APPS
PENGEMBANGAN PELAYANAN FERTILITAS
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BUNDA MALANG
Kelompok 5:
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Ujian Akhir Semester I
Terintegrasi yang berjudul “Puri Bunda Fertility Center (PBFC) Mobile Apps Pengembangan
Pelayanan Fertilitas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda Malang” dengan tepat waktu.
Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai hasil analisis kelompok dalam
formulasi strategi rumah sakit yang kemudian diterjemahkan dalam initiative strategy. Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna dan terdapat banyak
kekurangan. Kami sangat mengharapkan masukan berupa kritik dan saran guna
menyempurnakan makalah kami.
Pada akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang dan bagi semua pihak yang membaca.
Penyusun
i
RINGKASAN EKSEKUTIF
Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
RINGKASAN EKSEKUTIF..................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................viii
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................................32
4.1 Proyeksi Kunjungan Pelayanan Fertilitas RSIA Puri Bunda Malang...................32
4.2 Kebutuhan Tenaga Pelayanan Fertilitas RSIA Puri Bunda Malang....................33
4.3 Kelayakan Investasi..........................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................38
LAMPIRAN...................................................................................................................40
DAFTAR TABEL
Gambar 1. Grafik Angka Kemiskinan Di Kota Malang, Jawa Timur Dan Nasional Tahun 2009 –
2018.......................................................................................................................6
Gambar 2 Grafik Posisi Matrik SWOT RSIA Puri Bunda.........................................................13
Gambar 3. Bagan Strategi SWOT RSIA Puri Bunda................................................................13
Gambar 4. Empathy Map RSIA Puri Bunda Malang...............................................................17
Gambar 5. Alur Pelayan Puri Bunda Fertility Certre..............................................................21
DAFTAR LAMPIRAN
1
pelanggan RSIA Puri Bunda Malang berasal dari kalangan ekonomi menengah
dengan usia produktif dan tingkat pendidikan menengah yang relatif mengikuti
dengan perkembangan teknologi modern telekomunikasi. Pelanggan RSIA Puri
Bunda Malang mayoritas berasal dari wilayah Kota Malang dan beberapa dari
daerah wilayah Kabupaten Malang seperti Kecamatan Pakis, Kecamatan
Tumpang dan Kecamatan Poncokusumo.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan, RSIA Puri Bunda Malang
menyediakan fasilitas pelayanan rawat jalan berupa Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan, Andrologi, Kesehatan Anak, Penyakit Dalam, Ilmu Bedah dan
Poliklinik Kesehatan Gigi. Selain itu terdapat pula fasilitas pelayanan gawat
darurat, HCU dan rawat inap. Tindakan terbanyak dalam satu tahun adalah
Sectio Caesarea (SC) yaitu sejumlah 2.066 (89% dari 2.491 tindakan operasi)
selama tahun 2019. Tindakan SC yang tinggi muncul karena adanya indikasi
medis yang mendasari. Selain demand yang tinggi terhadap pelayanan operasi
SC, trend perkembangan teknologi dan inovasi di bidang fertilitas cukup diminati
oleh pasien RSIA Puri Bunda Malang walaupun pembiayaannya tidak dapat
menggunakan fasilitas JKN dengan jumlah kunjungan rata-rata 50 kunjungan
setiap bulan dan terjadi peningkatan sekitar 5-10% setiap bulannya selama
tahun 2019.
Adanya permintaan terhadap pelayanan infertilitas menjadi daya pikat
pendapatan sehingga RSIA Puri Bunda Malang melengkapi pelayanan infertilitas
dengan membuka poliklinik andrologi dengan berbagai fasilitas yang membuat
pelanggan tertarik walaupun sistem pembiayaannya secara mandiri (umum).
Selain itu jika ditinjau dari segi harga, karena pelanggan RSIA Puri Bunda Malang
adalah kalangan kelas ekonomi menengah; tarif pembiayaan pelayanan di RSIA
Puri Bunda Malang relatif lebih murah sekitar 10-20% dari RSIA lain di sekitarnya
dengan jenis pelayanan yang sama. Berikut contoh perbandingan tarif
pelayanan.
1.2.2 Pemasaran
Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam penjualan sebuah
produk kepada konsumen yang dituju. Produk yang dimaksud dapat pula
berbentuk jasa yang diberikan kepada pelanggan. Pemasaran dapat dibedakan
sesuai dengan definisinya menurut sisi sosial dan manajerial. Pemasaran menurut
sisi manajerial disebutkan sebagai “seni menjual produk” (Kotler, 2008).
Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pelayanan kesehatan sangat
ditunjang makin banyaknya pilihan rumah sakit. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya persaingan rumah sakit dalam meraih dan mempertahankan
pelanggannya. Peningkatan kualitas layanan di rumah sakit harus diiringi dengan
usaha pemasaran yang baik dalam bentuk pemberian informasi kepada pelanggan
tentang keberadaan layanan rumah sakit yang dimiliki (Kotler, 2016). RSIA Puri
Bunda Malang menyediakan layanan kesehatan diagnostik dan terapeutik bagi ibu
dan anak. Rumah sakit juga membuka pelayanan poli andrologi untuk menangani
kasus-kasus infertilitas. Tarif yang ditetapkan lebih rendah 20% dibanding pesaing.
Kendala yang dialami oleh RSIA Puri Bunda Malang adalah belum adanya tim
khusus untuk marketing RS menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi rumah sakit
untuk merencanakan kebutuhan sumber daya dan biaya untuk promosi di masa
yang akan datang. Belum ada teknik pemasaran secara khusus yang dilakukan
oleh rumah sakit, akibatnya pemasaran yang dilakukan melalui media sosial
belum menghasilkan output yang bermakna. 88% pasien mengetahui RSIA Puri
Bunda Malang melalui dari mulut ke mulut.
a. Segmen pasar RSIA Puri Bunda Malang yang difokuskan pada pelayanan
kesehatan reproduksi dan anak. Secara demografi, segmen pasar tersebut
dikhususkan pada wanita usia produktif, bayi dan/atau anak-anak.
