Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SEMINAR AUDIT

Kasus Terhadap Audit Atas Siklus Pengeluaran Pada CV Karya Wahana


Sentosa (CV KWaS)

KELOMPOK 7

1. AISYAH AZ ZAHRA (2018-30-348)

2. CHRISTOPOUR RARY (2018-30-225)

3. KEVIN SOPAHELUWAKAN (2018-30-201)

4. LISNA WALI (2018-30-198)

5. RIVALDI SIAUTTA (2018-30-198)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PATTIMURA

2018

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan YME atas rida dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “KASUS TERHADAP
AUDIT ATAS SIKLUS PENGELUARAN PADA CV KARYA WAHANA SENTOSA”.

Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Jefry Gasperzs,
SE.,M.SI.,AK.,CA selaku dosen pada mata kuliah Seminar Auditt, yang yang telah
membimbing kami dan memberikan tugas ini agar dapat menambah wawasan serta pengetahuan
kelompok kami terkait bidang yang ditekuni. Penulis berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang “KASUS TERHADAP AUDIT ATAS SIKLUS
PENGELUARAN PADA CV KARYA WAHANA SENTOSA ”

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam makalah yang
disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari
pembaca senantiasa ditunggu oleh penulis guna meningkatkan kualitas tulisan ke depannya.

Ambon, 16 november 2021

penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 ppengantar audit siklus pengeluaran

2.2 sekilas tentang CV Karya Wahana Sentosa…………………………………………..

2.3 deskripsi siklus pengelluarann CV Karya Wahana Sentosa………………………….

2.4 identifikasi masalah siklus pengeluaran CV Karya Wahana Sentosa…………………

2.5 identifikkasi penyebab masalah siklus pengeluaran CV Karya Wahana Sentosa……..

2.6 rekomendasi penggendalian siklus penggeluaran CV Karya Wahana Sentosa……….

BAB III PENUTUP

1.1 kesimpulan.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap perusahaan tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai, salah satu tujuan tersebut yaitu
untuk memperoleh laba. Agar tujuan tersebut dapat tercapai seorang manajer memerlukan
adanya informasi. Informasi tersebut akan digunakan untuk pertimbangan dalam pengambilan
keputusan. Pengambilan keputusan yang tepat akan membuat kegiatan perusahaan menjadi lebih
efektif dan efesien.

Salah satu siklus bisnis yang penting di dalam perusahaan yaitu siklus pengeluaran. Siklus
pengeluaran penting karena aktivitasnya berkaitan dengan pembelian persediaan yang nanti akan
digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Di dalam siklus pengeluaran terdapat empat
aktivitas dasar yang sering dilakukan. Jika terjadi kesalahan di salah satu aktivitasnya akan
memunculkan ancaman bagi perusahaan. Hal tersebut dapat terjadi karena aktivitas pada siklus
pengeluaran saling terkait. Ancaman di dalam perusahaan dapat memberikan dampak yang
kurang baik bagi perusahaan, seperti menghambat program pengembangan perusahaan, dan
mengancam kelangsungan hidup dari perusahaan. Hingga dampak terburuknya perusahaan
berpotensi mengalami kebangkrutan yang diakibatkan oleh kerugian yang cukup besar, karena
itu diperlukan identifikasi ancaman beserta pengendalian yang tepat untuk mengantisipasi
ancaman tersebut

CV Karya Wahana Sentosa (CV KWaS) sendiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur, tetapi dalam pekerjaannya dilakukan setelah adanya permintaan dari konsumen
seperti jasa maklon. Jasa maklon yaitu jasa yang dilakukan dalam rangka menyelesaikan barang,
dimana pekerjaan tersebut dilakukan oleh pihak pemberi jasa sesuai dengan pesanan atau
permintaan yang diberikan pengguna jasa .CV KWaS sebagai perusahaan manufaktur beberapa
kali mengalami permasalahan pada kegiatan pengadaan bahan baku, sehingga menimbulkan
ancaman bagi perusahaan. Adapun dalam siklus bisnis kegiatan pengadaan baku berkaitan
dengan siklus pengeluaran.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang
dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan audit siklus pengeluaran

