dalam finansial dan
perencanaan jangka panjang dan jangka pendek.
Dalam aktivitas ini klien telah berpengalaman dalam
finansial karena pekerjaannya di bank serta telah
mengelola gaji dari pekerjaannya tersebut.

7) Health Management And Maintenance


Merupakan kemampuan individu dalam
mengembangkan rutinitas untuk kesehatan, promosi
kesehatan dan kebugaran seperti kebugaran fisik,
nutrisi, serta mengurangi perilaku yang tidak baik bagi
kesehatan dan rutinitas dalam pengobatan. Dalam
aktivitas ini klien justru jarang berolahraga, selain
karena tidak sempat klien juga mengelu sakit terlebih
pada patella disaat berolahraga

8) Home Enstabilsment And Management


Merupakan kemampuan individu dalam
memelihara lingkungan di pribadi dan rumah tangga
( seperti rumah, pekarangan / halaman rumah,
kendaraan) termasuk memelihara barang barang
pribadi seperti pakaian dan barang pribadi lainnya dan
mengetahui cara mencari bantuan atau siapa yang
harus dihubungi. Dalam aktivitas ini klien menunjukan
kemampuannya dalam Home Enstabilsment And
Management seperti merawat tanaman di sekitar
rumah, menyapu halaman, menjaga barang barang
pribadinya.

9) Meal Preparation And Cleanup


Merupakan kemampuan individu dalam
menyiapkan, merencanakan dan menyajikan makanan
yang bergizi seimbang serta membersihkan peralatan
makan setelah digunakan. Dalam aktivitas ini klien
mampu melakukan Meal Preparation And Cleanup
yang ditunjukan dengan memasak untuk keluarganya
tiap hari serta mencuci piring setelah digunakan
10) Religious And Spiritual Activities And Expression
Merupakan kemampuan individu dalam
berpartisipasi di kegiatan keagamaan. Dalam point
Religious And Spiritual Activities And Expression klien
rutin dalam menjalankan aktivitas keagamaan seperti
shalat 5 waktu secara mandiri tanpa didorong oleh
orang lain.

11) Safety and emergency maintenance


Merupakan kemampuan individu dalam
mengetahui dan memelihara lingkungan yang aman,
mengenali situasi yang berbahaya dan tidak terduga
dan memulai tindakan darurat untuk mengurangi
ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan

12) Shooping
Merupakan kemampuan individu dalam
berbelanja, seperti menyiapkan daftar belanjaan,
memilih barang, memilih meotde pembayaran,
kemampuan dalam membawa barang tersebut.
Termasuk dalam belanja online menggunakan
handphone, tablet ataupun komputer. Dalam aktivitas
ini klien tida ada kendala terkait shooping, klien bisa
melakukan dengan baik karena punya mobilitas yang
baik.

c. Rest and Sleep


Merupakan aktivitas yang berkaitan dengan istirahat
dan tidur untuk mendukung kesehatan dan keterlibatan aktif
dalam kegiatan okupasi yang lain. Istirahat atau rest
merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional,
bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga
kondisi yang membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti
berhenti sebentar untuk melepaskan lelah, bersantai untuk
menyegarkan diri atau melepaskan diri dari segala hal yang
membosankan, menyulitkan bahkan menjengkelkan (Hidayat,
2008). Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar dimana
persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun
atau hilang, dan dapat dibangunkan kembali dengan indra
atau rangsangan yang cukup. Tidur ditandai dengan aktivitas
fisik minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, terjadi
perubahan proses fisiologis tubuh serta penurunan respon
terhadap rangsangan dari luar (Asmadi, 2008).

