Anda di halaman 1dari 20

PERANAN BILAL BIN RABBAH DALAM PERKEMBANGAN ISLAM

DI JAZIRAH ARAB TAHUN 611 M – 641 M


(Suatu Tinjauan Sejarah)

Oleh:
Sri Pajriah 1
Andi Mulyadi 2

ABSTRAK
Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi kehidupan Agama dan sosial budaya masyarakat
Arab sebelum Islam masuk masih menganut paham Jahilliyah yang diantaranya, menyembah berhala,
perbudakan serta seni arsitektur dan syair. Setelah Islam masuk di Jazirah Arab yang dibawa oleh Nabi
Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam paham-paham Jahiliyah mulai ditinggalkan, didalam
perkembangan Islam di Jazirah Arab munculah beberapa tokoh penyebar Agama Islam salah satunya
adalah Bilal bin Rabbah. Peranan Bilal bin rabah yang sangat berpengaruh dalam perkembangan
Islam yaitu sebagai kepercayaan Rasull untuk mengumandangkan Adzan sekaligus menjadi Muadzin
Pertama dalam Islam di seluruh dunia hal itu berdampak bagi kehidupan sekarang khususnya bagi
kaum Muslim. selain itu juga Bilal berperan dalam Perang badar dia berhasil membunuh bekas
majikannya semasa masih menjadi Budak yaitu Umayah bin Khalaf sekaligus menandai kemenangan
kaum Muslim dalam perang tersebut.

Kata Kunci: Bilal, Jazirah Arab

ABSTRACT
The results showed that the condition of religious and socio-cultural life of Arab society before
Islam arrived, still adopts Jahilliyah. there are a few characteristics of Jahilliyah, such as: dolatry,
bondage and architectural art and poetry. After the Islamic religion which is brought by Prophet
Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam entered in Jazirah Arab, the notion of Ignorance Jahilliyah
becoming obsolete. in the development of Islam in Jazirah Arab emerged several prominent propagator
Islam, one of them is Bilal bin Rabbah. The role of Bilal bin Rabah highly influential in the development
of Islam that as a person who is trusted by the prophet to peal Adzan and become the first Muezzin of
Islam around the world. nowadays, it has implications for life, especially for Muslims. Besides that,
Bilal bin Rabbah have an important role in the War of Badr. he succeeded to kill a former master
“Umayyah bin Khalaf” when he was still a slave. it shows that the victory of Muslims in the war.

Keyword: Bilal, Jazirah Arab

PENDAHULUAN di sebelah timur sampai ke sungai Dijlah


(Isawati, 2012: 50).
Istilah Arab digunakan untuk menyebut Islam yang dasar-dasarnya diletakkan
daerah padang pasir yaitu Jazirah Arab. oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi
Sedangkan secara etnis Jazirah Arab digunakan Wassallam di Mekkah dan Madinah adalah
untuk menyebut penduduk yang tinggal di Timur agama yang murni, tidak dipengaruhi baik oleh
Tengah dan Afrika Utara. Semenanjung Arab perkembangan agama-agama yang ada di
merupakan semenanjung Barat Daya Asia, sekitarnya maupun kekuasaan politik yang
sebuah semenanjung terbesar dalam peta dunia. meliputinya. Jazirah Arab pada umumnya adalah
Jazirah Arab menjelang kelahiran Islam diapit padang pasir yang tidak berair. Tetapi tidak
oleh dua kerajaan besar yaitu Romawi Timur di berarti secara keseluruhan merupakan padang
sebelah barat sampai ke laut Adriatik dan Persia pasir gersang dan tandus yang tidak ditumbuhi

Jurnal Artefak Vol. 2 No. 1 – Maret 2014 [ISSN: 2355-5726]


Hlm: 13 - 32
1
Dosen Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh Ciamis
2
Mahasiswa Pendidikan Sejarah

Halaman | 13
tanaman. Secara geografi letak Negara Arab bahwa sosok budak yang terus disiksa dengan
berada di Barat Daya Asia (Hasan, 2002: 5). kegigihannya dia menjadi seorang muslim yang
Karena letak geografisnya seperti itu pula, taat dan selalu berada di samping Rasulullah
sebelah utara dan selatan dari Jazirah Arab Shalallahu ‘Alaihi Waasallam sampai
menjadi tempat berlabuh berbagai bangsa untuk Rasulullah wafat (meninggal) yang kemudian
saling tukar-menukar perniagaan, peradaban, menjadi kepercayaan Rasulullah dalam
agama dan seni (Al-Mubarakfury. 2002: 26). mengumandangkan seruan Adzan, sehingga
Sebelum kedatangan Islam yang dibawa cikal bakal pengumandang Adzan yang selalu
oleh Nabi Muhamad Shalallahu ‘Alaihi dikumandangkan oleh kaum yang beragama
Wassalam, di dunia Arab terdapat beberapa Islam di seluruh alam semesta sampai hari
macam agama, yaitu Paganisme, Kristen, kiamat setiap lima kali dalam sehari itu adalah
Yahudi, dan Majusi. Bekas – bekas agama Nabi Bilal bin Rabbah
Ibrahim masih tersisa ketika Islam
diperkenalkan pada masyarakat Arab. METODE PENELITIAN
Peninggalan yang masih sangat terasa adalah
penyebutan Allah sebagai tuhan mereka, selain Menurut Ismaun (1984; 94) metode
itu masyarakat Arab khusunya kota Makkah sejarah atau metode historis ini mengandung
memiliki kepercayaan menyembah berhala, tiga empat langkah penting atau teknik sebagai
berhala yang paling terkenal pada waktu itu berikut:
adalah Al – Uzza (yang paling Agung), Al – Latta 1. Heuristik
(Tuhan Perempuan) dan Manat (Pembagian Tahap ini merupakan langkah awal
nasib) (Karim, 2007: 59). bagi penulis dalam proses mencari dan
Setelah Islam mulai lahir di Jazirah Arab, mengumpulkan bahan – bahan informasi
dimulai dengan turunnya wahyu pertama kali yang diperlukan berhubungan dengan
yaitu pada suatu malam tanggal 25, 27 atau 29 permasalahan penulisan skripsi, setelah
Ramadhan, (15, 17 atau 19 Januari tahun 611 heuristic terpenuhi dilanjutkan ke langkah
Masehi itu ditandai dengan diturunkannya surat berikutnya yaitu Kritik.
Al – Alaq ayat 1 – 5 dan Muhammad telah 2. Kritik
terpilih sebagai Nabi. Perbudakan pada awal Kritik sejarah adalah penulisan secara
Islam sangat melembaga dalam artian kritis terhadap data dan fakta sejarah yang
perbudakan di Jazirah Arab sangat banyak, salah ada. Data dan fakta sejarah yang telah
satu budak ketika awal Islam masuk adalah Bilal diproses melalui kritik sejarah ini disebut
bin Rabbah. Bilal bin Rabah adalah seorang bukti sejarah. Bukti sejarah adalah kumpulan
budak berkulit hitam dari Habsyah (sekarang fakta – fakta dan informasi yang sudah
Ethiopia) (Fahrurozie, 2000: 32) divalidasi, dipandang terpercaya sebagai
Ketika Mekah diterangi cahaya agama dasar yang baik untuk menguji dan
baru dan Rasul yang agung Shalallahu ‘Alaihi menginterpretasi suatu permasalahan.
Wasallam mulai mengumandangkan seruan 3. Interpretasi
kalimat Tauhid, Bilal bin Rabbah adalah Pada tahap ini, penulis mengadakan
termasuk orang pertama yang memeluk Islam. interpretasi (penafsiran) dan analisis terhadap
Saat Bilal bin Rabbah masuk Islam, di bumi ini data dan fakta yang tekumpul. Prosedur ini
hanya ada beberapa orang yang telah dilakukan dengan mencari data dan fakta,
mendahuluinya memeluk agama baru itu. Bilal menghubungkan berbagai data dan fakta
bin Rabbah merasakan penganiayaan orang- serta membuat tafsirannya.
orang musyrik yang lebih berat dari siapa pun. 4. Historiografi
Berbagai macam kekerasan, siksaan, dan Setelah melakukan tahap – tahap
kekejaman mendera tubuhnya. Namun ia, dalam metode sejarah yaitu mengumpulkan
sebagaimana kaum muslimin yang lemah data, kritik data dan interpretasi maka sebagai
lainnya, tetap sabar menghadapi ujian di jalan tahap terakhir dari metode sejarah adalah
Allah itu dengan kesabaran yang jarang sanggup penulisan sejarah.
ditunjukkan oleh siapa pun. (Khalid, 2012: 88). Adapun teknik pengumpulan datanya
Kegigihan dan ketabahan seorang budak adalah melalui studi Literatur atau kajian
yang bernama Bilal bin Rabbah sangat Pustaka. Dalam hal ini, penulis
memberikan sebuah pelajaran bagi manusia mengumpulkan buku-buku yang
khususnya bagi kaum Muslimin di seluruh dunia berhubungan dengan permasalahan yang

Halaman | 14
Peranan Bilal Bin Rabbah dalam Perkembangan Islam di Jazirah Arab Tahun 611 M – 641 M
Sri Pajriah & Andi Mulyadi

