Anda di halaman 1dari 51

NAMA : YULIA PUSPITASARI

KELAS DIKLAT CKS : B/19


UNIT KERJA : SMPN 1 SEPATAN

Tugas 02-OJT 1 Melakukan Refleksi Pendalaman Bahan Pembelajaran


Peserta membaca dan mempelajari bahan pembelajaran agar dapat mendalami materi-materi yang terdapat di dalam Mata Diklat Pembentukan Karakter, Manajerial
Sekolah, Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan, Pengembangan Kewirausahaan dan Rencana Tindak Lanjut Kepemimpinan (RTL).
Tabel Refleksi Pendalaman Bahan Pembelajaran
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
1. PEMBENTUKA A. Pembentukan   Hal baru yang saya pelajari dari materi ini
N KARAKTER karakter calon A. Pembentukan karakter calon kepala sekolah melalui antara lain:
kepala sekolah dinamika kelompok  Konsep Belajar Mandiri (Self
melalui Seorang calon kepala sekolah harus mempunyai Regulated Learning/SRL) adalah
dinamika kompetensi kepribadian dan sosial yang baik, serta kemampuan seseorang dalam
kelompok memiliki karakter yang patut dicontoh dan diteladani. mengarahkan dirinya sendiri
B. Konsep menghadapi situasi akademik
Belajar Mandiri B. Konsep Belajar Mandiri (Self Regulated Learning/SRL) ( Zimmerman, 1998).
(Self 1.     Konsep Belajar Mandiri (Self Regulated Learning/SRL)  Ciri-ciri seseorang yang memiliki
Regulated  Self Regulated Learning (SRL) adalah kemampuan kemampuan self regulated learning
Learning/SRL) seseorang dalam mengarahkan dirinya sendiri (SRL) antara lain:
C. Mengembangk menghadapi situasi akademik ( Zimmerman, 1998). 1) memperluas 12 pengetahuan
an kompetensi  Menurut Febrianela (2001), self-regulated learning dan motivasi,
warga sekolah adalah kemampuan seseorang untuk mengelola 2) menyadari keadaan emosi
untuk secara efektif pengalaman belajarnya sendiri dalam 3) memiliki strategi untuk
meningkatkan berbagai cara sehingga mencapai belajar yang mengelola emosi,
kualitas optimal. 4) secara periodik memonitor
belajar murid  Menurut Baumert (2002), self-regulated learning kemajuan kearah tujuan,
(Facilitating, adalah bentuk belajar individual dengan bergantung 5) menyesuaikan atau
coaching, pada motivasi belajar mereka, secara otonomi memperbaiki strategi
mentoring) mengembangkan pengukuran (kognisi, metakognisi, berdasarkan kemajuan yang
D. Menggerakkan dan perilaku), dan memonitor kemajuan belajarnya telah dibuat,
komunitas  Terdapat gambaran karakteristik yang membedakan 6) mengevalusi halangan yang
belajar di siswa yang memiliki kemampuan SRL dengan yang mungkin muncul
lingkungan tidak memiiki SRL. Winne (dalam Santrock, 2008: 296) 7) melakukan adaptasi yang
sekolah, siswa yang memiliki kemampuan selfregulated learning diperlukan.
organisasi (SRL) menunjukan karakteristik seperti, memperluas  Aspek-aspek Self-Regulated
profesi dan 12 pengetahuan dan motivasi, menyadari keadaan Learning  Menurut Zimmerman
lingkungan
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
yang lain emosi dan memiliki strategi untuk mengelola emosi, (1989),
(Community of secara periodik memonitor kemajuan kearah tujuan, a. Metacognitive Self-Regulation.
practice) menyesuaikan atau memperbaiki strategi berdasarkan b) Physical and Social
E. Mengembangk kemajuan yang telah dibuat, serta mengevalusi Environment Managenent 
an halangan yang mungkin muncul dan melakukan c) Time Management 
kematangan adaptasi yang diperlukan. d) Effort Regulation 
diri (self  
maturity) 2.     Aspek-Aspek Belajar Mandiri (Self Regulated
secara holistic Learning/SRL) Mengetahui pengertian coaching dan
(spiritual, Aspek-aspek Self-Regulated Learning  Menurut mentoring dari berbagai ahli antara lain:
moral, emosi Zimmerman (1989), terdapat empat aspek self regulated
dan learning yaitu sebagai berikut:  Whitemore (2018:14) menyatakan
intelektual) a)    Metacognitive Self-Regulation  bahwa coaching merupakan kegiatan
F. Refleksi akhir Aspek kognisi meliputi proses pemahaman akan yang membuka potensi seseorang
pengembanga kesadaran dan kewaspadaan diri serta pengetahuan untuk memaksimalkan kinerja mereka
n karakter dalam menentukan pendekatan pembelajaran sendiri, yang membantu mereka untuk
sebagai salah satu cara di dalam proses berfikir. belajar daripada mengajar mereka.
Kognisi dalam self-regulated learning adalah  Menurut Crawford (2010) Mentoring
kemampuan individu dalam merencanakan, merupakan hubungan interpersonal
mengorganisasikan atau mengatur, dalam bentuk kepedulian dan
menginstruksikan diri, memonitor dan melakukan dukungan antara seseorang yang
evaluasi dalam aktivitas belajar. berpengalaman dan nberpengetahuan
b)    Physical and Social Environment Managenent  luas dengan seseorang yang kurang
Aspek ini mencakup cara mengatur kondisi fisik dan berpengalaman maupun yang
sosial yakni dengan mempelajari lingkungan sekitar pengetahuannya lebih sedikit.
dan mencari bantuan. Selain itu aspek ini mencakup
bagaimana seseorang mempelajari lokasi yang
sesuai dengan tipe belajar seseorang tersebut
sehingga mampu berkonsentrasi dalam belajar.
Seorang pelajar yang memiliki achievement yang
tinggi memiliki kecenderungan untuk mengatur
lingkungan belajarnya.

c)    Time Management 
Pengaturan waktu dengan baik dan bijak sangat
dibutuhkan oleh pelajar untuk mengatur jadwal
belajarnya. Seorang pelajar yang mampu mengatur
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
waktu dengan baik dan bijak untuk belajarnya akan
mempengaruhi prestasi belajar yang baik bagi
pelajar tersebut.
d)    Effort Regulation 
Aspek ini mengarah pada kemampuan seseorang
untuk menerima suatu kegagalan dan membangun
kepercayaan diri untuk bangkit kembali dari
kegagalan tersebut
 
3.     Strategi Belajar Mandiri (Self Regulated
Learning/SRL)
Zimmerman dan Martinez-Pons (dalam Purdie, Hattie
dan Douglas, 1996) mengemukakan mengenai 10
strategi self regulated learning yaitu :
1)     Evaluasi terhadap kemajuan tugas (self
evaluating)
2)     Mengatur materi pelajaran (organizing and
transforming)
3)    Membuat rencana dan tujuan belajar (goal setting
and planning)
4)    Mencari informasi (seeking information)
5)    Mencatat hal penting
6)    Mengatur lingkungan belajar (environmental
structuring)
7)    Konsekuensi setelah mengerjakan tugas (self
consequences)
8)    Mengulang dan mengingat (rehearsing and
memorizing)
9)    Mencari bantuan sosial (seek social assistance)
10) Meninjau kembali catatan, tugas atau tes
sebelumnya dan buku pelajaran (review record)
 
4.     Implementasi  Self Regulated Learning terhadap
beban kerja kepala sekolah
Seorang kepala sekolah yang mempunyai self
regulated learning yang bagus mempunyai karakteristik
sebagai berikut.
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
a) Terbiasa dengan mengetahui bagaimana
menggunakan strategi kognitif (pengulangan,
elaborasi, dan organisasi) yang membantu mereka
untuk memperhatikan, mentransformasi,
mengorganisasi, mengelaborasi, dan menguasai
informasi.
b) Mengetahui bagaimana merencanakan,
mengorganisasikan, dan mengarahkan proses
mental untuk mencapai tujuan personal
(metakognisi).
c) Memperlihatkan seperangkat keyakinan
motivasional dan emosi yang adaptif, seperti
tingginya keyakinan diri secara akademik, memiliki
tujuan belajar, mengembangkan emosi positif
terhadap tugas (senang, puas, antusias), memiliki
kemampuan untuk mengontrol dan
memodifikasinya, serta menyesuaikan diri dengan
tuntutan tugas dan situasi belajar khusus.
d) Mampu merencanakan, mengontrol waktu, dan
memiliki usaha terhadap penyelesaian tugas, tau
bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang
meyenangkan.
e) Menunjukan usaha yang besar untuk berpartisipasi
dalam mengontrol dan mengatur tugas-tugas
akademik, iklim, dan struktur kelas.
f) Mampu melakukan strategi disiplin, yang bertujuan
menghindari gangguan internal dan eksternal,
menjaga konsentrasi, usaha, dan motivasi selama
menyelesaikan tugas  
 
5.     Strategi Inovasi dalam pengembangan
kompetensi guru dan murid
Kepala sekolah harus mampu membangun self
regulated learning dimiliki oleh seluruh warga sekolah.
Seorang kepala sekolah harus mampu menciptakan
gagasan inovasi dalam mengembangkan kompetensi
guru dan kompetensi siswa. Pengembangan
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
kompetensi guru akan berdampak pada peningkatan
dan pengembangan kompetensi siswa.

C. Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk


meningkatkan kualitas belajar murid (Facilitating, coaching,
mentoring)

1. Konsep coaching dan mentoring bagi kepala sekolah


a. Coaching
 Whitemore (2018:14) menyatakan bahwa coaching
merupakan kegiatan yang membuka potensi seseorang
untuk memaksimalkan kinerja mereka sendiri, yang
membantu mereka untuk belajar daripada mengajar
mereka.
 Cakupan dari coaching meliputi:
(1) Mengakses potensial
(2) Memfasilitasi individu untuk membuat perubahan
yang diperlukan
(3) Memaksimalkan kinerja
(4) Membantu orang memperoleh keterampilan dan
mengembangkan
(5) Menggunakan Teknik komunikasi khusus.
 Jenis-jenis coaching (menurut Homan dan Miler dalam
Nadya (2012;45) berdasarkan tujuan dari implementasi
coaching pada organisasi atau perusahaan:
(1) Coaching untuk mendukung pembelajaran
(2) Coaching untuk kinerja
(3) Coaching untuk pengembangan kepemimpinan
(4) Coaching tim dan kelompok
b. Mentoring
 Menurut Crawford (2010) Mentoring merupakan
hubungan interpersonal dalam bentuk kepedulian dan
dukungan antara seseorang yang berpengalaman dan
berpengetahuan luas dengan seseorang yang kurang
berpengalaman maupun yang pengetahuannya lebih
sedikit.
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d

2. Strategi implementasi coaching dan mentoring


a) Jadikan mengembangkan orang lain sebagai prioritas
anda
b) Tetapkan prioritas: siapa yang hendak anda
kembangkan
c) Kembangkan hubungan terlebih dahulu sebelum
memulainya
d) Bantulah tanpa syarat
e) Biarkan mereka terbang Bersama anda untuk
sementara waktu
f) Isikan bahan bakar pada tangki mereka
g) Bertahanlah hingga mereka bisa bekerja sendiri dengan
baik
h) Bersihkan landasannya, artinya berikan arahan yang
jelas pada mereka, dukungan yang positif dan
kebebasan untuk mengambil keputusan.
i) Batulah mereka mengulangi proses itu
 4 tahapan mentoring yang perlu diketahui anatara lain; I Do
You Watch, I Do You Help, You Do I Help, You Do I Watch
 Fungsi kegiatan mentoring adalah sebagai berikut:
a) Fungsi remedial dan rehabilitative
b) Fungsi edukasi atau pengembangan
c) Fungsi preventif atau pencegahan.

