7 صلى عليه هللا مادام الحجا< *** يخوض من بحر المعاني لججا
1. segala puji bagi allah dzat yang sunggu telah menampak kan berbagai bentuk pemikiran
kepada orang-orang yang memiliki akal
2. dan dzat yang telah menghilangkan (menyingkap) setiap tabir penutup yakni kabut
kebodohan dari langit pikiran
3. sehingga menjadi terbit (terang) matahari pengetahuan bagi mereka yang ahirnya
mereka dapat melihat setiap permasalahan rumit terurai dengan jelas
4. kami memuji kepada Allah dzat yang maha agung atas segala nikmat yakni berupa
nikmat yang berupa iman dan islam
5. dialah dzat yang telah memberi keistimewaan kkepada kita dengan manusia terbaik yang
terutus dan sebaik-baik manusia yang mendapatkan derajat tinggi
6. Yaitu nabi muhammad pemimpin dari orang-orang yang di ikuti (ditaati) ، berbangsa arab
, keturunan bani hasyim dan manusia pilihan
7. semoga allah swt selalu melimpahkan tambahan rahmat kepada beliau sepanjang akal
fikiran masih tetap bergerak menyelami permasalahan-permasalahan rumit dari makna-
makna yang luasnya bak laksana lautan
8. dan semoga allah juga melimpahkan tambahan rahmatnya kepada keluarga dan para
sahabat beliau para pemilik petunjuk , adalah mereka yang di ibaratkan bintang-bintang
dalam memberikan petunjuk
9. Dan setelah membaca basmalah dan hamdalah . sholawat serta salam . Kedudukan ilmu
mantiq bagi hati (akal) sebanding dengan kedudukan ilmu nahwu bagi lisan
10. ilmu ini menjaga fikiran dari terjadinya kesalahan yang tidak di sengaja dan membuka
penutup pemahaman yang rumit
11. Maka ambillah beberapa qoidah dari dasar-dasar ilmu mantiq , dimana qoidah tersebut
dapat mengumpulkan faidah dari cabang-cabang ilmunya
12. Aku namakan (karya ini) dengan nama sullam munawwaroq (tangga yang dihiasi)
dimana dengan karya ini dapat di gapai ilmu mantiq yang tinggi laksana langit
13. Dan hanya kepada allah aku berharap semoga kitab ini menjadi karya yang murni
karena allah semata dan tiada berkurang sedikitpun manfaatnya
14. dan semoga kitab ini bermanfaat bagi pemula yang baru mempelajari ilmu mantiq ,
hingga mendapatkan petunjuk agar sampai pada kitab-kitab yang lebih luas pembahasan
nya.
HUKUM MEMPELAJARI ILMU MANTIQ
15. Terjadinya perbedaan wacana (antara yang ahli) tentang status hukum kebolehan
memperdalam ilmu mantiq dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
16. Pertama, Ibnu Shalah (643 H), dan Imam An Nawawi (631-676 H) berpendapat haram,
dan (kelompok kedua) sebagian kelompok mengatakan ilmu ini sebaiknya diketahui.
17. Dan pendapat (ketiga) yang terkenal menyatakan bahwa memperdalam ilmu mantiq
adalah sahih (benar) bagi mereka yang memiliki kesempurnaan akal, yang mengerti seluk
beluk hadis dan al-Quran.
18. Yang menguasai betul hadits dan Al Quran. Hal ini supaya mereka yang bernalar logis
bisa memperoleh petunjuk dan ilmu mantiq sampai pada kebenenaran yang hakiki.