Menurut data demografi dari BPS kota Malang tahun 2019 setidaknya
terdapat 250 ribu pasangan usia subur yang mana 40 ribu diantaranya
mengalami infertilitas. Namun hingga saat ini yang mengakses secara
langsung hanya 50 orang setiap bulan. Angka ini masih sangat jauh dari
target yang diharapkan. Berdasarakan analisis lapangan melalui
wawancara langsung kepada penderita infertilitas yang datang ke RSIA
Puri Bunda didapatkan bahwa ada keengganan dan rasa malu ketika
mengakses layanan kesehatan secara langsung dengan keluhan
infertilitas.
b. Target pasar RSIA Puri Bunda Malang adalah masyarakat dengan kelas
ekonomi menengah.
c. Positioning. Citra baik, sopan, ramah nyaman menjadi jargon dalam
memposisikan diri.
b. Iklim Kerja
RSIA Puri Bunda Malang berlokasi di Kota Malang tepatnya Kecamatan
Blimbing dengan luas wilayah 17,77 Km 2 di area perumahan padat penduduk.
secara umum Kota Malang terletak di daerah dataran tinggi sehingga struktur
tanahnya merupakan daerah dataran tinggi, hal ini malah dapat memberikan
manfaat positif bagi rumah sakit karena bangunan rumah sakit menjadi split
level yang terkesan seperti bangunan rumah sehingga baik pasien maupun
petugas kesehatan merasa nyaman.
c. Sistem Informasi
Di era artificial intelligence seperti saat ini, sistem informasi dan
teknologi sangat penting bagi rumah sakit. Banyak manfaat yang bisa
didapatkan dari sistem yang canggih terutama dalam kegiatan administratif.
Sejauh ini RSIA Puri Bunda Malang telah memiliki sistem teknologi
komputerisasi untuk kegiatan administrasi terutama di bagian farmasi dan
kasir. Sayangnya sistem ini belum terintegrasi secara penuh dengan kegiatan
di sektor rawat jalan dan rawat inap. Kedepannya rumah sakit secara
bertahap berencana akan mengintegrasikan seluruh bagian di rumah sakit
agar dapat bersama dimudahkan terutama dalam hal kegiatan administrasi.
Berdasarkan analisa SWOT metode EFAS dan IFAS, didapatkan bahwa bobot skor
EFAS di RSIA Puri Bunda adalah (+) 0,80, sedangkan bobot skor IFAS adalah (+) 1,20
sehingga tampak bahwa RSIA Puri Bunda dalam posisi Agresif.
Gambar 2 Grafik Posisi Matrik SWOT RSIA Puri Bunda.
Faktor
Internal Kekuatan Kelemahan
Faktor
Eksternal
Strategi SO Strategi WO
Gunakan "S" untuk memanfaatkan
Hilangkan "W"
"O" dan memanfaatkan "O"
Ancaman
Strategi ST Strategi WT
Peluang Gunakan "S" untuk menghindarkan
Meminimalkan"T"
"W" untuk menghindarkan "T"
Tabel 3. Strategy Map dan Balanced Scorecard RSIA Puri Bunda Malang
Meningkatkan
pendapatan
Meningkatka Membangun
n kepuasan jejaring
Mengembang
Menjamin
kan inovasi
keselamatan
Meningkatkan
Meningkatkan
loyalitas
kompetensi
karyawan
BAB II
PENGEMBANGAN STRATEGIC INITIATIVE
DI UNIT LAYANAN
2.1 Produk
Produk mobile apps yang akan dikembangkan oleh RSIA Puri Bunda Malang
merupakan salah satu bentuk inovasi demi meningkatkan kedekatan emosional
dari RSIA Puri Bunda Malang dengan para pelanggannya. Dengan meningkatkan
interaksi personal tersebut, diharapkan kepuasan pelanggan menjadi prioritas
utama.
Produk yang ditawarkan bagi pelanggan dari pelayanan fertilitas RSIA Puri
Bunda Malang adalah layanan mobile apps yang bisa diunduh dan diakses melalui
smart phone dari setiap pelanggan. Mobile apps ini akan diberi nama “Puri Bunda
Fertility Center” atau disebut sebagai PBFC. PBFC mobile apps ini akan berisikan
informasi seputar edukasi mengenai fertilitas, baik untuk segmen pelanggan
berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Di dalam aplikasi tersebut, akan
diberikan peta letak dari RSIA Puri Bunda Malang, fasilitas apa saja yang dapat
diberikan, dan direncanakan juga untuk dimasukkan konten terkait self-screening
untuk masalah fertilitas serta jadwal praktik dari para dokter-dokter spesialis
konsultan fertilitas yang dimiliki oleh RSIA Puri Bunda Malang. Dalam
pengembangannya di masa mendatang, diharapkan mobile apps ini dapat
terhubung dengan kinerja SIM RS sehingga pelanggan dapat mendaftar melalui
layanan mobile apps ini.
Sumber daya manusia untuk mendukung layanan mobile apps yang
terintegrasi dengan layanan infertilitas RSIA Puri Bunda Malang yaitu tujuh dokter
spesialis obstetric dan ginekologi dimana satu dokter merupakan konsultan
fertilitas, satu dokter spesialis andrologi, serta analis laboratorium, tenaga
perawat dan bidan yang berkompeten. Selain itu RSIA Puri Bunda Malang juga
akan bekerja sama dengan pihak ketiga dalam pembuatan dan perawatan dari
mobile apps ini. Langkah-langkah yang akan dilakukan sehubungan dengan isu
strategik untuk pendistribusian produk adalah:
1) RSIA Puri Bunda Malang perlu membuat marketing plan yang tersusun
strategis dalam memberikan diferensiasi pelayanan dan pemanfaatan
teknologi yang mempermudah pasien.
2) RSIA Puri Bunda Malang harus menyelenggarakan dan meningkatkan hal-
hal yang menjadi kekuatan rumah sakit seperti citra baik rumah sakit
terkait harga yang diberikan, loyalitas pelanggan, kekuatan finansial dan
SDM yang kompeten.
3) RSIA Puri Bunda Malang perlu mempersiapkan untuk mengembangkan dan
mempersiapkan sarana, prasarana, dan sumber daya manusia yang
menunjang untuk menjadi pusat rujukan kasus-kasus fertilitas sehingga di
masa mendatang bisa tersedia pelayanan yang semakin komprehensif dan
menjadi one stop service hospital khususnya dalam kasus fertilitas.
4) Pengembangan dan pemanfaatan teknologi sistem informasi dan inovasi
terkait dengan demand dari pelanggan poliklinik fertilitas yang mayoritas
berada pada segmen menengah dan dalam rentang usia produktif.
c. Positioning (Penempatan)
RSIA Puri Bunda Malang berusaha mewujudkan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan terbaik bagi masyarakat yang tergambar dari visi RSIA
Puri Bunda Malang, Selain itu rumah sakit ingin membangun citra baik
rumah sakit dari segi pelayanan. Tidak hanya berorientasi keterjangkauan
pelayanan dan kesembuhan pasien, melainkan juga memperhatikan sisi
emosional pasien dengan memberikan pelayanan yang sopan santun dan
penuh perhatian. Hal ini juga diwujudkan dengan penetapan tarif harga
yang terjangkau bagi para pasien sehingga mayoritas segmen pasar dapat
dirangkul oleh RSIA Puri Bunda Malang.
c. Emosional
Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa
orang lain akan kagum terhadap dirinya bila menggunakan produk dengan
merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih
tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai
sosial atau self esteem yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap
merek tertentu (Lupiyoadi, 2001). Produk mobile apps PBFC menawarkan
suatu aplikasi untuk mengetahui kebutuhan konsumen dengan lebih
personal. Sehingga diharapkan ada kedekatan emosional antara penyedia
dan pengguna jasa tersebut. Pada aplikasi tersebut akan dikembangkan suatu
layanan personal interaktif yang dapat secara langsung menghubungkan
pasien dengan admin yang akan menjawab pertanyaan dasar dan
memberikan saran kapan harus melakukan self-screening.
d. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga
yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada
konsumennya. Elemen ini mempengaruhi konsumen dari segi biaya yang
dikeluarkan, biasanya semakin mahal harga perawatan maka pasien
mempunyai harapan yang lebih besar (Lupiyoadi, 2001). Dengan komitmen
untuk menjangkau pasien menengah, maka harga yang ditawarkan pada
pelayanan infertilitas di RSIA Puri Bunda Malang sangat terjangkau bagi
banyak kalangan.
e. Biaya
Konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa, mereka akan
cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut (Lupiyoadi, 2001).
Pelayanan infertilitas melalui aplikasi diharapkan akan menjadi jalan pintas
yang salah satu tujuannya adalah memotong anggaran yang tidak perlu
misalnya anggaran transportasi pasien untuk keperluan konsultasi dan
pengumpulan identitas yang biasa dilakukan di fasilitas kesehatan lain saat
pertama kali datang.
Tabel di atas merupakan akumulasi dari fixed cost per tahun. Dihitung
dari depresiasi bangunan, sarana prasarana alkes maupun non alkes, biaya
SDM, LAT, pengembangan mobile apps dan promosinya, maka didapatkan
total fixed cost adalah sebesar Rp. 886.877.306. Biaya yang berubah sesuai
dengan jenis produk dan jumlah pelanggan (variable cost) yang diidentifikasi
sebagai structure cost terdiri dari biaya listrik alat, biaya bahan medis habis
pakasi (BMHP), jasa medis dokter, jasa keperawatan dan admin, biaya linen,
biaya perujuk. Variable cost tersebut dihitung berdasarkan proyeksi jumlah
kunjungan, secara rinci dijelaskan pada tabel berikut.
Biaya listrik dan alat disini dimaksudkan untuk menghitung jumlah biaya
yang akan dihabiskan jika terdapat penggunaan alat tertentu pada setiap
kunjungan yang ada.
Tabel 7. Variable Cost Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) per Tahun
No Keterangan Jumlah Kunjungan Jumlah Harga BMHP (Rp.)
1 Konsultasi dan USG 18,396 39,561,610
2 TVS 3,449 36,250,101
3 SIS 2,300 190,587,142
4 Analisis Sperma 3,449 80,481,572
5 Inseminasi 1,150 848,962,775
Total 1,195,843,199
Biaya jasa medis dokter, jasa keperawatan dan jasa perujuk menjadi
biaya variabel yang paling besar. Jasa medis dokter didapatkan dari
kesepakatan anatara dokter spesialis pemberi pelayanan dengan manajemen
rumah sakit, sedangkan jasa keperawatan dan perujuk merupakan kebijakan
manajemen. Biaya variabel ini dihitung berdasarkan proyeksi kunjungan per
tahun, secara rinci dijelaskan pada tabel berikut
Tabel 8. Variable Cost Jasa Medis, Jasa Keperawatan dan Jasa Perujuk per Tahun
Tabel 9. Perhitungan Break Even Point (BEP) Berdasarkan Fixed, Variabel Cost dan Tarif
Variabl BEP
No Tindakan Fix Cost Tarif BEP (Rupiah)
e Cost (Unit)
Konsultasi
1 567.596.539 113.713 180.000 8.563 1.541.299.128
+ USG
2 TVS 106.416.638 102.442 170.000 1.575 267.782.892
3 SIS 70.964.995 196.186 280.000 847 237.075.003
Analisis
4 106.416.638 166.335 240.000 1.445 346.703.431
Sperma
5 Inseminasi 35.482.497 2.055.770 2.800.000 48 133.495.041
Total Cost 886.877.306 2.634.447 Total BEP 12.477 2.526.355.495
Berdasarkan perhitungan arus kas pertahun dan arus kas kumulatif, dapat
ditentukan Payback Period yang merupakan indikator kelayakan investasi.
Berikut perhitungan Payback Period
Tabel 11. Cash Flow dan Present Value Interest Factor for an
Annuity (PVIFA) 12%
Tahun Cash Flow PVIFA CF x PVIFA
ke 12%
0 (7.631.532.770)
1 957.837.230 0,8929 855.252.863
2 1.045.964.156 1,6901 1.767.784.020
3 1.194.593.143 2,4018 2.869.173.810
4 1.349.981.375 3,0373 4.100.298.429
5 1.511.829.238 3,6048 5.449.842.038
6 1.669.502.540 4,1114 6.863.992.741
7 1.863.644.563 4,5638 8.505.301.056
8 2.050.757.701 4,9676 10.187.343.955
9 2.244.908.343 5,3282 11.961.320.631
10 2.447.032.549 5,6502 13.826.223.306
58.755.000.080
Data pasangan infertil tidak didapatkan secara langsung dari data statistik
Kota maupun Kabupaten Malang, melainkan menggunakan estimasi. Berdasarkan
data prevalensi infertil di Indonesia, kelompok membuat estimasi dari pasangan
usia subur di Kota dan Kabupaten Malang. Prevalensi kasus infertil di Indonesia
sebesar 21,3% (Soegiharto, 2013).