Dalam aktivitas rest and sleep ini klien mengalami


gangguan disaat rasa nyeri tersebut kumat terlebih jika saat
akan tidur terjadi hujan di malam hari dan menyebabkan suhu
menjadi dinign, Maka hal tersebut akan membuat klien
kesulitan untuk tidur. Namun jika gangguan tersebut tidak ada
dan obat rutin diminum maka gangguan akan sangat minim.
d. Leisure
Merupakan aktivitas atau Kegiatan non-wajib yang
secara intrinsik dimotivasi dan dilakukan selama waktu luang,
yaitu, waktu tidak diharuskan untuk pekerjaan wajib seperti
pekerjaan, perawatan diri, atau tidur ”(Parham & Fazio, 1997,
hlm. 250). Jadi disini diartikan bahwa leisure itu merupakan
kegiatan yang dilakukan diwaktu luang.
Dalam aktivitas ini, klien memiliki kegiatan yang ia
kerjakan disaat sedang waktu luang yakni menyiram bunga
ataupun tanaman yang ia rawat. Klien menyirami tanaman
tanaman tersebut setiap sore.
e. Social Participation
Merupakan kemampuan individu dalam hubungan
jalinan pekerjaan untuk mendukung keterlibatan yang
diinginkan dalam kegiatan komunitas dan keluarga serta yang
melibatkan rekan dan teman ”(Gillen & Boyt Schell, 2014, hlm.
607); keterlibatan dalam subset kegiatan yang melibatkan
situasi sosial dengan orang lain (Bedell, 2012) dan yang
mendukung saling ketergantungan sosial (Magasi & Hammel,
2004). Partisipasi sosial dapat terjadi secara langsung atau
melalui teknologi jarak jauh seperti panggilan telepon,
interaksi komputer, dan konferensi video.
Dalam aktivitas Social Participation hubungan klien
dengan tetangganya tergolong baik. Namun klien jarang
mengikuti kegiatan seperti kerja bakti. Alasannya yakni tidak
kuat saat harus melakukan kegiatan kerja bakti tersebut.
Kegiatan seperti menyapu dengan lingkup yang luas membuat
klien tidak bisa berlama lama melakukan kegiatan tersebut
karena jika terlalu lama akan timbul rasa nyeri terlebih di jari
jari dan lutut klien.
C. HAMBATAN DAN PEMBAHASAN
Hambatan merupakan keadaan yang dapat menyebabkan
pelaksanaan sesuatu terganggu dan tidak terlaksana dengan baik.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 385), menyebutkan
bahwa hambatan adalah halangan atau rintangan. Hambatan
memiliki arti yang penting dalam setiap melaksanakan suatu tugas
atau pekerjaan. Suatu tugas atau pekerjaan tidak akan terlaksana
apabila ada suatu hambatan yang mengganggu pekerjaan tersebut.
Hambatan cenderung bersifat negatif, yaitu memperlambat laju suatu hal
yang dikerjakan oleh seseorang. Dalam melakukan kegiatan seringkali
ada beberapa hal yang menjadi penghambat tercapainya tujuan, baik
itu hambatan dalam pelaksanaan program maupun dalam hal
pengembangannya.
Dalam observasi yang kami lakukan , didapat berbagai hambatan yang
dialami Ny. SW karena Rheumatoid Arthritis yang dideritanya. hambatan
tersebut diantaranya :
1. Hambatan Fisik
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan Ny SW
terlihat di sendi PIP, DIP phalangeal sedikit kemerahan dan
bengkak, selain hal tersebut Ny SW juga mengutarakan bahwa
terasa nyeri dibagian tersebut. Rasa nyeri itu terasa lebih kuat
pada pagi harinya.
Berdasarkan hasil penelitian pada literature dengan judul
Kemandirian Dalam Melakukan Aktivitas Sehari Hari Pada Pasien
Rheumatoid Arthritis didapatkan hasil bahwa keadaan
Rheumatoid Arthritis akan berakibat pada berbagai masalah pada
penderita, terutama yaitu keadaan nyeri pada persendian.
Rheumatoid Arthritis menyerang persendian kecil, 90% keluhan
Rheumatoid Arthritis adalah nyeri sendi dan kaku sendi (Turana,
2005). Rematik atau Reumatoid Artritis mengakibatkan
peradangan pada lapisan dalam pembungkus sendi. Penyakit
ini berlangsung tahunan, menyerang berbagai sendi biasanya
simetris, jika radang ini menahun, terjadi kerusakan pada tulang
rawan sendi dan tulang otot ligamen dalam sendi. Seseorang
yang mengalami rematik mengalami beberapa gejala berikut
yakni 3 nyeri sendi, inflamasi, kekakuan sendi di pagi hari,
hambatan gerak persendian, terbentuknya nodul-nodul, pada
kulit diatas sendi yang terkena teraba lebih hangat dan
bengkak (Santoso, 2003). Hal ini sama seperti yang dialami
pada Ny SW yaitu rasa nyeri pada sendi jari tangan dan pada
patella. Dimana terlihat warna dari daerah PIP,DIP dan MCP klien
menjadi merah diiringi dengan rasa nyeri dan kaku. Rasa nyeri
tersebut mengganggu aktivitas dari Ny SW dan membuat
aktivitasnya terhambat. Misalnya pada aktivitas mencuci dimana
membutuhkan banyak peran koordinasi gerak jari tangan dan hal
tersebut sering kali membuat Ny SW merasa nyeri.

Berdasarkan hasil penelitian Jurnal ‘Aisyiyah Medika dengan


judul Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Rheumatoid Arthritis Pada Lansia disbutkan bahwa Pola
makanan yang salah menjadi salah satu pencetus terjadinya
Rhumatoid arthritis yaitu pada makanan makanan seperti produk
kacang-kacangan yaitu susu kacang, kacang buncis, organ dalam
hewan seperti usus, hati, limpah, paru, otak dan jantung.
Makanan kaleng seperti sarden, kornet sapi, makanan yang
dimasak menggunakan santan kelapa, beberapa jenis buah-
buahan seperti durian, air kelapa muda dan produk olahan
melinjho, Minuman seperti alkohol, sayur seperti kangkung
dan bayam. Di saat sesi wawancara disebutkan bahwa Ny SW
sering makan daging yang dibuat sop. Dimana hal tersebut
membuat Rheumatoid Arthritis yang dideritanya bisa semakin
parah.
Berdasarkan hasil penelitian pada literature Faktor Faktor
Yang Berhubungan Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas
Mandiangin Tahun 2012 Rematik termasuk dalam kelompok
penyakit reumatologi yang menunjukkan bahwa kondisi nyeri dan
kaku yang menyerang anggota gerak atau sistem
musculoskeletal, yaitu sendi, otot, tulang, maupun jaringan
disekitar sendi Semua jenis rematik menimbulkan rasa nyeri
yang mengganggu. Kemampuan gerak seseorang dapat terganggu
oleh adanya penyakit rematik Penyakit yang kronis dapat
mengakibatkan gangguan gerak, hambatan dalam bekerja
maupun melaksanakan kegiatan sehari (hari sehingga dapat
menimbulkan frustasi atau gangguan psikososial penderita dan
keluarganya (Purwoastuti, 2009). Kesamaan pada literature ini
yakni kondisi kaku dan nyeri yang dialami Ny SW membuat
berbagai aktivitas dari beliau banyak yang terhambat. Baik dalam
aktivitas di rumah maupun di kantor saat bekerja. Namun tidak
sama pada bagian menimbulkan frustasi atau gangguan
psikososial dari beliau dan keluarganya. Karena kondisi psikososial
dari klien tidak ada gangguan.

