Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOLOGI LAUT

IKAN DEMERSAL

OLEH

KELOMPOK IV

Muh. Ulit (20061019)


Putika Sari M. Daud (20061016)
Rusadi (20061018)
Moh. Rizal (20061017)

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR

FAKULTAS PERIKANAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Biologi Laut tentang Ikan Demersal ini. Adapun tujuan disusunnya makalah ini
adalah sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Laut.

Tersusunnya makalah ini tentu bukan karena buah kerja keras kami
semata, melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
terselesaikannya makalah ini, diantaranya:

1. Ibu Yanti Mutalib, S.Pi., M.Si., selaku dosen pengampuh mata kuliah
Biologi Laut.
2. Anggota Kelompok IV, yang telah bekerja sama dengan baik.
3. Orang tua, kerabat, sahabat, dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu.

Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masihlah jauh dari sempurna.
Untuk itu, kami menerima dengan terbuka semua kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini bisa tersusun lebih baik lagi. Kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat untuk kita semua.

Banggai, 29 November 2021

Kelompok IV

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Tujuan ............................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Ikan Demersal ................................................................ 3
2.2. Jenis Ikan Demersal ........................................................................ 3
2.2.1 Ikan Benthic ........................................................................... 3
2.2.2 Ikan Benthopelagi ................................................................... 4
III. PEMBAHASAN
3.1. Sumber Daya Ikan Demersal ........................................................... 6
3.2. Penyebaran Ikan Demersal .............................................................. 6
3.3. Morfologi Ikan Demersal. ............................................................... 7
3.4. Sifat Ekologi Ikan Demersal ........................................................... 8
3.5. Jenis-Jenis Ikan Demersal Yang Bernilai Ekonomis. ....................... 8
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan ..................................................................................... 10
4.2. Saran ............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan demersal adalah ikan yang hidup dan makan di dasar laut dan danau

(zona demersal). Lingkungan mereka pada umumnya berupa lumpur, pasir,

dan bebatuan, jarang sekali terdapat terumbu karang. Sehingga berdasarkan

definisi ini, ikan demersal dapat ditemukan dari lingkungan pantai hingga

zona laut dalam (abyssal zone), dan terbanyak ditemukan di lingkungan dekat

punggung laut.

Ikan demersal berlawanan dengan ikan pelagis yang hidup dekat dengan

permukaan air. Ikan demersal mengandung sedikit minyak (satu sampai empat

persen massa tubuhnya), jika dibandingkan dengan ikan pelagis yang dapat

mencapai 30 persen. Sehingga ikan demersal termasuk ikan daging

putihIstilah demersal berasal dari bahasa latin, demergere yang berarti

"tenggelam".

Ikan demersal dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu ikan

benthic yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di dasar laut, dan ikan

benthopelagic yang dapat berenang naik namun tetap berada dekat dengan

dasar laut. Ikan benthic memiliki massa jenis yang lebih berat dari air laut

sehingga terus tenggelam, sedangkan ikan benthopelagic memiliki

kemampuan untuk melayang di air. Sebagian besar ikan demersal merupakan

benthopelagic.

1
Oleh karena itu pentingnya mempelajari ini agar kita dapat mengetahui

spesies yang ada di perairan demersal, untuk membuka wawasan pengetahuan,

pemuat makalah akan membahasnya.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari Makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui Jenis Ikan Demersal.

2. Mengetahui Sumber Daya Ikan Demersal.

3. Mengetahui Penyebaran Ikan Demersal.

4. Mengetahui Morfologi Ikan Demersal.

5. Mengetahui Sifat Ekologi Ikan Demersal.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Ikan Demersal


Ikan Demersal adalah ikan yang umumnya hidup di daerah dekat dasar
perairan, ikan demersal umumnya berenang tidak berkelompok (soliter).
Sumberdaya ikan demersal terbagi dua berdasarkan ukuran yaitu Ikan
Demersal Besar seperti kelompok kerapu (Grouper) dan kakap (Snaper).
(sumber: Seputar Informasi Kelautan dan Perikanan, 2009).

