OLEH:
MICHAELSEMBIRIG
193020406038
DOSEN PENGAMPU :
Puji syukur penyusun haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan banyak
nikmat, berkat dan karunianya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Ekonomi Mikro “ dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Makalah ini telah penyusun selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak
yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, penyusun sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi.
Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya selaku penyusun menerima segala kritik dan
saran yang membangun dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang..................................................................................2
Rumusan Masalah............................................................................2
Tujuan Penulisan..............................................................................3
Manfaat Penulisan............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
Simpulan...........................................................................................30
Saran..................................................................................................31
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Di dalam dunia ekonomi modern, terutama mengenai makna biaya dan produksi, menjadi
salah satu hal yang harus diperhatikan yang tidak bisa dipisahkan layaknya uang keping logam
yang memiliki dua muka yang berbeda namun dalam satu kesatuan.
Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan bertambahnya
penduduk, memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat ini Kebutuhan hidup tidak bisa
diambil langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu dengan cepat, efesien, dan harga
terjangkau. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian orang untuk memperoleh
keuntungan. Akan tetapi, permintaan pasar berubah-ubah sehingga menyulitkan perusahaan
untuk melakukan kegiatan produksinya, produk apa yang akan di produksi? Namun dalam
melakukan proses produksi suatu barang, perusahaan seharusnya memperhatikan beberapa hal
sebelum melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial yang mereka miliki, seperti biaya
produksi.
Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan pengorbanan yang biasanya dapat berupa
uang atau peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan. Selain biaya produksi, ada biaya-biaya
lain yang harus diperhatikan, seperti biaya admintrasi, biaya keuangan, dan biaya pemasaran.
Selain itu biaya produksi dapat dibagi dua pula berdasarkan jangka yaitu jangka pendek dan
jangka panjang.Dalam kasus perusahaan besar yang memiliki aset yang cukup banyak, dalam
melakukan proses produksi tentu sudah ada perhitungan yang matang jumlah produk yang harus
diproduksi supaya memperoleh keuntungan.Oleh sebab itu penulis menulis sebuah makalah yang
bertajuk “Biaya Produksi
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam tugas mandiri ini adalah :
1. Bagaimana perkembangan ekonomi makro di Indonesia?
2. Bagaimanakah Teori Biaya Produksi menurut ekonomi mikro ?
3. Beberapa konsep biaya jangka pendek dan jangka panjang ?
4. Penjelasan skala ekonomi dan skala tidak ekonomi ?
TUJUAN PENULISAN
1. Agar mengetahui definisi biaya produksi dari para ahli.
2. Agar mengetahui konsep biaya jangka pendek dan jangka panjang.
3. Agar mengetahui bentuk – bentuk kurva jangka pendek dan jangka panjang.
4. Agar mengatahui definisi skala ekonomi dan skala tidak ekonomi.
MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat Teoristis
Dari aspek teoristis akan memperdalam pemahaman mengenai biaya produksi. Kita akan
menjadi tau bagaimana sebenarnya Konsep-konsep pada biaya produksi bagaimana cara
mengalokasikannya.
.
2. Manfaat Praktis
Setelah membaca tugas mandiri yang penulis buat maka secara tidak langsung pembaca
akan mengetahui bagaimana sebenarnya aspek biaya produksi tersebut dalam sebuah
pasar produksi dan bisa langsung untuk mempraktikannya di dunia pasar secara nyata.
BAB II
PEMBAHASAN
Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :
1. Biaya eksplisit
Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan
uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan .
2. Biaya tersembunyi
Biaya tersembunyi adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki
oleh perusahaan itu sendiri. Pengeluaran yang tergolong dengan biaya tersembunyi antara lain
adalah Pembayaran untuk keahlian perusahaan produsen tersebut, modalnya sendiri yang
digunakan dalam perusahaan, dan bangunan perusahaan yang dimilikinya.
3. Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung
Biaya Langsung adalah biaya yang dapat dihitung untuk tiap unit output yang dihasilkan.
yang termasuk biaya langsung adalah biaya untuk pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja
yang langsung menganai produksi.
4. Biaya Kesempatan(oppotunity cost) dan Biaya Historis
Biaya kesempatan adalah niai dari sumber-sumber ekonomi dalam penggunaan alternatif yang
paling baik. Misalnya dalam pembuatan secara alternatif yaitu kayu . Kayu dapat digunakan
untuk menghasilkan sesuatu barang maka ada kesempatan yang hilang untuk menghasilkan
barang lain dengan kayu tersebut.
