Anda di halaman 1dari 12

ISLAM & KEBANGSAAN

MAKALAH

Ditulis Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Agama Islam

DISUSUN OLEH :
Kelompok 9

Kelas A Kelas C
1. Ira Meliani (202151032) 1. Vielda Luthfiyah (202151087)
2. Vina Apriatni (202151035) 2. Neng Komariah (202151095)
3. Hadi Sopandi (202151038)

Kelas B Kelas D
1. Usi Nurfitriyani (202151043) 1. Ellita Destriani (202151123)
2. Dini Khairunisa (202151044) 2. Rosi Rosdiana (202151130)
3. Dhea Fania (202151045) 3. Arista Maharani (202151135)
4. Raeynisa Nur (202151046) 4. Vina Salsabila (20215114)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Islam dan Kebangsaan ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak H. Asep Saepulloh., Drs., M.Ag.,


selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya,24 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4
1. Latar Belakang ....................................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah ...................................................................................... ......... 4
3. Tujuan Masalah ...................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 5


1. Cinta Tanah Air....................................................................................................... 5
2. Bela Negara dalam Islam .........................................................................................7

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 13


1. Kesimpulan ............................................................................................................ 13
2. Saran ...................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Tujuan akhir pendidikan Islam terletak dalam perwujudan ketundukan yang
sempurna kepada Allah, baik secara pribadi, komunitas, maupun seluruh umat manusia.
Secara analitis, tujuan pendidikan Islam yang ingin diwujudkan tampak pada tujuan akhir
(ultimate aims of education) (Azra, 2002: 57).
Hal tersebut seirama dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani, dan rohani, kepribadian yang mantap
dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan kebangsaan (Hasbullah, 2005; 50.
Salah satu perwujudan nilai – nilai tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
adalah dengan cara menjaga bangsa dan negara Republik Indonesia ini dari ancaman,
tantangan dan gangguan dari dalam maupun luar.

2. Rumusan Masalah
1. Apa maksud dari cinta tanah air?
2. Bagaimana bela negara dalam islam?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari cinta tanah air
2. Untuk mengetahui bela negara dalam islam?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Cinta Tanah Air


Setiap Warga Negara Indonesia yang beragama Islam harus mencintai tanah air
sebagai ruang hidup dalam menjalankan kehidupannya yang selalu mendapat ancaman baik
dari dalam maupun luar negeri. Rasa kebangsaan tidak dapat dinyatakan adanya tanpa
dibuktikan oleh patriotisme dan cinta tanah air. Cinta tanah air tidak bertentangan dengan
prinsip Agama Islam, bahkan Alquran dan praktik sunah Nabi Muhammad saw. sangat jelas
memerintahkan hal ini.
Cinta Nabi Muhammad saw. kepada tanah tumpah darahnya tampak ketika
meninggalkan kota Makkah dan berhijrah ke Madinah. Sambil melihat ke kota Makkah
Rasulullah saw. berucap “Demi Allah, sesungguhnya engkau adalah bumi Allah yang
paling aku cintai, seandainya bukan yang bertempat tinggal di sini mengusirku, niscaya
aku tidak akan meninggalkannya”. Selain itu ada sebuah riwayat yang menerangkan bahwa
Nabi Muhammad saw. pernah memohon kepada Allah Swt. sebagai berikut : “Wahai Allah,
cintailah kota Madinah kepada kami, sebagaimana engkau mencintakan kota Madinah
kepada kami, bahkan lebih”. (H.R Bukhari, Malik, dan Ahmad).
Bahkan Rasulullah saw. mengatakan bahwa orang yang gugur karena membela
keluarga, mempertahankan harta dan negeri sendiri dinilai sebagai syahid sebagaimana yang
gugur membela ajaran Agama, bahkan Alquran menggandengkan pembelaan Agama dan
pembelaan negara dalam firman-Nya.

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil.” (QS. Al Mumtahanah : 8)

“Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang


yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu
(orang lain) untuk mengusirmu. dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan,
Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Mumtahanah : 9)

Cinta tanah air bukan hanya syariat dari Nabi Muhammad saw. saja tapi bersifat
universal dan diajarkan oleh para utusan Allah Swt., sebagai contoh dalam Alquran
disebutkan :

