Anda di halaman 1dari 16

ISSN: 2087 - 8850

MODEL KOMUNIKASI UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNG MERAPI


MELALUI APLIKASI PLEWENGAN

Galih Kartika Barata, Puji Lestari, dan Retno Hendariningrum

Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Jalan Babarsari No.2 Yogyakarta Tlp : (0274) 485268
E-mail: galihkartika7@gmail.com dan pujilestariupn@gmail.com

Abstrak

Gunung Merapi adalah gunung berapi yang paling aktif di antara 129 gunung berapi di
Indonesia. Ada komunikasi dalam penanggulangan bencana untuk mengurangi risiko
bencana. Ini disebut Aplikasi Plewangan yang dikembangkan oleh Badan Penyelidikan
dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Aplikasi Plewangan akan
di realeased 2015 sehingga dibutuhkan dukungan dari pemangku kepentingan utama
seperti Kepolisian Sleman, BPBD DIY. Rumah Sakit Dr. Sardjito, Petugas Pelindung,
Departemen Kesehatan yang mampu mengoperasikan aplikasinya. Selain itu, Primary
Stakeholder seperti warga negara dan akademisi mengetahui tekniknya dan mampu
mendapatkan akses mudah ke aplikasi ini. Penelitian ini bertujuan untuk membangun
warga perusahaan yang mampu mengatasi bencana. Sasaran khusus dari penelitian ini
adalah pemberian pengetahuan, kesadaran akan kebangkitan, dan pengaruh pembuatan
kebijakan. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dan melakukan wawancara
dengan staf BPPTKG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (DIY), Petugas Polisi
Sleman, dr. Staf Rumah Sakit Sardjito, dan Petugas Departemen Kesehatan. Selain itu,
peneliti juga melakukan wawancara dengan akademisi dan warga negara. Teknik
pengumpulan data adalah studi pustaka, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari
penelitian ini adalah Kesiapan Aplikasi Plewangan Plewangan tidak bisa digunakan
secara optimal melalui smartphone android, target penontonnya adalah masyarakat
Yogyakarta, kesiapan lembaga pendukung seperti BBPTKG sudah siap, media digunakan
untuk berbagi informasi dalam bentuk media massa, tradisional, media sosial, dan
menemukan model komunikasi untuk Aplikasi Plewangan yang melibatkan Pemangku
Kepentingan Utama, Pemangku Kepentingan Premiere, Pemangku Kepentingan
Sekunder yang dapat diketahui, tertarik, akhirnya dapat mengakses sehingga fungsi
penerapan Aplikasi Plewangan bisa tepat. target dan optimal.

Kata kunci: komunikasi bencana, aplikasi smartphone, model komunikasi, Merapi

183
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

Abstract

Merapi volcano is the most active volcano among 129 volcanos in Indonesia. There is
communication in disaster management in order to decrease the risk of the disaster. It is
called Plewangan Application which developed by Badan Penyelidikan dan
Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Plewangan Application will
be realeased in 2015 therefore it needs support from key stakeholder such as Sleman
Police Force, BPBD DIY. Dr. Sardjito Hospital, Safeguard Officer, Department of Health
who are capable to operate the application. In addition, Primary Stakeholder such as the
citizen and academician know the technique and capable get easy access to this
application. This research is in order to build the firm citizen to defeat disaster. The
special target of this research is the giving of knowledge, awakening of awareness, and
influencing of policy making. The researcher uses qualitative descriptive method and has
interview with the staffs of BPPTKG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
DIY, Sleman Police Officer, dr. Sardjito Hospital staffs, and Health Department Officer. In
addition, researcher also has interview with academician and the citizen. The collecting
data technique are literature study, observation, and documentation. The result of this
research are The readiness of The Plewangan Application Plewangan not be used
optimally through android smartphone , the target of audience are Yogyakarta
community , the readiness of supporting agencies like BBPTKG is ready , the media used
to the share information in the form of mass media, traditional, social media , and found
a model of communications for Plewangan Application involving Key Stakeholder,
Premiere Stakeholder , Secondary Stakeholder that can be know, interested , finally able
to access so that function of the application of Plewangan Application can be right on
the target and optimal.

Keywords : disaster communications, smartphone application, communications model,


Merapi

Pendahuluan sektor pariwisata juga memberikan


konstribusi aktif pada perekonomian
Gunung Merapi sangat akrab masyarakat lereng Gunung Merapi dan
dengan penduduk di sekitarnya. Tanah sekitarnya. Objek wisata Gunung Merapi
yang subur karena abu vulkanik yang digemari wisatawan domestik
membuat sektor pertanian menjadi maupun manca negara adalah
produktif, seperti padi, pisang, dan yang Pendakian di puncak Merapi, Kali Adem,
terkenal di daerah sekitar Merapi ialah Kali Gendol, Kali Kuning. Serta terdapat
tanaman salak. Kesuburan tanah yang Outbond di Wonogondang, Wisata
disebabkan oleh abu vulkanik tersebut Telogo Putri, Museum Ullen Sentalu dan
juga memberikan manfaat di berbagai juga didukung banyaknya pusat oleh-
sektor. Manfaat ini dapat dilihat dari oleh serta penginapan yang menjadi
berkembangnya sektor peternakan mata pencaharian masyarakat sekitar.
seperti ternak sapi perah dan kambing. Pada tanggal 26 Oktober – 5
Tidak hanya itu, tambang pasir dan November 2010, erupsi Gunung Merapi

