Anda di halaman 1dari 8

Computer and Informatics Education Review – CIER,

2020: 1(1), 21-25


Jalan Meranti Raya Nomor 32 Sawah Lebar,
Kota Bengkulu
e-ISSN 0000-000

Penerapan Metode Reward And Punishment terhadap Motivasi Belajar


Siswa SMK Negeri 4 Kota Bengkulu
D. T. Lestari1,a)
Affiliation: Abstract
1. Program Studi Pendidikan The aim ofimplementation of reward and punishment method is to increase
Komputer FKIP UNIVED students’ learning motivation in class XI of Software Engineering, specifically at
Corresponding Author: object-oriented programmers subjects with sub-subject of website creation using
a. detatrilestari@gmail.com
wordpress in SMKN 4 of Bengkulu City. This study is qualitative descriptive
research, while subject used in this study is student class XI Software Engineering
in SMKN 4 Bengkulu. Data collection is carried out by interviews, observation,
questionnaires and documentation. The result of study shows that the
implementation of reward and punishment method have been implied very well
by the teachers at this subject so that it is able to improve students’ learning
motivation in completing assignments to create website by using wordpress.

Keyword: Reward and punishment methods, learning motivation


Computer and Informatics Education Review – CIER,
2020: 1(1), 21-25
Jalan Meranti Raya Nomor 32 Sawah Lebar,
Kota Bengkulu
e-ISSN 0000-000

Pendahuluan kepada siswa dikelas XI RPL. Berdasarakan hasil


Sekolah merupakan lembaga pendidikan wawancara dengan guru pada mata pelajaran
formal yang menyelenggarakan kegiatan belajar PBO, kurangnya motivasi belajar siswa
mengajar yang melibatkan guru dan peserta didik disebabkan oleh penggunaan metode
didalam proses pembelajaran (Suryani & Agung, pembelajaran yang konvensional seperti metode
2012:160). Guru dan peserta didik pada proses ceramah dan diskusi sehingga siswa cenderung
pembelajaran merupakan dua komponen yang merasa bosan saat mengikuti proses
saling terhubung. Guru dapat diartikan sebagai pembelajaran.
seseorang yang pekerjaannya adalah mengajar Sehubungan dengan hal diatas, untuk
(Syatra, 2013:55) sedangkan peserta didik adalah memotivasi siswa dalam belajar maka guru
manusia berpotensi yang mengharapkan adanya sebagai tenaga pengajar harus menguasai metode
pendidikan disekolah (Suryani & Agung, mengajar yang tepat untuk mengatasi
2012:53). Oleh sebab itu, dalam proses permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Pada
pembelajaran harus ada kerjasama antara guru dan proses pembelajaran di kelas XI RPL mata
peserta didikuntuk mencapai tujuan pelajaran pemrograman berorientasi objekguru
pembelajaran. akan mencoba menggunakan metode reward and
Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) punishment untuk memotivasi siswa dalam
terdapat beberapa kompetensi keahlian salah belajar. Guru akan menerapkan metode
satunya kompetensi keahlian Rekayasa Perangkat pemberian hadiah (reward) seperti nilai tambahan
Lunak (RPL).RPL merupakan salah satu bagi siswa yang mampu mengerjakan tugas serta
kompetensi keahlian teknologi komputer yang akan menerapkan metode pemberian hukuman
mempelajari tentang aplikasi (punishment) berupa mengulang kembali
pemrograman.Pembuatan aplikasi pemrograman pelajaran (remedial) bagi siswa yang tidak bisa
membutuhkan penerapan metode pembelajaran mengerjakan tugas yang diberikan. Metode
yang mampu memicu motivasi belajar siswa. reward and punishment diharapkan mampu
Menurut Sutikno (2009:88) metode pembelajaran memicu motivasi belajar siswa agar proses
ialah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang pembelajaran menjadi menyenangkan serta
dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses mampu mencapai standart kompetensi yang
pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk diharapkan.
mencapai tujuan pembelajaran. Maka dari itu, Berdasarkan hasil observasi yang telah
guru sebagai pendidik harus pandai dalam dilakukan, peneliti akan melakukan penelitian
memilih metode pembelajaran yang tepat untuk dengan judul “Penerapan Metode Reward and
mengembangkan potensi yang ada pada diri PunishmentTerhadap Motivasi Belajar Siswa
siswa. SMK Negeri 4 Kota Bengkulu”.
Berdasarkan hasil observasi awal yang
dilakukan oleh peneliti pada bulan November Metode Penelitian
2019 dikelas XI Rekayasa Perangkat Lunak Metode penelitian yang digunakan pada
(RPL) SMKN 4 Kota Bengkulu pada mata penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.Model
pelajaran Pemrograman Berorientasi Objek penelitian kualitatif yang digunakan dalam
(PBO), ditemukan bahwa motivasi belajar siswa penelitian ini ialah studi kasus.
masih rendah. Terlihat ketika proses pembelajaran Pada penelitian ini, peneliti hanya melihat dan
berlangsung dari 29 siswa hanya 9 siswa yang mendeskripsikan yang dilakukan oleh guru dalam
mengerjakan tugas, 6 orang siswa mengantuk saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar.Peneliti
jam pelajaran, 4 orang siswa keluar masuk kelas berperan untuk menganalisis bagaimana
ketika guru menjelaskan materi pembelajaran, penerapan metode reward and punishment
serta 10 orang siswa tidak mengerjakan tugas terhadap motivasi belajar siswa kelas XI RPL
yang diberikan oleh guru sehingga membuat pada mata pelajarn PBO SMKN 4 Kota Bengkulu.
proses pembelajaran menjadi tidak kondusif. Pada Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah
proses pembelajaran siswa hanya cenderung sebagai berikut:
memperhatikan penyampaian guru tetapi tidak 1. Langkah pertama yang dilakukan dalam
memahami apa yang guru sampaikan hal ini penelitian ini adalah dengan melakukan
penulis ketahui ketika melakukan wawancara wawancara pra penelitian kepada guru dan
Computer and Informatics Education Review – CIER,
2020: 1(1), 21-25
Jalan Meranti Raya Nomor 32 Sawah Lebar,
Kota Bengkulu
e-ISSN 0000-000

