Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan

Dosen Pengampu : Setyoko, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

SUSI MULIANTI LUBIS (200402017)


SRI REZEKI (200402030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SAMUDRA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-
teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil,
sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak kekurangan,
maka dari itu kami menerima kritik dan saran guna menyempurnakan makalah ini.
Harapan kami makalah yang Pendidikan Pancasila dengan tema Pancasila sebagai
sistem filsafat dan etika ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan dan sebagai
bahan tambahan media belajar dalam meningkatkan pengetahuan kita tentang
pancasila filsafat serta menambah referensi yang telah ada.

Langsa, 13 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan.............................................................................3
B. Pengertian Pengelolaan Pendidikan........................................................3
C. Pengertian standar pendidikan.................................................................4
D. Pengertian Pembiayaan Pendidikan........................................................6
E. Tujuan Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan..........................................7
F. Fungsi Administrasi Pendidikan..............................................................7
G. Prinsip Dasar Pengelolaan Keuangan Sekolah........................................9
H. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan.............................................10
I. Jenis-jenis pengelolaan biaya pendidikan.............................................11
J. Manfaat Biaya Pendidikan....................................................................12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada umumnya di dunia ini terdapat berbagai macam dasar negara yang
menyokong negara itu sendiri agar tetap berdiri kokoh, teguh, serta agar tidak
terombang ambing oleh persoalan yang muncul pada masa kini. Pada hakikatnya
ideologi merupakan hasil refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan
distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat sesuatu yang bersifat
dialektis antara ideologi dengan masyarat negara. Di suatu pihak membuat
ideologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong masyarakat mendekati
bentuk yang ideal. Idologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa
maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya.
Indonesia pun tak terlepas dari hal itu, dimana Indonesia memiliki dasar negara
yang sering kita sebut Pancasila. Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada
yang merumuskannya. Pancasila memang merupakan karunia terbesar dari Allah
SWT dan ternyata merupakan lightstar bagi segenap bangsa Indonesia di masa-
masa selanjutnya, baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan,
juga sebagai alat pemersatu dalam kehidupan berbangsa, serta sebagai pandangan
hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam
masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa
Indonesia, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia.
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara
seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan
kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan
dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu
memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. Mempelajari Pancasila
lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati
diri dan harus diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan
identitas bangsa yang lebih bermatabat dan berbudaya tinggi. Melalui makalah ini

1
diharapkan dapat membantu kita dalam berpikir lebih kritis mengenai arti
Pancasila.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu Filsafat, Sistem filsafat, Filsafat pancasila,
2. Untuk mengetahui karakteristik sistem filsafat pancasila.
3. Untuk mengetahui Makna, landasan, serta prinsip-prinsip filsafat pancasila.
4. Untuk mengetahui bagaimana yang dikatakan filsafat sebagai sistem etika.
5. Untuk mengetahui hubungan antara nilai, moral dan norma.
6. Untuk mengetahui nilai dasar,nilai insrumental,nilai praktis
7. Untuk mengetahui prinsip-prinsip filsafat sebagai sistem etika
8. Untuk mengetahui sumber dan urgensi filsafat sebagai sistem etika.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah faktor penting untuk mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Kenyataannya tidak semua orang dapat memperoleh
pendidikan yang wajar karena mahalnya biaya yang harus dikeluarkan.
Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan
sesorang. Pendidikan lah yang menentukan dan menuntun masa depan dan arah
hidup seseorang. Walaupun tidak semua orang berpendapat seperti itu, namun
pendidikan tetaplah menjadi kebutuhan manusia nomor wahid. Bakat dan keahlian
seseorang akan terbentuk dan terasah melalui pendidikan. Pendidikan juga
umumnya dijadikan tolak ukur kualitas setiap orang. pendidikan ialah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya
mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan. Di dalam
UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan
tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga
negara yang demokratis juga bertanggung jawab.

B. Pengertian Pengelolaan Pendidikan


Pengelolaan pendidikan adalah bagian terintegrasi dari pembangunan
sumber daya manusia (SDM),dimulai dari mendidik anak usia dini 7-12 tahun s/d
20-30 tahun, bahkan ada pendidikan seumur hidup. serangkaian kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, memotivasi, mengendalikan, dan
mengembangkan segala upaya di dalam mengatur dan mendayagunakan sumber
manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif,
efisien, dan produktif. Dimensi pertama, dalam pengelolaan terjadi kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang pengelola (Pemimpin, kepala, komandan dsb). Dimensi
ini menunjukkan betapa pentingnya kemampuan dan keteramplan khusus yang
perlu dimiliki oleh pengelola untuk melakukan hubungan kemanusiaan dan untuk
mempengaruhi orang lain baik melalui hubungan perorangan maupun melalui

3
hubungan kelompok. Dimensi kedua, menunjukkan bahwa kegiatan yang
dilakukan bersama dan melalui orang lain itu mempunyai tujuan yang hendak
dicapai. Sedangkan dimensi ketiga, pengelolaan itu dilakukan dalam organisasi,
sehingga tujuan organisasi dicapai melalui kegiatan yang dilakukan bersam orang
lain baik perorangan maupun kelompok.
Pengelolaan Pendidikan adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dimana keempat
proses tersebut mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan
organisasi. Kegiatan dalam sistem pendidikan nasional secara umum meliputi dua
jenis yaitu pengelolaan pendidikan dan kegiatan pendidikan. Pengelolaan
pendidikan meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan dan pengembangan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengmbangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU
sisdiknas). Menurut UNESCO pendidikan itu sekarang adalah untuk
mempersiapkan manusia bagi suatu tipe masyarakat yang masih belum ada.
Konsep pendidikan mungkin saja berubah sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan pengalihan nilai-nilai kebudayaan (transfer of culture value).
Konsep pendidikan saat ini tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang harus
sesuai dengan tuntutan kebutuhan pendidikan masa lalu, sekarang dan masa
datang. Dari beberapa definisi pendidikan di atas, pada dasarnya pengertian
pendidikan yang dikemukakan memiliki kesamaan yaitu usaha sadar, terencana,
terorganisir.

C. Pengertian Standar Pendidikan


Standar Pembiayaan adalah sebagai salah satu standar nasional pendidikan
yang berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pendidikan nasional. Standar
Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang berbagai aspek
yang relevan dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional dan harus dipenuhi
oleh penyelenggara dan/atau satuan pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara

4
Kesatuan Republik Indonesia. Sekolah sebagai institusi pendidikan bisa
menjalankan fungsinya jika seluruh kegiatan di dalamnya dikelola dengan tepat.
Administrasi Sekolah perlu dikelola dengan baik supaya kinerja institusi
pendidikan bisa optimal.
Pada dasarnya, Administrasi Sekolah adalah seluruh proses pengelolaan,
mulai dari pengendalian, pengurusan dan pengaturan berbagai cara atau usaha
supaya tujuan sekolah bisa terlaksana.
Pada pelaksanaan Administrasi Sekolah, segenap sumber daya sekolah harus
diatur dan didayagunakan secara efektif dan efisien. Selain itu, karena
Administrasi Sekolah berhubungan erat dengan surat menyurat atau arsip, data
maupun informasi harus tercatat dengan tepat, akurat dan disajikan tepat waktu.
Ada 8 standar Pendidikan Nasional diantaranya:
Untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah
menerapkan standarisasi sistem pendidikan yang harus diterapkan oleh seluruh
instansi pendidikan di Indonesia. Program tersebut disebut Standar Nasional
Pendidikan yang kemudian menjadi dasar bagi pemerintah untuk melakukan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan.
Adapun Standar Nasional Pendidikan yang dimaksud, terbagi dalam 8 hal,
yaitu:
 Standar Isi. Berkaitan dengan pelaksanaan dan pengembangan
kurikulum.
 Standar Proses. Berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran.
 Standar Penilaian Pendidikan. Berkaitan dengan penilaian, analisis, dan
evaluasi hasil belajar peserta didik.
 Standar Kompetensi Lulusan. Berkaitan dengan pencapaian standar, hasil
belajar peserta didik.
 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Berkaitan dengan
kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik.
 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Berkaitan dengan
kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik.
 Standar Pengelolaan. Berkaitan dengan pengelolaan seluruh elemen di
institusi pendidikan.