2.2 Jenis Ikan Demersal


2.2.1 Ikan Benthic
Ikan benthic berperan sebagai predator penyergap atau
senantiasa bergerak menyapu dasar laut mencari makanan Ikan pipih
seperti flounder dan halibut, setelah dewasa, memiliki mata hanya di
satu sisi kepalanya saja. Pada tahap ini, ikan akan senantiasa mengubur
dirinya di dalam pasir atau berkamuflase menyerupai lingkungannya
sambil menunggu mangsa. Selama bersembunyi, kedua matanya tetap
berada di posisi atas. Ikan pipih termasuk golongan ikan yang
mengalami metamorfosis tidak sempurna, karena kedua mata dari larva
ikan ini berada pada kedua sisi tubuhnya, dan seiring pertumbuhannya,
salah satu matanya akan bergerak ke satu sisi tubuhnya. Pola hidupnya
pun berubah. Contoh ikan bentik lainnya yang juga berbadan pipih
adalah beberapa spesies dari famili Dasyatidae.
Meski demikian tidak semua ikan benthic berbadan pipih. Ikan
hiu kepala martil, ikan Bathypterois grallator, Ipnopidae, danMyxinidae
tidak memiliki tubuh yang pipih. Ipnopidae merupakan satu-satunya
ikan benthic yang memakan plankton dengan caramenyaring. Mereka
memiliki sirip memanjang untuk "berdiri" di atas dasar laut, dan
menghadapkan tubuh mereka berlawanan dengan arah arus air laut
sehingga menyaring plankton yang memasuki tubuh mereka.

3
Ikan benthic telah beradaptasi untuk mengalami kontak
langsung dengan dasar laut. Gelembung renang mereka tidak ada atau
telah mengecil hingga tidak memiliki fungsi.
Berdasarkan bentuk tubuh dan cara predasinya, ikan benthic
dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
 Penyapu Dasar Laut
Penyapu dasar laut memiliki bentuk tubu seperti ikan biasa
namun dengan kepala yang lebih pipih, mulut yang lebar, dan sirip
pektoral yang membesar. Ikan ini berenang tepat di atas dasar laut
dan menghisap mangsa yang berada dekat dengan mulutnya. Contoh
ikan jenis ini adalahIctaluridae.
 Penjejak Dasar Laut
Dinamai berdasarkan sirip pelvisnya yang membesar sehingga
menyerupai kaki. Ikan ini "berjalan" di dasar laut. Contohnya adalah
ikangoby.
 Ikan Bersembunyi
Ikan ini bukan ikan pipih namun menyembunyikan tubuhnya di
dasar laut, misal dengan menggali lubang atau bersembunyi di antara
bebatuan. Ikan pipih Umumnya bersembunyi di bawah pasir atau
berkamuflase dengan lingkungan sekitar. Sesuai namanya, ikan ini
berbentuk pipih.
 Ikan ekor tikus
Ikan ini memiliki kepala yang relatif besar dibandingkan
ekornya. Dengan bentuk tubuh yang mengerucut dari kepala ke ekor,
sehingga ikan ini dinamai ekor tikus. Bentuk adaptasi seperti ini
belum diketahui alasannya, namun sepanjang hidupnya ikan ini
hanya memakan bangkai atau invertebrata kecil.
2.2.2. Ikan Benthopelagi
Ikan Pseudotriakis microdon, yang hidup pada kedalaman 1200
meter memiliki minyak hati yang menjadikannya mampu melayang di
air. Ikan ini memakan cumi, belut, dan ikan kecil benthic ukuran kecil.

4
Ikan benthopelagic mampu melayang di atas air namun memilih
hidup dekat dengan dasar laut. Ikan ini memakan makhluk penghuni
dasar laut (benthos) juga plankton. Ikan benthopelagic memiliki
gelembung renang. Ikan dari famili moridae, belut dasar laut, halosaur,
dannotacanthiformes adalah ikan yang dominan pada kategori ini.
Ikan hiu dari ordo Squaliformes memiliki hati yang
mengandung minyak sehingga dapat melayang di air. Ikan hiu jenis ini
juga dapat beradaptasi pada tekanan air yang tinggi dan telah ditemukan
pada kedalaman hingga 2000 meter, memakan partikel organik yang
jatuh dari permukaan laut, seperti bangkai paus. Jenis adaptasi seperti
ini membutuhkan energi yang relatif tinggi, terutama untuk
mempertahankan jumlah minyak di dalam hati dan kemampuan renang.