dibahas, kemudian membaca, menelaah, ‘Alla. Tidak pandang bulu meskipun itu
menyeleksi dan menuangkannya ke dalam mereka budak hitam orang Habesi.
karya ilmiah. Begitupun neraka diperuntukan bagi mereka
yang menentang perintah Allah Subhanahu
PEMBAHASAN Wata ‘Alla. Meskipun dia seorang ningrat
kaum Quraisy. Dalam Islam tidak
Peranan Bilal Bin Rabbah dalam memandang derajat, turunan atau bangsa,
Perkembangan Islam di Jazirah Arab mereka sama saja di hadapan Allah
Subhanahu Wata ‘Alla. Mereka diciptakan
A. Biografi Bilal bin Rabbah lahir ke bumi merupakan kehendak Allah
Subhanahu Wata ‘Alla”. Itulah sebabnya
Bilal bin Rabah adalah seorang budak banyak sahaya atau orang belian yang miskin,
berkulit hitam dari kaum Quraisy yang tertarik oleh ajaran Nabi Muhamad
bernama Umayah bin Khalaf, dia adalah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan masuk
seorang budak yang dimerdekakan oleh Abu Islam. Meskipun majikan mereka
Bakkar ketika Bilal disiksa oleh majikannya memperlakukan dengan kasar kepada mereka
karena diketahui memeluk Agama Nabi yang masuk Islam, mereka tetap berbondong
Muhamad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam yaitu – bondong masuk Islam sehingga
Islam. Bilal bin Rabbah adalah Muadzin menimbulkan amarah dari majikan –
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, dia majikannya (Fachrurozie, 2000: 65).
memiliki kisah menarik tentang sebuah Salah satu dari sekian banyak budak
perjuangan mempertahankan aqidah. Sebuah yang berada di sana yakni bernama Bilal bin
kisah yang tidak akan pernah membosankan, Rabbah. Ia adalah seorang Habasyah dari
walaupun terus diulang-ulang sepanjang golongan yang berkulit hitam. Takdir telah
zaman. Kekuatan alurnya akan membuat membawa nasibnya menjadi budak Bani
setiap orang tetap penasaran untuk Jumah di kota Mekkah, karena ibunya salah
mendengarnya. seorang hamba sahaya mereka.
Bilal lahir di daerah as-Sarah sekitar 43 Kehidupannya tidak berbeda dengan budak –
tahun sebelum Hijrah (578 Masehi). Ayahnya budak yang lainnya. Hari – harinya berlalu
bernama Rabah, sedangkan ibunya bernama dalam rutinitas yang gersang, tidak ada satu
Hamamah, seorang budak wanita berkulit haripun yang istimewa baginya. Ia tidak
hitam yang tinggal di Mekah. Karena ibunya menaruh harapan apapun pada hari esok
itu, sebagian orang memanggil Bilal dengan (Khalid, 2012: 90).
sebutan ibnus-Sauda’ (putra wanita hitam). Hingga pada akhirnya, berita – berita
Bilal dibesarkan di kota Ummul Qura mengenai Muhamad Shalallahu ‘Alaihi
(Mekah) sebagai seorang budak milik Wassalam mulai sampai ke telinganya (Bilal
keluarga bani Abduddar. Saat ayah mereka bin Rabbah), yakni ketika orang – orang di
meninggal, Bilal diwariskan kepada Mekkah menyampaikan itu dari mulut ke
Umayyah bin Khalaf, seorang tokoh penting mulut. Selain itu, ia juga mendengarkan
kaum kafir dari kaum Quraisy perbincangan majikannya bersama para
(http//:wikipedia_Indonesia.com). tamunya, terutama majikannya Umayah bin
Bilal bin Rabbah digambarkan sebagai Khalaf, salah seorang pemuka Bani Jumah,
seseorang yang berkulit hitam, badannya yaitu kabilah yang menjadi majikan yang
kurus tinggi dan sedikit bungkuk serta dipertuan oleh Bilal.
rambutnya lebat. Ia bukanlah dari kalangan Sekian lama, Bilal bin Rabbah
bangsawan melainkan dari kalangan keluarga mendengarkan ketika Umayah
budak, Abu Bakar membelinya –masih membicarakan Rassulullah Shalallahu
dengan status budak- lalu membebaskannya. ‘Alaihi Wasallam, baik dengan kawan –
kawannya maupun sesama angota sukunya
B. Proses Bilal bin Rabbah memeluk agama dan mengeluarkan kata – kata berbisa, penuh
Islam dengan rasa amarah, tuduhan dan kebencian.
Diantara pembicaraan yang dapat ditangkap
Nabi Muhamad SAW berkata, “Surga oleh Bilal bin Rabbah dari ucapan kemarahan
itu hanya bagi orang yang mengikuti dan yang tidak masuk akal itu, ialah sifat – sifat
menjalankan perintah Allah Subhanau Wata yang melukiskan agama yang baru baginya.

Halaman | 15
Menurutnya, sifat – sifat itu merupakan bersarang di dalam dada Umayyah bin
perkara baru bila dipandang dari sudut Khalaf, yang menganggap keIslaman seorang
lingkungan dimana ia tinggal (Mekkah). hambanya sebagai tamparan pahit yang
Selain itu, diantara ucapan – ucapan yang menghina dan menjatuhkan kehormatan
keras penuh ancaman itu, Bilal bin Rabbah mereka semua (Khalid, 2012: 92).
juga mendengar pengakuan mereka atas Sewaktu Ummayah ibnu Khalaf
kemuliaan Muhamad Shalallahu ‘Alaihi mengetahui bahwa budak hitamnya yang
Wasallam tentang kejujuran dan kepercayaan bernama Bilal bin Rabbah masuk Islam, dia
beliau. sangat marah. Kemudian leher bilal diikat
Bilal bin Rabbah mengetahui bahwa dengan tambang kurma dan di gusur oleh
mereka sebenarnya kagum dan tidak habis beberapa orang laki – laki berwajah bengis.
pikir terhadap ajaran yang dibawa Dia di seret seperti binatang sehingga sekujur
Muhammad Shalallahu Alaihi wa Ssalam tubuhnya berdarah, tetapi dia diam saja
sebagian mereka mengatakan kepada yang dengan pasrah dan sama sekali tidak
lain, “Tidak pernah Muhammad Shalallahu memperlihatkan rasa sakit. Hari amat panas
Alaihi Wassalam berdusta atau menjadi Bilal bin Rabbah di siksa, tanpa diberi makan
tukang sihir. Ia tidak pula sinting atau dan minum. Sorenya Bilal dibawa ke ramda,
berubah akal. Namun, kita terpaksa suatu tempat yang permukaan tanahnya rata
menuduhnya demikian untuk membendung dan berpasir panas diatasnya, sehingga jika
orang – orang yang berlomba – berlomba melemparkan daging ke pasir tersebut
memasuka agamanya.” Bilal bin Rabbah langsung matang. Bilal bin Rabbah oleh
mendengar mereka memperbincangkan majikannya dilentangkan, kemudian diatas
kesetiaan Rasullullah Shalallahu Alaihi wa dadanya ditaruh batu besar dan berat
Ssalam dalam menjaga amanah, tentang sehingga sulit untuk bergerak (Fachrurozie,
kejujuran dan ketulusan beliau, tentang 2000:65).
akhlak dan kepribadian beliau (Khalid, 2012: Siksaan kejam dan biadab ini mereka
91). ulangi setiap hari, hingga karena dahsyatnya,
Bilal bin Rabbah juga mendengar hati beberapa orang diantara algojo – algojo
mereka berbisik – bisik sebab yang menaruh kasihan kepadanya dan melunak
mendorong mereka menentang dan mereka berjanji dan bersedia melepaskannya
memusuhinya. Pertama, adalah kesetiaan asal saja ia mau menyebut nama tuhan –
mereka terhadap kepercayaan yang tuhan mereka secara baik – baik walau
diwariskan oleh nenek moyangnya, dan dengan sepatah kata sekalipun, tidak usah
kedua adalah kekhawatiran mereka terhadap lebih, yang akan menjagaan bagi orang –
kedudukan Quraisy pada saat itu. Kedudukan orang nama baik mereka di mata umum,
yang mereka peroleh sebagai imbalan hingga tidak menjadi buah pembicaraan bagi
kedudukan mereka menjadi pusat orang – orang Quraisy; bahwa mereka telah
keagaamaan, kiblat peribadatan, dan ritual mengalah dan bertekuk lutut kepada seorang
haji diseluruh Jazirah Arab. Alasan budak yang gigih dan keras kepala.
selanjutnya adalah kedengkian terhadap Bani Namun, walau sepatah kata yang dapat
Hasyim, mengapa Nabi dan Rasullullah itu diucapkan bukan dari lubuk hati, dan yang
muncul dari golongan ini dan bukan dari dapat menembus nyawa dan hidupnya tanpa
pihak mereka. kehilangan iman dan melepas keyakinannya,
Suatu hari Bilal bin Rabbah melihat Bilal bin Rabbah tidak ingin
cahaya ilahi dan dari dalam lubuk hatinya mengucapkannya. Begitulah, ia menolak
yang suci murni timbul keinginan untuk mengucapkan hal itu, dan sebagai gantinya ia
menyambut sebuah pilihan utama. Karena mengulang – ngulang senandungnya yang
itulah, ia menjumpai Rassullullah Shalallahu abadi, “Ahad-Ahad!”. Bilal bin Rabbah tetap
‘Alaihi Wasallam dan menyatakan masuk menjalani deraan panas dan tindihan batu,
Islam. setelah itu, berita rahasia keislaman hingga ketika hari petang mereka menegakan
Bilal bin Rabbah pun tercium dan beredar badannya dan mengikatkan tali pada
dikepala tuan – tuannya dari bani Jumah, lehernya, lalu mereka suruh anak- anak untuk
yakni kepala – kepala yang selama ini mengaraknya keliling perbukitan dan jalan –
dikuasai oleh kesombongan. Karena itu tidak jalan di Mekkah, sedangkan kedua bibir Bilal
aneh bila setan – setan dimuka bumi bin Rabbah terus menerus melagukan

Halaman | 16
Peranan Bilal Bin Rabbah dalam Perkembangan Islam di Jazirah Arab Tahun 611 M – 641 M
Sri Pajriah & Andi Mulyadi

senandung sucinya, “Ahad! Ahad!” (Khalid, licik itu. Tiba – tiba ketegangan ini menjadi
2012:93). kendur oleh senyuman bagai cahaya fajar dari
Sebagai muslim yang taat, Bilal bin mulut mereka, Ia kembali berkata,
Rabbah hanya mengacungkan telunjuk “Ahad...Ahad”. Waktu siang telah tiba dan
kanannya berkali – kali sambil berucap, tepat menjelang waktu Zuhur Bilal bin
“Ahad! Ahad!” (artinya: Allah yang tunggal! Rabbah pun dibawa orang ke padang pasir
Allah yang tunggal!). Bertapa sangat lagi. Bilal bin rabbah tetap sabar da tabah.
menderitanya Bilal bin Rabbah diperlakukan Pada suatu hari, Sayidina Abu Bakkar
demikian oleh majikannya. Dengan tabahnya melewati ramda. Beliau melihat Bilal bin
dia jalani sambil tidak putus – putusnya Rabbah yang sedang di siksa sehingga
memperlihatkan ketaatan dan keimanannya menimbulkan rasa kasihan. “Hai Umayyah!
kepada Allah SubhanahuWata’ala, sehingga Tidak takutkah kamu akan pengadilan Allah
oleh Allah diberi kekuatan badannya kebal yang maha agung dan maha mulia. Sungguh
tidak merasakan sakit atau pedih. demikian kejamnya kamu menyiksa orang!”,
Demikianlah, Bilal bin Rabbah yang selalu kata Abbu Bakkar dengan marahnya”
ingat kepada Allah dapat menghilangkan rasa kemudian Umayyah berkata “inilah akibat
sakit badannya yang teraniaya oleh perbuatanmu! Sekarang kewajibanmu untuk
majikannya itu. Berhari – hari Bilal bin menolongnya”, jawabnya dengan sinis.
Rabbah mengalami siksaan berat yang Kemudian Abu Bakkar berkata kepada
diterimanya dengan tabah (Fachrurozie, Umayah bin Khalaf, “Ambilah tebusan yang
2000:66). lebih besar daripada harganya dariku, lalu
Bila malam telah tiba, orang – orang bebaskan dia” (Fachrurozie, 2000: 66).
itupun menawarkan kepadanya, “Besok”, Pada saat itu, Umayah bin Khalaf
ucapkan kata – kata yang baik terhadap bagaikan orang yang hampir tenggelam, tiba
Tuhan – Tuhan kami, sebutlah: Tuhanku – tiba diselamatkan oleh sampan penolong.
Latta dan Uzza. Setelah itu kami lepaskan Hatinya lega dan merasa sangat beruntung
dan biarkan kamu sesuka hatimu! Kami telah saat mendengar Abu Bakkar hendak menebus
letih menyiksamu, seolah – olah kami budaknya. Dia telah putus asa untuk
sendirilah yang disiksa!” Namun, dapat menundukan Bilal bin Rabbah. Selain itu,
dipastikan Bilal bin Rabbah akan mereka adalah para pedagang, sehingga
menggelengkan kepalanya dan hanya dengan menjualnya Bilal bin Rabbah, mereka
menyebut, “Ahad...Ahad. melihat keuntungan yang tidak akan pernah
Karena tidak dapat menahan gusar dan diperoleh dengan jalan membunuh budaknya.
murka, Umayah meninjau Bilal bin Rabbah Akhirnya Bilal bin Rabbah dijual kepada Abu
sambil berteriak, “kesialan apa yang Bakkar yang segera membebaskannya, dan
menimpa kami disebabkan olehmu, wahai dengan demikian Bilal bin Rabbah pun
budak celaka. Demi Latta dan ‘Uzza, aku tampil mengambil tempatnya dalam
akan menjadikan dirimu sebagai contoh bagi lingkungan orang - orang merdeka.
bangsa – bangsa budak dan majikan – Ketika Abu Bakkar Ash-Ahiddiq
majikan mereka!”. Dengan keyakinan menggandeng Bilal bin Rabbah dan
seorang mukmin dan kesabaran seorang suci, membawanya ke alam bebas, Umayah
Bilal bin Rabbah menjawab “Ahad Ahad!” berkata kepadanya, “Bawalah ia! Demi Latta
(Khalid, 2012:94). dan ‘Uzza, seandainya harga tebusannya
Orang yang dikasih surat berpura – tidak lebih satu uqiyah, pastilah ia akan
pura menaruh belas kasihan kepadanya, kulepas juga!”. Abu Bakkar pun tahu
kembali membujuk dan mengajukan tawaran. bagaimana keputusannya dan kepahitan
Mereka berkata kepada Umayah, akibat kegagalan yang tersirat dalam ucapan
“Biarkanlah dia, wahai Umayah! Demi Latta, itu, hingga lebih baik tidak melayaninya.
ia tidak akan disiksa lagi setelah hari ini. Bilal Tetapi, karena ini menyangkut kehormatan
bin Rabbah ini anak buah kita, bukankah seorang laki – laki yang sekarang telah
ibunya budak kita? ia tentu tidak akan rela menjadi saudara (Bilal bin Rabbah) yang
bila dengan keIslamannya itu nama kita berbeda dengannya, Abu Bakkar pun
menjadi ejekan dan cemoohan bangsa membalas kata –kata Umayah, “Demi Allah,
Quraisy!”. Bilal bin Rabbah menatap tajam andainya kalian tidak hendak menjualnya
wajah – wajah penipu dan mengatur muslihat kecuali seratus uqiyah, aku pasti akan

