Anda di halaman 1dari 16

 Imunitas merupakan daya tahan terhadap reinfeksi

mikroba tertentu yang mencakup semua mekanisme


fisiologis yang membantu mengenal benda asing pada
dirinya (Affandi dan Tang, 2002).
 Mekanisme ini meliputi : menetralkan, menyisihkan,
atau memetabolisasi benda asing tersebut dengan
atau tanpa kerusakan pada jaringan sendiri.
 Imunitas pada ikan ada dua, yaitu imunitas spesifik
dan nonspesifik.
 Imunitas nonspesifik bersifat umum, permanen,
meliputi barier mekanik, kimiawi, dan pertahanan
seluler (sel makrofag, leukosit, neutrofil, eusinofil, dan
basofil) (Affandi dan Tang, 2002).
 Imunitas spesifik memerlukan stimulasi terlebih
dahulu dan bersifat khusus terhadap agen
 Udang merupakan hewan invertebrata tidak memiliki
kekebalan spesifik (adaptive)

 tetapi mempunyai kekebalan nonspesifik (innate)


yang mampu mengenal dan menghancurkan benda
asing yang masuk dalam tubuh sehingga respon
seluler memegang peranan penting (Saha, 2011).
 Pada krustasea, hemosit memegang peranan penting
dalam sistem imunitas yang mampu mempertahankan
diri dari serangan patogen (Johansson et al., 2000).

 Hemosit berperan dalam mengeluarkan partikel asing


dalam hemocoel melalui fagositosis, enkapsulasi, dan
agregasi nodular serta membawa dan melepaskan
prophenoloxidase system (proPO)
 Proses dalam mengenali dan membedakan apakah
konfigurasi asing itu (antigen) milik sendiri atau
bukan disebut dengan respon imun.

 Secara umum, respon imun dapat dibedakan menjadi


dua, yaitu respon humoral dan seluler
Respon tubuh terhadap antigen
 Humoral : melibatkan antibodi dan berperan dalam
menghadapi antigen yang bersifat larut, melibatkan
sel B
 Seluler : melibatkan sel-sel limfosit dan berperan
dalam menghadapi antigen yang terdapat pada
permukaan sel, melibatkan sel T
Kekebalan humoral
melibatkan sel B dan Antibodi yang beredar dalam cairan
darah dan limfe

ketika suatu antigen masuk kedakam tubuh untuk pertama


kalinya, sel B membelah akan membentuk sel B plasma dan
sel B pengingat

sel B plasma menghasilkan antibodi yang berfungsi


mengikat antigen

mikrofag akan lebih mudah menangkap dan


menghancurkan patogen

setelah infeksi berakhir , sel B plasma akan mati ,


sedangkan sel B pengingat akan tetap hidup dalam waktu
lama
Kekebalan seluler
 Kekebalan seluler adalah kekebalan yang melibatkan
sel T yang bertugas menyerang sel-sel asing atau
jaringan tubuh yang terinfeksi secara langsung

 ketika sel T pembunuh kontak dengan antigen pada


permukaan sel asing , sel T pembuluh akan menyerang
dan menghancurkan dengan cara merusak membran
sel asing
 Udang tidak mempunyai kekebalan spesifik (adaptive)
 tetapi hanya memiliki kekebalan nonspesifik (innate).
 Kekebalan nonspesifik dapat ditingkatkan dengan
menggunakan imunostimulan.
 Imunostimulan merupakan faktor yang sangat penting
dan dibutuhkan udang secara terus menerus untuk
meningkatkan imunitas terhadap serangan pathogen
 Beberapa substansi yang dapat digunakan sebagai
imunostimulan antara lain bakteri, lipopolisakarida
(LPS), beta glukan, dan peptidoglikan (Zhou, 2003).
 Substansi tersebut membantu proses aktivasi
prophenoloxidase menjadi phenoloxidase melalui
reaksi proPO acvtivating system
 mempengaruhi melanisasi serta merangsang
fagositosis sel hyalin seperti yang terdapat pada
 Prophenoloxidase (proPO) merupakan indikator
tingkat imunitas pada udang (Sharma et al., 2010).
 Prophenoloxidase diaktifkan oleh enzim
prophenoloxidase activiting enzym.
 Prophenoloxidase activiting enzym dapat diaktifkan
oleh lipopolisakarida, beta glukan, dan peptidoglikan.
 Akibat dari pengaktifan proPO menjadi PO akan
menghasilkan protein opsonin factor yang
merangsang fagositas sel hyalin (agranular sel) (Yeh et
al., 2010).
Bioaktif

1. Ekstrak daun kopasanda (Euphatorium inulifolium), mangrove


(Soneratia caseilaris, Osbornia octodanta)
Berdasarkan uji minimum inhibitory cocentration (MIC)
atau zona hambatan
 Terbukti dapat menghambat perkembangan bakteri (anti bakteri) air
laut (V.harveyii, V.metchnikovii,V.costicola, V.mimicus dan jamur
Penicillium sp. P.citrinum, Aspergillus candidus), dan meningkatkan
survival rate (SR) PL P.monodon.
 Konsentrasi bakteri di air pemeliharaan turun 86,8-89,7 %, SR PL
84,4-90,2 %, kontrol 60,0 %
2. Ekstrak kayu bangkirai menghambat perkembangan bakteri air
tawar (A.hydrophila dan P.fluorescence), dosis 0,25 menghambat
72,1-76,2 % konsentrasi bakteri;
3. Ekstrak daun meniran (Phillanthus niruri) meningkatkan daya
tahan seluler (fagositosis) ikan gurami. Peneliti lain
membuktikan dapat menghambat virus;
4. Getah kamboja (Plumeria acuminata) menghambat
pertumbuhanStreptococcus mutans, Lactobacillus coasal dan
Actinomyces viscosus. Sbg anti oksidan, desinfektan,
mempercepat dan meningkatkan daya tetas telur ikan mas
Cyprinus carpio 88,9 % dan SR 81,4%;
5. Ekstrak arang tempurung kelapa bersifat antimikroba, anti
jamur, anti oksidan Dosis 0,2 % menurunkan Saprolegnia sp
89,0 % Arang aktif sendiri dapat menyerap virus.

Anda mungkin juga menyukai