2. Apa itu CV Karya Wahana Sentosa?


3. Bagaimana siklus pengeluaran pada itu CV Karya Wahana Sentosa?

4. Apa saja masalah siklus pengeluaran pada CV Karya Wahana Sentosa?

5. Apa penyebab masalah sisklus pengeluaran pada CV Karya Wahana Sentosa?

6. Bagaimana mengatasi masalah siklus pengeluaran pada CV Karya Wahana Sentosa?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan audit sikluus pengeluaran
2. Mengetahui sekilas tentang CV Karya Wahana Sentosa
3. Mengetahui bagaimana siklus pengeluaran pada CV Karya Wahana Sentosa
4. Mengetahui apa saja masalah siklus pengeluaran pada CV Karya Wahana Sentosa
5. Mengetahui Apa saja penyebab masalah sisklus pengeluaran pada CV Karya Wahana
Sentosa
6. Mengetahui bagaimana cara mengatasi masalah siklus pengeluaran pada CV Karya
Wahana Sentosa
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGANTAR AUDIT SIKLUS PENGELUARAN


A. Siklus Pengeluaran
Menurut Romney dan Steinbart (2012), siklus pengeluaran adalah suatu bentuk aktivitas bisnis
yang terus berulang dan terkait dengan data proses operasi yang berhubungan dengan pembelian
dan pembayaran atas barang dan jasa. Tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk
meminimalisasi total biaya atas pembelian , perawatan atas persediaan, perlengkapan, dan jasa-
jasa yang dibutuhkan dalam organisasi tersebut, Menurut Romney dan Steibart (2012), terdapat
empat aktivitas bisnis utama yang dilakukan dalam siklus pengeluaran, yaitu :
1. Ordering Materials, Supplies, and Services
Tahap pertama dalam siklus pengeluaran adalah proses pemesanan bahan baku, peralatan,
dan jasa. Menurut Wilkinson, et al. (2000), tujuan pengendalia dalam tahap ini adalah
memastikan bahwa seluruh pembelian telah diotorisasi pada waktu yang dibutuhkan
secara tepat waktu dan dihitung berdasarkan Economic Order Quantity (EOQ).
Pendekatan tradisional untuk mengendalikan persediaan bertujuan untuk menjaga stok
persediaan agar proses operasi atau produksi dapat terus berjalan tanpa adanya hambatan
bahkan bila persediaan (bahan baku) yang digunakan lebih besar dari yang telah
diekspektasi ataupun jika pemasok telat dalam melakukan pengiriman. Pendekatan
tradisional ini disebut sebagai pendekatan Economic Order Quantity (EOQ) yang
digunakan untuk menghitung berapa jumlah barang yang akan dipesan dan reorder point
yang akan menunjukkan secara spesifik kapan harus melakukan pemesanan barang.
Kebutuhan untuk melakukan pembelian bisa berasal dari bagian produksi, bagian
persediaan, ataupun departemen lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan pembelian
tersebut, maka dibuatlah Purchase Request yang diajukan oleh bagian atau departemen
yang membutuhkan pembelian untuk selanjutnya akan diotorisasi dan disetujui sesuai
dengan level otorisasi yang ada.
Setelah Purchase Request disetujui, maka proses selanjutnya yang dilakukan adalah
memilih pemasok (supplier) untuk memasok barang atau jasa yang dipesan. Terdapat
beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam memilih pemasok, yaitu harga,
kualitas material dan ketergantungan dalam melakukan pengiriman (pesanan). Ketika
satu pemasok telah dipilih, maka identitas dari pemasok tersebut harus segera dicatat di
dalam supplier master file untuk mencegah pengulangan kembali terhadap proses
pemilihan pemasok ketika akan melakukan pemesanan yang
sama. Daftar pemasok alternatif juga harus disiapkan untuk mencegah kemungkinan
pemasok utama kehabisan persediaan untuk menjaga kelancaran proses operasi
perusahaan.Setelah pemasok ditentukan, maka dibuatlah Purchase Order yang akan
dikirim ke pemasok dan copy dari Purchase Order itu juga akan dikirim ke bagian
pembelian.

2. Receiving and Storing Goods


Tahap kedua dari siklus pengeluaran adalah Penerimaan dan penyimpanan barang yang
telah dipesan. Menurut Wilkinson, et al. (2000), tujuan pengendalian pada tahapan ini
adalah memastikan seluruh barang yang diterima telah diverifikasi sehingga jumlah
barang yang diterima sesuai dengan yang dipesan dan dalam kondisi yang baik untuk
pengadaan barang serta memastikan seluruh jasa diotorisasi sebelum dilaksanakan dan
diawasi sehingga pelaksanaannya benar-benar dilakukan untuk pengadaan jasa. Bagian
gudang akan menerima barang dari pemasok beserta packing slip dan invoice. Setelah
barang diterima, bagian gudang akan melakukan pemeriksaan barang untuk
menyesuaikannya dengan Purchase Order. Setelah pemeriksaan dilakukan, bagian
gudang akan membuat Receiving Report yang memuat informasi mengenai data
penerimaan barang, seperti tanggal, pengirim, dan Purchase Order Number (untuk
melakukan pencocokan). Receiving Report tersebut selanjutnya akan dikirim ke bagian
penyimpanan persediaan di gudang dan bagian akuntansi untuk dilakukan pencatatan.
Seandainya terjadi kasus barang yang rusak dan telah diketahui oleh kedua belah pihak
(bagian gudang dan pemasok), maka akan dibuat Debit Memo oleh bagian akuntansi
untuk mencatat penyesuaian apakah barang tersebut dikembalikan atau terjadi
pengurangan harga terhadap barang yang dipesan.