5
 Standar Pembiayaan Pendidikan. Berkaitan dengan anggaran sekolah.
 Standar Sarana dan Prasarana. Berkaitan dengan infrastruktur institusi
pendidikan.

D. Pengertian Pembiayaan Pendidikan


Pembiayaan pendidikan adalah salah satu sistem yang sentral dalam
pendidikan, pembiayaan bagian daripada pendukung penyelenggara pendidikan
karena menyangkut tentang pembiayaan operasional penyelenggaraan pendidikan
dari hal terkecil sampai kepada pembiayaan operasional yang besar. proses yang
dimana pendapatan dan sumber daya tersedia digunakan untuk menyusun dan
menjalankan program kegiatan sekolah.
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
personal. Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas
meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya
manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di
atas meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk
bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi:
 Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
melekat pada gaji,
 Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
 Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya
manajemen pembiayaan pendidikan adalah serangkaian aktivitas yang mengatur
keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan,
pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan sekolah dengan pengendalian atas
fungsi-fungsi manajemen untuk mewujudkan pencapaian tujuan organisasi.

6
E. Tujuan Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan
Tujuan pendidikan pada dasarnya bermaksud mengembangkan kepribadian
dan mengembangkan kemampuan peserta didik agar menjadi warga negara yang
memiliki kualitas dengan cita- cita bangsa berdasarkan falsafah dan dasar negara
Pancasila. Tujuan administrasi pendidikan berkaitan dengan tujuan pendidikan
secara umum. Sebab administrasi pendidikan merupakan alat untuk mencapai
tujuan pendidikan secara optimal. Ada empat tujuan administrasi menurut
Sergiovanni dan Carver (1975), yaitu efektifitas produksi, efisiensi, kemampuan
menyesuaikan diri ( adaptiveness ), dan kepuasan kerja. Keempat tujuan tersebut
dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan suatu
penyelenggaraan sekolah. Adapun tujuan nya terdapat dalam beberaoa poin
diantaranya:
 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah.
 Menjamin agar dana yang tersedia dipergunakan untuk harian sekolah
dan menggunakan kelebihan dana untuk diinvestasikan kembali.
 Meningkatkan akuntanbilitas dan transparasi keuangan sekolah
 Memelihara barang- barang (aset) sekolah.
 Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
 Menjaga agar peraturan-peraturan serta praktik penerimaan, pencatatan,
dan pengeluaran uang yang diketahui dan dilaksanakan.

F. Fungsi Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan mempunyai fungsi yang integral dalam proses
pendidikan, terutama dalam pengelolaan pelaksanaan proses belajar- megajar di
sekolah. Fungsi- fungsi pengelolaan proses belajar- mengajar ini adalah sebagai
berikut :
 Fungsi perencanaan, mencakup berbagai kegiatan seperti menentukan
kebutuhan, yang diikuti oleh penentuan strategi pencapaian tujuan dan
penentuan program guna melaksnakan strategi pencapaian tersebut. Dalam
bidang pengelolaan ada berbagai langkah atau kegiatan dalam rangka
menyusun suatu rencana, antara lain :

7
a) Menjangkau ke depan untuk memperkirakan keadaan dan kebutuhan di
kemudian hari.
b) Menentukan tujuan yang hendak dicapai.
c) Menentukan kebijaksanaan yang ditempuh sehubungan dengan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
d) Menyusun program, yang mencakup pendekatan yang ditempuh, jenis
dan urutan kegiatan.
e) Menentukan biaya, merupakan pikiran jumlah biaya yang diperlukan.
f) Menentukan jadwal dan prosedur kerja yang ditempuh.