‫َّوارْ ُز ْق ٰا ِمنًا بَلَ ًدا ٰه َذا اجْ َعلْ َربِّاجْ َعلْ َربِّ اجْ َعاْل ِ ب ْٰر ٖه ُم قَا َل َواِ ْذ‬
‫هّٰللا‬
ِ ‫ب َو ْاليَ ْو ِم ِ ِم ْنهُ ْم ٰا َم َن َم ْن الثَّ َم ٰر‬
‫ت ِم َن اَ ْهلَ ٗه‬ ِ  ‫ااْل ٰ ِخ ۗ ِر‬
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri
yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara
mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,”(Q.S. Al – Baqarah [2]: 126)
Ayat ini menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim berdoa untuk tanah airnya sebagai berikut:
1. Menjadi negeri yang aman sentosa
2. Penduduknya dilimpahkan rezeki
3. Penduduknya Iman kepada Allah dan hari akhir
Ini menunjukkan Nabi Ibrahim a.s. adalah seorang yang begitu mendalam cintanya
terhadap tanah airnya. Secara operasional cinta tanah air dalam konsep Islam tertuang dalam
Habbul Wathan Iman yaitu Cinta Tanah Air sebagian dari Iman. Dalam tataran praktik di
Indonesia adalah dengan menanamkan nilai – nilai nasionalisme.
Adapun nilai – nilai nasionalisme yang harus ditumbuhkan dalam setiap individu
Warga Negara Indonesia adalah sebagai berikut :
 Nilai rela berkorban
Aturan jiwa atau semangat bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan baik dari
dalam maupun luar
 Nilai persatuan dan kesatuan
Disatukannya beraneka corak yang bermacam – macam menjadi satu kebetulan.
Bermacam agama, suku bangsa dan bahasa yang dipergunakan mudah memberi
kesempatan timbulnya kekerasan
 Nilai harga menghargai
Sebagai bangsa yang berbudaya, bangsa Indonesia sejak lama telah menjalin
hubungan dengan bangsa lain atas dasar semangat kekeluargaan
 Nilai kerja sama
Nilai kerja sama ini merupakan aktivitas bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari –
hari suka bekerja sama atas dasar semangat kekeluargaan
 Nilai bangsa menjadi bangsa Indonesia
Nilai ini sangat diperlukan dalam melestarikan NKRI, perasaan bangga ini harus
tumbuh secara wajar dan jangan dipaksakan

2. Bela Negara dalam Islam


Bela artinya suatu tindakan menolong membantu menjaga memperbaiki.
Negara adalah wilayah yang memiliki kedaulatan penuh untuk menyelenggarakan suatu
pemerintahan. Bela negara adalah suatu tindakan menolong membantu menjaga
memperbaiki suatu wilayah dari berbagai macam permasalahan yang mengancam
wilayah tersebut.
Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin memiliki landasan dalil yang kuat
dalam hal bela negara diantara-Nya :

a. Alquran surat Al-Baqarah ayat 148

b. Alquran surat Al-Maidah ayat 2

c. Alquran surat An-nisa ayat 5

d. Alquran surat An-nisa ayat 71

e. Hadist Riwayat Bukhari "orang mukmin bagi orang mukmin lainnya bagaikan sebuah
bangunan yang bagian-bagiannya saling menguatkan“

f. Hadist Riwayat Bukhari "mengindahkan dan taat adalah (wajib) atas orang Islam baik dia
senang atau tidak, selagi tidak diperintahkan berbuat durhaka. jika diperintahkan
kepada yang durhaka maka tidak  harus menghindarkan dan taat“

g. Hadist Riwayat Abu Daud "sebaik-baik kalian adalah pembela negaranya selama
pembelaannya bukan dosa tapi pembelaan negara karena fanatisme buta apalagi
menimbulkan sikap superioritas dan pelecehan. Nabi mengistilahkan hal itu dengan asabiah
yang diharamkan"

Wujud dari kegiatan dalam negara dapat berupa ketaatan kepada pemimpin yang
dalam istilah Islam disebut ulul amri adalah orang yang disalahin tanggung jawab untuk
mengurusi persoalan-persoalan suatu kaum. Seorang ulil amri yang menyerukan kita untuk
Amar ma'ruf nahi mungkar untuk menegakkan agama Allah maka harus kita laksanakan

A. Pendekatan Maqashid Al-Syariah


Inti dari konsep maqashid Al syariah adalah untuk mewujudkan kebaikan sekaligus
menghindari keburukan atau menarik manfaat dan menolak mudharat atau istilah lain yang
sama artinya adalah maslahat.