3. Approving Supplier Invoices


Tahap ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui tagihan yang
dikirimkan oleh pemasok untuk selanjutnya akan diproses untuk melakukan
pembayaran. Menurut Wilkinson, et al. (2000), terdapat lima tujuan pengendalian
pada tahap ini, yaitu :
a. Seluruh tagihan pemasok diverifikasi secara tepat waktu dan disesuaikan dengan
barang ataupun jasa yang diterima.
b. Seluruh potongan pembelian yang tersedia diidentifikasi.
c. Seluruh bentuk pengembalian barang dari pembelian diotorisasi dan dicatat secara
akurat berdasarkan jumlah aktual pengembalian barang.
d. Seluruh transaksi pembelian secara kredit dan pengeluaran kas dicatat ke
dalam akun pemasok yang sesuai pada buku A/P.
e. Seluruh pencatatan akuntansi dan persediaan telah diamankan.

Kewajiban untuk melakukan pembayaran terjadi saat barang diterima. Bagian Akuntansi
Utang perusahan harus mengotorisasi pembayaran hanya pada barang dan jasa yang dipesan dan
benar-benar diterima sehingga bertanggung jawab untuk menyesuaikan tagihan pemasok dengan
Purchase Order dan Receiving Report yang sesuai.

4. Cash Disbursement
Tahap terakhir dalam siklus pengeluaran adalah proses pembayaran. Menurut Wilkinson,
et al. (2000), tujuan pengendalian pada tahap ini adalah memastikan seleuruh
pengeluaran kas dicatat secara akurat dan lengkap. Proses pembayaran sendiri dilakukan
oleh kasir yang kemudian akan dilaporkan kepada treasurer. Pemisahan fungsi antara
kasir yang bertanggung jawab melakukan otorisasi pembayaran dengan Bagian
Akuntansi Utang yang melakukan pencatatan utang merupakan sebuah bentuk
pengawasan. Pembayaran akan dilakukan ketika Bagian Akuntansi Utang mengirimkan
Disbursement Voucher kepada kasir dan pembayaran akan dilakukan dengan
menggunakan Disbursement Check.

Prosedur Audit Siklus Pengeluaran


Siklus pengeluaran merupakan salah satu siklus paling penting dalam system akuntansi suatu
perusahaan, karena dalam siklus ini akan menunjukkan seberapa besar perusahaan membeli
barang atau jasa sampai melakukan pembayaran atas barang atau jasa yang telah digunakan.
Pada siklus pengeluaran, hampir semua transaksi pembelian dan pembayaran akan berujung
kepada satu akun, yakni akun utang (account payable). Sehingga akun ini sangat penting untuk
diteliti dalam proses audit atas siklus pengeluaran. Dalam Arens et al. (2009) dijelaskan bahwa
akun utang adalah segala macam kewajiban yang belum terbayarkan atas barang dan jasa yang
diterima dari kegiatan yang secara biasa dilakukan dalam bisnis seperti kewajiban saat membeli
bahan baku, peralatan, perlengkapan, dan berbagai jenis barang dan jasa lainnya yang diterima
sebelum akhir tahun atau periode. Apabila test of control dan related substantive test of
transaction menunjukkan bahwa kontrol yang dimiliki perusahaan menunjukkan hasil yang
cukup baik, dan jika prosedur analitis juga menunjukkan hasil yang memuaskan, auditor akan
tetap melakukan test of detail balance meskipun jumlahnya akan dikurangi. Gambar 2.3 akan
menunjukkan tahapan metedologi dalam merancang test of detail balance dalam mengaudit akun
utang.

