Anda di halaman 1dari 16

JUDUL PTK IPA SMP _JULIE

1. EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM


ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN KIT IPA MATERI LISTRIK
2. PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA IPA TERPADU BERBASIS
PEMANFAATAN LABORATORIUM PADA TEMA LISTRIK DAN MAGNET DI
KELAS IX SMPN 1 SEPATAN
3. PENERAPAN MODEL KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM
EKSRESI KELAS 9 DI SMPN 1 SEPATAN
4. Penggunaan metode pembelajaran inkuiri Berbantuan KIT LISTRIK dan MAGNET dapat
meningkatkan kemampuan merencanakan dan melaksanakan percobaan dalam
pembelajaran IPA di SMPN 1 Sepatan
5. Upaya Penerapan Model Joyfull Learning dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi
Sistem reproduksi kelas 9 di SMPN 1 Sepatan
PENGGUNAAN KIT MAGNET UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN

HASIL BELAJAR IPA MATERI KEMAGNETAN

BAGI  PESERTA DIDIK  KELAS IX A SMP NEGERI 27 SURAKARTA

SEMESTER I TAHUN 2013/2014

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DIAJUKAN GUNA MELENGKAPI  SYARAT


PENETAPAN ANGKA KREDIT ( PAK)
DIBUAT OLEH :

Dra. DEWI GANAWATI HENDRASTUTI, M.Pd

NIP 19631112 199512 2 003

                        PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 27 SURAKARTA

JL. ARIFIN NO 17 TELPON (0271) 656623

2014

ABSTRAK
Dewi Ganawati Hendrastuti, 19631112 199512 2 003” Penggunaan Kit Magnet Untuk
Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar IPA Materi Kemagnetan Bagi  Peserta
Didik  Kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta
Semester I Tahun 2013/2014”
Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan pembelajaran
dengan penggunaan Kit magnet yang mampu meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA
materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari. Penelitian dilakukan terhadap peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta
Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 yang berjumlah 26 peserta didik. Data dikumpulkan
melalui pengamatan dan tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara teoritik melalui penggunaan Kit magnet
dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep
kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. bagi peserta didik kelas IX A
SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 dan didukung secara
empirik.
Beberapa karakteristik dari penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: (1) sebelum
memulai pembelajaran, guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang diharapkan.(2)
pembentukan kelompok, satu kelompok maksimal 5 peserta didik (4) pembimbingan tiap
kelompok untuk memahami LKS atau petunjuk praktik (5) Setelah peserta didik memulai
pengamati Kit magnet, maka bimbingan dihentikan dan semua kreativitas belajar siswa
dicatat.  
Kata Kunci: Kreativitas, Hasil Belajar IPA, Magnet.
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada pembelajaran IPA, peneliti melakukan pengamatan terhadap kreativitas peserta

didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 . Hasil

pengamatan yang diperoleh menunjukkan  bahwa kreativitas peserta didik kelas IX A

tersebut masih rendah. Hal ini terbukti setiap pembelajaran IPA dari 26 peserta didik hanya

20 prosen yang menunjukkan kreativitas  baik, sedangkan 80 prosen yang lain atau 21

peserta didik yang lain pasif,  ada yang mengantuk ada yang bicara dengan temannya dan

ada yang diam tetapi melamun sehingga jika diberi pertanyaan oleh guru tidak menunjukkan

jari atau menjawab. Tugas dan pekerjaan rumah yang guru berikan juga hanya membebani

mereka karena sebagian besar dari peserta didik tidak dapat mengerjakan tugas tersebut

dengan benar. Selain kreativitas peserta didik tersebut,  hasil belajar juga rendah. Hal ini

terbukti hasil Ulangan Harian dari materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. dengan KD 4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan


dan cara membuat magnet. hanya 27 prosen dari 26 peserta didik  atau 7 peserta didik yang

mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. Ilmu  Pengetahuan Alam memiliki

KKM yaitu 70. Hasil Ulangan Harian tersebut nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 50 serta

peserta didik yang mendapat nilai tertinggi hanya 2 peserta didik sedangkan peserta didik

yang lain jauh di bawahnya. Selanjutnya hasil pengamatan dan hasil belajar tersebut

dinamakan kondisi awal penelitian.  

