Model Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Model Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
KEPERAWATAN
“Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok pada Mata Kuliah
Dokumentasi Keperawatan ”
DOSEN PEMBIMBING
Ns. Abrar
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Furqan
Cut Almunira
Putri Yusmadani
Aida Marlisa
Isna Halimatussakdiah
Sulistia
Dewi Nuraida
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG ......................................................................... 1
B. TUJUAN ........................................................................................
...... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Dokumentasi Asuhan Keperawatan ..................................................... 2
1. Sor (Source Oriented Record) ......................................................... 2
2. Por (Problem Oriented Record) ...................................................... 4
3. Progress Notes ................................................................................. 8
4. Cbe (Charting By Exeption) ............................................................ 9
5. Pie (Problem Intervension And Evaluation) .................................... 10
6. Focus (Process Oriented System) .................................................... 11
B. TUJUAN
▪ Mengetahui dan memahami berbagai model dalam dokumentasi keperawatan
▪ Mengetahui cara membuat pendokumentasian asuhan keperawatan
▪ Untuk Memenuhi tugas mata Kuliah Dokumentasi Keperawatan
BAB II PEMBAHASAN
A. Model Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Aspek komunikasi, dokumentasi keperawatan dan standar dokumentasi
merupakan tiga aspek penting dalam pendokumentasian. Perawat harus
memahami aspek tersebut dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan demi
upaya meningkatkan kualitas pendokumentasian keperawatan.
Model dokumentasi keperawatan merupakan model dokumentasi dimana
datadata klien dimasukan kedalam suatu format, catatan dan prosedur dengan
tepat yang dapat memberikan gambaran perawatan secara lengkap dan akurat.
Dalam catatan ini dapat diketahui secara jelas siapa yang mencatat, dimana
1
catatan dibuat, bagaimana cara mencatat, kapan catatan dibuat dan dibutuhkan,
dan dalam bentuk apa catatan tersebut dibuat. Sedangkan teknik dokumentasi
keperawatan merupakan cara menggunakan dokumentasi keperawatan kedalam
proses keperawatan.
Ada 6 model dokumentasi yang dapat digunakan di dalam system pelayanan
kesehatan di Indonesia yaitu sebagai berikut :
❖ Komponen
Catatan berorientasi pada sumber terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
a. Lembar penerimaan berisi biodata.
b. Catatan dokter.
c. Riwayat medik/penyakit.
d. Catatan perawat.
e. Catatan dan laporan khusus.
f. Formulir grafik.
g. format pemberian obat.
h. Format catatan perawat.
i. Riwayat penyakit/perawatan/pemeriksaan.
j. Perkembangan pasien.
k. format pemeriksaan laboratorium, x-Ray, dll.
l. Formulir masuk RS.
m. Formulir untuk operasi yang ditandatangani oleh pasien/keluarga.
2
❖ Keuntungan Model Dokumentasi SOR
• Data disajikan secara berurutan dan mudah diidentifikasi.
• Memudahkan perawat untuk melakukan akses secara mandiri
informasi kesehatan pasien yang telah dicatat.
• Format dapat menyederhanakan proses pencatatan masalah, kejadian,
perubahan, intervensi dan respon klien atau hasil.
3
tenaga kesehatan dengan pendekatan pemecahan masalah. Model
pendokumentasian ini mengarahkan pada ide dan pemikiran anggota tim,
sehingga masingmasing anggota tim bisa saling mengemukakan
pandangannya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien. Model
ini juga memudahkan dalam perencanaan tindakan keperawatan dan
memungkinkan antar anggota tim kesehatan saling berkomunikasi dengan
baik.
Model ini memusatkan data tentang klien didokumentasikan dan disusun
menurut masalah klien. Sistem dokumentasi jenis ini mengintegrasikan semua
data mengenai masalah yang dikumpulkan oleh dokter, perawat atau tenaga
kesehatan lain yang terlibat dalam pemberian layanan kepada klien.
