2014
ABSTRAK
Dewi Ganawati Hendrastuti, 19631112 199512 2 003” Penggunaan Kit Magnet Untuk
Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar IPA Materi Kemagnetan Bagi Peserta
Didik Kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta
Semester I Tahun 2013/2014”
Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan pembelajaran
dengan penggunaan Kit magnet yang mampu meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA
materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari. Penelitian dilakukan terhadap peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta
Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 yang berjumlah 26 peserta didik. Data dikumpulkan
melalui pengamatan dan tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara teoritik melalui penggunaan Kit magnet
dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep
kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. bagi peserta didik kelas IX A
SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 dan didukung secara
empirik.
Beberapa karakteristik dari penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: (1) sebelum
memulai pembelajaran, guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang diharapkan.(2)
pembentukan kelompok, satu kelompok maksimal 5 peserta didik (4) pembimbingan tiap
kelompok untuk memahami LKS atau petunjuk praktik (5) Setelah peserta didik memulai
pengamati Kit magnet, maka bimbingan dihentikan dan semua kreativitas belajar siswa
dicatat.
Kata Kunci: Kreativitas, Hasil Belajar IPA, Magnet.
PENDAHULUAN
didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 . Hasil
tersebut masih rendah. Hal ini terbukti setiap pembelajaran IPA dari 26 peserta didik hanya
20 prosen yang menunjukkan kreativitas baik, sedangkan 80 prosen yang lain atau 21
peserta didik yang lain pasif, ada yang mengantuk ada yang bicara dengan temannya dan
ada yang diam tetapi melamun sehingga jika diberi pertanyaan oleh guru tidak menunjukkan
jari atau menjawab. Tugas dan pekerjaan rumah yang guru berikan juga hanya membebani
mereka karena sebagian besar dari peserta didik tidak dapat mengerjakan tugas tersebut
dengan benar. Selain kreativitas peserta didik tersebut, hasil belajar juga rendah. Hal ini
terbukti hasil Ulangan Harian dari materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan
mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. Ilmu Pengetahuan Alam memiliki
KKM yaitu 70. Hasil Ulangan Harian tersebut nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 50 serta
peserta didik yang mendapat nilai tertinggi hanya 2 peserta didik sedangkan peserta didik
yang lain jauh di bawahnya. Selanjutnya hasil pengamatan dan hasil belajar tersebut
IPA hanya menggunakan buku materi, LCD sebagai media pembelajaran, metode informasi,
dan tanya jawab serta penugasan. Sebelum memulai pembelajaran peserta didik diminta
untuk membaca buku materi kemudian dilanjutkan pra tes, setelah pra tes dibahas baru
memulai pembelajaran dan diakhiri dengan penugasan. Namun penugasan ini membuat
kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, bagi peserta didik kelas IX A
SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013/2014 meningkat. Kreativitas dan
hasil belajar peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran
2013/2014 perlu ditingkatkan karena kreativitas yang rendah akan dapat menyebabkan
kemalasan yang berkepanjangan sehingga dapat mengakibatkan peserta didik putus sekolah.
Demikian pula hasil belajar perlu ditingkatkan karena nilai rapor sangat penting untuk
mendukung nilai sekolah yang akhirnya dapat diperhitungkan untuk kelulusan peserta didik.
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri
27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013/2014 dapat pula dimungkinkan karena guru.
Penggunaan Kit magnet yang sesuai oleh guru sangat berarti untuk meningkatkan
kreativitas dan hasil belajar suatu materi pelajaran. Oleh karena itu guru perlu menggunakan
Masalah yang terjadi pada peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta
Semester I Tahun pelajaran 2013/2014 yaitu kreativitas dan hasil belajar SK 4. Memahami
Sedangkan harapan peneliti kreativitas dan hasil belajar tersebut meningkat. Masalah
peneliti yaitu belum menggunakan Kit magnet untuk pembelajaran materi SK 4. Memahami
konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. pada peserta didik kelas
konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. pada peserta didik kelas
Agar masalah tersebut di atas dapat segera mendapatkan jalan keluar maka perlu
adanya tindakan oleh peneliti (guru). Tindakan yang dilakukan oleh peneliti tersebut yaitu
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. pada peserta didik kelas IX A SMP Negeri
dua. Tindakan ke 1 menggunakan Kit magnet tanpa presentasi dengan cara kelas IX A yang
disertai penjelasan guru menggunakan LCD dan presentasi. dengan cara kelas IX A yang
berjumlah 26 peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok I, II, III, IV masing-
masing terdiri dari 5 peserta didik sedangkan kelompok V terdiri dari 6 peserta didik.
sehari-hari., bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun
Rumusan Masalah
Apakah melalui penggunaan Kit magnet dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar
sehari-hari. bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun
Tujuan Penelitian.
Meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri
27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 melalui penggunaan Kit magnet.
Menurut Eng Hock Chia dalam (Pamilu, 2007:1), berkaitan dengan kreativitas
belajar IPA, maka menyebutkan kreativitas sebagaian besar berasal dari pengaruh
lingkungann dan keterampilan. Oleh karena itu kreativitas tidak bisa dipisahkan dengan
Ciri-ciri seorang anak memiliki kreativitas tinggi yaitu (1) selalu ingin tahu, (2)
memiliki minat yang luas, (3) suka melalukan aktivitas yang kreatif. Berdasarkan uraian
pendapat di atas tentang kreativitas belajar IPA, maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas
belajar IPA yang dimaksud adalah kegiatan atau perilaku siswa pada saat belajar IPA antara
lain: (1) berani dan mau bertanya (2) memperhatikan penjelasan guru (3) mengerjakan
mengikuti proses pembelajaran. Melalui indikator prestasi belajar, peserta didik dapat
mengetahui sejauhmana daya serap (kemampuan akhir) mereka setelah mengikuti proses
pelaksanaan pembelajaran.
Hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yang disebut evaluasi.
Menurut Solihatin (2007:43) Evaluasi merupakan proses untuk menimbang kebaikan pelajar
untuk memberikan penilaian kualitas belajar, yang meliputi tes dan non tes. .
Hakikat Kit
Kit pada prinsipnya adalah sebuah alat peraga dan pada hakikatnya adalah suatu alat
bantu belajar yang dapat membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu. Jika
dimungkinkan peserta didik dapat belajar sendiri tanpa bantuan guru. Oleh karena itu guru
bersifat sebagai fasilitator yang siap memberi arahan jika diperlukan saja.
keterlibatan mental dan tindakan dari pelajar, oleh karena itu belajar mebutuhkan alat bantu
atau alat peraga. Alat peraga memiliki jenis bermacam-macam tergantung materi
pelajarannya. Terdapat pula dalam satu materi memiliki banyak jenis alat peraga. Oleh
karena itu guru diharapkan pandai memilih alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran
Kit Magnet
Kit Magnet merupakan alat peraga IPA yang dapat digunakan untuk mempelajari
materi tentang kemagnetan.. dengan kata lain dapat digunakan untuk membantu belajar
tentang materi kemagnetan. Alat peraga yang juga merupakan alat pelajaran menurut Subdit
Sarana Pendidikan (2005: 13) adalah salah satu sarana pendidikan yang sangat penting,
karena tanpa alat akan menyulitkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Alat pelajaran ini dapat berupa benda sebenarnya tetapi dapat pula berupa benda
tiruan.
pendidikan yaitu sekolah cerminan masyarakat dan kelas adalah laboratorium untuk
penyelidikan. oleh karena itu guru didorong agar melibatkan anak didiknya dalam
Berdasarkan pandangan tersebut maka Penggunaan Kit magnet ini dilakukan secara
kelompok Penggunaan Kit magnet dalam kelompok ini dapat pula untuk mengantisipasi
keterbatasan jumlah Kit dan juga keterbatasan waktu yang tersedia. Peserta didik dalam satu
pengamatan menurut lembar kerja siswa (LKS), Selesai pelaksanaan pengamatan dan
Pendidikan tidak akan berhasil tanpa adanya komunikasi, dan komunikasi tidak akan
efektif tanpa memiliki kecakapan berkomunikasi, Syukur (2008: 2). Pada kegiatan
penggunaan Kit magnet yang juga merupakan bagian pendidikan ini tentunya perlu juga
adanya komunikasi sedangkan komunikasi ini dilakukan dengan jalan diskusi dan presentasi
kreativitas peserta didik. Selain membuat peserta didik tidak mengantuk, mau berdiskusi,
dan mau mengerjakan latihan atau perintah yang terdapat pada lembar kerja, juga dapat
membuat peserta didik berani bertanya dan berani maju ke depan untuk mempresentasikan
hasil pengamatannya.