3. Pemetaan kebutuhan pegembangan kompetensi guru,


tendik dan siswa
Pemetaan kebutuhan pengembangan keprofesian dapat
dilaksanakan dengan Langkah sebagia berikut:
a) Melaksanakan evaluasi diri guru/tendik dan analisis
hasil PKG/UKG
b) Menganalisis profil guru dan analisis kebutuhan
pengembangan profesi setiap guru dan tendik
c) Membuat rencana pengembangan profesi guru dan
tenaga kependidikan
d) Membuat rencana final pengembangan profesi.
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d

4. Strategi inovasi pengembangan kompetensi guru dan


tendik yang berorientasi kepada peserta didik
(implementasi kepemimpinan pembelajaran)

 Pengembangan profesi dapat dilakukan secara:


a) Pengembangan kooperatif (cooperative
development)
Bentuk pengembangan guru/tendik yang dilakukan
melalui kerjasama dengan teman sejawat dalam
suatu tim yang bekerja sama secara sistematis.
b) Pengembangan mandiri (self directed development)
Bentuk pengembangan yang dilakukan melalui
pengembangan diri sendiri.
c) Pengembangan intensif (intensive development)
Bentuk pengembangan yang dilakukan pimpinan
terhadap guru yang secara intensif berdasarkan
kebutuhan guru.

5. Refleksi berkaitan dengan praktik pengembangan


kompetensi guru, tendik dan peserta didik.
 Kepala sekolah mempunya peranan penting dalam
pengembangan kompetensi guru dan tenaga
pendidik.
 Peran kepala sekolah dalam pengembangan
kompetensi adalah memfasilitasi kegiatan
pengembangan kompetensi guru dan tendik.

D. Menggerakkan komunitas belajar di lingkungan sekolah,


organisasi profesi dan lingkungan yang lain (Community of
practice)

1. Konsep community of practice bagi kepala sekolah


Definisi community of practice adalah sebuah komunitas
yang berisikan sekelompok orang yang memiliki profesi
sama, berbagi pengetahuan tentang topik tertentu yang
spesifik dengan tujuan meningkatnya ilmu pengetahuan,
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
membangun relasi serta membuat keputusan kebijakan
dari waktu ke waktu.

2. Tujuan dari community of practice


 Tujuannya adalah menyediakan cara bagi para praktisi
untuk berbagi ilmu, tips, saran dan pengalaman-
pengalaman terbaik.
 Teknis pelaksanaan community of practice, sebagai
berikut:
a) Tatap muka langsung
b) Webinar
c) Diskusi group via whatsapp

3. Strategi mendorong dan menggerakkan guru, tendik


dan peserta didik dalam komunitas-komunitas belajar
yang menunjang kompetensi.
 manfaat komunitas belajar yaitu mendorong anak
didik, guru dan orang tua untuk bekerjasama
menyediakan informasi dan pembelajaran siswa,
meningkatkan kualitas berfikir membangun
keterampilan untuk mengelola perubahan dan
menyeimbangkan otak kanan dan kiri.
 Untuk meningkatkan professionalime dapat dilakukan
dengan kegiatan MGMP, KKG, seminar-seminar
pelatihan-pelatihan dan lain-lain

E. Mengembangkan kematangan diri (self maturity) secara


holistic (spiritual, moral, emosi dan intelektual)

1. Konsep kematangan diri (self maturity) bagi kepala


sekolah
Menurut Maslow kematangan diri seseorang ditandai
dengan kemampuannya dalam mengaktualisasikan diri,
yaitu menggunakan dan memanfaatkan secara utuh
seluruh bakat, kapasitas, potensi-potensinya dan
sebagainya.
Menurut Wasty Soemanto perkembangan kematangan
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
menusia (self maturity) meliputi tiga aspek;
a) Perkembangan fisiologi
b) Perkembangan psikologis
c) Perkembangan secara pedagogis
2. Karakteristik kematangan diri (self maturity)
Menurut Allport ada enam karakteristik kematangan diri
individu: yiatu:
a) Perluasan perasaan diri
b) Hubungan diri yang hangat dengan orang lain’
c) Keamanan emosional dan penerimaan diri.
d) Persepsi, keterampilan, dan tugas yang realistis
e) Objektifikasi diri
f) Filsafat hidup yang mempersatukan.
3. Fungsi self maturity atau kematangan diri bagi
kehidupan
a) Kematangan diri dapat membantu seseorang untuk
mengevaluasi seberapa efektif effort yang telah
dilakukan dan menetapkan effort berikutnya yang
lebih tepat.
b) Kematangan diri dapat membantu mengenali
perubahan reality yang telah terjadi dan
mengevaluasi achievement yang telah tercapai
dengan tepat.
c) Kematangan diri dapat membantu mengevaluasi
apakah mimpi yang kita tetapkan sebagai tujuan
sudah tepat atau perlu mengalami penyesuaian.
d) Kematangan diri dapat menjadi penasehat paling
setia dan sumber referensi terdekat saat kita
dihadapkan untuk mengambil keputusan,
menyelesaikan masalah, menghadapi kesulita,
menghadapi hambatan.
e) Kematangan diri dapat menjadi “kompas internal”
dalam diri kita. Dapat menunjukkan apakah kita
berada pada arah yang benar menuju apa yang
sesungguhnya kita impikan.
4. Implementasi kematangan diri (self maturity) dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kepala sekolah.
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
Kematangan diri seorang kepala sekolah akan membawa
pada kondisi sekolah yang kondusif untuk terciptanya
lingkungan dan komunitas belajar yang memungkinkan
untuk terciptanya kualitas belajar yang unggul.

F. Refleksi akhir pengembangan karakter


 karakter dapat digambarkan sebagai sifat manusia pada
umumnya dimana manusia mempunyai sifat yang
tergantung dari faktor kehidupannya sendiri.
 Kepala sekolah berkarakter merupakan syarat mutlak
untuk dimilikinya perilaku berkarakter pada peserta didik.
 Karakter yang menjadi penting dan menjadi syarat mutlak
dalam kepemimpinan satuan Pendidikan adalah religious,
jujur, toleransi, disiplin, kerja kelas, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif.,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial dan tanggung jawab.

2. MANAJERIAL Manajerial A. Program Sekolah 1)


SEKOLAH Sekolah Perencanaan Program Sekolah disesuaikan dengan kondisi
A. Program sekolah, potensi daerah sekitar, kondisi sosial budaya
Sekolah masyarakat sekitar, dan juga kebutuhan peserta didik.
1. Penyusunan
RKS (RKJM, 1. Penyusunan RKS (RKJM, RKT, RKAS)
RKT, RKAS) a. Pengertian Rencana Kerja Sekolah
2. Pengelolaan Rencana Kerja Sekolah (RKS) merupakan sebuah proses
guru, tenaga perencanaan atas semua hal dengan baik dan teliti untuk
kependidikan mencapai tujuan pendidikan. Rencana pengembangan
dan peserta sekolah ini dimaksudkan agar dapat dipergunakan sebagai
didik. kerangka acuan oleh kepala sekolah dalam mengambil
3. Pengelolaan kebijakan, disamping itu sebagai pedoman dalam mencapai
Keuangan keberhasilan pelaksanaan progam belajar mengajar dan
Sekolah. administrasi sekolah yang lain, agar pengelola sekolah tidak
4. Pengelolaan menyimpang dari prinsip-prinsip manajemen.
Kurikulum
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
dan Bahan b. Prosedur Penyusunan Rencana Kerja Sekolah
Pembelajara 1) Penyusunan RKS diawali dengan pelaksanaan Evaluasi
n. Diri Sekolah (EDS).
5. Pengelolaan 2) Dari hasil EDS kemungkinan diperoleh berbagai
Sarana dan kekurangan atau masalah pada masing-masing standar.
Prasarana. Dari kekurangan atau masalah akan dibuat rekomendasi
untuk perbaikan.
B. Kepemimpinan 3) Dalam rangka penjaminan mutu, selama proses
Sekolah pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan monitoring
C. Pengawasan secara internal oleh satuan pendidkan. Selain itu pada
dan Evaluasi akhir periode dilakukan evaluasi kegiatan dan hasilnya
D. Pengelolaan dibuat laporan sebagai salah satu bentuk akuntabilitas
SIM Sekolah manajemen penyelenggaraan sekolah.
E. Upaya
Mewujudkan c. Menganalisis Target Capaian dan Menelaah Rencana Kerja
Visi Sekolah Sekolah
menjadi Kepala sekolah sebagai manajer sekolah mampu menentukan
Budaya target capaian dan tonggak keberhasilan dalam melaksanakan
Belajar yang RKS, baik dalam Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) 4
berpihak pada tahun maupun Rencana Kerja Tahunan (RKT) 1 tahun
murid sehingga pelaksanaan perencanaan program lebih operasional
dan terukur pencapaiannya. Secara konkret, kepala sekolah
menentukan tujuan atau sasaran 1 tahunan dan 4 tahun ke
depan dalam program RKJM dan RKAS, sekaligus
merumuskan tonggak keberhasilan dan output yang akan
dihasilkan, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif dan
strategi pencapaiannya.

d. Pengembangan Dokumen Rencana Kerja Sekolah


Rencana Kerja Sekolah (RKS) adalah dokumen penting yang
digunakan sebagai salah satu pedoman sekolah. Sekolah
dapat menetapkan standar mutu baru di atas SNP apabila
seluruh standar dalam SNP telah terpenuhi. Acuan utama RKS
adalah pengembangan sekolah berdasarkan 8 (delapan)
Standar Nasional Pendidikan.

2. Pengelolaan guru, tenaga kependidikan dan peserta didik


No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
1). Pengelolaan Guru
Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru mengisyaratkan bahwa
guru wajib memiliki Kualifikasi Akademik, Kompetensi,
Sertifikat Pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang
harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan
ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,
dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan. Kompetensi Guru meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi.
Kompetensi pedagogik sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan
pembelajaran peserta didik yang sekurang kurangnya meliputi:
a.pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; b.
pemahaman terhadap peserta didik; c. pengembangan
kurikulum atau silabus; d. perancangan pembelajaran; e.
pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; f.
pemanfaatan teknologi pembelajaran; g. evaluasi hasil belajar;
dan h. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi kepribadian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


sekurang kurangnya mencakup kepribadian yang: a. beriman
dan bertakwa; b. berakhlak mulia; c. arif dan bijaksana; d.
demokratis; e. mantap; f. berwibawa; g. stabil; h. dewasa; i.
jujur; j. sportif; k. menjadi teladan bagi peserta didik dan
masyarakat; l. secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri;
dan m. mengembangkan diri secara mandiri dan n.
berkelanjutan.

Kompetensi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat
yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk: a.
berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun; b.
menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara
fungsional; c. bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesame pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan
pendidikan, orang tua atau wali peserta didik; d. bergaul
secara santun dengan masyarakat sekitar dengan
mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku; dan e.
menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat
kebersamaan.