Seperti telah disinggung di atas, ilmu ekonomi mencoba menerangkan perilaku umat
manusia dalam menggunakan alat-alat pemuas kebutuhan yang adanya terbatas untuk memenuhi
kebutuhan mereka yang bisa dikatakan jumlahnya tidak terbatas. Untuk mengetahui bagaimana
tugas tersebut dilaksanakan, dalam bab mi kita sajikan beberapa fasal yang menyangkut masalah
metodologi.
Gambar dibawah ini mengikhtisarkan secara garis besar urutan langkah langkah kegiatan
dalam ilmu ekonomi, khususnya yang menyangkut bidang teori. Pertama-tama kita
perbincangkan sedikit mengenai dunia nyata. Menurut kenyataan dunia yang nyata amat sangat
kompleks. Perbuatan seseorang demikian juga gejala-gejala yang terjadi dalam suatu
perekonomian banyak faktor yang ikut mempengaruhi atau bahkan menentukannya. Faktor-
faktor seperti misalnya politik, sosial, psikologi dan sebagainya lagi juga besar pengaruhnya
terhadap perilaku seseorang atau suatu masyarakat. Teori ekonomi pada azasnya hanya menelaah
salah satu dan sekian banyak aspek kehidupan seseorang ataü suatu masyarakat, yaitu aspek
ekonominya. ini berarti bahwa kita dapat membedakan aspek-aspek ekonomi dan aspek-aspek
lainnya, sekalipun kita tidak dapat memisahkannya.
Meskipun semua aspek yang bukan ekonomi, telah kita kesamping kan, namun
masalahnya juga sering masih terlalu kompleks untuk bisa di peroleh gambaran yang jelas dan
kesimpulan yang berarti, oleh karena pada umumnya tidak sedikit jumlah macam variabel
ekonomi yang secara langsung ataupun tidak langsung mempunyai hubungan dengan masalah .
Oleh karena itu kita terpaksa memilih di antara variabel-variabel tersebut mana yang kita
perkirakan mempunyai peranan yang besar, dan yang bisa dipakai dalam model analisa ekonomi
yang akan kita bentuk. Model analisa ekonomi atau economic model oleh Robert Y. Awh
didefinisikan sebagai konstruksi teoritik atau kerangka analitik yang terdiri dan satu rangkaian
asumsi-asumsi dan mana kesimpulan-kesimpulan kita turunkan. Di dalam menyusun model
analisa ekonomi tersebut kita menentukan asumsi-asumsi mengenai hubungan-hubungan di
antara variabel-variabel yang kita pilih tersebut.
Langkah selanjutnya ialah, dari asumsi-asumsi yang kita pilih dan kita susun sebagai
model ekonomi tersebut kita turunkan kesimpulan kesimpulan teoritik. Menurunkan kesimpulan-
kesimpulan dan hal yang umum ke hal yang khusus biasa disebut melakukan analisa deduksi.
Yang dilakukan oleh teori ekonomi mikro pada umumnya hanya sampai dengan langkah ini.
Kesimpulan-kesimpulan teoritik ini nantinya dapat pula dipergunakan untuk menyusun model-
model analisa ekonomi lainnya.
Kesimpulan-kesimpulan teoritik yang dihasilkan tersebut apabila diturunkan secara betul
dikatakan berlaku secara abstrak universal, yaitu berlaku di manapun juga dan bilamanapun juga,
asalkan dipenuhi syarat bahwa kenyataan dalam dunia nyata sejalan dengan asumsi-asumsi yang
terbentuk dalam model analisa ekonomi yang kita pakai Sebagai contoh misalya saja, Dengan
menggunakan asumsi bahwa rumah tangga perusahaan selalu berusaha memaksimumkan
keuntungan, kita sampai pada kesimpulan bahwa meningkatnya permintaan akan produk yang
dihasilkan oleh sebuah perusahaan akan mengakibatkan bertambah besarnya keuntungan yang
diperoleh atau bertambah kecilnya kerugian yang diderita oleh perusahaan bersangkutan.
Bisa saja terjadi bahwa karena sesuatu hal sebuah rumah tangga perusahaan tidak
bersikap rasional; hingga meningkatnya permintaan akan produk yang dihasilkannya tidak
mengakibatkan meningkatnya keuntungan, hal mana misalnya disebabkan tambahan hasil
penjualan dipergunakan untuk membiayai bertambahnya jumlah karyawan perusahaan.