Halaman | 17
membayarnya. Abu Bakkar pergi bersama Setelah Nabi Muhammad Shalallahu
sahabatnya itu (Bilal bin Rabbah) menghadap Alaihi Wassalam mengetahui keadaan
Rasullullah Shalallahu Alaihi wa Ssalam dan umatnya yang demikian sengsara
menyampaikan berita gembira tentang menghadapi ancaman dan siksaan dari orang
kebebasan Bilal bin Rabbah. Saat itu pula – orang yang memusuhi Islam, beliau merasa
bagaikan hari raya besar (Muhamad Khalid, khawatir dan tidak mampu melindungi
2012:95). mereka. Kemudian beliau menghimbau
Bermacam – macam hukuman yang mereka yang merasa takut menghadapi
sangat kejam telah dijatuhkan majikan keadaan untuk segera mengungsi dari
terhadap budaknya yang telah masuk Islam. Mekkah ke Abasysinia (Habesi), daerah yang
Keturunan Banu Maksum membawa Ammar ditrempati oleh orang – orang Nasrani,
dan Yair, ayahnya dan ibunya bernama Rajanya yang bernama Bajasyi (Negus),
sumaya ke Ramda, untuk dijadikan korban terkenal sebagai raja yang adil.
persembahan sampai mati mengenaskan. Enam belas orang kaum muslim yang
Ammar sendiri dadanya dibalut dengan besi, mula – mula pindah ke Habesi termasuk Bilal
ditelentangkan di atas pasir dan dipanggang bin Rabbah, mereka pergi secara diam –
diatas matahari. Badan badan Ammar sampai diam, sesampai ditepi Laut Merah, mereka
mengeluarkan bunyi seperti seperti bunyi menyewa kapal layar dan bergerak cepat
seperti digoreng diatas minyak panas, menuju pantai sebrang Afrika, khawatir
demikian ayah dan ibunya. Mereka seperti tersusul oleh musuh Islam. Sesampai disana
Bilal bin Rabbah, tetap dan ingat kepada kemudian mereka menemui raja. Mereka
Allah Subhanahu Wata ’Ala serta pasrah dan disambut hangat sehingga untuk sementara
tetap tidak mau menyembah berhala, mereka mendapat tempat berlindung. Tidak
meskipun mendapat siksaan yang demikian lama kemudian, datang lagi rombongan dari
kejamnya. Tidak hanya itu saja, Abu Jahal Mekkah, mereka bergabung dan mendirikan
datang membawa tombak dan ditusukan ke perkampungan muslim di daerah Habesi
dada Sumaya sambil berkata, “kalau kamu sehingga jumlah seluruhnya ada 80 orang laki
tetap percaya kepada Muhamad, ini rasakan – laki dan 18 wanita (Fachrurozie, 2000: 68).
olehmu!”.
Sumaya orang pertama menerima
siksaan yang demikian kejamnya di antara C. Peranan Bilal bin Rabbah dalam
mereka yang masuk Islam. Sebagai yang perkembangan Islam di Jazirah Arab
beriman, dicukupi kebutuhannya, apalagi
meliha siksaan yang demikian kejam, hatinya Ketika Islam mulai diketahui secara
bimbang. Mereka tidak tahan menghadapi luas oleh masyarakat di kota Mekkah banyak
siksaan sehingga mau tidak mau akhirnya masyarakat Arab yang tidak menerima
mengikuti kehendak majikannya, agar tidak kehadiran Agama tersebut khususnya kaum
mengalami siksaan. Mereka merasa malu Quraisy, kaum Quraisy merencanakan untuk
dengan tindakannya yang keliru, mereka membunuh Nabi Muhammad Sholallohu
menangis karena sangat menyesali ‘Alaihi Wassalam sehingga Rasulullah
perbuatannya (Fachrurozie, 2000:67). memutuskan untuk Hijrah ke Yastrib, banyak
Seperti yang difirmankan oleh Allah peristiwa yang terjadi ketika Nabi
Subhanahu Wata ’Alla dalam surat An-Nahl Muhammad Sholallohu ‘Alaihi ‘Wassalam
ayat 106 yang berbunyi sebagai berikut: Hijrah diantaranya sebagai berikut:
“Barangsiapa yang kafir kepada Allah
sesudah dia beriman (dia mendapat 1. Rencana kaum Quraisy untuk
kemurkaan Allah), kecuali orang yang membunuh Rasulullah dan
dipaksa kafir padahal hatinya tetap persembunyian Rasul dan Abu Bakkar
tenang dalam beriman (dia tidak di Gua Tsur
berdosa), akan tetapi orang yang
melapangkan dadanya untuk kekafiran, Ketika orang – orang Quraisy
maka kemurkaan Allah menimpanya mengetahui hijrahnya kaum muslimin dari
dan baginya azab yang besar (QS. An- mekah mereka takut dan khawatir
Nahl: 106). Muhamad Sholallohu ‘Alaihi Wassallam
akan ikut serta dengan para pengikutnya

Halaman | 18
Peranan Bilal Bin Rabbah dalam Perkembangan Islam di Jazirah Arab Tahun 611 M – 641 M
Sri Pajriah & Andi Mulyadi

ke Madinah dan membuat sebuah markas Abu Bakkar agar menyertai nya dalam
pertahanan yang kokoh di sana. Maka, hijrah. Siti ‘Aisyah menuturkan kejadian
mereka pun segera berkumpul di Darun ini dengan berkata, “Tatkala kami sedang
Nadwah. Pertemuan itu dihadiri oleh Iblis duduk – duduk di rumah Abu Bakkar pada
yang menyerupai seorang kakek tua dari hari, tiba – tiba, ada seseorang yang
penduduk Najd. Mereka bermusyawarah berkata kepada Abu Bakkar, ‘Ini ada
tentang bagaimana caranya membunuh Rasulullah yang mengenakan kain
Rasullullah Sholallahu ‘Alaihi penutup wajah. Tidak biasanya beliau
Wassallam, Abu Jahal mengajukan menemui kita pada saat – saat seperti ini
pendapat agar memilih seorang pemuda kecuali karena ada urusan penting”
dari setiap kabilah dari kalangan Quraisy (Mubarakfury, 2002: 221).
dengan membawa pedang. Kemudian Setelah itu, Rasulullah Shalallahu
mereka secara bersamaan membunuh Alaihi Wassalam dipersilahkan duduk di
Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bangku, kemudian Rasulullah berkata,
dengan pedang itu. Dengan demikian, “Allah Subhanahu Wata ’Ala telah
darahnya akan menjadi terpecah – pecah memberikan izin untuk pergi dari Mekkah
di berbagai kabilah. Kemudian Bani Abdu dengan kaumku (Hijrah), sekarang sudah
Manaf menerima diyat (tebusan darah). waktunya pindah!” “Dengan aku, ya
Mereka menerima ususlan Abu Jahal Rasulullah? bersama – sama perginya
kemudian disetujui oleh Iblis (al-Usairy, dengan denganku?” kata ayahku (Abu
2003: 101). Bakkar) sambil meneteskan air mata.
Ketika kaum muslimin pindah ke Kemudian Rasulullah Shalallahu Alaihi
Yastrib (Madinah), Sayidina Abu Bakkar Wassalam menjawab “Benar, bersama –
dengan suara yang memelas memohon sama denganmu, sahabatku!” dengan
kepada Rasullullah Shalallahu Alaihi adanya perkataan Rasulullah Shalallahu
Wassalam ingin ikut pindah bersama – Alaihi Wassalam demikian air mata
sama beliau. Tetapi Rasulullah berkata, ayahku (Abu Bakkar) keluar dengan
“tidak ada perlunya pergi cepat – cepat. derasnya, belum pernah aku melihat
Mudah – mudahan Allah Subhanahu ayahku seperti itu. Kemudian ayahku
Wata’Ala memberi kawan yang akan (Abu Bakkar) berkata kepada Rasulullah
menyertaimu!” pikiran Sayidina Abu Shalallahu Alaihi Wassalam bahwa unta
Bakkar, kawan yang akan menemaninya yang akan dikendarainya telah siap tutur
tidak lain adalah Rasulullah Shalallahu Siti “Aisyah (Fachrurozie, 2000: 103).
Alaihi Wassalam sendiri. Beliau segera Setelah merancang langkah –
membeli 2 ekor unta betina yang gemuk langkah untuk hijrah, maka Rasulullah
dan dipelihara dibelakang rumahnya. kembali kerumahnya, menunggu
Makanannya dicukupi dan kebutuhannya datangnya malam. Pada siang hari kaum
dipenuhi sehingga kapan saja dapat quraisy membuat persiapan untuk
dipakai dengan segera (Fachrurozie, melakukan rencana yang sudah dirancang
2000:103). sebelumnya dengan mengepung rumah
Setelah kaum Quraisy sepakat dan Rasulullah kemudian membunuhnya,
memiliki tekad yang bulat untuk pada pagi harinya. Untuk melaksanakan
membunuh Rasulullah Shalallahu Alaihi rencana itu, ditunjuk 11 orang terkemuka
Wassalam. Malaikat Jibril turun kepada diantara mereka yaitu: Abu Jahal bin
beliau mambawa wahyu dari Allah Hisyam, Al – Hakam bin Abul-Ash,
Subhanahu Wata ’Ala. Malaikat Jibril Uqbah bin Abu Mu’aith, An-Nadhr bin al-
mengabarkan persekongkolan kaum Harits, Umayyah bin Khalaf, Zam’ah bin
Quraisy dan bahwa Allah telah Al-Aswad, Thu’aimah bin Ady, Abu
mengizinkan beliau untuk pergi serta Lahab, Ubay bin Khalaf, Nubih bin Al-
menetapkan waktu Hijrah, Malaikat Jibril Hajaj, Munabin bin Al-Hajaj.
berkata “ Janganlah engkau tidur
ditempat tidurmu mala mini seperti Allah Subhanahu Wata ‘Alla
biasanya”. berfirman dalam surat al-anfaal ayat 30
Pada pagi hari Nabi Muhammad yang berbunyi sebagai berikut:
Shalallahu Alaihi Wassalam menemui

Halaman | 19
“Ingatlah ketika orang-orang kafir kaki Rasulullah mengeluarkan darah
membuat konspirasi terhadapmu karena beliau berjalan diatas bebetuan
untuk menangkap, membunuh, atau yang tajam tanpa mengguanakan alas kaki
mengusirmu. Mereka membuat kemudian Abu Bakkar pun sempat
konspirasi dan Allah menggagalkan menggendong dan memapah beliau,
konspirasi mereka. Allah adalah sesampainya di mulut gua Rasulullah
sebaik-baik Pembuat konspirasi (QS tidak langsung masuk tetapi abu bakar
al-Anfal: 30). terlebih dahulu karena ditakutkan ada
sesuatu yang dapat membahayakan
Sekalipun orang – orang Quraisy Rasulullah.
sudah mempersiapkan secara matang Ketika tempat pesembunyian Nabi
untuk membunuh Rasulullah tetap saja Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam
merak gagal total, pada saat – saat seperti hampir ditemukan, mendadak Allah
itu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Subhanahu Wata ‘Alla menumbuhkan
Wassalam berkata kepada Ali bin Abu pohon seperti saliara yang disebut Umul
Thalib, “Tidurlah diatas tempat tidurku, Ghilan, yang tingginya sebatas tinggi
berselimut dengan mantelku. manusia memenuhi seluruh pintu gua. Di
Sesungguhnya engkau tetap aman dari pintunya penuh dengan sarang laba – laba
gangguan mereka yang engkau sehingga membuat gua tertutup dan di atas
khawatirkan” (Al-Mubarakfury, 2002: pintu itu terdapat merpati yang sedang
223). bertelur. Ketika itu datang orang – orang
Kemudian Rasulullah Shalallahu yang mencari Rasulullah karena tertarik
‘Alaihi Wassalam keluar rumah menyibak dengan hadiah yang dijanjikan kaum
kepungan kaum Quraisy, kemudian beliau Quraisy siapa saja yang bisa menangkap
memungut segenggam pasir dan Rasulullah dia akan dihadiahi 100 unta
menburkan ke kepala kaum Quraisy yang betina, mereka tertegun melihat gua yang
mengepungnya. Sesungguhnya Allah penuh dengan pohon – pohon dan
telah membutakan mereka. Sehingga ditempati oleh hewan melata, sedangkan
mereka tidak bisa melihat Rasulullah sarang laba – laba yang begitu banyak
Shalallahu ‘Alaihi Wassalam (Al-Usairy, membuat orang sulit untuk melewatinya
2003:102) kemudian mereka meninggalkan gua itu
Allah Subhanahu Wata ’Ala karena berfikiran bahwa tidak mungkin
berfirman dalam surat Yassiin ayat 9 yang orang bisa masuk ke gua yang penuh
bunyinya sebagai berikut: dengan laba – laba kalaupun ada pasti
''Dan kami adakan di hadapan sarang laba – laba itu akan rusak dan
mereka dinding dan di belakang burung yang sedang bertelur pun akan
mereka dinding (pula), dan kami pergi (Fachrurozie, 2000:105).
tutup (mata) mereka sehingga Allah Subhanahu Wata ’Ala
mereka tidak dapat Melihat.'' (QS. befirman dalam surat at – Taubah ayat 40
Yasin: 9). yang berbunyi sebagai berikut:
“Jikalau kamu tidak menolongnya
Setelah beliau menaburkan pasir ke (Muhammad) maka sesungguhnya
kepala kaum Quraisy yang Allah telah menolongnya (yaitu)
mengepungnya kemudian Rasulullah ketika orang-orang kafir (musyrikin
Shalallahu ‘Alaihi Wassalam pergi Mekah) mengeluarkannya (dari
menemui Abu Bakkar lalu keduannya Mekah) sedang dia salah seorang dari
secara besama – sama keluar dari rumah dua orang ketika keduanya berada
Abu Bakkar pada tengah malam menuju dalam gua, di waktu dia berkata
gua Tsur, sedangkan Ali bin Abi Thalib kepada temannya: "Janganlah kamu
tidur di tempat tidurnya Rasullullah berduka cita, sesungguhnya Allah
Shalallahu ‘Alaihi Wassalam sehingga beserta kita". Maka Allah
ketika kaum Quraisyi memasuki rumah menurunkan keterangan-Nya kepada
Rasulullah untuk membunuhnya yang (Muhammad) dan membantunya
didapat bukan Rasul tetapi Ali bin Abi dengan tentara yang kamu tidak
Thalib. Dalam perjalanan menuju gua melihatnya, dan Al-Quran

Halaman | 20
Peranan Bilal Bin Rabbah dalam Perkembangan Islam di Jazirah Arab Tahun 611 M – 641 M
Sri Pajriah & Andi Mulyadi

menjadikan orang-orang kafir itulah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam,


yang rendah. Dan kalimat Allah orang – orang yastrib banyak yang
itulah yang tinggi. Allah Maha meminta agar Rasul tinggal di rumahnya,
Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS. kemudian Rasulullah bersabda.” Hingga
At-Taubah: 40). akhirnya unta tunggangannya berhenti di
di tempat Banu Najjar. Maka, turunlah
Abdullah bin Abu Bakkar dan Amr Rasulullah di rumah Abu Ayyub dan
bin Fuhairah selalu datang menemui tinggal dirumahnya (Al-Usuary, 2003:
keduanya (Rasulullah dan Abu Bakkar) 104).
dan membawa makanan dan kinuman Waktu itu merupakan kejadian
serta membawa kabar. Rasulullah yang tidak bisa dilupakan seumur hidup
Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan Abu dan akan selalu diketahui oleh kaum
Bakkar tinggal di dalam gua selama tiga muslimin diseluruh dunia. Maka sejak
malam yaitu malam Jum’at, malam Sabtu saat itu kota Yastrib disebut Madinatu’l
dan malam Ahad, setiap malam Abdulah Nabi yang artinya tempat tinggal Nabi,
bin Abu Bakkar selalu keduanya. Aisyah yang kemudian di singkat Madinah
berkata. “Dia adalah seorang pemuda (Fachrurozie, 2000: 114).
yang pandai da cerdas. Dia meninggalkan
Rasul dan Abu Bakkar ketika tengah 3. Pembangunan Masjid Nabawi dan
malam kemudian paginya dia menyelusup kiblat Menghadap ke Mekkah
ke tengah orang – orang Quraisy di
Makkah seperti orang yang tidak pernah Seperti yang sudah dijelaskan
kemana – mana dan mendengarkan sebelumnya, bahwa Rasulullah
informasi dari kaum Quraisy lalu Sholallohu Alaihi wa Sallam singgah di
kemudian disampaikannya kepada Rasul. Bani An-Najjar pada hari Jum’at tanggal
Setelah tiga malam bersembunyi di dalam 12 Rabi’ul Awwal (1 Hijriyah).
gua kemudian Rasulullah dan Abu Bakkar Bertepatan dengan tanggal 27 september
melanjutkan perjalanannya ke Madinah 622 Masehi. Ketika unta yang beliau
(al-Usuary, 2003: 103). tunggangi berhenti dan menderam di
hamparan tana di depan rumah Abu
2. Rasulullah memasuki Yastrib Ayyub, maka beliau bersabda, “Di sinilah
(Madinah) dan penghitungan awal tempat singgah insya Allah.” Maka
tahun Hijriah (Tahun 13 kenabian/ 1 beliaupun menetap di rumahnya. Langkah
Hijriah / 622 Masehi) dan penetapan pertama yang dilakukan Rasulullah adalah
Tahun Hijriyah membangun masjid. Pembangunannya
tepat di tempat menderunya onta beliau
Orang – orang Anshar yang tidak maka disitula beliau memerintahkan
lain adalah kaum Aus dan Khazraj untuk membangun masjid (Al-
menanti dengan antusias kedatangan Mubarakfury, 2002: 247).
Rasulullah. Ketika Rasulullah tiba di Pemilik tanah itu adalah adalah dua
daerah Qura’ mereka keluar rumah dan anak Yatim bernama Shahl dan Suhail,
menyambutnya dengan penuh suka cita. yang diurus oleh Mu’adh ibnu ‘Afra.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam Nambi Muhamad Shalallahu ‘Alaihi
berhenti di Quba’ selama lima hari. Di Wassalam menanyakan kepada mereka
Quba’ inilah Rasulullah membangun berapa harganya. Tetapi mereka tidak
masjid yang disebut Masjid Quba’. Ini ingin menerima uang dan ingin
adalah masjid pertama yang di dirikan memberikannya kepada Rasulullah.
setelah tahun kenabian. Beliau menolak pemberian beliau hiongga
Setelah itu Rasulullah Shalallahu akhirnya ditetapkan harganya 10 dinar
‘Alaihi Wassalam menaiki kendaraannya dan bayarannya ditanggung oleh Sayidina
(Unta) menuju Yastrib (Madinah). Abu Bakkar yang harta kekayaannya telah
Akhirnya, Rasulullah tiba di kota tersebut idbawa dari Mekkah ke Madinah
(Yastrib) dan menjadi tahun pertama (Fachrurozie, 2000:114).
Hijriyah (1 Hijriyah / 622 M). Para Setelah tanah itu dibeli oleh
kabilah mengambil tali kekang kendaraan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam

Halaman | 21
kemudian masjid mulai di bagun. perayaan –perayaan. Tempat ini menjadi
Rasulullah terjun langsung dan ikut serta factor yang mendekatkan diantara
dalam pembangunan masjid tersebut. mereka.
Beliau mengangkat dan memindahkan Dulu kiblatnya kaum muslimin
batu masjid itu dengan tangannya sendiri dalam shalat tidak terlalu diperhatikan
kemudian di ikuti oleh kaum muaslim oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
yang lain. Ketika dalam masjid dibbangun Wassalam, tergantung kepada perintah
rasulullah bersabda, “Ya Allah, tidak ada Allah Subhanahu Wata ‘Ala.
kehidupan yang lebih baik kecuali
kehidupan akhirat. Maka ampunilah orang Allah Subhanahu Wata ’Ala
– orang Anshar dan Muhajirin.” Beliau berfirman dalam surat al Baqarah ayat
juga bersabda, “Para pekerja ini bukanlah 115 yang bunyinya sebagai berikut:
para pekerja khaibar. Ini adalah pemilik “Dan kepunyaan Allahlah Tintur dan
yang paling baik dan paling suci.” Barat; maka ke mana jugapun kamu
Sabda beliau ini semakin menghadap, disanapun ada wajah
memompa semangat para sahabat dalam Allah; sesungguhnya Allah adalah
bekerja, hingga salah seorang diantara Maha Luas lagi Maha Mengetahui
mereka berkata, “Jika kita duduk saja (Al – Baqarah : 155).
sedangkan Rasulullah bekerja, itu adalah
tyindakan orang – orang yang tersesat. Setelah masjid selesai dibangun,
Sementara itu, tempat tersebut ada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam
kuburan orang – orang musyrik, dan berfikir dalam hatinya bahwa Shalat
pohon kurma. Maka beliau menghadap ke suatu tempat yang baik
memerintahkan untuk menggali kuburan – sekali. Adanya bangunan berbentuk
kuburan itu kemudian meratakan persegi yang tampak di sebelah selatan
tanahnya (Al-Mubarakfury, 2002: 247). sangat membantu dalam menetapkan arah
Para muslim bekerja dengan senang kiblat. Lurus ke Baitul Maqdis di Syam.
hati, masing – masing bekerja dengan giat Tetapi tidak selalu demikian, sebab
untuk menyelesaikan masing – masing dengan turunnya ayat dibawah ini
pekerjaannya. Sesudah bagian atasnya memberitahukan bahwa turunnya ayat ini
ditembok, tiang – tiangnya adalah memerintahkan agar kiblat itu
mengguanakan pohon kurma yang lurus ke Baitullah (Fachrurozie,
atasnya ditutupi dau kurma. Bagian 2000:118).
atasnya disiram tanah lembut yang telah di Allah Subhanahu Wata ’Ala
tumbuk, sehingga tertutup rapat untuk berfirman dalam surat Al – Baqarah ayat
menahan air hujan supaya tidak bocor. 144 yang berbunti sebagai berikut:
Atapnya disanggah oleh pohon kurma dan “Sesungguhnya Kami Melihat
ditengah mesjid ditebari batuan – batuan wajahmu (Muhammad) sering
kecil yang besarnya sama. Panjang menengadah ke langit, maka akan
bangunan masjid 100 meter, lebarnya Kami Palingkan engkau ke kiblat
kurang sedikit, pintunya 3, yang satu yang engkau senangi. Maka
disebut Babu’l Rahmat atau disebut juga hadapkanlah wajahmu ke arah
“Pintu Maaf”. Mimbar tempat khutbah Masjidil Haram. Dan di mana saja
Rasulullah dibuat dengan pohon kurma engkau berada, hadapkanlah
(Fachrurozie, 2000: 115). wajahmu ke arah itu. Dan
Setelah pembangunan mesjid sesungguhnya orang-orang yang
selesai, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu,
Wassalam memasuki pernikahan dengan bahwa (pemindahan kiblat) itu
Siti’Aisyah pada bulan Syawwal. Sejak adalah kebenaran dari Tuhan mereka.
saat itulah Yastrib dikenal sebagai Dan Allah tidak lengah terhadap apa
Madinatur Rasul Atau Madinah Al- yang mereka kerjakan (Al – Baqarah:
Munawwarah. Kaum muslimin 144).
melakukan berbagai aktivitas di dalam
masjid ini baik beribadah, belajar, Maka sejak hari itu ditetapkan
bermusyawarah, berjual beli, masupun kiblatnya kaum muslimin di seluruh dunia

Halaman | 22
Peranan Bilal Bin Rabbah dalam Perkembangan Islam di Jazirah Arab Tahun 611 M – 641 M
Sri Pajriah & Andi Mulyadi

adalah lurus ke Baitulah (Ka’bah) di adalah memberitahukan dengan suara


Makkah. Pada masa – masa awal hijriah keras memakai tenaga kamu sendiri
itu juga di syariatkan adzan, sebuah yang (Fachrurozie, 2000: 119).
menggema di angkasa, lima kali dalam Ketika Rasulullah Shalallahu
setiap harinya yang seruannya menggema ‘Alaihi Wassalam mendengarkan
sampai ke pelosok. Kisah mimpi Abdullah perbincangan itu, beliau berfikir bahwa
bin Zaid bin Abdi Rabbah tentang adzan suara manusia akan lebih menarik jika
ini sudah cukup terkenal, sebagaimana untuk memberitahu daripada suara – suara
yang diriwayatkan At-Trimidzy, Abu besi yang dipukul. Kemudian Rasulullah
Daud, Ahmad dan Ibnu Khuzaimah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam berkata,
(Syaikh Shaffiyurahman Al- “Impianmu (Abdullah ibnu Zaid) betul
Mubarakfury.2002: 248). sekali.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
4. Peranan Bilal bin Rabbah dalam Wassalam mengisyaratkan dilakukannya
mengumandangkan seruan Adzan di Adzan untuk melakukan Shalat. Lantas
Jazirah Arab siapakah kiranya yang yang akan menjadi
muadzin untuk Shalat itu sebanyak lima
Di dalam hukum Islam yang paling kali dalam sehari semalam, yang suara
baik shalat adalah berjamaah. Shalat takbir dan tahlilnya akan berkumandang
berjamaah menurut Rasulullah Shalallahu keseluruh pelosok? dia adalah Bilal bin
‘Alaihi Wassalam adalah 27 kali lebih Rabbah, yang telah menyerukan,
baik daripada Shalat sendirian. Oleh “Ahad...Ahad”. Ucapan yang selalu Bilal
karena itu perlunya kaum muslimin diberi bin Rabbah lantunkan sejak tiga belas
tahukan tiap – tiap waktu Shalat pada tahun yang lalu, sementara siksaaan terus
waktunya agar berkumpul di masjid. mendera yang dilakukan oleh kaum
Dikarenakan rumah para muslim saling Quraisy (Khalid, 2012:95).
berjauhan berjauhan sehingga sangat sulit Kemudian setelah itu, Rasulullah
untuk dating bersamaan member tahu Shalallahu ‘Alaihi Wassalam meminta
waktu Shalat sehingga belum tentu dapat kaum muslimin untuk memanggil Bilal
Shalat besama – sama (Berjama’ah) maka bin Rabbah Rasul berkata, “Lekas panggil
pada saati itu pula kaum muslimin Bilal bin Rabbah! Suaranya enak dan
mengadakan musyawarah untuk keras. Sekarang kutetapkan dia harus naik
menentukan bagaimana caranya ke menara masjid dan berseru
(Fachrurozie, 2000: 118). memberitahu kaum muslimin mengajak
Selain itu juga, sebagian dari kaum untuk shalat bersama – sama!” setelah
muslimin yang ikut bermusyawarah dipanggil dan diminta untuk
menganjurkan pemberitahuan dengan mengumandangkan Adzan Bilal bin
meniupkan tanduk yang keras dan Rabbah yang awalnya hanya seorang
sebagian lagi menganjurkan budak yang dimerdekakan oleh Sayidina
membunyikan lonceng untuk Abu Bakkar, segera melaksanakan Adzan
memberitahukan waktu Shalat, tetapi dimana kalimat – kalimatnya merupakan
semuanya mubazir sebab disebutkan ajakan Shalat kepada seluruh umat
dalam salah satu ayat Al-Qur’an muslim dari berbagai martabat dan bangsa
“Perbuatan seperti itu seperti Yahudi atau yang diserukan diatas menara masjid
Nasrani “. (Fachrurozie, 2000: 121).
Ketika kaum muslimin sedang Pada hari itu Rasulullah Shalallahu
bermusyawarah, datanglah Abdullah ibnu ‘Alaihi Wassalam jatuh pada Bilal bin
Zaid menceritakan impiannya kemarin Rabbah sebagai muadzin pertama dalam
malam kepada para muslimin, dia berkata, Islam dan akan terus berkumandang setiap
“Seorang manusia berpakaian serba waktu di seluruh alam semesta sampai
hijau, membawa lonceng di tangannya hari kiamat tiba. Dengan suara merdu dan
melewatiku sambil membunyikan empuk, Bilal bin Rabbah mengisi hati dan
lonceng. Aku hentikan dia dan bertanya, keimanan dan telinga dengan keharuan
“Apakah lonceng itu akan dijual?” Dia (Khalid, 2012:95).
menjawab, “yang cocok bagi kaum Islam

Halaman | 23
Kalimat Adzan yang diserukan dari atas menara masjid yang merupakan
Bilal bin Rabbah dan kaum muslimin tempat Adzan itu (Fachrurozie,
dipenjuru dunia sampai sekarang berbunyi 2000:121).
sebagai berikut:
5. Peranan Bilal bin Rabbah dalam
“Allahu Akbar…Allahu Akbar” perang Badar tahun 3 Hijriyah (624
Allahu Akbar…Allahu Akbar Masehi)
Asyhadu ‘Allailaha Ilallah
Asyhadu ‘Allailaha Ilallah Perang Badar merupakan perang
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah pertama dalam sejarah Islam, dimana
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah pihak lawan berjumlah tiga kali lebih
banyak dari pada orang – orang muslim.
Hayya ‘Alas Shalah Pasukan muslim pada waktu itu hanya
Hayya ‘Alas Shalah berjumlah 313 orang, 70 ekor unta, 2 ekor
Hayya ‘Alal Falah kuda, dan 8 bilah pedang. Nabi
Hayya ‘Alal Falah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi
Waasallam pun harus berbagi unta dengan
Allahu Akbar…Allahu Akbar Abu Lubaba dan juga Ali bin Abi Thalib
La Ilaha Ilallah” dan sebagaimana umat muslim yang lain
menunggang unta ada yang 2 sampai 3
Artinya: Allah Maha Besar orang per unta. Adapun pihak lawan,
Allah Maha Besar terdiri atas 1.000 pasukan bersenjata
Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah lengkap, 700 ekor unta, dan 100 ekor
Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah kuda.
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Menurut Ensiklopedia yang ditulis
utusan Allah Azyumadi Azra, perang Badar terjadi
Aku bersaksi bahwa Muhammad alalah pada tanggal 7 Ramadhan tahun 3 Hijriah
untusan Allah atau 642 Masehi, 123 km di selatan
Madinah. Perang Badar merupakan
Mari kita Shalat puncak pertikaian antara kaum Muslimin
Mari kita Shalat dan Musyrikin Quraisy Makkah. Perang
Mari kita mencari keuntungan ini disebabkan oleh tindakan pengusiran
Mari kita mencari keuntungan dan perampasan harta kaum Muslim yang
dilakukan oleh kaum Quraisy. Selain itu,
Allah Maha Besar kaum Quraisy terus berupaya
Tiada Tuhan selain Allah menghancurkan kaum muslim agar
perniagaan dan perdagangan mereka
Seperti harumnya minyak wangi terjamin (Cahyo, 2012: 71).
yang merebak ke setiap penjuru tempat, Selain itu, ada pihak lain yang
suara khas Bilal bin Rabbah terbawa angin menganggap peperangan ini sebagai
masuk ke setiap rumah di seluruh kota, ancaman yang sangat berbahaya bagi
sehinga pada setiap orang merasa wajib agama dan ekonomi mereka. Mereka
melaksanakan Shalat pada waktunya. adalah orang Yahudi, setelah kaum
Sejak saat itu setiap masjid di seluruh Muslimin memperoleh kemenangan
dunia harus mempunyai orang yang dalam perang Badar, dua golongan ini
bertugas memangil umat muslim untuk (Musyrik dan Yahudi) merasa terbakar
shalat yang disebut muadzin seperti karena kebencian dan kedengkian
muadzin Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi terhadap orang – orang Muslim (Al-
Wassalam yaitu Bilal bin Rabbah yang Mubarakfury, 2002: 307).
awalnya seorang budak yang Sebelumnya, di dalam Al-Qur’an
dimerdekakan oleh Sayidina Abu Bakkar. tidak ada satu ayat pun atau satu peristiwa
Menyerukan suara mengajak Shalat pun yang terjadi di awal sejarah Islam
kepada kaum muslimin yang disebut yang disebabkan oleh kekuatan dan
Adzan dilakukan dalam sehari semalam kekerasan. Sebab, peperangan semuanya
selama lima kali dan dilakukan terutama hanya berkisar dari serangan dan