Gambar 2.3Metodologi Audit Akun Utang


 Fase 1, terdiri atas :
a. Identifikasi risiko bisnis klien yang dapat mempengaruhi akun utang. Di era yang
serba canggih saat ini, banyak perusahaan memakai teknologi untuk memudahkan
transaksi dengan pemasok maupun dengan para pelanggannya. Hal ini berpengaruh
terhadap membesarnya risiko usaha karena kemudahan akses yang dimiliki oleh
pihak lain. Oleh karena itu, auditor harus mengerti tentang peenggunaan sistem atau
teknologi yang dipakai oleh suatu perusahaan untuk mengidentifikasi apakah risiko
bisnis dan pengendalian yang dilakukan oleh manajemen akan mempengaruhi salah
saji di akun utang.
b. Menentukan tingkat materialitas dan menilai inherent risk (risiko bawaan) untuk akun
utang. Untuk akun utang, kebanyakan auditor akan menentukan tolerable
misstatement yang tinggi. Hal ini dikarenakan nilai saldo dari akun utang yang besar
dan biasanya terdiri dari banyak pemasok. Dengan alasan yang sama biasanya auditor
akan menilai bahwa risiko bawaan terhadap akun utang ini menengah atau tinggi.
Auditor biasanya berfokus pada completeness dan cutoff pada tujuan auditnya karena
besar kemungkinan terdapat adanya kurang catat dalam akun utang ini.
c. Menilai control risk untuk akuisisi dan siklus pembayaran. Setelah auditor
menyelesaikan tahap kedua, maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menilai
risiko kontrol (control risk) berdasarkan pemahaman dan pengetahuannya atas
pengendalian internal perusahaan tersebut.
 Fase 2, yakni dengan merancang dan melakukan test of control dan substantive test of
transaction. Setelah melakukan penilaian atas risiko kontrol seperti dijelaskan dalam
tahap sebelumnya, auditor akan melakukan pengujian atas keefektifan dari pengendalian
internal tersebut terkait dengan akun utang. Dalam hal ini, auditor harus benar-benar
mengerti bagaimana pengendalian tersebut akan mempengaruhi akun utang yang
dimaksud.
 Fase 3, yang terdiri atas :
a. Merancang dan melakukan prosedur analitis untuk akun utang. Prosedur
analitis adalah hal yang penting untuk dilakukan dalam setiap siklus. Dalam
kasus ini, prosedur analitis akan digunakan dalam menemukan salah saji yang
terdapat dalam akun utang. Cara yang dapat digunakan adalah dengan
membandingkan utang tahun sekarang dengan tahun sebelumnya untuk
menganalisa apakah terdapat double entry atau tidak karena akan sangat
mempengaruhi akun utang.
b. Merancang test of details balances untuk akun utang dalam rangka
memenuhi tujuan audit yang berhubungan dengan saldo. Secara umum,
tujuan utama dari proses mengaudit atas akun utang adalah untuk
menentukan apakah akun tersebut disajikan secara wajar dan diungkapkan
dengan benar.

2.2 SEKILAS TENTANG CV WAHANA SENTOSA

CV Karya Wahana Sentosa (CV KWaS) berdiri pada tanggal 3 Juli 2000. Perusahaan ini
didirikan oleh seorang pengusaha yang bernama Bapak Robertus Agung Prasetya, yang pada
saat ini menjabat sebagai direktur di dalam perusahaan CV KWaS. Bapak Robertus Agung
Prasetya adalah seorang sarjanawan dari Universitas Satya Wacana pada tahun 1993, dan
pada tahun 2003 beliau mendapat gelar MBA Bisnis Internasional dari Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta. Awal mula perusahaan CV KWaS ialah pada tahun 1998 Bapak Robertus
Agung Prasetya bekerja sebagai manajer keuangan danaccounting pada perusahaan PT. Out
of Asia, yaitu suatu perusahaan eksportir kerajinan terbesar di Yogyakarta. Setelah sekiranya
memporoleh ilmu dan pengalaman yang cukup Bapak Robertus Agung Prasetya memutuskan
untuk mendirikan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang furniture dan home
accessories bernama CV Karya Wahana Sentosa (CV KWaS).

Sepanjang berdirinya perusahaan CV KWaS Bapak Robertus Agung Prasetya beserta team
telah mencatat beberapa prestasi yang cukup membanggakan di kancah nasional maupun
internasional. Salah satu prestasi yang diperoleh perusahaan CV KWaS, yaitu pada tahun
2001CBI (Center for the Promotion of Imports from Developing Countries)
yang berasal dari Negara Belanda merekrut perusahaan CV KWaS untuk memberikan ilmu
berupa bagaimana cara suatu perusahaan memasuki pasar internasional. Dengan direkrutnya
perusahaan CV KWaS oleh CBI, Bapak Robertus Agung Prasetya beserta team
berkesempatan untuk mengikuti pameran Salone Internazionale Del Mobile di Milan. Selain
itu prestasi yang cukup membanggakan lainnya yaitu perusahaan CV KWaStelah menjadi
anggota dari Global Forest and Trade Network (WWF-Indonesia) pada tahun 2006.
2.3 DESKRIPSI SIKLUS PENGELUARAN PADA CV KARYA WAHANA SENTOSA (CV
KWaS)

