KASUS 1
Ibu K (35 tahun) sedang hamil anak kedua dengan usia kehamilan 3 bulan. Sebelum hamil, ia rutin
mengkonsumsi Tablet Nifedipin 10 mg karena menderita hipertensi. Bulan lalu, tekanan darah
pasien 130/90 mmHg. Akhir-akhir ini, ia sering mengalami gejala flu seperti bersin, meriang,
hidung berair, dan pusing. Ia datang ke apotek untuk membeli Tablet Mixagrip Flu® untuk
mengatasi gejala flu yang dialaminya.
Pertanyaan :
a. Apakah Tablet Mixagrip Flu® dapat diberikan pada pasien?
• Mixagrip Flu® memiliki 3 kandungan zat aktif, yaitu :
- 500 mg Parasetamol ( Kategori FDA untuk kehamilan : Kategori C, Kategori PIONAS :
B)
- 10 mg Phenylephrine HCl ( Kategori FDA untuk kehamilan : Kategori C )
- 2 mg Chlorpheniramine Maleat ( Kategori FDA untuk kehamilan : Kategori C )
3 kandungan tersebut dikategorikan oleh FDA sebagai obat kategori C pada
kehamilan dikarenakan bukti yang tersedia untuk meyakinkan bahwa obat tersebut
aman digunakan pada wanita hamil (tidak menimbulkan resiko pada janin) belum
mencukupi atau bahkan belum tersedia. Obat kategori ini hanya boleh diberikan pada
wanita hamil jika manfaat yang akan diperoleh oleh pasien lebih tinggi daripada resiko
yang akan didapatkan.
Obat ini tidak disarankan pemberiannya pada Ibu K, karena tingkat keamanan obat
pada janin yang belum jelas dan kondisi kehamilan ibu K yang masih berada pada
trimester pertama. Konsumsi obat flu untuk ibu pada 12 minggu pertama tidak
disarankan karena masa-masa ini merupakan masa penting dari perkembangan organ
vital bayi. Konsumsi obat flu ditakutkan dapat mengganggu perkembangan organ vital
janin dan beresiko membahayakan kondisi janin.
• Obat/saran apa yang akan Anda berikan untuk mengatasi gejala flu yang dialaminya?
Penyakit flu dapat sembuh dengan sendirinya tanpa menggunakan obat. Pada Ibu K yang
kehamilannya masih dalam trimester pertama, penggunaan obat-obatan lebih baik
dihindari. Jika ingin sembuh dari flu nya, Ibu K disarankan untuk melakukan terapi non
farmakologi berikut untuk meredakan gejala flu nya :
- Meningkatkan asupan cairan dengan banyak minum air, teh, sari buah. Asupan cairan
dapat mengurangi rasa kering di tenggorokan, mengencerkan dahak dan membantu
menurunkan demam.
- Menambah waktu istirahat
Saat pilek, Bumil perlu lebih banyak beristirahat. Hal ini diperlukan agar daya tahan
tubuh Bumil mampu bekerja secara optimal, sehingga lebih cepat pulih. Selain tidur
malam, Bumil juga bisa tidur siang atau sekadar duduk beristirahat di sela waktu
bekerja atau beraktivitas
- Makan makanan bergizi yaitu makanan dengan kalori dan protein tinggi yang akan
menambah daya tahan tubuh
- Makan buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin
Mangga, alpukat, pisang, apel, brokoli, serta sayur-sayuran hijau bisa menjadi pilihan
untuk Bumil konsumsi, karena mengandung banyak vitamin dan antioksidan yang
bisa mempercepat pemulihan
- Berolahraga dengan rutin
Nama : Faridatul Ummi NIM : 11617021
b. Apakah Tablet Nifedipin yang dikonsumsi pasien dapat terus diminum selama kehamilan?
• Ya, berdasarkan JAHA (Journal of The American Heart Association) 2019, Nifedipine
selama kurang lebih 30 tahun penggunaannya pada ibu hamil dinyatakan aman,
meski Nifedipine tidak dilisensikan untuk mengatasi hipertensi pada ibu hamil saja.
Beberapa guideline pun banyak yang merekomendasikan Nifedipine sebagai anti-
hipertensi untuk wanita hamil (ex : NICE, 2019)
Nifedipine merupakan anti-hipertensi golongan Calsium Channel Blocker (CCB)
yang bekerja dengan cara menghambat masuknya ion kalsium dengan memblokir
saluran kalsium tipe voltage-dependent-L ini di otot polos pembuluh darah dan sel
miokard. Berdasarkan faktor keamanan dan kecocokan pada pasien, penggunaan
Nifedipine untuk mengatasi hipertensi pada pasien dapat dilanjutkan.
• Obat/saran apa yang akan Anda berikan untuk mengobati hipertensi pada pasien?
Berdasarkan Guideline dari NICE UK 2019, untuk wanita hamil yang menderita
hipertensi, terdapat 3 pilihan obat yang dapat digunakan, yaitu Labetalol,
Nifedipine, dan Methyldopa.
- Labetalol merupakan first line therapy yang disarankan sebagai anti-
hipertensi pada wanita hamil. Labetalol lebih disarankan penggunaannya
dikarenakan efek samping yang dihasilkan lebih sedikit
- Nifedipine disarankan untuk digunakan sebagai anti-hipertensi pada wanita
hamil yang tidak cocok dengan Labetalol
- Methyldopa disarankan untuk digunakan sebagai anti-hipertensi pada
wanita hamil yang tidak cocok dengan Labetalol dan Nifedipine
• Informasi obat Nifedipine
- Indikasi : Hipertensi, Angina
- Kontraindikasi : Syok Kardiogenik, hipersensitivitas terhadap kandungan
Nifedipine
- Dosis : 30 – 120 mg/hari (hipertensi kronis pada kehamilan, micromedex)
a) Bentuk immediate release:
Dosis awal: 5 mg 3 kali sehari
Dosis lanjutan: 10–20 mg 3 kali sehari
b) Bentuk extended release:
Dosis awal: 10–40 mg 2 kali sehari atau 20–90 mg 1 kali sehari
- Efek samping : Sakit kepala, mual, kulit memerah. Jika hal ini terjadi segera
komunikasikan dengan dokter
- Interaksi obat : Dexamethasone, Digoxin, Prednisone, Rifampin, Phenytoin
- Perhatian : Obat harus dengan resep dokter, penggunaan obat ini pada ibu
hamil harus dalam pengawasan dokter
Nama : Faridatul Ummi NIM : 11617021
c. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat-obat tersebut?
- Monitoring kondisi fetus. Dapat menggunakan ultrasound untuk mengetahui
pertumbuhan fetus dan assessment volume cairan amniotik pada minggu ke 28, 32,
dan 36 kehamilan
- Monitoring tekanan darah secara teratur
- Pemantauan efek samping yang terjadi dan penanganannya
- Pantau kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat. Pasien tidak diperbolehkan untuk
berhenti minum obat meski merasa kondisinya semakin membaik
- Jangan sampai pasien mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan Nifedipine
- Monitoring fungsi hati dan jantung (jika diperlukan)
- Penggunaan obat harus diiringi dengan gaya hidup yang sehat. Ikuti saran dokter
terkait makanan apa saja yang boleh dikonsumsi selama kehamilan. Pasien akan
diminta untuk banyak mengonsumsi buah dan sayur, mengurangi makanan tinggi
garam dan gula, mengurangi makanan dengan kandungan lemak jenuh dan kolestrol
tinggi. Pasien juga diminta untuk istirahat dengan cukup
KASUS 2
Hana (usia 27 tahun) merupakan pengantin baru yang berencana menunda kehamilan karena
akan melanjutkan studi S2. Hana memutuskan untuk pergi ke dokter untuk merencanakan
program menunda kehamilan. Dari dokter, Hana menerima resep sebagai berikut :
R/
Andalan Pil No. I
1 dd 1
Ttd ,
dr. Hari
Tugas :
a. Jelaskan cara penggunakan pil kontrasepsi yang baru diterima pasien !
- Pil KB biasanya dikemas dalam blister/strip dengan pilihan satu strip terdiri dari 21
pil dan 28 pil. Pil KB yang terdiiri dari 21 pil semua pilnya berisi hormon, sedangkan
pil KB dengan 1 strip berisi 28 pil terdiri dari 21 pil yang berisi hormon dan 7 pil yang
berisi plasebo (pil kosong). Cara yang akan dijelaskan adalah cara penggunaan dari
pil KB dengan 1 strip yang terdiri dari 28 pil
Nama : Faridatul Ummi NIM : 11617021
Informasi obat :
- Nama : Pil KB Andalan
- Kandungan : Ethinylestradiol 0.03 mg dan Levonorgestrel 0.15 mg
- Indikasi : Mencegah kehamilan pada wanita
- Dosis : 1 pil per hari. Untuk awal penggunaan minum 1 tablet per hari pada hari
pertama siklus menstruasi, lalu dilanjutkan dengan tablet aktif sepanjang siklus.
- Efek samping : Mual, muntah, kembung, nyeri payudara, sakit kepala
- Kontraindikasi : Ibu hamil, ibu menyusui selama 6 bulan pertama setelah
melahirkan, gangguan hati, kanker payudara
- Interaksi obat :
• Asam Folat karena dapat mengurangi penyerapan asam folat
• Etanol meningkatkan risiko osteoporosis (kerapuhan tulang)
• Penggunaan rutin etanol juga dapat meningkatkan tingkat estrogen dan
Nama : Faridatul Ummi NIM : 11617021