Kompetensi profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


merupakan kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan
bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan
budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi
penguasaan: materi pelajaran secara luas dan mendalam
sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata
pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan
diampu; dan konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi,
atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi
atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata
pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan
diampu.
2). Pengelolaan Tenaga Kependidikan
 Tenaga kependidikan mencakup: pengelola satuan
pendidikan, tenaga perpustakaan, tenaga
laboratorium, tenaga administrasi, tenaga kebersihan
dan keamanan.
 Berdasarkan permendiknas no 24 tahun 2008 tenaga
administrasi sekolah/madrasah harus memenuhi
standar kualifikasi dan kompetensi.
 Kompetensi yang harus dimiliki kepala tenaga
administrasi sekolah meliputi kompetensi kepribadian,
kompetensi social, kompetensi teknis dan kompetensi
manajerial.
 Setiap sekolah/madrasah untuk semua jenis dan
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
jenjang yang mempunyai jumlah tenaga perpustakaan
sekolah/madrasah lebih dari satu orang, mempunyai
lebih dari enam rombongan belajar (rombel), serta
memiliki koleksi minimal 1000 (seribu) judul materi
perpustakaan dapat mengangkat kepala perpustakaan
sekolah/madrasah.
 Kepala perpustakaan sekolah/madrasah yang melalui
jalur pendidik harus memenuhi syarat:
1) Berkualifikasi serendah-rendahnya diploma empat
(D4) atau sarjana (S1); 2) Memiliki sertifikat
kompetensi pengelolaan perpustakaan
sekolah/madrasah dari lembaga yang ditetapkan
oleh pemerintah; 3) Masa kerja minimal 3 (tiga) tahun

3) Pengelolaan Peserta Didik


a. perencanaan dan penerimaan peserta didik baru
 Perencanaan peserta didik adalah suatu aktivitas
memikirkan hal-hal yang harus dilakukan berkenaan
dengan peserta didik di sekolah, baik sejak peserta
didik akan memasuki sekolah, selama di sekolah,
maupun ketika mereka akan lulus dari sekolah.
 Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam
perencanaan peserta didik. Langkah-langkah tersebut
meliputi: perkiraan, perumusan tujuan, kebijakan,
pemograman, penyusuan langkah-langkah,
penjadwalan, dan pembiayaan.
 Penerimaan peserta didik baru berasaskan; objektivitas,
transparansi, akuntabilitas,kompetitif.
 Prosedur penerimaan peserta didik baru adalah: 1).
Pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru, 2).
Rapat penetapan kuota peserta didik baru, 3).
Pembuatan, pemasangan atau pengiriman
pengumuman, 4). Pendaftaran peserta didik baru, 5).
Seleksi penerimaan peserta didik baru, 6). Penentuan
peserta didik yang diterima, 7). Pengumuman peserta
didik yang diterima, 8). Registrasi peserta didik yang
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
diterima, dan 9) pengadministrasian data peserta didik
yang diterima.
 Untuk memperlancar kegiatan di atas agar lebih efektif
dan efisien perlu informasi yang memadai. Sistem
informasi di dunia pendidikan ini menyangkut dua hal
pokok, yaitu kegiatan pencatatan data (recording
system) dan pelaporan (reporting system). Untuk
memperlancar dua kegiatan tersebut diperlukan faktor-
faktor penunjang antara lain : 1. Format-format yang
dipergunakan 2. Petunjuk dan aturan yang berlaku 3.
Keterampilan personil yang memadai
 Administrasi pengelolaan peserta didik di awal tahun
meliputi administrasi penerimaan peserta didik baru,
surat pendaftaran peserta didik baru, daftar calon
peserta didik baru dan daftar peserta didik baru selama
tahun pelajaran.
 Administrasi selama tahun pelajaran, meliputi;
penyusunan daftar peserta didik terdiri dari buku induk
dan klaper. Selain itu administrasi lain di awal tahun,
antara lain; pemantauan kehadiran, meliputi; buku
absensi peserta didik, buku rekapitulasi absensi harian
peserta didik, buku absensi bulanan dan buku
rekapitulasi tahuanan absensi peserta didik. Sedangkan
administrasi mutasi peserta didik, meliputi; surat
permohonan pindah sekolah, surat keterangan pindah
sekolah dan buku mutasi peserta didik.
 Administrasi di akhir tahun pelajaran, meliputi data
pelaksanaan ujian akhir dan administrasi kenaikan
kelas.
 MPLS adalah kegiatan pengenalan lingkungan kepada
peserta didik baru, termasuk pengenalan budaya,
sarana dan prasarana sekolah, guru dan karyawan,
serta aktivitas di sekolah yang baru saja dimasukinya.
Tujuan MPLS adalah mempercepat adaptasi peserta
didik dalam lingkungan yang baru dan menyesuaikan
dengan tuntutan proses pembelajaran yang berbeda
dengan sebelumnya.
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
b. Penempatan dan pengembangan kapasitas peserta
didik baru
a) Penempatan peserta didik baru
 Kegiatan penempatan peserta didik merupakan
kegiatan pengelompokan dalam berbagai bentuk
kelompok berdasarkan berbagai pertimbangan
yang bersifat mendidik dengan tujuan
menempatkan peserta didik dalam lingkungan dan
suasana belajar yang sesuai dengan
kebutuhannya William A. Jeager (dalam
Saifuddin, 2014:59). Pengelompokan tersebut
dapat didasarkan pada: a. Fungsi integrasi, yaitu
pengelompokan peserta didik berdasarkan umur,
jenis kelamin dan sebagainya. b. Fungsi
perbedaan, yaitu pengelompokan peserta didik
untuk menghargai berdasarkan perbedaan-
perbedaan yang ada pada peserta didik seperti
bakat, minat, kemampuan dan sebagainya.
 Dasar-dasar pengelompokan lain peserta didik
menurut soetopo (1982) ada 5 macam, yaitu:
Friendship Grouping, Achievement Grouping,
Aptitude Grouping, Attention or Interest Grouping
dan Intellegence Grouping

b) Pengembangan kapasitas peserta didik


 Hak peserta didik sesuai pasal 12 poin b undang
undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional adalah mendapatkan
pelayanan Pendidikan sesuai dengan bakat, minat
dan kemampuannya pada setiap satuan
Pendidikan.
 Menurut Gardner (dalam Fajarwati, 2016),
ada sembilan jenis kecerdasan, yaitu: a.
Kecerdasan linguistik (Linguistic
intelligence). b. Kecerdasan matematis-logis
(Logical – mathematical intelligence). c.
Kecerdasan ruang (Spatial intelligence). d.
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
Kecerdasan kinestetic-badani (bodily-
kinesthetic intelligence). e. Kecerdasan
musikal (Musical intelligence). f. Kecerdasan
interpersonal (Interpersonal intelligence). g.
Kecerdasan intrapersonal (Intrapersonal
intelligence). h. Kecerdasan
lingkungan/naturalis (Naturalist intelligence).
i. Kecerdasan eksistensial (Existential
intelligence). e. Kecerdasan musikal
(Musical intelligence). f. Kecerdasan
interpersonal (Interpersonal intelligence). g.
Kecerdasan intrapersonal (Intrapersonal
intelligence). h. Kecerdasan
lingkungan/naturalis (Naturalist intelligence).
i. Kecerdasan eksistensial (Existential
intelligence).
 Kemampuan peserta didik akan berkembang
secara optimal bila mendapatkan fasilitasi yang
sesuai. Dengan demikian, sekolah harus memiliki
data potensi kecerdasan peserta didik. Data ini
diperoleh diantaranya dengan cara: tes bakat dan
minat serta angket.
 Data tersebut selanjutnya digunakan sebagai
pertimbangan untuk optimalisasi penempatan
layanan pendidikan dalam bentuk: a. Penentuan
pendekatan, strategi, metode, dan model belajar
dalam kegiatan intrakurikuler. b. Penentuan jenis
kegiatan kokurikuler. c. Penentuan jenis kegiatan
ekstrakurikuler. d. Penentuan pendekatan,
strategi, dan metode layanan bimbingan dan
konseling.
 Layanan bimbingan dan konseling terdiri dari 4
komponen; antara lain layanan dasar, layanan
peminatan dan perencanaan individual, layanan
responsive dan dukungan sistem.
 Kegiatan ekstrakurikuler dapat berupa; krida,
karya ilmiah, Latihan olah bakat dan minat,
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
keagamaan. Pengembangan kegiatan
ekstrakurikuler dilakukan melalui tahapan; 1)
identifikasi kebutuhan; 2) analisis sumber daya; 3)
pemenuhan kebutuhan sumber daya; 4)
penyusunan program kegiatan ekstrakurikuler 5)
penetapan bentuk kegiatan yang
diselenggarakan.
 Pembinaan kesiswaan dilakukan untuk
mengembangkan potensi siswa sesuai dengan
tugas dan tujuan Pendidikan nasional, yaitu siswa
yang bertaqwa ada Tuhan YME, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan warga
negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
 Pelaksanaan pembudayaan budi pekerti (PBP)
didasarkan pada nilai kebangsaan dan
kemanusiaan yang meliputi:
a) Internasasi sikap moral dan spiritual
b) Keteguhan menjaga semangat kebangsaan
dan kebhinekaan.
c) Interaksi sosial antar peserta didik dengan
figur orang dewasa dirumah maupun di
lingkungan sekolah.
d) Interaksi sosial positif antar peserta didik
e) Memelihara lingkungan sekolah
f) Penghargaan terhadap keunikan peserta
didik
g) Penguatan peran orang tua dan unsur
masyarakat.