ديق وُ سِ ْم ٍ ْك ِنسْ َب ٍة ِب َتص ُ ْص ُّوراً ُعلِ ْم *** َودَ ر
َ ك ُم ْف َر ٍد َتُ إِ ْدرا19
َّ الوضْ ع *** ألَ َّن ُه ُم َّق َّد ٌم ِب َ
الطــب ِْع ِ َ َ َوقُ ِّد َم األوَّ ُل عِ ْند20
َ ُّتاج لِل َّتـأَم ُِّل *** َو َع ْك ُس ُه ه َُو الضَّروري
الجلي َ ْ َوال َّن َظريْ ما اح21
ِ ار ٍح َف ْـلـ َتـبْـ َت
ـهـ ْل ِ ص ُّو ٍر ِب ِه وُ صِ ْل *** ي ُْدعى ِب َق ْو ٍل َش َ َوما إِلى َت22
ِيق ِب ِه ُتـوُ صِّال *** ِبحُجَّ ٍة يُـعْ َرفُ عِ ْن َد ال ُع َقال ٍ َو َما لِ َتصْ د23
19. Ilmu itu dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a) Tashawwur (diskriptif), artinya ilmu
yang didapat dari arti kata-kata secara mandiri. b)Tashdiq (pembenaran), artinya ilmu yang
diperoleh darihasil pendiskripsian arti satu kata (mufrad).
20. Dan dalam hal ini, pengertian awal (yaitu diskripsi) menjadi obyek awalnya, sebab
karakternya memang harus mendahulukan adanya diskripsi lebih dahulu yang harus
dimunculkan.
21. Ilmu itu dapat diklasifikai lagi menjadi dua macam, yaitu: a) Ilmu nazhari, yaitu ilmu yang
didapat dari pemikiran panjang logis; b) Ilmu Dharuri, yaitu ilmu yang didapat tidak melalui
pemikiran panjang.
22. Sesuatu yang dapat dipertemukan dengan sesuatu yang terdapat pada ilmu tashawwur
itu, bisa berhasil dengan menggunakan kata syarih (jelas).
23. Jika susunan kata dalam bait itu dibuat biasa sebagaimana tidak dalam bentuk bait,
maka artinya adalah sesuatu yang bisa dipakai untuk menyampaikan sesuatu pada ilmu
tasawwur itu, disebut dengan istila Qaul Sarih. Jika demikian, beribadahlah!
24. Dilalah adalah suatu petunjuk kata yang dipakai untuk sesuatu arti, sesuai dengan
petunjuk yang melekat padanya (sesuai dengan karakter yang melekat padanya).
25. Jika dilalah (petunjuk kata) yang dipakai untuk sesuatu itu hanya sesuai dengan bagian-
bagian artinya, maka namanya adalah dilalah tadhomuniyah. Jika sesuai dengan sesuatu
yang erat hubungannya dengan arti yang terkandung di dalamnya, maka namnya dilalah
iltizamiyah.[alkhoirot.org]
PEMBAHASAN LAFADZ
ِث األَلـــْفاظ
ِ َفصْ ٌل في مبا ِح
ـوج ُد *** إِمَّا م َُر َّكبٌ َوإِمَّا ُم ْف َر ُد ُ مُسْ ـ َتـعْ َم ُل األَ ْلفاظِ َحي26
َ ُ ْث يــ
س ما تال ِ َفأ َ َّو ٌل ما دَ َّل ج ُْزؤُ هُ َعلى *** ُج ُز ِء َمعْ ناهُ ِب َع ْك27
ْث وُ جـِــداُ ْن أَعْ ني ال ُم ْف َردا *** ُكـلِّـيٌّ أَ ْو ج ُْزئِيٌّ َحي ِ َوهْ َو َعلى ِقسْ َمي28
ُّ َف ُم ْف ِه ُم ا ْشتِراكٍ ال ُكـلِّيُّ *** َكـأ َ َس ٍد َو َع ْك ُس ُه الج ُْزئِي29
َ ِ َوأَوَّ الً ل َِّلذا30
ْض إِذا َخ َرج ِ ت إِنْ فيها ا ْن َد َرجْ *** َفا ْنسِ ْب ُه أ ْو ل
ٍ ِعار
ْون ا ْن ِتقاصْ *** ِج ْنسٌ َو َفصْ ٌل َع َرضٌ َن ْو ٌع َوخاص َ َّات َخمْ َس ٌة ُد
ُ َوال ُكـلِّـي31
َوأَوَّ ٌل َثال َث ٌة ِبال َش َط ْط *** ِج ْنسٌ َقريبٌ أَ ْو َبعي ٌد أَ ْو َو َس ْط32
26. Diberlakukannya lafadz (kata) itu, pada saat lafadz tersebut saling bertemu dan
keadaan ini bisa dilihat dari adanya dua bentukya, yaitu murakkab dan mufrad.