5.1 Kesimpulan
Rencana pengembangan PBFC mobile apps telah melalui pertimbangan
berbagai aspek mulai dari tingkat perusahaan sampai pada tingkat unit bisnis itu
sendiri. Analisis eksternal dan internal maupun kelayakan investasi dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis SWOT, RSIA Puri Bunda Malang saat ini berada pada posisi
agresif, sehingga memungkinkan RS melakukan pengembangan baik dari segi
kapasitas, pelayanan, dan fasilitas.
2. Pengembangan yang dilakukan RSIA Puri Bunda Malang menerapkan strategi SO
yang diterapkan adalah menggunakan kekuatan (S) untuk memanfaatkan
kesempatan yang ada (opportunity).
3. Sesuai dengan core business, RSIA Puri Bunda Malang mengembangkan PBFC
mobile apps yang diharapkan dapat mewujudkan visi RSIA Puri Bunda Malang.
4. Berdasarkan analisis kelayakan investasi, PBFC mobile apps ini layak untuk
dikembangkan di RSIA Puri Bunda Malang.
5.2 Saran
Agar dapat mengembangkan PBFC mobile apps sesuai dengan peramalan
(forecasting) yang telah diperhitungkan, maka diperlukan:
1. Survey kebutuhan dan harapan konsumen yang lebih luas di wilayah
pemasaran, untuk dapat menangkap aspirasi dan mewujudkan harapan
konsumen.
2. Diperlukan kajian terhadap berbagai upaya pemasaran yang dilakukan untuk
menilai efektivitas pemasaran dalam memperoleh market share yang
diharapkan.
3. Diperlukan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM RS) yang baik agar
dapat memberikan informasi yang tepat dan akurat dalam pengembangan
PBFC mobile apps.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Malang, (2019). Katalog/Catalog: 1102001.3573 Kota Malang
Dalam Angka 2018| i. Retrieved from
https://malangkota.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=ZjM5ODEyO
GUwMzIxN2RiN2I3YWY0Mzk5&xzmn=aHR0cHM6Ly9tYWxhbmdrb3RhLmJwcy5nb
y5pZC9wdWJsaWNhdGlvbi8yMDE5LzA4LzE2L2YzOTgxMjhlMDMyMTdkYjdiN2FmN
DM5OS9rb3RhLW1hbGFuZy1kYWxhbS1hbmdrYS0yMDE5Lmh0bWw%3D&tw
Badan Pusat Statistik Jawa Timur, (2020). Pedoman Pendataan Survei Sosial Ekonomi
Nasional Tahun 2020. Jakarta Pusat : Badan Pusat Statistik
Dutka, Alan, (1994). AMA Hand Book for Customer Satisfaction, NTC Bussiness Book,
Lincolnwood, Illinois.
Gurianto Reyham N., Purnamasari Ika, Yuniarti Desi (2016). Peramalan Jumlah
Penduduk Kota Samarinda Dengan Menggunakan Metode Pemulusan
Eksponensial Ganda dan Tripel Dari Brown. Jurnal EKSPONENSIAL Program Studi
Statistika FMIPA Universitas Mulawarman, 7(1). Hal 23-32. ISSN 2085-7829.
Janis, N. (2014). BPJS Kesehatan, Supply dan Demand terhadap Layanan Kesehatan. In
Depkeu. Retrieved from
https://kemenkeu.go.id/sites/default/files/2014_kajian_pprf_bpjs.p
Kotler P., Armstrong, G., (2003). Dasar-dasar Pemasaran , Jilid 1, Edisi Kesembilan,
Penerbit PT. Indeks Gramedia, Jakarta.
Lupioyadi, R. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktek (Service Marketing
Management: Theory and Practice), Salemba empat , Jakarta.
Santi Rika Kurnia (2020). Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Instalasi Rawat
Gabung Rumah Sakit Hidayah Boyolali. Magister Manajemen Fakultas
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hal 1-15.
Sofica, V., Agista, S.T., Ningsih, R. dan Septiani, M., (2019). Aplikasi Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan Online pada Klinik Mulya Medika menggunakan Waterfall. Bianglala
Informatika, 7(1), hal.43–49.
Profil Tarif Tindakan Medis RSIA Puri Bunda, RSIA Puri, RSIA Mutiara Bunda, dalam
https://www.alodokter.com diakses pada 21 Desember 2020
Wilujeng Titin A., Riyadi Slamet, Ridwan M S. (2019). Analisis Swot Dan Aspek Keuangan
Studi Kelayakan Investasi Pengembangan Rumah Sakit Umum Wonolangan
Probolinggo. Jurnal Ekonomi & Bisnis, 4(2). Hal 975 – 986.
LAMPIRAN
Lampiran 1 : External Factors Analysis Summary (EFAS)
Skor
No. Faktor Eksternal Bobot Rating Komentar
Terbobot
1 2 3 4 5
Peluang (Oportunities):
1 Belum terdapat rumah sakit ibu dan anak dengan pelayanan 0,05 3 0,15 Terdapat pelayanan dokter spesialis kandungan dengan konsultan fertilitas dan spesialis
poliklinik infertilitas sebagai pelayanan unggulan andrologi
2 Segmen pasar rumah sakit merupakan masyarakat ekonomi 0,05 2 0,10 Rumah sakit terletak di perbatasan antara kota dan kabupaten Malang, yang menyebabkan
menengah kebawah dengan usia produktif sebagian besar dengan masyarakat ekonomi menengah ke bawah menjadi segmen sasaran
3 Rumah sakit menjalin komunikasi dengan Bidan Praktek 0,20 4 0,80 Segmen pasar yang merupakan merupakan ekonomi menengah ke bawah masih
Swasta (BPS) dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) cenderung mengikuti saran dari FKTP atau BPS
4 Regulasi BPJS mengatur tentang sistem rujukan berjenjang 0,15 5 0,75 Sistem rujukan yang mewajibkan pasien dari FKTP harus ke rumah sakit tipe D atau tipe C
5 Rumah sakit menerapkan perjanjian (MOU) dalam Chain 0,05 2 0,10 Perjanjian (MOU) dalam proses pengadaan barang memeberikan rumah sakit kesempatan
Supply Manangement untuk produk farmasi untuk mendapatkan keuntungan secara optimal
Jumlah Skor terbobot Peluang 0,50 1,90
Ancaman (Threats):
1 Pengaruh stakeholders masyarakat dalam pengembangan 0,05 -2 -0,10 Perizinan pengembangan bangunan masih memprasyaratkan persetujuan warga sekitar.
bangunan rumah sakit
2 Terdapat beberapa pesaing rumah sakit khusus ibu dan anak 0,15 -3 -0,45 Rumah sakit yang satu tipe dan dengan kekhususan yang sama.
di wilayah pemasaran
3 Rumah sakit kompetitor sudah lebih dulu menggunakan 0,05 -4 -0,20 Masyarakat mulai tertarik menggunakan sistem informasi berbasis aplikasi untuk proses
teknologi informasi berbasis online untuk pendaftaran pendaftaran, agar mengurangi waktu tunggu.