184
Galih Kartika Barata, Puji Lestari, dan Retno Hendariningrum, Model Komunikasi ...

tercatat telah merugikan empat Sejalan dengan pernyataan yang


kabupaten disekitarnya. Keempat dikemukakan oleh staff BPPTKG bahwa
Kabupaten itu ialah Sleman, Boyolali, manajemen komunikasi bencana harus
Magelang dan Klaten dengan jumlah selalu ada pembaharuan, karena hal
196 korban meninggal akibat luka bakar tersebut dapat menyelamatkan
terkena awan panas, 151 meninggal masyarakat dari bahaya letusan Gunung
akibat non luka bakar, dan total 410.338 Merapi. Oleh karena itu BPPTKG
orang pengungsi. Dari segi material bersama relawan Merapi menggagas
vulkanik, Gunung Merapi sebuah aplikasi smartphone bernama
memuntahkan sebesar 140 juta meter Plewangan, (Wawancara dengan Cholic,
kubik yang menyebabkan tertutupnya staff BPPTKG, 23-09-2014).
sungai-sungai yang semestinya menjadi Aplikasi Plewangan merupakan
saluran irigasi. Tidak hanya itu, matinya sarana komunikasi dua arah antara
ternak, rusaknya lahan, matinya penanggungjawab aplikasi dengan
tanaman, serta kerusakan bangunan masyarakat. Plewangan nantinya akan
juga menjadi kerugian besar selain luluh terintregasikan dengan berbagai sumber
lantaknya rumah-rumah warga sekitar seperti Google Maps, GPS, CCTV Merapi,
Gunung Merapi akibat terjangan awan Laporan BPBD Admin Kantor Polisi, PMI,
panas. Dimana rumah merupakan Rumah Sakit, LSM, Radio Komunitas,
kebutuhan pokok manusia (Any serta Radio Intenasional, yang
J;Widodo B; Ribut L; dan Hamidin, BNPB, memungkinkan masyarakat menerima
2010). informasi dan memberikan informasi
Menurut Breakwell ( Dalam terkini berkaitan dengan bencana
Rod,S.K., BotanCarl, Holen Are Risk Gunung Merapi. Aplikasi Plewangan
communication and the willingness to diluncurkan pada tahun 2015. Oleh
follow evacuation instructions in a karena itu, sebelum melakuan
natural disaster, Health, Risk & Society, peluncuran BPPTKG (Balai Penyelidikan
Vol. 14, No. 1, February 2012, 87–99, dan Pengembangan Teknologi
Routledge.2012: 4), alasan utama untuk Kebencanaan Geologi), diperlukan
mengkomunikasikan risiko sebelum, berbagai saluran informasi, metode
selama dan setelah bencana alam persebaran informasi, dan bauran
adalah untuk memulai dan melakukan distribusi informasi sehingga masyarakat
tindakan protektif langsung. Berkaitan tahu, paham, dan mampu
dengan hal tersebut, BPPTKG telah mengoprasionalkan Aplikasi Plewangan
melakukan pembaharuan dalam melalui alat komunikasi yang dimiliki
manajemen komunikasi bencana. Hal ini (smartphone). Plewangan merupakan
dilakukan mengingat pentingnya sistem informasi terintegrasi untuk
komunikasi dalam penanganan bencana memonitor Gunung Merapi, yang berisi
dalam fungsi sosialiasi dan edukasi, fitur pencegahan, tanggap darurat dan
fungsi koordinasi, fungsi manajemen, pemulihan. Dengan adanya produk yang
fungsi konseling, dan fungsi hiburan. dikemas dalam aplikasi smartphone

185
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

tersebut, diharapkan mampu mempunyai berbagai media sosial dan


mengurangi risiko dari dampak bencana jaringan kemahasiswaan mampu
Gunung Merapi (Lufityanti, Gaya, 2014, membuat aplikasi ini dapat tersebar
Aplikasi ini bisa memonitor Gunung luaskan dengan mudah (Wawancara
Berapi, http://jogja.tribunnews.com/ dengan Cholic, staff BPPTKG, 23-09-
2014/11/10/aplikasi-ini-bisa-memonitor 2014).
gunung-merapi, diakses pada 6 Komunikasi tentunya harus
September 2017). berada di garis depan untuk mengubah
Aplikasi Plewangan sudah sikap dan perilaku manusia Indonesia
sampai tahap penyempurnaan atas sebagai pemeran utama pembangunan,
komponen komponen pendukung baik sebagai subjek maupun sebagai
didalamnya maka dalam penelitian ini objek pembangunan. Dari sinilah
data diambil dari BPTKG untuk keterkaitan antara difusi inofasi dan
mengetahui sejauh mana kesiapan komunikasi pebangunan dimana telah
Aplikasi Plewangan sebelum dijelaskan Hedebro (dalam Nasution,
dipublikasikan, dan mengetahui 2004:102-103) menyebut salah satu
kesiapan kesiapan Instansi seperti BPBD peran utama adalah komunikasi dapat
DIY, BPBD Sleman, Dinas Kesehatan, membuat orang lebih condong untuk
Rumah Sakit, SAR yang berperan sebagai berpartisipasi dalam pembuatan
pemberi data pendukung. Selanjutnya keputusan di tengah kehidupan
data diambil dari daerah rawan bencana masyarakat.
yang memang menjadi fokus dari Masuknya inovasi Aplikasi
Aplikasi Plewangan, telah di bagi empat Plewangan ke tengah suatu sistem
sektor daerah rawan bencana, dalam sosial diharapakan terjadi komunikasi
penelitian ini derdata akan diambil dari antar anggota suatu masyarakat
Masyarakat Desa Umbulharjo yang ataupun antara suatu masyarakat
merupakan kawasan rawan bencana dengan masyarakat yang lain. Melalui
sektor 1 dan 2. Data data tersebut saluran-saluran komunikasi, terjadi
diaharapkan mampu mengetahui pengenalan, pemahaman, penilaian,
kebutuhan komunikasi yang perlukan yang kelak akan menghasilkan
BPPTKG untuk mengenalkan Aplikasi penerimaan ataupun penolakan
Plewangan kepada masyarakat kawan terhadap sebuah inovasi. Difusi
rawan bencana, dan mengetahui melaui informasi dan Komunikasi
cara apa Aplikasi Plewangan ini akan Pembangunan tetdapat keterkaitan
dikenalkan sehingga masyarakat mampu mengingat Aplikasi Plewengan sengaja
mengunduh dan mengoperasionakan diproduksi guna kepentingan
Aplikasi Plewangan. masayrakat di daerah Rawan Bencana
Cholic BPTKG berharap banyak Gunung Merapi merupakan salah satu
dari peran Sivitas Akademika terutama gunung teraktif di Indonesia.
mahasiswa yang dinilai sudah terbiasa
dalam pemakaian smartphone dengan

