satu pun volume wadah yang <95% dari larutan sampel dengan 0,1ml H2SO4 2 M
volume yang dinyatakan pada etiket. dan 2 ml KMnO4 0,0005 M. Panaskan
2.3.7 Uji Organoleptis selama 15 – 25 menit. Diamati perubahan
Sediaan tetes mata diamati bentuk, warna yang terjadi. Hasil positif berupa
warna, dan bau. Periksa posisi etiket. warna menjadi merah rose.
Catat hasil pengamatan. II. KESIMPULAN DAN SARAN
2.3.8 Uji Pirogenitas 4.1 Kesimpulan
Suhu tubuh tikus dicatat, lalu Berdasarkan praktikum pembuatan
disuntikkan NaCl 0,9%. Diamkan selama dan kontrol kualitas tetes mata
30 menit sambil dicatat suhu tubuh tikus. Gentamicin, dapat disimpulkan bahwa:
Suntikkan sediaan infus secara intravena 1. Obat tetes mata merupakan obat
pada tikus, diamkan 30 menit. Suhu tubuh mata berupa sediaan yang
tikus diukur kembali. Catat hasil diharuskan steril dan mendekati
pengamatan untuk menentukan isotonis serta isohidris.
pirogenitas sediaan. 2. Penggunaan obat tetes mata dalam
2.3.9 Uji Sterilitas selaput lendir mata atau bola mata
Dilakukan inokulasi pada media sebanyak beberapa tetes saja.
NA. Kemudian diinkubasi selama 72 jam. 3. Obat tetes mata bukan obat
Amati pada media pertumbuhan koloni parenteral injeksi karena
bakteri. penggunaannya tidak melalui
2.3.10 Uji Kualitatif dengan merobek jaringan kulit.
Totolkan larutan pada plat KLT. 4. Obat gentamicin harus digunakan
Elusi degan KH2PO4. Celupkan dengan dengan resep dokter dan
cepat pada larutan ninhidrin. Panaskan penggunaan layaknya antibiotik
pada oven hingga kering suhu 100oC. yang lain.
Amati warna pada KLT dan hitung nilai 5. Gentamisin sulfat obat yang larut
Rf-nya. dalam air sehingga obat tetes mata
2.3.11 Uji Kuantitatif gentamisin sulfat umumnya
Sediaan tetes mata dititrasi dengan berbentuk larutan dengan pembawa
menggunakan titrasi permanganometri. air.
Lakukan pembakuan terhadap larutan 4.2 Saran
KMnO4 terlebih dahulu. Ditambahkan