2. Hambatan Lingkungan
Rematik lebih sering terjadi pada orang mempunyai aktivitas
yang berlebih dalam menggunakan lutut seperti pedagang
keliling, dan pekerja yang banyak jongkok karena terjadi
penekanan yang berlebih pada lutut, umumnya semakin berat
aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam kegiatan sehari-
hari maka pasien akan lebih sering mengalami Rematik
terutama pada bagian sendi dan lebih sering terjadi pada pagi
hari. Penyakit peradangan sendi biasanya dirasakan terutama
pada sendi-sendi bagian jari dan pergelangan tangan, lutut dan
kaki, dan pada stadium lanjut penderita tidak dapat melakukan
aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya akan menurun
(Sarwono, 2001).
Hambatan di lingkungan yang dialami Ny SW yakni ia harus
naik ke lantai 2 untuk memberikan berkas dan tanda tangan
kepada atasannya. Sedangkan untuk naik tangga saja Ny SW
mengalami kesulitan dan sakit pada bagian patella dan untuk di
lingkungan rumah Ny SW tidak ada tangga yang tinggi namun ada
tangga yang lumayan tinggi per anak tangga yang
menghubungkan antar ruangan. Karena tingginya pula beliau
harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk dapat naik turun tangga
tersebut , sedangkan pada patella beliau terasa nyeri pada saat
naik tangga. Sesuai pendapat dari Sarwono (2001) yakni
seseorang yang menderita Rheumatoid Arthritis akan mengalami
kesulitan untuk beraktivitas berat yang melibatkan lutut. Yakni
dalam kasus Ny SW adalah naik tangga baik di lingkungan rumah
maupun di lingkungan kantor tempat klien bekerja. Terkadang jika
klien dalam situasi yang mengharuskannya menaiki tangga, maka
klien akan mencari teman untuk pegangan agar lebih kuat dalam
menaiki tangga.
3. Hambatan Sosial
Keadaan individu yang mengalami hambatan dalam
melakukan interaksi sosial karena keadaan penyakitnya sehingga
dapat mempengaruhi perannya dalam kehidupan sosial. Dalam
literature The burden of depression in patients with rheumatoid
arthritis. Rheumatology (Oxford) Menerangkan Pasien AR memiliki
kemungkinan terkena depresi dua kali lebih tinggi dibandingkan
populasi normal. Nyeri dan disabilitas dapat merupakan faktor
presipitasi pada pasien yang memang sudah mempunyai latar
belakang sosial yang sulit, seperti masalah ekonomi dan
kurangnya dukungan sosial. (Creed, 2001)
Kondisi klien yang memiiki endurance dikarenakan kondisi
rheumatoid arthritis yang diderika Ny SW maka dalam aktivitas
sosial ada kendalanya. Sebagai contoh beliau tidak mengikuti
kegiatan kerja bakti yang diadakan di kampungnya. Walau setiap
ada panggilan kegiatan, beliau lebih memilih tidak ikut. Hal ini
karena kegiatan kerja bakti biasanya diadakan pada pagi hari,
dimana saat pagi hari rasa nyeri dari Rheumatoid Arthritis Ny SW
sangat terasa. Beliau tidak mengikuti kegiatan tersebut setiap ada
panggilan, karena menghindari rasa nyeri yang timbul karena
kegiatan kerja bakti.