Sebelum penelitian, peneliti belum menggunakan Kit magnet, sedangkan pembelajaran

IPA hanya menggunakan buku materi, LCD sebagai media pembelajaran, metode informasi,

dan tanya jawab serta penugasan. Sebelum memulai pembelajaran peserta didik diminta

untuk membaca buku materi kemudian dilanjutkan pra tes, setelah pra tes dibahas baru

memulai pembelajaran dan diakhiri dengan penugasan.  Namun penugasan ini membuat

peserta didik terlalu terbebani dan juga membuat mereka jenuh

Harapan peneliti kreativitas dan hasil belajar materi SK 4. Memahami konsep

kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, bagi peserta didik kelas IX A

SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013/2014 meningkat. Kreativitas dan

hasil belajar peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran

2013/2014 perlu ditingkatkan karena kreativitas yang rendah akan dapat menyebabkan

kemalasan yang berkepanjangan sehingga dapat mengakibatkan peserta didik putus sekolah.

Demikian pula hasil belajar perlu ditingkatkan karena nilai rapor sangat penting untuk

mendukung nilai sekolah yang akhirnya dapat diperhitungkan untuk kelulusan peserta didik.

Rendahnya kreativitas dan hasil belajar  materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri

27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013/2014 dapat pula dimungkinkan karena guru.

Penggunaan Kit magnet yang sesuai  oleh guru sangat berarti untuk meningkatkan
kreativitas dan hasil belajar  suatu materi pelajaran. Oleh karena itu guru perlu menggunakan

Kit magnet untuk pembelajaran.

Masalah yang terjadi pada peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta

Semester I Tahun pelajaran 2013/2014 yaitu kreativitas dan hasil belajar  SK 4. Memahami

konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. masih rendah

Sedangkan harapan peneliti kreativitas  dan hasil belajar tersebut meningkat. Masalah

peneliti yaitu belum menggunakan Kit magnet untuk pembelajaran materi SK 4. Memahami

konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. pada peserta didik kelas

IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013/2014 Sedangkan harapan

peneliti sudah menggunakan Kit magnet untuk pembelajaran materi SK 4. Memahami

konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. pada peserta didik kelas

IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013/2014

Agar masalah tersebut di atas dapat segera mendapatkan jalan keluar maka perlu

adanya tindakan oleh peneliti (guru). Tindakan yang dilakukan oleh peneliti tersebut  yaitu

menggunakan Kit magnet untuk pembelajaran materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. pada peserta didik kelas IX A SMP Negeri

27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013/2014. Pelaksanaan tindakan tersebut dibagi

dua. Tindakan  ke 1 menggunakan Kit magnet tanpa presentasi dengan cara kelas IX A yang

berjumlah 26  peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok A, B, C, D, E

sehingga kelompok A, B, C, D masing-masing beranggota 5 peserta didik, sedangkan

kelompok  F beranggotakan 6 peserta didik..Tindakan ke 2 menggunakan Kit magnet

disertai penjelasan guru menggunakan LCD dan presentasi. dengan cara kelas IX A yang

berjumlah 26 peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok I, II, III, IV masing-

masing terdiri dari 5  peserta didik sedangkan kelompok V terdiri dari 6 peserta didik.

Tindakan-tindakan tersebut peneliti lakukan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil


belajar  materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari., bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun

pelajaran 2013/ 2014.

Rumusan Masalah 

Apakah melalui penggunaan Kit magnet dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar

IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari. bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun

pelajaran 2013 /2014?

Tujuan Penelitian.

Meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri

27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 melalui penggunaan Kit magnet.

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN

Kreativitas Belajar IPA

Menurut Eng Hock Chia dalam (Pamilu, 2007:1), berkaitan dengan kreativitas

belajar IPA, maka menyebutkan kreativitas sebagaian besar berasal dari pengaruh

lingkungann dan keterampilan. Oleh karena itu kreativitas tidak bisa dipisahkan dengan

aktivitas. Aktivitas bersifat mutlak untuk kemajuan setiap pribadi. 