5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sumber Daya Ikan Demersal

Ikan demersal adalah kelompok ikan yang mendiami atau mempunyai


habitat berada antara kolom air hingga dasar periran. Ikan-ikan ini umumnya
aktif mencari makan pada malam hari, dan juga bersifat pasif dalam
pergerakannya, karena tidak ada mobilitas dalam jarak jauh. Kelompok ikan
ini adalah termasuk jenis-jenis ikan karang. (Alfan nefwan-Institut Pertanian
Bogor, 2004)
Berbagai jenis ikan demersal biasanya ditangkap dengan alat tangkap
yang dioperasikan di dasar perairan seperti ; trawl, rawai dasar, jaring insang
dasar, jarring klitik/trammel dan bubu. Pengelompokkan jenis ikan
sebenarnya lebih bersifat subyektif karena pemisahan jenis secara tajam
sangat sulit dilakukan. Sebagai patokan umum yang lebih bersifat implikatif
tentang kelompok ikan bisa dilihat dari alat tangkapnya.
Ikan demersal ekonomis penting yang paling umum antara lain adalah
kakap merah, bawal putih, manyung, kuniran, gulamah, layur dan peperek.
Ikan demersal ekonomis seperti layur mempunyai nilai ekonomis cukup
tinggi. Walaupun tidak seperti kakap yang mahal, tetapi ikan layur cukup
banyak dijumpai di tempat – tempat pelelangan ikan maupun di pasar – pasar
tradisional. Secara ekologis udang merupakan sumber daya demersal. Karena
posisinya sebagai komoditas ekspor perikanan yang penting upaya pengkajian
stoknya biasanya dilakukan secara terpisah.
Potensi ikan damersal adalah 1,79 juta ton. Potensi penangkapan ikan
demersal di perairan ZEE sebelah selatan Jawa adalah sekitar 42.562 ton per
tahun dan di perairan ZEE barat Sumatera sekitar 8293 ton per tahun.

3.2 Penyebaran Ikan Demersal


Penyebaran ikan demersal laut dalam lebih tinggi pada perairan yang
lebih dalam (antara 750 - 1000 m) dibandingkan dengan perairan yang lebih
dangkal (antara 200 - 500 m). Tim Ekspedisi Ikan Laut Dalam 2005 dari

6
Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) menemukan 529 spesies baru
ikan demersal, yang hidup di lautan dalam. Spesies baru yang ditemukan
terdiri dari 415 jenis ikan, 68 jenis udang dan kepiting serta 46 jenis cumi dan
binatang laut lainnya. Eksploitasi ikan demersal yang sudah berlangsung lama
di Indonesia, membuat indeks kelimpahan stok terus menurun dari tahun ke
tahun. Tanpa upaya pengendalian dan perbaikan, ikan demersal bisa punah.
(DKP, 2006).

3.3 Morfologi Ikan Demersal


Ikan demersal mempunyai bentuk tubuh yang beragam. Gelembung
renang dari ikan-ikan kelompok ini mereduksi atau tidak ada. Menurut Eka
Saputra (2006), Ikan demersal terbagi menjadi 5 tipe yaitu :
a. Ikan dasar yang aktif mempunyai bentuk tubuh seperti ikan predator aktif
tetapi bentuk kepala rata, mempunyai punuk dan sirip dada yang lebih
besar.
b. Ikan yang melekat di dasar merupakan ikan-ikan kecil dengan bentuk
kepala rata, sirip dadap membesar dengan struktur yang memungkinkan
ikan ini berada di dasar perairan. Struktur ikan ini banyak dijumpai di
perairan berarus cepat atau daerah intertidal yang mempunyai arus air
yang kuat.
c. Ikan bottom- hider mempunyai kesamaan respon dengan ikan pelekat
tetapi tidak mempunyai alat pelekat dan cenderung mempunyai bentuk
tubuh yang memanjang dengan kepala lebih kecil. Bentuk seperti ini lebih
menyukai hidup di bawah batubatuan, celah-celah.
d. Flatfish merupakan ikan dengan morfologi yang unik. Bentuk tubuh
membulat dengan mulut berada dibagian ventral yang sangat
memungkinkan untuk dapat mengambil makanan di dasar perairan,
spirakula berada di bagian atas dari kepala.
e. Ikan bentuk rattail mempunyai tubuh bagian belakang memanjang seperti
ekor tikus, kepala besar dengan hidungyang sangat jelas dan sirip dada
besar. Umumnya, ikan seperti ini berada di laut dalam. Ikan-ikan ini
merupakan ikan pemakan bangkai dan memangsa invertebrata bentik.