1. Deskripsi Orang atau User Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran CV


KWaS

Orang yang ada di CV Karya Wahana Sentosa mempunyai pembagian tugas, wewenang,
dan tanggung jawabnya masing-masing berdasarkan struktur organisasi yang telah dibuat.
Orang yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran CV Karya
Wahana Sentosa adalah sebagai berikut:

c. Direktur
Direktur dari CV Karya Wahana Sentosa adalah Bapak Robertus Agung
Prasetya. Direktur bertugas sebagai pimpinan tertinggi di dalam perusahaan,
dan mempunyai tugas mengawasi kinerja dari setiap bagian karyawan.

d. Bagian Keuangan
Bagian keuangan dari CV Karya Wahana Sentosa adalah TatiHaryati. Bagian
keuangan mempunyai tugas, wewenang, tanggung jawab untuk mengolah
seluruh keuangan yang berkaitan dengan perusahaan.

e. Bagian PPIC atau Produksi


Bagian PPIC atau produksi dari CV Karya Wahana Sentosaadalah Ahwat
Munardi. Bagian PPIC mempunyai tugas, wewenang, tanggung jawab yang
berkaitan dengan proses produksi atau pengadaan barang jadi.

f. Bagian Pembelian
Bagian pembelian dari CV Karya Wahana Sentosa adalah Novia Ertika.
Bagian pembelian mempunyai tugas, wewenang, tanggung jawab yang
berkaitan dengan proses pengadaan bahan baku untuk kegiatan produksi.

g. Bagian Gudang
Bagian gudang dari CV Karya Wahana Sentosa adalah Martiyem. Bagian
gudang mempunyai tugas, wewenang, tanggung jawab yang berkaitan dengan
penyimpanan bahan baku maupun barang jadi dari proses produksi.

2. Deskripsi Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran


CV KWaS

Pengendalian internal yang dilakukan CV Karya Wahana Sentosa (CV KWaS) bertujuan
untuk menjaga kualitas dari kinerja karyawannya maupun produk yang dihasilkan.
Pengendalian internal yang terdapat pada sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran
CV Karya Wahana Sentosa adalah sebagai berikut:

a. Internal audit

Audit internal yang terdapat pada CV Karya Wahana Sentosadilakukan oleh pihak
eksternal perusahaan. Pengendalian internal ini berfungsi menjaga kualitas kayu yaitu
sebagai bahan bakuutama dari proses produksi, sehingga didapatkan produk yang
berkualitas. Adanya audit internal ini bagian pembelian tidak perlu takut untuk
mengeluarkan biaya tambahan, karena bahan baku mengalami kerusakan saat
dilakukannya penyimpanan atau produksi

b. Pencatatan Persediaan Bahan Baku


Pengendalian internal berupa pencatatan persediaan bahan baku di CV Karya Wahana
Sentosa dilakukan oleh bagian pembelian. Pencatatan ini berfungsi untuk
memberikan informasi mengenai persediaan bahan baku yang tersedia di dalam
gudang dan siap digunakan untuk proses produksi. Adanya pengendalian ini bagian
pembelian dapat mengetahui apa saja bahan baku yang tidak tersedia, sehingga harus
dilakukan pembelian.

c. Terdapat Standard Operating Procedures (SOP)

SOP yang terdapat pada CV Karya Wahana Sentosa diterapkan agar setiap karyawan
di dalam perusahaan dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan
masing-masing bagian, termasuk di bagian yang berkaitan dengan siklus pengeluaran
yaitu direktur, divisi keuangan, divisi pembelian, divisi PPIC, divisi gudang bahan
baku

d. Hari Pengajuan Pembelian Bahan Baku


Perusahaan CV Karya Wahana Sentosa menerapkan hari khusus dimana seluruh
bagian di dalam perusahaan dapat mengajukan daftar pembelian kepada bagian
keuangan untuk dilakukannya pengadaan barang. Hari untuk pengajuan daftar
pembelian dilakukan pada hari selasa dan kamis. Pengendalian internal tersebut
diterapkan agar bagian keuangan dapat menjalankan tugasnya dengan efektif dan
efesien.

