Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DALAM

PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK GENERASI Z

Naskah Gagasan Kreatif

Mata Kuliah : Manajemen Bimbingan dan Konseling

Dosen Pengampu : Bambang Dibyo Wiyono, S.Pd., M.Pd.

Oleh:

Arum Juniar Hansa 20010014080

Siti Zahra Imaniah 20010014084

Jurusan Bimbingan dan Konseling


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Surabaya
2020 B
LEMBAR PENGESAHAN GAGASAN KREATIF

1. Judul Karya Tulis : Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dalam


Pendidikan Karakter Peserta Didik Generasi Z

2. Identitas Penulis :
1) Arum Juniar Hansa 20010014080
2) Siti Zahra Imaniah 20010014084
3. Fakultas/ Jurusan : Pendidikan/ Bimbingan dan Konseling
4. Universitas : Universitas Negeri Surabaya
5. Email :
1) Arum.20080@mhs.unesa.ac.id
2) siti.20084@mhs.unesa.ac.id
6. Alamat :
1) Made, Sumbermulyo RT 3 RW 2, Kelurahan Sukommulyo, Kecamatan Lamongan,
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

2) Perum. Puri Indah Asri RT 11 RW 05, Desa Sidodadi, Kecamatan Candi, Kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur.

Surabaya, 9 Desember 2021

Penulis, Penulis,

Arum Juniar Hansa Siti Zahra Imaniah

NIM. 20010014080 NIM. 20010014084

Dosen Pembimbing,

Bambang Dibyo Wiyono, S.Pd., M.Pd.

NIP. 198712302015041001

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sampai akhir zaman.

Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bambang


Dibyo Wiyono, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Bimbingan dan Konseling
yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.

Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan pengetahuan juga
wawasan bagi pembaca dan menjadi amal baik bagi kami. Semoga Allah SWT membalas
segala kebaikan yang kita perbuat. Amin.

Surabaya, 9 Desember 2021

Penulis

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN GAGASAN KREATIF................................................................. 2


KATA PENGANTAR................................................................................................................3
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 4
BAB I......................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN......................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................ 5
1.3 Tujuan...................................................................................................................................5
1.4 Manfaat.................................................................................................................................6
1.5 Metode Penelitian.................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................ 7
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................7
2.1 Manajemen Bimbingan dan Konseling................................................................................ 7
2.2 Generasi Z............................................................................................................................ 7
2.3 Pendidikan Karakter Bagi Generasi Z..................................................................................7
2.4 Bimbingan dan Konseling Dalam Pendidikan Karakter...................................................... 8
2.5 Pengaplikasikan Manajemen Bimbingan dan Konseling Dalam Pendidikan Karakter
Peserta Didik Generasi Z............................................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................10
PEMBAHASAN...................................................................................................................... 10
Sasaran......................................................................................................................................10
Solusi........................................................................................................................................ 10
Peran Dalam Pendidikan.......................................................................................................... 11
BAB IV.....................................................................................................................................12
SIMPULAN DAN SARAN..................................................................................................... 12
Simpulan...................................................................................................................................12
Saran.........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Zaman Globalisasi atau era modern sangat berdampak pada perubahan kehidupan
masyarakat di Indonesia. Salah satunya juga berdampak pada perubahan karakter
masyarakat. Perubahan karakter karena globalisasi bisa berpengaruh kepada siapa saja,
baik itu perubahan ke arah positif maupun ke arah negatif.
Termasuk juga dikalangan peserta didik zaman sekarang atau biasa yang disebut
dengan generasi Z mendapatkan dampak dari era globalisasi yang menyebabkan
perubahan karakter pada masyarakat Indonesia, apalagi peserta didik generasi Z adalah
seorang anak-anak bangsa yang akan menjadi penerus bangsa. Tentu saja bangsa ini
membutuhkan penerus yang memiliki karakter dan jiwa kebangsaan yang baik. Maka dari
itu di sekolah diharuskan menekankan pendidikan karakter yang kuat kepada peserta
didik generasi Z

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dipecahkan melalui program ini pada dasarnya tidak lepas
dari ruang lingkup permasalahan diatas, yaitu :
1. Bagaimana cara memberikan pendidikan karakter kepada peserta didik generasi Z?
2. Apa peran Bimbingan dan Konseling dalam pendidikan karakter peserta didik generasi
Z?
3. Bagaimana cara mengaplikasikan manajemen Bimbingan dan Konseling dalam
pendidikan karakter peserta didik generasi Z?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Mengetahui cara pemberian pendidikan karakter kepada peserta didik generasi Z
2. Mengetahui peran Bimbingan dan Konseling dalam pendidikan karakter peserta didik
generasi Z
3. Mengetahui cara mengaplikasikan manajemen Bimbingan dan Konseling dalam
pendidikan karakter peserta didik generasi Z.