siswa kelas XI RPL SMKN 4 Kota Bengkulu Hasil wawancara yang dilakukan kepada
untuk mendapatkan permasalahan guna bapak AA dapat diidentifikasi bahwa terjadi
pengajuan judul. Pedoman wawancara pra peningkatan motivasi belajar siswa dengan
penelitian terlampir pada lampiran I. diterapkannya metode reward and
Transkrip wawancara pra penelitian terlampir punishment.Selain itu, bentuk-bentuk reward and
pada lampiran II. Wawancara juga akan punishment yang diberikan kepada siswa
dilakukan kepada guru dan siswa pada saat sebagaimana dikemukakan oleh guru ialah:
penelitian guna memperoleh informasi yang “Bapak memberikan reward nilai tambahan,
dibutuhkan pada saat penelitian. Pedoman reward seperti alat tulis yaitu seperti pulpen,
wawancara penelitian terlampir pada reward pujian dan untuk punishment nya yaitu
lampiran III; remedial dan lari keliling lapangan nak“
2. Setelah melakukan wawancara, selanjutnya Dari pernyataan tersebut maka dapat
dilakukan tindakan observasi guna disimpulkan bahwa guru memberikanreward and
mengetahui situasi dan kondisi lapangan. punishment yang bermacam-macam kepada siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui agar siswa lebih termotivasi dalam belajar.
penerapan metode reward and punishment Selanjutnya, gurupun mengemukakan tujuan
terhadap motivasi belajar siswa kelas XI RPL pemberian reward and punishment ialah :
pada mata pelajaran PBO SMKN 4 Kota “Tujuan yang ingin bapak capai ialah agar
Bengkulu. Lembar observasi terlampir pada siswa memahami tentang tugas yang bapak
lampiran IV; berikan sebagai bahan mereka sewaktu magang
3. Penelitian ini juga melibatkan angket yang nantinya sehingga apabila mereka mendapatkan
berguna untuk mengajukan pertanyaan yang tugas sewaktu magang yang berkaitan dengan
akan di isi oleh siswa kelas XI RPL SMKN 4 materi mereka sudah bisa mengerjakan dengan
Kota Bengkulu. Angket penelitian terlampir baik dan bisa membanggakan sekolah”.
pada lampiran V; Peneliti menyimpulkan bahwa tujuan
4. Untuk memperkuat hasil penelitian maka pemberian reward and punishmentdiberikan
penelitian ini akan memerlukan dokumentasi dengan tujuan agar siswa memahami tugas yang
berupa foto-foto kegiatan pembelajaran diberikan oleh guru sehingga bisa menjadi bekal
dikelas, pada saat penyebaran angket, serta siswa pada saat kegiatan magang berlangsung.
pada saat wawancara kepada guru mata Selain itu, guru juga mengemukakan bahwa
pelajaran PBO. metode reward diterapkan untuk siswa yang
mengerjakan tugas dan metode punishment akan
Hasil dan Pembahasan diterapkan untuk siswa yang tidak mengerjakan
1) Hasil Wawancara tugas seperti yang dikemukakan oleh guru sebagai
Wawancara dilakukan kepada guru mata berikut:
pelajaran pemrograman berorientasi objek yang “Iya nak, nanti akan dipilih dari hasil tugas
berinisial AA dan siswa yang mendapatkan yang paling bagus akan diberikan hadiah dan
reward and punishment tepatnya setelah untuk siswa yang tidak mengerjakan tugas akan
penerapan metode reward and punishmentpada bapak beri hukuman sebagai konsekuensi agar
tanggal 6 Februari 2020.Berikut hasil wawancara mereka bisa belajar bertanggung jawab terhadap
ialah sebagai berikut tugas mereka sewaktu mangang nantinya”.
a. Wawancara Guru Dalam pemberian guru mempertimbangkan
Berdasarkan hasil wawancara, guru terlebih dahulu reward and punishment yang akan
mengatakan bahwa: diberikan kepada siswa seperti yang guru
“Tentu saja terjadi peningkatan motivasi kemukakan sebagai berikut:
belajar siswa dikarenakan dengan diterapkannya “Tentu saja tidak nak, dikarenakan hadiah itu
metode ini siswa merasa kreativitas yang mereka bisa dalam bentuk apa saja bahkan kalimat pujian
buat akan lebih dihargai dan jika mereka tidak saja sudah merupakan bentuk penghargaan
mengerjakan tugas akan diberi hukuman sehingga terhadap karya yang mereka buat nak.Ada
akan memicu siswa untuk lebih giat dalam beberapa hal yang harus kita ketahui sebelum
mengerjakan tugas”. memberikan hukuman nak, bapak sebagai guru
tidak diperbolehkan memberikan hukuman dalam
Computer and Informatics Education Review – CIER,
2020: 1(1), 21-25
Jalan Meranti Raya Nomor 32 Sawah Lebar,
Kota Bengkulu
e-ISSN 0000-000

bentuk menyakiti fisik mereka ataupun dengan


kata-kata kasar karena itu akan memberikan
dampak buruk kepada mereka yang justru
mematikan motivasi belajar mereka”.
Dari pernyataan tersebut maka guru
mempertimbangkan terlebih dahulu tentang
pemberian reward and punishment yang sesuai
diberikan kepada siswa agar motivasi siswa
meningkat.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan reward and
punishment sudah dilakukan dengan sangat baik
oleh guru sehingga mampu meningkatkan
motivasi belajar siswa dikelas XI RPL SMKN 4
Kota Bengkulu.
b. Wawancara Kepada Siswa
Sementara itu, dari hasil wawancara yang
dilakukan kepada siswa maka dapat disimpulkan
bahwa siswa yang mengerjakan tugas dengan baik
diberi hadiah dan siswa yang tidak mengerjakan
tugas diberi hukuman oleh guru. Siswa yang
mendapatkan reward merasa termotivasi jika
diberi hadiah sehingga mereka lebih giat dalam
mengerjakan tugas sedangkan siswa yang
mendapatkan punishment juga termotivasi untuk
mengerjakan tugas karena ingin menjauhi
hukuman. Adapun transkrip wawancara yang
dilakukan kepada guru dan siswa terlampir pada
lampiran IV.
2) Hasil Observasi
Kegiatan observasi dilakukan pada hari kamis
tanggal 30 Januari 2020 dan 6 Februari 2020
dikelas XI RPL SMKN 4 Kota Bengkulu.
Berdasarkan hasil observasi, maka diperoleh jenis
reward and punishment yang diberikan oleh guru
kepada siswa serta jumlah siswa yang
mendapatkan reward and punishment ialah
sebagai berikut:
Computer and Informatics Education Review – CIER,
2020: 1(1), 21-25
Jalan Meranti Raya Nomor 32 Sawah Lebar,
Kota Bengkulu
e-ISSN 0000-000

Tabel 1. PemberianReward
No Jenis Reward Jumlah Kriteria
Siswa
1 Pulpen, nilai 80, tugas ditampilkan 3 Siswa mengerjakan tugas hanya
didepan kelas, dan kalimat Pujian satu hari dan mampu
“luar biasa kalian mampu menambahkan gambar pada
mengerjakan tugas dalam waktu website
satu hari”
2 Nilai 80, tugas ditampilkan 3 Siswa mengerjakan tugas hanya
didepan kelas, dan kalimat Pujian satu hari
“luar biasa kalian mampu
mengerjkan tugas dalam waktu
satu hari”
3 Nilai 75 dan kalimat pujian“tugas 9 Siswa mengumpulkan tugas
kalian sudah bagus” melalui email
4 Tugas ditampilkan didepan kelas 3 Siswa mengumpulkan tugas
dan kalimat pujian “tugas kalian pada hari terakhir pengumpulan
sudah bagus ” tugas dan tampilan website
yang dibuat mampu
menampilkan gambar pada
website.
5 Kalimat pujian “tugas kalian sudah 7 Siswa mengumpulkan tugas
bagus” pada hari terakhir pengumpulan
tugas
Computer and Informatics Education Review – CIER,
2020: 1(1), 21-25
Jalan Meranti Raya Nomor 32 Sawah Lebar,
Kota Bengkulu
e-ISSN 0000-000

Tabel 2. Pemberian Punishment Tabel 3. Hasil Observasi Motivasi Belajar


No Jenis Jumlah Kriteria No Indikator Hasil Observasi Motivasi
Punishment Siswa Belajar
1 Pengulangan 4 Tugas 1 Adanya hasrat Terlihat ketika siswa fokus
tugas yang dan keinginan dalam mengerjakan tugas
siswa buat berhasil
sama 2 Adanya Terlihat ketika siswa serius
antara dorongan dan dalam membuat website
siswa satu kebutuhan dengan melihat video
dan siswa dalam belajar tutorial yang diberikan
lainnya oleh guru dan melihat
sumber belajar dari buku
Dari hasil tersebut, terlihat dari 29 siswa yang dan internet
mendapatkan reward yaitu 25 siswa dan yang 3 Adanya Terlihat ketika guru
mendapatkan punishment sebanyak 4 siswa. harapan dan menghimbau bahwa materi
Jumlah siswa yang mengerjakan tugas lebih cita-cita masa pembuatan website akan
depan berguna pada saat kegiatan
banyak dari siswa yang tidak mengerjakan tugas magang siswa langsung
maka dapat disimpulkan bahwa penerapan konsentrasi dalam
metode reward and punishment sudah mengerjakan tugas
diterapakan oleh guru. Sementara itu, peneliti juga 4 Adanya Terlihat ketika siswa
melihat bahwa motivasi belajar siswa meningkat penghargaan diberikan reward oleh
hal ini terlihat ketika proses pembelajaran siswa dalam belajar guru
sudah melaksanakan indikator motivasi belajar 5 Adanya Terlihat ketika siswa
menurut Uno (2014:10). Adapun hasil observasi kegiatan yang diberikan hukuman oleh
indikator motivasi belajar tertera dalam tabel menarik dalam guru mengingat ketika
berikut: kegiatan pada pelajaran sebelumnya
belajar saat siswa yang tidak
mengerjakan mengerjakan tugas tidak
tugas diberikan hukuman oleh
guru
6 Adanya Terihat ketika guru
lingkungan menjelaskan manfaat tugas
belajar yang pembuatan website hampir
kondusif tidak ada siswa yang
bersuara

Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan


bahwa bahwa penerapan metode reward and
punishmentmampumeningkatkan motivasi belajar
siswa dalam mengerjakan tugas pada sub pokok
pembuatan website menggunakan wordpress.
Sehubungan dengan hal diatas, hasil lembar
observasi yang diisii oleh 4 observer
menunjukkan bahwa penerapan metode reward
and punishmentdilakukan dengan sangat baik
oleh guru. Adapun hasil pengisian lembar
observasi yaitu sebagai berikut:
Computer and Informatics Education Review – CIER,
2020: 1(1), 21-25
Jalan Meranti Raya Nomor 32 Sawah Lebar,
Kota Bengkulu
e-ISSN 0000-000

Tabel 4. Hasil Lembar Observasi Kesimpulan


No Observer Total Persentase % Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
Skor maka dapat disimpulkanpenerapanmetode reward
1 DTL 44 88 % and punishmentsudahditerapkan dengan sangat
2 EJ 42 84 %
baik oleh dari hasil pengisian lembar observasi
3 NY 42 84 %
diperoleh rata-rata sebesar 85,5% dengan kriteria
4 AN 43 86 %
“sangat baik” dan hasil perhitungan angket
Rata- 42,75 85,5 %
Rata menunjukkan bahwa variabel reward mengalami
peningkatan sebesar 22%, variabel punishment
Dari hasil pengolahan lembar observasi, mengalami peningkatan 33% dan variabel
diperoleh rata-rata sebesar 42,75 dan jika motivasi belajar mengalami peningkatan sebesar
dipersentasekan diperoleh hasil sebesar 85,5% 28%, dan jika dihitung keseluruhan angket
dengan kriteria “sangat baik” sehingga dapat memiliki peningkatan sebesar 25% yang
disimpulkan bahwa guru mengajar dengan sangat didasarkan pada hasil angket sebelum dan sesudah
baik dan sesuai dengan langkah-langkah penerapan. Siswa juga telah memenuhi indikator
penerapan metode reward and punishment yang motivasi belajar menurut Uno (2014:10)
dikemukakan Rosyid & Abdullah (2018:89). sehinggadapat disimpulkan bahwa bahwa
Adapun pengolahan lembar observasi telampir penerapan metode rewardand punishment pada
pada lampiran VI mata pelajaran pemrograman berorientasi objek
3) Hasil Angket berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa
Angket penelitian disebarkan sebanyak 2 kali dalam mengerjakan tugas pembuatan website
yakni sebelum penerapan metode reward and menggunakan wordpress dikelas XI RPL SMKN
punishment dan setelah penerapan metode 4 kota Bengkulu sehingga siswa mampu
reward and punishment. Angket sebelum mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu.
penerapan metode rewardand punishment
disebarkan pada tanggal 30 Januari 2020 pukul Daftar Pustaka
09:00 WIB sedangkan angket sesudah penerapan Ali, Mohammad dan Muhammad Asrori. 2014.
metode rewardand punishment disebarkan pada Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan.
tanggal 6 Februari 2020 pukul 13:50 WIB. Angket Jakarta: Bumi Aksara.
ini diisi oleh responden yang berjumlah 29 Hasanah, Muammarotul. 2015. Pengaruh Metode
orang.Responden pada penelitian ini ialah siswa Reward and Punishment Terhadap Motivasi
kelas XI RPL SMKN 4 Kota Bengkulu.Terdapat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas
40 pertanyaan yang terdiri dari 18 pertanyaan VII SMP NU Pakis Malang.Skripsi.Fakultas
reward, 6 pertanyaan punishment dan 16 Ilmu Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Universitas
pertanyaan motivasi belajar. Negeri Maulana Malik Ibrahim: Malang.
Hasil perhitungan angket menunjukkan bahwa http://etheses.uin-
variabel reward mengalami peningkatan sebesar malang.ac.id/2923/1/09130096.pdf (diakses 2
22%, variabel punishment mengalami Desember 2019)
peningkatan 33% dan variabel motivasi belajar Mufidah, Umri. (2013). Efektifitas Pemberian
mengalami peningkatan sebesar 27% sedangkan Reward Melalui metode token ekonomi untuk
jika ditotal keseluruhan variabel mengalami meningkatkan kedisiplinan anak usia dini.
peningkatan sebesar 23%. Maka dapat Skripsi. Semarang: UNNES.
disimpulkan bahwa variabel punishment memiliki Diakses dari
peningkatan lebih tinggi dari variabel reward http:lib.unnes.ac.id/18607/1/1601408001.pdf
sehingga pengaruh pemberian punishment lebih (2 Desember 2019)
tinggi terhadap motivasi belajar siswa. Hasil Nafil AA. 2017. Pengaruh Metode Reward
angket sebelum dan sesudah penerapan metode (Hadiah) Dan Punishment (Hukuman)
reward and punishment terlampir pada lampiran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
IX. Pelajaran Sejarah Kelas Xi IPS SMA N 1
Kalianda.Skripsi.Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Lampung: Bandar
Lampung.
Computer and Informatics Education Review – CIER,
2020: 1(1), 21-25
Jalan Meranti Raya Nomor 32 Sawah Lebar,
Kota Bengkulu
e-ISSN 0000-000

http://digilib.unila.ac.id/26544/ (diakses 2
Desember 2019)
Priansa, Doni Juni. 2017. Pengembangan Strategi
& Model Pembelajaran. Bandung: CV Pustaka
Setia
Rosyid, Moh Zaiful dan Aminol Rosid Abdullah.
2018. Reward & Punishment Dalam
Pendidikan. Malang: Literasi Nusantara Abadi
Rusman. 2013. Belajar dan Pembelajaran
Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Grub.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suryani, Nunuk dan Leo Agung. 2012. Strategi
Belajar Mengajar. Yogyakarta: Penerbit
Ombak
Sutikno, M Sobri. (2009). Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: Prospect.
Syatra, Nuni Yusvavera. 2013. Desain Relasi
Efektif Guru dan Murid. Jogjakarta: Buku Biru
Uno, Hamzah B. 2014. Teori Motivasi &
Pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan . Cetakan kesebelas, Jakarta:
Bumi Aksara.
Yanuar. 2012. Jenis-Jenis Hukuman Edukatif
untuk Anak SD. Yogyakarta: Diva Press.

Anda mungkin juga menyukai