27. Yang pertama (murakkab) adalah lafadz atau kata yang bagian-bagiannya
menunjukkan pada bagian-bagian artinya. Bukan sebaliknya.
28. Lafadz mufrad itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu lafadz Mufrad Kulli dan lafadz
mufrad juz'iy.
29. Di mana saja lafadz mufrah itu berada maka yang memberikan arti bersamaan
(kebersamaan/isytirak) dikenal dengan sebutan kulliy, seperti lafadz Asadun. Dan kebalikan
lafadz kulliy adalah juz'iy.
30. Yang pertama (yaitu mufrad kulliy) jika dihubungkan dengan hal lain yang menjadi
esensinya, maka kulliy ini dinamakan kulliy zatiy, jika dihubungkan dengan hal-hal yang di
luarnya (aridiy /aksidental sifatnya), maka dinamakan kulliy aridiy.
31. Lafadz kulliy itu ada lima tanpa kurang, yaitu kulliy jinsi (genus), kulliy fashal
(differential), kulliy aradh (common), kulliy nau' (species), dan kulliy khas (proper).
32. Kulliy yang pertama (yaitu kulliy jinsiy), ada tiga, yaitu jins dekat (qarib /sufla), jinsi jauh
(ba'id/ulya) dan jinsi tengah (wustha).[alkhoirot.org]
صان
ِ َو ِنسْ َب ُة األَ ْلفاظِ ل ِْل َمعاني *** َخمْ َس ُة أَ ْق َس ٍام بال ُن ْق33
ُك َع ْك ُس ُه ال َّترا ُدف ُ ك َت َخالُفُ *** َواال ْشتِرا ُ َت34
ٌ واطؤٌ َت َشا ُك
ظ إِمَّا َط َلبٌ أَ ْو َخ َب ُر *** َوأَ َّو ٌل َثال َث ٌة َس ُت ْذ َك ُر
ُ َواللَّ ْف35
ساوي َف ْال ِتماسٌ َو َقعا ِ أَمْ ٌر َم َع اسْ ِتعْ ال َو َع ْك ُس ُه ُدعا *** َوفي ال َّت36
34. yaitu relasi tawathu', relasi tasyakuk, relasi takhaluf, relasi taraduf dan relasi isytirok.
35. Adapun bentuk lafadz murakkab (yang tersusun) itu ada dua, yaitu lafadz thalab dan
lafadz khobar. Sedang lafadz pertama (yaitu thalab) bentuknya ada tiga,
36. Yaitu, a) amar, beserta adanya perintah dari orang yang kedudukannya lebih tinggi, b)
sebalikntya, yaitu doa, dari orang yang kedudukannya di bawah, c) iltimas, dari orang yang
kedudukannya sama.[alkhoirot.org]
يان ال ُك ِّل وال ُكـلِّـيَّـ ِة َوالج ُْز ِء َوالج ُْزئــِ َّي ِة
ِ َفصْ ٌل في َب
ِ ُْس ذا وُ ق
وع َ ُوع َك ُك ِّل
َ ذاك َلي ِ ال ُك ُّل ح ُْكمُنا َعلى ال َمجْ م37
ٌ ْـثما لِ ُك ِّل َفرْ ٍد ُحكِما َفإِ َّن ُه ُكـلِّـي
َّـة َق ْد ُعلِما ُ َو َحي38
ض ه َُو الج ُْز ِئي َّْة َوالج ُْز ُء َمعْ ِر َفتــُــ ُ ُه َجلِي َّْة ِ ْ َوالح ُْك ُم ل ِْل َبع39
38. Dan di manapun berada, tidap-tiap kesendirian itu, disebut dengan nama Kulliy Fardiy.
Oleh sebab itu dapat diketahui bahwa ketetapan hukum yang ada adalah kulliy.