Apabila banyak kesimpulan-kesimpulan teoritik yang menyimpang dan kenyataan, maka
kalau kita tidak hati-hati, kita dapat mengambil kebijaksanaan-kebijaksanaan yang hasilnya
justru berlawanan dengan yang kita harapkan. Oleh karena itu kita perlu menguji validitas
daripada teori dengan cara membandingkan kesimpulan-kesimpulan teoritik.
Pengujian teori tidak semudah yang kita ungkapkan, oleh karena sekali lagi dunia yang
nyata sangat kompleks. Pada umumnya buku teks ekonomi mikro tidak mempersoalkan hal ini.
Akhirnya dapat disebutkan di sini bahwa metode-metode yang banyak dipakai dalam
melaksanakan pengkajian teori ekonomi secara empirik dapat diperoleh dalãm literatur di bidang
statistik ekonomi dan di bidang ekonometrika.
FUNGSI BIAYA JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
Analisis mengenai biaya produksi perusahaan perlu dibedakan kepada dua jangka waktu:
jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan
dapat menambah salah satu factor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dengan
perkataan lain, dalam analisis dimisalkan bahwa sebagian dari factor-faktor produksi yang
digunakan dianggap tetap jumlahnya. Sedangkan jangka panjang adalah jangka waktu dimana
semua factor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya dapat ditambah apabila
pertambahan itu diperlukan.
Biaya produksi, menurut Sadono Sukirno didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh factor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah
yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang akan diproduksikan perusahaan
tersebut. (Sadono Sukirno 2008:208). Biaya produksi yang dikeuarkan perusahaan dapat
dibedakan menjadi dua jenis: biaya eksplisit dan biaya tersembunyi (imputed cost). Biaya
eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang
untuk mendapatkan factor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan biaya
produksi adalah taksiran pengeluaran terhadap factor-faktor produksi yang dimiliki oleh
perusahaan itu sendiri.
Menurut Karl E. Case & Ray C. Fair dalam jangka pendek, semua perusahaan (kompetitif
maupun nonkompetitif) memiliki biaya yang harus mereka tanggung apapun output mereka.
Sebenarnya, beberapa biaya tetap harus dibayar meskipun berusaha berhenti berproduksi yakni,
meskipun outputnya nol. Jenis biaya ini disebut biaya tetap, biaya tetap adalah segala biaya yang
tidak tergantung pada tingkat output perusahaan. Biaya ini tetap timbul meskipun perusahaan
tidak memproduksi apapun. Tidak ada biaya tetap dalam jangka panjang, dan perusahaan tidak
bisa melakukan apapun dalam jangka pendek untuk menghindarinya atau mengubahnya. Dalam
jangka panjang, suatu perusahaan tidak memiliki biaya tetap, karena perusahaan itu bisa
memperluas, mempersempit, atau keluar dari industry.
Perusahaan memang memiliki biaya tertentu dalam jangka panjang yang tergantung pada
tingkat output yang mereka pilih. Jenis biaya ini disebut dengan biaya varibel, biaya variable
adalah baiya yang tergantung pada tingkat produksi yang dipilih. Biaya tetap dan biaya variable
merupakan penyusun biaya total, biaya total adalah biaya tetap ditambah biaya variable.
2.2.1 Pengertian Biaya Produksi Jangka Pendek
Tabel 10.1 menunjukkan nilai-nilai berbagai pengertian biaya produksi yang dikeluarkan
untuk menghasilkan suatu barang. Dalam membuat contoh yang terdapat dalam table 10.1
tersebut dimisalkan tenaga kerja adalah factor produksi yang berubah-ubah jumlahnya,
sedangkan factor produksi yang lain jumlahnya tetap.Sehingga keseluruhan jumlah biaya
produksi yang dikeluarkan produsen dapat dibedakan kepada dua jenis pembiayaan yaitu biaya
yang selalu berubah dan biaya tetap.
2. Teori Badan Usaha. Bagian ini membahas tentang perilaku rumah tangga perusahaan
dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, dalam menentukan harga
satuan barang atau jasa yang dihasilkan, dan dalam menentukan kombinasi sum ber-
sumber daya yang dipergunakan dalam proses produksi, yang semuanya ini didasarkan
kepada asumsi bahwa yang ingin dikejar oleh rumah tangga perusahaan adalah
keuntungan sebesar-besarnya. Teori mi memberikan dasar teoritik konsepsi kurva
penawaran produsen.