4. Hambatan Aktivitas
Aktivitas artinya “kegiatan atau keaktifan” jadi segala sesuatu
yang dilakukan atau kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non
fisik, merupakan suatu aktivitas (Chaniago 2010:1) Klien
mengalami hambatan dalam beraktivitas sehari harinya. Peran Ny
SW di rumah adalah sebagai ibu rumah tangga dan saat bekerja
berperan sebagai karyawan. Saat di rumah mengalami kendala
pada aktivitas mencuci, aktivitas tersebut membutuhkan
koordinasi phalangeal dan patella. Seperti saat mengucek,
menyikat, dan mengangkat jemuran untuk ditaruh pada hanger.
Selanjutnya ada pada aktivitas menyapu, saat menyapu akan lebih
banyak aktivitas berdiri dan menggenggam sapu. Walau hanya
menggenggam namun beliau mengeluh sakit pada saat aktivitas
tersebut, dan juga nyeri karena teralu lama berdiri.
Menurut Hardywinoto (2005), bahwa adanya nyeri
sendi pada Reumatoid Artritis membuat penderitanya
seringkali takut untuk bergerak sehingga mengganggu
aktivitas sehari-harinya dan dapat menurunkan
produktivitasnya. Hal ini yang menjadi alasan Ny SW tidak ikut
kerja bakti di kampungnya. Selanjutnya pada aktivitas memasak,
pada aktivitas ini lebih banyak berdiri, jadi patella Ny SW mudah
merasa nyeri. Untuk ADL hambatan aktivitasnya yaitu pada
toileting. Beliau mengutarakan bahwa saat BAB tidak kuat lama
lama karena lututnya harus menahan berat tubuhnya.
Sebelumnya beliau memberitahukan bahwa tipe toiletnya adalah
tipe jongkok. Karena hal ini beliau harus menyiasatinya dengan
menjadikan durasi BAB lebih singkat. Hambatan yang lain pada
saat mencuci piring. Pada aktivitas tersebut ada koordinasi dari
phalangeal dalam menggosok piring ataupun gelas dan sendok
dan posisi dari Ny SW adalah berdiri, jadi jika dilakukan dalam
durasi yang lama maka beliau tidak kuat dengan rasa nyerinya.
Penurunan fungsi muskuloskeletal menyebabkan terjadinya
perubahan secara degeneratif. Bertambah tua atau lansia selalu
berhubungan dengan penurunan tingkat aktivitas fisik yang
disebabkan oleh 3 hal, yaitu: perubahan pada struktur dan
jaringan penghubung (kolagen dan elastis) pada sendi, tipe dan
kemampuan aktivitas pada lansia berpengaruh sangat
signifikanterhadap struktur dan fungsi jaringan pada sendi,
patologi dapat mempengaruhi jaringan penghubung sendi
sehinggga menyebabkan Functional Limitation atau keterbatasa
fungsi dan disability, yang biasa dikeluhkan lansia akibat nyeri
yang dirasakan sangat mengganggu aktivitas adalah penyakit
rematik (Chintyawaty, 2009)

5. Hambatan Cuaca
Di dalam literature berjudul Effect of Cold Weather on the
Symptoms of Arthritic Disease (2016) menyebutkan bahwa gejala
memang mengalami kecenderungan memburuknya rasa sakit dan
kejenuhan cuaca dingin dan lembab terutama terlihat pada
rheumatoid pasien dan pasien lanjut usia dengan perubahan
degeneratif lanjut pada sendi mereka. Yang berarti cuaca dingin
membuat sendi sendi yang terkena rheumatoid arthritis terasa
nyeri.
Gejala umum Reumatoid Artritis tergantung pada tingkat
peradangan jaringan. Ketika jaringan tubuh meradang,
penyakit ini aktif. Ketika jaringan berhenti meradang, penyakit
ini tidak aktif. Remisi dapat terjadi secara spontan atau dengan
pengobatan dan pada minggu-minggu terkahir bisa bulan atau
tahun, orang-orang pada umumnya merasa sakit ketika
penyakit ini aktif lagi (kambuh) atau pun gejala kembali (Reeves,
2001).
klien mengatakan jika cuaca sedang hujan atau dingin jari jari
beliau terasa nyeri. walau tidak sering dan cenderung kumat
kumatan.

6. Hambatan Transportasi
Menurut teori Purwoastuti jenis kelamin adalah faktor risiko
penyebab rematik. Wanita lebih rawan terkena rematik
dibandingkan pria, dengan faktor risiko sebesar 60%. Wanita lebih
sering terkena osteoarthritis lutut dan sendi dan laki(laki lebih
sering terkena osteoarthritis paha, pergelangan tangan dan
leher (Purwoastuti, 2009). Berdasarkan hasil wawancara, mobility
dari beliau dalam bepergian tidak ada masalah kecuali pada
endurance. Sesuai dengan teori yang disampaikan Purwoastuti
(2009) dimana lutut juga ikut terserang rasa nyeri, hal ini
membuat endurance klien terganggu. beliau mengutarakan tidak
ada masalah saat naik motor untuk berpergian ke kantor maupun
ke tempat lain. Namun terkait dengan hambatan cuaca, jika beliau
pergi saat hujan terlebih saat ke kantor pada pagi hari maka jari
jari dan daerah di patella Ny SW terasa lebih cepat nyeri. hal ini
karena udara yang dingin dan terkena air hujan yang dingin pula.

7. Hambatan pada rest and sleep


Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar dimana persepsi
dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau hilang, dan
dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang
cukup. Tidur ditandai dengan aktivitas fisik minimal, tingkat
kesadaran yang bervariasi, terjadi perubahan proses fisiologis
tubuh serta penurunan respon terhadap rangsangan dari luar
(Asmadi, 2008).
Serangan nyeri juga dapat menganggu tidurpasien
sehingga mempengaruhi tingkat keadaan mudah lelah (Brunner&
Suddart, 2002) Klien mengalami gangguan saat mulai terasa nyeri
dan kaku pada malam hari, dimana hal ini mengganggu pola tidur
dari Ny SW. walau bisa diminimalisir dengan rutin minum obat
namun jika klien tidak rutin dalam mengkonsumsinya maka sesuai
pernyataan dari beliau bahwa Rheumatoid Arthritisnya yang
dideritanya rawan kambuh.

