OLEH :
DWI SARTIKA
NIM : 200501016
Penulis,
Dwi Sartika
Kebudayaan Nanggroe Aceh Darussalam
A. Latar Belakang
Aceh merupakan salah satu wilayah Indonesia yang letaknya berada di
bagian paling ujung sendiri dari rangkaian kepulauan Nusantara. Aceh atau
yang juga dikenal dengan Nanggroe Aceh Darussalam merupakan suku
pribumi yang memiliki akar sejarah istimewa bagi Indonesia. Aceh juga
mendapat julukan serambi Mekkah, hal ini dikarenakan Aceh memiliki nilai
ideologis islam yang melekat dan begitu kental dalam kehidupan
masyarakatnya.
Selain itu, Aceh juga memiliki banyak budaya khas. Mulai dari bahasa
yang digunakan, pakaian adat, tari-tarian, rumah adat, dan masih banyak lagi.
Aceh sendiri menurut sejarah menyatakan bahwa masyarakatnya sebagian
besar adalah sebagai pendatang yang datang dari berbagai asal kemudian
menetap dan tinggal di Aceh tersebut. Namun di antara para pendatang
tersebut, kabarnya sukun Aceh tertua berasal dari Suku Mante yang berasal
dari Melayu. Tidak sedikit juga masyarakat Aceh yang merupakan keturunan
India, Arab, Persia maupun Turki
Pengertian Kue Bhoi Panganan Bolu Khas Aceh
Kue Bhoi adalah penganan khas Aceh Besar yang dikenal luas oleh
masyarakat Aceh. Bentuk kue ini sangat bervariasi, seperti; bentuk ikan,
bintang, bunga, dan lain-lain. Kue Bhoi ini dapat menjadikan salah satu
buah tangan ketika akan berkunjung ke sanak saudara atau tetangga yang
mengadakan hajatan atau pesta, seperti sunatan dan kelahiran.
Kue Bhoi juga dijadikan sebagai salah satu isi dari bingkisan
seserahan yang dibawa oleh calon pengantin pria untuk calon pengantin
perempuan pada saat acara pernikahan.
Bhoi adalah sejenis kue bolu, berbahan tepung beras, telur bebek dan
gula pasir. Seiring perkembangan zaman, bahan pembuat bhoi kini mulai
disesuaikan dengan kesukaan masyarakat, yakni tepung beras digantikan
dengan tepung terigu, dan telur bebek, digantikan dengan telur ayam. Dulu
beras lebih mudah didapatkan karena sebagian besar warga Aceh adalah petani
padi. Begitu juga telur bebek. Namun kini telur bebek lebih mahal harganya
dibandingkan telur ayam sehingga kini orang lebih memilih menggunakan telur
ayam.
Dari segi rasa tidak berbeda, hanya saja kalau bhoi berbahan tepung
beras, teksturnya sedikit lebih kasar dan berderai dimulut ketika dikonsumsi.
Tapi bhoi berbahan tepung beras akan tahan lama dan awet. Sedangkan kue
berbahan tepung terigu, teksturnya lebih lembut dan lebih disukai.
Kue Bhoi dicetak dengan cetakan kuningan berbagai bentuk
Tapi, seiring perkembangan zaman, kue dengan rasa manis ini sudah
lebih mudah dijumpai di pasar, terutama disentra-sentra penjualan kue kering
khas Aceh. Selain dijual sebagai oleh-oleh, kue bhoi juga sering dibeli
masyarakat untuk dikonsumsi sehari-hari. Kue bhoi dijadikan bagian
seserahan dari pengantin pria untuk pengantin wanita pada acara pernikahan.
Disamping itu bhoi banyak jadi buah tangan saat berkunjung ke rumah
saudara atau hajatan seperti khitan dan kelahiran, atau hidangan saat hari raya
lebaran.
Jika ingin membelinya saat berada di Aceh, kue bhoi bisa ditemukan
di pasar-pasar tradisional. Kue ini bisa juga diperoleh di toko khusus yang
menjual souvenir Aceh. Tak hanya itu, ada juga gerai yang khusus menjual
kudapan ini. Seperti halnya di Lampisang. Kedai-kedai yang berjejer di
sepanjang jalan mengarah ke kawasan wisata Lampuuk, Aceh Besar, tersebut
menjual beragam penganan tradisional Aceh, termasuk bhoi. Selain itu, gerai
yang khusus menjual penganan tradisional tersebut juga dapat dijumpai di
Pasar Aceh, Pasar Peunayong, dan Pasar Seutui, toko-toko di daerah
Lhoknga, Aceh Besar, dan lain-lain.
Bahan:
Cara membuat:
1. Masukkan telur dan tambahkan gula pada baskom atau wadah lain. Kocok
sampai mengembang.
2. Masukkan vanili dan soda, kemudian kocok lagi sampai menyatu.
3. Setelah itu, masukkan tepung terigu dan aduk hingga rata.
4. Masukkan adonan ke dalam cetakan dan panggang sampai matang.
Keistimewaan Kue Bhoi
Dulu, kue bhoi merupakan makanan yang hanya bisa dinikmati oleh
kaum bangsawan atau ningrat. Saat masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda,
kue ini sering disajikan kepada tamu istimewa yang berkunjung. Selain itu,
kue bhoi menjadi tolak ukur kasta keluarga seorang wanita saat akan
melangsungkan pernikahan. Kue bhoi dicetak besar dan dihidangkan kepada
calon mempelai pria, sebagai sebuah syarat adat yang harus dipenuhi.
Kue bolu khas Aceh ini bisa dinikmati siapa saja. Bahkan menjadi
salah satu oleh-oleh favorit para wisatawan saat berkunjung ke Aceh, karena
kue ini bisa bertahan cukup lama.
Awalnya kue bhoi dicetak dalam bentuk ikan. Namun saat ini kue
bolu ini dicetak beragam bentuk sesuai selera. Cetakannya pun beragam
dan umumnya terbuat dari kuningan. Karena dipanggang dengan cetakan
kuningan, kue bhoi memiliki tekstur crispy di luar dan lembut di dalam
dengan warna emas kecokelatan.