e. Penyimpanan Seluruh Dokumen


Seluruh bagian di dalam CV Karya Wahana Sentosa mendapatkan intruksi dari
pimpinan perusahaan berupa, wajib menyimpandokumen yang terkait dengan
perusahaan. Pengendalian internal ini diterapkan agar, data induk yang dibuat akurat
dan valid. Bagian keuangan menyimpan dokumen yang berkaitan dengankeuangan
perusahaan seperti cek, daftar pembelian, nota pembelian, dan lain-lain.
2.4 Identifikasi masalah Siklus Pengeluaran pada CV Karya Wahana Sentosa (CV.KWaS)
1. Identifikasi Masalah atau Ancaman Siklus Pengeluaran CV KWaS

Identifikasi ancaman pada CV Karya Wahana Sentosa didasari oleh teori Romney dan
Steinbart (2015), mengenai ancaman yang terdapat pada sistem informasi akuntansi
siklus pengeluaran. Identifikasi ancaman ini bertujuan untuk mengetahui apa saja
masalah atau ancaman yang terdapat pada sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran
CV Karya Wahana Sentosa, sehingga dapat menghambat proses pengembangan
perusahaan dan mengancam kelangsungan hidup perusahaan. Ancaman yang terdapat
pada sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran CV Karya Wahana Sentosa, adalah
sebagai berikut:

a. Masalah Umum Keseluruhan Siklus Pengeluaran

i. Data induk yang tidak akurat atau tidak valid

Data induk berupa catatan persediaan bahan baku perusahaan yang


dilakukan oleh bagian pembelian hanya berdasarkan daftar pembelian yang
dibuat bagian PPIC atau produksi, tanpa ada rekonsiliasi antara catatan
dengan perhitungan fisik.

ii. Pengungkapan yang tidak diotorisasi atas informasi sensitive

Tidak adanya kemananan berupa password pada komputer yang


berisikan data induk perusahaan membuat siapapun dapat mengakses
dengan mudah, dan menimbulkan ancaman berupa pengungkapan
informasi sensitif oleh orang yang tidak memiliki kewenangan untuk
mengungkapkan informasi tersebut.

iii. Kehilangan atau penghancuran data


Setiap data yang terdapat pada CV Karya Wahana Sentosahanya
tersimpan pada masing-masing komputer dimana data tersebut dibuat.
Maka, tidak ada backup data sebagai antisipasi kehilangan data.

iv. Kinerja yang buruk

Keterlambatan beberapa karyawan saat masuk jam kerja secara berulang


merupakan salah satu bentuk kinerja yang buruk, karena dengan
terlambat maka jam kerja karyawan diperusahaan menjadi berkurang.

b. masalah pemesanan siklus pengeluaran


kekurangan dan kelebihan kegiatan produksi yang dillakkukan CV Karya Wahayan
Ssntosa beberapa kali mengalami hambatan, karena bahan baku yang diperlukan
untuk proses produksi tidak ada atau tidak tersedia digudang.

c. Masalah Penerimaan Siklus Pengeluaran

1) Kesalahan dalam perhitungan

Perhitungan keuangan untuk siklus pengeluaran yang dilakukan oleh bagian


keuangan beberapa kali hanya berdasarkan dari cek yang diberikan oleh pimpinan
tanpa ada pencocokan dengan nota bukti pembelian. Hal tersebut dilakukan
karena tidak lengkapnya dokumen nota pembelian.

2) Pencurian persediaan
Saat proses produksi dilakukan kayawan dengan bebas masuk keluar gudang
persediaan mengambil bahan baku, dan tidak ada pencatatan yang dilakukan oleh
bagian gudang untuk mencatat barang yang keluar gudang.

d. Masalah Pengeluaran Kas Siklus Pengeluara

Masalah arus kas

Nomer rekening yang digunakan oleh CV Karya Wahana Sentosamenjadi satu


dengan nomer rekening pribadi milik pimpinan perusahaan. Hal tersebut
mengakibatkan susahnya pembuatan laporan keuangan yang dilakukan oleh bagian
keuangan.

