PERCOBAAN IV
ISOLASI, IDENTIFIKASI, DAN KONFIRMASI MIKROBA
Dosen Pengampu :
Apt. Anis Puji Rahayu, M.Si.
Apt. Maulidwina Bethasari, M.S.Farm
Disusun Oleh:
Ulfah Jamilah Nurdin
200106221
2 Tabung Mereaksikan
Reaksi Steril sampel
3 Rak Tabung Menyimpan Tabung
Reaksi Reaksi Steril baik
saat praktikum
ataupun tidak
5 Labu Tempat
Erlenmeyer penyimpanan media
atau larutan
10 Bunsen Untuk
memanaskan,
mensterilisasi dan
pembakaran
Pipet 1 mL
dari
Ditimbang NaCl, Dilakuka
kemudian dilarutkan n pengenceran
dalamaquades sebanyak Pengence dan
100 mL ran dimasukkan
Sampel
dalam
cawan petri
Homogenk
an dengan
menggoyan
gkan cawan
Hitung
jumlah 5x searah
Diinkubasi pada suhu yang
koloni yang jarum jam.
sesuai.
ada Media NA pada suhu 37 oC, Dilakukan
amati 1 – 5 hari. Media SDA duplountuk
pada suhu 20 oC, amati 1 – 7 setiap
pengenceran
hari
Cairkan media dalam tangas air. Setelah cair, biarkan dalam water bath 45-50 oC selama kurang lebih 30
menit. Buat pengenceran desimal dari sampel dengan menggunakan NaCl 0,9% b/v steril, sampai
didapat pengenceran 10%. Tandai cawan petri dengan nama media dan tingkat pengencerannya. Pipet 1
mL dari masing-masing pengenceran dan masukkan ke dalam cawan petri yang sesuai. Kemudian
Tuangkan agar cair yang suhunya kurang lebih 50 oC dan homogenkan dengan cara menggoyangkan
cawan dengan gerakan searah jarum jam 5x dan gerakan berlawanan sebanyak 5x. Usahakan supaya
tidak tumpah. Lakukan duplo untuk setiap pengenceran dan lakukan pula kontrol media untuk setiap
media.Keterangan : Media NA untuk penetapan jumlah bakteri aerob dan Media SDA untuk penetapan
jumlah kapang dan khamir Biarkan agar padat, setelah itu inkubasi pada suhu yang sesuai. Media NA
pada suhu 37 oC, amati 1 – 5 hari dan Media SDA pada suhu 20 oC, amati 1 – 7 hari. Hitung jumlah
koloni bakteri, kapang dan khamir yang tumbuh pada lempeng agar dan nyatakan dalam satuan cfu/mL.
5.2 Uji Sterilitas
Dibersihkan meja Diambil sampel yaitu NaCl 0,9 % Dimasukan sampel ke Media NA dituangkan
menggunakan sebanyak 1 mL dengan cawan petri sambil sebanyak 10-15 mL ke cawan
disinfektan menggunakan spuit yang steril diflambir petri yang berisikan sampel
sambal diflambir
Kontrol
Media
Pengenceran
10-3
Pengenceran
10-3
Pengenceran
10-4
Pengenceran
10-4
Kontrol
Media
Pengenceran
10-1
Pengenceran
10-1
Pengenceran
10-2
Pengenceran
10-4
VIII. Diskusi danPembahasan
8.1 Diskusi
1. Media MCA (Mac Conkey Agar) → salah satu jenis media untuk
identifikasi mikroorganisme. Mac Conkey Agar termasuk dalam media
selektif dan diferensial bagi mikroba. Jenis mikroba tertentu akan
membentuk koloni dengan ciri tertentu yang khas apabila ditumbuhkan
pada media ini (Lay,1994).
VJA (Vogel Johnson Agar) → media kultur yang solid, selektif dan
diferensial.
CETA (Cetrimide Agar) → media selektif yang telah dimodifikasi oleh
Brown dan Lowburry (1965), digunakan untuk isolasi dan diferensiasi
Pseudomonas aeruginosa dari berbagai bahan sampel..
XLDA (Xylosa Lysin Desoksichollate Agar) → media selektif dan
diferensial untuk Salmonella sp. dan Shigella sp (Amelia, 2011)
Media IMVIC (Indol, Metil merah, Voges proskauer, Simmons Sitrat)
→ untuk mengidentifikasi bakteri Enterobacteriaceae (Kartikasari dkk,
2019).
TSIA (Triple Sugar Iron Agar) → tergolong media padat (berdasarkan
bentuknya), media semi sintesis (berdasarkan susunannya), dan media
diferensial (berdasarkan sifatnya). TSIA untuk mengetahui kemampuan
darisuatubakteridalammemfermentasikangulauntukmenghasilkanasam
atau gas. Warnah merah pada agar (reaksi basa); sedangkan warna kuning
(reaksi asam). Warna merah pada permukaan agar (terjadinya fermentasi
glukosa); dan warna kuning pada bagian permukaan dan bawah tabung
(terjadinya fermentasi laktosa dan sukrosa) (Sudarsono(2008).
2. Media MCA (Mac ConkeyAgar),
Persenyawaan utama dalammediaini laktosa, garam empedu
merah netral (indikatorwarna).
Media ini menghambat pertumbuhan bakteri gram positif
garam empedu (membentuk kristal violet).