3. Teori Harga Pasar. Bagian daripada ilmu ekonomi. mikro ini pada dasarnya membahas
perilaku harga pasar barang-barang dan jasa jasa. Teori mi, seperti disinggung di atas
banyak mernanfaati kesimpulan-kesimpulan teoritik teori konsumen dan teori badan
usaha, khususnya konsepsi permintaan dan konsepsi penawaran yang dihasilkan oleh
kedua teori tersebut.
4. Teori Distribusi Pendapatan. Bagian daripada ilmu ekonomi mikro ini mencoba
menerangkan perilaku harga sumber-sumber daya, yang dapat berubah upah untuk
sumber daya manusia, bunga modal untuk sumber daya modal, dan sewa untuk sumber
daya alam. leon distnibusi pendapatan mi banyak menggunakan kesimpulan teoritik teori
rumah-tangga perusahaan dan teori perilaku rumah-tangga keluarga.
5. Teori Keseimbangan Umum. Teori-teori yang disebutkan di atas, yaitu teori konsumen,
teori produsen, teoni harga pasar dan eori distribusi pendapatan semuanya didasarkan
kepada asumsi tidak adanya saling pengaruh-mempengaruhj atau interdependensi antara
kegiatan ekonomi pelaku ekonomi yang satu dengan kegiatan ekonomi pelaku ekonomi
lainnya. Dunia yang nyata menunjukkan adanya hubungan interdependensi tersebut.
Teori ekonomi mikro yang dalam usaha menerangkan pembentukan harga, penentuan
kuantitas barang atau jasa yang dihasilkan dan yang dikonsumsi, dan sebagainya seperti
yang telah diuraikan di atas, mengikut sertakan ke dalam analisa unsur saling pengaruh-
mempengaruhi di antara pelaku pelaku ekonomi tersebut, biasa disebut ana/isa
keseimbangan- umum atau general equilibrium analysis.
6. Ekonomi Kemakmuran atau Welfare Economics. Teoni-teoni ekonomi mikro sepertiyang
kita uraikan di atas, dan butir ke 1 sampai dengan butir ke 5, tidak satupun yang
memperhatikan skala preferensi masyarakat. Di lain fihak cabang ilmu ekonomi mikro
yang disebut welfare economics, dalam mencoba menerangkan perilaku konsumen,
produsen, harga dan sebagainya mernperhatikan norma-norma etik masyarakat.
Ekonomi kesehatan mempelajari organisasi dari sistem kesehatan, termasuk peran dari pegawai
kesahatan dan program asuransi kesehatan. Politik Ekonomi mempelajari peran dari institusi
politik dalam menentukan keluarnya sebuah kebijakan. Ekonomi Kependudukan, yang
mempelajari tantangan yang dihadapi oleh kota – kota, seperti gepeng, polusi air dan udara,
kemacetan lalu-lintas, dan kemiskinan, digambarkan dalam geografi kependudukan dan
sosiologi. Finansial Ekonomi mempelajari topik seperti struktura dari portofolio yang optimal,
rasio dari finansial korporat. Bidang Sejarah Ekonomi mempelajari evolusi dari ekonomi dan
institusi ekonomi, menggunakan metode dan teknik dari bidang ekonomi, sejarah, geografi,
sosiologi, psikologi dan ilmu politik.
Ilmu Ekonomi dibagi dalam 3 kelompok Dasar yaitu :
a.Ekonomi deskriptif :
Mengumpulkan keterangan-keterangan factual yang relevan mengenai suatu masalah
ekonomi.
b. Teori Ekonomi :
Bisa disebut economi theory atau economic principal, yang terbagi lagi atas 2 kelompok
besar yaitu teory ekonomi mikro dan teory ekonomi makro yang tugasnya menerangkan secara
umum perilaku system perekonomian . Bila materi pembahasannya tentang pelaku-pelaku
ekonomi yang berada dalam system perekonomian, maka masuk kategory teori ekonomi Mikro,
sedangkan bila pembahasan tentang mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan
maka akan masuk pada kategori ekonomi Makro.
c. Ekonomi Terapan :
Menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk
menerangkan keterangan keterangan yang dikumpulka oleh ekonomi deskriptif. Dengan
menggunakan kerangka penggolongan ilmu ekonomi tersebut, dapatlah dikatakan bahwa materi
yang disajikan dalam bahasan ini kalau dilihat isinya dapat dimasukkan ke dalam kelompok teori
ekonomi mikro, yang lazim disebut teori harga atau price teori atau ekonomi mikro atau micro
economic.