Halaman | 24
Peranan Bilal Bin Rabbah dalam Perkembangan Islam di Jazirah Arab Tahun 611 M – 641 M
Sri Pajriah & Andi Mulyadi

permusushan. Juga untuk melindungi Baqarah ayat 190 yang bunyinya sebagai
dakwah dan membangun kemerdekaan berikut:
dalam beragama. Enam bulan setelah
hijrah, Rasulullah telah berhasil “Perangilah di jalan Allah orang –
melakukan konsolidasi internal dan orang yang memerangi kamu.” (al -
menyususn semua hal yang bersangkut Baqarah: 190).
paut dengannya. Maka, Rasulullah “Dan perangilah kaum Musyrik iu
Salallahu ‘Alaihi wa Salam kini semuanya.” (at – Taubah: 36).
mempersiapkan masalah – masalh
eksternal dan peperangan yang mungkin Sebelum terjadinya peperangan,
akan segera mengancam (al – Usuary, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam
2003:107). mengadakan persiapan untuk keluar,
Dalam pembahasan diatas, kita beserta 313 atau 317 oranng, traj. Mereka
sudah menyinggung tekanan dan terdiri dari 82 hingga 86 dari Muhajirin,
penyiksaan yang dilancarkan orang – 61 dari Aus dan !70 dan Khazraj. Mereka
orang kafir di Mekkah terhadap orang – tidak mengadakan pertemuan khusus,
orang Muslim ketika mereka hijrah, yang tidak pula membawa perlengkapan yang
sebenarnya sangat potensial untuk banyak. Kudanyapun hanya dua ekor,
memancing pecahnya peperangan. Hanya seekor milik Az-Zubair bin Al-Awwam
saja saat itu orang – orang muslim tidak dan satu lagi milik Al-Miqdad bin Al-
memungkinkan menghadapi mereka. Aswad Al-Kindy. Sedangkan untanya 70
Orang Quraisy semakin bertambah marah ekor. Satu unta dinaiki dua atau tiga
ketika orang – orang muslim pergi orang. Sementara Rasulullah Shalallahu
(Hijrah) dan akhirnya mendapatkan ‘Alaihi Wassalam naik seekor unta
tempat yang aman di Madinah yang bersama Ali bin Abi Thalib dan Mastsad
dulunya Yastrib. Oleh karena itu kaum bin Abu Martsad Al Ghanawy.
Quraisy menuliskan surat yang ditunjukan Beliau mengangkat Ibnu Ummi
kepada Abdullah bin Ubay bin Saul, yang Maktum menjadi wakil beliau di
saat itu dia masih merupakann orang Madinah. Namun setibanya di Ar-Rauha’,
Musyrik dan hampir diangkat sebagai pengangkatan Ibnu Ummu Maktum
pemimpin Anshar dan raja di Madinah, sebagai wakil yang menggantikan
jikalau saja Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi kedudukan beliau di Madinah ini
Wassalam dan orang – orang muslim tidak disanggah Abu Lubabah bin Abdul –
hijrah ke Madinah (Al- Mundzir. Maka kemudian beliau
Mubarakfury.2002:257). mengganti Ibnu Ummu dengan Abu
Pada awalnya Allah memrintahkan Lababah (Al-Mubarakfury.2002:270).
untuk menahan diri dan tidak melawan Bendera komando tertinggi dalam
kepada kaum musyrikin. Ketika posisi perang yang berwarna putih diserahkan
kaum Muslimin telah kuat, Allah kepada Mush’ab bin Umair Al – Quarisy
mengizinkan mereka untuk berjihad Al – Abdary. Sementara pasukan
namun tidak mewajibkannya (al – Muslimin dibagi menjadi dua batalion
Usuary.2003:107). (bagian), Batalion 1 yaitu kaum
Allah Subhanahu Wata ’Ala Muhajirin, yang benderanya diserahkan
berfirman dalam Surat al – Hajj ayat 39 kepada Ali bin Abi Thalib. Dan pasukan
yang bunyinya sebagai berikut: kedua kaum Anshar yang benderanya di
“Telah diizinkan berperang bagoi serahkan kepada Sa’id bin Mu’adz.
orang – orang yang diperangi karena Kemudian pasukan Rasulullah Shalallahu
sesungguhnya mereka telah dianiaya. ‘Alaihi Wassalam berangkat ke Badar.
Dan, sesungguhnya Allah benar – Ketika pasukan sampai ke Badar
benar mahakuasa menolong mereka maka terjadilah peperangan antara kaum
itu.” (al-Hajj: 39). Muslimin dan Quraisy dimulai dengan
perang tanding satu orang melawan satu
Setelah itu kemudian Allah orang. Allah Subhanahu ‘Wata Alla
Subhanahu Wata ’Ala berfirman menurunkan malaikatnya yang bertempur
berfirman kembali dalam surat al –

Halaman | 25
bersama – sama dengan kaum mukminin saja rekannya yang bernama Uqbah tidak
(al-Usuary, 2003: 111) menghampirinya, setelah Uqbah
Setelah itu, muncul tiga mendengar ketidak mauan Umayyah bin
penunggang kuda dari kaum Quraisy yang Khalaf dan sifat pengecutnya. Tetapi,
handal, yang berasal dari satu keluarga, rencana Allah Subhanahu ‘Waata ‘Alla
yaitu Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin pasti berlaku. Umayah bin Khalaf harus
Rabi’ah dan Al-Walid bin Utbah. Ketika ikut dalam peperangan ada utang piutang
ketiganya keluar dari barisan mereka lama antara dirinya dan salah seorang
meminta untuk adu tanding. Maka mucul Hamba Allah Bilal bin Rabbah yang kini
tiga pemuda dari golongan Anshar tetapi datang saatnya untuk diselesaikan. Allah
kaum Quraisy meminta lawan tandingnya tidak pernah tidur. Bagaimana kalian
adalah orang – orang terpandang yang memperlakukan orang seperti itu (disiksa)
sebelumnya berasal dari kaum Quraisy maka seperti itu pula kalian akan
dari Makkah. Kemudian Rasulullah diperlakukan oleh orang lain.
memerintahkan Ubaidah bin Al-Harits, Ketika pertempuran diantara dua
Hamzah dan Ali bin Abi Thalib. Ubaidah belah pihak telah dimulai, dan barisan
berhadapan dengan Utbah bin Rabi’ah, kaum Muslimin maju bergerak dengan
Hamzah berhadapan dengan Syaibah dan semboyannya, “Ahad…Ahad”. jantung
Ali bin Abi-Thalib berhadapan dengan Umayah bin Khalaf bagai tercabut dari
Al-Walid dan kalahlah utusan dari kaum akarnya dan rasa takut menguasainya.
Quraisy itu (Al-Mubarakfury, 2002: 284). Kalimat yang dulu diulang – ulang oleh
Allah Subhanahu ‘Wata ‘Alla mantan budaknya (Bilal bin Rabbah)
berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 19 dibawah tekanan siksaan dan dera,
yang berbunyi sebagai berikut: sekarang telah menjadi semboyan dari
suatu agama secara utuh. Pertempuran
“Inilah dua golongan (golongan telah berlangsung dan pedang bertemu
Mukmin dan golongan Kafir) yang pedang, ketika perang telah hampir usai,
bertengkar, mereka saling bertengkar Umayah bin Khalaf melihat sekilas
karena Rabb (Tuhan) mereka.” (Al- keberadaan Abdurrahman bin Auf,
Hajj: 19) seorang sahabat Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi Wassalam yang tidak lain adalah
Pertempuran berkecamuk dengan anaknya yang memeluk agama Islam.
sangat sengit dan dahsyat. Bilal bin Diapun segera berlindung kepadanya dan
Rabbah maju dan menerjang di perang meminta agar menjadi tawanannya,
pertama dalam Islam itu. Yang sebagai dengan harapan dapat menyelamatkan
semboyannya Rasulullah Shalallahu nyawanya. Permintaan itu dikabulkan
‘Alaihi Wassalam menganjurkan untuk oleh Abdurrahman bin Auf dan ia bersedia
mengucapkan ucapan “Ahad…Ahad…!” melindunginya (Khalid, 2012:98).
yang merupakan kata – kata yang keluar Di tengah – tengah perang Bilal bin
dari mulut seorang Bilal bin Rabbah Rabbah melihat Abdurahman membawa
ketika di siksa oleh mantan majikannya Umayyah bin Khalaf ke tempat para
Umayyah bin Khalaf sebelum tawanan dan Bilal bin Rabbah lansung
dimerdekakan oleh Abu Bakkar dan berteriak, “Ini dia, gembong kekafiran,
menjadi seorang muslim yang sangat taat Umayah bin Khalaf! Biarkanlah aku mati
bahkan ikut berperang dalam melawan daripada orang ini selamat. Seiring
kaum Quraisy dan menjadi Muadzin dengan terikan Bilal bin Rabbah itu, Bilal
pertama dalam Islam (Khalid, 2012:96). bin Rabbah mengangkat pedang hendak
Dalam perang ini, kaum Quraisy memenggal kepala Umayah bin Khalaf.
mengerahkan tenaga intinya. Para pemuka Namun, Abdurrahman berkata
Quraisy terjun menemui tempat kematian kepadanya, “Wahai Bilal bin Rabbah, ia
mereka (dalam perang Badar). Pada adalah tawananku.
mulanya Umayah bin Khalaf yang tidak Bilal bin Rabbah melihat bahwa
lain adalah bekas majikan Bilal bin dirinya tidak mampu mematahkan
Rabbah tidak hendak ikut berperang, ia perlindungan saudara seimannya. Karena
sebenarnya tidak akan berangkat kalau itulah, “Wahai para penolong agama

Halaman | 26
Peranan Bilal Bin Rabbah dalam Perkembangan Islam di Jazirah Arab Tahun 611 M – 641 M
Sri Pajriah & Andi Mulyadi