2.5 Identifikasi Penyebab Masalah atas Siklus Pengeluaran pada CV KWaS

Identifikasi penyebab masalah atau ancaman berfungsi untuk mengetahui sumber dari
masalah yang terjadi pada CV Karya Wahana Sentosa. Penyebab masalah atau ancaman
yang terjadi pada sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran CV Karya Wahana
Sentosa, adalah sebagai berikut:

a. Data Induk yang Tidak Akurat atau Tidak Valid

Adanya rangkap jabatan

Jumlah karyawan yang terbatas pada CV Karya Wahana Sentosamengakibatkan


adanya rangkap jabatan yang harus dilakukan oleh beberapa karyawan di dalam
perusahaan. Salah satu yang menjalankan rangkap jabatan yaitu bagian pembelian.
Hal tersebut mengakibatkan bagian pembelian tidak dapat melakukan tugasnya untuk
menghitung persediaan bahan baku secara fisik.
b. Pengungkapan yang Tidak Diotorisasi Atas Informasi Sensitif

Tidak ada komputer tetap untuk setiap bagian Penempatan posisi tempat duduk setiap
bagian di dalam kantor beberapa kali mengalami perubahan, sehingga setiap
dilakukan perubahan posisi tempat duduk karyawan mendapatkan komputer yang
berbeda dari komputer yang dipakai sebelumnya. Hal ini membuat pimpinan tidak
menerapkan keamanan berupa password pada setiap komputer di dalam perusahaan.

c. Kehilangan atau Penghancuran Data


Pengendalian internal yang tidak memadaiBelum ada kesadaran oleh pimpinan dan
karyawan akan resiko kehilangan atau hancurnya data yang berkaitan dengan
perusahaan akibat, peristiwa yang disengaja maupun yang tidak disengaja seperti
bencana alam. Sehingga belum ada pengendalian internal yang dilakukan untuk
mengamankan data milik perusahaan.

d. Kinerja yang Buruk


Tidak ada tindakan tegas yang membuat efek jera
CV Karya Wahana Sentosa memiliki pengendalian internal untuk mengatasi
karyawan yang melakukan keterlambatan masuk jam kerja. Pengendalian tersebut
dilakukan dengan cara pemakaian alat single print. Penggunaan alat tersebut dapat
memberikan informasi kepada pimpinan siapa saja yang mengalami keterlambatan
masuk jam kerja, tetapi penggunaan alat single print masih belum berhasil dalam
mencegah keterlambatan karyawan. Hal tersebut dikarenakan pimpinan hanya
menegur kepada karyawan yang terlambat, tanpa ada hukuman yang membuat efek
jera kepada karyawan yang melakukan pelanggaran keterlambatan masuk jam kerja.

e. Kekurangan dan Kelebihan Persediaan


Pengajuan daftar pembelian yang tidak sesuai
Kebijakan akan hari khusus pengajuan daftar pembelian di hari selasa dan kamis
terkadang tidak dimanfaatkan dengan baik oleh karyawan. Sehingga saat dilakukan
proses produksi barang yang diperlukan tidak tersedia karena, saat hari pengajuan
daftar pembelian karyawan salah membuat atau tidak mencantumkan jenis dan
jumlah barang yang diperlukan untuk proses produksi.

f. Kesalahan Dalam Perhitungan


Kehilangan beberapa dokumen
Kebijakan akan penyimpanan dokumen yang berkaitan dengan perusahaan oleh setiap
bagian ternyata masih belum sepenuhnya ditaati oleh karyawan. Contoh dokumen
seperti nota pembelian yang dimiliki oleh bagian keuangan tidak lengkap, karena nota
pembelian tersebut hilang saat dibawa oleh bagian pembelian. Biasanya nota yang
hilang untuk pembelian kecil dan hanya membeli dalam jumlah sedikit, seperti
pembelian lem.
g. Pencurian Persediaan
Tidak ada pencatatan persediaan keluarBagian gudang tidak melakukan pencatatan
atas persediaan yang masuk dan keluar dari gudang, karena bagian gudang tidak
mendapatkan job desc tersebut. Tugas pencatatan atas persediaan yang masuk dan
keluar dari gudang seharusnya dilakukan oleh bagian pembelian.

h. Masalah Arus Kas


Pengendalian keuangan oleh pimpinan
CV. Kaya Wahana Sentosa memiliki rekening yang menjadi satu dengan rekening
pribadi milik pimpinan perusahaan. Hal tersebut dilakukan agar pimpinan dapat
mengamati secara langsung kas perusahaan yang masuk dan keluar, tetapi
mengakibatkan pembuatan laporan keuangan perusahaan menjadi sulit. Laporan
keuangan perusahaan menjadi sulit karena bagian keuangan tidak tahu apakah kas
yang keluar dan masuk berkaitan dengan perusahaan atau tidak.