8. Hambatan Mental
Berdasarkan literature Hubungan Derajat Aktivitas
Penyakit dengan Depresi pada Pasien Artritis Reumatoid.
Depresi sering menyertai pasien AR dengan angka kejadian
sebesar 20-30% atau sebanyak empat kali lipat dari
masyarakat normal. (Mostafa, 2013). Klien yang sering kali
merasakan nyeri di pagi hari dan terkadang terasa nyeri saat
akan tidur merasa stress. Terlebih hal ini menghambat
berbagai pekerjaan yang biasa dilakukan Ny SW. dan menjadi
lebih tidak tertahankan saat nyeri tersebut kambuh karena
beberapa faktor seperti tidak rutin mengkonsumsi obat,
pekerjaan yang terlalu berat. kondisi ini mempengaruhi
kehidupan keseharian dimana dulu tidak masalah jika berjalan
jauh, mengerjakan tugas rumah dan yang lainnya namun
karena kondisi ini klien merasa terbebani oleh rasa nyeri yang
kerap timbul.
Pada literature Hubungan Derajat Aktivitas Penyakit
dengan Depresi pada Pasien Artritis Reumatoid menyebutkan
bahwa Kelompok derajat aktivitas penyakit AR yang berat
memiliki hubungan bermakna dibandingkan dengan
kelompok remisi. Kelompok pasien AR dengan derajat
aktivitas penyakit berat memiliki risiko mengalami depresi
sebesar 2 kali lebih besar dari pada kelompok remisi (IK 95 %
sebesar 1,09–3,68). Seperti yang dialami klien yang merasa
terbebani secara fisik dan mental dalam beraktivitas karena
rasa nyeri yang dirasakan.
D. KESIMPULAN
Rheumatoid Arthritis menyerang persendian seperti pada jari jari
tangan, pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki dan kaki. 90%
keluhan utama dari penderita Rheumatoid Arthritis adalah nyeri sendi
dan kaku sendi (Turana, 2005) Rheumatoid arthritis adalah suatu
penyakit autoimun dimana persendian yang biasanya pada bagian sendi
tangan dan kaki mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan,
nyeri dan seringkali menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi
(Gordon 2002)

Hambatan yang umum dialami Ny SW adalah masalah nyeri pada


lutut yang mempengaruhi endurance dan mobility dan nyeri pada jari jari
yang mempengaruhi aktivitas yang melibatkan koordinasi jari jari,
termasuk gangguan pada ADL ( Activity Daily Living) seperti toileting. Ny
SW memiliki postur tubuh yang baik, dapat berjalan dengan normal dan
tergolong mandiri dalam menjalankan aktivitasnya. Rasa nyeri yang
dialami Ny SW jarang terasa jika rutin mengkonsumsi obat dengan resep
dokter dan terkadang kambuh apabila tidak rutin minum obat dan faktor
luar seperti faktor cuaca.

LAMPIRAN

VERBATIM

PELAKU Uraian Wawancara

Terapis Selamat sore buk

Ibu SW nggih mas selamat sore

Terapis Perkenalkan nama saya Mahendra Verdi Suseno


dari Poltekkes Kemenkes Surakarta sebelumnya
maaf mengganggu waktunya nggih bu, maksud
kedatangan saya kesini itu untuk mengetahui
seputar penyakit rematik yang diderita ibuk, jadi
nanti saya kasih pertanyaan ya buk
Ibu SW Ohh ya nggih..

Terapis Langsung saja nggih bu, jadi ibuk tu sudah sejak kapan
ngrasain rematik ini buk?

Ibu SW Ohh itu pas awal tahun kemarin mass, kroso tak kiro ki
yo mergo aktivitas nyuci, nyapu, tapi kok rodo rodo
merah sedikit kui tapi, yo merah yo mlentung tak kiro
yo rapopo makane tak tokne wae

Terapis jadi dikira kayak kecapean terus kaya lebam gitu ya

Ibu SW Iyaa, biasane nek orang kecapean itu koyo gosong


gosong itu to

Terapis lha itu ngga dipriksain ke dokter buk?

Ibu SW sudah mas tak priksain kemarin pas awal corona itu
bulan maret kalau ga salah, itu kan pas libur 2 minggu
sekalian aja priksa, ternyata kena penyakit rematik kata
pak dokternya

Terapis oalah nggih nggih, lha itu sudah diberi obat dari
dokternya nggih buk ?

Ibu SW Sudah mas, langsung dikasih resep sama pak dokter

Terapis ohh nggih nggih, ini kalau boleh tau ibuk umurnya
berapa nggih ?

Ibu SW Saya sudah 51


Terapis 51 nggih, kalau rematik itu yang dirasain kayak apa ya ?
Ibu SW Yo nyeri nyeri ngno kui mass, kaku, pokoknen ki pie ya,
nyeri banget ngno kui terus tangan ki pada merah terus
kyo opo kui jenenge, aboh tapi kalau dilihat sekarang
dah nggak separah pas awal awal dulu. Tapi yo kadang
masih nyut nyut an apalagi kalau pas pagi pagi bangun
tidur itu kroso banget

Terapis itu merahe bagian mana ya bu? Satu tangan semua


atau bagian mananya

Ibu SW yo nggon sendi sendi kui mas, nggon anu…. Ros ros an

Terapis lha itu kambuhnya kebanyakan kambuhnya pas ngapain


atau pas kapan ?

