Anda di halaman 1dari 4

ANALISA HUKUM TERHADAP KASUS SUAP TERHADAP SALAH

SATU DOSEN DI UNIVERSITAS MANDIRI


Mata Kuliah: Hukum Pendidikan Anti Korupsi
Dosen Pengampu: Kadek Julia Mahadewi, S.H, M.H

Oleh:
I Kadek Aditya Putra (81922053)

FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAL


ILMU HUKUM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL
2021/2022
Studi Kasus :

Bu Dewi merupakan salah satu dosen hukum di Universitas Mandiri terkenal tegas dan displin
dalam pemberian mata kuliah dan penilaian tehadap mahasiswa. Untuk bisa mendpatkan nilai
bagus seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah SOsialogi diampu Ibu Dewi
mengeluarkan uang urunan membeilkan laptop baru untuk bu Dewi karena laptop yang biasa
dipergunakan bu Dewi Rusak. Saat waktu yang disepakati Korti kelas Sosiologi memnyerahkan
Laptop Baru ke rumah Dewi.Namun reaksi Bu Dewi menolak hadiah laptop baru terebut alas an
itu sebagai bentuk suap mealporkan kejadian ini kepada pimpinan Universitas dan memberikan
nilai E keseluruh mahasiswa kelas Sosiologi .

1. Benarkah perilaku para mahasiswa dengan bersepakat memberikan Laptop


tersebut ke Bu Dewi?

Perilaku yang dilakukan para mahasiswa dengan bersepakat memberikan laptop


terhadap salah satu dosennya tentu saja merupakan hal yang salah. Mengingat
terdapatnya niat terselubung dari tujuan mereka memberikan laptop tersebut, yaitu
dengan mengharapkan nilai bagus pada mata kuliah yang diajar Bu Dewi. Seorang
mahasiswa yang tergolong sedang menenmpuh Pendidikan tinggi seharusnya sudah dapat
memilih tindakannya dengan baik. Jikapun ada niat baik dari para mahasiswa tersebut
untuk membantu salah satu dosennya yang mengalami kesusahan karena laptopnya rusak,
seharusnya keputusan mereka untuk memberikan laptop kepada Bu Dewi seharusnya
dilakukan dengan ikhlas tanpa menciptakan niat-niat terselubung.

Menurut Dr. Yusuf Qardhawi seorang cendekiawan asal Mesir mengatakan


bahwa suap merupakan sesuatu yang diberikan kepada seseorang yang memiliki
kekuasaan atau jabatan atau apapun untuk menyukseskan perkaranya dengan
mengalahkan lawannya sesuai dengan yang diinginkan atau memberikan peluang
kepadanya atau menyingkirkan musuhnya. Dalam arti yang lebih luas suap tidak hanya
dalam bentuk uang saja melainkan juga dapat berupa pemberian barang ataupun fasilitas
lain secara cuma-cuma. Dalam kasus ini sendiri juga digolongkan kasus suap-menyuap
walaupun yang ingin diberikan oleh para mahasiswa tersebut bukan berbentuk uang,
melainkan sebuah laptop.

Dalam kasus ini, kesadaran serta kejujuran dari Bu Dewi yang dengan berbesar
hati menolak pemberian para mahasiswa didiknya ini merupakan peran utama yang
menyalamatkan kasus ini. Walaupun dalam kondisi membutuhkanpun, beliau tetap
menolak pemberian laptop tersebut karena ketaatannya dalam beradab.

2. Bagaimana pendapat anda tentang sikap yang diambil oleh Dosen yang
bersangkutan?

Menurut opini saya, sikap yang diambil oleh Ibu Dewi merupakan sikap yang
sudah tepat dan paling benar perannya dalam memecahkan kasus ini. Sikap Bu Dewi
yang dengan tegas menolak pemberian sebuah laptop dari para mahasiswanya bukanlah
sebuah hal yang akan dilakukan dengan mudah dengan orang-orang pada umumnya.

Jangankan dalam kondisi membutuhkan seperti pada kasus ini, dalam kondisi
netral pun masih sangat banyak orang-orang yang dengan lapangnya menerima
pemberian yang tergolong suap-menyuap hanya untuk keuntungan pribadi. Hanya karena
kepuasan tersendiri masih banyak orang-orang yang dengan tidak tau malunya
menjatuhkan harga diri sendiri demi sebuah pemberian yang tidak jelas juntrungannya.

Contoh nyata yang sudah sangat jelas di Indonesia adalah Gratifikasi dan suap
yang dilakukan oleh petinggi negara dan tergolong korupsi besar-besaran yang
berdampak sangat buruk terhadap kerugian keuangan negara dan perekonomian negara.

3. Jika Anda menjadi Pimpinan Perguruan Tinggi sikap apa yang anda lakukan
untuk menyelesaikan persoalan diatas?

Terkait permisalan jika saya menjadi Pemimpin Perguruan Tinggi tersebut,


keputusan pertama yang akan saya ambil adalah dengan memberikan peringatan dan
sanksi kepada para mahasiswa yang menjadi oknum dalam kegiatan suap-menyuap ini.
Para mahasiswa tersebut sangat layak diberikan peringatan, dengan tujuan untuk
meluruskan hal-hal yang tergolong melenceng agar tidak terulang kembali kedepannya.
Terkait perihal sanksi, menurut saya sanksi yang cocok untuk dilayangkan kepada
para mahasiswa tersebut adalah sebuah sanksi sosial. Dimana di dalam benak saya akan
menugaskan mereka untuk bergotong royong dalam kurun waktu satu bulan penuh di
daerah sekitaran Universitas Mandiri. Dan yang terakhir meminta para mahasiswa untuk
membuaat surat pernyataan hitam diatas putih terkait pertanggungjawaban atas perilaku
mereka, dan kesadaran mereka bahwa hal yang mereka lakukan sebelumnya adalah hal
yang salah.

Lalu terhadap dosen (Bu Dewi) apresiasi yang akan saya berikan untuk kebesaran
hati beliau karena patuh dan taat pada adab yang ada adalah, dengan memberikan beliau
sebuah laptop baru untuk dipergunakan sebagai media mengajar. Pemberian sebuah
laptop ini menurut saya tidak berlebihan dan sangat layak jika disandingkan dengan
perilaku istimewa yang beliau lakukan.

Anda mungkin juga menyukai