2.6 Rekomendasi pengendalian Siklus Pengeluaran pada CV Karya Wahana Sentosa (CV
KWaS)

Rekomendasi pengendalian yang diberikan untuk mengatasi ancaman pada perusahaan


CV Karya Wahana Sentosa didasari oleh teori Romney dan Steinbart (2015), mengenai
pengendalian ancaman yang terdapat pada sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran.
Rekomendasi yang diberikan juga dilakukan berdasarkan pertimbangan kondisi dan
situasi yang ada pada perusahaan CV Karya Wahana Sentosa. Rekomendasi dalam
bentuk alur Flowchart, Diagram Konteks, dan Diagram Berjenjang akan dibuat untuk
mempermudah memahami bagaimana proses secara keseluruhan sistem informasi
akuntansi siklus pengeluaran di dalam perusahaan. Rekomendasi sistem informasi
akuntansi siklus pengeluaran CV Karya Wahana Sentosa, adalah sebagai berikut:

1. Rekomendasi Pengendalian Atas Siklus Pengeluaran CV KWaS

a. Data Induk yang Tidak Akurat atau Tidak Valid

1) Adanya pengendalian integritas oleh pimpinan kepada

karyawan yang bertugas dalam memproses data.Pengendalian ini


dilakukan agar resiko kesalahan data dapat di antisipasi.

2) Melakukan penghitungan fisik menggunakan mengklasifikasi


catatan persediaan. Contoh klasifikasi dibuat kategori A hingga C.
Kategori A masuk dalam persediaan utama sehingga harus dilakukan
secara rutin dalam perhitungan persediaan. Sedangkan untuk
kategori C masuk di dalam persediaan yang tidak terlalu dibutuhkan,
sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan sebanyak kategori A.

b. Pengungkapan yang Tidak Diotorisasi Atas Informasi Sensitif

1. Adanya kebijakan berupa penggunaan komputer atau perangkat


keras secara tetap oleh setiap bagian di dalam perusahaan,
meskipun posisi tempat duduk mengalami perubahan.

2. Adanya password pada setiap komputer yang menyimpan


data induk perusahaan, sebagai bentuk keamanan informasi
yang berkaitan dengan perusahaan.

3. Adanya dienkripsi atas data sensitif dalam penyimpanan.


sebagai perlindungan data perusahaan.

c. Kehilangan atau Penghancuran Data

Adanya backup data secara online, agar jika terjadi kerusakan komputer
data perusahaan tidak ikut rusak.

d. Kinerja yang Buruk

1) Adanya sanksi tegas dari pimpinan bagi karyawan yang sering


melakukan pelanggaran, sebagai efek jera dan tidak mengulangi
kesalahan yang sama.

2) Pimpinan melihat laporan manajerial untuk melihat apakah kinerja


karyawannya baik atau buruk.

e. Kekurangan dan Kelebihan Persediaan

1) Menerapkan metode persediaan perpetual untuk memastikan


informasi yang didapat dari data persediaan benar.

2) Menggunakan kode barcode agar pencatatan persediaan lebih mudah


dan akurat.

3) Dilakukannnya perhitungan fisik persediaan yang ada di dalam


gudang secara periodik.

f. Kesalahan Dalam Perhitungan

Mensyaratkan bagian pembelian untuk menandatangani setiap menerima uang


dari bagian keuangan. Sebagai bentuk tanggung jawab atas kas yang keluar
untuk pembelian barang atau bahan baku.
g. Pencurian Persediaan

1) Adanya penjagaan gudang secara ketat, agar akses keluar masuk terbatas.

2) Adanya pencatatan yang dilakukan bagian pembelian dan bagian gudang,


atas persediaan yang masuk dan keluar.

3) Adanya perhitungan fisik persediaan yang ada di dalam gudang secara


periodic

h. Masalah Arus Kas

1) Adanya pemisahan rekening antara milik perusahaan dengan milik


pribadi, agar tidak tercampur perhitungannya.

2) Adanya perencanaan dan pengawasan atas kas keluar.

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil materi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat beberapa
ancaman pada siklus pengeluaran CV Karya Wahana Sentosa (CV KWaS). Ancaman tersebut
berkaitan dengan masalah umum keseluruhan, masalah pemesanan, masalah penerimaan, dan
masalah pengeluaran kas.

Rekomendasi yang diberikan untuk mengatasi ancaman sistem informasi akuntansi siklus
pengeluaran CV KWaS berupa pengendalian internal dan alur. Rekomendasi yang akan
diberikan, yaitu adanya pengendalian internal, catatan, dan prosedur.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://repository.usd.ac.id/34734/2/152114020_full.pdf&ved=2a
hUKEwjUtue19Zv0AhXXzzgGHYG7CSMQFnoECAYQAQ&usg=AOvVaw3QJgztwWRvfxA
HS_MLKPiF

Anda mungkin juga menyukai