186
Galih Kartika Barata, Puji Lestari, dan Retno Hendariningrum, Model Komunikasi ...

Penelitian ini bertujuan untuk: dioperasionalkan melalui smartphone.


(1) Mengetahui kesiapan implementasi Terintegasi dengan Google Maps, GPS,
Aplikasi Plewangan yang dikembangkan CCTV Merapi, Laporan BPBD, Admin
dan target sasaran Aplikasi Plewangan Kantor Polisi, PMI, Rumah Sakit, LSM,
yang dikembangkan BPPTKG, (2) Radio Komunitas, dan Radio
Mengetahui kesiapan Instansi Intenasional, yang memungkinkan
Pendukung (Polisi, Dinas Kesehatan, masyarakat menerima informasi dan
SAR, BPBDDIY, BPBD Sleman, (3) memberikan informasi terkini berkaitan
Mengetahui saluran komunikasi yang bencana Gunung Merapi.
digunakan untuk menyebarluaskan Plewangan dikembangkan oleh
informasi Plewangan (aplikasi Aidnesia yang bekerjasama dengan
smartphone) dalam penanggulangan BPPTKG (Balai Penyelidikan dan
bencana Gunung Merapi di Kawasan Pengembangan Teknologi Kebencanaan
Rawan Bencana dan Sivitas Akademika, Geologi), BNPB Yoyakarta, Jalin Merapi,
(4) Membuat model komunikasi Universitas Negri Yogyakarta.
Plewangan (aplikasi smartphone) untuk Berikut adalah gambaran
penanggulangan bencana Gunung singkat tenntang Aplikasi Plewangan
Merapi yang cepat, tepat dan hemat dan bagaimana pesan diterima maupun
biaya. disampaikan kepada pengguna
smartphone.

Metode Penelitian

Objek Peneltian

4 Peta
4.1 Jalur evakuasi
4.2 Posisi Gambar 1. Aplikasi Plewangan dan
5 Pengaturan Penyampaian Informasi Kepada
6 Beranda aplikasi Pengguna Smartphone
7 Info tentang aplikasi (Sumber: Ilustrasi Gambar 1. Oleh
8 Daftar istilah penting peneliti)
Keterangan :
Objek penelitian dalam 9 Pertolongan
penelitian ini adalah Aplikasi Plewangan 9.1 Logistik
yang dikembangkan BPPTKG (Balai 9.2 Info medis
Penyelidikan dan Pengembangan 9.3 Pencarian orang hilang
Teknologi Kebencanaan Geologi). 9.4 Evakuasi
Plewangan adalah aplikasi atau 10 Status Gunung
pengangkat lunak yang dapat 10.1 Status tertulis

187
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

10.2 Pantauan CCTV Layanan peta atau jalur evakuasi


11 Pengguna smartphone. mampu memberikan petunjuk jalur-jalur
mana saja yang dapat dilalui guna
proses evakuasi sehingga korban jiwa
akibat bencana gunung dapat
1 Aplikasi Plewangan terminimalisir.
2 Laporan Banyak sekali istilah-istilah
2.1 Laporan foto tentang bencana yang belum diketahui
2.2 Lapotan tertertulis masyarakat luas seperti mitigasi,
3 Radio rehabilitasi, rekonstruksi, dll. Oleh
3.1 Chating karena Aplikasi Plewangan
3.2 Streaming radio menyediakanya sehingga tidak ada
4 kesalahpahaman oleh masyarakat
tentang kebencanaan. Dengan begitu,
informasi-informasi dari menu
Gambar 1 adalah Aplikasi Plewangan pertolongan yang didalamnya terdapat
yang bisa memungkinkan pengguna info orang hilang beserta tempat
melakukan komunikasi dua arah, pengunsiannya, info medis, info tentang
dimana pengguna aplikasi dapat evakuasi, info dan kebutuhan logistik
mengirim laporan atau berita berupa setiap tempat pengungsian dapat
tertulis dan foto sehingga siapapun, terkomunikasikan dengan baik.
dimanapun, dan kapanpun bisa Selain itu status gunung mulai
memberikan laporan terkini. dari normal, waspada, siaga hingga awas
Menu radio adalah integrasi adalah sebuah informasi yang
antara Aplikasi Plewangan dengan dibutuhkan bagi masyarakat, terutama
beberapa radio lokal maupun mereka yang tinggal di lereng gunung
komunitas seperti jalin Merapi, dll. Hal merapi, hal tersebut dikarenakan
ini di didasari berita yang dimuat mudah aktifitas Gunung Merapi tidak menentu.
diterima dengan bahasa lokal dan dengan begitu adanya informasi dari
mampu memberikan informasi mulai Aplikasi Plewangan yang berupa video
dari aktivitas Gunung Merapi oleh CCTV dan infografik dapat menjadi
BNPB,BPPTKG, Polisi, relawan sampai acuan bagi masyarakat disetiap status
persebaran pengungsi beserta proses Gunung Merapi.
penyelamatanya. Pengguna aplikasi
akan mendapatkan fasilitas yang Lokasi Peneltian
disambungkan melalui GPS atau Google Balai Penyelidikan dan
Maps sehingga tahu pada saat tertentu Pengembangan Teknologi Kebencanaan
saat pengguna berada disuatu tempat Geologi (BPPTKG), BPBD DIY, BPBD
otomatis alikas akan memberikan Sleman, RSUP dr. Sardjito, SAR DIY,
informasi apakah penguna berada di Sivitas Akademika, Desa Umbulhrajo
zonaz yang aman maupun tidak. Cangkring Sleman