3. Pengelolaan Keuangan Sekolah


 Manajemen keuangan merupakan pengendalian atas
fungsifungsi keuangan yang meliputi kegiatan
perencanaan, penganggaran, pengelolaan, pencarian,
penyimpanan, pengendalian dan pemeriksaan keuangan.
 Tujuan pengelolaan keuangan menurut Kementerian
Pendidikan Nasional (2011:163) adalah: a) meningkatkan
akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana sekolah,
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
b) meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan dana
sekolah, c) mendorong pemanfaatan dana sekolah secara
lebih ekonomis, d) meminimalkan penggunaan anggaran
sekolah, e) memupuk kreativitas pencarian sumber
pendanaan sekolah, f) mendorong kompetensi
penanggungjawab keuangan sekolah.
 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 48
menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan
didasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi,
dan akuntabilitas publik.
 Sumber-sumber pendanaan sekolah, antara lain:
1) Pemerintah; berasal dari APBN dan dana khusus dari
APBD I dan APBD II melalui DIPA (dana isian
pelaksanaan Anggaran). Keungan sekolah dasar dan
menengah bersumber dari dana BOS (Bantuan
operasional sekolah) yang merupakan dana operasi
non personalia, sedangkan gajji pendidik dan tendik
berasal dari APBN dan APBD. Pada tahun 2016-2019
BOS untuk jenjang sekolah dasar dan menengah
disalurkan melalui transfer daerah (DAK non-fisik)
dianggarkan pada APBD provinsi. Ada tiga variable
BOS yaitu BOS regular,BOS kinerja, dan BOS afirmasi.
2) Dana Masyarakat; berdasarkan Permendikbud No. 44
Tahun 2012 tentang pungutan dan sumbangan biaya
Pendidikan pada satuan Pendidikan dasar pasal 9 ayat
2. Satuan Pendidikan dapat menggali dana dari
masyarakat berupa sumbangan. Dana ini bisa berasal
dari komite sekolah/orang tua siswa (permendikbud No.
75 Tahun 2016), alumni, sponsor dari perusahaan
berupa Corporate Social Responsibility (CSR). Atau
dari donator lain yang tidak mengikat.
3) Dana Swadaya; seperti; 1) pengelolaan kantin; 2)
pengelolaan koperasi sekolah; 3) jasa fotocopy; 4) jasa
antar jemput siswa; 5) hasil panen kebun sekolah; 6)
kegiatan yang dapat menarik dana dari sponsor; 7)
kegiatan seminar/pelatihan/lokakarya dengan dana dari
peserta dan bisa disisihkan untuk sekolah; 8)
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
peyelenggaraan lomba-lomba kesenian/kreatifitas
dengan biaya sendiri dari peserta.
4) Sumber lain; dari pemerintah baik yang bersifat block
grant maupaun yang bersifat matching grant (imbal
swadaya), yang disalurkan melalui DAK (Dana Alokasi
Khusus).
 Perencanaan dan Pembelanjaan Keuangan Sekolah
1) Perencanaan keuangan sekolah
- Perencanaan pengelolaan dana sekolah mengacu pada
hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan program-program
yang direkomendasikan dari hasil EDS.
- program prioritas yang akan dituangkan dalam
Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang terdiri jangka
menengah (4 tahun) berupa Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM) dan jangka pendek (1 tahun) berupa
Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah (RKAS).
- RKAS memuat sumber-sumber pendapatan, RKT
memuat program/kegiatan strategis dan rutin.
- Proses penyususnan RKAS; membuat tim Menyusun
RKAS, membuat analisis situasional sekolah,
- Penyusunan RKAS memerlukan juga rincian
pembiayaan, siapa yang bertanggungjawab, serta
waktu pelaksanaannya
- Penyusunan RKAS perlu memperhatikan asas
anggaran antara lain; asas kecermatan, asas terinci,
asas keseluruhan, asas keterbukaan, asa periodic, dan
asas pembebanan.
- Prosedur penerimaan dana BOS sebagai berikut: (1)
Mengirimkan/memutahirkan daftar jumlah siswa untuk
periode tahun pelajaran melalui Data Pokok Pendidikan
(Dapodik). (2) Menyusun rincian kebutuhan untuk
setiap periode (3 bulanan). Rincian kebutuhan disusun
berdasarkan jenis dan kebutuhan dengan mengacu
pada RKAS. (3) Memeriksa apakah dana telah masuk
di rekening sekolah (bank), jika dana sudah masuk ke
rekening maka dana yang masuk tersebut dicatat. (4)
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
Melakukan pembukuan dengan mencatat setiap
pengambilan dana. (5) Menyimpan bukti penerimaan
dana sebagai dokumen sesuai nomor dan tanggal di
tempat yang aman dan mudah ditemukan.
2) Pembelanjaan keuangan sekolah
- Di sekolah, setiap pembelanjaan harus mengacu pada
komponenkomponen yang telah ditetapkan dalam
RKAS.
- Penggunaan BOS pada SD dan SMP, meliputi: (a)
Pengembangan perpustakaan (b) Penerimaan peserta
didik baru (c) Kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler (d) Kegiatan evaluasi pembelajaran (e)
Pengelolaan sekolah (f) Pengembangan Profesi Guru
dan Tenaga Kependidikan, serta Pengembangan
Manajemen Sekolah (g) Langganan daya dan jasa (h)
Pemeliharaan dan perawatan sarana prasarana
sekolah (i) Pembayaran honor (j) Pembelian/perawatan
alat multi media pembelajaran (k) Biaya lainnya
 Pengawasan dan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan sekolah
- Pengawasan secara umum diartikan sebagai usaha
yang dilakukan dengan mengamati dan
membandingkan pelaksanaan dengan rencana dan
mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan atau
melakukan penyesuaian jika diperlukan. (Kementerian
Pendidikan Nasional, 2011).
- kegiatan pengawasan disebut monitoring dan
dibedakan menjadi: (a) Monitoring internal adalah
monitoring yang dilakukan oleh tim manajemen BOS
tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Monitoring
internal ini bersifat klinis yaitu melakukan monitoring
dan ikut menyelesaikan masalah jika ditemukan
permasalahan dalam pelaksanaan program BOS. (b)
Monitoring eksternal lebih bersifat evaluasi terhadap
pelaksanaan program dan melakukan analisis
terhadap dampak program, kelemahan dan
rekomendasi untuk perbaikan program. Monitoring
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
eksternal ini dapat dilakukan oleh Balitbang atau
lembaga independen lainnya yang kompeten.
- Komponen utama yang dimonitoring antara lain: alokasi
dana sekolah penerima bantuan, penyaluran dan
penggunaan dana, pelayananan dan penangananan
pengaduan, administrasi keuangan dan pelaporan.
- Kegiatan pengawasan terkait pembukuan keuangan;
pemeriksaankas umum, pemeriksaan tata usaha
keuangan bendaharawan, pemeriksaan bukti/data
keuangan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan pungutan
pajak
- Penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah harus
dilaporkan dan dipertanggungjawabkan secara rutin
sesuai peraturan yang berlaku
- Pembukuan dan dokumen pendukung laporan antara
lain; Rencana Kegiatan dan Anggaran sekolah, baik
berupa Buku Kas Umum (BKU) dan Buku Kas
Pembantu (BKP), buku pembantu Bank, Buku
pembantu Pajak, Berita acara pemeriksaan kas, bukti
pengeluaran.
- Pelaporan Penggunaan Dana BOS dilakukan dengan
mekanisme berikut: (a) Realisasi Penggunaan Dana
Tiap Sumber Dana; (b) Rekapitulasi Realisasi
Penggunaan BOS; (c) Pencatatan Pelayanan dan
Penanganan Pengaduan Masyarakat; (d) Laporan Aset;
(e) Laporan ke Dinas Pendidikan; (f) Laporan Online ke
Laman BOS.
- Prosedur pelaporan dana BOS sebagai berikut: (a)
Laporan pertanggungjawaban disampaikan setiap
triwulan, semester dan tahunan. (b) Laporan disusun
dengan mengacu pada Buku Kas Umum, Buku
Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, dan Buku
Pembantu Pajak beserta dokumen pendukungnya
sebagai bukti. (c) Laporan yang perlu dibuat untuk
diserahkan kepada Dinas Pendidikan Kab/Kota adalah
Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku
Pembantu Bank, dan Buku Pembantu Pajak. (d)
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
Laporan yang perlu dibuat untuk diumumkan kepada
masyarakat adalah laporan penggunaan dana BOS.

4. Pengelolaan Kurikulum dan Bahan Pembelajaran


1) Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
2) Komponen KTSP berdasarkan Permendikbud Nomor 61
Tahun 2014, meliputi 3 dokumen. Dokumen 1 yang
disebut dengan Buku I KTSP berisi sekurang-kurangnya
visi, misi, tujuan, muatan, pengaturan beban belajar, dan
kalender pendidikan. Dokumen 2 yang disebut dengan
Buku II KTSP berisi silabus dan dokumen 3 yang disebut
dengan Buku III KTSP berisi rencana pelaksanaan
pembelajaran yang disusun sesuai potensi, minat, bakat,
dan kemampuan peserta didik di lingkungan belajar.
Berikut adalah komponen KTSP:
Dokumen I
(a) visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang
dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan
berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan
pendidikan.
(b) Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau harus
dilaksanakan sebagai penjabaran visi yang telah
ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi
rujukan bagi penyusunan program jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan
masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
(c) tujuan pendidikan adalah gambaran tingkat kualitas
yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu
maksimal 4 (empat) tahun oleh setiap satuan
pendidikan dengan mengacu pada karakteristik
dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
(d) Muatan KTSP terdiri dari muatan nasional dan
muatan local.
(e) Beban Belajar merupakan keseluruhan muatan dan
pengalaman belajar yang harus diikuti siswa dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pelajaran. Beban belajar diatur dalam sistem paket
dan sistem kredit semester.
(f) Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang
KTSP merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun
pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif,
dan hari libur.

3) Acuan Konseptual.
Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia 2) Toleransi
dan Kerukunan Umat Beragama 3) Persatuan Nasional
dan Nilai-Nilai Kebangsaan 4) Peningkatan Potensi,
Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik 5)
Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan
Bermutu 6) Kebutuhan Kompetensi Masa Depan 7)
Tuntutan Dunia Kerja 8) Perkembangan Ipteks 9)
Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta
Lingkungan 10) Tuntutan Pembangunan Daerah dan
Nasional 11) Dinamika Perkembangan Global 12) Kondisi
Sosial Budaya Masyarakat Setempat 13) Karakteristik
Satuan Pendidikan

4) Prinsip Pengembangan Prinsip pengembangan KTSP:


1)Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa
kini dan yang akan datang.; 2) Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan,
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta
didik untuk belajar sepanjang hayat; 3) Menyeluruh dan
berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar jenjang pendidikan.
5) Prosedur Operasional. meliputi: 1) Analisis 2)
Penyusunan 3) Penetapan dilakukan kepala
sekolah/madrasah berdasarkan hasil rapat dewan
pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan komite
sekolah/madrasah. 4) Pengesahan dilakukan oleh
pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
6) Mekanisme; 1) Pengembangan KTSP merupakan
bagian dari kegiatan perencanaan satuan Pendidikan; 2)
Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab
bersama seluruh unsur satuan pendidikan yakni kepala
sekolah/madrasah, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan. 3) Daya dukung pengembangan dan
pelaksanaan KTSP, meliputi; kebijakan satuan
pendidikan, ketersediaan tenaga pendidikan dan tenaga
kependidikan, ketersediaan sarana dan prasarana.
1) Pihak yang telibat; 1) Tim pengembang kurikulum
satuan pendidikan terdiri atas: a) tenaga pendidik, b)
konselor (kecuali SD/SDLB/MI), dan c) kepala
sekolah/madrasah sebagai ketua merangkap anggota.
Dan 2) Dinas pendidikan atau kantor kementerian
agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya melakukan koordinasi dan supervisi.
Dokumen II: Silabus
(1) Dalam PP No. 13 Tahun 2015 perubahan ke dua atas PP.
No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
pasal 1 ayat 18 menyebutkan bahwa silabus adalah
rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran
atau tema tertentu yang mencakup Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
belajar.
(2) Fungsi dan manfaat silabus kurikulum 2013; 1) pedoman
dalam penyusunan RPP yang secara komprehensif
mengandung seluruh aspek pembelajaran terkait dengan
tujuan langsung pembelajaran maupun tujuan tidak
langsung.; 2) menjadi acuan pengelolaan media dan
sumber belajar, terutama dalam pengembangan sarana
dan prasarana yang dapat mengembangkan budaya
literasi secara menyeluruh; 3) menjadi acuan sistem
penilaian; 4) gambaran umum program dan target yang
akan dicapai mata pelajaran; 5) dokumentasi tertulis
dalam rangka akuntabilitas program pembelajaran.
(3) Komponen silabus kurikulum 2013, yaitu: 1) identitas
silabus; 2) komponen inti; 3) komponen dasar; 4) materi
pokok; 5) kegiatan pembelajaran; 6) penilaian; 7) alokasi
waktu; 8) sumber belajar.
Dokumen III: RPP
(1) Pendekatan pembelajaran; Kegiatan pembelajaran
merupakan proses pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
diperlukan dirinya untuk hidup bermasyarakat, berbangsa,
serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat
manusia.
(2) Pengembangan kegiatan pembelajaran perlu
menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1)
berpusat pada peserta didik; 2) mengembangkan
kreativitas peserta didik; 3) menciptakan kondisi
menyenangkan dan menantang; 4) bermuatan nilai,
etika, estetika, logika, dan kinestetika; dan 5)
menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui
penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran
yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan
bermakna.
(3) Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif
mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau
menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
simpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau
prinsip yang ditemukan.
(4) Model pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai
karakter, kecakapan berfikir tinggi (HOTS) dan kecakapan
abad 21 antara lain; model pembelajaran Discovery
learning , inquiry terbimbing dan sains, model
pembelajaran problem-based learning (PBL), project
based learning (PJBL) dan model production-based
training/production-based aducation and training
(PBT/PBET) dan model pembelajaran teaching factory.
(5) Penilaian Autentik (Authentic Assessment) adalah
pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil
belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan. Istilah assessment merupakan sinonim dari
penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi, dan
authentic merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau
reliabel.
(6) Prinsip penilaian antara lain; sahih, objektif, adil, terpadu,
terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis,
beracuan kriteria, akuntabel dan edukatif.
(7) Jenis-jenis Penilaian Autentik; 1) Penilaian Kinerja; 2)
Penilaian Proyek (project assessment); 3) Penilaian
Portofolio; 4) Penilaian tertulis.

