Laprak 3 Cela
Laprak 3 Cela
240210150025
Kelompok 4
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Produk pertanian merupakan jenis produk yang cepat rusak baik kerusakan
fisik, tekstur, maupun kandungan kimia. Kerusakan pada dasarnya dikarenakan oleh
berbagai macam faktor seperti terjadinya luka, gangguan patogen, respisari,
transpirasi dan faktor-faktor lainnya. Kerusakan yang terjadi pada bahan pangan
dapat berlangsung secara spontan, tetapi seringkali terjadi karena pengaruh
lingkungan luar dan pengaruh kemasan yang digunakan (Brody, 1970). Menurut
Sedyowati (2010) salah satu cara untuk mempertahankan produk pangan agar tetap
dalam keadaan baik sebelum dijual yaitu dengan penyimpanan, pengemasan dan
pemberian label secara baik. Pengemasan bahan pangan mempunyai tujuan utama
yaitu mengawetkan makanan, mempertahankan mutu kesegaran, menarik selera
konsumen. memberikan kemudahan penyimpanan, serta menekan kontamninasi dari
mikroba yang berbahaya bagi kesehatan. Pengemasan bahan pangan dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai jenis bahan pengemas seperti plastik, kaca, kertas, dan
karton berlapis. Bahan pengemas yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan,
antara lain tahan terhadap serangan hama, tidak mempunyai rasa, tidak berbau, dan
mampu menekan laju keluar masuknya uap air maupun flavor tertentu (Winarno dan
Jenie, 1994).
Praktikum kali ini dilakukan pengamatan perubahan karakteristik yang terjadi
pada berbagai jenis bahan pangan segar maupun olahan yang dipengaruhi oleh jenis
kemasan dan kondisi penyimpanan yang dilakukan. Bahan pangan yag diamati yaitu
sayur dan buah, serealia dan kacang-kacangan, lemak, dan makanan kering.
Khas beras +
0 Putih keruh Keras +++ 52,21
+
2 Khas Beras
Beras Putih Keruh Keras +++ 42,3
9A PE Vakum +
Putih
Khas Keras ++
0 Coklat muda 43,39
kacang ++
Khas Keras ++
2 Coklat muda 38,11
kacang +
Kacang 2A Kertas sak
Khas
4 Coklat muda Keras ++ 36,6
kacang
Khas
6 Coklat muda Keras + 35,1
kacang
Intan Agsela
240210150025
Kelompok 4
Kriteria Mutu
Berat
Sampel Kel Perlakuan Hari
Warna Aroma Tekstur (g)
Khas Keras ++
0 Coklat 54.4
kacang +
Khas Keras ++
2 Coklat 54
kacang +
Kacang 4A PP
Khas
4 Coklat Keras ++ 52.5
kacang
Khas
6 Coklat Keras ++ 50.6
kacang
Khas
0 Coklat muda Keras 58,98
kacang
Khas
2 Coklat muda Keras 59,00
kacang
Kacang 8A PP vakum
Khas
4 Coklat muda Keras 59,15
kacang
Khas
6 Coklat muda Keras 58,92
kacang
Khas Keras ++
0 Coklat 58.60
kacang +
Khas Keras ++
2 Coklat 58,32
kacang +
10
Kacang PE Vakum
A
Khas
4 Coklat Keras ++ 57,87
kacang
Khas
6 Coklat Keras ++ 57,27
kacang
Khas sawi
0 Hijau +++ Keras ++ 74,73
+
Khas sawi
PP diberi 2 Hijau ++ Keras + 74,30
Sawi 7A +
lubang 10
Khas
0 Hijau Renyah+++ 41,3
Sawi
Khas
1 Hijau Renyah++ 41,3
Sawi
PP tidak
Sawi 8A
lubang
Khas
2 Hijau Renyah++ 41,5
Sawi
Khas
6 Hijau Lunak+ 41,9
Sawi
Hijau Khas