5
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan dari penelitian karya tulis ilmiah adalah sebagai beikut :
1. Bisa memberikan inovasi yang baru mengenai topik yang diangkat.
2. Peserta didik generasi Z menjadi generasi yang berakarakter kuat bagi bangsa Indonesia.
3. Memanfaatkan berbagai teknologi, informasi, alat dan apapun disekitar untuk
menciptakan sebuah projek atau apapun itu yang bermanfaat.
4. Memberikan berbagai pengetahuan yang lebih kepada pembaca hasil tulisan secara luas
tentang manfaat dari topik yang kita angkat.

1.5 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam manajemen Bimbingan dan Konseling
dalam pendidikan karakter adalah studi literatur dan jurnal-jurnal kepustakaan. Data-data
dan pengembangan ini diperoleh dengan studi literatur berupa laporan hasil penelitian,
serta halaman web resmi berbagai lembaga berskala regional, nasional maupun
internasioanl. Selain itu karya tulis ini juga menggunakan jurnal-jurnal terbaru dan
terpercaya baik nasional maupun internasional.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Bimbingan dan Konseling


Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 menyebutkan bahwa bimbingan dan
konseling dilakukan sebagai pelayanan profesional pada satuan pendidikan oleh
pendidik profesional, yaitu konselor atau pendidik bimbingan dan konseling. Konselor
adalah orang yang memiliki kualifikasi akademik sarjana pendidikan (S-1) dalam
bidang bimbingan dan konseling dan telah menyelesaikan pendidikan profesi guru
guru bimbingan dan konseling/ konselor. Program sarjana pendidikan (S-1) bimbingan
dan konseling yang dihasilkan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK) dapat disebut sebagai guru bimbingan dan konseling untuk memberikan
layanan bimbingan dan konseling di satuan pendidikan.
.
2.2 Generasi Z
Generasi Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010.
Generasi Z juga merupakan generasi penerus setelah milenium. Definisi Generasi Z
menurut Pew Research, generasi Z adalah orang-orang yang lahir setelah tahun 1997
yang dibesarkan dengan teknologi, internet, dan media sosial. Generasi Z, lahir dan
berkembang di era teknologi digital, kecanduan teknologi dan cenderung antisosial.
Bencsik dan Machova (2016: 42) menulis karena pada saat yang sama dengan
gdigitalisasi, Generasi Z menangkap informasi dengan sangat cepat dan pada saat
yang sama merespon dengan cepat gelombang informasi di sekitarnya. Generasi Z
tumbuh cerdas, kompeten secara teknologi, kreatif dan kritis.

2.3 Pendidikan Karakter Bagi Generasi Z


Pembentukan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk
menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik, dan juga terdapat
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan langkah-langkah untuk
mewujudkan nilai-nilai tersebut. Pada dasarnya tujuan utama pembinaan karakter
adalah membangun bangsa yang kuat dimana manusianya berakhlak mulia, bermoral,
toleran dan gotong royong. Untuk mencapai tujuan tersebut, mahasiswa harus

7
menyampaikan nilai-nilai pembentukan karakter yang bersumber dari agama,
pancasila, dan budaya.
Siswa generasi Z saat ini sedang menempuh pendidikan di lembaga
pendidikan atau sekolah. Peran guru di kalangan siswa generasi Z juga sangat
menuntut, karena guru mempengaruhi keberhasilan suatu pendidikan dan juga
menjadi panutan bagi siswa. Namun selain kualifikasi pelatihan teknis, siswa generasi
Z juga harus mendapatkan pelatihan karakter agar tidak hanya pandai teknologi, tetapi
juga menjadi manusia yang bermoral, berakhlak mulia, toleran, tangguh dan baik hati.

2.4 Bimbingan dan Konseling Dalam Pendidikan Karakter


Bimbingan dan Konseling dalam pendidikan karakter tentu saja tidak bisa
lepas. Dalam pendidikan karakter peran seorang guru bimbingan dan konseling
sangatlah penting bagi peserta didik. Dikatakan sangat penting karena guru bimbingan
dan konseling adalah salah satu jenis tenaga pendidik yang telah diakui sebagai tenaga
pedagogis, sedangkan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan keterampilan
dan watak serta peradaban bangsa yang layak membentuk kehidupan bangsa untuk
mencerdaskan.
Guru bimbingan dan konseling memiliki tugas untuk mengembangkan
kesadaran sosial, mengembangkan aspek emosional positif, membuat siswa mandiri
dalam pengambilan keputusan, memilih, mencapai dan mempertahankan prestasi,
selain itu guru bimbingan dan konseling memiliki tanggung jawab juga untuk
memfasilitasi pengembangan dan penumbuhan karakter peserta didik. Sejalan dengan
komitmen mereka, guru di sekolah dapat membantu meningkatkan pendidikan
karakter.