5. Pengelolaan Sarana dan Prasarana


(1) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun
2007 menyebutkan sarana adalah perlengkapan
pembelajaran yang dapat dipindah-pindah sedangkan
prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi
sekolah.
(2) Macam-macam Sarana Pendidikan Sarana pendidikan
terdiri dari tiga kelompok besar yaitu : 1) Perabot sekolah.
2) Alat pelajaran yang terdiri dari buku, alat-alat peraga
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
dan perlengkapan laboratorium. 3) Media pendidikan yang
dapat di kelompokkan menjadi audio visual yang
menggunakan alat penampil dan media yang tidak
menggunaakan alat penampil.
(3) Macam prasarana yang diperlukan di sekolah demi
kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pendidikan
sekolah adalah: 1) Ruang kelas: tempat siswa dan guru
melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. 2)
Ruang perpustakaan: ruang untuk menyimpan dan
memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.
3) Ruang laboratorium (tempat praktik): tempat siswa
mengembangkan pengetahuan sikap dan keterampilan
serta tempat meneliti dengan menggunakan media yang
ada untuk memecahkan suatu masalah atau konsep
pengetahuan. 4) Ruang keterampilan: tempat siswa
melaksanakan latihan mengenai keterampilan tertentu. 5)
Ruang kesenian: adalah tempat berlangsungnya kegiatan-
kegiatan seni. 6) Fasilitas olah raga: tempat
berlangsungnya latihan-latihan olah raga.
(4) Komponen-komponen sarana dan prasarana pendidikan
1) Lahan 2) ruang; 3) perabot; 4) alat dan media
Pendidikan; 5) buku atau bahan pembelajaran
(5) Pengelolaan terhadap sarana dan prasarana diantaranya
menyangkut hal-hal sebagai berikut: 1) ketersediaan
sarana dan prasarana, 2) inventarisasi sarana dan
prasarana, 3) jadwal penggunaan sarana dan prasarana,
4) jadwal pemeliharaan sarana dan prasarana, 5)
penataan sarana dan prasarana, 6) penyimpanan sarana
dan prasarana.
(6) Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan
pembebasan sarana dan prasarana dari
pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang
dapat dipertanggungjawabkan. Ada dua jenis
penghapusan , yaitu melalui lelang dan pemusnahan.
B. Kepemimpinan Sekolah
1. Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran
Landasan yuridis tentang kepemimpinan pembelajaran adalah
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)
Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya bahwa efektivitas
kepala sekolah dinilai angka keditnya dalam kompetensi: (1)
Kepribadian dan sosial; (2) Kepemimpinan pembelajaran; (3)
Pengembangan sekolah dan madrasah; (4) Manajemen
sumber daya; (5) Kewirausahaan sekolah/madrasah; dan (6)
Supervisi pembelajaran.
Dengan demikian, Kepemimpinan pembelajaran
memfokuskan/ menekankan pada pembelajaran dengan
komponen-komponennya meliputi kurikulum, proses belajar
mengajar, penilaian, pengembangan guru, layanan prima
dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas belajar di
sekolah.

Kepemimpinan pembelajaran sangat penting untuk diterapkan


di sekolah karena mampu: (1) meningkatkan prestasi belajar
siswa secara signifikan; (2) mendorong dan mengarahkan
warga sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa; (3)
memfokuskan kegiatan-kegiatan warga sekolah untuk menuju
pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah; dan (4) membangun
komunitas belajar warga dan bahkan mampu menjadikan
sekolahnya sebagai sekolah belajar (learning school).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kefektifan sekolah


membuktikan bahwa sekolah efektif (effective schools)
mempersyaratkan kepemimpinan pembelajaran yang Tangguh
(strong instructional leadership) dari kepala sekolahnya,
disamping karakteristik lainnya seperti hrapan yang tinggi dari
prestasi siswa, iklim sekolah yang positif bagi kegiatan belajar
mengajar dan monitoring kemajuan belajar mengajar yang
berkelanjutan (Davis & tomas, 1989 smith &andew, 1989).
Ahli lain, Petterson (1993), mendefinisikan kepemimpinan
pembelajaran yang efektif adalah sebagai berikut: a) Makna
visi sekolah ditentukan melalui berbagi pendapat atau urun
rembug dengan warga sekolah serta mengupayakan agar visi
dan misi sekolah tersebut hidup subur dalam
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
implementasinya. b) Kepala sekolah melibatkan para
pemangku kepentingan dalam pengelolaan sekolah
(manajemen partisipatif). c) Kepala sekolah memberikan
dukungan terhadap pembelajaran. d) Kepala sekolah
melakukan pemantauan terhadap proses belajar mengajar
untuk memahami lebih mendalam dan menyadari apa yang
sedang berlangsung di dalam sekolah. e) Kepala sekolah
berperan sebagai fasilitator sehingga dengan berbagai cara
dapat mengetahui kesulitan pembelajaran dan dapat
membantu guru dalam mengatasi kesulitan belajar tersebut.

Mc Ewan (2002) mengembangkan konsep kepemimpinan


pembelajaran yang lebih operasional yaitu:
a) Menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas
b) Menjadi narasumber bagi staf
c) Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif bagi
pembelajaran
d) Mengkomunikasikan visi dan misi sekolah ke staf
e) Mengkondisikan staf untuk mencapai cita-cita profesional
tinggi
f) Mengembangkan kemampuan profesional guru
g) Bersikap positif terhadap siswa, staf, dan orang tua

 Karakteristik kepemimpinan pembelajaran menurut Hellinger


dan Murphy (1985), serta menurut Weber (1996)
sebagaimana yang dikutip Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan (2011: 13-14), antara lain: a) Mengembangkan
misi dan tujuan, b) Mengelola program pembelajaran, c)
Mendorong iklim pembelajaran akademis, d) Mengembangkan
fungsi produksi pendidikan, e) Mengembangkan lingkungan
kerja yang kondusif.
 Karakteristik kepemimpinan pembelajaran menurut Hellinger
dan Murphy (1985), serta menurut Weber (1996)
sebagaimana yang dikutip Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan (2011: 13-14), antara lain: a) Mengembangkan
misi dan tujuan, b) Mengelola program pembelajaran, c)
Mendorong iklim pembelajaran akademis, d) Mengembangkan
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
fungsi produksi pendidikan, e) Mengembangkan lingkungan
kerja yang kondusif.

2. Kepala sekolah sebagai agen perubahan


 Kepemimpinan perubahan adalah sebuah upaya untuk
menciptakan sebuah perubahan dalam organisasi,
sehingga membawa perubahan yang menjadikan semua
komponen dalam organisasi itu menyatu dan saling
berempati untuk membawa perubahan yang dibuatnya
agar lebih bermanfaat dan memiliki nilai positif terhadap
organisasi.
 Kepala sekolah harus memiliki visi dan strategi yang jelas
untuk memfasilitasi pembelajaran agar terjadi peningkatan
prestasi belajar, kepuasan belajar, motivasi belajar,
keingintahuan, kreativitas, inovasi, jiwa kewirausahaan,
dan kesadaran untuk belajar sepanjang hayat.
 Karakteristik kepemimpina perubahan antara lain:
1) Harus mempunyai nilai yang diperjuangkan dan
memimpin untuk memperjuangkan.
2) Visioner, mampu memimpin warga sekolah untuk
untuk menentukan strategi dan aksi untuk mencapai
visi dan misi sekolah.
3) Harus mempunyai idealism dan karakter serta
mengembangkan hal ini disekolahnya.

 Indikator terkait kepeminpinan sekolah pada draft


instrument akreditasi satuan Pendidikan (IASP) tahun
2020
(1) Mengimplementasikan visi, misi dan tuuan dengan
melibatkan seluruh komponen sekolah dan pemangku
kepentingan.
(2) Mempraktikkan kepemimpinan yang kreatif, inovatif,
partisipatif, kolaboratif, transformative dan kreatif.
(3) Sekolah melibatkan masyarakat dari berbagai
kalangan dalam pelaksanaan program-program
sekolah.
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
(4) Tersedainya sarana dan prasarana yang baik dan
memadai.
(5) Menerapkan pengelolaan sumber daya manusia
secara efektif dan efisien
(6) Sekolah memiliki sumber pembiayaan sekolah yang
mendukung kegiatan sekolah
(7) Sekolah menerapkan pelaporan keuangan
(8) Melakukan pelayanan bimbingan dan konseling
(9) Melakukan pembinaan kesiswaan.

C. Pengawasan dan Evaluasi

 Menurut PP No. 19 tahun 2017, menyebutkan bahwa beban


kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas
pokok manejerial, pengembangan kewirausahaan dan
supervisi kepada Guru dan Tenaga Kependidikan. Salah satu
bagian dari fungsi manajerial adalah kontrol atau
pengendalian. Fungsi ini sering disebut Pengawasan dan
Evaluasi (Monev).
 Monitoring dan Evaluasi (Monev) adalah dua kata yang
memiliki aspek kegiatan yang berbeda, yaitu kata Monitoring
dan Evaluasi. Monitoring merupakan kegiatan untuk
mengetahui apakah program yang telah dibuat berjalan
dengan baik sesuai dengan yang direncanakan, adakah
hambatan yang terjadi dan bagaimana para pelaksana
program itu mengatasi hambatan tersebut.
 Evaluasi berhubungan dengan hasil informasi tentang nilai
serta memberikan gambaran tentang manfaat suatu
kebijakan. Istilah evaluasi ini berdekatan dengan penafsiran,
pemberian angka dan penilaian.
 monitoring bertujuan untuk: (a) Mengumpulkan data dan
informasi yang diperlukan; (b) Memberikan masukan tentang
kebutuhan dalam melaksanakan program; (c) Mendapatkan
gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan; (d)
Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk
melaksanakan kegiatan; (e) Mendapatkan informasi tentang
adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan selama
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
kegiatan; (f) Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian
program; (g) Memberikan pernyataan yang bersifat
penandaan berupa fakta dan nilai
 Tujuan evaluasi terhadap suatu program/kegiatan, seperti
yang dijelaskan oleh Kirkpatrik (1994), adalah sebagai berikut.
(a) Untuk menilai keefektifan program (b) Untuk menunjukkan
atau melihat dampak (c) Untuk memperkuat atau
meningkatkan akuntabilitas (d) Untuk medapatkan masukan
terhadap pengambilan keputusan
 Prinsip monev adalah terencana, objektif, dapat
dipertanggungjawabkan, berkesinambungan, transparan,
efektif dan efisien, fungsional.
 Rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam menyusun
program Monitoring dan Evaluasi adalah:

a. Program dikembangkan dari aspek-aspek Monitoring dan


Evaluasi yang sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan (SNP).

b. Menggunakan format program yang sudah diberikan.

c. Kegiatan Monev biasanya dilakukan dalam 3 tahapan,


yakni Persiapan, pelaksanaan dan pelaporan.