Penekanannya tidak pada siapa yang memberi pelayanan, tetapi pada masalah
untuk apa asuhan kesehatan klien itu diberikan.
Berikut ini beberapa istilah yang berhubungan dengan sistem
pendokumentasian model ini adalah:
a. PORS : Problem Oriented Record System, biasa dikenal sebagai
model dokumentasi yang berorientasi pada masalah.
b. POR : Problem Oriented Record.
c. POMR : Problem Oriented Medical Record.
d. PONR : Problem Oriented Nursing Record, yaitu metode untuk
menyusun data pasien yang diatur untuk mengidentifikasikan
masalah keperawatan dan medik yang dialami oleh klien.
❖ Komponen
Komponen model dokumentasi POR terdiri dari 4 (empat) komponen
meliputi data dasar, daftar masalah, daftar awal rencana asuhan dan catatan
perkembangan (progress note).
a. Data Dasar
Data dasar merupakan data yang diperoleh dari hasil pengkajian
saat pasien pertama kali masuk rumah sakit. Data dasar pengkajian
keperawatan meliputi riwayat kesehatan/perawatan sebelumnya,
pemeriksaan fisik keperawatan, diet dan pemeriksaan penunjang, seperti
foto rontgent, hasil laboratorium. Berdasarkan data yang diperoleh dari
data dasar ini dijadikan dasar untuk menentukan masalah klien.
b. Daftar Masalah
Daftar masalah berisi data yang telah diidentifikasi dari data dasar
yang dikategorikan sebagai masalah. Data masalah di susun secara
kronologis sesuai dengan hasil identifikasi masalah prioritas. Data
disusun pertama kali oleh tenaga kesehatan yang pertama kali bertemu
klien atau orang yang diberi tanggung jawab. Pengkategorian data
dikelompokkan berdasarkan masalah fisiologis, psikologis, sosio
kultural, spiritual, tumbuh kembang, ekonomi dan lingkungan. Daftar ini
4
berada pada bagian depan status klien dan tiap masalah diberi tanggal,
nomor, dirumuskan dan dicantumkan nama orang yang menemukan
masalah tersebut.
5
• Tindakan yang dilakukan oleh dokter tetapi mempengaruhi
tindakan keperawatan.
• Kunjungan berbagai team kesehatan misalnya: visite dokter,
pekerja sosial dan lain lain.
6
• Menguraikan sumberdaya yang diperlukan di rumah.
7
• Perawatan yang rutin mungkin diabaikan dalam pencatatan jika
flowsheet untuk pencatatan tidak tersedia.
• P (dalam SOAP) mungkin terjadi duplikasi dengan rencana tindakan
keperawatan.
3. PROGRESS NOTES
Terdapat tiga jenis : a.
Catatan perawat
Harus ditulis oleh perawat tiap 24 jam, meliputi berbagai
informasi tentang: 1) Pengkajian
2) Tindakan keperawatan mandiri
3) Tindakan keperawatan kolaboratif / instruksi dokter
4) Evaluasi keberhasilan tiap tindakan keperawatan
5) Tindakan yg dilakukan oleh dr tetapi mempengaruhi tindakan
keperawatan
6) Kunjungan berbagai team kesehatan misalnya ; visite dokter, pekerja
sosial dan lain lain.
b. Lembar alur ( Flowsheet )
Memungkinkan perawat mencatat hasil observasi atau pengukuran yang
dilakukan secara berulang dan tidak perlu ditulis secara naratif termasuk
data klinik klien tentang TTV, BB, jumlah masukan dan keluaran cairan
dalam 24 jam dan pemberian obat. Flowsheet yang biasanya dipakai
adalah catatan klinik, catatan keseimbangan cairan dalam 24 jam, catatan
pengobatan dan catatan harian tentang asuhan keperawatan. Flowsheet
merupakan cara paling efektif dan efisien untuk mencatat informasi.
