Kegunaan dan Kelemahan Perbandingan wawancara mendalam - FGD Ketrampilan pewawancara Persiapan wawancara mendalam Pelaksanaan Wawancara mendalam Masalah dalam wawancara mendalam 1. Pengertian wawancara mendalam Penggalian secara mendalam terhadap satu topik dengan pertanyaan terbuka Untuk menggali pendapat menurut perspective responden Emic vs. ethic perspective: people’s inside vs other’s opinion (Dahlgren, 2004) Seorang pewawancara mewawancarai satu orang Observasi sangat terbatas Macam wawancara mendalam: 1. Informal conversation 1. Dimulai secara spontan seperti perbincangan pada umumnya 2. Peneliti dapat melakukan pencatatan lapangan 3. Responden lebih terbuka untuk mengungkapkan pendapat 4. Data tak sistematis dan tak direkan 5. Biasanya dilakukan di awal penelitian 2. Formal qualitative interview 1. Berdasarkan panduan wawancara (tematik or standardized) 2. Pewawancara mendorong partisipasi responden untuk menjawab sesuai fakta 3. Panduan wawancara di pilot test dahulu 2. Kegunaan Wawancara Mendalam Topik yang kompleks atau sangat sensitif Responden berpendidikan tinggi Responden tersebar Menghindari tekanan kelompok Ingin menggali lebih dalam dari responden FGD 2. Kelemahan Indepth Interview Setting wawancara sangat bervariasi Perbedaan pengetahuan Pewawancara - Responden Observasi dan umpan balik terbatas 3. Keterampilan Pewawancara Menerima informasi dengan akurat Mengingat informasi dengan akurat Evaluasi informasi secara kritis Responsive terhadap informasi yang diterima 4. Perhitungan FGD atau Indepth Pertimbang- Pakai FGD bila… Pakai Indepth an interview bila… Interaksi Interaksi produktivitas Dibatasi kelompok Tekanan Dibutuhkan untuk Menghambat respon, kelompok memacu responden mengaburkan Topik Sensitif Tak terlalu sensitif Sangat sensitif (tertutup) Respon yang Tiap responden 10 menit Topik dalam, waktu dalam lama Kelelahan Sedikit pewawancara Banyak pewawancara pewawancara Pertimb- Pakai FGD bila Pakai Indepth bila angan Materi Pertanyaan tak banyak Pertanyaan banyak penstimulus Kuntinyuitas Pemahaman kelompok Pemahaman individu informasi Panduan Tak terlalu Selalu berkembang interview berkembang Observasi Memungkinkan Sulit dilkukan Logistik Pengumpulan resonden Responden tersebar memungkinkan jauh Biaya dan Murah, dan cepat Tak butuh cepat, Waktu anggaran memungkinkan 5. Persiapan wawancara mendalam Tentukan tujuan penelitian --> perlu indepth? Tujuan explorasi: merangsang pemikiran responden --> FGD Tujuan klinis --> FGD/indepth Tujuan fenomenologis-->FGD/indepth Siapkan panduan wawancara bersama peneliti, lakukan pilot test untuk panduan wawancara Tentukan profil Responden dan jumlahnya Buat komitmen dengan responden Siapakah yang sebaiknya diwawancara? “Person who is actively participating in the culture of interest” (Dahlgren, 2004) Contoh: Tema: Persepsi mantan penderita TBC tentang kesembuhannya. Responden: Mantan penderita TBC 10 tahun lalu Tema: bagaimana masyrakat mulai merokok siapa sampel yang cocok? Tema: bagaimana dukungan kebijakan pengendalian merokok di kampus siapa sampelnya? Tema: bagaimana proses kegiatan masyarakat untuk kesehatan siapa sampelnya? Jumlah sampel yang diwawancarai Sampai terjadi kejenuhan /saturation (Dahlgren, 2004) Jenuh: dengan penambahan sampel tidak didapatkan informasi penting yang baru Minimal berapa responden? Maksimal berapa responden? Bagaimana cara mengetahui kalau tidak ada informasi penting yang baru? Pengumpulan data dan analisa data (preliminary analysis) dilakukan secara simultan Adakah hal baru yang perlu ditanyakan dalam wawancara berikutnya? Pengumpulan data banyak responden sekaligus analisa data superficial 5. Persiapan wawancara mendalam Tentukan lokasi wawancara Pewawancara terkadang sulit mengatur tempat duduk Sulit menghindari gangguan (telp, pasien, bising, etc.) Persiapkan alat dokumentasi: Tape recorder Kamera Catatan lapangan Panduan wawancara yang telah diuji coba Pelaksanaan: 1. Pembukaan 1. Pembukaan: Jalin kepercayaan pewawancara-responden (kunjungan ulang) Kunjungan I. Perkenalan diri dan tujuan wawancara Kunjungan II. Pengumpulan data, jika perlu kunjungan III. Klarifikasi jawaban setelah analisa awal/akhir Memperkenalkan diri pewawancara Tujuan indepth (ex. general aims, agar tak mempengaruhi jawaban responden) Informed consent Pelaksanaan: 2. Isi wawancara 2. Isi wawancara Prinsip: Sensitif dan empati Respek dan mutuality Ketrampilan mendengar dan bertanya (probing) Non-verbal language: Menyiratkan ketertarikan atas jawaban responden Menyiratkan keinginan mendengarkan Disiratkan oleh: eye contact, gerakan kepala, suara (bergumam, dll) Untuk menjaga non-verbal yang baik, pewawancara perlu: Relaks selama wawancara Jangan tergesa-gesa, Perhatikan kenyamanan responden (tergesa-gesa, terancam) Jangan terlalu fokus pada pertanyaan selanjutnya Khawatir terjadi keheningan kadang diperlukan jeda Urutan pertanyaan: Di awal: Bertanya tentang