Anda di halaman 1dari 7

JURNAL AWAL PRAKTIKUM FITOKIMIA

PRAKTIKUM V
PEMISAHAN SENYAWA FENOLIK

HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 08 DESEMBER 2021


KELAS A4B
Ngakan Made Gede Dwi Suputra (19021037)

Dosen Pengampu : I Putu Gede Adi Purwa Hita., S.Farm.,M.Sc.,Apt


Asisten Dosen :

PROGRAM STUDI S1 FARMASI KLINIS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
DENPASAR
2021
PRAKTIKUM V
PEMISAHAN SENYAWA FENOLIK

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa memahami cara memisahkan senyawa fenolik dalam minyak cengkeh

II. DASAR TEORI


Senyawa fenolik merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada tumbuhan.
Fenolik  memiliki cincin aromatik satu atau lebih gugus hidroksi (OH-) dan gugus-
gugus lain  penyertanya. Senyawa ini diberi nama berdasarkan nama senyawa induknya,
fenol. Senyawa fenol kebanyakan memiliki gugus hidroksil lebih dari satu sehingga
disebut polifenol. Senyawa feniolik dialam terdapat sangat luas mempunyai variasi
struktur yang luas mudah ditemukan di semua tanaman, daun, bunga dan buah. Ribuan
senyawa fenolik alam telah diketahui strukturnya antara lain flavonoid, fenol
monosiklik sederhana, fenil propanoid, polifenol (lignin, melanin, tannin,) dan kuinon
fenolik. (Indrawati, 2013)
Cengkeh (Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum) termasuk jenis
tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh
mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat mencapai
20 -30 meter dan cabang- cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan
cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang
mudah patah. Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut.
(Anonim, 2011)
Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian
ujung dan panggkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm
dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5 -12,5 cm. Bunga dan buah cengkeh akan
muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan. Pada saat
masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan , kemudian berubah menjadi
kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua.
Sedang bunga cengkeh yang kering berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab
mengandung minyak atsiri. Cengkeh pertama kali berbuah pada umur pada umur 4-7
tahun. 4-7 tahun. Tumbuhan cengkeh akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan
dan mendapat sinar  matahari langsung. Di Indonesia , Cengkeh cocok ditanam baik di
daerah di daerah daratan rendah dekat pantai maupun di pegunungan pada ketinggian
900 meter di atas di atas  permukaan laut. Adapun klasifikasinya adalah:
Kerajaan : Plantae
Filum : Angiosperms
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : S. aromaticum
(Anonim, 2011)
Cengkeh mengandung minyak esensial yang memiliki khasiat anestetik dan
antimikroba. Minyak esensial ini mengandung zat yang bernama eugenol yang banyak 
digunakan untuk mengobati sakit gigi. Eugenol (nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil)
fenol) merupakan salah satu komponen kimia dalam minyak cengkeh, yaitu 79-90%
volume. Eugenol berupa zat olume. Eugenol berupa zat cait  berbentuk minyak tidak
berwarna atau sedikit kekuningan yang dapat berubah menjadi cokelat bila berada di
udara. Eugenol dapat larut dalam alkohol, eter, kloroform, dan sedikit dalam air.
Eugenol termasuk senyawa fenol yang beraksi dengan alkali hidroksida membentuk
senyawa fenolat yang mengikat kelarutannya dalam air. (Guenther, 1987)

Prinsip dari isolasi atau pemisahan komponen fenolik pada minyak cengkeh
ini didasarkan pada fakta bahwa eugenol yang merupakan senyawa fenol dapat bereaksi
dengan basa kuat sehingga dapat diisolasi. (Stahl, 1985
Secara umum ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat
maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak
substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya, sedangkan ekstraksi
senyawa bahan alam adalah  penyarian metabolit sekunder dari bagian tanaman atau
organisme yang lain. Ekstraksi adalah  proses pemisahan suatu bahan dari
campurannya, biasanya dengan menggunakan pelarut. Ekstraksi dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Ekstraksi menggunakan pelarut didasarkan pada kelarutan
komponen terhadap komponen lain dalam campuran menyatakan bahwa pelarut polar
akan melarutkan solut yang polar dan pelarut non polar akan melarutkan solut yang non
polar atau disebut dengan” Like dissolve like” (Vogel, 1989)
III. ALAT DAN BAHAN
III.1 ALAT
1. Gelas ukur 10 ml
2. Corong pisah
3. Pipet tetes
4. Flakon
5. Penangas Air
III.2 BAHAN
1. Minyak cengkeh
2. NaOH 10%
3. Aquadest
4. HCl
5. Petrolium eter
IV. PROSDUR KERJA

Masukkan 10 ml minyak cengkeh ke dalam corong pisah

Tambah 2 ml NaOH 10 %

Tambah air 10 ml

kocok

Diamkan

Fase minyak Fase cair

Tambah HCl sampai terbantuk


Keluarkan
kabut (0,6 ml)

Tambah 5 ml petroleum eter

kocok

Diamkan

Fase Organik Fase air

Masukan flakon
Uapkan

Fase Diam : Silika Gel GF 254


Fase Gerak : Toluen
Analisis : etilasetat
kualitatif (8:2)KLT
dengan
Pereaksi Semprot :
1. Anisaldehid asam sulfat dipanaskan 105oC selama 10 menit
2. FeCl3
DAFTAR PUSTAKA

Indrawati, Ni Luh., Razimin. 2013. Bawang Dayak : Si Umbi Ajaib Penakluk Aneka
Penyakit. PT AgroMedia Pustaka. Jakarta.
Anonim. 2011. Cengkeh .(http://id.wikipedia.org/wiki/cengkeh). diakses pada tanggal 6
Deember 2021
Stahl. 1985. Analisis Obat secara Kromatografi dan Mikroskopi, Penerbit ITB,
Bandung
Guenther, E.1987,.Minyak Atsiri, Jilid I, Diterjemahkan oleh Ketaren, 103, Universitas
Indonesia, Jakarta
Vogel, A.I., 1989, Vogel’s textbook of Quantitative Chemical Analysis, 5th ed, United
Kingdom : Longman Group

Anda mungkin juga menyukai