Nim : 2007095 Kelas : B Matkul : Keperawatan Medikal Bedah
PENGAMBILAN DARAH VENA
Pengertian Pengambilan darah vena adalah tindakan memasukkan jarum ke dalam vena yang umumnya dilakukan untuk mengambil darah yang akan dipakai dalam analisis hematologi, biokimia, atau mikrobiologi. Indikasi pengambilan darah vena meliputi pengambilan sampel darah, administrasi obat, dan infus jangka pendek. Tindakan ini juga dapat dilakukan untuk analisis gas darah vena apabila fungsi arteri tidak dapat dilakukan. Selain itu, phlebotomy dapat berfungsi sebagai tindakan terapeutik seperti pada polisitemia vera. Teknik pengambilan darah dengan phlebotomy perlu lakukan secara benar untuk menghindari kontaminasi dan hemolisis yang dapat terjadi saat pengambilan sampel. Pengambilan darah vena dapat dilakukan dengan menggunakan jarum suntik, sistem tabung evakuasi, atau winged needle. Prosedur phlebotomy meliputi identifikasi lokasi pungsi vena, pemasangan torniket, tindakan asepsis pada area pungsi, fiksasi vena dengan traksi kulit, insersi jarum, pengambilan sampel darah, pelepasan torniket sebelum jarum dikeluarkan, dan penekanan lembut pada area pungsi dengan kapas.
Prosedur Pengambilan Darah Vena
Alat :
• Spuit disposible 10 ml
• Tabung plastik 1 ml untuk pemeriksaan Hb
• Torniquet (alat ikat pembendungan)
• Microtube (tabung mikro) 1 ml untuk menyimpan serum • Sentrifuge (pemusing untuk memisahkan serum)
• Kotak pendingin untuk membawa darah dan serum
• Aluminium foil (kertas aluminium)
Bahan :
• Antikoagulan EDTA
• Kapas alkohol 70%
• Air bebas ion dan larutan HNO3
Cara Pengambilan Darah : 1. Pengambilan darah sebelum dan setelah intervensi dilakukan pada jam 9.00- 12.00. 2. Bersihkan kulit diatas lokasi tusuk dengan alkohol 70% dan biarkan sampaikering 3. Lokasi penusukan harus bebas dari luka dan bekas luka/sikatrik. 4. Darah diambil dari vena mediana cubiti pada lipat siku. 5. Pasang ikatan pembendungan (Torniquet) pada lengan atas dan respondendimintau ntuk mengepal dan membuka telapak tangan berulang kali agar vena jelasterlihat. 6. Lokasi penusukan di desinfeksi dengan kapas alkohol 70% dengan cara berputardari dalam keluar. 7. Spuit disiapkan dengan memeriksa jarum dan penutupnya. 8. Setelah itu vena mediana cubiti ditusuk dengan posisi sudut 45 derajat dengan jarum menghadap keatas. 9. Darah dibiarkan mengalir kedalam jarum kemudian jarum diputar menghadap ke bawah. Agar aliran bebas responden diminta untuk membuka kepalantangannya, dar ah kemudian dihisap sebanyak 10 ml. 10. Torniquet dilepas, kemudian jarum ditarik dengan tetap menekan lubangpenusukan dengan kapas alkohol (agar tidak sakit). 11. Tempat bekas penusukan ditekan dengan kapas alkohol sampai tidak keluardarah lag i. 12. Setelah itu bekas tusukan ditutup dengan plester