4 Regulasi terkait klaim dan tarif pasien JKN menjadi 0,15 -1 -0,15 BPJS yang menjadi pihak penjamin memepunyai kewenangan penuh dalam mengatur tarif
kewenangan penuh BPJS dan proses klaim.
5 Pasien rawat inap dengan penjamin BPJS mendominasi jumlah 0,10 -2 -0,20 Pendapatan rumah sakit lebih dari 50 % bertumpu pada kebijakan-kebijakan BPJS.
pasien rumah sakit, sebesar 77%
Jumlah Skor terbobot Ancaman 0,50 -1,10
Skor Total 1,00 0,80
40
Lampiran 2 : Internal Factors Analysis Summary (IFAS)
Skor
No. Faktor Internal Bobot Rating Komentar
Terbobot
1 2 3 4 5
Kekuatan (Strengths):
1 Jumlah sumber daya manusia yang berkompeten mencukupi 0,15 5 0,75 Sumber daya manusia merupakan aset utama dalam pelayanan jasa, khususnya
sesuai regulasi nasional dan beban kerja pelayanan kesehatan
2 Rumah sakit mempunyai pedoman yang jelas tentang sistem 0,05 3 0,15 Sistem organisasi dan tata kelola manajemen diatur sesuai perundang-undangan yang
organisasi dan tata kelola manajemen berlaku, agar alur pelayanan cepat dan tepat
3 Rumah sakit mempunyai peralatan medis dan penunjang yang 0,10 5 0,50 Tersedianya peralatan medis utama dan penunjang sesuai produk pelayanan membuat
sesuai dengan produk pelayanan rumah sakit lebih efisien dalam pelayanan
4 Rumah sakit mempunyai perbandingan aset lancar dan utang 0,15 4 0,60 Kondisi keuangan rumah sakit yang sehat memungkinkan untuk melakukan diversifikasi
lancar sebesar 3:1 produk pelayanan
5 Aset sumber daya manusia rumah sakit didominasi oleh 0,05 3 0,15 Generasi milenial cenderung lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi, dan aset
generasi milenial sebesar 53% ini bisa bertahan dalam jangka panjang.
Jumlah Skor terbobot Kekuatan 0,50 2,15
Kelemahan (Weaknesses):
1 Promosi marketing lewat media sosial belum terlaksana 0,10 -2 -0,20 Media sosial menjadi kebutuhan masyarakat saat ini, bisa dimanfaatkan menjadi
dengan maksimal tempat untuk promosi
2 Sistem informasi rumah sakit belum sepenuhnya menyediakan 0,10 -3 -0,30 Pengambilan keputusan stratejik harus didukung oleh data yang akurat dan sistematik
data yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan
3 Rumah sakit belum memiliki rawat inap intensif 0,10 -2 -0,20 Pelayanan intensif yang belum memadai beresiko untuk keselamatan pasien dan
(ICU/NICU/PICU) merujuk pasien ke rumah sakit lain.
4 sistem antrean pengunjung masih menggunakan sistem on the 0,15 -1 -0,15 Antrean offline menimbulkan beberapa masalah, diantaranya waktu tunggu dan risiko
spot (offline) komplain tinggi
5 Struktur bangunan rumah sakit dikembangkan secara bertahap 0,05 -2 -0,10 Perkembangan reguluasi nasional terhadap kebutuhan pelayanan dan tindakan mitigasi
yang kemudian disesuaikan dengan regulasi nasional meneyebabkan rumah sakit harus mengatur ulang tata ruang yang sudah ada.
Jumlah Skor terbobot Kelemahan 0,50 -0,95
41
Lampiran 3 : Perhitungan Segmentasi dan Target Pasar Pelayanan Fertilitas
Blimbing -3,63% 27.737 27.834 25.758 24.822 23.920 23.051 22.214 21.406 20.629 19.879 19.157 18.461 17.790 17.144
kedungkandang 1,97% 31.395 32.085 32.645 33.289 33.945 34.614 35.296 35.992 36.702 37.425 38.163 38.915 39.682 40.465
Klojen 1,90% 12.893 13.296 13.387 13.641 13.900 14.164 14.433 14.706 14.985 15.270 15.560 15.855 16.156 16.462
Lowokwaru 7,00% 26.864 26.247 30.757 32.910 35.214 37.679 40.317 43.140 46.160 49.391 52.849 56.549 60.508 64.744
Sukun 2,81% 30.482 30.495 32.218 33.123 34.053 35.009 35.992 37.003 38.042 39.110 40.209 41.338 42.499 43.692
Jabung 1,49% 15.346 15.614 15.806 16.041 16.280 16.522 16.768 17.017 17.270 17.527 17.788 18.053 18.321 18.594
Pakis 0,18% 27.987 27.317 28.089 28.140 28.191 28.243 28.294 28.346 28.397 28.449 28.501 28.553 28.605 28.657
Tumpang -1,16% 16.423 16.003 16.045 15.859 15.676 15.494 15.315 15.138 14.962 14.789 14.618 14.449 14.282 14.116
poncokusumo -1,49% 21 366 19 272 20736 20.428 20.125 19.826 19.531 19.241 18.955 18.674 18.396 18.123 17.854 17.589
Singosari 1,90% 28 873 29 616 29979 30.548 31.127 31.718 32.320 32.933 33.558 34.194 34.843 35.504 36.178 36.864
Jumlah PUS 239.366 237.779 245.420 248.801 252.431 256.320 260.479 264.922 269.661 274.709 280.083 285.799 291.874 298.326
42
PUS Target Wilayah Pemasaran