Ciri-ciri seorang anak memiliki kreativitas tinggi yaitu (1) selalu ingin tahu, (2)

memiliki minat yang luas, (3) suka melalukan aktivitas yang kreatif. Berdasarkan  uraian

pendapat di atas tentang kreativitas  belajar IPA, maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas

belajar IPA yang dimaksud adalah kegiatan atau perilaku siswa pada saat belajar IPA antara

lain: (1) berani dan mau bertanya (2) memperhatikan  penjelasan guru (3) mengerjakan

latihan atau tugas

Hasil Belajar  IPA


Hasil belajar merupakan indikator tingkat keberhasilan setelah peserta didik

mengikuti proses pembelajaran.  Melalui indikator prestasi belajar, peserta didik dapat

mengetahui sejauhmana daya serap (kemampuan akhir) mereka setelah mengikuti proses

pembelajaran. Bagi guru, hasil belajar merupakan indikator ketepatan rancangan dan

pelaksanaan pembelajaran.

Hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yang disebut evaluasi.

Menurut Solihatin (2007:43) Evaluasi merupakan proses untuk menimbang kebaikan pelajar

untuk memberikan penilaian kualitas belajar, yang meliputi tes dan non tes.  .

Penggunaan Kit Magnet

Hakikat Kit  

Kit pada prinsipnya adalah sebuah alat peraga dan pada hakikatnya adalah suatu alat

bantu belajar yang dapat membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu. Jika

dimungkinkan peserta didik dapat belajar sendiri tanpa bantuan guru. Oleh karena itu guru

bersifat sebagai fasilitator yang siap memberi arahan jika diperlukan saja.

Menurut Komaruddin (2002:1) Belajar tidak hanya merupakan konsekwensi otomatis

dari penyampaian informasi ke dalam kepala pelajar namun belajar membutuhkan

keterlibatan mental dan tindakan dari pelajar, oleh karena itu belajar mebutuhkan alat bantu

atau  alat peraga. Alat peraga memiliki jenis bermacam-macam tergantung materi

pelajarannya. Terdapat pula dalam satu materi memiliki banyak jenis alat peraga. Oleh

karena itu guru diharapkan pandai memilih alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran

dan kondisi peserta didik.                                         

Kit Magnet 

Kit Magnet merupakan alat peraga IPA yang dapat digunakan untuk mempelajari

materi tentang kemagnetan.. dengan kata lain dapat digunakan untuk membantu belajar

tentang materi kemagnetan. Alat peraga yang juga merupakan  alat pelajaran menurut Subdit
Sarana Pendidikan (2005: 13) adalah salah satu sarana pendidikan yang sangat penting,

karena tanpa alat akan menyulitkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai. Alat pelajaran ini dapat berupa benda sebenarnya tetapi dapat pula berupa benda

tiruan.

Penggunaan Kit Magnet Tanpa Presentasi

Menurut Dewey dalam Sugiyanto (2009: 152) deskripsi pandangan tentang

pendidikan yaitu sekolah cerminan masyarakat dan kelas adalah laboratorium untuk

penyelidikan. oleh karena itu guru didorong agar melibatkan anak didiknya dalam

kelompok- kelompok untuk terlibat dalam suatu proyek yang ia minati.

Berdasarkan pandangan tersebut maka Penggunaan Kit magnet  ini dilakukan secara

kelompok Penggunaan Kit magnet  dalam kelompok ini dapat pula untuk mengantisipasi

keterbatasan jumlah Kit dan juga keterbatasan waktu yang tersedia. Peserta didik dalam satu

kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kemudian masing-masing kelompok melakukan

pengamatan menurut lembar kerja siswa (LKS), Selesai pelaksanaan pengamatan dan

diskusi kelompok maka setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan.

Penggunaan Kit Magnet dengan Presentasi

Pendidikan tidak akan berhasil tanpa adanya komunikasi, dan komunikasi tidak akan

efektif tanpa memiliki kecakapan berkomunikasi, Syukur (2008: 2). Pada kegiatan

penggunaan Kit magnet yang juga merupakan bagian pendidikan ini tentunya perlu juga

adanya komunikasi sedangkan komunikasi ini dilakukan dengan jalan diskusi dan presentasi

Penggunaan Kit magnet  dengan presentasi ini dimungkinkan dapat meningkatkan

kreativitas peserta didik. Selain  membuat peserta didik tidak mengantuk, mau berdiskusi,

dan mau mengerjakan latihan atau perintah yang terdapat pada lembar kerja, juga dapat

membuat peserta didik  berani bertanya dan berani maju ke depan untuk mempresentasikan

hasil pengamatannya.
Kerangka berpikir

Pada Kondisi awal guru sebagai peneliti belum menggunakan Kit magnet  dalam

pembelajaran IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari., dengan KD 4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat

magnet bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran

2013 /2014. Pembelajaran hanya menggunakan buku materi sebagai media pembelajaran,

metode informasi, dan tanya jawab serta penugasan. Sebelum memulai Pembelajaran peserta

didik diminta untuk membaca buku materi kemudian dilanjutkan pra tes, setelah pra tes

dibahas baru memulai pembelajaran dan diakhiri dengan penugasan, karena peneliti belum

menggunakan Kit magnet tersebut maka kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4.

Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. tersebut

untuk peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran

2013 /2014 rendah.

Supaya kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep

kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari untuk peserta didik kelas IX A

SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 tersebut meningkat maka

peneliti perlu melakukan tindakan yaitu menggunakan Kit magnet.

Siklus 1 menggunakan Kit magnet untuk pembelajaran IPA pada peserta didik kelas

IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 yang dilakukan

secara kelompok dan tanpa presentasi.  Kelas IX A yang berjumlah 26 peserta didik dibagi

menjadi 5 kelompok yaitu kelompok A,B,C,D, dan E sehingga kelompok  A, B, C, D

masing-masing beranggotakan 5 peserta didik sedangkan kelompok E memiliki anggota 6

peserta didik. .

Materi pada siklus 1 ini adalah SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari.,  sedangkan KD 4.2 Mendeskripsikan pemanfaatan


kemagnetan dalam produk teknologi.. Siklus I dilakukan 1 kali pembelajaran dan 1 kali

Ulangan harian.

Siklus 2 penggunaan Kit magnet untuk pembelajaran IPA pada peserta didik kelas IX

A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 yang dilakukan secara

kelompok dengan disertai presentasi. Kelas IX A yang berjumlah 26 peserta didik dibagi

menjadi 5 kelompok  yaitu kelompok I, II, III, IV, dan V sehingga kelompok  I, II, III, IV

masing-masing beranggotakan 5 peserta didik sedangkan kelompok V memiliki anggota 6

peserta didik Materi pada siklus 2 ini  adalah SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. sedangkan KD 4.3 Menerapkan konsep induksi

elektromagnetik untuk menjelaskan prinip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip

induksi elektromagnetik. Siklus 2 ini dilakukan satu kali tatap muka pembelajaran dan satu

kali Ulangan Harian.

Kondisi Akhir

Diduga melalui penggunaan Kit magnet dalam pembelajaran IPA  dapat

meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri

27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014.

Hipotesis Tindakan

Melalui penggunaan Kit magnet dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi

SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari bagi

peserta didik kelas IX A  SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Kelas IX A Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 SMP

Negeri 27 Surakarta mulai bulan Juli 2013 minggu terakhir sampai dengan bulan Desember

2013.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan dokumentasi, observasi dan tes

tertulis. Dokumentasi yang alatnya berupa dokumen dan catatan tentang kreativitas

dilakukan untuk mendapatkan data kondisi awal. Sedangkan observasi dan tes tertulis

dilakukan untuk mendapatkan data siklus 1 dan siklus 2.

Validasi dan Analisis Data

Teknik observasi pada penelitian ini divalidasi dengan melibatkan teman sejawat atau

berkolaborasi sedangkan teknik tes tertulis divalidasi dengan kisi-kisi soal. Analisis data

dilakukan dengan cara deskriptif komparatif atau membandingkan.

Prosedur Tindakan

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Banyaknya tindakan

sebanyak dua kali dalam dua siklus.Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi terhadap hasil tindakan.