 Fungsi organisasi, meliputi personel, sarana dan prasarana, distribusi


pengelolaan personel, distribusi tugas dan tanggung jawab, yang terwujud
sebagai suatu badan pengelolaan yang integral. Fungsi tersebut antara lain :
a) Mengidentifikasi serta menggolongkan jenis- jenis tugas dan tanggung
jawab.
b) Menentukan dan mendistribusikan tugas serta tanggung jawab dan
kewenangan.
c) Merumuskan aturan- aturan dan hubungan kerja.

1. Fungsi koordinasi, merupakan stabilisator antar berbagai tugas tanggung


jawab dan wewenang untuk menjamin tercapainya relevansi dan
efektivitas program kerja yang dilaksanakan.
2. Fungsi motivasi, terutama meningkatkan efisiensi proses dan efektifitas
hasil kerja. Fungsi tersebut timbul antara lain karena adanya penentuan
dan distribusi tugas, tanggung jawab dan kewenangan yang sesungguhnya
bermuara pada relevansi efektivitas dan efisiensi hasil kerja yang di capai.
3. Fungsi pengawasan, meliputi pengamatan proses pengelolaan secara
menyeluruh, sehingga tercapai hasil sesuai dengan program kerja. Fungsi
tersebut mencakup antara lain :
a) Mencegah terjadinya penyimpangan- penyimpangan dari program kerja
yang telah ditetapkan, dan meluruskan kembali penyimpangan-
penyimpangan tersebut.

8
b) Membimbing dalam rangka peningkatan kemampuan kerja.
c) Memperoleh umpan balik tentang hasil pelaksanaan program kerja.
d) Pelaksanaan pengawasan dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung.
e) Pelaksanaan pengawasan seharusnya efisien untuk menjamin
tercapainya relevansi dan efektivitas program.
f) Fungsi penilaian yang bertujuan untuk mengukur sampai berapa jauh
tujuan telah tercapai sebagai umpan balik bagi perbaikan- perbaikan
bagi program kegiatan selanjutnya.

G. Prinsip Dasar Pengelolaan Keuangan Sekolah


Dalam pengelolaan dana pendidikan, ada beberapa prinsip yang harus
diperhatiakan (PP. No 48 Tahun 2008 pasal 59 dan Undang- undang No 20 Tahun
2003 pasal 48) antara lain :
a) Prinsip keadilan, prinsip ini dilakukan dengan memberikan akses pelayanan
pendidikan yang seluas- luasnya dan merata kepada peserta didik, tanpa
membedakan latar belakang suku, ras, agama, jenis kelamin, dan
kemampuan atau status sosial ekonomi.
b) Prinsip efisiensi, prinsip ekonomi dilakukan dengan mengoptimalkan akses,
mutu, relevansi, dan daya saing pelayanan pendidikan.
c) Prinsip transparasi, prinsip ini dilakukan dengan memenuhi asas kepatutan
dan tata kelola yang baik oleh pemerintah, pemerintah daerah,
penyelenggaraan pendidikan yang didirikan masyarakat, dan satuan
pendidikan sehingga sebagai berikut :
1. Dapat diaudit atas dasar standar audit yang berlaku, dan menghasilakan
opini audit yang wajar tanpa perkecualian.
2. Dapat dipertanggungjawabkan secara transparan kepada pemangku
kepentingan pendidikan.
d) Prinsip akuntabilitas publik, prinsip ini dilakukan dengan
pertanggungjawaban atas kegiatan yang dijalankan oleh penyelenggara atau
satuan pendidikan kepada pemangku kepentingan pendidikan, orang tua,

9
dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi syarat terbangunnya
akuntabilitas yaitu,
 Adanya transparasi para penyelenggara sekolah dengan menerima
masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam mengelola
sekolah.
 Adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam
melaksanakan tugas, fugsi, dan wewenagnya.
 Adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam
menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah,
biaya yang murah dan pelayanan yang cepat.
e) Prinsip efektivitas, prinsip ini seringkali diartikan sebagai pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Garner (2004) mendefinisikan lebih dalam
lagi, karena sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai
tetapi sampai pada kulitataif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi
lembaga. Effectiveness “ characterized by qualitative outcomes”.
Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen
keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang
dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam
rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif
outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

H. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan


Bidang yang secara umum menjadi ruang lingkup administrasi berlaku juga
di dalam administrasi pendidikan. Ruang linkup tersebut meliputi dua bidang
kegiatan, yaitu:
 Manajemen administratif, yang bertujuan mengarahkan agar semua orang
dalam organisasi/ kelompok kerjasama mengerjakan hal- hal yang tepat
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
 Manajemen operatif, yang bertujuan mengarahkan dan membina agar
dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban tugas masing- masing,
setiap orang melaksanakannya dengan tepat dan benar.

10
Secara umum, ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi:
1. Administrasi kurikulum, meliputi pembukuan / pendataan : jumlah mata
pelajaran/ mata kuliah yang diajarkan, waktu jam yang tersedia, jumlah
guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan, buku-
buku yang dibutuhkan, program semester, evaluasi, program tahunan dan
kalender pendidikan.
2. Administrasi ketenagaan pendidikan ( kepegawaian ), meliputi:
pembukuan/ pendataan, kumpulan- kumpulan surat ( lamaran, mutasi,
keputusan, penerimaan pegawai, berkas- berkas pendidikan, daftar umum
kepegawaian, dan sebagainya.
3. Administrasi kesiswaan, meliputi brosur, pendataan siswa, dan formulir
pendaftaran siswa baru.
4. Administrasi sarana dan prasarana pendidikan, meliputi buku perencanaan.
5. Administrasi keuangan/ pembiayaan pendidikan, meliputi keuangan
pendaftaran siswa baru, uang gedung/ sumbangan pengembangan
pendidikan, uang seragam, uang peralatan sekolah, uang SPP, dll.
6. Administrasi unit- unit penunjang pendidikan, meliputi pembukuan :
kegiatan BP, perpustakaan, UKS, pramuka, olahraga, kesenian, dan
sebagainya.
7. Administrasi tata lingkungan dan keamanan sekolah, meliputi
pembukuan : perencanaan tata ruang dan pertamanan sekolah, jadwal
kebersihan, tata tertib sekolah, jadwal penjaga sekolah, dan sebagainya.

I. Jenis-jenis pengelolaan biaya pendidikan


Biaya langsung (direct cost) yaitu segala pengeluaran yang secara langsung
mempengaruhi atau menunjang penyelenggraan pendidikan 2.Biaya tidak
langsung (indirect cost) yitu segala yang secara tidak langsung menunjang
penyelenggaraan pendidikan tetapi memungkin terjadinya proses pendidikan.
(dedi Supriyadi, 2003, hal. 4)

11
1. BIAYA LANGSUNG
 biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran
dan Inisiasi siswa seperti pembelian alat-alat pembelajaran,
penyediaan sarana pembelajaran, biaya transportasi, gaji guru, baik
yang dikeluarkan pemerintah, orang tua maupun siswa sendiri
2. BIAYA TIDAK LANGSUNG
 keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk biaya
kesempatan yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh
siswa selama belajar, contohnya, uang jajan siswa, pembelian
peralatan sekolah (pulpen, tas, buku tulis,dan lain-lain).

J. Manfaat Biaya Pendidikan


Analisis biaya manfaat merupakan metodologi yang banyak digunakan
dalam melakukan analisis investasi pendidikan. Metode ini dapat membantu para
pengambil keputusan dalam menentukan pilihan diantara alternatifalokasi sumber-
sumber pendidikan yang terbatas tetapi memberikan keuntungan yang tinggi.
Dalam konsep dasar pembiayaan pendidikan ada dua hal penting yang perlu
dikaji atau dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan (total cost dan
biaya satuan per siswa (unit cost).
Biaya satuan ditingkat sekolah merupakan Aggregate biaya pendidikan
tingkat sekolah baik yang bersumber dari pemerintah, orang tua,dan masyarakat
yang dikerluarkan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam satu tahun
pelajaran. Biaya satuan per-murid merupakan ukuran yang menggambarkan
seberapa besar uang yang dialokasikan sekolah secara efektifuntuk kepentingan
murid dalam menempuh pendidikan. Oleh karena biaya satuan ini diperoleh
denganmemperhitungkan jumlah murid pada masing-masing sekolah, maka
ukuran biaya satuan dianggap standar dandapat dibandingkan antara sekolah yang
satu dengan yang lainnya. Analisis mengenai biaya satuan dalam kaitannyadengan
faktor-faktor lain yang mempengaruhinya dapat dilakukan dengan menggunakan
sekolah sebagai unitanalisis. Dengan menganalisis biaya satuan, memungkinkan
kita untuk mengetahui efisiensi dalam penggunaansumber-sumber di sekolah,
keuntungan dari investasi pendidikan, dan pemerataan pengeluaran masyarakat,