Bakteri gram negatif yang tumbuh dapat dibedakan dalam kemampuannya
memfermentasikan laktosa. Koloni bakteri yang memfermentasikan
laktosa berwarna merah bata dan dapat dikelilingi oleh endapan garam
empedu. Endapan ini disebabkan oleh penguraian laktosa menjadi asam
yang akan bereaksi dengan garam empedu (Lay BW, 1994).
VJA (Vogel Johnson Agar)
Mengandung ekstrak triptein danragi menyediakan asam amino
rantai panjang (sumber karbon dan nitrogen) yang diperlukan untuk
pertumbuhanbakteri.
Bakteri yang tumbuh di media ini mengambil nutrisi dari zat-zat ini.
VGA menghambat pertumbuhan bakteri Gram-negatif dan beberapa
bakteri Gram-positif, mendukung pengembangan stafilokokus koagulase-
positif.
Zatpenghambatnya potasium tellurite, litium klorida, dan glisin.
Zat yang membuatmedia diferensial manitol dan kaliumtellurit.
- Mannitol (karbohidrat, dan ketika difermentasi, asam diproduksi yang
mengubah media dari merah menjadi kuning, yang terjadi berkat
adanya indikator pH fenolmerah).
- Tellurite yang tidak berwarna ketika direduksi menjadi telluride bebas
logam, membutuhkan warna abu-abu gelap hinggahitam.
- Staphylococcus aureus memfermentasi manitol dan mengurangi
teluriummenjaditelurium.ItusebabnyakolonikhasS.aureusdimedia ini
mereka abu-abu atau hitam dikelilingi oleh mediakuning.
- Bakteri tumbuh di media ini dan tidak mengurangi tellurite atau
fermentasi manitol, bentuk yang lebih intens dari koloni transparan
warna asli dikelilingi oleh merah media karena alkalisasi medium
dengan menggunakanpeptones.
- Bakteri yang mengurangi telurium tetapi tidak memfermentasimanitol
akan tumbuh sebagai koloni abu-abu atau hitam yang dikelilingi oleh
warna merah tua. Jika media disiapkan tanpa penambahan kalium
tellurite, koloni S. aureus mereka akan berkembang sebagai koloni
kuning, dikelilingi oleh media kuning, seperti dalam agar manitolasin.
X. DaftarPustaka
Amelia. (2011). Isolasi dan Identifikasi Berbagai Bakteri Patogen. Sumut:
Departemen Mikrobiologi, Universitas Sumatra Utara.
Clark. (1976). Selected bibliography of literature on preservation of
microorganisms,blood,tissues,andvaccineswithemphasisonfreezingand
freeze-drying. Atlanta: US Department of Health Education and Welfare,
Center for DiseaseControl.
Dwijoeseputro. (1990). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Malang; 73-74
FajarDiah dkk,2012.Isolasidan KarakterisasiBakteriAerobProteolitikdari
Tangki Septik. Jurnal sains dan seni ITS. Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012)
Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Departemen Pendidikan dankebudayaan
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar. Universitas Pangan
dan Gizi. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Jay, J. M. M. J. Loessner, dan D. A. Golden. (2005). Modern Food Microbiology.
Seventh Edition. USA: Springer Science and Bussiness MediaInc.
Jawetz, E, J.L. Melnick dan E.A. Adelberg. 2005. Mikrobiologi kedokteran.
Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
Kartika,dkk.(2019).IsolasidanIdentifikasiBakteriEscherichiacoliKontaminan
Pada Daging Ayam Broiler Di Rumah Potong Ayam Kabupaten
Lamongan. Jurnal Medik Veteriner, 2(1):66-71.
Nuraeni, dkk. (2000). Mikrobiologi Pangan dan Pengolahan. Jember: Politeknik
Pertanian Negeri Jember.
Nur indriyani, Asnani (2007). Penuntun Praktikum Mikrobiologi Akuatik.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Unhalu : kedari
Lay, B. W. (1994). Analisis Mikrob di Laboratorium. Jakarta: Grafindo.
PelezardanChan.(1989).Dasar-DasarMikrobiokogiJilidII,Diterjemahkanoleh
Ratna Siri Hadioetomo, Teja Imas S. Sutami, Sri Lestari : Jakarta,
UniversitasIndonesia
Primatika, R. A., et al. ( 2015). Analisis Cemaran Staphylococcus aureus pada
Gelas, Darah Segar, dan Jamu dengan Ramuan Darah Ular Kobra Jawa
(Naja sputatrix). JURNAL SAIN VETERINER ISSN : 0126 – 0421
Rahayu, dkk. (2018). Eschericia coli: Patogenitas, Analisis dan Kajian Risiko.
Bogor: IPB Press.
Sudarsono A. (2008). Isolasi dan karakterisasi Bakteri pada ikan laut dalam
Spesies ikan Gindara (Lepidocibium Flavobronneum). Skripsi. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Syahrurchman, A et.al. (1994). Mikrobiologi Kedokteran (bagian Mikrobiologi
FKUI). Revisi. Jakarta : Binarupa Aksara.
Vogel, R.A., a. Johson, M.: A modification of the tellurite-glycine medium for
the use in the identification of Staphylococcus aureus. - Publ. Hlth. Lab.,
18; 131-133 (1960)
Zajc-SatlerJ,GragasAZ(1977)."Xyloselysinedeoxycholateagarfortheisolation of
Salmonella and Shigella from clinical specimens".