HASIL TINDAKAN

Deskripsi Data Kondisi Awal

Kreativitas belajar peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta. Semester I

Tahun pelajaran 2013/2014 untuk mata pelajaran IPA pada kondisi awal rendah. Hal ini

terbukti setiap pembelajaran IPA dari 26 peserta didik hanya 20 prosen yang menunjukkan

kreativitas baik, sedangkan 80 prosen yang lain atau 21 peserta didik yang lain pasif  Hasil

pembelajaran IPA pada kondisi awal ini juga rendah, hal ini terbukti bahwa Ulangan Harian

SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.,

sedangkan  KD 4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet., hanya 27
prosen dari 26 peserta didik  atau 7 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih

tinggi dari KKM. Ilmu Pengetahuan Alam memiliki KKM yaitu 70. Hasil Ulangan harian

tersebut nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 50 dan peserta didik yang mendapat nilai

tertinggi hanya 2 anak sedangkan peserta didik yang lain jauh di bawahnya.  Nilai Ulangan

harian tersebut dapat dilihat pada tabel

Hasil Belajar Kondisi Awal


No KKM Uraian
Frekuensi
1 Nilai di bawah KKM (belum tercapai ) 19

2 70 Nilai sama KKM   (tercapai ) 5

3 Nilai lebih dari KKM  ( terlampaui ) 2

Hasil Belajar Kondisi Awal


No Uraian Prestasi
1 Nilai terendah 50
2 Nilai tertinggi 75
3 Nilai Rerata 6.4
4 Rentang Nilai 25
Deskripsi Data Siklus 1

Kreativitas belajar peserta didik  kelas IX A SMP  Negeri 27 Surakarta Semester I

Tahun pelajaran 2013 /2014 untuk mata pelajaran IPA pada siklus 1 ini terdapat 60 prosen

dari 26 peserta didik. yaitu 16 peserta didik yang perhatian nya tertuju pada pelajaran. 16

peserta didik tersebut menunjukkan aktif mau menunjukkan jari untuk menjawab pertanyaan

guru, mengerjakan laporan hasil pengamatan, aktif berdiskusi , berani bertanya dan tidak

mengantuk.  

Pada siklus 1 ini peneliti sudah menggunakan Kit magnet  namun tidak disertai

presentasi. Hasil pembelajaran pada siklus 1 yang diperoleh dari hasil Ulangan Harian SK 4.

Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan KD

4.2 Mendeskripsikan pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi terdapat  62 prosen

dari 26 peserta didik atau 16 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi
dari KKM. Ilmu Pengetahuan Alam memiliki KKM yaitu 70. Hasil Ulangan Harian tersebut

nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 60. Nilai Ulangan Harian ini dapat dilihat pada tabel.

Hasil Belajar Siklus 1

No KKM Uraian Frekuensi

1 Nilai di bawah KKM (belum tercapai ) 10


2 70 Nilai sama KKM   (tercapai ) 11
3
Nilai lebih dari KKM  ( terlampaui ) 5
Hasil Belajar Siklus 1
No Uraian Prestasi
1 Nilai terendah 60
2 Nilai tertinggi 80
3 Nilai Rerata 68.7
4 Rentang Nilai 20
Kreativitas belajar peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I tahun

pelajaran 2013/ 2014, dari  kondisi awal ke siklus 1 mengalami peningkatan yaitu  dari 20

prosen peserta didik yang kreativitasnya baik menjadi 60 prosen.

Hasil belajar peserta didik  kelas IX A  SMP Negeri 27 Surakarta Semester I tahun

pelajaran 2013/ 2014, dari kondisi awal ke siklus 1 mengalami peningkatan yaitu  peserta

didik yang mendapatkan nilai ≥ KKM  ( KKM IPA = 70) adalah 7 peserta didik.atau 27

prosen sedangkan pada siklus 1 menjadi 16 peserta didik atau 62 prosen.

Deskripsi Data Siklus 2 

Kreativitas belajar peserta didik kelas IX A SMP  Negeri 27  Surakarta  Semester I

Tahun pelajaran 2013 /2014 untuk mata pelajaran IPA pada siklus 2 ini terdapat 80 prosen

dari 26 peserta didik  yaitu 21 anak perhatian nya telah tertuju pada pelajaran. 21 peserta

didik tersebut menunjukkan aktif mau menunjukkan jari untuk menjawab pertanyaan guru,

mengerjakan laporan hasil pengamatan, aktif berdiskusi , berani bertanya dan tidak

mengantuk serta berani berpresentasi.