2 Renyah + 70,6
Muda Sawi -
Khas
6 Hijau Tua Layu 70,16
Sawi --
Merah
Khas
1 kekuningan Keras ++ 139,31
tomat +
++
Merah
Khas
2 kekuningan Keras ++ 139,20
tomat +
+++
+++ tomat +
oranye ++ tomat
+
Khas
Merah
1 Tomat Keras 95,8
Oranye +
Segar
Tomat 9A Cling Wrap
Merah Khas
2 Agak Keras 96,38
Oranye Tomat -
Merah Khas
6 Lembek 96,28
Oranye Tomat --
Merah
Khas
0 kekuningan Keras 143.50
tomat
++
Merah
Khas
1 kekuningan Keras 140.45
tomat +
+
PE lubang
Tomat 4A
10
Merah Khas
Keras sedikit
2 kekuningan tomat + 138.72
lembek
+ +
Khas
Merah
6 tomat + Lembek 136.24
kekuningan
+
oranye ++ tomat +
Kerupuk 7A PP Khas
Putih Renyah +
0 kerupuk 11,77
kekuningan ++
+
Putih Khas
4 Renyah 14,81
kekuningan kerupuk
Khas
Putih
6 kerupuk Renyah - 16,65
kekuningan
-
Putih Khas
Renyah +
0 kekuningan kerupuk 11,40
++
+
Putih Khas
Renyah +
2 kekuningan kerupuk 12,30
+
PE +
Putih Khas
4 Renyah + 13,25
kekuningan kerupuk
Putih Khas
6 Renyah 13,45
kekuningan kerupuk
Putih Khas
0 kekuninga kerupu Renyah 17,2
n k
Putih Khas
1 kekuninga kerupu Alot + 18,10
n k
Kerupuk 8A Kertas sak
Putih Khas
2 kekuninga kerupu Alot ++ 17,89
n k
Putih Khas
3 kekuninga kerupu Alot ++ 17,85
n k
Intan Agsela
240210150025
Kelompok 4
Khas
Renyah +
0 Coklat Tua Cookies 6,0
++
Coklat +
9A PP
Khas
Renyah +
1 Coklat Tua Cookies 5,7
+
Cokelat
Khas
Renyah +
2 Coklat Tua Cookies 6,02
+
Cokelat
Khas
Melempe
Cookies 6 Coklat Tua Cookies 6,11
m
Cokelat
Khas
Renyah +
0 Coklat Tua Cookies 6,7
++
Coklat +
Khas
Renyah +
9A PE 1 Coklat Tua Cookies 6,5
+
Cokelat
Khas
2 Coklat Tua Cookies Renyah + 6,95
Cokelat
Melempe
6 Coklat Tua Tengik 7,3
m ++
Khas
Melempe
6 Coklat Tua Cookies 7,15
m
Cokelat
V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum kali ini adalah:
1. Berdasarkan hasil pengamatan, penyimpanan sawi hijau dan tomat menunjukan
hasil bahwa kondisi penyimpanan dan pengemasan yang paling baik untuk
mempertahankan karakteristik organoleptik bahan dan tidak menyebabkan
susut berat yang signifikan adalah penyimpanan dengan menggunakan kemasan
plastik PP diberi lubang 10.
Intan Agsela
240210150025
Kelompok 4
2. Berdasarkan hasil pengamatan, penyimpanan serealia dan kacang-kacangan
pada praktikum menunjukan bahwa kemasan yang paling cocok digunakan
untuk mempertahankan karakteristik organoletiknya selama penyimpanan
adalah kemasan plastik PP yang divakum, karena tidak menyebabkan
perubahan dan tidak menyebabkan perubahan berat yang signifikan.
3. Berdasarkan hasil pengamatan, kemasan yang cocok digunakan untuk
mempertahankan karakteristik bahan pangan berlemak adalah plastik biru,
namun menurut literatur seharusnya hasil yang lebih baik pada sampel yang
dikemas plastik putih karena kemasan ini tidak menyerap cahaya yang
merupakan katalisator terjadinya oksidasi bersamaan dengan oksigen yang
menyebabkan ketengikan pada bahan pangan berlemak dan menurunkan
penerimaan konsumen.