Ibu SW yo pas pagi pagi kegiatan pagi, pokokmen itu pas


bangun tidur kui kroso banget tangane kaku terus pas
awal kegiatan arep nyuci, soale mesin cuci ne lagek
rusak

Terapis owalah nggih nggih

Ibu SW jadi disikat manual disikat gitu, pokokmen wehh . . .


pas pagi tu rasane ora penak banget

Terapis itu kira kira rematiknya keturunan ngga buk ?

Ibu SW wah yo ngga tau mas yo, pie yo… ohh….. pas aku jek
cilik itu pas kui kelingan ibukku mbien anggere bangun
tidur itu mesti duduk dulu tapi nek kayake keturunan
bisa juga .
Terapis Oo nggih nggih.. emm.. dulu ibuke juga ngeluh tangane
sakit juga to? .

Ibu SW iya nggon sendi sendi ngno kui, karena mbakku juga
sama sakitnya kayak nyeri nyeri kayak gini .

Terapis owalah, budhene nggih sama ?

Ibu SW hiyaa podo. .

Terapis Ohh nggih nggih nggih, itu ibuk rematike tau tau
muncul atau sebelumnya ini pernah jatuh atau
kecelakaan ?

Ibu SW ngga mas ora kecelakaan, jadi dulu ki kayak nyeri biasa
tapi lama lama jadi merah kyo aboh mlentung mlentung
kyo wong aboh ngno kae, dipegang juga sakit akhire tak
priksakne kui

Terapis ohh ya, kalau pas kerja itu ada kendala nda buk ?

Ibu SW kalau kendala yang sampai ngga bisa kerja itu yoo ngga
ada mas, tapi kalau sampe kerja lembur akhir bulan itu
kadang yo nyeri apalagi kalau pas banyak tanda tangan
gitu tapi tetep ngga senyeri pas pagi hari nek wes sudah
habis kegiatan ki yo rodo rodo berkurang tapi kan nek
pas pagi itu yo nyeri kaku rapenak

Terapis ohh nggih yo, nek pas tanda tangan yo obah terus nggih
gerak terus nggih buk
Ibu SW Hyaa

Terapis ini daerah mana aja sih buk yang sakit apa Cuma disini ?
( memperlihatkan sendi jari jari)

Ibu SW disini lho mas di jari jarinya sama yang di lutut, terasa
lagi kalau pas naik turun tangga

Terapis ohh … nggih nggih emmm lhaa maaf buk, ibuk itu kalau
boleh tau wc nya modele jongkok apa duduk ya ?

Ibu SW jongkok mas, padahal nek pas BAB ngno yo rakuat sue,
sedilut sedilut yo kudu tetep tak uisi mergone nek
ngadek yo angel nek lingguh sue sue yo ra betah

Terapis oh… jadi ngga kuat lama lama nggih ?

Ibu SW Iyah,

Terapis oo nggih nggih, terus ini ibuke sering makan daging


dagingan ngga ini kayak daging sapi kambing apa ayam
gitu?

Ibu SW sebenere yo nggak sering mas, wong Cuma seminggu


itu 1 atau 2 kali mas, biasane anggere tiap hari sabtu
opo minggu ngono kan do no ngomah ngno to dadi
ngesop yo nek ngesop kan yo tetep pake daging, nek
ora pake yo rasane ora enak gitu

Terapis jadi kayak daging sapi daging ayam gitu nggih

Ibu SW iyaa, ho.o , lha segere mung nek nganggo daging mas
nek ora nganggo yo ora enak

Terapis haha la nggih, lha ibuk kira kira seminggu itu bisa
olahraga berapa kali ?

Ibu SW wah nek olahraga jarang mas,kalau kayak nyapu cuci


piring itu wes tak anggep olahraga, kui kan wes
mbendino olahraga dadi kui dinggo gae rutin ngno kan
wes koyo olahraga

Terapis ohh… nggih nggih, nek kaya jalan jalan atau sepedaan
pagi pagi gitu apa ngga ikut to buk? Apa ngga pernah ?

Ibu SW ora tau blass…

Terapis Hooo jarang nggeh?

Ibu SW ora kuat soale, nek dinggo nyepeda dengkule wes ora
kuat tur sepedane yo ora ndue

Terapis owalahh.. kula kinten gadah (saya kira punya sepeda)


Emm ini kira kira ada hambatan lingkungannya engga
buk ? ya kayak tadi kan ibuk bilang kalau lututnya sakit
nggih ? itu kalau pas dikantor atau dirumah ada
tangganya ngga buk (naik tangga) nahh itu ada
kesulitannya ngga buk? Harusnya ada nggeh buk wong
kantornya kayak tinggi gitu di klaten

Ibu SW ohhh iyaa kantor saya itu 3 lantai, kebetulan ruangan


saya dibawah sendiri lha kalau pas di kantor butuh
tanda tangan atau butuh ada kepentingan di lantai atas
biasane tak titipne temenku kalau aku naik turun
tangga hahh repot, terus kalau dirumah kui yo ngga
tangga sih Cuma yo tangga jane, rumahku itu bukan
tingkat. Cuman tu dari ruang tamu ke ruang tengah tu
turun tangga dari ruang tengah ke ruang dapur itu
turun tangga lagi

Terapis ohh iya, pas naiknya ya krasa di dengkulnya ya buk

Ibu SW hyaa

Terapis oh hiya ini ibuk rutin minum obatnya ngga itu ?

