Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

Disusun Oleh

Nama : Eriha Endrianti


NIM : 2020206203251P
Kelas : 3D Lam-Tim

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2021/2022
SKRENARIO PENGKAJIAN KEP.GERONTIK

No. 2 Tn.S (75th)

1. Data Fokus
DS :
- Klien mengatakan makan 3 sehari, dengan hidangan nasi, sayur dan lauk pauk
- Klien mengatakan malas bergaul dengan penghuni pantai lainnya serta mengikuti
kegiatan panti karena merasa malu hanya seorang pensiunan guru
- Klien mengatakan merokok sebungkus sehari
- Klien mengatakan mandi sehari sekali dan hanya keramas jika ada pembagian shampo
- Klien mengatakan malas untuk gosok gigi
- Klien mengatakan nafsu makan menurun sudah 3 hari ini

DO:

- Kes : CM - TB : 159 cm
- Suhu : 360C - BB : 35 kg
- TD : 140/80 mmHg - Lila : 19 cm
- RR : 19x/menit - LLB : 18 cm

- Lipatan Lemak : 0,5 cm


- Batuk (+)
- Kifosis (+)
- Nyeri punggung (+) terutama pada saar bangun tidur dan duduk lama, skala 3
- Integritas kulit baik
- Tercium bau badan dan bau mulut dari tubuh klien
- Dihalaman menuju ruangan tempat klien tinggal tidak terdapat pegangan pada undak-
undakan dan lantai berlumut
- Membran mukosa tampak kering dan pucat
- Bising Usus 15 x/menit
- IMT 13,8

2. Etiologi
 Kekurangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh b.d Faktor Psikologi (keenganan
untuk makan)
 Defisit Perawatan Diri b.d Penurunan Motivasi/Minat

3. Renpra
 Defisit Nutrisi
- Luaran utama : Status Nutrisi
- Luaran tambahan : Berat badan
Eliminasi fekal
Fungsi gastrointestinal
Nafsu makan
Perilaku meningkatkan berat badan
Status menelan
Tingkat depresi
Tingkat nyeri
 Manajemen Nutrisi
Yaitu mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang seimbang
Tindakan
Observasi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Identifikasi makanan yang disukai
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutisi
- Identifikasi perlunya pengunaan selang nasogastrik
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan

Terapeutik
- Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (misal piramida makanan)
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
- Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika asupan oral dapat
ditoleransi

Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (misal pereda nyeri, antiemetikum),
jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang di
butuhkan, jika perlu

 Defisit Perawatan Diri


- Luaran Utama : Tingkat pengetahuan
- Luaran Tambahan : Fungsi sensori
Koordinasi pergerakan
Mobilitas fisik
Motivasi
Status kognitif
Status neurologi
Tingkat delirium
Tingkat demensia
Tingkat keletihan
Tingkat kenyamanan
Tingkat nyeri
 Dukungan Perawatan Diri
Yaitu memfasilitasi pemenuhan kebutuhan perawatan diri
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
- Monitor tingkat kemandirian
- Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias, dan makan

Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang terapeutik (misal suasana hangat, rileks, privasi)
- Siapkan keperluan pribadi (misal parfum, sikat gigi, dan sabun mandi)
- Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
- Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
- Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan perawatam diri
- Jadwalkan rutinitas perawatan diri

Edukasi
- Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan

Anda mungkin juga menyukai