 Instrumen yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data


Monev adalah angket, observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
 Monitoring dan evaluasi program sekolah dilakukan melalui
tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan serta
tindak lanjut monev.

D. Pengelolaan SIM Sekolah

Sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur


pengelolaan dari mulai 1). Pengumpulan data, 2). Pengolahan
data, 3). Penyimpanan data, 4). Pengambilan data dan 5).
Penyebaran informasi dengan menggunakan berbagai
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
peralatan yang tepat,
dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap
waktu diperlukan dengan cepat dan tepat, untuk dasar
pembuatan keputusan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.

Sistem informasi manajemen memiliki banyak manfaat baik


bagi pihak manajemen maupun untuk organisasi sekolah
secara keseluruhan. Adapun manfaat Sistem Informasi
Manajemen Sekolah adalah:

a. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas data secara akurat


dan realtime.
b. Memudahkan pihak manajemen untuk melakukan
perencanaan, pengawasan, pengarahan dan
pendelegasian kerja kepada semua departemen yang
memiliki hubungan atau koordinasi.
c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit
sistem kerja yang terkoordinasi dan sistematis.
d. Meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya dalam
organisasi

 Jenis-jenis sistem informasi manajemen sekolah (SIMS)


a) Sistem informasi profil sekolah (profil sekolah)
b) Sistem informasi personalia (SDM)
c) Sistem informasi siswa
d) Sistem informasi sarana dan prasarana sekolah.
e) Sistem informasi akademik
f) Sistem infromasi keuangan
g) Sistem informasi perpustakaan digital
h) Sistem e-learning

 Sistem informasi manajemen juga memiliki tahapan-tahapan


tertentu, adapun tahapan-tahapan tersebut diantaranya:

a. Bagian pengumpulan data


Bagian pengumpulan data bertugas mengumpulkan data,
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
baik bersifat bersifat internal maupun eksternal.

b. Bagian proses data


Bagian pemrosesan data ditangani oleh tenaga manusia
yang memiliki ahli dan bertugas membentuk data sehingga
menjadi informasi yang sesuai dengan kebutuhan level-
level manajemen.

c. Bagian pemrograman data


Bagian pemograman bertugas menyusun program untuk
perangkat komputer.

d. Bagian penyimpan data


Penyimpanan data sangat diperlukan, karena tujuan
utamanya adalah demi keamanan data.

 Permasalahan umum sistem informasi Pendidikan Indonesia,


diantaranya:
a) Disintegrasi sistem informasi
b) Rendahnya penggunaan data akurat dalam sistem
pengambilan keputusan
c) lemahnya sistem pembaharuan data
d) kurangnya sistem aplikasi manajemen
e) tidak terjaminnya sistem keamanan
f) infrastruktur TIK yang belum memadai
g) kelembagaan pengelolaan TIK yang belum atau satu
atap

 Solusi
1) Penggunaan databased Bersama
2) Aplikasi berbasis web
3) Sistem terintegrasi
4) Interoperabilitas
5) Keamanan infromasi
6) Skalabilitas
7) Tingkat ketersediaan
8) Kemudahan akses
No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
9) Proses kerja ringkas
10) Kinerja
11) Otorisasi
12) Infrastruktur Bersama

E. Upaya Mewujudkan Visi Sekolah menjadi Budaya


Belajar yang berpihak pada murid

 Jansen (2005) yang memberikan 12 kriteria mengenai visi


dan misi yang hidup dan efektif antara lain:
1) visi dan misi harus sesuai dengan roh zaman dan
semangat perjuangan organisasi.
2) Visi dan misi harus mampu menggambarkan sosok
organisasi idaman yang mampu memikat hati orang.
3) Misi harus mampu menjelaskan arah dan tujuan
organisasi
4) Visi dan misi harus mudah dipahami karena diungkapkan
dengan elegan sehingga mampu menjadi panduan taktis
dan strategis.
5) Visi dan misi harus memiliki daya persuasi yang mampu
mengungkapkan harapan, aspirasi, sentiment,
penderitaan para steakholder organisasi.
6) Visi-misi harus mampu mengungkapkan keunikan
organisasi dan menyarikan kompetensi khas organisasi
tersebut yang menjelaskan jati dirinya dan apa yang
mampu dilakukannya.
7) Visi-misi harus ambsius artinya ia harus mampu
mengkristalkan kehidupan, ideal, kemajuan , dan sosok
organisasi dambaan masa depan, sehingga mampu
meminta pengorbanan dan investasi emosional dari
segenap stakeholder organisasi.

 Mewujudkan visi sekolah menjadi budaya belajar yang


berpihak kepada murid.

budaya belajar adalah cerminan mutu Pendidikan sekkolah


No Nama Mata Diklat Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Eksplorasi Materi
a b c d d
yang utmbuh kembangnya berdasarkan semangat dan nilai
yang dianut sekolahnya, lingkungan, suasana, rasa, sifat,
dan iklim sekolah yang mampu mengembangkan
kecerdasan, keterampilan siswa yang ditampakkan dalam
bentuk Kerjasama warga sekolah dalam kedisiplinan,
tanggungjawab dan motivasi.

 Beberapa faktor untuk mencapai visi sekolah antara lain:


a) Kepemimpinan kepala sekolah yang professional
b) Guru-guru yang Tangguh dan professional
c) Memiliki tujuan pencapaian filosofis yang jelas
d) Lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran
e) Jaringan organisasi yang baik
f) Kurikulum yang jelas
g) Evaluasi belajar yang baik
h) Partisipasi orang tua murid yang aktif dalam kegiatan
sekolah.
No Nama Mata Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Diklat Eksplorasi Materi
a b c d e
3. SUPERVISI A. MEMBANGUN A. Membangun pembelajaran menuju student wellbeing
GURU DAN PEMBELAJAR 1. Membangun lingkungan belajar yang berpusat pada murid  Dalam differentiated instruction guru
TENAGA AN MENUJU (differentiated instruction) dapat memodifikasi tiga aspek
KEPENDIDIKAN STUDENT pembelajaran, yaitu konten, proses
WELLBEING.  Model kompetensi kepemimpinan, yaitu; 1) kategori dan produk.
1. Membangun mengembangkan diri dan orang lain; 2) memimpin a. Content (Bao,2010) berkaitan
lingkungan pembelajaran; 3) memimpin manajemen sekolah; 4) dengan pemadatan unit/konsep,
belajar yang memimpin pengembangan sekolah. penambahan isi, variasi kecepatan
berpusat Adapun indikator kompetensi ini adalah: instruksi pembelajaran, sumber
pada murid a. Mengembangkan dan merawat lingkungan sekolah yang belajar
(differentiate nyaman dan aman bagi murid dan guru b. Proses yaitu kegiatan dimana
d instruction) b. mengembangkan komunikasi dan interaksi warga sekolah siswa terlibat dalam rangka
2. Perencanaan yang saling percaya dan saling peduli. memahami atau menguasai isi
dan c. Memfasilitasi masukan dan aspirasi murid dalam (Tomlison, 2000). Diferensiasi,
pelaksanaan mempengaruhi kebijakan dan praktik belajar. berdasarkan proses meliputi
proses d. Memastikan guru melibatkann murid dalam membangun penggunaan akifitas berpikir tingkat
belajar yang kelas yang kodusif untuk belajar. tinggi, instruksi kelompok kecil,
berpusat  differentiated instruction dapat dilakukan dengan tiga hal; 1) multiple intelligence, pemusatan
pada siswa. kesiapan belajar-jika tugas belajar yang diberikan sesuai pembelajaran, mind-mapping, dan
3. Refleksi dan dengan kemampuan siswa; 2)minat-jika tugas belajar yang tugas kooperatif (Bao, 2010).
perbaikan diberikan dapat merangsang rasa ingin tahu dan gairah c. Produk, yaitu hasil belajar siswa
belajar siswa. 3) profil belajar- jika tugas belajar dapat yang merupakan hasil Latihan,
kualitas
mendorong siswa untuk bekerja dengan cara yang penerapan, dan pengembangan
proses
disukainya. apa yang telah dipelajari siswa.
belajar yang
 Dalam differentiated instruction guru dapat memodifikasi tiga  Melalui differentiated instruction
berpusat
aspek pembelajaran, yaitu konten, proses dan produk. diharapkan dapat mewujudkan
pada siswa
a. Content (Bao,2010) berkaitan dengan pemadatan student wellbeing. student wellbeing
4. Pelibatan unit/konsep, penambahan isi, variasi kecepatan instruksi dideskripsikan sebagai sebuah kondisi
orang tua pembelajaran, sumber belajar yang menggambarkan mental dan
sebagai b. Proses yaitu kegiatan dimana siswa terlibat dalam rangka fisik yang sehat, kuat, memiliki daya
pendamping memahami atau menguasai isi (Tomlison, 2000). tahan untuk menjalankan fungsi
dan sumber Diferensiasi, berdasarkan proses meliputi penggunaan dalam pekerjaannya maupun
belajar di akifitas berpikir tingkat tinggi, instruksi kelompok kecil, pribadinya, hal ini dapat terwujud jika
sekolah. multiple intelligence, pemusatan pembelajaran, mind- murid nyaman dan Bahagia selama
mapping, dan tugas kooperatif (Bao, 2010). belajar disekolah.
c. Produk, yaitu hasil belajar siswa yang merupakan hasil
Latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah
No Nama Mata Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Diklat Eksplorasi Materi
B. SUPERVISI dipelajari siswa.
GURU DAN  Melalui differentiated instruction diharapkan dapat
TENAGA mewujudkan student wellbeing. student wellbeing
KEPENDIDIKA dideskripsikan sebagai sebuah kondisi yang
N. menggambarkan mental dan fisik yang sehat, kuat, memiliki
1. Supervisi daya tahan untuk menjalankan fungsi dalam pekerjaannya
Guru/supervi maupun pribadinya, hal ini dapat terwujud jika murid nyaman
si akademik dan Bahagia selama belajar disekolah.
2. Supervisi
Tendik 2. Perencanaan dan pelaksanaan proses belajar yang
berpusat pada siswa.
 Indikator kompetensi dalam memimpin perencanaan
dan pelaksanaan proses belajar, antara lain:
(1) Mengadakan pertemuan guru untuk merancang
proses belajar yang berpusat pada murid
(2) Memberi umpan balik terhadap rencana belajar
sebagai dasar bagi melakukan perbaikan
(3) Menunjukkan praktik pembelajaran yang berpusat
pada murid sebagai teladan bagi guru
(4) Menyediakan dukungan agar guru dapat focus
dalam melakukan pembelajaran pada murid
 6 strategi differentiated instruction dalam pembelajaran
berbasis projek:
(1) Pembentukan kelompok
(2) Merefleksi tentang proyek yang dikerjakan dan
menetapkan tujuan berikutnya.
(3) Saat murid mencari sumber belajar sebagai
referensi proyek yang dikerjakan (seperi video,
bahan bacaan maupun game)
(4) Pilihan proyek yang menggambarkan kemampuan
murid
(5) Penilaian formatif yang berbeda untuk murid yang
berada
(6) Keseimbangan dalam kerja tim dan kerja mandiri
bagi murid.
3. Refleksi dan perbaikan kualitas proses belajar yang
berpusat pada siswa
Indikator kompetensi ini antara lain:
No Nama Mata Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Diklat Eksplorasi Materi
(1) Memimpin pertemuan refleksi berkala untuk
perbikan kualitas proses belajar mengajar
(2) Mengumpulkan dan mengolah data bukti terkait
proses dan hasil belajar
(3) Melakukan evaluasi praktik pembelajaran
berdasarkan data dan bukti
(4) Merencanakan dan mengarahkan guru untuk
melakukan perbaikan kualitas proses pembelajaran.
Kompetensi ini terlihat saat kepala sekolah
melakukan supervisi pembelajaran, refleksi dan
tindak lanjut hasil supervisi.
4. Pelibatan orang tua sebagai pendamping dan sumber
belajar di sekolah.
Indikator kompetensi ini antara lain;
(1) Memahami kebutuhan dan karakteristik orang tua
murid
(2) Menginisiasi komunikasi dan interaksi dengan orang
tua.
(3) Menyediakan kesempatan dan dukungan agar guru
dapat berkomunikasi dengan orang tua
(4) Menyediakan kesempatan terbuka bagi orang tua untuk
menyampaikan pendapat dan keluhan
(5) Menyediakan peran bagi orang tua terlibat menjadi
pendamping dan sumber belajar.
Dimensi ini dapat terlihat dari kemampuan kepala
sekolah dalam mengkomunikasikan dengan efektif
hasil perkembangan murid dan meningkatkan
partisipasif orang tua dalam menyukseskan
pembelajaran. Hal baru yang dipelajari dalam materi
supervisi guru dan tenaga kependidikan
B. Supervisi guru dan tenaga kependidikan antara lain:

