Manajemen Bimbingan Dan Kinseling Di Sekolah Dalam Pendidikan Karakter Peserta Didik GenerasiZ
Manajemen Bimbingan Dan Kinseling Di Sekolah Dalam Pendidikan Karakter Peserta Didik GenerasiZ
Oleh:
2. Identitas Penulis :
1) Arum Juniar Hansa 20010014080
2) Siti Zahra Imaniah 20010014084
3. Fakultas/ Jurusan : Pendidikan/ Bimbingan dan Konseling
4. Universitas : Universitas Negeri Surabaya
5. Email :
1) Arum.20080@mhs.unesa.ac.id
2) siti.20084@mhs.unesa.ac.id
6. Alamat :
1) Made, Sumbermulyo RT 3 RW 2, Kelurahan Sukommulyo, Kecamatan Lamongan,
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
2) Perum. Puri Indah Asri RT 11 RW 05, Desa Sidodadi, Kecamatan Candi, Kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur.
Penulis, Penulis,
Dosen Pembimbing,
NIP. 198712302015041001
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sampai akhir zaman.
Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan pengetahuan juga
wawasan bagi pembaca dan menjadi amal baik bagi kami. Semoga Allah SWT membalas
segala kebaikan yang kita perbuat. Amin.
Penulis
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Mengetahui cara pemberian pendidikan karakter kepada peserta didik generasi Z
2. Mengetahui peran Bimbingan dan Konseling dalam pendidikan karakter peserta didik
generasi Z
3. Mengetahui cara mengaplikasikan manajemen Bimbingan dan Konseling dalam
pendidikan karakter peserta didik generasi Z.
5
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan dari penelitian karya tulis ilmiah adalah sebagai beikut :
1. Bisa memberikan inovasi yang baru mengenai topik yang diangkat.
2. Peserta didik generasi Z menjadi generasi yang berakarakter kuat bagi bangsa Indonesia.
3. Memanfaatkan berbagai teknologi, informasi, alat dan apapun disekitar untuk
menciptakan sebuah projek atau apapun itu yang bermanfaat.
4. Memberikan berbagai pengetahuan yang lebih kepada pembaca hasil tulisan secara luas
tentang manfaat dari topik yang kita angkat.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
menyampaikan nilai-nilai pembentukan karakter yang bersumber dari agama,
pancasila, dan budaya.
Siswa generasi Z saat ini sedang menempuh pendidikan di lembaga
pendidikan atau sekolah. Peran guru di kalangan siswa generasi Z juga sangat
menuntut, karena guru mempengaruhi keberhasilan suatu pendidikan dan juga
menjadi panutan bagi siswa. Namun selain kualifikasi pelatihan teknis, siswa generasi
Z juga harus mendapatkan pelatihan karakter agar tidak hanya pandai teknologi, tetapi
juga menjadi manusia yang bermoral, berakhlak mulia, toleran, tangguh dan baik hati.
8
menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa dengan menetapkan peraturan dan
perundang-undangan yang mengedepankan karakter yang baik.
Untuk melahirkan peserta didik berkarakter, sekolah harus mengembangkan
manajemen bimbingan dan konseling. Peran guru sangat penting dalam upaya
mengembangkan karakter siswa. Sardiman mengatakan,mengajar merupakan salah
satu komponen kunci dari proses belajar mengajar yang memegang peranan penting
dalam upaya melatih potensi sumber daya manusia dalam pembangunan.Oleh karena
itu guru sebagai salah satu unsur dalam bidang pendidikan harus berperan aktif dan
memposisikan dirinya secara profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat yang
berkembang. Dalam hal ini, guru tidak hanya sebagai guru yang memberikan ilmu
pengetahuan, tetapi juga seorang pendidik yang menanamkan nilai-nilai etika, tetapi
juga sebagai pembimbing yang membimbing dan membimbing siswa dalam
belajarnya (Sardiman, 2005: 125).
Begitu kompleksnya tugas seorang guru serta begitu pentingnya bimbingan
dan konseling (BK) kepada siswa di sekolah, maka kepala sekolah dirasa perlu
mengembangkan manajemen untuk meningkatkan kinerja guru BK di sekolah. Tidak
seperti konteks Bimbingan dan Penyuluhan (BP) yang pelaksanaannya bersifat masif,
bimbingan dan konseling lebih menitik beratkan pada keyakinan pribadi siswa
sehingga program ini diharapkan dapat membimbing etika dan moral siswa dan setiap
permasalahan yang dihadapi serta dapat diatasi sekolah. Padahal, program bimbingan
dan konseling memerlukan strategi yang berbeda untuk meningkatkan produktivitas
pendidikan siswa di sekolah.
