Anda di halaman 1dari 3

‫سنتأثر فقط لننهض‬

“Kita akan jatuh tapi untuk bangkit kembali”

Berdirinya saya disini untuk saling mengingatkan khususnya pada


diri saya sendiri tentang pentingnya menuntut ilmu lebih lebih ilmu agama
karna ilmu agama tidak cukup dengan mengandalkan kecerdasan semata
tanpa melupakan yang namanya qolbu atau hati dari ungkapan imam
ghozali di kitab ihya’ juz 3 bahwa hati sebagai medan pertempuran sengit
antara hawa nafsu juga akal manusia. Sebab itu, jika hati tersebut di
kuasai oleh akal niscaya mudah ilmu akan masuk pada diri seseorang tapi
sebaliknya jika hati tersebut di kuasai oleh hawa nafsu maka yang terjadi
kegelapan dan kebodohan akan merajalela dalam diri kalian.

Selain hati sebagai medan pertempuran sengit antara hawa nafsu


dan akal. Dia juga sebagai tempat ilmu bersemayam jika ilmu kebaikan
masuk niscaya putih hati seseorang dan sebaliknya jika kebodohan dan
kemarahan maka kegelapan yang akan terjadi di dalam hati. Oleh sebab
itu, menimbang pentingnya posisi hati dalam mencari ilmu karena ia
sebagai wadah dari ilmu tersebut maka seyogyanya kita tolabul ilmu
faham tentang hal ini karena kalau wadah ilmu kita atau hati itu gelap dan
rusak niscaya seberapa besar dan banyak ilmu yang kita gapai maka
akan menjadi percuma akan hilang dengan sendirinya tanpan menuaikan
bekas manfaat bagi diri sendiri apalagi orang lain.

Banyak factor pemicu rusaknya hati seseorang yang digambarkan


oleh sabda nabi yang menganjurkan pula yang namanya saling
kekeluargaan atau bersaudara satu sama lain dalam kitan al arbain an
nawawi disebutkan:

،‫ و ُكونوا عبا َد هللا إخوانا‬،‫بعض‬


ٍ ُ ‫ وال يَ ِب ْع بَ ْع‬،‫ وال ت َ َدابَ ُروا‬،‫ضوا‬
ِ‫ضكم على بَيْع‬ ُ ‫شوا وال تَبَا َغ‬ُ ‫ وال تَنَا َج‬،‫ال ت َ َحا َسدُوا‬
ِ ‫ ِب َح ْس‬-‫ويشير إلى صدره ثالث مرات‬- ‫ التقوى ههنا‬،‫ظ ِل ُمهُ وال َي ْخذُلُهُ وال َيكذبه وال َي ْح ِق ُره‬
‫ب‬ ْ ‫المسلم ال َي‬
ِ ‫المسل ُم أ ُخو‬
ُ ‫ َد ُمهُ و َمالُه ُ و ِع ْر‬:‫المسلم حرا ٌم‬
ُ ‫ضه‬ ِ ‫المسلم على‬
ِ ‫ ُك ُّل‬،‫المسلم‬
َ ‫ئ من ال َّش ِ ّر أن يَ ْح ِق َر أخَاه‬
ٍ ‫امر‬
ِ

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa


sallam bersabda : Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah
dan saling memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang
telah dijual kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang
bersaudara. . Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, (dia)
tidak menzaliminya dan mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak
menghinanya. Taqwa itu disini (seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali-).
Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang
muslim . Setiap muslim atas muslim yang lain; haram darahnya, hartanya dan
kehormatannya “ (Riwayat Muslim)

Bisa diambil kesimpulan dari hadits nabi diatas bahwa seseorang harus
bisa menjaga yang namanya hati dari mulai sifat iri dengki, hasud, marah dan
memutus hubungan serta melukai dan menyakiti hati saudaranya karena kita
sesama muslim adalah keluarga bahwa sama nabi diharamkan baginya barang,
harta apalagi nyawa saudaranya. Namun, dalam syarah al arbain disebutkan tak
semua yang muncul didalam hati yang berupa iri dengki dan su’udzon itu
sebagai tindakan kita yang mendapatkan dosa atau bisa kita hukumi jelek dan
tidak beradab dilema kita sering muncul dengan sendirinya tanpa kita sadari
seperti tanpa kita sadari. Imam al khutobi menjelaskan su’dzon dan prasangkan
jelek yang muncul bagi seseorang yang bisa dihukumi jelek dan berdosa bagi
pelakunya ialah yang membenarkan dan menyatakan suara hati tersebut seta
meneruskan dengan menetapkan keyakinan dalam hati kalau Cuma terlintas
semata tanpa ada respon dari kita karna memang hal itu sulit kita hindari dan
bersifat manusiawi. Oleh sebab itu, kita sebagai tolabul ilmi harus terus
melestarikan apa-apa yang diperintahkan dan manjauhi segala yang dilarang
oleh nabi dari sifat – sifat buruknya hati agar kita mendapatkan ilmu yang
bermanfaat bagi diri sendiri lebih-lebih bagi orang lain

Para sahabat santri yang di rahmati allah

Berbicara tentang akhlak mulai nabi tak perlu diragukan lagi sebagai mana yang
di isyarahkan sayyidah aisyah saat di tanyai oleh sayyidina abu bakar tentang
akhlak nabi yaitu khuluquhul qur’an maka perlu kita jauhi akhlak yang tercelan
sebagai santri penerus estafet ke nabian yang mana tidak ada nabi lagi setelah
rosullah saw. Dari seseorang yang mulia pasti banyak sifat yang patut ditelad
dengan kita mempelajari hadits nabi di atas sama halnya kita mempelajari
tingkah laku beliau

Mari kita jaga haidts nabi tersebut dengan kita mengamalkan apa yang
ada didalamnya dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari kita
supaya kita kelak kita diakui sebagi umat Muhammad SAW satu-satunya nabi
yang mempunyai syafa’atul udzmah yang tak dimiliki nabi yang lain serta umat
yang paling paling banyak kelak pada hari kiamat bahkan nabi isa turu di hari
akhir sebagai umat dan menjalankan syariat nabi mauhammad SAW.

Buah duren buah mengkudu

Nabi yang keren perlu ditiru

Wabillahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum warah matullahiwabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai