Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI GERONTIK

Disusun Oleh :

Azzahra Dwi Sintaningrum

20214030071

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2022
A. Deskripsi kejadian
Saat saya melakukan praktek stase gerontik di Pedukuhan Janten, saya bertemu
dengan lansia yang memiliki penyakit asam urat. Saat saya tanya apakah sudah
mengetahui untuk diet asam uratnya, lansia mengatakan sudah tau yang tentang kacang-
kacangan. Kemudian saat saya tanya apakah sudah mengurangi, lansia tersebut menjawab
tidak ada pengurangan, asalkan tidak berlebihan. Menurut lansia tersebut, asal tidak
berlebihan itu masih baik untuk dirinya.

B. Perasaan saat menghadapi kasus tersebut


Perasaan saya saat menghadapi kasus tersebut sedikit kaget dengan jawaban lansia
karena memiliki perbedaan persepsi dengan saya. Saya juga sedikit bingung bagaimana
cara mengedukasinya.

C. Evaluasi : sisi negative dan positif dari kasus/kejadian


 Sisi negatif
Persepsi lansia yang salah membuat kadar asam uratnya menjadi tinggi
 Sisi positif
Sisi positif yang bisa diambil dari kasus ini yaitu perlunya memahami perbedaan
budaya antara perawat dan pasien

D. Analisis
Lingkungan setempat adalah faktor yang berhubungan dengan nilai-nilai
pandangan masyarakat yang lahir serta kebiasaan yang berkembang disana hal ini akan
berakhir mendorong masyarakat unuk berperilaku sesuai dengan tuntutan budaya.
Sebagai contoh pola budaya yang berkembang dibeberapa masyarakat yaitu pantang
makanan atau larangan untuk mengkonsumsi makanan jenis tertentu yang berakibat pada
kesehatannya (Rafsanjani, 2018).
Masyarakat terdiri dari keaneka ragaman kebudayaan memiliki pengetahuan
tentang mengatasi berbagai masalah kesehatan yang secara turun temurun diwariskan dari
generasi ke genarasi berikutnya. Nampaknya pengetahuan tentang mengatasi masalah
kesehatan pada yang berada di daerah pedesaan lebih cenderung menggunakan
pendekatan tradisional karena faktor-faktor kebiasaan, lebih percaya pada kebiasaan
leluhur mereka, dekat dengan praktisi langsung seperti dukun, lebih dekat dengan kerabat
yang berpengalaman mengatasi masalah kesehatan secara tradisional, mudah dijangkau,
dan pengetahuan penduduk yang masih berorientasi tradisional.

E. Kesimpulan
Adanya perbedaan latar belakang budaya harus dipahami oleh seluruh tenaga
kesehatan agar dalam memberikan edukasi pada pasien dapat menyesuaikan dengan
budaya pasien.

F. Rencana Tindak Lanjut


Jika kasus ini terjadi lagi, saya akan mencoba untuk memahami perbedaan budaya
pasien agar pasien dapat menerima materi edukasi dan mau untuk mempraktekkannya.

G. Daftar Pustaka
Sardi, D. M. (2021). Review Materi & Jurnal Pengaruh Budaya Terhadap Kesehatan Dan
Gizi.

Rafsanjani, T. M. (2018) ‘Pengaruh individu, dukungan keluarga dan sosial


budayaterhadap konsumsi makanan ibu muda menyusui (Studi kasus di Desa
SofyanKecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue)’, AcTion: Aceh
NutritionJournal, 3(2), p. 124. doi: 10.30867/action.v3i2.112.

Anda mungkin juga menyukai