Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL KEGIATAN KULIAH KERJA USAHA (KKU)

PADA IKM YANTO TEMPE

Oleh :

1. Agus Tomi 612010119193

2. Fitri Yuliyanti 612010119068

3. Haris Kusnanto 612010119169

4. Mohammad Khairul Mustakim 612010119076

5. Sri Rahayu 612010119185

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIRALODRA

INDRAMAYU

TAHUN 2022
PROPOSAL KEGIATAN KULIAH KERJA USAHA (KKU)

PADA IKM YANTO TEMPE

Oleh :

Agus Tomi 612010119193

Fitri Yuliyanti 612010119068

Muhammad Khairul Mustakim 612010119076

Haris Kusnanto 612010119169

Sri Rahayu 612010119185

Indaramayu, 7 Januari 2022

Disetujui Oleh :

Pembimbing KKU,

(Urip Triandri SE., MM.)

NIDN : 0415028404

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Panitia Pelaksanaan KKU,

Hj. Nurjanah R, SE., MM. Samsul Anwar, MBA.

ii
NIDN : 0426116101 NIDN : 040678203

iii
KATA PPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal kuliah kerja usaha (KKU)

yang tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan proposal kuliah kerja usaha

(KKU) ini adalah untuk meningkatkan kopentensi mahasiswa dalam melatih

kemempuan dalam dunia kerja. Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan

terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun

materiil sehingga proposal kerja kuliah usaha (KKU) ini dapat selesai. Tidak lupa juga

kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak-pihak terkait yang telah membantu dan

memberikan ide nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal kegiatan kuliah kerja

usaha (KKU) ini.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal kuliah kerja usaha (KKU) ini

sebaik mungkin, penulis menyadari bahwa proposal ini masih ada kekurangan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca

guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian ini.

Indramayu, 7 Januari 2022

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................ii

KATA PENGANTAR...................................................................................................iii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

1.1 Analisis Situsasi..................................................................................................1

1.2 Permasalahan Usaha...........................................................................................4

BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN.................................................................5

2.1 Solusi Yang Ditawarkan.....................................................................................5

2.2 Target Luaran.....................................................................................................7

BAB III METODE PELAKSANAAN..........................................................................9

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL................................................................8

3.2 Metode Pelaksanaan...........................................................................................9

v
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situsasi

a. Profil Usaha

Tahun 2004 Yanto memulai usaha Tempe yang dijalankan turun temurun dari

keluarga nya, tetapi sebelum itu owner bekerja di usaha tempe milik orang lain,

dan kini produk tempe nya telah dikenal oleh masyarakat. Berdasarkan data dari

yang di dapat bahwa produk Yanto Tempe ini membeli bahan baku import dari

thailand, vietnam, america, untuk memproduksi Tempe ini. Sistem produksi yang

digunakan untuk membuat produk Tempe ini menggunakan mesin dan tenaga

kerja manusia.

Yanto Tempe memproduksi tempe di lakukan setiap hari oleh pekerja.

Karyawan Yanto Tempe bekerja setiap hari kecuali karyawan sakit atau izin akan

dicarikan pekea harian atau pemilik akan turun langsung untuk memproduksi

tempe. Yanto Tempe memiliki tiga karyawan dimana masing-masing karyawan

nya bertugas membuat tempe, dan menjualan nya ke pasar. Jumlah tempe yang di

produksi oleh Yanto Tempe sebanyak 1000 tempe per hari atau sekali proses

produksi.

Usaha Tempe adalah usaha yang mengelola produk makanan pokok yang

berbahan dasar kacang kedelai dengan melalui beberapa proses sehingga

menghasilkan produk Tempe. Tempe didirikan oleh Bapak Yanto pada tahun

2004 Di blok gudang RT 05 RW 01 Desa Jatibarang baru Kecamatan Jatibarang

1
2

Kabupaten Indramayu. Selain itu usaha ini memiliki peluang karena memiliki rasa

tempe yang khas dan lebih higienis yang diminati masyarakat sekitar.

Proses Produksi Tempe

Proses produksi Tempe 2 hari

1. Bahan baku awal

a. Kacang kedelai (sesuai kebutuhan)

b. Ragi tempe

c. Air

2. Hari pertama

a. Agar benar-benar mendapatkan biji kedelai yang bagus, dilakukan

penyortiran. Caranya tempatkan biji kedelai pada tampah, kemudaian

ditampi.

b. Biji kedelai dicuci dengan air yang mengalir.