Pada siklus 2 ini peneliti sudah menggunakan Kit magnet dan disertai presentasi. Hasil

pembelajaran pada siklus 2 yang diperoleh dari hasil Ulangan Harian SK 4. Memahami

konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. dengan 4.3 Menerapkan
konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang

memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik., terdapat  84.6 prosen dari 26 peserta didik

atau 22 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) memiliki KKM yaitu 70. Hasil Ulangan harian tersebut nilai

tertinggi 85 dan nilai terendah 65.  Rekap nilai Ulangan Harian tersebut dapat dilihat pada

tabel.

Hasil Belajar Siklus 2


No KKM Uraian Frekuensi

1 Nilai di bawah KKM (belum tercapai ) 4


2 70 Nilai sama KKM   (tercapai ) 10
3
Nilai lebih dari KKM  ( terlampaui ) 12
Hasil Belajar Siklus 2
No Uraian Prestasi
1 Nilai terendah 65
2 Nilai tertinggi 85
3 Nilai Rerata 64.0
4 Rentang Nilai 20
Kreativitas belajar peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I tahun

pelajaran 2013/ 2014, dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan yaitu  dari 60 prosen

peserta didik yang kreativitasnya baik menjadi  80 prosen.

Hasil  belajar peserta didik  kelas IX A  SMP Negeri 27 Surakarta Semester I tahun

pelajaran 2013/ 2014, dari  siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan yaitu  peserta didik

yang mendapatkan nilai ≥ KKM  ( KKM IPA = 70) adalah 16  peserta didik.atau 62 prosen

sedangkan pada siklus 2  menjadi 22 peserta didik atau 84.6 prosen.

HASIL PENELITIAN

Simpulan

Secara teoritik melalui penggunaan Kit magnet dapat meningkatkan kreativitas dan

hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I

Tahun pelajaran 2013 /2014 dan didukung secara empirik. Hal ini terbukti terdapat

peningkatan kreativitas belajar peserta didik dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 yaitu 20

prosen, 60 prosen,  dan 80 prosen. Sedangkan hasil belajar peserta didik dari kondisi awal,

siklus 1 dan siklus 2 mengalami peningkatan yaitu peserta didik yang mendapatkan nilai

ulangan harian ≥ KKM  (KKM IPA 70) adalah 27 prosen, 62 prosen,  dan 84.6 prosen.

Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian tindakan kelas ini maka

disampaikan saran-saran: sebaiknya Guru SMP Kelas IX mata pelajaran IPA jika

memberikan pembelajaran materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari. menggunakan Kit magnet, oleh karena itu disarankan untuk

sekolah Sebaiknya diagendakan pengadaan  Kit magnet, agar jumlah Kit magnet ini cukup

dan  memadai.

.
DAFTAR PUSTAKA
BSNP, 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasiuonal No. 22 Tahun 2006 Tentang
Standar Isi, Jakarta.
Depdiknas, 2005,  Kamus Besar Bahara Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Hidayat Komaruddin. 2002. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Bumimedia.
HP. Mulyadi, 2009, Materi Pembimbingan PTK, Semarang: LPMP Jawa Tengah.
Majid Abdul, 2008, Perencanaan Pembelajaran, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
Pamilu Anik, 2007, Mengembangkan Kreativitas dan Kecerdasan Anak, Yogyakarta, Citra
Media.
Prihatin Eka, 2008, Konsep Pendidikan, Bandung, Karsa Mandiri Persada.
Sardiman, AM, 2007. Interaksi dan Motivasi belajar mengajar. Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada
Seifert Kelvin, 2008, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, Jogyakarta,
IRCISOD.
 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Solihatin Etin, 2007, Cooperative Learning, Jakarta, BumiAksara
Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Sugiyanto, 2009, Model - Model Pembelajaran Inovatif, Surakarta, Panitia Sertifikasi Guru
Rayon 13 UNS.
Sulchan Yasyin. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Amanah.
Suwandi Sarwiji, 2009, Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah,
Surakarta, Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 UNS..
Syamsudin Abin, 2007,Psikologi Kependidikan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
Syukur Fatah, 2008, Teknologi Pendidikan, Semarang, Rasail Media Group.
Dipublikasikan oleh Google Drive–Laporkan Penyalahgunaan –
Dimutakhirkan secara otomatis setiap 5 menit

Anda mungkin juga menyukai