Kerangka berpikir
Pada Kondisi awal guru sebagai peneliti belum menggunakan Kit magnet dalam
kehidupan sehari-hari., dengan KD 4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat
magnet bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran
2013 /2014. Pembelajaran hanya menggunakan buku materi sebagai media pembelajaran,
metode informasi, dan tanya jawab serta penugasan. Sebelum memulai Pembelajaran peserta
didik diminta untuk membaca buku materi kemudian dilanjutkan pra tes, setelah pra tes
dibahas baru memulai pembelajaran dan diakhiri dengan penugasan, karena peneliti belum
menggunakan Kit magnet tersebut maka kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4.
untuk peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran
kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari untuk peserta didik kelas IX A
SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 tersebut meningkat maka
Siklus 1 menggunakan Kit magnet untuk pembelajaran IPA pada peserta didik kelas
IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 yang dilakukan
secara kelompok dan tanpa presentasi. Kelas IX A yang berjumlah 26 peserta didik dibagi
peserta didik. .
Materi pada siklus 1 ini adalah SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya
Ulangan harian.
Siklus 2 penggunaan Kit magnet untuk pembelajaran IPA pada peserta didik kelas IX
A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 yang dilakukan secara
kelompok dengan disertai presentasi. Kelas IX A yang berjumlah 26 peserta didik dibagi
menjadi 5 kelompok yaitu kelompok I, II, III, IV, dan V sehingga kelompok I, II, III, IV
peserta didik Materi pada siklus 2 ini adalah SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan
elektromagnetik untuk menjelaskan prinip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip
induksi elektromagnetik. Siklus 2 ini dilakukan satu kali tatap muka pembelajaran dan satu
Kondisi Akhir
meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri
Hipotesis Tindakan
Melalui penggunaan Kit magnet dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi
peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014.
METODE PENELITIAN
Negeri 27 Surakarta mulai bulan Juli 2013 minggu terakhir sampai dengan bulan Desember
2013.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan dokumentasi, observasi dan tes
tertulis. Dokumentasi yang alatnya berupa dokumen dan catatan tentang kreativitas
dilakukan untuk mendapatkan data kondisi awal. Sedangkan observasi dan tes tertulis
Teknik observasi pada penelitian ini divalidasi dengan melibatkan teman sejawat atau
berkolaborasi sedangkan teknik tes tertulis divalidasi dengan kisi-kisi soal. Analisis data
Prosedur Tindakan
sebanyak dua kali dalam dua siklus.Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan
HASIL TINDAKAN
Tahun pelajaran 2013/2014 untuk mata pelajaran IPA pada kondisi awal rendah. Hal ini
terbukti setiap pembelajaran IPA dari 26 peserta didik hanya 20 prosen yang menunjukkan
kreativitas baik, sedangkan 80 prosen yang lain atau 21 peserta didik yang lain pasif Hasil
pembelajaran IPA pada kondisi awal ini juga rendah, hal ini terbukti bahwa Ulangan Harian
sedangkan KD 4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet., hanya 27
prosen dari 26 peserta didik atau 7 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih
tinggi dari KKM. Ilmu Pengetahuan Alam memiliki KKM yaitu 70. Hasil Ulangan harian
tersebut nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 50 dan peserta didik yang mendapat nilai
tertinggi hanya 2 anak sedangkan peserta didik yang lain jauh di bawahnya. Nilai Ulangan
Tahun pelajaran 2013 /2014 untuk mata pelajaran IPA pada siklus 1 ini terdapat 60 prosen
dari 26 peserta didik. yaitu 16 peserta didik yang perhatian nya tertuju pada pelajaran. 16
peserta didik tersebut menunjukkan aktif mau menunjukkan jari untuk menjawab pertanyaan
guru, mengerjakan laporan hasil pengamatan, aktif berdiskusi , berani bertanya dan tidak
mengantuk.
Pada siklus 1 ini peneliti sudah menggunakan Kit magnet namun tidak disertai
presentasi. Hasil pembelajaran pada siklus 1 yang diperoleh dari hasil Ulangan Harian SK 4.