1. Supervisi Guru/supervisi akademik


• Model kontemporer (masa kini)/ supervisi
 Supervisi kepala sekolah kepada guru dan tenaga klinis
kependidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan • Supervisi akademik dengan pendekatan
secara berkelanjutan di sekolah. Kepala sekolah sebagai klinis, merupakan supervisi akademik
pemimpin pembelajaran harus memastikan bahwa semua guru yang bersifat kolaboratif. Prosedur
supervisi klinis sama dengan supervisi
No Nama Mata Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Diklat Eksplorasi Materi
dan tenaga kependidikan mendapat pelayanan supervisi. akademik langsung, yaitu: dengan
Kepala sekolah akan mampu mewujudkan anak bangsa yang observasi kelas, namun pendekatannya
wellbeing harus mampu melaksanakan tugas pokok dan berbeda. Pada supervisi klinis, inisiatif
fungsinya secara optimal. lebih dominan berasal dari guru yang ingin
 Tujuan supervisi akademik yaitu; pengembangan professional, disupervisi.
pengawasan kualitas, dan penumbuhan motivasi (menurut • Pelaksanaan supervisi klinis mengikuti
sergiovanni (dalam deppdiknas, 2007) prinsip-prinsip berikut: a) bersahabat, b)
 Prinsip-prinsip supervisi; praktis, sistematis, objektif, realistis, demokratis, c) terbuka, objektif,
antisipatif, konstruktif, kooperatif, kekeluargaan, demokratis, konstruktif, d) kesepakatan bersama e)
aktif, humanis, berkesinambungan, terpadu dan komprehensif. berpusat pada kebutuhan dan aspirasi
 Pendekatan, Teknik dan Model Supervisi Akademik guru, f) siklus perencanaan, pelaksanaan,
a. Pendekatan adalah cara mendekatkan diri kepada objek dan balikan, g) berkesinambungan dan
atau langkah-langkah menuju objek. Menurut Sudjana berkelanjutan.
(2004) pendekatan supervisi ada tiga jenis yaitu:
1) Pendekatan langsung (direct contact) yaitu cara
pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung.
Dalam hal ini peran supervisor lebih dominan.
2) Pendekatan tidak langsung (indirect contact) yaitu cara
pendekatan terhadap permasalahan yang sifatnya tidak
langsung.
3) Pendekatan kolaboratif adalah pendekatan yang
memadukan cara pendekatan langsung dan tidak
langsung.
b. Teknik Supervisi
Ada dua macam teknik supervisi, yaitu teknik individual dan
teknik kelompok (Gwyn, 1961).
1) Teknik Supervisi Individual, antara lain; a).Kunjungan
Kelas (Classroom Visitation); b).Kunjungan Observasi
(Observation Visitation); c). Pertemuan Individual; d).Hal
yang dilakukan supervisor dalam pertemuan individu: (1)
berusaha mengembangkan segi-segi positif guru, (2)
mendorong guru mengungkapkan masalah yang
dihadapinya dan cara-cara yang telah dilakukan untuk
mengatasi kesulitan-kesulitannya, dan (3) menyepakati
berbagai solusi permasalahan dan menindaklanjutinya.
e).Kunjungan Antar Kelas.
2) Teknik Supervisi Kelompok, Teknik supervisi kelompok
meliputi (1) pertemuan atau rapat, (2) diskusi kelompok, (3)
No Nama Mata Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Diklat Eksplorasi Materi
pelatihan. Menurut Gwynn, ada tiga belas teknik supervisi
kelompok, sebagai berikut: (1) Kepanitiaan-kepanitiaan, (2)
Kerja kelompok, (3) Laboratorium kurikulum, (4) Baca
terpimpin, (5) Demonstrasi pembelajaran, (6)
Darmawisata , (7) Kuliah/studi, (8) Diskusi panel, (9)
Perpustakaan jabatan, (10) Organisasi profesional, (11)
Buletin supervisi, (12) Pertemuan guru, (13) Lokakarya
atau konferensi kelompok.
c. Model Supervisi
a) Model supervisi tradisional
1) Observasi Langsung. Supervisi model ini dapat
dilakukan dengan observasi langsung kepada guru yang
sedang mengajar melalui prosedur: pra-observasi dan
post-observasi.
2) Supervisi akademik dengan cara tidak langsung, dapat
dilakukan dengan;
a) Diskusi kasus
Diskusi kasus berawal dari kasus-kasus yang ditemukan
pada observasi Proses Pembelajaran (PBM),
laporanlaporan atau hasil studi dokumentasi. Kepala
Sekolah bersama guru mendiskusikan kasus demi kasus,
mencari permasalahannya dan mencari alternatif jalan
keluarnya.
b) Metode angket
Angket ini berisi yang berkaitan erat dan mencerminkan
penampilan guru di kelas, kinerja guru, strategi
pembelajaran, hubungan guru dengan siswanya dan
sebagainya.
c) Model kontemporer (masa kini)/ supervisi klinis
Supervisi akademik dengan pendekatan klinis,
merupakan supervisi akademik yang bersifat kolaboratif.
Prosedur supervisi klinis sama dengan supervisi
akademik langsung, yaitu: dengan observasi kelas,
namun pendekatannya berbeda. Pada supervisi klinis,
inisiatif lebih dominan berasal dari guru yang ingin
disupervisi.
Pelaksanaan supervisi klinis mengikuti prinsip-prinsip
berikut: a) bersahabat, b) demokratis, c) terbuka,
No Nama Mata Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Diklat Eksplorasi Materi
objektif, konstruktif, d) kesepakatan bersama e)
berpusat pada kebutuhan dan aspirasi guru, f) siklus
perencanaan, pelaksanaan, dan balikan, g)
berkesinambungan dan berkelanjutan.
 Instrumen Supervisi Akademik
- Macam-macam Instrumen Supervisi Akademik a)
Pedoman Observasi b) Pedoman Wawancara c) Daftar
Cek/Kendali.
- Dalam memilih instrumen yang tepat, kepala sekolah
hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1) fokus supervisi, 2) tujuan supervisi, 3) teknik
supervisi, dan 4) waktu yang tersedia.
 Tahapan supervisi akademik
Secara umum pelaksanaan supervisi akademik dilaksanakan
dalam tiga tahapan, yaitu a. perencanaan, b. pelaksanaan
supervisi, dan c. tindak lanjut hasil supervisi. Adapun prinsip-
prinsip perencanaan supervisi akademik adalah a. objektif, b.
bertanggung jawab, c. berkelanjutan, d. berdasarkan SNP, e.
didasarkan atas kebutuhan sekolah

a. Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan Sepervisi Guru


 Ruang lingkup perencanaan supervisi akademik antara
lain: 1) pengelolaan Kurikulum, 2) persiapan,
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran, 3) pencapaian
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, dan
Standar Isi, 4) peninjauan mutu pembelajaran. Selain itu
perencanaan supervisi harus memuat latar
belakang,landasan hukum, tujuan dan indikator
keberhasilan
 Adapun langkah-langkah penyusunan perencanaan
supervisi akademik yaitu: 1) merumuskan tujuan, 2)
menetapkan jadwal, 3) memilih pendekatan, teknik, dan
model, 4) memilih instrumen
 kegiatan supervisi, yang perlu diperhatikan oleh kepala
sekolah antara lain adalah penyusunan program dan
jadwal pelaksanaan kegiatan supervisi.
No Nama Mata Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Diklat Eksplorasi Materi
1) Penyusunan Rencana Program Supervisi
Berikut ini adalah beberapa hal dan pendukung
yang perlu dipersiapkan kaitannya dengan
program supervisi, yakni sebagai berikut.

a)Hasil pelaporan supervisi tahun ajaran yang lalu.


b) Data lengkap guru yang akan disupervisi.
c) Administrasi pembelajaran guru (Prota,RPP, Bahan
Ajar, Buku Nilai, dsb).
d) Instrumen yang akan digunakan (Kepala
Sekolah/Supervisor dapat menggunakan instrumen
yang sudah disiapkan atau dapat pula
mengembangkan/mengadaptasi instrumen sesuai
kebutuhannya berupa inventori atau skala)
e) Menyusun jadwal supervisi guru

2) Pelaksanaan Supervisi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan supervisi sebagai berikut.
a. Memperhatikan kesiapan guru yang
akandisupervisi.
b. Menetapkan Instrumen supervisi ( contoh lihat
Lampiran )
c. Hindari pemberian nilai/kategori, disarankan
merekam secara desskripsi semua kegiatan
pembelajaran selama proses pengamatan
berlangsung.
d. Temukan permasalahan untuk perbaikan dan
peningkatan mutu pembelajaran.
e. Tidak mengambil alih tugas guru dalam proses
pembelajaran.
f. Disarankan untuk tidak melakukan supervisi
(memaksakan kehendak) apabila guru yang akan
disupervisi belum memiliki kesiapan, karena tidak
akan diperoleh hasil pembinanan yang diharapkan.
g. Lakukan dialog professional pasca pengamatan
untuk menentukan cara perbaikan pada
kekurangan guru.
No Nama Mata Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Diklat Eksplorasi Materi
h. Lakukan evaluasi dan tindak lanjut, perilaku apa
yang akan diberikan untuk supervisi lanjutan (jika
ada dan diperlukan).
i. Membuat rekapitulasi hasil supervisi yang berfungsi
untuk memudahkan menyusun pelaporan dan
tindak lanjut.
Dalam pelaksanaan supervisi akademik teknik
individual jenis observasi dan kunjungan kelas,
pelaksanaan supervisi dilaksanakan dalam tiga
tahapan, yaitu pra observasi, observasi dan pasca
observasi.
1) Pra observasi Pra observasi adalah tindakan
berupa sebelum observasi, guru yang akan
disupervisi merasa nyaman dan siap untuk
disupervisi.
2) Observasi adalah aktivitas pengamatan oleh
supervisor pada saat guru melaksanakan
pembelajaran di kelas. Pengamatan oleh supervisor
mengunakan instrumen yang telah ditentukan
sebelumnya.
3) Kegiatan pasca observasi adalah proses refleksi
dan pemberian umpan balik serta upaya
pengkondisian tindakan perbaikan yang harus
dilakukan oleh guru yang disupervisi. Kegiatan
refleksi dan wawancara ini dapat didokumentasi
berupa instrumen wawancara
b. Laporan Hasil Supervisi
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses
pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk
kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesionalan
pendidik secara berkelanjutan. Laporan sederhana hasil
supervisi akademik sedikit-dikitnya memuat (1)
Pendahuluan/Latar Belakang, (2) Hasil Supervisi, dan (3)
Kesimpulan/Penutup
c. Tindak Lanjut Supervisi
Ruang lingkup tindak lanjut hasil supervisi meliputi:
No Nama Mata Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Diklat Eksplorasi Materi

1) Pelaksanaan KTSP

2) Persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran


oleh pendidik.