Selain itu tenaga kesehatan dapat dengan mudah mengetahui keadaan
klien hanya dengan melihat grafik yang ada di Flowsheet. Oleh karena itu
Flowsheet lebih sering digunakan di IGD, terutama data fisiologis.
perawatan lain guna perawatan lanjutan.
8
tenaga kesehatan yang akan meneruskan homecare dan juga informasi
pada klien.
1) Informasi untuk tenaga kesehatan mencakup :
− Menguraikan tindakan keperawatan.
− Menguraikan informasi yang disampaikan pada klien.
− Menguraikan kemampuan klien dalam melakukan ketrampilan
tertentu seperti menggunakan obat dan lain – lain.
− Menjelaskan keterlibatan anggota keluarga dalam asuhan.
− Menguraikan sumber yang diperlukan di rumah.
2) Informasi untuk klien hendaknya :
− Menggunakan bahasa yang singkat jelas dan mudah dipahami oleh
klien.
− Menjelaskan langkah – langkah prosedur tertentu misalnya cara
menggunakan obat di rumah, perlu diberi petunjuk tertulis.
− Mengidentifikasi tindakan pencegahan yang perlu diikuti ketika
melakukan asuhan mandiri.
− Memberikan daftar nama dan nomor telepon tenaga kesehatan yang
dapat dihubungi klien.
❖ Komponen
Dokumentasi model CBE mengidentifikasikan 3 (tiga) komponen penting,
yaitu:
1. Lembar alur (flowsheet).
2. Pencatatan dilaksanakan berdasarkan standar praktik.
9
3. Format dokumentasi diletakkan di tempat tidur klien sehingga dapat
segera digunakan untuk pencatatan dan tidak perlu memindahkan data.
10
Catatan perkembangan digunakan untuk mencatat intervensi keperawatan
spesifik pada masalah yang khusus, sehingga bentuk dokumentasi dari hasil
intervensi berupa “ flowsheet ”.
Intervensi langsung terhadap penyelesaian masalah ditandai dengan “I“
(intervensi) dan nomor masalah klien yang relevan dicatat. Keadaan klien
sebagai pengaruh dari intervensi diidentifikasi dengan tanda “E” (evaluasi)
dan nomor masalah.
11
Response : Menyediakan keadaan respon klien terhadap tindakan medis
atau keperawatan.
Focus dapat dipergunakan untuk menyusun fungsi DAR sebagai kunci dan
pedoman terhadap kewajiban orientasi proses.
A. KESEIMPULAN
Sebagai seorang tenaga medis khususnya dalam bidang keperawatan asuhan
keperawatan sangatlah harus diperhatikan. Asuhan keperawatan berkaitan erat
dengan dokumentasi keperawatan. Dalam pendokumentasian keperawatan terdiri
dari beberapa macam model yang diantaranya yaitu:
1. Model dokumentasi SOR (source-oriented-record).
2. Model dokumentasi POR (problem-oriented-record).
3. Model dokumentasi PROGRESS NOTES
4. Model dokumentasi CBE (charting by exeption).
5. Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation)
6. Model dokumentasi POS (process-oriented-system).
12
Mahasiswa keperawatan harus belajar memahami tentang model-model
dokumentasi keperawatan dan dapat mengaplikasikannya dalam
pendokumentasian keperawatan
B. SARAN
Harapan penulis kepada para pembaca supaya dapat memberi sebuah kritikan
atau saran terhadap karya makalah ini, karena makalah ini mempunyai suatu
kelebihan dan kekurangan yang sifatnya mendidik atau Membimbing.
DAFTAR PUSTAKA
https://lailaprayogiblog.wordpress.com/2016/10/04/makalah-
modelpendokumentasian-asuhan-keperawatan/
https://www.academia.edu/40303090/MAKALAH_MODEL_PENDOKUMENT
ASIAN_ASUHAN_KEPERAWATAN_POK_II
13