7
3.4 Sifat Ekologi Ikan Demersal
Menurut Aoyama (1973) ikan dasar memilki sifat ekologi yaitu sebagai
berikut:
a. Mempunyai adaptasi dengan kedalaman perairan.
b. Aktifitasnya relatif rendah dan mempunyai daerah kisaran ruaya yang
lebih sempit jika dibandingkan dengan ikan pelagis.
c. Jumlah kawanan relatif kecil jika dibandingkan dengan ikan pelagis.
d. Habitat utamanya berada di dekat dasar laut meskipun berbagai jenis
diantaranya berada di lapisan perairan yang lebih atas.
e. Kecepatan pertumbuhannya rendah.
f. Komunitas memiliki seluk beluk yang komplek.
g. Dibanding sumberdaya ikan pelagis, potensi sumberdaya ikan demersal
relatif lebih kecil akan tetapi banyak yang merupakan jenis ikan dengan
nilai ekonomis yang tinggi.
Ikan demersal sangat dipengaruhi oleh factor oseanografi seperti suhu,
salinitas, arus, bentuk dasar perairan. Jenis ikan ini pada umumnya
menyenangi dasar perairan bersubstrat lumpur atau lumpur berpasir
Perikanan demersal Indonesia menghasilkan berbagai jenis ikan (multi
species) yang dieksploitasi dengan menggunakan berbagai alat tangkap (multi
gear). Hasil tangkapan ikan demersal pada umumnya terdiri dari berbagai
jenis yang jumlah masing-masing jenis tersebut tidak terlalu besar. Ikan
tersebut antara lain : kakap merah/bambangan (Lutjanus spp), peperek
(Leiognatus spp), manyung (Arius spp), kurisi (Nemipterus spp), kuniran
(Upeneus spp), tiga waja (Epinephelus spp), bawal (Pampus spp) dan lain-
lain.

3.5 Jenis-Jenis Ikan Demersal Yang Bernilai Ekonomis


Jenis jenis ikan demersal yang terdapat di perairan lautan indonesia dan
mempunyai nilai ekonomi penting, meliputi :

No Nama Indonesia Nama Ilmiah Nama Umum


1 Ikan sebelah Isettodes irumei Indian halibut

8
Harpodon
2 Ikan Nomei Bombay-duck
nehereos
Leiognathus
3 Ikan Peperek Ponyfish
equulus
4 Ikan Manyung Arius thalassinus Marine catfish
5 Ikan beloso Saurida tumbil Lizard-fish
6 Ikan biji nangka Openeus tragula Goat-fish
Pamadasys
7 Ikan gerot-gerot Blotched grunt
maculatus
Latjunus
8 Ikan Merah Red snapper
malabaricus
9 Ikan kakap Lates calcarifer Baramundi, giant seaperch
Grouper, honey-
10 Ikan kerapu Epinephelus merra
combgrouper
11 Ikan Lencam Lethrinus lentjam Emperor
Nemitarus
12 Ikan kurisi Threadfin brean
nematophorus
Ikan swangi, mata Priacanthus
13 Purple-spotted bigeye
besar tayanus
Caesio
14 Ikan ekor kuning Yellowtail fusilier
erythrogaster
Pseudociena
15 Ikan Gulamah, semgeh Croaker
amoyensis
Hemigaleus
16 Ikan cucut hiu Balfourus sharks
balfouri
17 Ikan cucut martil Sphyrna blochii Hammer-head sharks
Stegostama
18 Ikan cucut totol Spotted-shark
tigrinum
19 Ikan pari kelapa Trygon sephen Sting-ray
20 Ikan pari kemang trigon kuhlii Sting-ray
Aetomylus
21 Ikan pari burung Eagle-ray
nichofii
22 Ikan bawal hitam Formio niger Black pomfret
23 Ikan bawal putih Pampus argenteus Silver pomfret
Eletheronema Giant theadfin, four finger
24 Ikan kuro, senangin
tetradactylum theardfin
25 Ikan layur Trichiurus savala Hairtail
Cynoglossus
26 Ikan lidah Tong sole
lingua

9
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Ikan demersal adalah ikan yang hidup dan makan di dasar laut dan danau
(zona demersal). Lingkungan mereka pada umumnya berupa lumpur, pasir,
dan bebatuan, jarang sekali terdapat terumbu karang. Sehingga berdasarkan
definisi ini, ikan demersal dapat ditemukan dari lingkungan pantai hingga
zona laut dalam (abyssal zone), dan terbanyak ditemukan di lingkungan dekat
punggung laut.
Jenis Ikan Demersal terbagi menjadi dua yaitu Ikan Benthic yang terbagi

menjadi beberapa jenis yaitu Penyapu Dasar Laut, Penjejak Dasar Laut, Ikan

Bersembunyi, Ikan ekor tikus dan Ikan Benthopelagi misalnya Ikan hiu, ikan

sebelah, ikan kerapu dan jenis lainnya.

4.2 Saran

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak

kesalahan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki

makalah ini penulis meminta kritik yang membangun dari pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alfan Nefwan. 2004. Spesies Ikan demersal. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
DKP. 2006. Penyebaran ikan demersal di Indonesia. Jakarta : kementerian
perikanan dan kelautan
Eka Saputra. 2006. Spesies ikan demersal di Indonesia. Malang: Universitas
Sriwijaya).
http://nautika-perikanan-laut.blogspot.com/2009/04/sumber-daya ikan.html

11

Anda mungkin juga menyukai