3) Pencapaian standar kompetensi lulusan, standar


proses, standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya.

4) Peningkatan mutu pembelajaran melalui


pengembangan aspek- aspek
 Tindak lanjut supervisi akademik dapat berupa:
1) Melakukan Evaluasi Hasil Supervisi
2) Menindaklanjuti Hasil Supervisi
Berbagai bentuk tindak lanjut hasil supervisi dapat
berupa pembinaan secara langsung dan tidak langsung
serta pembinaan situasional.

3. Supervisi Tendik

a. Konsep Supervisi Tenaga Kependidikan

Supervisi adalah kegiatan pengawasan yang dilakukan


oleh kepala sekolah dalam rangka membantu guru dan
tenaga kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran.
Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah ditujukan
untuk memberikan pelayanan kepada guru dan tenaga
kependidikan dalam melakukan pengelolaan kelembagaan
secara efektif dan efisien serta mengembangkan mutu
kelembagaan pendidikan.
b. Prinsip Supervisi Tendik

Diantara prinsip-prinsip yang berdampak positif dalam


melaksanakan supervisi antara lain:

1) Supervisor menjauhkan diri dari sifat otoriter


No Nama Mata Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Diklat Eksplorasi Materi
Dalam melaksanakan supervisi tendik hendaknya
kepala sekolah sebagai supervisor tidak bersifat otoriter.
2) Supervisor mampu menciptakan hubungan
kemanusiaan yang harmonis
Hubungan kemanusiaan yang harmonis dapat
diciptakan oleh supervisor melalui keterbukaan,
kesetiakawanan dan bersifat informal sehingga mampu
meminimalisir terjadinya tindakan yang merugikan dan
akhirnya dapat menggagalkan tercapainya tujuan
pendidikan di sekolah.
3) Supervisi tenaga kependidikan dilakukan secara
berkesinambungan
Supervisi bukan tugas bersifat sambilan yang hanya
dilakukan sewaktu- waktu jika ada kesempatan,
melainkan dilakukan secara bertahap, terencana dan
berkelanjutan.
4) Program supervisi terintegrasi
Supervisi tendik yang dilaksanakan oleh kepala
sekolah harus mampu mengaitkan antar komponen-
komponen standar nasional pendidikan dengan
pengelolaan administrasi sekolah.
5) Supervisi harus komprehensif
Program supervisi tendik harus mencakup keseluruhan
aspek dan komponen supervisi manajerial yang
meliputi administrasi dan operasional sekolah.
6) Supervisi harus konstruktif
Supervisi tendik yang dilakukan kepala sekolah harus
konstruktif yang diarahkan pada peningkatan kinerja
tenaga kependidikan dalam rangka meningkatkan mutu
penyelenggaraan sekolah.
7) Supervisi harus objektif
Program supervisi tendik bersifat obyektif yaitu
dilakukan berdasarkan fakta-fakta permasalahan
sekolah.

c. Ruang Lingkup Supervisi Tenaga Kependidikan


No Nama Mata Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Diklat Eksplorasi Materi
Ruang lingkup supervisi tenaga kependidikan adalah
supervisi terhadap tenaga kependidikan yang dimiliki
sekolah antara lain: 1) Tenaga Administasi Sekolah
(Kepala TAS, Pelaksana Urusan, Petugas Layanan
Khusus); 2) Tenaga Perpustakaan (Kepala Perpustakaan,
Tenaga Perpustakaan); dan 3) Tenaga Laboratorium
(Kepala Laboratorium, Teknisi Laboratorium, Laboran).

d. Pengembangan Instrumen

Pengembangan instrumen supervisi tenaga kependidikan


pada dasarnya bias dikembangkan oleh kepala sekolah
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masingmasing
tenaga kependidikan (Kepala TAS, Kepala Laboratorium,
Kepala Program Studi, dan Kepala Perpustakaan).

e. Langkah-Langkah Kegiatan Supervisi Tendik

1) Perencanaan Supervisi Tendik


Menyusun program supervisi tendik
a) Latar belakang, Landasan hukum,
merumuskan tujuan dan
indikatorkeberhasilan Hasil supervisi tahun
sebelumnya

b) Menetapkan sasaran dan jadwal


c) Memilih pendekatan, teknik, dan model supervise
d) Memilih dan menetapkan instrumen supervise
e) Menyusun instrument monev
2) Pelaksanaan Supervisi Tendik

a) Kepala sekolah meminta tendik untuk memaparkan


hasil kinerjanya. Pemaparan difokuskan pada
komponen-komponen yang terdapat pada
instrument.

b) Kepala Sekolah melakukan pengamatan terhadap


No Nama Mata Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
Diklat Eksplorasi Materi
bukti-bukti fisik yang disajikan tendik.

c) Kepala sekolah melakukan konfirmasi dan


meminta penjelasan hasil kinerja Tenaga
Kependidikan yang bersangkutan.

d) Kepala sekolah melakukan pencatatan hasil


supervisi yang telah dilaksanakan.

e) Kepala sekolah menyampaikan hasil catatan


supervisinya dan memberikan saran-saran untuk
perbaikan kinerja tendik yang bersangkutan.

3) Tindak Lanjut Hasil Supervisi Tendik


a) Mengumpulkan hasil supervisi tendik
b) Menginventaris item-item komponen yang rendah-
rendah
c) Menganalisis hasil supervisi tendik
d) Membuat program perbaikan kinerja tendik
e) Pembinaan umum tentang perbaikan kinerja tendik
f) Melaksanakan program perbaikan kinerja tendik
diantaranya:
o In House Training tentang peningkatan
kompetensi teknis masing- masing tendik.
o Konsultasi antara tendik dengan kepala
sekolah/supervisor
o Memberi penghargaan (rewards) bagi tendik
yang melaksanakan tugas dengan baik.
g) Menyusun laporan hasil supervisi dan laporan hasil
monev
Nama Mata Nama Materi Resume Hasil Hal Baru yang Diperoleh
No Diklat Eksplorasi Materi
a b c d
4 PENGEMBANG Pengembangan A. Gagasan Inovasi Pengembangan Sekolah Kewirausahaan merupakan salah satu
AN Kewirausahaan 1. Identifikasi permasalahan pembelajaran di sekolah kompetensi yang harus dikuasai oleh
KEWIRAUSAH A. Gagasan o Permasalahan pembelajaran di sekolah dapat kepala sekolah. Tugas kepala sekolah
AAN Inovasi diketahui melalui analisis hasil evaluasi diri sekolah dalam melaksanakan program
Pengembangan (EDS), dimana ketercapaian digambarkan dalam pengembangan kewirausahaan sesuai
Sekolah raport mutu sekolah. Dan hasil supervisi mutu sekolah Permendikbud yang akan dibahas dalam
1. Identifikasi yang dilaksanakan secara periodic. modul ini meliputi: pengembangan jiwa
permasalahan o Melalui EDS satuan Pendidikan dapat mengidentifikasi kewirausahaan (inovasi, kerja keras,
pembelajaran kelebihan dan kekurangan sekolah dengan data yang pantang menyerah, dan motivasi untuk
di sekolah. akurat, mengidentifikasi peluang dan memberikan sukses); pelaksanaan program
2. Pendekatan laporan formal kepada pemangku kepentingan pengembangan kemitraan; pelaksanaan
inovatif dalam o Sedangkan melalui hasil supervisi mutu kepala program unit produksi dan pemagangan.
pengembanga sekolah akan memperoleh data kinerja guru dalam
n sekolah. melaksanakan tugasnya terkait dengan pembelajaran. Cara - cara mengembangkan
3. Pengorganisas 2. Pendekatan inovatif dalam pengembangan sekolah kewirausahaan di lakukan melalui
ian o Inovatif adalah karakteristik yang dimiliki seorang pentahapan sebagai berikut.
pelaksanaan pemimpin yang memiliki kemampuan berfikir kreatif,
program mengembangkan ide-ide baru yang bermanfaat di a. Melakukan evaluasi diri tentang
inovatif setiap kesempatan, memanfaatkan sumber daya
tingkat/level
berbasis yang tersedia dan mampu memecahkan masalah
kepemimpinan kewirausahaan.
peningkatan (Mattare;Chen;Okudan & Rzasa;Gupta, MacMillan &
b. Berdasarkan hasil evaluasi diri (profil
kualitas Surie dalam Bagheri,A. & Pihie, Z.A.L., 2009)
diri jiwa kewirausahaan), selanjutnya
pembelajaran o Ciri pemimpin yang inovatif;
ditempuh melalui
1) Berusaha menyelesaikan masalah dengan cara-
berbagai upaya yang disebut
B. Pengelolaan cara baru yang lebih bermanfaat.
2) Terbuka untuk gagasan, pandangan dan “belajar”.
Kewirausahaan c. Mempelajari kewirausahaan dapat
sekolah penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan unjuk kerjanya. dilakukan melalui berbagai upaya.
1. Perencanaan Untuk mengembangkan
Pengembangan 3) Menciptakan ide, gagasan dan atau produk yang
bercirikan novelty (baru), original, useable, dan kewirausahaan di sekolah yang
Kewirausahaan. paling efektif adalah dengan berbagi
2. Evaluasi high product. Contoh hasil inovasi antara lain:
kantin jujur, pembelajaran antikorupsi, pemecahan masalah (sharing
Program solutions).
Pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences dll
Kewirausahaan. o Seorang dikatakan innovator bilamana:
1) Dalam mengerjakan tugas tidak konvensonal Pengembangan karakter kewirausahaan
2) Menemukan masalah dan memecahkannya bertujuan untuk membentuk insan
C. Kemitraan yang memiliki karakter kewirausahaan.
Dalam rangka dengan cara yang tidak biasa
3) Tertarik pada hasil daripada proses Sebagai sasaran pengembangan
peningkatan
Petunjuk pengisian hasil refleksi pendalaman bahan pembelajaran:
1. Kolom “a” diisi dengan nomor urut;
2. Kolom “b” diisi dengan nama Mata Diklat;
3. Kolom “c” diisi dengan materi yang ada dalam bahan pembelajaran
4. Kolom “d” diisi dengan resume hasil eksplorasi materi secara garis besar;
5. Kolom “e” diisi dengan hal-hal baru yang diperoleh setelah mendalami materi.

Catatan:
 Peserta mengunggah hasil refleksi pendalaman bahan pembelajaran ke LMS yang telah disediakan apabila moda daring.
 Peserta mempresentasikan hasil pengisian instrument refleksi bahan pembelajaran dan mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada pengajar diklat.

Anda mungkin juga menyukai