3

c. Biji kedelai yang sudah bersih ke dalam panci berisi air, kemudian

direbus selama 30 menit atau sampai mendekati setengah matang.

d. Kedelai yang sudah direbus direndam selama semalam hingga

menghasilkan kondisi asam.

3. Hari kedua

a. kulit arinya dikupas. Caranya, kedelai dimasukkan ke dalam air,

kemudian remas-remas sambil dikuliti hingga akhirnya didapatkan

keping-keping kedelai.

b. Keping kedelai dicuci sekali lagi, dengan cara yang sama seperti

mencuci beras yang hendak ditanak.

c. Keping kedelai dimasukkan ke dalam dandang lalu ditanak, mirip

seperti menanak nasi.

d. Setelah matang, angkat, lalu dihamparkan tipis-tipis di atas tampah.

Ditunggu sampai dingin, airnya menetes habis, dan keping kedelai

mengering.

e. Proses selanjutnya adalah menambahkan ragi. Pemberian ragi pada

kedelai dicampurkan sambil diaduk hingga merata. Ukurannya, 1 kg

kedelai menggunakan sekitar 1 gram ragi.

f. Bungkus kedelai yang sudah bercampur rata dengan ragi

menggunakan daun pisang atau plastik.

g. Peram bungkusan kedelai. Bila pembungkusnya berupa plastik,

pemeraman dilakukan di atas kajang-kajang bambu yang diletakkan

pada rak-rak. Bila pembungkusnya berupa daun, pemeraman

dilakukan pada keranjang bambu yang ditutup goni.


4

h. Sesudah diperam semalaman, dilakukan penusukan dengan lidi.

Tujuannya agar udara segar dapat masuk ke dalam bahan tempe.

i. Peram lagi semalaman, keesokan harinya tempe yang dibuat telah jadi

dan siap dikonsumsi.

b. Persoalan yang Dihadapi

Persoalan yang dihadapi Yanto Tempe yaitu persaingan yang ketat karena

banyak nya industri yang memproduski tempe di wilayah sekitar jatibarang.

1.2 Permasalahan Usaha

Permasalahan yang dihadapi oleh Yanto dalam usahanya yaitu :

1. Belum adanya Label dan promosi yang tidak efektif

2. Belum adanya pemasaran online

3. Pelatihan dan Penerapan K3 dalam Bekerja

4. Persaingan yang ketat karena banyak nya industri yang memproduski

tempe di wilayah sekitar jatibarang

5. SDM pengusaha tempe rendah


5

BAB II

SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi Yang Ditawarkan

a. Belum adanya penerapan K3 karyawan dalam bekerja

Kesehatan dan Keselamatan kerja umumnya masih banyak disepelekan. Hal

ini sepele namun sifatnya sangat mendasar karena dua hal penting ini

mempengaruhi kualitas produksi dan kenyamanan serta keamanan para

pekerja. Program pelatihan dan penerapan K3 ini ditujukan kepada para

pekerja di IKM Yanto Tempe yang ada di Desa Jatibarang baru . Terkait

dengan pelaksanaan program, pada tahap awal dilaksanakan pengamatan

terhadap penggunaan alat pelindung diri yang digunakan oleh pekerja di IKM

Tempe milik pak Yanto. Ditahap ini dapat diambil kesimpulan bahwa para

pekerja di IKM tempe milik Pak Sutrisno masih tidak menggunakan alat

pelindung diri seperti masker, sarung tangan dan apron. Pada tahap kedua

dilakukan pelatihan dan penerapan terkait penggunaan APD kepada pekerja

yang ada di IKM Tempe Yanto Dalam pelatihan tersebut dijelaskan mengenai

alat-alat apa saja yang seharusnya digunakan mereka dalam bekerja di pabrik,

lalu mengenai cara penggunaan alat-alat tersebut, cara perawatan alat-alat

tersebut, serta mengenai manfaat dari penggunaan alat-alat tersebut. Selain

itu, dalam tahap ini juga dilaksanakan pemberian alat pelindung diri yang

meliputi masker dan sarung tangan kepada karyawan Tempe Yanto. Lalu

pada tahap ketiga dilakukan tahap pemantauan dan pendampingan pada tahap

ini kami melakukan pemantauan terhadap penggunaan alat-alat yang telah

5
6

diberikan apakah digunakan oleh para pekerja atau tidak. Selain itu juga

dilakukan pendampingan kepada pekerja terkait penggunaan alat-alat yang

telah diberikan.