39. Dan menetapkan hukum pada bagian-bagiannya, dikenal dengan sebutan Juz'iyyah
dan mengetahui masalah juz'iyyah itu, memang sudah jelas.[alkhoirot.org]
DEFINISI
م َُعرِّ فٌ إِلى َثال َث ٍة قُسِ ْم َح ٌّد َو َرسْ مِيٌّ َو َل ْفظِ يٌّ ُعلِ ْم40
ص ٍة َمعا َّ س َوخا ِ س َو َفصْ ٍل َو َقعا َوالرَّ سْ ُم ِبال ِج ْن ِ الح ُّد ِبال ِج ْن
َ َف41
ب َو َقعا ٍ س َبعي ٍد ال َقري ٍ الح ِّد ِب َفصْ ٍل أَ ْو َمعا ِج ْن َ ُ َوناقِص42
س أَب َْع ْد َق ِد ارْ َت َب ْط ٍ ص ٍة َف َق ْط أَ ْو َم َع ِج ْن
َّ َوناقِصُ الرَّ سْ ِم ِب َخا43
ف أَ ْش َهرا ٍ ش ِهرا تــَـبْدي ُل َل ْفظٍ ِب َردي ُ َو َما ِب َل ْفظِ يٍّ َلدَ ي ِْهم44
ُطرداً ُم ْن َعكِسا ً َوظاهِراً ال أَب َْعدا َّ ط ُك ٍّل أَنْ يُرى م ُ ْ َو َشر45
ُساويا ً َوال َت َج َّوزا ِبال َق ِريْـ َن ٍة ِبها َت َحرَّ زاِ َوال م46
ـركٍ م َِن ال َقري َن ِة َخال ِ َ َوال ِبما ي ُْد َرى ِب َمحْ ُدو ٍد َوال ُم ْشتـــ47
َوعِ ْندَ هُم ِمنْ ُجمْـ َلـ ِة ال َمرْ دو ِد أَنْ تــَ ْـد ُخ َل األَحْ كا ُم في ال ُح ُدو ِد48
َوال َيــجُو ُز في ال ُح ُدو ِد ِذ ْك ُر أَ ْو َو َجا ِئ ٌز في الرَّ سْ ِم َف ْاد ِر ما َر َو ْوا49
40. Takrif (definisi) itu ada tiga, yaitu: Ta'rif Had, Ta'rif Rosm dan Ta'rif Lafzhiy.
41. Ta'rif Had adalah ta'rif yang bisa terjadi sebab adanya lafal kulliy jinsi dan fashal sedang
takrif rosm adalah takrif yang terjadi dengan lafal kulliy jinsi dan khosh secara bersama.
42. Takrif naqish adalah takrif yang terjadi dengan fashal atau beserta jinsi ba'id, bukan jinsi
qorib.
43. Sedangkan Naqish Rosm adalah takrif yang terjadi dengan sifat khos (khusus) dan
bersama dengan jinsi ba'id, tetapi harus tetap ada keterkaitan.
44. Takrif lafdziy itu dikenal di kalangan ahli mantiq begitu juga mengganti lafdzi dengan
radif.
45. Dan yang menjadi syarat pada takrif itu, jika (di dalamnya) terlihat ada (terkandung
pengertian) yang muthorid yang mun'akis (yaitu jami' manik, jelas yang tidak lebih jauh.
46. Dan tidak sama dan tidak dibuat majaz, tanpa ada indikasi (qorinah lafal kulliiy), yang
dengan indikasi kulliy ini, sesuatu tersebut bisa terjaga.
47. Tidak dengan sesuatu yang bisa diketahui dengan dibatasi, dan tidak (pula) dengan
lafal musytarok yang sepi dari indikasi (qorinah).
48. Sejumlah ulama ahli logika menyatakan bahwa hukum-hukum itu tidak bisa masuk ke
dalam beberapa definisi atau had.
49. Juga tidak boleh memasukkan lafal aw ke dalam beberapa definisi, dan boleh
memasukkan lafal ke dalam rosm. Maka sesuatu yang diceritakan oleh para ahli logika
harus bisa diketahui.[alkhoirot.org