Blimbing 100,00% 27.737 27.834 25.758 24.822 23.920 23.051 22.214 21.406 20.629 19.879 19.157 18.461 17.790 17.144
kedungkandang 100,00% 31.395 32.085 32.645 33.289 33.945 34.614 35.296 35.992 36.702 37.425 38.163 38.915 39.682 40.465
Klojen 100,00% 12.893 13.296 13.387 13.641 13.900 14.164 14.433 14.706 14.985 15.270 15.560 15.855 16.156 16.462
Lowokwaru 100,00% 26.864 26.247 30.757 32.910 35.214 37.679 40.317 43.140 46.160 49.391 52.849 56.549 60.508 64.744
Sukun 100,00% 30.482 30.495 32.218 33.123 34.053 35.009 35.992 37.003 38.042 39.110 40.209 41.338 42.499 43.692
Jabung 50,00% 7.673 7.807 7.903 8.021 8.140 8.261 8.384 8.509 8.635 8.764 8.894 9.026 9.161 9.297
Pakis 50,00% 13.994 13.659 14.045 14.070 14.096 14.121 14.147 14.173 14.199 14.224 14.250 14.276 14.302 14.328
Tumpang 50,00% 8.212 8.002 8.023 7.930 7.838 7.747 7.657 7.569 7.481 7.395 7.309 7.224 7.141 7.058
poncokusumo 50,00% 10 683 9 636 10 368 10.214 10.062 9.913 9.766 9.621 9.478 9.337 9.198 9.062 8.927 8.794
Singosari 50,00% 14 437 14 808 14 990 15.274 15.564 15.859 16.160 16.466 16.779 17.097 17.422 17.752 18.089 18.432
Jumlah PUS
wilayah 184.369 183.868 190.093 193.293 196.731 200.419 204.366 208.585 213.089 217.893 223.010 228.458 234.254 240.416
Pemasaran
43
Jumlah pasangan infertil wilayah pemasaran
Menghitung Kompetitor
RS Puri 25% 9.818 9.791 10.122 10.788 11.498 12.254 13.059 13.918 14.834 15.809 16.849 17.957 19.138 20.396
RS Husada
25% 9.818 9.791 10.122 10.788 11.498 12.254 13.059 13.918 14.834 15.809 16.849 17.957 19.138 20.396
Bunda
RS Puri Bunda 50% 19.635 19.582 20.245 21.576 22.995 24.507 26.119 27.837 29.667 31.618 33.698 35.914 38.275 40.792
Jenis Produk
Konsultasi +
80% 15.708 15.666 16.196 17.261 18.396 19.606 20.895 22.269 23.734 25.295 26.958 28.731 30.620 32.634
USG
TVS
(transvagina 15% 2.945 2.937 3.037 3.236 3.449 3.676 3.918 4.175 4.450 4.743 5.055 5.387 5.741 6.119
sonogram)
SIS (saline-
infusion 10% 1.964 1.958 2.024 2.158 2.300 2.451 2.612 2.784 2.967 3.162 3.370 3.591 3.828 4.079
sonogram)
Analisis Sperma 15% 2.945 2.937 3.037 3.236 3.449 3.676 3.918 4.175 4.450 4.743 5.055 5.387 5.741 6.119
Inseminasi 5% 982 979 1.012 1.079 1.150 1.225 1.306 1.392 1.483 1.581 1.685 1.796 1.914 2.040
44
Lampiran 4 : Perhitungan Kebutuhan Tenaga (WISN)
PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA DENGAN METODE WISN (WORK INDICATOR STAFF NEED)
PENGEMBANGAN PELAYANAN FERTILITAS RSIA
PURI BUNDA
Kategori SDM
1. Dokter spesialis kandungan
2. Dokter spesialis andrologi
3. Perawat
4. Petugas Admin
Katagori SDM
Kode Faktor Keterangan
Obgyn Andrologi Perawat Admin
A Hari kerja/tahun 313 261 313 313 Hari
B Cuti Tahunan 12 12 12 12 Hari
C Pendidikan/latihan 3 3 3 3 Hari
D Libur nasional 19 19 19 19 Hari
E Tidak masuk kerja 10 10 10 10 Hari
F Jam dinas/hari 3 5 7 7 Jam
Hari Kerja Tersedia 269 217 269 269 Hari/tahun
Waktu Kerja Tersedia 807 1085 1883 1883 Jam/tahun
Waktu Kerja Tersedia 48420 65100 112980 112980 Menit/tahun
45
No Katagori SDM Kegiatan Pokok Rerata waktu (mnt) Standar Beban Kerja (SBK)
Konsultasi + USG 10 4842
Dokumentasi 2 24210
1 Obgyn TVS 10 4842
SIS 15 3228
Inseminasi 20 2421
Konsultasi 15 4340
2 Andrologi Analisis sperma 15 4340
Inseminasi 20 3255
Anamnesis 5 22596
Pengukuran TTV 2 56490
Konseling Informasi 3 37660
Dokumentasi 2 56490
3 Perawat
Asistensi USG 5 22596
Asistensi TVS 10 11298
Asistensi SIS 15 7532
Asistensi inseminasi 20 5649
Input data ke SIMRS 2 56490
4 Petugas Admin
Merespon mobile app 10 11298
46
C. Standar Kelonggaran
Katagori SDM Kegiatan Waktu (jam/tahun) Standar Kelonggaran
Rapat 12 0,014869888
Obgyn Audit medik 12 0,014869888
Total 0,029739777
Rapat 12 0,011059908
Andrologi Audit medik 12 0,011059908
Total 0,022119816
Rapat 24 0,012745619
Audit klinik 12 0,006372809
Perawat Persiapan alat dan poli 52 0,027615507
pencatatan sensus mutu 10,4 0,005523101
Total 0,052257037
Rapat 24 0,012745619
Menyiapkan konten
Petugas Admin promosi 156 0,082846522
Total 0,09559214
47
D. Kebutuhan SDM
Kuantitas Kegiatan (+) standar
No Katagori SDM Kegiatan Pokok pokok kuantitas/SBK kelonggaran Jumlah Kebutuhan SDM
Konsultasi + USG 18396 3,799256506 3,828996283
Dokumentasi 22995 0,949814126 0,979553903
1 Obgyn TVS 3449 0,712308963 0,74204874
SIS 2300 0,712515489 0,742255266
Inseminasi 1150 0,475010326 0,504750103 6,797604296 7
Konsultasi 3449 0,794700461 0,816820276
2 Andrologi Analisis sperma 3449 0,794700461 0,816820276
Inseminasi 1150 0,353302611 0,375422427 2,00906298 2
Anamnesis 22995 1,017657993 1,069915029
Pengukuran TTV 22995 0,407063197 0,459320234
Konseling Informasi 22995 0,610594796 0,662851832
Dokumentasi 22995 0,407063197 0,459320234
3 Perawat
Asistensi USG 18396 0,814126394 0,866383431
Asistensi TVS 3449 0,30527527 0,357532307
Asistensi SIS 2300 0,305363781 0,357620818
Asistensi inseminasi 1150 0,203575854 0,255832891 4,488776775 4
Input data ke SIMRS 22995 0,407063197 0,502655337
4 Petugas Admin
Merespon mobile app 11498 1,017657993 1,113250133 1,61590547 2
* kuantitas kegiatan berdasarkan proyeksi jumlah pasien fertilitas tahun 2021
48
Lampiran 5 : Perhitungan Beban Kerja dan kebutuhan Pelayanan Poliklinik Saat ini (WISN)
PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA DENGAN METODE WISN (WORK INDICATOR STAFF NEED)
POLIKLINIK RAWAT JALAN
Kategori SDM
1. Dokter spesialis
kandungan
2. Dokter spesialis andrologi
3. Perawat
Katagori SDM
Kode Faktor Keterangan
Obgyn Andrologi Perawat Admin
A Hari kerja/tahun 313 261 313 313 Hari
B Cuti Tahunan 12 12 12 12 Hari
C Pendidikan/latihan 3 3 3 3 Hari
D Libur nasional 19 19 19 19 Hari
E Tidak masuk kerja 10 10 10 10 Hari
F Jam dinas/hari 3 5 7 7 Jam
Hari Kerja Tersedia 269 217 269 269 Hari/tahun
Waktu Kerja Tersedia 807 1085 1883 1883 Jam/tahun
Waktu Kerja Tersedia 48420 65100 112980 112980 Menit/tahun
49
Kegiatan Standar Beban Kerja
No Katagori SDM Pokok Rerata waktu (mnt) (SBK)
Konsultasi +
USG 10 4842
Dokumentasi 2 24210
1 Obgyn TVS 10 4842
SIS 15 3228
Inseminasi 20 2421
Konsultasi 15 4340
Analisis
2 Andrologi sperma 15 4340
Inseminasi 20 3255
Anamnesis 5 22596
Pengukuran
TTV 2 56490
Konseling
Informasi 3 37660
Dokumentasi 2 56490
3 Perawat Asistensi
USG/spesialis
lain 5 22596
Asistensi TVS 10 11298
Asistensi SIS 15 7532
Asistensi
inseminasi 20 5649
50
C. Standar Kelonggaran
Katagori SDM Kegiatan Waktu (jam/tahun) Standar Kelonggaran
Rapat 12 0,014869888
Obgyn Audit medik 12 0,014869888
Total 0,029739777
Rapat 12 0,011059908
Andrologi Audit medik 12 0,011059908
Total 0,022119816
Rapat 24 0,012745619
Audit klinik 12 0,006372809
Persiapan alat
Perawat dan poli 52 0,027615507
pencatatan
sensus mutu 10,4 0,005523101
Total 0,052257037
51
D. Kebutuhan SDM
Kegiatan Kuantitas Kegiatan (+) standar
No Katagori SDM Pokok pokok kuantitas/SBK kelonggaran Jumlah Kebutuhan SDM
Konsultasi +
USG 26232 5,417596035 5,447335812
Dokumentasi 26232 1,083519207 1,113258984
1 Obgyn TVS 90 0,018587361 0,048327138
SIS 60 0,018587361 0,048327138
Inseminasi 30 0,012391574 0,042131351 6,699380421 7
Konsultasi 272 0,062672811 0,084792627
Analisis
2 Andrologi sperma 272 0,062672811 0,084792627
Inseminasi 30 0,00921659 0,031336406 0,200921659 1
Anamnesis 54639 2,418082847 2,470339883
Pengukuran
TTV 54639 0,967233139 1,019490175
Konseling
Informasi 54639 1,450849708 1,503106745
Dokumentasi 54639 0,967233139 1,019490175
3 Perawat Asistensi USG
& spesialis
lain 54639 2,418082847 2,470339883
Asistensi TVS 90 0,007966012 0,060223048
Asistensi SIS 60 0,007966012 0,060223048
Asistensi
inseminasi 30 0,005310674 0,057567711 8,660780669 9
* kuantitas kegiatan berdasarkan jumlah pasien poliklinik tahun 2019
52
E. Ketersediaan Tenaga di Poliklinik
No Tenaga Jumlah
1 Spesialis Obgyn 7
2 Spesialis Anak 3
3 Spesialis Bedah 1
Spesialis
4 2
Penyakit dalam
Spesialis
5 1
Andrologi
6 Perawat 9
7 Bidan 3
53
Lampiran 6 : Perhitungan Fixed Cost
54
14 Bed pasien 5 5.500.000 27.500.000 96 286.458
Total Biaya Depresiasi 1.840.469
Peralatan medis (bulan)
16 USG 2D/3D 3 181.000.000 543.000.000 96 5.656.250
17 USG 4D 1 365.000.000 365.000.000 96 3.802.083
18 Printer USG 4 9.000.000 36.000.000 48 750.000
19 Troly USG 4 3.500.000 14.000.000 96 145.833
20 Inseminasi set 4 450.000 1.800.000 48 37.500
22 Stetoskop dewasa 4 1.700.000 6.800.000 96 70.833
23 Microskop dengan kamera 1 23.000.000 23.000.000 96 239.583
24 Centrifuge Gyrozen 1 36.000.000 36.000.000 96 375.000
Total Biaya Depresiasi 11.077.083
Sarana
No Keterangan Nilai
1 Biaya depresiasi sarpras per bulan 1.840.469
2 Biaya depresiasi sarpras per tahun 22085625
3 Proyeksi Jumlah Kunjungan per tahun 22995
4 fix cost sarpras 960
55
Sewa Alat USG 2D/3D
No Keterangan Nilai
1 Biaya Depresiasi USG, printer, troley, stetoskop (tahun) 79.475.000
2 Proyeksi Jumlah pasien USG per tahun 18396
3 fix cost USG 2D/3D 4320
56
Biaya Gaji Pegawai
Biaya Gaji/
Keterangan Biaya gaji /bln Alokasi pelayanan fertilitas Kunjungan px cost/px
No tahun
1 Perawat, Admin fertilitas 18.600.000 223.200.000 100% 223.200.000 22.995 9.706
2 keuangan 14.604.775 175.257.298 20% 35.051.460 22.995 1.524
3 cso & marketing 10.533.021 126.396.257 30% 37.918.877 22.995 1.649
4 managemen 57.057.022 684.684.264 5% 34.234.213 22.995 1.489
5 IT 5.849.672 70.196.069 20% 14.039.214 22.995 611
6 rekam medis 30.678.654 368.143.842 30% 110.443.153 22.995 4.803
7 cleaning service 28.919.887 347.038.639 10% 34.703.864 22.995 1.509
8 sdm & diklat 2.163.587 25.963.040 10% 2.596.304 22.995 113
9 sekretariat 2.083.509 25.002.107 10% 2.500.211 22.995 109
10 IPAL 3.531.875 42.382.494 20% 8.476.499 22.995 369
11 UPS 6.952.958 83.435.497 20% 16.687.099 22.995 726
12 Laundry 8.250.427 99.005.122 10% 9.900.512 22.995 431
13 security 6.089.952 73.079.424 20% 14.615.885 22.995 636
14 driver 7.204.713 86.456.555 20% 17.291.311 22.995 752
Total 204.199.485 2.430.240.607 561.658.601 24.425
57
Biaya Listrik, Air, Telepon
No Keterangan Biaya Kunjungan Alokasi/px
1 Wifi Poli 2.734.380 22.995 119
2 Telepon Poli 3.283.024 22.995 143
3 Listrik poliklinik 40.068.228 22.995 1.742
4 Daya listrik pompa air (10% total RS) 5.611.979 22.995 244
Total 51.697.611 2.248
58
Lampiran 7 : Perhitungan Variabel cost
59
KEBUTUHAN LINEN PENEGEMBANGAN PELAYANAN FERTILITAS
No Jenis Linen Total kebutuhan Harga/item Kebutuhan biaya
1 Selimut kecil 300 Rp55.000 Rp16.500.000
2 Duk kecil 85 Rp35.000 Rp2.975.000
3 Duk kecil lubang 85 Rp35.000 Rp2.975.000
Total Biaya Rp22.450.000
60
Rincian Kebutuhan Biaya BMHP
Tindakan Paket BMHP Harga Paket
No
medis/keperawatan Jenis BMHP Jumlah pakai Harga Harga Jual BMHP
1 USG kertas usg 11 cm 301.950 1.845
ultrasonic gel 5 cc 305.305 305 2.151
2 USG TVS kondom 1 pcs 9.400 9.400
handscon 2 pcs 49.410 988
ultrasonic gel 2 cc 305.305 122 10.510
3 SIS genta ampul 1 pcs 12.000 12.000
dexa ampul 1 pcs 2.800 2.800
spuit 20cc 1 pcs 9.800 9.800
spuit 5cc 1 pcs 7.500 7.500
needle 22 1 pcs 610 610
aquabides 5 cc 3.700 740
upad 1 pcs 4.026 4.026
kateter 1 pcs 27.450 27.450
ns 25ml 1 pcs 6.710 6.710
kapas 1/1000 g 93.805 94
hibicet 0,2 cc 1.140.700 46
kasa gulung 3/243 roll 126.880 1.566
kondom 1 pcs 9.400 9.400
ultrasonic gel 2 cc 305.305 122 82.864
4 Sperma Analisis PH Paper M Color 1 1.000 1.000
Objeck Glass Sail Brand 7105 1 20.000 278
Objeck Glass Sail Brand 7101 1 20.000 278
Cover Glass 3 960 2.880
61
Yellow tip 3 161.040 483
White tip 2 161.040 322
Cat Sperma 1 ml 250.000 250
Cat Sperma 1 ml 250.000 250
Cat Sperma 1 ml 250.000 1.250
Cat Sperma 1 ml 250.000 1.250
Ns 25 ml 1 8.484 8.484
Hydrogen periode 3% 1 ml 3.000 30
tissu 5 100 500
handscoen nitril 1 1.000 1.000
masker 1 1.500 1.500
pot salep 1 3.500 3.500
pcr tube 1,5ml 1 80 80 23.335
5 Inseminasi Handscoen nitril 1 1.000 1.000
Ns 25 ml 1 8.484 8.484
Depres 5 134.200 1.678
Sperm Grad 30 ml 3 ml 2.684.000 268.400
Sperm Rise 30 ml 6 ml 1.476.200 295.240
Chateter Insem Gynetic 4220 1 100.197 100.197
Centrifuge Tube 15 ml 4 4.000 16.000
Tabung Plain tutup merah 1 1.450 1.450
Needle 18 G OM 3 2.500 7.500
Spuit 5 cc terumo 1 7.600 7.600
Spuit 3 cc terumo 2 3.000 6.000
Spuit 1 cc terumo 4 4.900 19.600
Pot salep 1 3.500 3.500
62
pcr tube 1,5ml 1 80 80
Masker 1 1.500 1.500 738.229
63
Lampiran 8 : Perhitungan Remunerasi
HASIL
NO HASIL
NAMA PEGAWAI TOTAL SKOR
JASA
64
14 dr. D, Sp.OG 280 Rp 845.084
15 dr. E, Sp.OG 320 Rp 966.810
16 dr. F, Sp.OG 280 Rp 845.084
17 dr. G, Sp.OG 280 Rp 844.088
18 dr. H, Sp.And 280 Rp 844.088
19 dr. I, Sp.And 277 Rp 835.546
65
Lampiran 9 : Perhitungan Tarif Pelayanan
Total
Tindakan Estimasi Laba Tarif Pembulatan Tarif
Cost
Konsultasi + USG 148.697 29.739 178.437 180.000
TVS (transvagina sonogram) 143.060 28.612 171.672 170.000
SIS (saline-infusion sonogram) 236.804 47.361 284.164 280.000
Analisis Sperma 199.137 39.827 238.964 240.000
Inseminasi 2.086.825 626.048 2.712.873 2.800.000
66
Lampiran 10 : Proyeksi Perhitungan Pendapatan dan Biaya
67