2.5 Pengaplikasikan Manajemen Bimbingan dan Konseling Dalam Pendidikan


Karakter Peserta Didik Generasi Z
Lingkungan karakter juga sangat dipengaruhi dalam pendidikan karakter pula.
Dalam kerangka pendidikan keluarga, orang tua mempunyai kewajiban untuk
membekali anak-anaknya agar berkarakter, berwatak atau pembangunan nasional
(nation and character building) dapat mulai tumbuh dan berkembang dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, sekolah harus memperhatikan tata tertib yang
berlaku di sekolah dalam pembentukan karakter. Selanjutnya, sekolah dapat

8
menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa dengan menetapkan peraturan dan
perundang-undangan yang mengedepankan karakter yang baik.
Untuk melahirkan peserta didik berkarakter, sekolah harus mengembangkan
manajemen bimbingan dan konseling. Peran guru sangat penting dalam upaya
mengembangkan karakter siswa. Sardiman mengatakan,mengajar merupakan salah
satu komponen kunci dari proses belajar mengajar yang memegang peranan penting
dalam upaya melatih potensi sumber daya manusia dalam pembangunan.Oleh karena
itu guru sebagai salah satu unsur dalam bidang pendidikan harus berperan aktif dan
memposisikan dirinya secara profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat yang
berkembang. Dalam hal ini, guru tidak hanya sebagai guru yang memberikan ilmu
pengetahuan, tetapi juga seorang pendidik yang menanamkan nilai-nilai etika, tetapi
juga sebagai pembimbing yang membimbing dan membimbing siswa dalam
belajarnya (Sardiman, 2005: 125).
Begitu kompleksnya tugas seorang guru serta begitu pentingnya bimbingan
dan konseling (BK) kepada siswa di sekolah, maka kepala sekolah dirasa perlu
mengembangkan manajemen untuk meningkatkan kinerja guru BK di sekolah. Tidak
seperti konteks Bimbingan dan Penyuluhan (BP) yang pelaksanaannya bersifat masif,
bimbingan dan konseling lebih menitik beratkan pada keyakinan pribadi siswa
sehingga program ini diharapkan dapat membimbing etika dan moral siswa dan setiap
permasalahan yang dihadapi serta dapat diatasi sekolah. Padahal, program bimbingan
dan konseling memerlukan strategi yang berbeda untuk meningkatkan produktivitas
pendidikan siswa di sekolah.
Sekolah perlu mengembangkan manajemen bimbingan dan konseling untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang efektif, kreatif, dan inovatif.Selain itu, konselor
diharapkan mampu mengarahkan perilaku siswa menuju karakter yang lebih baik
serta memiliki budi pekerti yang luhur. Dengan manajemen bimbingan dan konseling
yang baik, sekolah diharapkan tidak hanya mengatasi masalah sosial siswa dengan
kepemimpinan dan manajemen konseling yang baik, tetapi juga dapat meluluskan dan
melahirkan peserta didik yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur.

9
BAB III

PEMBAHASAN

Sasaran

Pada penelitian kali ini sasaran dalam penelitian adalah peserta didik generasi Z.
Seperti yang dikenal banyak orang generasi Z lebih mandiri dibanding dengan generasi-
generasi sebelumnya. Generasi Z ini memilih untuk bekerja dan belajar sendiri untuk
perkembangannya. Bagi generasi Z, generasi Z bisa melakukan itu semua karena bagi mereka
informasi dan teknologi merupakan hal yang sudah pasti menjadi bagian dari kehidupan
mereka, generasi Z lahir dimana akses terhadap informasi dan teknologi, khususnya internet
sudah menjadi budaya global, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi nilai-nilai,
pandangan dan tujuan dalam perkembangan mereka.

Peran seorang guru di antara peserta didik gen Z pun cukup menantang, karena guru
memengaruhi keberhasilan sebuah pendidikan serta menjadi contoh bagi peserta didik.
Namun selain terpenuhinya pendidikan mengenai teknologi, peserta didik generasi Z juga
harus mendapat pendidikan karakter, agar selain pandai dalam teknologi, mereka juga
menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh, dan berperilaku baik.

Solusi

Bangkitnya generasi Z menjadi tantangan yang baru tantangan baru bagi praktek
manajemen dalam organisasi, khususnya bagi praktek manajemen disekolah dalam
pendidikan karaktek peserta didik generasi Z.