2. Pasar
Pasar adalah suatu situasi dimana pembeli atau konsumen dan penjual atau produsen dan
pedagang melakukan sebuah transaksi setelah kedua pihak bersepakat mengenai harga dan
kuantitas objek transaksi. Baik pembeli maupun penjual mendapatkan manfaat dari adanya
transaksi atau pasar. Pihak pembeli akan mendapatkan barang yang diinginkan sedangkan
penjual mendapatkan imbalan pendapatan sesuai kesepakatan.
Ciri-Ciri Pasar
1. Ada barang atau jasa yang diperjualbelikan
2. Terjadi transaksi jual beli
3. Adanya proses permintaan dan tawar menawar
4. Terjadinya interaksi antara pembeli dan penjual
5. Transaksi terjadi ketika ada kesepakatan antaran penjual dan pembeli
1. Pasar Tradisional
Pengertian pasar tradisional adalah sebuah tempat bertemunya para penjual dan pembeli serta
terjadi proses jual beli secara langsung yang melalui proses tawar menawar. Bentuk bangunan
pasar tradisional ini berupa kios, los, atau gerai.
Barang yang dijual di pasar tradisional adalah barang-barang kebutuhan sehari-hari. Pasar jenis
ini mudah ditemukan di berbagai daerah, misalnya pasar Klewer di Solo, pasar Minggu di
Jakarta, dan pasar Beringharjo di Yogyakarta.
2. Pasar Modern
Pasar modern adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli serta melakukan transaksi. Namun,
di pasar modern tidak terjadi proses tawar menawar karena barang yang dijual sudah diberi label
harga pas.
Bentuk pasar modern ini berada di dalam bangunan dimana para pelayanannya dilakukan secara
mandiri atau swalayan, dan bisa juga dilayani oleh seorang pramuniaga. Barang-barang yang
dijual di pasar tradisional biasanya kebutuhan sehari-hari dan barang lain yang tahan lama.
Jenis-Jenis Pasar di Indonesia
Jenis pasar yang satu ini dapat diketahui dengan melihat sifat dan waktu kegiatannya.
Diantaranya adalah:
Pasar harian : pasar yang kegiatannya dilakukan setiap hari, misalnya pasar tanah
abang.
Pasar mingguan: pasar yang kegiatannya hanya terjadi sekali dalam seminggu,
misalnya pasar minggu.
Ada Pasar tahunan: pasar yang kegiatannya hanya terjadi sekali dalam satu tahun,
misalnya Pasar Raya Jakarta (PRJ) diantaranya adalah :
Pasar Temporer: pasar yang kegiatannya hanya pada waktu tertentu saja, misalnya
bazar murah
Jenis pasar ini bisa kita kenali dengan melihat wujudnya. Diantaranya adalah:
Pasar konkret (pasar nyata): pasar dimana terjadi hubungan langsung antara penjual
dan pembeli, misalnya pasar tradisional dan pasar swalayan
Pasar Abstrak (pasar tak nyata): pasar dimana terjadi pertemuan langsung antara
penjual dan pembeli, namun barang yang diperjualbelikan tidak secara langsung,
misalnya pasar modal.
Bentuk pasar ini mudah dikenali dengan melihat jangkauannya di masyarakat, diantaranya
adalah:
Pasar lokal: pasar yang pelaksanaannya berada di lokasi atau di daerah tertentu,
misalnya pasar Tanah Abang.
Pasar nasional: pasar yang menjangkau pembeli di dalam satu negara. Dengan kata
lain, pasar nasional ini dapat melayani permintaan dari berbagai daerah dalam satu
negara.
Pasar internasional: pasar yang penjualannya sudah bisa menjangkau berbagai negara
di seluruh dunia.
Jenis pasar dapat kita kenali dari bentuk dan strukturnya, diantaranya adalah:
Pasar yang di dalamnya terdapat banyak pembeli dan penjual dan mereka sudah paham
tentang keadaan pasar tersebut
Pasar yang terdiri dari beberapa penjual yang menguasai pasar, jumlah penjual biasanya
tidak terlalu banyak.
Lebih lanjut, pasar persaingan tidak sempurna dibagi menjadi 3 jenis, yaitu pasar
oligopoli, pasar monopoli, dan pasar monopolistik.
Bentuk Pasar Oligopoli: pasar yang terdiri dari dari beberapa penjual yang
memasarkan barang khusus, dimana masing-masing penjual dapat saling
mempengaruhi harga, misalnya perusahaan semen dan industri telekomunikasi.
Pasar Monopoli: pasar dimana seluruh penawaran terhadap permintaan telah dikuasai
oleh satu organisasi penjual tertentu.
Pasar Monopolistik: pasar yang di dalamnya terdapat banyak penjual dengan produk
yang berbeda. Biasanya pasar jenis ini banyak dijumpai pada retailer dan jasa,
misalnya apotik, toko kelontong.
5. Peran dan Fungsi Pasar di Masyarakat
Secara umum, ada 5 fungsi dan peran pasar bagi masyarakat, diantaranya adalah:
1. Menetapkan harga ; menetapkan harga suatu barang/ jasa sesuai dengan permintaan
dan penawaran di pasar.
2. Mengorganisir produksi ; menentukan metode produksi yang paling sesuai dengan
memaksimalkan rasio antara output produk dengan input sumber daya.
3. Mendistribusikan produksi ; pasar berperan sebagai distributor pembayaran kepada
para pelaku pasar, dalam hal ini tenaga kerja sesuai produktifitasnya.
4. Menyelenggarakan penjatahan ; bertujuan untuk membatasi konsumsi dari produksi
yang tersedia. Masing-masing pembeli mendapatkan jatah sesuai dengan daya belinya.
5. Menyediakan barang dan jasa untuk masa depan ; pasar turut berperan sebagai
fasilitator dalam hal pengelolaan tabungan dan investasi. Pasar yang memfasilitasi
investasi dan tabungan adalah pasar modal.
PELAKU-PELAKU EKONOMI
Pelaku ekonomi adalah pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekonomi. Secara garis
besar, pelaku ekonomi dapat dikelompokkan menjadi lima pelaku, yaitu rumah tangga,
perusahaan, pemerintah, lembaga keuangan, dan negara-negara lain. Setiap pelaku ekonomi ada
yang berperan sebagai produsen, konsumen, atau distributor.
Yang selanjutnya perlu dicatat adalah, bahwa pemerintah bisa menjadi konsumen dan
bisa pula menjadi produsen, serta demikian pun dengan pihak swasta; kecuali sekali
lagi business, milik pemerintah maupun milik swasta, yang tidak dapat menjadi konusmen
(consumer) melainkan hanya sebagai produsen (producer) dan investor. Sementara itu, baik
pemerintah maupun swasta, dapat menjadi investor atau pelaku investasi.
Namun karena kesulitan dana untuk meningkatkan produksi dimasa yang akan datang,
dan konsumen juga kesulitan dalam cadangan keuangan, maka mulai terpikirkan bagaimana
menyisihkan sebagian dari pendapatan produsen dan konsumen agar dapat tersedia dana dimasa
yang akan datang. Sebagian dana dari konsumen dan produsen yang tidak habis di konsumsi
disimpan/diinvestasikan.
Ilmu ekonomi membahas segala perilaku manusia. Ada jutaan orang dan individu yang
terlibat dalam suatu sistem perekonomian. Untuk memahami bagaimana perekonomian berjalan,
kita harus menemukan cara untuk menyederhanakan pemikiran mengenai semua kegiatan
tersebut. Dengan kata lain, kita memerlukan model yang dapat menjelaskan bagaimana
perekonomian diatur dan bagaimana orang-orang yang mengambil bagian dalam perekonomian
berinteraksi satu sama lain.
Di atas telah disinggung bahwa ekonomi mikro berusaha menerangkan perilaku pelaku-
pelaku ekonomi. Oleh karena itu ada man faatnya apabila untuk sejenak perhatian kita, kita
arahkan guna mengetahui macam kegiatan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi tersebut
dan hubungan-hubungan yang lazim terjadi di antara mereka.
Dalam perekonomian manapun, baik primitif maupun modern, baik kapitalis, sosialis
maupun komunis, dapat dibedakan tiga kelompok pengambil keputusan ekonomi yang untuk
selanjutnya kita sebut pelaku pelaku ekonomi atau subyek-subyek ekonomi. Ketiga kelompok
pelaku pelaku ekonomi tersebut ialah
1. Rumah tangga keluarga,
2. Rumah tangga perusahaan, dan
3. Rumah tangga pemerintah.
Dan ke tiga kelompok tersebut masing-masing mempunyai pola aktivitas ekonomi tertentu
yang sedikit banyak dipengaruhi oleh sistem perekono mian yang berlaku. Pada dasarnya
kegiatan-kegiatan ekonomi yang khas bagi masing-masing golongan pelaku ekondmi tersebut di
atas dapat kita ikhtisarkan sebagai berikut
1. Rumah Tangga Keluarga. > Dalam literatur kelompok pelaku ekonomi mi biasa disebut
sebagai household, dan dapat berupa organisasi keluarga atau dapat pula berupa orang
perorangan. Orang perorangan kita anggap sebagai rumah tangga keluarga beranggota
tunggal. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga pada
pokoknya meliputi
a. menjual atau menyewakan sumber-sumber daya yang mereka mi liki dengan
mendapatkan pendapatan yang dapat berupa upah, gaji, sewa, bunga atau laba sebagai
hasil penjualan atau hasil persewaan sumber-sumber daya mereka,
b. membayar pajak, membeli dan mengkonsumsi barang-barang dan jasa-jasa pribadi yang
dihasilkan oleh rumah-rumah tangga perusahaan, dan
c. memanfaati jasa pemakaian barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh
pemerintah.