Allah! Inilah gembong kekafiran, kuat dalam menebarkan posisi Islam yang
Umayah bin Khalaf. Lebih baik aku mati Tinggi. Sebab, ini merupakan satu –
daripada ia dibiarkan lolos!”. Seketika itu satunya perang dimana kaum muslimin
pula serombongan kaum Muslimin mengalami kemenangan dalam arti yang
berdatangan. Pedang penyebar maut di sebenarnya. Oleh sebab itulah, Al-Qur’an
tangan mereka mengepung Umayah bin menyebut peristiwa ini dengan “Yaum al-
Khalaf bersama putanya (Abdurrahman Furqan” karena peristiwa perang Badar
bin Auf). Ia tidak bisa berbuat apa – apa menjadikan orang- orang Mukmin merasa
bahkan ia tidak mampu melindungi tinggi dan orang – orang kafir menjadi
bajunya yang terkoyak – koyak oleh sangat rendah.
desakan orang – orang Muslim. Kemudian setelah perang Badar,
Bilal bin Rabbah meandangi tubuh Bilal bin Rabbah pun berperan dalam
Umayah bin Khalaf yang telah rubuh oleh perang perang selajutnya dengan
tebasan pedang – pedang kaum Muslim. Berperang di jalan Allah karena Bilal bin
Kemudian Bilal bin Rabbah meninggal- Rabbah selalu bersama Rasulullah
kan tempat itu, sementara suaranya yang kemanapun Nabi pergi seperti pada
nyaring mengumandangkan, “Ahad… perang Uhud tahun 3 Hijriyah (625
Ahad”. Itulah keadaan yang terjadi ketika Masehi), Perang Ahzab tahun 5 Hijriyah
kedua laki – laki itu (Bilal bin Rabbah dan (627 Masehi).
Umayah bin Khalaf) saling berhadapan
muka. Perang Badar pun dimenangkan 6. Peranan Bilal bin Rabbah dalam
oleh kaum Muslimin. Pertempuran pun kembali Hijrahnya kaum Muslim ke
secara serentak terjadi di semua lini. Mekkah
Bialal bin Rabbah dari kaum Muslim
berhasil menewaskan bekas tuannya Peperangan dalam Islam telah
Umayah bin Khalaf sedangkan Abu Jahal terjadi dan sudah saatnya Mekkah
tewas ditangan Mu’udah (Cahyo, 2012: dibebaskan. Dengan mengomandoi 10
76). ribu kaum muslimin, Rasulullah
Kemudian setelah perang selesai, Shalallahu ‘Alaihi Wassallam memasuki
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam mekah sambil mengucapkan syukur dan
membagikan hasil rampasan perang takbir. Beliau langsung menuju ka’bah
diantara kaum Muslimin itu. Ketika itu, yang telah dipadati berhala oleh kaum
Rasulullah memerintahkan kaum muslim Quraisy. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
untuk membunuh tawanan perang (kaum Wassallam memasuki ka’bah membawa
Quraisy) namun Abu Bakkar menasihati Bilal bin Rabbah sebagai teman! Baru saja
Rasulullah agar para tawanan membayar keduanya masuk, Beliau telah berhadapan
Fidyah kemudian Rasulullah pun dengan sebuah patung pahatan,
mengambil pendapat dan nasihat dari Abu mengambarkan Ibrahim sedang berjudi
Bakkar untuk tidak membunuh tawanan kemudian Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
perang (Al-Usuary, 2003: 112). Wassallam menghancurkan patung –
Allah Subhanahu ‘Wata ‘Alla patung di dalam ka’bah kemudian setelah
berfirman dalam surat an – Anfaal ayat 67 keluar dari dalam Ka’bah kaum Muslimin
yang berbunyi sebagai berikut: langsung menghancurkan berhala yang
“Tidak patut, bagi seorang Nabi ada di kota Mekkah. Kemudian setelah
mempunyai tawanan sebelum ia itu, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
dapat melumpuhkan musuhnya di Wassallam memerintahkan Bilal bin
muka bumi. Kamu menghendaki Rabbah untuk menaiki Ka’bah (Masjid)
harta benda duniawiyah sedangkan untuk mengumandangkan seruan Adzan.
Allah menghendaki (pahala) akhirat Bilal bin Rabbahpun mengumandangkan
(untukmu). Dan Allah Maha perkasa seruan Adzan. Seketika kota Mekkah
lagi Maha Bijaksana (QS al-Anfaal: hening. Ribuan kaum Muslimin dengan
67). hati yang Khusuk dan secara berbisik
mengulangi kalimat demi kalimat yang
Peristiwa perang Badar ini dikumandangkan oleh mantan budak
memiliki dampak yang sangat penting dan berkulit hitam yaitu Bilal bin Rabbah dan

Halaman | 27
itu adalah merupakan Adzan pertama Aqabah beliau juga bersabda. “Pelajarilah
yang di kumandangkan di Kota Mekkah manasik kalian dariku, karena boleh jadi
setelah kaum Muslimin kembali dari aku tidak berhaji lagi sesudah tahun ini
Hijrahnya dari Madinah (Khalid, 2012: (Al – Mubaraqfury, 2002:613).
101). Setelah itu, Rasulullah mulai
Bilal bin Rabbah melanjutkan merasakan sakit, lalu kemudian penyakit
kehidupannya bersama Rasulullah Rasulullah semakin parah seperti yang di
Shalallahu ‘Alaihi Wassallam dan ikut riwayatkan oleh Siti Aisya. “sesudah
mengambil bagian dalam semua beliau berbicara di masjid, sampai
perjuangan bersenjata pada masa dikamarku beliau kembali pingsan. Waktu
kehidupannya. Iapun tetap menjadi adzan beliau siuman kembali dan minta
muadzin Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi air wudhu akan memaksakan diri sebagai
Wassallam, serta meghidupkan Syiar imam di masjid, sampai tiga kali beliau
agama Islam yang telah membebaskan tidak sadarkan diri. Ketika para mukmin
dirinya (Bilal bin Rabbah) dari kegelapan menunggu beliau di masjid beliau
menuju cahaya, dari perbudakan kepada menyuruh Bilal bin Rabah meminta
kemerdekaan. Kumandang Adzan akan kedatangan Sayidina Abu Bakkar supaya
terdengar diseluruh alam semesta dan meneruskan memberi penerangan tentang
cikal bakal atau orang pertama yang Islam mewakili Rasulullah. Semua yang
mengumandangkan di seluruh alam berkumpul sudah mengira bakal terjadi
semesta ini adalah Bilal bin Rabbah. demikian dan mereka menangis
Kedudukan Islam semakin tinggi, (Fachrurozie, 200: 298).
demikian pula kaum Muslimin. Dan Bilal Sakitnya Rasulullah Shalallahu
bin Rabbah semakin lama semakin dekat ‘Alaihi Wassallam semakin parah, maka
dengan Rasulullah, Rasulullah pernah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam
bersabda bahwa dirinya (Bilal bin bersabda. “Suruhlah Abu Bakkar untuk
Rabbah) sebagai seorang laki – laki memimpin manusia melakukan Shalat.
penghuni Syurga. Tetapi sikap Bilal bin Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi waa Sallam
rabbah tidak pernah berubah, tetap seperti meninggal pada saat Dhuha pada tanggal
biasanya mulia dan besar hati yang selalu 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriah/632
memandang dirinya tidak lebih dari Masehi. Saat wafatnya Rasulullah berusia
seorang Habasiyah yang sebelumnya 63 tahun. Kesedihan yang mendalam
adalah seorang budak. menyelimuti kaum Muslimin atas
wafatnya Rasulaullah Shalallahu ‘Alaihi
7. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam. Umar bin Khatab seakan tidak
Wassallam Wafat (11 Hijriyah atau 632 percaya. Maka, berdirilah Abu Bakkar
Masehi) ditengah kaum Muslimin dan berkata,
“Wahai manusia, barang siapa yang
Setelah dakwah benar – benar menyembah Muhammad, maka
menjadi sempurna dan Islam dapat sesungguhnya Muhammad telah
menguasai keadaan di sebagian besar meninggal. Dan, barang siapa yang
wilayah Jazirah Arab kususnya Makkah menyembah Allah, maka sesungguhnya
dan Madinah, mulai muncul tanda – tanda Allah tidak pernah mati.” (al – Usuary,
perpisahan dengan kehidupan dan orang – 2003: 137).
orang yang hidup. Pada bulan Ramadhan Allah Subhanahu Wata ‘Alla
10 Hijriyah (631 masehi) beliau I’tikaf di berfirman dalam surat Ai – imran ayat 144
Masjid selama dua puluh hari. Padahal yang berbunyi sebagai berikut:
sebelumnya beliau tidak I’tikaf kecuali
hanya sepuluh hari. Malaikat Jibril “Muhammad itu tidak lain hanyalah
mengetes Al-Qur’an beliau hingga dua seorang rasul, sungguh telah berlalu
kali. Pada waktu haji Wada beliau sebelumnya beberapa orang rasul.
besabda. “Aku tidak tahu pasti boleh jadi Apakah Jika dia wafat atau dibunuh
aku tidak akan bisa bertemu kalian lagi kamu berbalik ke belakang (murtad)?
setelah tahun ini dengan keadaan seperti Barangsiapa yang berbalik ke
ini.” Pada waktu melempar Jumrah belakang, maka ia tidak dapat

Halaman | 28
Peranan Bilal Bin Rabbah dalam Perkembangan Islam di Jazirah Arab Tahun 611 M – 641 M
Sri Pajriah & Andi Mulyadi

mendatangkan mudharat kepada ‘Amal yang paling utama bagi orang


Allah sedikitpun, dan Allah akan beriman adalah berjihad fisabilillah.”
memberi balasan kepada orang- Kemudian Abu Bakkar bertanya, “Jadi,
orang yang bersyukur (QS Ali Imran apa maksudmu, wahai Bilal bin
Ayat: 144). Rabbah?”. Kemudian Bilal bin Rabbah
menjawab, “saya ingin berjuang dijalan
Sepeninggalnya Rasullullah. Allah sampai saya meninggal dunia.”
pemimpin kaum muslimin (Khalifah) Kemudian Abu Bakkar bertanya kembali
masih menjadi perbincangan. Jalan kepada Bilal bin Rabbah, “siapa lagi yang
keluarnya tiada lain harus segera memilih akan menjadi Muadzin bagi kami nanti.?
orang untuk mewakili sebagai Khalifah Dengan mata berlinang Bilal bin Rabbah
(pemimpin) untuk meneruskan amanat menjawab, “Saya tidak akan menjadi
kewajiban dari Rasulullah jangan sampai Muadzin lagi bagi orang lain setelah
terputus. Tiap kaum menjadi bingung Rasulullah”. Setelah itu Abu Bakkar
untuk mendapatkan pilihan dan timbul sempat menolak permintaan Bilal bin
kesalah pahaman antara kaum Anshor dan Rabbah. Abu Bakkar terus membujuk
kaum Muhajirin untuk menetapkan Bilal bin Rabbah, “Tetaplah tinggal disini
Khalifah, tiap golongan ingin memilih wahai Bilal bin rabbah, dan menjadi
pemimpinnya untuk dijadikan Khalifah. Muadzin kami!” Kemudian Bilal bin
Untung saja Sayidina Umar Ibnu Khatab Rabbah pun menjawab, “Seandainya anda
mendapatkan jalan keluarnya untuk wahai Khalifah Rasulullah
menyelesaikan persoalan yang begitu memerdekakan saya dulu adalah untuk
menegangkan dan hampir menimbulkan kepentingan anda, baiklah saya terima
perpecahan. Sayidina Umar ibnu Khatab permintaan anda itu. Tetapi, bila anda
memberitahukan bahwa ketika nabi memerdekakan saya karena allah,
Muhammad Shalallahu ‘Alaihi biarkanlah diri saya untuk Allah sesuai
Wassallam sakit keras, beliau mewakilkan dengan maksud baik anda itu wahai
kepada Sayidina Abu Bakkar salah Khalifah Rasulullah!”. Kemudian Abu
seorang sahabat yang sangat setia ketika Bakkar pun menjawab, “Sesungguhnya
Hijrah untuk menjadi Imam memimpin saya memerdekakanmu itu semata – mata
Shalat dan member dakwah. Oleh karena karena Allah, wahai Bilal bin rabbah!
itu, tentu Nabi Muhammad Shalallahu (Khalid, 2012: 102).
‘Alaihi Wassallam setuju kalau yang Mengenai kehidupan Bilal bin
menjadi Khalifah itu adalah Sayidina Abu rabbah selanjutnya, banyak perbedaan
Bakkar. Pertimbangan ini diterima oleh pendapat antara para ahli riwayat.
semuanya (Fachrurozie, 200: 302). Sebagian meriwayatkan bahwa Bilal bin
Esok harinya, semua kaum Rabbah pergi ke Syiria dan menetap
muslimin yang berbeda pendapat sudah disana sebagai Mujahid dan penjaga
sepaham dan bersumpah untuk tunduk perbatasan wilayah Islam. Menurut
kepada semua perintah Sayidina Abu pendapat lain, ia menerima permintaan
Bakkar sebagai Khalifah (Pemimpin) Abu Bakkar untuk tinggal di Madinah,
setelah wafatnya Rasulluallah Shalallahu kemudian, setelah Abu Bakkar wafat dan
‘Alaihi Wassallam. digantikan oleh Umar ibnu Khatab beliau
meminta izin dan memohon diri
8. Peranan Bilal bin Rabbah setelah kepadanya, lalu Bilal bin Rabbah
wafatnya Rasulullah dan Wafatnya berangkat ke Syiria.
Bilal bin Rabbah (20 Hijriah / 641 Bagaimanapun juga, Bilal bin
Hijriah) Rabbah telah mendedikasikan sisa
hidupnya untuk berjuang menjaga
Bilal bin Rabbah setelah wafatnya benteng – benteng Islam diperbatasan dan
Rasulullah. Suatu saat, Bilal bin Rabbah membulatkan tekadnya untuk dapat
pergi menjumpai Khalifah Abu Bakkar menjumpai (Wafat) Allah dan Rasullnya.
untuk menyampaikan isi hatinya. Ia Dalam melakukan sesuatu yang disukai
berkata, “Wahai Khalifah Rasulullah, keduanya (adzan). Suara yang merdu,
saya mendengar Rasulullah bersabda, tulus dan penuh wibawa itu, tidak lagi