Kemudian apa yang semestinya dilakukan oleh lembaga pendidikan dalam mendidik
generasi Z agar selain pandai dalam teknologi juga memiliki karakter yang baik. Pertama
adalah Untuk melahirkan siswa berkarakter, pihak sekolah perlu mengembangkan
manajemen bimbingan dan konseling agar dapat melahirkan peserta didik yang berakarkter.
Dalam pendidikan karakter peserta didik generasi Z guru bimbingan dan konseling dapat
memberikan penguatan pendidikan karakter dengan menggunakan manajemen bimbingan
dan konseling untuk pemberian pendidikan karakter peserta didik generasi Z. Manajemen
bimbingan dan konseling dapat disebut sebagai sebuah perencanaan, pengarahan,
pengordinasian, dan pengawasan aktifitas-aktifitas yang berlangsung dalam bimbingan dan

10
konseling. Sehingga manajemen bimbingan dan konseling ini sangatlah mempengaruhi
pendidikan karakter peserta didik generasi Z.

Peran Dalam Pendidikan

Pengorganisasian bimbingan dan konseling dalam pendidikan karakter peserta didik


ini bukan hanya menjadi tanggung jawab bersama semua guru bimbingan dan konseling
tetapi menjadi tanggung jawab semua guru. Adanya sistem koordinasi atau kerjasama yang
profesional baik antara guru BK dan wali kelas atau mata pelajaran menjadikan pelaksanaan
kegiatan konseling lebih efektif.

Pelaksanaan bimbingan dan konseling diberikan berdasarkan dengan Peraturan


Menteri Pendidikan Nomor 111 tahun 2014 yang meliputi layanan dasar, layanan responsi,
layanan peminatan dan perencanaan individual peserta didik, dan dukungan sistem. Selain itu
pelaksanaan bidang layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan memperhatikan
aspek pribadi, sosial, belajar dan karir siswa. Dalam pembentukan karakter peserta didik bisa
di lakukan melalui pemberian motivasi dari BK serta kegiatan-kegiatan yang menujang
dalam pendidikan karakter seperti ekstrakurikuler.

Dengan adanya faktor pendukung dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di


sekolah. Guru BK dapat dengan mudah menangani kemungkinan permasalahan yang
dihadapi klien /peserta didik. Masih banyak faktor penghambat khususnya kurangnya
personil namun dengan adanya kerja sama antar guru maka pelaksanaan bimbingan dan
konseling dapat berjalan secara efektif. Hasil dari konsultasi tersebut antara lain perubahan
perilaku siswa menjadi lebih baik, peningkatan prestasi dan peningkatan kedisiplinan siswa.

11
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Generasi Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010.
Pembentukan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan
nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik, guru bimbingan dan konseling memiliki
tanggung jawab juga untuk memfasilitasi pengembangan dan penumbuhan karakter
peserta didik. Untuk melahirkan peserta didik berkarakter, sekolah harus mengembangkan
manajemen bimbingan dan konseling. Peran guru sangat penting dalam upaya
mengembangkan karakter siswa. Dalam pembentukan karakter peserta didik bisa di
lakukan melalui pemberian motivasi dari BK serta kegiatan-kegiatan yang menujang
dalam pendidikan karakter seperti ekstrakurikuler.

Saran
Perlu diingat kembali jika pendidikan karakter kepada peserta didik sangatlah
penting, maka sangat diharapkan lembaga pendidikan lebih memperhatikan lagi mengenai
pendidikan karakter kepada peserta didik. Generasi saat ini adalah generasi untuk penerus
bangsa selanjutnya, maka selain terpenuhinya pendidikan mengenai teknologi, peserta
didik generasi Z juga harus mendapat pendidikan karakter, agar selain pandai dalam
teknologi, mereka juga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran,
tangguh, dan berperilaku baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Zamroni, E., & Rahardjo, S. (2015). Manajemen bimbingan dan konseling berbasis
permendikbud nomor 111 tahun 2014. Jurnal konseling gusjigang, 1(1).

Hidayat, W., Suryana, Y., & Fauziah, F. (2020). Manajemen Bimbingan Dan Konseling
Dalam Pendidikan Karakter Peserta Didik. Jurnal Pendidikan UNIGA, 14(2), 346-354.)

Christiani, L. C., & Ikasari, P. N. (2020). Generasi Z Dan Pemeliharaan Relasi Antar
Generasi Dalam Perspektif Budaya Jawa. Jurnal Komunikasi dan Kajian Media, 4(2),
84-105.

Rohmah, R. (2019). Urgensi Manajemen Bimbingan Konseling dalam Melahirkan Peserta


Didik Berkarakter. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 4(1), 102-115.

Agung Budi Laksono.R. (2020). Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Siswa Zaman Now.
Jawa Pos Radar Semarang.

13

Anda mungkin juga menyukai