12
pemerintah untuk pendidikan. Disamping itu, juga dapat menjadi penilaian
bagaimana alternatif kebijakan dalamupaya perbaikan atau peningkatan sistem
 Memeperjelas pemihakan terhadap masyarakat miskin
 Penguat dan desentralisasi dan otonomi pendidikan
 Insentif dan disinsenstif bagi peningkatan akses mutu dan tata kelola.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari materi yang telah kami buat Dari apa yang telah
dijelaskan, Pembiayaan pendidikan adalah salah satu sistem yang sentral
dalam pendidikan, pembiayaan bagian daripada pendukung penyelenggara
pendidikan karena menyangkut tentang pembiayaan operasional penyelenggaraan
pendidikan dari hal terkecil sampai kepada pembiayaan operasional yang besar.
proses yang dimana pendapatan dan sumber daya tersedia digunakan untuk
menyusun dan menjalankan program kegiatan sekolah.
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan
biaya personal. Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas
meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya
manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di
atas meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk
bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
Tujuan pendidikan pada dasarnya bermaksud mengembangkan
kepribadian dan mengembangkan kemampuan peserta didik agar menjadi warga
negara yang memiliki kualitas dengan cita- cita bangsa berdasarkan falsafah dan
dasar negara Pancasila. Tujuan administrasi pendidikan berkaitan dengan tujuan
pendidikan secara umum. Sebab administrasi pendidikan merupakan alat untuk
mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Ada empat tujuan administrasi
menurut Sergiovanni dan Carver (1975), yaitu efektifitas produksi, efisiensi,
kemampuan menyesuaikan diri ( adaptiveness ), dan kepuasan kerja. Keempat
tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan
suatu penyelenggaraan sekolah.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anis, M. (2013). Manajemen Pembiayaan Pendidikan Di SDIT Assalamah


Ungaran. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Cholid, N. (2004). Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Creswell, J. W. (2009). Research Design; Qualitative, Quantitative, And

Mixed Methods Approaches. Los Angeles: Sage Publication.

Creswell, J. W. (2010). Research Methods In Education. Los Angeles: Sage


Publication.

Cut, Z. H., Susilawaty., & Khairuddin. (2012). Manajemen Berbasis Sekolah


Dalam Pengelolaan Pembiayaan Sekolah di SD Negeri 4 Kota Banda Aceh.
Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 1 Nomor 2, PP 35-48.

Depdiknas. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Nur, K. D. J. (2010). Pengelolaan Program Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) Di Sekolah Negeri 1 (Patuk) Kabupaten Gunung Kidul. Skripsi.


Universitas Negeri Yogyakarta.

Dzulfikar, M. A. (2015). Analisis Pengelolaan Keuangan Sekolah Di SMA Negeri


SeKabupaten Kendal. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Farida, S. (2009). Manajemen Keuangan Sekolah Di SMA Muhammadiyah 1


Simo Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Fattah. (2000). Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Harjanto. (2008). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Harsono. (2007). Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan. Jogyakarta: Pustaka Book


Publisher.

Haryati, S. (2012).Pengembangan Model Manajemen Pembiayaan Sekolah


Menengah Pertama (SMP) Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

(RSBI) di Kota Magelang.Journal of Economic Education

15

Anda mungkin juga menyukai