2. Rumah Tangga Perusahaan > Pelaku-pelaku ekonomi yang tergolong dalam kategori
mi mempunyai bentuk yuridis yang bermacam macam. Ada yang berbentuk perseroan
terbatas, persekutuan komanditer, persekutuan dengan firma, perusahaan perseorangan,
perusahaan negara, koperasi dan sebagainya lagi. Rumah-rumah tangga perusahaan, yang
dengan singkat kita sebut juga produsen, perusahaan atau badan usaha melaksanakan
kegiatan-kegiatan ekonomi yang pada dasarnya adalah seperti di bawah ini
a. membeli sumber-sumber daya dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah tangga
pemerintah,
b. membayar pajak,
c. memanfaati barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah,
d. menggunakan sumber-sumber daya seperti dimaksudkan di atas untuk menghasilkan
barang-barang dan jasa-jasa, dan
e. menjual barang-barang dan jasa-jasa yang mereka hasilkan, kepada rumah-rumah tangga
keluarga, rumah tangga pemerintah, dan juga kepada sesama rumah tangga perusahaan.
3. Rumah-tangga pemerintah > Pelaku ekonomi ini, yang biasa hanya disebut pemerintah,
menjalankan macam kegiatan ekonomi seperti berikut
a. membeli sumber-sumber daya, (untuk sistem perekonomian kita terutama sumber daya
manusia), barang-barang dan jasa-jasa dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-
rumah tangga perusahaan,
b. dengan sumber-sumber daya, barang-barang dan jasa-jasa yang dibelinya, rumah tangga
pemerintah menghasilkan serta menya jikan jasa barang-barang publik untuk dapat
dimanfaati oleh rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan,
c. memungut pajak dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah rumah tangga perusahaan
dengan maksud antara lain untuk membiayai pembelian barang-barang, jasa-jasa serta
sumber-sumber daya yang diperlukan seperti yang dimaksudkan pada butir ke 1 di atas,
d. bertindak sebagai pengatur perekonomian, pemerintah berkewajiban
1) mengusahakan pembagian pendapatan nasional yang adil,
2) mengusahakan tingkat pendapatan nasioñal dan tingkat kesempatan kerja yang tinggi,
3) mengusahakan tingkat harga yang relatif stabil.
Asumsi-Asumsi Yang Dipakai Teori Ekonomi Mikro
Di atas telah disebutkan bahwa teori ekonomi, khususnya teori ekonomi mikro, bekerja
dengan menggunakan asumsi-asumsi. Dan asumsi-asumsi tersebut ada yang berlaku sangat
umum dalam arti dipakai oleh teori ekonomi, baik teori ekonomi mikro maupun teori ekonomi
makro; ada yang hanya dipakai oleh teori ekonomi mikro saja atau oleh teori ekonomi makro
saja; dan akhirnya ada pula yang hanya dipakai untuk bagian-bagian tertentu ekonomi mikro
maupun bagian-bagian tertentu ekonomi makro. Di bawah mi disajikan sedikit uraian mengenai
beberapa asumsi yang mendasari kebanyakan teori-teori ekonomi mikro.
1. Asumsi Umum.
Asumsi-asumsi di bawah ini dipakai baik oleh teori ekonomi mikro maupun
kebanyakan teori ekonomi lainnya
a. Asumsi Rasionalitas. Asumsi ini berlaku untuk semua teori ekonomi. Pelaku
ekonomi yang diasumsikan bersikap rasional biasa disebut juga homo ekonomikus atau
economic man. Penggunaan asumsi mi pada teori konsumen terwujud dalam bentuk
asumsi bahwa rumah tangga keluarga senantiasa berusaha memaksimumkan kepuasan;
yaitu yang dalam literatur terbiasa dengan sebutan utility maximization assump tion.
