Anda di halaman 1dari 5

Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan

Teknik Manajemen Nyeri Pada Pasien Dengan Gigitan Ular

di Ruang UGD RSD Naibonat dan ruang ICU Naibonat ( online dan ofline)

OLEH

NAMA: MARIA P.NENO BILASI

NIM: P0.530320917157

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SERJANA TERAPAN KEPERAWATAN
2021
1. Identitas Pasien
Nama Pasien :Tn.S
Usia :37 tahun
tanggal MRS :19 April 2021
Diagnosa Medis : Gigitan ular
2. Dasar pemikiran
1) Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran
a. Diagnosa keperawatan :Nyeri akut b.d agen cedera fisik (gigitan ular)
b. Dasar pemikiran
gigitan ular/snake bite adalah cedera yang disebabkan oleh
gigitan dari ular baik berbisa maupun tidak berbisa.Akibat dari
gigitjan ular tersebut dapat menyebabkan kondisi medis yang
bervariasi.Racun ular adalajh racun hewani yang terdapat pada
ular berbisa.
3. Analisa sintesa
Melakukan tindakan manajemen nyeri nonfarmakologi disekitar area gigitan ular agar
nyeri dapat berkurang dari sebelumnya.
4. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Mengajarkan manajemen nyeri dan beritahu pasien tetap tenang dengan cara teknik
nafas dalam meringankan sakit,menenangkan pasien dan berusaha agar bisa ular tidak
terlalu menyebar keseluruh tubuh sebelum dibawa kerumah sakit. Y ang bertujuan
untuk membantu pasien dalam mengontrol rasa nyeri yang ada pada bagian luka gigitan
ular dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien.
5. Data Fokus

Tn.S berusia 37 tahun dibawah ke UGD dengan riwayat < lebih 20 menit yang
kemudian digigit ular P: Nyeri bertambah ketika digerakkan O: Nyeri tertusuk-tusuk R:
nyeri yang dirasakan disekitar bekas gigitan ular S: skala 6 T: Nyeri terus-menerus meski
lebih beristirahat > 30 menit

6. Prinsip tindakan dan rasional


a) Mengajarkan teknik manajemen nyeri dengan teknik relaksasi dengan cara
menarik nafas dalam,kemudian tahan dan hembuskan lewat mulut.
R: Teknik tarik nafas dalam membentuk untuk mengurangi rasa nyeri pada luka
b) perawat mencuci tangan dan menggunakan APD
R: Mencegah penyebaran mikroorganisme antara perawat dan pasien
c) Menjalin bina hubungan saling percaya
R: Membina hubungan saling percaya mempermudah untuk pendekatam
dengan pasien untuk memberikan tindakan keperawatan
d) Menjelaskan prosedur tujuan,kontrak,waktu dan kesediaan pasien dalam
melakukan tindakan keperawatan
R: Agar dapat menudahkan pasien mengetahui tujuan tindakan dan pasien
bersedia dalam melakukan tindakan tersebut
e) Mengkaji nyeri pasien
R: Dapat mengetahui tingkat nyeri untuk melakukan tindakan manajemen nyeri
7. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebutj dan pencegahannya
a. Bahaya
Jika kita tidak saling percaya dan pasien tidak kooperatif maka latihan nafas
dalam tidak akan efektif dan pasien juga akan merasa tambah kesakitan
b. Pencegahan
Jangan terlalu banyak menyinggung perasaan klien, kita harus bina hubungan
saling percaya dan lakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang ada.
8. Evaluasi
S: Pasien mengatakan masih sedikit nyeri pada bagian bekas gigitan ular
O: Menggunakan metode non analgetik untuk mengurangi nyeri yang ada
 Mengenali factor penyebab nyeri
 melaporkan nyeri sudah terkontrol dengan baik

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan
I. Identitas Pasien
Nama Pasien :Nn.Y.S
Usia :14 tahun
tanggal MRS :29 April 2021
Diagnosa Medis : Mengitis
II. Dasar pemikiran
I. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran
 Diagnosa keperawatan :Perubahan perfusi serebral b.d proses
inflamasi
 Dasar pemikiran:
Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meningen yaitu
lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang
belakang. Meningitis terkadang sulit dikenali karena penyakit ini
memiliki gejala awal yang serupa dengan flu,seperti demam dan
sakit kepala
Mengalami kejang,kesadaran somnolen GCS:8(E=2,V=3,M=3)
pasien terlihat lemas

111. Analisa sintesa

Melakukan tindakan manajemen yang dilakukan terapi pemberian oksigen sesuai


dengan kebutuhan pasien

1V. Data Fokus

Nn. Y.S berusia 14 tahun dibawah ke UGD dengan nyeri pada area leher dan punggung
P: Nyeri bertambah ketika digerakkan O: Nyeri tertusuk-tusuk R: nyeri yang dirasakan sakit sekali
dibagian kepala S: skala 8 T: Nyeri terus-menerus meski lebih beristirahat > 20 menit

V. Prinsip tindakan dan rasional

 Tempatkan kasus terapeutik dengan benar


 hindarkan menggunakan kain kasus yang kasar
 gunakan tempat tidur yang melindungi pasien
 tingkatkan tempat tidur dengan cara yang benar
 terapi pemberian oksigen sesuai kebutuhan pasien dan memonitoring TIK

V1. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebutj dan pencegahannya

c. Bahaya
Klien akan mengalami fgangguan pendengajran,kerusakan otak,gagal
ginjal,syok,masalah memori,dan kerusakan saraf permanen
d. Pencegahan
Jangan terlalu banyak menyinggung perasaan klien, kita harus bina hubungan
saling percaya dan lakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang ada.
V11. Evaluasi
S: Pasien mengatakan masih lemas,kejang dengan durasi 10-15 menit
O: kesadaran somnolen GCS: 8, TTV: 100/70 mmHg, S:36,5 0c, RR:29X/m
N:105/m,terpasang 02 L

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai