Anda di halaman 1dari 3

BAB AIR

A. Pengertian Air

Bersuci harus menggunakan air yang dapat digunakan untuk bersuci dari hadast. Air yang
dapat digunakan untuk bersuci adalah air yang turun dari langit dan keluar dari bumi dengan
warna apapun.

a. Jenis air yang turun dari langit :


 Air hujan
 Air salju
 Air embun
b. Jenis air yang keluar dari bumi :
 Air laut
 Air sungai
 Air sumur
 Mata air
 Macam-macam air :
1. Air Suci Dan Mensucikan
2. Air Suci Namun Tidak Dapat Mensucikan
3. Air Yang Terkena Najis
4. Air Suci Yang Dapat Digunakan Untuk Bersuci Akan Tetapu Makruh Untuk Digunakan

 PENJELASAN
1. Air Suci Dan Mensucikan

Air itu sendiri memiliki sifat yang suci dan dapat digunakan untuk bersuci baik dari
hadast besar maupun dari hadast kecil. Semua air yang turun dari langit dan keluar dari bumi
adalah suci dan mensucikan, asalkan :

a. Belum digunakan untuk bersuci, jika air tersebut sudah dipakai untuk bersuci maka air
tersebut tidak dapat untuk dipakai untuk bersuci lagi. Air ini disebut dengan Air Musta’mal.
b. Belum bercampur dengan yang lainnya, jika air asli telah bercampur dengan sesuatu dengan
yang lainnya hingga berubah dengan perubahan yang sangat, maka air tersebut tidak dapat
dipakai untuk bersuci. Air ini disebut dengan Air Mutaghoyyir.
c. Tidak terkena najis, jika air yang asli kemudian terkena najis maka air tersebut tidak dapat
digunakan untuk bersuci. Air ini disebut dengan Air Mutanajis.

2. Air Suci Namun Tidak Dapat Mensucikan

Air suci namun tidak dapat mensucikan ada dua macam :

1. Air yang sudah digunakan untuk bersuci (Air Musta’mal)


Air musta’mal adalah air yang tidak dapat digunakan untuk bersuci karena sudah digunakan
untuk bersuci dari hadats dan najis.
1) Air Musta’mal ada 2 :
a. Air Musta’mal yang sudah digunakan untuk bersuci dari hadats besar dan hadats kecil
Air akan disebut musta’mal untuk mengangkat hadats dengan syarat :
 Untuk basuhan yag fardhu, yaitu basuhan yang pertama
 Air terpisah dari anggota tubauh yang dibasuh
 Air sedikit (air yang kurang dari 2 qullah = 216 Liter)
b. Air yang sudah digunakan untuk mensucikan najis
Air yang disebut sebagai air musta’mal yang sudah digunakan untuk menghilangkan
najis dengan lima syarat :
 Air sedikit
 Air didatangkan
 Air terpisah dari benda yang disucikan
 Air tidak berubah
 Air tidak bertambah berat
2. Air yang sudah bercampur dengan susuatu yang lainnya (Air Mutaghoyyir)
Air mutaghoyyir adalah air suci yang tidak dapat mensucikan karena telah bercampur dengan
yang lainnya.
Syarat untuk disebut sebagai air Mughoyyir :
 Air bercampur dengan sesuatu yang suci, seperti : kopi, the, tepung, dan lain-lain.
 Air berubah dengan perubahan yang sangat.
 Sesuatu yang bercampur tidak biasanya berada ditempai air tersebut.

3. Air Yang Terkena Najis

Air yang terkena najis adalah air yang tidak suci. Karena air tidak suci maka secara otomatis air
tidak dapat digunakan untuk mensucikan.

Air yang terkena najis ada 2 :

1) Air Sedikit
Air sedikit yaitu air yang kurang dari 2 qullah (kurang dari 216 liter). 2 qullah untuk ukuran
tempat adalah di tempat yang panjang, dalam dan lebarnya 60 cm. Air sedikit jika
bersentuhan dengan najis maka air tersebut langsung dikatakan najis (Mutanajis) biarpun
tidak ada perubahan.
2) Air Banyak
Air banyak adalah air yang lebih dari 2 qullah
 Jika air lebih dari 2 qullah kemudian bersentuhan dengan najis tetap akan dikatakan suci
jika tifak ada perubahan warna, rasa, dan bau.
 Dan jika ada perubahan di salah satu sifat tersebut maka air tersebut akan menjadi air
najis.

4. Air Suci Yang Bisa Digunakan Untuk Bersuci Akan Tetapi Makruh Untuk Digunakan (Air
Musyammas)

Air Musyammas yaitu air yang terkena panas matahari. Air suci akan makruh digunakan jika
memenuhi syarat-syarat berikut ini :

a. Terkena panas matahari


b. Ditempatkan dalam wadah yang terbuat dari tambang selain emas dan perak
c. Di negeri yang panas
d. Di saat air lagi panas
e. Digunakan di badan

Anda mungkin juga menyukai