pengalaman Untuk building trust Pendapat Perasaan Pengetahuan Sikap Pertanyaan background responden (membosankan bagi responden, dan bisa mempengaruhi interpretasi pewawancara saat wawancara) Probing Mengajukan pertanyaan yang menindaklanjuti jawaban responden untuk memperjelas atau memperdalam jawaban. Menunjukkan bahwa peneliti serius mendengarkan Cara: Dimulai dengan ringkasan atau pengulangan inti jawaban responden Dilanjutkan dengan pertanyaan: Hipotesis: “Seandainya bapak menjadi pimpinan instansi apa yang akan bapak lakukan?” Provokatif: “Banyak orang bilang kalau perempuan merokok itu tidak pantas, bagaimana menurut bapak?” Ideal: “ Menurut bapak apa yang disebut dengan hidup perlu seimbang itu?” Interpretatif: “Tadi bapak katakan bahwa merokok tidak merugikan toh bisa diimbangi dengan olah raga, bagaimana dengan pola makan yang tidak sehat seperti suka makan goreng-gorengan? Selama wawancara harus ingat: (Dahlgren, 2004) Melepas “baju seorang ahli” yang mengetahui apa yang terjadi di masyarakat hindari judgement pernyataan responden Lingkungan tersulit untuk melaksanakan penelitian kualitatif adalah “peneliti itu sendiri” Kombinasi insider dan outsider Insider: peneliti lokal yang membantu interpretasi pengalaman responden Outsider: analisa data dengan sudut pandang berbeda Wawancara dengan native language: Bahasa lokal Derajat formalitas yang wajar Ekspresi lokal responden Observasi dan participant observation sangat membantu pemahaman Pelaksanaan: 3. Penutup 3. Penutup Ucapan terima kasih Kemungkinan kunjungan ulang Berpamitan 7. Masalah dalam Mewawancarai Responden dominan --> keep in track Responden pemalu Gunakan kontak mata Berikan pertanyaan mudah Responden ahli--> keep in track Responden verbose (tukang omong) Direktif, probing Arahkan pembicaraan, potong bila melenceng Responden tak relevan: Ulang pertanyaan / parafrase Responden bingung Pahami situasinya, tanyakan letak bingungnya, beri contoh Responden terlalu positif (menyenangkan) Ingatkan moderator ingin mendengar sisi negatif dan positif Memberi contoh pendapat orang ketiga yang negatif Responden terlalu negatif (memusuhi) Hindari sikap bertahan memberi contoh pendapat orang ketiga yang positif Responden agresif (menyerang pribadi) Hindari sikap bertahan Secara tak emosi menanyakan penyebabnya Role playing: wawancara mendalam Penelitian: Pengetahuan, sikap dan praktek pemberantasan DB di kodya YK Tujuan: Fenomenologis: fenomena perilaku pemberantasan --> FGD Exploratif: cara pemberantasan baru --> indepth Role playing: wawancara mendalam Hasil FGD responden guru sekolah, usahawan, petugas tempat publik: pengetahuan sudah baik, menilai kinerja dinkes dan instansi terkait kurang, mau bekerja sama dengan pemerintah untuk pemberantasan DB Keluhan: DKKP kurang memperhatikan pembuangan sampah, kebersihan kota Perlu indepth dengan petugas instansi terkait Contoh Panduan: Cara pemberantasan yang efektif untuk pemberantasan wabah Peran DKKP dalam cara pemberantasan efektif Faktor pendukung dan penghambat keikutsertaan DKKP dalam memberantas DB Penutup Contoh Panduan: Pendahuluan Isi wawancara: Penyebab, tanda-tanda dan gejala-gejala DBD Cara penularan Tindakan pencegahan dan pengobatan Pemberantasan wabah Peran DKKP dalam pemberantasan wabah Tugas dan Wewenang DKKP Role playing: Berdasarkan contoh panduan wawancara di atas, lakukan wawancara mendalam kepada seorang teman yang berperan sebagai kepala bidang Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Melakukan Indepth interview Audiens memperhatikan indepth interview dan menganalisanya Prinsip-prinsip indepth yang telah dilakukan Prinsip-prinsip indepth yang belum dilakukan dan perlu Sharing dari pewawancara dan responden Setelah selesai satu wawancara mendalam Back-up dokumentasi audio dan video Ketik transkrip wawancara, jangan lupa lengkapi dengan catatan lapangan 1 jam wawancara=2 jam mengetik transkrip Baca transkrip dan pahami wawancara Adakah pertanyaan untuk ditanyakan pada wawancara berikutnya? Contoh isi transkrip F: O....jadi dikatakan memberi tau mereka tentang pola makan, Jadi apakah yayasan Jantung itu memberikan penyuluhan terlebih dahulu sebelum gerak ke senamnya ? R: O.... iya misalnya kita itu untuk menarik masyarakat, misalnya di pameran. Setiap 17-an itu kita menyediakan timbangan. Kita menyediakan tensi kemudian kalau ada bilik kalau memungkinkan kita menyediakan ECG dengan gratis. Tapi kalau tidak bisa di ECG di yayasan itu menyediakan dengan murah sekali. F: O..... jadi mereka datang sendiri ya ? R: Iya dan ini sekarang masih berlaku. Jadi kita ada kantor di THR itu , senamnya setiap Selasa, Kamis, Sabtu. Tapi kliniknya selasa dan Sabtu jam 4 sore untuk pemeriksaan ECG, karena orang itu kalau senam tidak boleh begitu saja senam, harus tau kondisi badanya. Iya jadi harus tau bahwa yang ini boleh senam atau yang ini perlu perawatan dulu. Keterangan: F: Fasilitator; R: Responden