Ibu SW kebetulan rutin mas, kalau ngga rutin yo kambuh


meneh ngko. Pernah saya berhenti seminggu. Tak kiro
ki udah sembuh to ehhh…. Ternyata nyeri meneh yo
uwis minum meneh saiki dadi rutin

Terapis jadi kambuh kambuh an nggih kalau ngga minum ?

Ibu SW hyaa … nggih …. Hyo ngno kui, wes keno faktor u yak e

Terapis oh hiya ini kalau buat kegiatan kayak makan itu ngga
ada gangguan ya buk? Misal pas nyendok atau muluk
gitu ?

Ibu SW ga ada, nek Cuma makan wong sendok yo mung cilik to


hahaha…

Terapis jadi kayak hambatan hambatannya itu kebanyakan di


lingkungan itu buat naik turun tangganya, terus di jari
jari , nggih jari jari nggih?
Ibu SW hyaa jari jari, kaku terus nek diobahke ki opo meneh
nek pas awal yo kui tangi turu ngno kui kaku banget,
arep dinggo mengawali aktivitas kui sing jan rasane loro
ora penak

Terapis : berarti kayak aktivitas nyuci baju terus nge-hanger


nyentelin di kawat gitu?

Ibu SW hyaa kui butuh niat ngno kui mau yoan, nek ora niat,
ngati ngati yo tetep loro jane yoan ning kan yo pie
meneh lha wong gawean

Terapis lha anu to, ditandangi sendiri ini?

Ibu SW hyaa… anak saya yang besar kan udah kerja

Terapis : hoalaa… terus tadi gangguannya apa lagi ya… di toilet,


terus makan ngga ada masalah…

Ibu SW naik turun tangga bermasalah

Terapis ohh iyaa. Kalau buat jalan jauh gitu ada masalah ngga
buk ?

Ibu SW yo rakuat to mas nek jalan adoh adoh, saya tu ngga


pernah jalan jauh jauh ngga pernah. Masalahe yo kui
dengkule wes suloyo dadi nek misale nganu cedak
cedak yo nyepeda motor ora nganggo sikil

Terapis Emm… kalau untuk hambatan cuaca ada ngga bu? Yaa
yang berpengaruh sama rematiknya seperti panas atau
kayak pas hujan gitu buk?
Ibu SW Ada mas, kalau kayak dingin hujan gitu jadi kayak nyeri
banget

Terapis Kayak kedinginan gitu ya buk ?

Ibu SW Iyaa. Tapi rasanya rada nyeri.

Terapis Ooohh nggih nggih, terus karena kondisi rematik ini


aktivitas ibuk di kampong itu ada gangguan tidak? Ya
smisal kayak gerakan (kerja bakti) atau apa yang
biasanya kumpul ibuk ibuk gitu

Ibu SW Ada mas, itu kan kalau kerja bakti itu pas minggu, ada
kerja bakti lha dengan saya kena rematik ini saya ndak
pernah ikut. Sudah jarang. Terus setor uang ngga bisa
ikut

Terapis Kalau untuk hambatan transport ada kendala ngga buk?


Ya kayak naik motor nya ada Kendala ngga terkait di jari
jarinya ini buk.

Ibu SW Hoo… ituu kalau pas ngga hujan ya ngga begitu parah.
Tapi kalau pas hujan itu kan dingin jadi nyeri banget,
kyak kaku gitu dinggo nyetang mas.

Terapis Hoo… berarti kalau hujannya cuman sebentar ngga apa


apa ya buk ?

Ibu SW Ngga apa apa

Terapis Emm.. kalau hambatan tidur ada ngga buk ? tapi bukan
yang kemarin ( tidur akhir akhir ini) yang selama ini
kena rematik, yang pernah ibuk rasain begitu lho ?

Ibu SW Itu pas kalau tidur ngepas udaranya dingin ya sakit mas
pas awal awal gitu, ya sakit banget kalau mau tidur. Ya
ngga bisa. Terus kalau pas gitu pernah sampai demam.
Pas parah parahnya itu.

Terapis Ohh nggih nggih nggih. Terus untuk rematik ini ibuk
pernah ngga kayak terbebani gitu (pikirannya) karena
pekerjaannya tidak bisa dijalani dengan normal apakah
kayak terpikirkan banget gitu ?

Ibu SW Iyya mass

Terapis Nggihh ?

Ibu SW Hiyaa, kan itu pas lihat tetangga pada jalan jalan pas
hari libur liburan itu sebenarnya ya pengen kayak
meraka liburan, tapikan sakit banget nek dinggo jalan
nek dinggo pokoknya saya tu kalau capek capek ngga
berani

Terapis Berarti ya pernah sampai kepikiran pas awal awal gitu


yak pas awal awal sakite itu sepaham saya kalau
rematik itu sakit mau ngapa ngapain ngga bisa eg..

Ibu SW Hyaa.. pas sakit banget. Kalau pas apa ya, kalau pas
terlalu dingin itu sakit, yak wes sakit bangett

Terapis Hoo nggih nggih

Ibu SW Apalagi nek pas itu mas, nek pas ora rutin minum obat,
soyo sakit dadi kalau pas dingin harus dirutini obat e

Terapis Berarti niku nggih merasa terbebani gitu nggih ?