Halaman | 29
mengumandangkan Adzan seperti D. Peranan Bilal bin Rabbah dalam
biasanya. Itu karena ditengah – tengah perkembangan Islam bagi kehidupan
mengumandangkan Adzan setiap kali sekarang
membaca. “Asshadu anna Muhammadar
Rassulullah (Aku bersaksi bahwa Bilal bin Rabbah telah menjadi
Muhammad adalah utusan Allah).” Bilal manusia yang mulia dan di sejajarkan dengan
bin Rabbah langsung mengingat para sahabat nabi seperti yang telah
Rasulullah yang telah wafat dan suaranya dijelaskan sebelumnya, Bilal bin Rabbah
ditelan oleh kesedihan, dan digantikan adalah manusia yang digambarkan sebagai
oleh cucuran air mata (Khalid, 2012: 103) seorang yang berkulit hitam dari keluarga
Bilal bin Rabbah yang sudah ditakdirkan menjadi seorang
mengumandangkan Adzan yang terakhir budak pada zaman Jahilliyah yang
kalinya ketika Umar sebagai Amirul mempunyai pendirian dalam
Mukminin datang ke Syiria. Orang – mempertahankan keyakinanya di dalam
orang menggunakan kesempatan tersebut agama Islam, Muadzin Rasulullah yang
dengan memohon kepada Khalifah agar sebelumnya hanya seorang budak belian
meminta Bilal bin Rabbah menjadi yang disiksa oleh majikannya (Umayah bin
muadzin untuk satu shalat saja, Ammirul Khalaf) karena diketahui memeluk agama
Mukminin (Umar ibn Khatab) memanggil Islam ketika Rasulullah mulai mengenalkan
Bilal bin Rabbah dan ketika waktu Shalat Islam di Makkah pada masa Jahiliyah dan
telah tiba, ia meminta Bilal bin Rabbah dimerdekakan oleh Abu Bakar yang
agar menjadi Muadzin. kemudian menjadi seseorang yang selalu
Kemudian, Bilal bin Rabbah pun berada di sisi Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
naik ke menara Masjid dan Wassallam kemanapun Rasulullah pergi,
mengumandangkan Adzan. Para sahabat seperti dalam perang, menyebarkan Islam
yang mengetahui Rasulullah Shalallahu Bilal bin Rabbah selalu ikut sampai
‘Alaihi Wassallam ketika Bilal bin Rasulullah wafat Bilal bin Rabbah selalu
Rabbah menjadi Muadzinya menangis berada di sampingnya.
dan mengucurkan air mata. Mereka Dampak atau manfaat dari peranan
menangis seolah – olah tidak pernah Bilal bin Rabbah yang paling menonjol dan
menangis sebelumnya dan yang paling masih terus ada sampai sekarang yaitu
keras tangisannya diantara kaum kumandang seruan Adzan, sampai sekarang
Muslimin yaitu Umar ibn Khatab Adzan terus dikumandangkan ketika
Khalifah Rasulullah setelah Abu Bakkar. memasuki waktu Shalat dalam agama Islam
Bilal bin rabbah wafat (Meninggal) di seluruh dunia dan seruan Adzan itupun
di Syiria tahun 20 Hijriah (641 Masehi) akan terus terdengar sampai hari Kiamat
sebagai pejuang dijalan Allah seperti (pembalasan) tiba, sedangkan dampak dari
keinginannya ketika berbicara kepada perjuangan mempertahankan keyakinannya
Abu Bakkar. Dan diperut bumi Damaskus bagi kehidupan sekarang yaitu manusia dapat
sekarang terpendam kerangka dan tulang pembelajaran dari seorang Bilal bin Rabbah
– belulang milik pribadi yang besar serta bisa memotivasi manusia untuk terus
diantara manusia, yang sangat teguh dan berusaha dan jangan berputus asa dalam
tangguh pendiriannya dalam memperjuangkan sesuatu. Dampak yang
mempertahankan keyakinannya dan lainnya dari peranan Bilal bin Rabbah bagi
keimanannya dia adalah Bilal bin Rabbah kehidupan sekarang yaitu tidak adanya
manusia berkulit hitam yang awalnya perbudakan, tidak seperti Zaman Jahilliyah
seorang budak lalu kemudian perbudakan sangat merajalela yang salah satu
dimerdekakan oleh Abu Bakkar dan budak pada zaman Jahiliyah itu adalah Bilal
menjadi salah satu manusia yang dijamin bin Rabbah.
masuk syurga (Khalid, 2012: 105).

Halaman | 30
Peranan Bilal Bin Rabbah dalam Perkembangan Islam di Jazirah Arab Tahun 611 M – 641 M
Sri Pajriah & Andi Mulyadi

PENUTUP keruntuhan kaum Jahilliyah. Namun setelah


Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi
Simpulan Wassalam Wafat Bilal sudah jarang
mengumandangkan Adzan karena selalu
Berdasarkan hasil pembahasan terhenti ketika seruan “Asshadu anna
sebelumnya, penulis dapat mengambil beberapa Muhammadar Rasulullah “karena
simpulan sebagai berikut: kesedihannya. Kemudian setelah Rasul wafat
1. Kondisi Agama bangsa Arab sebelum Islam Bilal aktif dalam penyebaran agama Islam
yaitu menyembah berhala, hampir seluruh sehingga sampai akhir hayatnya kemudian
penduduk di Jazirah Arab menyembah wafat di Syiria tahun 641 Masehi sebagai
berhala salah satunya menyembah patung. Muslim yang taat dan mulia serta
Sedangkan kondisi sosial budaya masyarakat disejajarkan dengan sahabat – sahabat Rasull.
Arab disebut juga masyarakat Jahiliyah.
Perbudakan sudah menjamur di seluruh Peranan Bilal bin rabbah bagi kehidupan
Jazirah Arab sehingga terdapat beberapa sekarang yang sangat menonjol yaitu
kelas masyarakat yang kondisinya berbeda kumandang Adzan yang masih sering terdengar
antara yang satu dengan yang lainnya, sampai sekarang dan akan terus
masyarakat Arab memiliki watak seni yang dikumandangkan diseluruh dunia ketika
sering dituangkan ke dalam media sepereti memasuki waktu Shalat sehingga akan terus
seni arsitektur, syair dan lain - lain. Ketika berkumandang sampai hari kiamat tiba.
Rasullillah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam meskipun bukan Bilal yang menjadi Muadzin
berhasil menaklukan Makkah, sekitar 360 tetapi semua manusia khusunya kaum muslim
berhala dihancurkan oleh beliau bersama akan tau dia adalah manusia yang pertama yang
kaum muslim. sehingga setelah kejadian itu mengumandangkan Adzan di alam semesta ini.
kepercayaan masyarakat di Jazirah Arab Selain itu juga dampak dari peranan Bilal bin
khususnya di Makkah dan Madinah Rabbah yaitu tidak adanya perbudakan seperti
semuanya memeluk agama Islam dan zaman jahiliyah.
menjadi sebuah agama yang Merdeka.
Perbudakan, menyembah berhala dan hal lain DAFTAR PUSTAKA
mulai ditinggalkan namun kebudayaan
sebelum Islam masih diterapkan oleh Nabi Isawati. 2012. Sejarah Timur Tengah I (Sejarah
Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam Asia Barat). Yogyakarta: Ombak.
hingga berlangsung sampai sekarang. Daliman. 2000. BPK Sejarah Asia Barat Daya I.
2. Bilal bin Rabbah sangat berperan dalam Surakarta: Depdikbud.
perkembangan Islam di Jazirah Arab seperti Karim A. M. 2007. Sejarah Pemikirandan
diriwayatkan dalam sejarah Islam. meskipun Peradaban Islam. Yogyakarta: Pustaka
pada awalnya dia hanya seorang budak yang Book Publisher.
disiksa oleh majikannya karena diketahui Mashyur A. 1996. Dinamika Islam. Yogyakarta:
memeluk agama Islam yang kemudian LKPSM.
dibebaskan oleh Abu Bakkar namun Bilal Hasan I. H. 1979. Tarikh al Islam as waatswa al
menjadi Muadzin pertama dalam Islam ijtima. Qairo: Makatbah An Nahdhah Al
sebagai kepercayaan Rasulullah Shalallahu Mishiriyyah Qairo.
‘Alaihi Wassalam. Perang badar menjadi --------. 2002. Sejarah dan Kebudayaan Islam.
pembuktian bagi bilal dengan menewaskan Jakarta: Kala Mulia Jakarta.
bekas majikannya yang menandakan Doddy F. 2000. Riwayat Nabi Muhammad SAW
kemenangan bagi kaum muslim, kata – kata dan Tempat – Tempat Suci Agama Islam.
Ahad...Ahad yang sering diucapkan bilal Bandung: Angkasa, Anggota IKAPI
ketika disiksa kaum Quraisy menjadi seruan Bandung.
kaum muslim ketika berperang dan menjadi Al – ‘IIm Dar. 2011. Atlas Sejarah Islam.
sebuah penyemangat bagi kaum muslim Jakarta: Kaysa Media, Anggota IKAPI.
dalam berperang dijalan Allah. Seruan Adzan Al – ‘Usairy Ahmad. 2003. Sejarah Islam.
Bilal terdengar ketika Rasul dan kaum Jakarta: Akbar Media EkaSarana Jakarta.
muslim berhasil menaklukan Makkah dia As – Suyuthi Imam. 2010. Tarikh Al – Khulafa.
naik keatas ka’bah dan kemudian Bandung: Hikmah PT Mizan Publika,
mengumandangkan Adzan sebagai tanda Anggota IKAPI.

Halaman | 31
Muhammad. K. 2012. Biografi 60 Sahabat Nabi.
Jakarta: Aqwam Jembatan Ilmu.
Agus N. C. 2012. Perang – Perang Paling
Penomenal. Yogyakarta: Buku Biru.

Halaman | 32

Anda mungkin juga menyukai