Sebaliknya dalam teori rumah tangga perusahaan, asumsi yang sama terjelma dalam
bentuk asumsi bahwa rumah tangga perusahaan senantiasa berusaha inemperoleh
keuntungan sebesar-besarnya. Asumsi ini dalani literatur dikenal sebagai profit
maximization assumption.
b. Asumsi Ceteris Paribus. Sebutan lain untuk asumsi ini ialah asumsi other things
being equal atau lain-lain hal tetap sama atau lain-lain hal tidak berubah. Yang
dikehendaki oleh asumsi mi ialah bahwa yang mengalami perubahan hanyalah variabel
yang secara eksplisit dinyatakan berubah, sedangkan variabel-variabel lain yang tidak
disebutkan berubah, sepanjang dalam model analisa tidak diasumsikan sebagai variabel
yang nilainya ditentukan oleh variabel lain harus dianggap tidak berubah.
a.Distribusi pendapatan.
Mekanisme harga tidak selalu bisa menjamin dipecahkannya masalah FOR WHOM
secara “adil”
b.Ketidaksempurnaan pasar
Apabila terdapat perbedaan yang menyolok dalam hal kekuatan ekonomi antara pihak-
pihak yang bertransaksi di pasar, maka harga yang terbentuk tidak mencerminkan
prioritas masyarakat secara wajar, sehingga masalah WHAT dan HOW tidak bisa
dipecahkan dengan baik.
c.Barang-barang kolektif
Ada barang-barang yang hanya bisa disediakan secara kolektif oleh masyarakat (misalnya
: keamanan, ketertiban hukum, beberapa macam infrastruktur dan sebagainya). Harga
pasar bagi barang-barang semacam ini tidak ada, atau kalaupun ada tidak mencerminkan
kebutuhan masyarakat yang sebenarnya. Lagi, masalah WHAT untuk barang-barang ini
tidak bisa dipecahkan dengan baik oleh mekanisme harga.
d.Eksternalitas
Mekanisme pasar tidak bisa memperhitungkan pengaruh-pengaruh tidak langsung dari
kegiatan ekonomi ( misalnya, pengaruh suatu pabrik terhadap lingkungan ).
e.Pengelolaan perekonomian secara makro
Dalam perekonomian Makro Mekanisme pasar tidak bisa diandalkan untuk menstabilkan
gejolak naik turunnya kegiatan ekonomi nasional secara total.
Pada kelima bidang masalah ekonomi ini, mekanisme harga tidak bisa diharapkan
menyelesaikan permasalahan ekonomi secara otomatis dengan baik, Di sini perlu tindakan-
tindakan yang dirumuskan dan dijalankan secara sadar oleh masyarakat (Negara).
FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengertian ilmu ekonomi mikro (micro economics) adalah ilmu ekonomi yang
mengkhususkan untuk mempelajari perilaku individu manusia dalam rangka memenuhi
kebutuhannya.
Ekonomi mikro pada dasarnya mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang
bersifat bagian kecil, yang memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan
mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa yang
dibutuhkan, untuk memperoleh kepuasan maksimum.
Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut
memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan
bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa
selanjutnya.
Teori ekonomi mikro menganggap bahwa faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal,
dan Tengusaha) yang dimiliki oleh masyarakat sifatnya terbatas, sedangkan keinginan manusia
tidak terbatas. Untuk itu masyarakat harus dapat memilih kegiatan ekonomi, yang meliputi
kegiatan dalam memproduksi, menyalurkan, dan menggunakan barang maupun jasa.
SARAN
Ekonomi mikro pada dasarnya mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang
bersifat bagian kecil, yang memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan
mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa yang
dibutuhkan,untuk memperoleh kepuasan maksimum. Makalah Ekonomi Mikro juga mempelajari
variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Ekonomi
mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi
penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana
harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.
Oleh karena itu pemahan terhadap Ekonomi mikro sangat penting dikuasai oleh mahasiswa
untuk bekal dalam kehidupan di masyarakat.
Daftar Pustaka
https://makalah15.blogspot.com/2015/02/makalah-teori-ekonomi-mikro-lengkap.html
https://mynewbloggadresspinkgy.blogspot.com/2015/12/biaya-produksi.html
https://farihatur.blogspot.com/2012/02/makalah-ekonomi-mikro.html
https://juniskaefendi.blogspot.com/2014/12/makalah-monopoli.html
https://jagocopy.blogspot.com/2012/05/contoh-makalah-ekonomi-mikro.html
https://makalah15.blogspot.com/2015/02/makalah-teori-ekonomi-mikro-lengkap.html