4.2 Mendeskripsikan pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi terdapat 62 prosen
dari 26 peserta didik atau 16 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi
dari KKM. Ilmu Pengetahuan Alam memiliki KKM yaitu 70. Hasil Ulangan Harian tersebut
nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 60. Nilai Ulangan Harian ini dapat dilihat pada tabel.
pelajaran 2013/ 2014, dari kondisi awal ke siklus 1 mengalami peningkatan yaitu dari 20
Hasil belajar peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I tahun
pelajaran 2013/ 2014, dari kondisi awal ke siklus 1 mengalami peningkatan yaitu peserta
didik yang mendapatkan nilai ≥ KKM ( KKM IPA = 70) adalah 7 peserta didik.atau 27
Tahun pelajaran 2013 /2014 untuk mata pelajaran IPA pada siklus 2 ini terdapat 80 prosen
dari 26 peserta didik yaitu 21 anak perhatian nya telah tertuju pada pelajaran. 21 peserta
didik tersebut menunjukkan aktif mau menunjukkan jari untuk menjawab pertanyaan guru,
mengerjakan laporan hasil pengamatan, aktif berdiskusi , berani bertanya dan tidak
Pada siklus 2 ini peneliti sudah menggunakan Kit magnet dan disertai presentasi. Hasil
pembelajaran pada siklus 2 yang diperoleh dari hasil Ulangan Harian SK 4. Memahami
konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. dengan 4.3 Menerapkan
konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang
memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik., terdapat 84.6 prosen dari 26 peserta didik
atau 22 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) memiliki KKM yaitu 70. Hasil Ulangan harian tersebut nilai
tertinggi 85 dan nilai terendah 65. Rekap nilai Ulangan Harian tersebut dapat dilihat pada
tabel.
pelajaran 2013/ 2014, dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan yaitu dari 60 prosen
Hasil belajar peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I tahun
pelajaran 2013/ 2014, dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan yaitu peserta didik
yang mendapatkan nilai ≥ KKM ( KKM IPA = 70) adalah 16 peserta didik.atau 62 prosen
HASIL PENELITIAN
Simpulan
Secara teoritik melalui penggunaan Kit magnet dapat meningkatkan kreativitas dan
hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I
Tahun pelajaran 2013 /2014 dan didukung secara empirik. Hal ini terbukti terdapat
peningkatan kreativitas belajar peserta didik dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 yaitu 20
prosen, 60 prosen, dan 80 prosen. Sedangkan hasil belajar peserta didik dari kondisi awal,
siklus 1 dan siklus 2 mengalami peningkatan yaitu peserta didik yang mendapatkan nilai
ulangan harian ≥ KKM (KKM IPA 70) adalah 27 prosen, 62 prosen, dan 84.6 prosen.
Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian tindakan kelas ini maka
disampaikan saran-saran: sebaiknya Guru SMP Kelas IX mata pelajaran IPA jika
dalam kehidupan sehari-hari. menggunakan Kit magnet, oleh karena itu disarankan untuk
sekolah Sebaiknya diagendakan pengadaan Kit magnet, agar jumlah Kit magnet ini cukup
dan memadai.
.
DAFTAR PUSTAKA
BSNP, 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasiuonal No. 22 Tahun 2006 Tentang
Standar Isi, Jakarta.
Depdiknas, 2005, Kamus Besar Bahara Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Hidayat Komaruddin. 2002. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Bumimedia.
HP. Mulyadi, 2009, Materi Pembimbingan PTK, Semarang: LPMP Jawa Tengah.
Majid Abdul, 2008, Perencanaan Pembelajaran, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
Pamilu Anik, 2007, Mengembangkan Kreativitas dan Kecerdasan Anak, Yogyakarta, Citra
Media.
Prihatin Eka, 2008, Konsep Pendidikan, Bandung, Karsa Mandiri Persada.
Sardiman, AM, 2007. Interaksi dan Motivasi belajar mengajar. Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada
Seifert Kelvin, 2008, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, Jogyakarta,
IRCISOD.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Solihatin Etin, 2007, Cooperative Learning, Jakarta, BumiAksara
Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Sugiyanto, 2009, Model - Model Pembelajaran Inovatif, Surakarta, Panitia Sertifikasi Guru
Rayon 13 UNS.
Sulchan Yasyin. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Amanah.
Suwandi Sarwiji, 2009, Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah,
Surakarta, Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 UNS..
Syamsudin Abin, 2007,Psikologi Kependidikan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
Syukur Fatah, 2008, Teknologi Pendidikan, Semarang, Rasail Media Group.
Dipublikasikan oleh Google Drive–Laporkan Penyalahgunaan –
Dimutakhirkan secara otomatis setiap 5 menit