188
Galih Kartika Barata, Puji Lestari, dan Retno Hendariningrum, Model Komunikasi ...

I. Warga Kawasan Rawan Bencana


Pengumpulan dan Pengolahan Data Desa Umbulharjo (Kepala Desa,
Data primer akan dikumpulkan Ketua RT, Ketua RW, Ketua
dari hasil wawancara serta bermitra Pemuda, Warga Umum).
dengan dengan kepala Balai J. Sivitas Akademik (Dosen,
Penyelidikan dan Pengembangan Mahasiswa, Pusat Studi Bencana).
Teknologi Kegunungapian (BPPTKG) Peneliti mengumpulkan data
guna memperoleh informasi mengenai melalui observasi di lokasi penelitian,
pembentukan model komunikasi pengumpulan dokumen-dokumen
bencana yang relevan. Diharapkan dari pendukung, serta studi pustaka melalui
SDM di dinas tersebut, pengembangan buku buku dan jurnal-jurnal yang
penyebar luasan informasi Aplikasi relevan.
Plewangan (aplikasi smartphone) untuk Data sekunder adalah data yang
penanggulangan bencana Gunung diperoleh secara tidak langsung
Merapi, tentunya didukung oleh terhadap objek penelitian. Sumber data
masyarakat Umbulhajo yang berada di ini antara lain literature yang menjadi
kawasan resiko tinggi bencana Gunung referensi dan sumber dari buku–buku
Merapi. dan jurnal yang dianggap relevan
Adapun wawancara yang dengan penelitian.
dilakukan adalah kepada: Dalam Peneltian ini data yang
A. Noer Cholik, Staf Sie Gunung terkumpul dianalisis dengan teknik
Merapi BPPTKG. deskriptif-kualitatif. Pertama - tama
B. Arman Nur Efendi, Kepala Divisi keseluruhan data disajikan dalam
Pusat Pengendali dan Operasi BPBD display data, kemudian direduksi mana
DIY. yang relevan dan mana yang tidak
C. Soenardi Sleman, Kepala Bidang dengan pokok permasalahan yang
Kesiap Siagaan BPBD diteliti untuk kemudian dibuat
D. Kudiana, Kordinator Seksi kategorisasi. Tahap berikutnya adalah
Kesehatan Rujukan dan Kesehatan membuat interpretasi dan kesimpulan
Khusus Dinas Kesehatan hasil penelitian. Dari hasil penarikan
Yogyakarta. kesimpulan akan diperoleh gambaran
E. Banu Hermawan Bagian Hukum mengenai model komunikasi bencana
dan Hubungan Masyarakat RSUP Erupsi Gunung Merapi untuk mitigasi
dr. Sardjito. bencana.
F. Hadiyanta, Kepala divisi Pembinaan
Operasional Polres Sleman. Hasil Penelitian dan Pembahasan
G. Subianto, Kepala Divisi Identifikasi Karakteristik Stakeholder
Pengendalian Operasi Polres
Sleman. Dalam penelitian ini, peneliti
H. Lejan, Koodinator Divisi Cave mengategorikan karakterisik
Rescue SAR DIY. responden/ stakeholder untuk