b. Pembuatan Label Produk

Ketika produk belum memiliki label maka akan sulit untuk merambah pasar

yang lebih luas. Tuntutan dunia modern juga mempengaruhi para konsumen

dalam memilih produk, salah satunya produk yang memiliki label yang

menarik menjadi kriteria konsumen modern sekaligus sebagai identitas

produk. Dengan pembuatan label pada produk, diharapkan dapat memberikan

kontribusi positif bagi para pengusaha di Desa Jatibarang Baru agar memiliki

wawasan yang luas sejalan dengan arus globalisasi. Tempe merupakan

makanan favorit bagi sebagian warga Indonesia termasuk Desa Jatibarang.

c. Pelatihan Manajemen Usaha dan Pemasaran

Manajemen usaha adalah berupa sebuah proses dalam rangka untuk mencapai

tujuan suatu organisasi dengan cara bekerjasama bersama orang-orang dan

sumber daya yang dimiliki oleh organisasi. Kegiatan ini dilakukan untuk

menjelaskan bagaimana suatu IKM melakukan manajemen usaha yang benar

dan dimanfaatkan dengan baik. Manajemen usaha sendiri yaitu suatu cara

mengatur berbagai hal dalam menjalankan suatu usaha sehingga tujuan-tujuan

yang diharapkan dapat tercapai. Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan

pelatihan mengenai bagaimana cara pemasaran produk melalui media

elektronik dengan menggunakan media sosial


7

sebagai sarana pemasaran. kegiatan dilakukan dengan mengajarkan bagaimana

cara membuat media sosial untuk media promosi.

2.2 Target Luaran

Program KKU ini sasaran nya adalah UMKM yang ada diwilayah kabupaten

Indramayu. Hal ini tentu menjadi perhatian dalam penetapan berapa banyak UMKM

yang akan menjadi mitra program KKU. Mitra dalam pelaksanaan program KKU

kelompok 20 adalah UMKM Yanto Tempe yang terletak di Blok Gudang Timur

RT/RW 05/01 Jatibarang Baru

No Program Pra KKU Pasca KKU

Menggunakan sosial

Pelatihan Manajemen media untuk


1 Pemasaran langsung
Usaha dan Pemasaran jangkauan pasar

lebih luas

Menggunakan stiker
Belum adanya label
2 Pembuatan Label Produk label untuk identitas
yangbtertera pada produk
produk

Memberikan alat

prokes berupa
Pelatihan dan Penerapan
masker, sarung
3 K3 (Keamanan, Kesehatan Belum adanya penerapan K3
tangan
dan Keselamatan Kerja)
plastik ,handsanitize

r & apron
8

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL

Kegiatan PKL ini dilaksanakan oleh kelompok 20 dalam waktu kurang

lebih 1 bulan dan bertempat di IKM Yanto Tempe yang terletak di Desan

Jatibarang Blok Gudang Timur RT/RW 05/01 Kec. Jatibarang Kabupaten

Indramayu.
9

BAB III

METODE

3.2 Metode Pelaksanaan

Untuk melaksanakan program KKU, maka ada 3 program sebagai berikut :

a.Pelatihan manajemen usaha dan Pemasaran

Kegiatan ini dilakukan untuk menjelaskan bagaimana suatu IKM melakukan

manajemen usaha yang benar dan dimanfaatkan dengan baik. Manajemen usaha

sendiri yaitu suatu cara mengatur berbagai hal dalam menjalankan suatu usaha

sehingga tujuan-tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Dalam kegiatan tersebut

juga dilakukan pelatihan mengenai bagaimana cara pemasaran produk melalui

media elektronik dengan menggunakan media sosial sebagai sarana pemasaran.

kegiatan dilakukan dengan mengajarkan bagaimana cara membuat media sosial

untuk media promosi.

b. Stiker Kemasan Produk

Stiker sebagai bentuk Label bertujuan untuk memberikan identitas produk tempe

yang dipasarkan agar lebih dikenal.

c.Pelatihan dan Penerapan K3 dalam bekerja

Memberikan peralatan prtokol kesehatan berupa masker, sarung tangan dan apron

pada karyawan guna menjaga kualitas produuk dan kenyamana serta keamanan

para pekerja.

Anda mungkin juga menyukai