Bisa diambil kesimpulan dari hadits nabi diatas bahwa seseorang harus
bisa menjaga yang namanya hati dari mulai sifat iri dengki, hasud, marah dan
memutus hubungan serta melukai dan menyakiti hati saudaranya karena kita
sesama muslim adalah keluarga bahwa sama nabi diharamkan baginya barang,
harta apalagi nyawa saudaranya. Namun, dalam syarah al arbain disebutkan tak
semua yang muncul didalam hati yang berupa iri dengki dan su’udzon itu
sebagai tindakan kita yang mendapatkan dosa atau bisa kita hukumi jelek dan
tidak beradab dilema kita sering muncul dengan sendirinya tanpa kita sadari
seperti tanpa kita sadari. Imam al khutobi menjelaskan su’dzon dan prasangkan
jelek yang muncul bagi seseorang yang bisa dihukumi jelek dan berdosa bagi
pelakunya ialah yang membenarkan dan menyatakan suara hati tersebut seta
meneruskan dengan menetapkan keyakinan dalam hati kalau Cuma terlintas
semata tanpa ada respon dari kita karna memang hal itu sulit kita hindari dan
bersifat manusiawi. Oleh sebab itu, kita sebagai tolabul ilmi harus terus
melestarikan apa-apa yang diperintahkan dan manjauhi segala yang dilarang
oleh nabi dari sifat – sifat buruknya hati agar kita mendapatkan ilmu yang
bermanfaat bagi diri sendiri lebih-lebih bagi orang lain
Berbicara tentang akhlak mulai nabi tak perlu diragukan lagi sebagai mana yang
di isyarahkan sayyidah aisyah saat di tanyai oleh sayyidina abu bakar tentang
akhlak nabi yaitu khuluquhul qur’an maka perlu kita jauhi akhlak yang tercelan
sebagai santri penerus estafet ke nabian yang mana tidak ada nabi lagi setelah
rosullah saw. Dari seseorang yang mulia pasti banyak sifat yang patut ditelad
dengan kita mempelajari hadits nabi di atas sama halnya kita mempelajari
tingkah laku beliau
Mari kita jaga haidts nabi tersebut dengan kita mengamalkan apa yang
ada didalamnya dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari kita
supaya kita kelak kita diakui sebagi umat Muhammad SAW satu-satunya nabi
yang mempunyai syafa’atul udzmah yang tak dimiliki nabi yang lain serta umat
yang paling paling banyak kelak pada hari kiamat bahkan nabi isa turu di hari
akhir sebagai umat dan menjalankan syariat nabi mauhammad SAW.