189
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

mempermudah menemukan Stakeholder Utama adalah warga


penyebarluasan yang dibutuhkan di Masyarakat Umbulharjo yang diwakili
setiap karakteristik responden. oleh Kepala Desa, Tokoh Agama, Tokoh
Karakteristik responden inilah yang masyarakat, dan Ketua Karang Taruna.
menggambarkan gambaran umum Hal ini didasari letak geografis Desa
tentang siapa saja yang nantinya terlibat Umbulhajo yang termasuk dalam daerah
dalam Aplikasi Plewangan. Responden rawan bencana sektor 1.
dari stakeholder yang diharapkan
menjadi calon konsumen dari Aplikasi Stakeholder Pendukung
Plewangan. BPPTKG yang merupakan (sekunder) adalah Stakeholder yang
inovator Aplikasi Plewangan telah tidak memiliki kepentingan langsung
membagi stakeholder sesuai dengan terhadap suatu kebijakan dan program,
perannya. Menurut Noer Cholik, Staf Sie namun memiliki peranan sehingga
Gunung Merapi BPPTK sebagai peran serta dari Stakeholder ini
Stakeholder Kunci, Stakeholder Utama dibutuhkan dan dapat membantu
(Premier), Stakeholder Pendukung masyarakat. Dalam penelitian ini,
(Sekunder). Stakeholder Pendukung yaitu Civitas
Akademika yang diwakili Dosen dan
Stakeholder kunci adalah yang Mahasiswa dari beberapa perguruan
memiliki kewenangan dalam tinggi di Yogyakarta, dan beberapa
pengendalian dan pengambilan media lokal yang menjadi narasumber
keputusan atas sebuah kebijakan dan setelah dipilih secara acak.
program. Dalam penelitian ini, yang
dimasukkan ke dalam stakeholder Kesiapan implementasi Aplikasi
sebagai kunci adalah lembaga Plewangan
pemerintahan yang terlibat langsung
Upaya untuk mengetahui
didalam Aplikasi Plewangan yaitu
kesiapan imlementasi Aplikasi
BPPTKG itu sendiri, BPBD DIY, BPBD
Plewangan adalah penliti melakukan
Sleman, SAR DIY, Polres Sleman, rumah
wawancara dan observasi langung.
sakit, Dinas Kesehatan (dimana lembaga
Wawancara dilakukan kepada Noer
tersebut akan memberikan data-data
Cholik yang merupakan Staf Sie Gunung
penunjang dalam muatan Aplikasi
Merapi BPPTKG. Observasi dilakukan
seperti informasi terkini tentang merapi,
dengan mengujicobakan Aplikasi
status, peta evakuasi, persediaan darah,
Plewangan di smartphone. Saat ini
bantuan logistik bencana, dan
Aplikasi Plewangan memasuki tahap
persediaan tentang alat medis).
penyempurnaan, penyempurnaan itu
Stakeholder Utama (primer) berupa:
adalah Stakeholder yang mempunyai
kepentingan dan dampak langsung dari Belum tersedianya Aplikasi Plewangan
suatu kebijakan dan program. Dalam untuk perangkat smartphone berbasis
penelitian ini yang dimasukan kedalam Internetworking Operating System

190
Galih Kartika Barata, Puji Lestari, dan Retno Hendariningrum, Model Komunikasi ...

(IOS), Sistem Operasi BlackBerry, dan pertama kali kami mempresentasikan


Windows Aplikasi Plewangan ini di Jakarta,
pertanyaan yang sering muncul tersebut
Ketersediaan Aplikasi adalah apakah tetap bisa dijalankan
Plewangan saat ini baru terjangkau Aplikasi Plewangan ini dijalankan saat
pada smartphone yang berbasis terjadi bencana yang kebanyakan terjadi
Android, maka BPPTKG perlu membuat banyak gangguan” (wawancara dengan
lebih muda bagi calon pengadopsi Noer Cholik, Staf Sie Gunung Merapi
dengan memberikan kemudahan untuk BPPTKG, 23-09-2014 ).
mengunduh Aplikasi Plewangan di Hal yang sering terjadi ketika
semua sistem operasi smartphne yaitu bencana adalah matinya listrik,
Internetworking Operating System (IOS) terganggunya jaringan seluler baik
yang merupakan Sistem Operasi utuk telepon, sms, maupun internet. Server
Produk Apple, Sistem Operasi yang menggunakan sinyal satelit mampu
BlackBerry, dan Windows yang mengatasi hal tersebut dengan jaringan
merupakan sistem operasi smartpone khusus untuk Aplikasi Plewangan seperti
produk Windowsphone. halnya system kerja GPS (Global
Positioning System).
Belum Tersedianya Server Satelit
Belum Ada Koordinasi dengan Instansi
Aplikasi Plewangan sudah hadir
Pendukung secara Menyeluruh
dengan versi BETA disebut versi
sementara, dan saat ini sudah Pengembangan Aplikasi
dijalankan menggunakan paket Plewangan dalam rangka membantu
data/internet disemua smartphone yang upaya manajemen komunikasi bencana
menggunakan proveder dengan server sudah sampai pada tahap penguji
GSM (Global System For Mobile cobaan untuk mengetahui kekurangan
Communication) dan (Code Division dari aplikasi tersebut. Terhitung dari
Multipple Acces). Pentingnya server Desember 2014 Aplikasi Plewangan
satelit didasari kecemasan saat Aplikasi mulai dioperasionalkan di lingkungan
Plewangan dibutuhkan dalam kondisi kantor BPPTKG dan sudah ada versi
darurat seperti bencana, atau ditempat BETA (suatu hasil eksperimen untuk
terpencil yang mempunyai kekurangan produk baru yang diluncurkan kepada
jaringan maupun tidak adanya jaringan. konsumen sebelum disahkan versi
Noer Cholik yang merupakan sebenarnya) untuk masyarakat luas.
Staf Sie Gunung Merapi BPPTKG
mengakui bahawa banyak pertanyaan Noer Cholik, Staf Sie Gunung
timbul yaitu apakah aplikasi ini dapat Merapi BPPTKG memberikan penjelasan
dijalankan jika provider yang dipakai bahwa :
pengguna smartphone sedang
“Masih perlu adanya koordinasi dari
mengalami masalah jaringan, “Harus
8 sektor kebencanaan antara lain
diakui banyak pertanyaan bahkan saat
Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, TNI-

191
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

Polri, Rumah Sakit, dan PMI sebagai bertanggung jawab terhadap sistem
instansi yang bertanggung jawab operasi. Adapun nama satuan tugas
untuk memberikan informasi saat disetiap instansi yaitu: (1) Kepolisian
manajemen bencana. BPBD DIY dan Sleman dengan Pengendalian Operasi,
Sleman yang merupakan penanggung (2) SAR dengan SAR Unit Komu
jawab utama atau sebagai induk Komunikasi , (3) BPBD DIY dan Sleman
pusat informasi dengan media center dengan Pusdalop (Pusat Pengendali
yang dimiliki. Hal ini memerlukan Operasi) berperan membantu memberi
adanya sosialisasi sehingga data pelaporan prabencana, saat
koordinasi saat terjadi bencana bencana terjadi, dan pasca bencana, (4)
berjalan lancar. Ditambah setelah itu RSUP dr Sardjito dengan Admin dan
Aplikasi Plewangan kita sosialisasikan pelaksana Teknologi, (5) Dinas
ke masyarakat luas.” (wawancara Kesehatan dengan Admin dan
dengan Noer Cholik, Staf Sie Gunung Emergency Call lebih berperan saat
Merapi BPPTKG, 23-09-2014 ). bencana terjadi dan pasca bencana.
Kebutuhan utama dari instansi-intansi
BPPTKG memang belum tersebut adalah SOP (Standar
mempersiapkan tim yang bertugas
Operasional) yang merupakan prosedur
memublikasikan dan menyosialisasikan merupakan suatu pedoman atau acuan
Aplikasi ini kepada masyarakat luas. untuk melaksanakan tugas
“Untuk masalah teknis Aplikasi bisa
pekerjaan sesuai denga fungsi dan alat
dikatakan sudah siap mas, yang menjadi penilaian kinerja instansi pemerintah
pekerjaan rumah kami adalah siapa berdasarkan indikator-indikator teknis,
yang menjadi tim sosialisasi ke
administratif dan prosedural sesuai tata
masyarakat dan bagaimana caranya” kerja, prosedur kerja dan sistem kerja
(wawancara dengan Noer Cholik, Staf pada unit kerja yang bersangkutan
Sie Gunung Merapi BPPTKG, 23-09-
(Tjipto Atmoko, 2010:1).
2014 ), hal tersebut diungkapkan Noer
Cholik. Dari pernyataan tersebutlah SOP dapat mengatur cara
penelitian ini segera dilakukan supaya pekerja untuk melakukan peran
penyebaran informasi Aplikasi keorganisasiannya secara terus-
Plewangan ini dapat tepat sasaran dan menerus dalam pelaksanaan tugas dan
maksimal. tanggung jawab organisasi (Gareth R.
Jones, 2001:49). Dalam kaitanya dengan
Kesiapan Instansi Pendukung (Polisi, Aplikasi Plewangan tujuan SOP adalah
Dinas Kesehatan, SAR, BPBD DIY, BPBD
menciptakan komitment mengenai apa
Sleman.) yang dikerjakan oleh satuan unit kerja
instansi yang akan terlibat sehingga
Dari peneltian yang dilakukan
menjadi sebuah kerjasama tim. Fungsi
peneliti menemukan bahwa sebenarnya
dari SOP itu sendiri nantinya adalah
setiap instansi pendukung telah
menjelaskan detail setiap kegiatan dari
memiliki divisi atau unit yang
proses yang dijalankan, menjadi

192
Galih Kartika Barata, Puji Lestari, dan Retno Hendariningrum, Model Komunikasi ...

standarisasi kegiatan, membantu dalam Pelatihan. Pelatihan terebut dimulai dari


pengambilan keputusan, memudahkan pengenalan, bagainan cara
dalam transparansi dan akuntabilitas menjalankan, dan segala kemungkinan
sebuah organisasi, dan mengarahkan yang terdapat dalam Aplikasi
suatu pekerjaan kepada konsep yang Plewangan.
jelas. Pelatihan yang telah dilakukan
didukung SOP untuk meningkatkan
Model Komunikasi Yang Digunakan komitmen dari setiap Stakeholder Kunci
Untuk Penyebaran Informasi dalam menjalankan perannya sehingga
Plewangan (Aplikasi Smartphone) kerjasama antar instansi yang terlibat
Dalam Penanggulangan Bencana langsung dalam Aplikasi Plewangan
Gunung Merapi Di Kawasan Rawan menjadi kejasama tim. Fungsinya
Bencana Dan Sivitas Akademika. menjelaskan detail setiap kegiatan dari
proses yang dijalankan, menjadi
Stakeholder Kunci standarisasi kegiatan, membantu dalam
pengambilan keputusan, memudahkan
dalam transparansi dan akuntabilitas
Stakeholder Kunci, dan mengarahkan
suatu pekerjaan kepada konsep yang
jelas.

Stakeholder Pendukung (skunder)

Gambar 2. Model Komunikasi Aplikasi


Plewangan untuk instansi instansi Gambar 3. Model Komunikasi Aplikasi
pendukung Plewangan untuk sivitas akademis
(Sumber : Ilustrasi oleh Peneliti) (Sumber: Ilustrasi oleh Peneliti)

Pada gambar 2 menejelaskan Gambar 3 menjelasakan tentang


tentang model komunikasi Aplikasi model komunikasi Aplikasi Plewangan
Plewangan untuk Stakeholder Kunci untuk sivitas akademis dimana BPPTKG
dimana BPPTKG memerlukan dalam menyebarluaskan informasi
serangkaian kegiatan guna memberi terbantu oleh kegiatan yang dilakukan
penjelasan tentang Aplikasi Plewangan oleh Stakeholder Kunci. Program yang
kepada Kepolisian Sleman, Dinas telah dijalankan sejak lama dari SAR
Kesehatan DIY, BPBD DIY dan Sleman, seperti pelatihan UKM pecinta alam se-
SAR DIY, RSUP dr. Sardjito melalui DIY merupakan media yang dapat
dimaksimalkan untuk menyebarkan

