Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENDIDIKAN KESAHATAN TENTANG MANAJEMEN NYERI PADA PASIEN POST


PTCI

“ TERAPI KOMPRES DINGIN ”

Disusun Oleh :

Agustina Arni Estasari Kinasih (201823002)

Dosen Pengampu:

Avin Maria, Ns.,M.Kep.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI RAPIH

YOGYAKARTA

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Satuan Acara Pembelajaran (SAP) Pendidikan Kesahatan
Tentang Manajemen Nyeri Pada Pasien Post Ptci“ Terapi Kompres Dingin ”

Atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan dalam proses penyusunan Satuan Acara
Pembelajaran (SAP) ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Avin Maria, Ns.,M.Kep. selaku Dosen pembimbing Lab mata kuliah Keperawatan Kritis
2. Teman- teman kelompok 1 dan Prodi Profesi Ners Tingkat II.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga kedepannya
diperoleh makalah yang lebih baik.

Demikian makalah ini penulis buat, penulis berharap dengan adanya makalah ini mampu
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 01 Desember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)............................................................................3
“EDUKASI OLAHRAGA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS”...................................3
A. Tujuan Umum.....................................................................................................................3
B. Tujuan Khsusus..................................................................................................................3
C. Kegiatan Pembelajaran......................................................................................................4
D. Kegiatan Penyuluhan.........................................................................................................4
E. Referensi..............................................................................................................................5
Lampiran........................................................................................................................................6
A. Pengertian Kompres Dingin..............................................................................................6
B. Tujuan Kompres Dingin....................................................................................................6
1. Menurunkan suhu tubuh...................................................................................................6
2. Mencegah peradangan meluas..........................................................................................6
3. Mengurangi pendarahan setempat...................................................................................6
4. Mengurangi rasa sakit pada daerah setempat.................................................................6
C. Manfaat Kompres Dingin..................................................................................................6
D. Cara melakukan kompres dingin......................................................................................7
E. Hal-hal yang harus diperhatikan saat memberikan kompres dingin............................7

3
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

“EDUKASI OLAHRAGA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS”

Mata ajar : Keperawatan Kritis

Pokok Bahasan : Terapi Kompres Dingin pada pasien Post PTCI

Sasaran : Pasien Post PTCI

Waktu : 08.00 – 08.30 WIB

Hari/tanggal : Senin, 09 Desember 2021

Tempat : Ruang Raymunda

Penyuluh : Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dan keluarga mampu memahami terapi kompres
dingin pada nyeri pasien post PTCI

B. Tujuan Khsusus

Setelah diberi penyuluhan selama 30 menit, diharapkan klien atau keluarga dapat memahami terapi
kompres dingin untuk mengatasi nyeri pada pasien Post PTCI:
1. Klien dan keluarga mampu menyebutkan pengertian terapi kompres dingin.
2. Klien dan keluarga mampu menyebutkan tujuan terapi kompres dingin
3. Klien dan keluarga mampu menyebutkan manfaat terapi kompres dingin untuk meredakan
nyeri.
4. Klien dan keluarga mampu menyebutkan cara melakukan terapi kompres dingin dengan benar
5. Klien dan keluarga mampu menyebutkan hal-hal yang harus diperhatikan saat memberikan
terapi kompres dingin

4
C. Kegiatan Pembelajaran

1. Materi : Terlampir
2. Metode : Diskusi dan tanya jawab
3. Media/ alat peraga : Leaflet

D. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Edukator Respon pasien/ keluarga Waktu
1. Prainteraksi
1. Mengecek Catatan
Keperawatan 08.00 – 08.05
2. Melakukan eksplorasi diri dan -
mengingat konsep teori
penyuluhan yang dilakukan
3. Mencuci Tangan
2. Pembukaan (fase orientasi) Mengatakan bahwa sudah
1.Mengucapkan salam terapeutik mengerti atau mengajukan
2.Menjelaskan peran perawat pertanyaan mengenai waktu
dan pasien selama penyuluhan ataupun proses penyuluhan.
3.Menjelaskan tujuan 08.05 – 08.10
penyuluhan
4.Melakukan kontrak waktu
5.Memberikan kesempatan
bertanya tentang penyuluhan
yang akan dilakukan

3. Pelaksanaan (fase kerja) Klien active dengan


1.Media (leaflet) mengajukan beberapa
2.Mempersilahkan klien dan pertanyaan mengenai
keluarga untuk duduk penjelasan perawat. 08.10 – 08.25
3.Melakukan diskusi tanya
jawab mengenai materi yang ada

5
dalam leaflet.

4. Penutup Klien mampu menjawab


1. Melakukan evaluasi mengenai beberapa pertanyaan
pemahaman materi perawat sesuai dengan
menggunakan metode Tanya ketentuan evaluasi. 8.25 – 08.30
jawab

E. Referensi

Arovah, N.l. 2007; Fisioterapi dan Terapi Latihan pada Osteoarthritis; MEDIKOR ,
Vol 3 No 1ll,al24

Kristiyan, A., Purnomo, H. D., & Ropyanto, C. B. (2019). Pengaruh Kompres


Dingin Dalam Penurunan Nyeri Pasien Post Percutaneous Coronary Intervention (Pci): Literature
Review. Holistic Nursing And Health Science, 2(1), 16-21.

Lubis, C. A. (2019). Efektivitas Kompres Dingin terhadap Intensitas Nyeri pada


Pasien Fraktur di RSUP H. Adam Malik Medan.

Manurung.2011. Pengaruh kompres dingin dan dingin terhadap penurunan nyeri


pada ibu bersalin primipara kala 1 fase aktif , Mujokerto.

Nurchairiah, A., Hasneli, Y., & Indriati, G. (2014). Efektifitas Kompres Dingin


terhadap Intensitasnyeri pada Pasien Fraktur Tertutup di Ruang Dahlia RSUD Arifin
Achmad (Doctoral dissertation, Riau University).

Simkin Penny, dkk, 2007, Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan & Bayi, Jakarta
:Arcan

TARIGAN, R. N. (2020). PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP


PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU PRIMIGRAVIDA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2017.

6
Lampiran
Materi Pendidikan Kesehatan

A. Pengertian Kompres Dingin


Menurut Manurung (2011) Terapi kompres dingin merupakan salah satu metode non
farmakologis untuk mengatasi nyeri. Terapi ini perlu diberikan bagi semua ibu melahirkan
sebagai salah satu intervensi terapi nyeri di pelayanan kesehatan yakni rumah sakit,
puskesmas maupun klinik bersalin.

Kompres dingin merupakan tindakan yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri dan
peradangan. Terapi dingin memberikan efek menurunkan aliran darah ke daerah tubuh yang
mengalami cedera, mengurangi nyeri lokal, mengurangi kebutuhan oksigen pada jaringan,
meningkatkan koagulasi darah pada tempat cedera, dan menghilangkan nyeri. Kompres
dingin dapat dilakukan di dekat lokasi nyeri atau di sisi tubuh yang berlawanan tetapi
berhubungan. (Simkin, 2007)

B. Tujuan Kompres Dingin


Ada beberapa tujuan dilakukan kompres dingin, antara lain :

1. Menurunkan suhu tubuh


2. Mencegah peradangan meluas
3. Mengurangi pendarahan setempat
4. Mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
C. Manfaat Kompres Dingin
Menurut Arovah (2010) manfaat kompres dingin antara lain:

1. Mengurangi suhu daerah yang sakit, membatasi aliran darah dan mencegah cairan
masuk ke jaringan di sekitar luka. Hal ini akan mengurangi nyeri dan pembengkakan
2. Mengurangi sensitivitas dari akhiran saraf yang berakibat terjadinya peningkatan
ambang batas rasa nyeri
3. Mengurangi kerusakan jaringan dengan jalan mengurangi metabolisme lokal sehingga
kebutuhan oksigen jaringan menurun

7
4. Mengurangi tingkat metabolisme sel sehingga limbah metabolisme menjadi berkurang.
Penurunan limbah metabolisme pada akhirnya dapat menurunkan spasme otot

D. Cara melakukan kompres dingin

Alat dan bahan:

1. Es batu (cold pack)


2. Handuk

Langkah-langkah:

1. Gunakan kantong berisi es batu (cold pack) atau air es, bisa juga berupa handuk
yang dicelupkan ke dalam air dingin.
2. Kompres dingin dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi tubuh yang berlawanan
tetapi berhubungan dengan lokasi nyeri, atau dilokasi yang terletak antara otak
dan lokasi nyeri.
3. Pemberian kompres dingin dapat dilakukan dalam waktu, < 5 menit, 5-10 menit
dan 20-30 menit atau 2 jam sekalli tergantung pada tingkat nyeri

E. Hal-hal yang harus diperhatikan saat memberikan kompres dingin

1. Jangan gunakan es batu langsung pada luka, gunakan kompres es, atau tempatkan
beberapa es batu dalam kantong plastik, atau bungkus es dengan handuk dan
tempelkan pada daerah cedera.
2. Jika tejadi rasa kebal hentikan pengkompresan.
3. Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah jambu masih bisa
dilakukan pengkompresan, tapi kalau kulit pasien berwarna merah gelap metode ini
tidak dapat dilakukan.
4. Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien yang mempunyai alergi dingin.
5. Melakukan kompres dingin harus hati-hati karena dapat menyebabkan jaringan kulit
mengalami nekrosis (kematian sel). Untuk itu dianjurkan melakukan kompres dingin
tidak lebih dari 30 menit

8
9

Anda mungkin juga menyukai