Ibu SW Enggih mass

Terapis Berarti pada intinya tu kumat karena dingin, terus


karena terlalu kerja berat, terus kalau pas ngga rutin
minum obat, terus sama pas yang pagi hari itu nggih ?

Ibu SW Hiyaa

Terapis Teruss ibuk kalau ada waktu luang itu ngapain ? atau ya
kayak nonton tv atau ngapain ?

Ibu SW Ngga mas, sebenarnya aku itu orangnya seneng kerja


terus aku kan nanam buah di pot pot gitu. Tak tanam di
belakang tapi ya tak taruh di pot tak siram siram gitu
sebenere aku seneng cuman pas itu ngangkati air
waduhh…. Kan ada yang ngga kejangkau sama selang
jadi harus diankut airnya.

Terapis Hooo buah di taruh nggen pot ?

Ibu SW Hyaa mas tabulampot. Buah dalam pot

Terapis Howalahh nggih nggih…. Sepertinya cukup se


kian nggih buk wawancaranya selamat sore nggih buk

Ibu SW Sore mass


( Foto dengan klien )
DAFTAR PUSTAKA

Turana, Y. (2005). Pendekatan Diagnosis Dan Tatalaksana Pada Radiokulopati

Apriliyasari, Wulan (2016) Kemandirian Dalam Melakukan Aktivitas Sehari Hari Pada
Pasien Rheumatoid Arthritis. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat

Fera, Julia, Reginus (2017) Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekambuhan
Penyakit Rematik Di Wilayah Puskesmas Beo Kabupaten Talaud. Jurnal
Keperawatan

Mellado, M. et al. T cell migration in rheumatoid arthritis. Front. Immunol. 6, 384


(2015).

Deall, Ciara & Majeed, Haroon. (2016). Effect of Cold Weather on the Symptoms of
Arthritic Disease: A Review of the Literature. Journal of General
Practice. 4. 10.4172/2329- 9126.1000275.

Ahmad, Ausaf. (2019). Ahmad A. A Well Thought Out Literature Review on


Rheumatoid Arthritis A Well Thought Out Literature Review On Rheumatoid
Arthritis.

Giavasopoulos E.K. (2008) Rehabilitation In Patients With Rheumatoid Arthritis.


Health Science Journal. Volume 2
Daryanti, Widiyanto, Sudirman. Literature Review Yang Berhubungan Dengan
Rheumatoid Artritis Pada Lansia. Jurnal Keperawatan. 2020 : 14

Da Mota L, Cruz BA, Brenol CV, et al. 2011 Consensus of the Brazilian Society of
Rheumatology for diagnosis and early assessment of rheumatoid arthritis.
Rev SBras Reumatol. 2011; 51: 199-219.

Susarti, Romadhon (2019) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian


Rheumatoid Arthritis Pada Lansia. Volume 4. Palembang

Timori, Esfandiari , Mandala. (2013) Gambaran Karakteristik Penderita Rheumatoid


Arthritis di Bagian Penyakit Dalam RSUD dr. h. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung 2013. Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 1, Januari 2014 : 4
– 7. Lampung

Nailul Azizah, Reni Zuraida, Diana Mayasari (2019) Penatalaksanaan Rheumatoid


Arthritis Pada Petani Wanita Usia Lanjut Melalui Pendekatan Kedokteran
Keluarga Vol 9, No 4 Januari 2019. Lampung

Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta : EGC.

Potter, P.A, Perry, A.G. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata Komalasari,
dkk.Jakarta : EGC.2005

American Journal of Occupational Therapy Occupational Therapy Practice


Framework: Domain and Process (3rd Edition). Journal Article. 2017. S1-S48
0272-9490

Patberg, Wiebe & Rasker, Johannes. (2004). Weather effects in rheumatoid arthritis:
From controversy to consensus. A review. The Journal of rheumatology. 31.
1327-34.
Suir Syam (2012) Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Rematik Pada
Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Mandiangin Tahun 2012.Jurnal
Kesehatan Masyarakat. Prima Nasional Bukittinggi Vol.3 No.2 Juli 2012

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta :


Salemba Medika.

Turana, Y. (2005). Pendekatan Diagnosis Dan Tatalaksana Pada Radikulopati


Servikal.

Santoso.Validity and Realibility of Radar Questionnaire for Patients with Rheumatoid


Arthritis,2003.

Purwoastuti, Endang. 2009. Waspadai Gangguan Rematik. Yogyakarta : Kanisius


Sarwonom, N. (2001) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I (Edisi Ketiga). Jakarta :
Balai Penerbit FKUI
Hardywinoto, S. (2005). Panduan gerontologi: Tinjauan dari berbagai aspek. Jakarta:
Penerbit PT Gramedia
Willard, H. S., & Schell, B. A. B. (2014). Willard & Spackman's occupational therapy.
Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins.
Dickens C, Creed F. The burden of depression in patients with rheumatoid arthritis.
Rheumatology (Oxford). 2001;40(12):1327-30
Mudjaddid dkk. (2017) Hubungan Derajat Aktivitas Penyakit dengan Depresi pada
Pasien Artritis Reumatoid. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. Vol. 4, No. 4.
Desember. 2017

Anda mungkin juga menyukai