193
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

Aplikasi Plewangan dikalangan fakultas, jurusan, maupun KSM sebagai


mahasiswa yang mempunyai contoh Universitas Gadjah Mada dengan
ketertarikan tersendiri dengan media seperti Bulak Sumur Post,
fenomena alam. Balerung Post, Fisip Post, Pascal Post,
Universitas Islam Indonesia dengan
BPBD DIY dan Sleman telah Ekonomika Jurnal, Majalah Keadilan,
menjalin kerjasama bersama dengan Unisia, Universitas Pembangunan
pusat pusat studi bencana di Yogyakarta
Nasional “Veteran” dengan Sikapers,
dalam bentuk penelitian, Universitas Muhammdiyah Yogyakarta
pengembangan kebijakan, dan dengan Majalah Cahaya, dan Majalah
pemberdayaan masyarakat. Melalui
Cakrawala. Media cetak dapat
kerjasama tersebut dapat terbantu
memberikan pemberitaan secara masif
dalam penyebaran informasi Aplikasi dan menerima release sehingga
Plewangan kedalam sivitas akademis pemberitaan dapat disebarkan secara
dan memanfaatkan media media yang
menyeluruh di sivitas akademik.
lekat dengan kehidupan sehari hari
seperti radio, media, instant messaging, Keberadaan aplikasi smartphone
media cetak, specials event. berupa instant messaging tengah
hangat menjadi media favorit di sivitas
Melalui Radio kampus baik
akademik, melalui media tersebut
Radio amatir KSM, Radio Profesional seluruh mahasiswa baik tingkatan grup
Profit, dan Radio Profesional Non Profit pertemanan, grup himpunan, grup
BPPTKG dapat bekerjasama dengan
angkatan, grup jurusan, grup antar
membuat jadwal Talk Show, Addlips, himpunan di universitas dan grup antar
dan Iklan layanan masyarakat. Media himpunan universitas se-Yogyakarta.
Sosial mempunyai peranan dalam
Instant Messaging mampu
menyebarkan informasi karena media mengirimkan pesan untuk setiap orang
sosial ini lah media yang paling dipakai yang ada di dalam setiap grup tersebut.
sebagian besar mahasiswa saat ini.
Melalui media ini BPPTKG perlu
Upaya pemanfaatan soial akan lebih memberikan materi pesan broadcast
efektif menggunakan media twitter, dengan konten tentang Aplikasi
facebook, youtube, dan portal. Plewangan. Pesan tersebut dapat
Media Cetak dapat menjadi disampaikan kepada setiap admin dari
sarana penyebaran informasi Aplikasi grup dan admin akan memberi reminder
Plewangan, berdasarkan hasil penelitian dengan menyampaikan secara berkala
setiap kampus di Jogja mempunyai berupa teks maupun link download
media cetak berupa mading, buletin maka aplikasi dapat tersebar dikalangan
yang terbit setiap enam bulan sekali, sivitas akademis.
dua bulan sekali, atau sebulan sekali. Banyaknya cara kemahasiswaan
Media cetak setiap kampus tidak sedikit
mampu memberikan peluang BPPTKG
mempunyai terbitan khusus dari setiap dalam pendekatan penyebaran

194
Galih Kartika Barata, Puji Lestari, dan Retno Hendariningrum, Model Komunikasi ...

informasi untuk Aplikasi Plewangan oleh mahasiswa yang sedang


melalui pendekatan event atau dapat menempuh KKN. (2) Kepolisian dan
disebut special event yang pada BPBD DY dan Sleman dapat membantu
umumnya dapat berupa workshop, penyebaran informasi melaui program
seminar, dan event sponsorship dapat rutin yang telah dijadwalkan sejak lama,
dilakukan dengan membarengi acara seperti contoh kepolisian Sleman yang
kampus. mempunyai unit dimana setiap satu
personel bertanggung jawab untuk satu
Stakeholder Utama (Premier) desa dan mempunyai program
seminggu sekali mengatakan pertemuan
rutin dengan kepala desa. (3) BBPD DIY
dan Sleman melaui program pelatihan
dan penyuluhan tanggap bencana yang
sudah terjadwal dan dilakukan setiap
bulan juga menjadi media komunikasi
yang dapat dimanfaatkan Aplikasi
Plewangan. (4) Pendekatan acara
kemasyarakatan dapat dilakukan
BPPTKG melalui kegiatan seperti
Gambar 4. Model Komunikasi Aplikasi Pertemuan PKK, Pertemuan Pemuda,
Plewangan untuk sivitas akademis Perkumpulan Paguyuban Wisata
(Sumber : Ilustrasi oleh Peneliti) Kaliurang, Ronda dan Pertemuan Petani.
Pendekatan kearifan lokal berupa Merti
Dusun dan Labuhan Merapi. Pendekatan
Gambar 4 menjelasakan tentang
Media Radio melalui HT (Handy Talky).
model komunikasi Aplikasi Plewangan
Radio radio tersebut adalah Radio Jalin
untuk Masyarakat Kawasan Rawan
Merapi, Radio Merapi Indah, Radio
Bencana dari penelitian yang didapat
Komunitas MMC (Merapi Merbabu
melalui wawancara, observasi,
Community), Radio Merapi. Pendekatan
dokumentasi peneliti menemukan
Special Event melaui acara populer
model komunikasi Aplikasi Plewangan
dalam masyarakat dan sangat diminati
untuk kawasan rawan bencana BPPTKG
seperti Wayang, Jatilan, Pertunjukan
terbantu peran peran dari Sivitas
Dangdut, Penyuluhan, Pertemuan Rutin,
Akademis, Kepolisian, dan BPBD DIY dan
Nonton Bareng. Terakhir melalui
Sleman. (1) Melalui program KKN (Kuliah
pendekatan Acara Keagamaan yang
Kerja Nyata) yang menjadi agenda tiap
berupa Pengajian, Tahlilan, dan Yasinan.
semester disetiap Uiversitas Yogyakarta,
Dari banyaknya pendekatan dan
BPPTKG dapat memberikan materi
bantuan bantuhan dari Stakeholder
informasi untuk diberikan ke
lainya BPPTKG mudah mengetahui
masyarakat. Informasi dari BPPTKG
feedback dari masyarakat sehingga
disampaikan dalam bentuk program
tindakan tindakan berikutnya.
penyuluhan, pelatihan, dan simulasi

195
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

Simpulan pelatihan dan membuatkan SOP


dalam menjalankan Aplikasi
BPPTKG dalam menyiapkan Plewangan.
Aplikasi Plewangan sebelum dapat ● Banyaknya media yang dapat
dinikmati oleh pengadopsi/khalayak dimanfaatkan di lingkungan
umum saat telah mencapai tahap kampus memungkinkan
penyempurnaan memerlukan penyebaran infomasi Aplikasi
penyempurnaan karena belum adanya Plewangan akan bejalan dengan
layanan bagi pengguna smartphone baik dan tepat sasaran, maka
dengan basis Internetworking Operating BPPTKG (Balai Penyelidikan dan
System (IOS), Sistem Operasi BlackBerry, Pengembangan Teknologi
dan Windows, belum tersedianya Kebencanaan Geologi) perlu
layanan Server Satelit, dan belum ada mempersiapakan release,
konfirmasi resmi dari BPPTKG kepada memuatkan materi pesan
instansi-instansi yang nantinya menjadi broadcast, membuat materi siaran,
pendukung Aplikasi Plewangan yaitu materi publikasi untuk media sosial,
BPBD DIY dan Sleman, RSUP dr Sardjito, membuat materi iklan radio,
SAR, Kepolisian Sleman, dan Dinas memebuat jadawal siaran radio,
Kesehatan. membuat surat tembusan atau
kerjasama untuk setiap kampus dan
Instansi pendukung Aplikasi Plewangan
pusat studi bencana dalam kaitanya
telah menunjukan kesiapan berdasarkan
pemasangan review Aplikasi
jobdesk (job discriptions) dalam
Plewangan di portal akademik,
mengoprasionalan. Kekurangan dari
kunjungn workshop, seminar,
instansi pendukung ini belum mngetahui
pelatihan, kunjungn kelas dan acara
tugas apa, bagaimana menjalankan, dan
tertentu penunjang penyebaran
seberapa jauh tanggung jawab setiap
informasi dilingkungan sivitas
instansi terhadap Aplikasi Plewangan.
akademik.
Adapun hal-hal yang perlu
dilakukan BPPTKG dalam o BPPTKG perlu segera menyusun
meyebarluaskan Aplikasi Plewangan dan memanfaatkan media yang ada
adalah: guna penyebaran informasi di
masyarakat Kawasan Rawan
● Melakukan komunikasi dengan Bencana melalui pendekatan
instansi instansi pendukung baik pendekatan yang telah
berupa undangan ataupun secara disampaikan. Kerja sama penting
resmi membuat surat kerja sama. yang perlu dilakukan oleh BPPTKG
Didasari kekuranganya informasi adalah bekerja sama dengan media
dan tangung jawab yang akan media konvensional ternama
diemban oleh instansi pendukung seperti koran, televisi , radio baik
makan BPPTKG perlu mengadakan lokal maupun nasional, karena

196
Galih Kartika Barata, Puji Lestari, dan Retno Hendariningrum, Model Komunikasi ...

luasnya jangakuan media media Penerapannya. Jakarta: Raja


tersebut mampu membantu Dufusi GrafindoPersada.
Informasi Aplikasi Plewangan.
Rod, S.K., BotanCarl, Holen. 2012. Are
o BPPTKG perlu melakukan Risk Communication and the
pendekatan dan kerjasama dengan Willingness to Follow Evacuation
perusahaan-perusahaan provider Instructions in a Natural Disaster,
seluler untuk mendapatkan Health, Risk & Society, Vol. 14, No. 1,
kemudahan dalam penggunaan February 2012, 87–99, Routledge.
sistem jaringan. Hal tersebut
dikarenakan beragamnya jenis
provider yang digunakan setiap
orang tanpa terkecualai masyarakat
yang tinggal di daerah rawan
bencana.

Daftar Pustaka

Any J;Widodo B; Ribut L; Hamidin, 2010,


Disaster Manajemen, BNPB

Atmoko, Tjipto. 2010, Standar


Operasional Prosedur (SOP) dan
Akuntabiitas Kinerja Instansi
Pemerintah.

Gareth, R. Jones
2001. Organisational Theory, Design,
dan Change: Text and Cases, 4th
International Edition. New Jersey,
Pearson Education Inc

Lufityanti, Gaya, 2014, Aplikasi ini bias


memonitor Gunung Berapi,
http://jogja.tribunnews.com/20
14/11/10/aplikasi-ini-bisa-
memonitor-gunung-merapi,
diakses pada 6 September 2017

Nasution, Zulkarimen. 2004. Komunikasi


Pembangunan Pengenalan Teoridan

197
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

198

Anda mungkin juga menyukai