Sekolah perlu mengembangkan manajemen bimbingan dan konseling untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang efektif, kreatif, dan inovatif.Selain itu, konselor
diharapkan mampu mengarahkan perilaku siswa menuju karakter yang lebih baik
serta memiliki budi pekerti yang luhur. Dengan manajemen bimbingan dan konseling
yang baik, sekolah diharapkan tidak hanya mengatasi masalah sosial siswa dengan
kepemimpinan dan manajemen konseling yang baik, tetapi juga dapat meluluskan dan
melahirkan peserta didik yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur.
9
BAB III
PEMBAHASAN
Sasaran
Pada penelitian kali ini sasaran dalam penelitian adalah peserta didik generasi Z.
Seperti yang dikenal banyak orang generasi Z lebih mandiri dibanding dengan generasi-
generasi sebelumnya. Generasi Z ini memilih untuk bekerja dan belajar sendiri untuk
perkembangannya. Bagi generasi Z, generasi Z bisa melakukan itu semua karena bagi mereka
informasi dan teknologi merupakan hal yang sudah pasti menjadi bagian dari kehidupan
mereka, generasi Z lahir dimana akses terhadap informasi dan teknologi, khususnya internet
sudah menjadi budaya global, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi nilai-nilai,
pandangan dan tujuan dalam perkembangan mereka.
Peran seorang guru di antara peserta didik gen Z pun cukup menantang, karena guru
memengaruhi keberhasilan sebuah pendidikan serta menjadi contoh bagi peserta didik.
Namun selain terpenuhinya pendidikan mengenai teknologi, peserta didik generasi Z juga
harus mendapat pendidikan karakter, agar selain pandai dalam teknologi, mereka juga
menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh, dan berperilaku baik.
Solusi
Bangkitnya generasi Z menjadi tantangan yang baru tantangan baru bagi praktek
manajemen dalam organisasi, khususnya bagi praktek manajemen disekolah dalam
pendidikan karaktek peserta didik generasi Z.
Kemudian apa yang semestinya dilakukan oleh lembaga pendidikan dalam mendidik
generasi Z agar selain pandai dalam teknologi juga memiliki karakter yang baik. Pertama
adalah Untuk melahirkan siswa berkarakter, pihak sekolah perlu mengembangkan
manajemen bimbingan dan konseling agar dapat melahirkan peserta didik yang berakarkter.
Dalam pendidikan karakter peserta didik generasi Z guru bimbingan dan konseling dapat
memberikan penguatan pendidikan karakter dengan menggunakan manajemen bimbingan
dan konseling untuk pemberian pendidikan karakter peserta didik generasi Z. Manajemen
bimbingan dan konseling dapat disebut sebagai sebuah perencanaan, pengarahan,
pengordinasian, dan pengawasan aktifitas-aktifitas yang berlangsung dalam bimbingan dan
10
konseling. Sehingga manajemen bimbingan dan konseling ini sangatlah mempengaruhi
pendidikan karakter peserta didik generasi Z.
11
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Generasi Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010.
Pembentukan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan
nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik, guru bimbingan dan konseling memiliki
tanggung jawab juga untuk memfasilitasi pengembangan dan penumbuhan karakter
peserta didik. Untuk melahirkan peserta didik berkarakter, sekolah harus mengembangkan
manajemen bimbingan dan konseling. Peran guru sangat penting dalam upaya
mengembangkan karakter siswa. Dalam pembentukan karakter peserta didik bisa di
lakukan melalui pemberian motivasi dari BK serta kegiatan-kegiatan yang menujang
dalam pendidikan karakter seperti ekstrakurikuler.
Saran
Perlu diingat kembali jika pendidikan karakter kepada peserta didik sangatlah
penting, maka sangat diharapkan lembaga pendidikan lebih memperhatikan lagi mengenai
pendidikan karakter kepada peserta didik. Generasi saat ini adalah generasi untuk penerus
bangsa selanjutnya, maka selain terpenuhinya pendidikan mengenai teknologi, peserta
didik generasi Z juga harus mendapat pendidikan karakter, agar selain pandai dalam
teknologi, mereka juga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran,
tangguh, dan berperilaku baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Zamroni, E., & Rahardjo, S. (2015). Manajemen bimbingan dan konseling berbasis
permendikbud nomor 111 tahun 2014. Jurnal konseling gusjigang, 1(1).
Hidayat, W., Suryana, Y., & Fauziah, F. (2020). Manajemen Bimbingan Dan Konseling
Dalam Pendidikan Karakter Peserta Didik. Jurnal Pendidikan UNIGA, 14(2), 346-354.)
Christiani, L. C., & Ikasari, P. N. (2020). Generasi Z Dan Pemeliharaan Relasi Antar
Generasi Dalam Perspektif Budaya Jawa. Jurnal Komunikasi dan Kajian Media, 4(2),
84-105.
Agung Budi Laksono.R. (2020). Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Siswa Zaman Now.
Jawa Pos Radar Semarang.
13