4. Berdasarkan hasil pengamatan, kemasan yang cocok digunakan untuk
menyimpan bahan makanan kering adalah kemasan plastik PP, PE, dan sak.
Karena pada praktkum ini hasil yang diperoleh tidak mengalami perubahan
yang signifikan dari sampel yang dibungkus dengan ketiga kemasan.
DAFTAR PUSTAKA
Aked, J. 2000. Fruits And Vegetables In Stability And Shelf-Life Of Food., in Kilcast.
K and Subramaniam, P (Eds.): The Stability and Shelf-life of Food, CRC Press.
Andarwulan dan Hariyadi. 2004. Perubahan Mutu (Fisik, Kimia, Mikrobiologi)
Produk Pangan Selama Pengolahan Dan Penyimpanan Produk Pangan.
Pelatihan Pendugaan Waktu Kedaluwarsa (Self Life), Bogor, 1−2 Desember
2004. Pusat Studi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.
Intan Agsela
240210150025
Kelompok 4
Brody. AL. 1970. Flexible Packaging of Foods. The Chemical Rubbers Co..
Claveland.
Buckle, K. A, Edwards, R. A, Fleet, G.H. dan M. Wooton, 1985. Ilmu Pangan.
Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono. UI-Press, Jakarta.
deMan, John. M. 1997. Kimia Makanan. Penerbit ITB, Bandung.
Handoko, T.T. 2011. Kemasan Plastik. Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara.
Herudiyanto, M.S. 2008. Teknologi Pengemasan Pangan. Widya Padjadjaran,
Bandung.
Julianti, E. dan Mimi M. 2006. Bahan Ajar Teknologi Pengemasan. Departemen
Teknologi. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Kader, A.A. 1986. Biochemical And Physiological Basis For Effects Of Controlled
And Modified Atmospheres On Fruits And Vegetables. Food Tech. 40 (5) : 99-
104.
Ketaren, S. 2012. Minyak dan Lemak Pangan. Universitas Indonesia, Jakarta.
Maharani, Dian. 2016. Penyebab Sayur Cepat Layu meski disimpan dalam Kulkas.
Available at health.kompas.com. Diakses pada 24 Juni 2018.
Muchtadi, Tien R. dan Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor.
Depdikbud Dirjen Dikti PAU Pangan dan Gizi IPB.
Nur, M. 2009. Pengaruh Cara Pengemasan, Jenis Bahan Pengemas dan Lama
Penyimpanan terhadap Sifat Kimia, Mikrobiologi dan Organoleptik Sate
Bandeng (Chanos chanos). (Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian
Volume 14, No 1, Maret 2009). Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Universitas
Lampung
Santoso, B.B. 2011. Bahan Ajar Pasca Panen Hortikultura. Universitas Mataram,
Mataram.
Saripudin, Erwan S.P. 2010. Tata cara Penyimpanan Pengemasan. Available at :
http://penatanian.com/ (Diakses pada tanggal 24 Juni 2018).
Siagian, H.F. 2009. Penggunaan Bahan Penjerat Etilen Pada Penyimpanan Pisang
Barangan dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif. Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
Sofiah, Betty D dan Achyar, T. S. 2008. Bahan Ajar Kuliah Penilaian Indera.
Universitas Padjadjaran, Bandung.
Intan Agsela
240210150025
Kelompok 4
Suhaidi, Ismed. 2003. Pengaruh Lama Perendaman Kedelai dan Jenis Zat
Penggumpal Terhadap Mutu Tahu. Jurnal. Medan: Jurusan Teknologi
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Tjahjadi, Carmencita. 2008. Teknologi Pengolahan Sayur dan Buah Volume 2.
Universitas Padjajaran
Tjahjadi, C. dan Marta, H. 2011. Pengantar Teknologi Pangan: Volume 2. Universitas
Padjadjaran. Jatinangor.
Tjahjadi, Carmencita dan Marta, Herlina. 2014. Pengantar Teknologi Pangan.Volume
1. Universitas Padjajaran
Winarno, F.G., dan Jennie. 1994. Kerusakan Bahan Pangan dan Cara Pencegahannya.
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
JAWABAN PERTANYAAN