   Pembahasan tentang muqasid al-syariah secara khusus sistematis dan jelas dilakukan oleh
al sapi di dalam kitabnya kamu alfa kodya secara tegas mengatakan bahwa tujuan utama
allah menetapkan hukum hukumnya adalah untuk terwujudnya maslahat hidup manusia
baik dunia maupun di akhirat. Tujuan tersebut hendak dicapai melalui taklif yang
pelaksanaannya tergantung pada pemahaman sumber hukum utama yaitu Alquran dan
hadis dalam rangka mewujudkan kemaslahatan di dunia dan di akhirat dasarkan penelitian
ushuliyyin ada 5 unsur pokok yang harus dipelihara dan diwujudkan yaitu menjaga
agama ,jiwa, akal ,keturunan dan harta.

   Dalam konteks bela negara menjaga dan memelihara negara merupakan kebutuhan yang
bersifat esensial bagi kehidupan manusia, kebutuhan yang esensial itu karena apabila
negara tidak kondusif akan menyebabkan terganggunya eksistensi agama, jiwa,
akal ,keturunan dan harta bagi warga negara

B. Kegiatan Bela Negara Bagi Mahasiswa

kegiatan bela negara dapat dilakukan oleh setiap orang begitupun bagi seorang
mahasiswa.membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi sebagai mahasiswa bisa
diwujudkan dengan cara lain seperti:

a. Membina diri menjadi pribadi yang berakhlak mulia dengan mengikuti


kegiatan-kegiatan yang bermanfaat

b. senantiasa melaksanakan amanah dari kedua orang tua

c. Ikut serta dalam menjaga keamanan lingkungan rumah kampus dan


masyarakat

d. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri misalnya mengumpulkan


sumbangan

e. Belajar dengan tekun semua bidang kajian yang dapat dimanfaatkan untuk
memakmurkan bangsa dan Negara
f. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kesempatan seperti bela diri Pramuka
resimen maha Warman dan lainnya

g. Tidak terpengaruh lingkungan yang negatif

h. Tidak mengikuti budaya asing yang berpengaruh negatif

Bela negara ditunjukkan untuk mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ancaman
tantangan hambatan dan gangguan pada NKRI (negara kesatuan Republik Indonesia).
Beberapa jenis atau macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan Negara :

1. Kenakalan remaja

2. Aksi kekerasan yang berbau SARA

3. Pelanggaran wilayah negara baik di darat laut udara dan luar


angkasa

4. Gerakan separatis pemisahan diri dengan tujuan membuat


negara baru

5. Mengubah ideologi selain ideologi bangsa Indonesia seperti


komunisme atau khalifah

6. Kejahatan dan gangguan lintas Negara

7. Perusakan lingkungan

8. Memiliki pemahaman dan atau terlibat dalam aktivitas yang


mengidentifikasi sikap

9. intoleran eksekutif radikalisme dan terorisme


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rasa kebangsaan tidak dapat dinyatakan adanya tanpa dibuktikan oleh
patriotisme dan cinta tanah air. Cinta tanah air tidak bertentangan dengan prinsip Agama
Islam, bahkan Alquran dan praktik sunah Nabi Muhammad saw. sangat jelas
memerintahkan hal ini. Setiap Warga Negara Indonesia yang beragama Islam harus
mencintai tanah air sebagai ruang hidup dalam menjalankan kehidupannya yang selalu
mendapat ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri. Bela artinya suatu tindakan
menolong, membantu, menjaga, atau memperbaiki. Negara adalah wilayah yang
memiliki kedaulatan penuh untuk menyelenggarakan suatu pemerintahan. Bela negara
adalah suatu tindakan menolong membantu menjaga memperbaiki suatu wilayah dari
berbagai macam permasalahan yang mengancam wilayah tersebut.
Wujud dari bela negara adalah mematuhi pemimpin, yang dalam
Islam disebut dengan Ulul Amri. Disebut Ulul Amri jika pemimpinnya
menyerukan kepada kita untuk Amar Makruf Nahi Mungkar.

B. Saran
Sebagai Mahasiswa sudah seharusnya kita mencintai tanah air dan
membela negara. Namun, bela negara di sini bukan hanya tentang peperangan saja,
tapi bisa diwujudkan dengan dalam beberapa cara, contohnya ikut serta membantu
korban bencana. Tidak hanya itu saja, bela negara juga dapat kita terapkan di
kehidupan sehari-hari, misalnya belajar dengan tekun. Dengan belajar secara tekun,
diharapkan mahasiswa mampu memakmurkan bangsa dan negara.

DAFTAR PUSTAKA

Azra, Azyumardi, (2002). Pendidikan Islam: Transisi dan Modernisasi Menuju Melenium
Baru, Ciputat: Logos Wacana Ilmu.

Djojomartono, Moeljono. (1989). Jiwa Semangat dan Nilai – Nilai Perjuangan Bangsa
Indonesia, Semarang: IKIP Press.

Hasbullah. (2005). Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai