Anda di halaman 1dari 3

AWAL MUNCUL BISNIS PARIWISATA

KELOMPOK 2
1. Hermaya Sari Manurung
2. Nurul Hikmah
3. Surya Gelora Baja Aritonang

1. Dinda putri yusrika dari kelompok 1 : Apakah adanya otonomi daerah dapat
memaksimalkan potensi pariwisata disetiap daerah?
Dijawab oleh Nurul Hikmah : Benar, otonomi daerah dapat memaksimalkan potensi pariwisata
disetiap daerah. Dengan Otonomi Daerah, sesuai dengan kewenangannya, Pemerintah
Kabupaten/Kota dituntut untuk bekerja keras dalam melaksanakan pembangunan termasuk
pembangunan dalam sektor kepariwisataan di daerahnya masing- masing untuk dapat
meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Pemerintah Daerah harus mengetahui benar
kondisi fisik/alam maupun kondisi manusia yang merupa kan karakter wilayahnya, sehingga
pemanfaatan ruang tepat sasaran.
2. Suryana Hutabarat dari kelompok 3 : Pada slide yang ke 12 mengenai perkembangan
pariwisata di Indonesia menurut Yoeti dibagi menjadi 3. Nah, coba kalian jelaskan mengenai
tigaperiode ini serta wisata apa yang ditemukan?
Dijawab oleh Nurul Hikmah : Menurut Yoeti (1996:24), berdasarkan kurun waktu perkembangan,
sejarah pariwisata Indonesia dapat dibagi menjadi tiga periode penting yaitu : periode masa
penjajahan Belanda, masa pendudukan Jepang, dan setelah Indonesia merdeka.
A. Masa Penjajahan Belanda
Kegiatan kepariwisataan dimulai dengan penjelajahan yang dilakukan pejabat pemerintah,
missionaris atau orang swasta yang akan membuka usaha perkebunan didaerah pedalaman.
Kegiatan kepariwisataan masa penjajahan Belanda dimulai secara resmi sejak tahun 1910-1912
setelah keluarnya keputusan Gubernur jenderal atas pembentukan Vereeneging Toeristen
Verkeer (VTV) yang merupakan suatu biro wisata atau tourist bureau pada masa itu. contoh
kegiatan pariwisata dimasa ini adalah Pada awal abad ke-19, daerah Hindia Belanda mulai
berkembang menjadi suatu daerah yang mempunyai daya tarik luar biasa bagi para pengadu
nasib dari negara Belanda. Mereka berkelana ke nusantara, membuka lahan perkebunan dalam
skala kecil, dan perjalanan dari satu daerah ke daerah lain.
B. Masa Penjajahan Jepang
Berkobarnya Perang Dunia II yang disusul dengan pendudukan Jepang ke Indonesia menyebabkan
keadaan pariwisata sangat terlantar. Saat itu dapat dikatakan sebagai masa kelabu bagi dunia
kepariwisataan Indonesia. Semuanya porak poranda. Kesempatan dan keadaan yang tidak
menentu serta keadaan ekonomi yang sangat sulit, kelangkaan pangan, papan, dan sandang tidak
memungkinkan orang untuk berwisata. Kunjungan wisatawan mancanegara pada masa ini dapat
dikatakan tidak ada.
C. Setelah Indonesia Merdeka
Setelah Indonesia merdeka, dunia kepariwisataan Indonesia mulai merangkak lagi. Meskipun
pemerintahan Indonesia baru berdiri, namun pemerintah Indonesia waktu itu telah memikirkan
untuk mengelola pariwisata. Hal ini ditandai dengan Surat Keputusan Wakil Presiden (Dr.
Mohamad Hatta) sebagai Ketua Panitia Pemikir Siasat Ekonomi di Jogjakarta untuk mendirikan
suatu badan yang mengelola hotel-hotel yang sebelumnya dikuasai pemerintah pendudukan
3. Yesi Simbolon dari kelompok 4 : Apakah ada pengaruh munculnya pariwisata terhadap
perkembangan sosial budaya di lingkungan objek wisata? jika ada tolong jelaskan.
Dijawab oleh Surya Gelora Baja : Adanya pengaruh munculnya pariwisata budaya Dilingkungan
sosial objek wisata . Dari data dan fakta yang terhimpun, dapat diketahui bahwa kegiatan
pariwisata memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan sosial
budaya masyarakat setempat, antara lain terhadap cara hidup yang meliputi cara mereka hidup,
bekerja, bermain dan berinteraksi satu sama lain, pariwisata memberikan kesempatan berusaha
dan lapangan kerja baru. Namun juga menyebabkan terjadinya perpindahan lapangan kerja dari
pertanian ke nonpertanian. Kedua: budaya, yang termasuk di dalamnya sistem nilai, norma dan
kepercayaan.
4. Theresia ingin bertanya mewakili dari kelompok 5 : Sebutkan lokasi pariwisata zaman dulu
yang terpopuler dengan keistimewaan nya namun sampe sekarang tidak dikelola dengan
baik bahkan mulai menghilang.jelaskan kendala dan penyebab tidak dapat lgi dikelolanya
pariwisata tsb dgn baik.
Dijawab oleh Surya Gelora Baja : Disibolga ada namanya pantai pendaratan dijaman dlu pantai
ini sangat banyak wisatawan yang datang ketempat ini karna pantai ini memiliki pasir putih yang
indah dengan , tapi seiring zaman pantai ini tidak banyak lagi dikunjungi oleh wisatawan karena
pantai ini tidak terawat lagi dan pantai nya mulai banyak sampah dan membuat pantai itu makin
kotor sampai sekarang pantai itu tidak ada dikunjungi wisatawan .
5. Tessa Arianty perwakilan kelompok 6 : Bagaimana keadaan industri pariwisata saat
pandemi ? Apakah meningkat atau memburuk? Berikan alasannya.
Dijawab oleh Surya Gelora Baja : Didaerah pandemi covid 19 ini banyaknya kunjungan di
berbagai wisata wisata terutama di Indonesia mengalami penurunan karena adanya pandemi ini ,
kita harus tau juga apa bahaya dari pandemi itu oleh Sebab itu pemerintah melarang keras untuk
wisatawan berkunjung ke tempat wisata agar pandemi tidak akan menyebar.
6. Teza perwakilan dari kelompok 7 : Banyak perbincangan bahwa sector pariwisata salah
salah satu sumber penting dalam pembangunan nasional. Jelaskan usaha-usaha yang dapat
dilakukan agar pariwisata menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan peranan penting
dalam pembangunan nasional.
Dijawab oleh Hermaya Sari Manurung : Ada 10 peluang bagus untuk sumber pendapatan yang
dapat dilakukan para pebisnis pariwisata
1. Penginapan
Dengan meningkatnya layanan online travel agent seperti AirBnB, atau Traveloka permintaan
untuk melakukan reservasi penginapan secara online telah menciptakan metode yang
disederhanakan bagi pemilik properti untuk menghasilkan aliran pendapatan tambahan.
2. Rental Kendaraan atau Ride-sharing
Perusahaan seperti Gojek dan Grab berfungsi sebagai alternatif sempurna untuk sistem antar
jemput dan taksi tradisional.
3. Menjadi Pemandu Wisata
Siapa yang lebih baik untuk membantu seseorang berkenalan dan menjelajah dan kota atau
wilayah baru jika bukan seseorang yang telah tinggal di sana untuk waktu yang cukup lama
4. Membangun Bisnis di Daerah Wisata
Seiring perjalanan menjadi lebih mudah diakses, permintaan untuk bisnis lokal telah tumbuh
secara eksponensial.
5. Menjadi Fotografer
Media sosial terus berkembang sehingga lebih mudah bagi pembuat konten untuk terhubung
dengan audiens target mereka.
6. Wisata Lingkungan dan Kota (Eco dan Urban Tourism)
Tur berpemandu melalui cagar alam yang rimbun dan perkembangan kota telah menjadi semakin
populer menciptakan bentuk pendapatan lain yang dapat diakses oleh mereka yang mencari
untung di idusti pariwisata
7. Toko cendera mata
Munculnya eCommerce telah memungkinkan esensi toko konvensional berkembang secara
online.
8. Menjadi Penerjemah
Ahli bahasa yang ingin berkembang di industri pariwisata dapat memanfaatkan kemampuan
mereka untuk pendapatan yang konsisten dalam berbagai cara.
9. Event Organizer
Membuat pesta penyambutan atau acara pribadi yang ditujukan untuk mengintegrasikan
penduduk lokal dengan wisatawan dapat membuktikan manfaat sosial dan finansial.
10. Blogging Topik Terkait Pariwisata
Cara lain untuk mendapatkan penghasilan dari rantai nilai bisnis industri perjalanan dan
pariwisata yang dapat diluncurkan oleh seorang wirausahawan dengan sedikit atau tanpa modal
awal adalah memulai blogging tentang topik perjalanan dan pariwisat terkait
7. Stefani Lumban Gaol dari Kelompok 8 : Pariwisata di era otonomi adalah wujud dari cita
cita B.Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, dan agar tercapai Pariwisata harus
dikelola dengan baik.. Yang ingin saya tanyakan apa yang harus dilakukan agar pariwisata
Terkelola dengan baik?
Dijawab oleh Surya Gelora Baja : Apa yang harus dilakukan agar pariwisata terkelola dengan baik
.
1. Melakukan perbaikan sarana dan prasana tempat pariwisata
2. Meningkatkan kemudahan akses untuk menuju tempat wisata
3. Melakukan promosi/iklan
8. Meisita perwakilan dari Kelompok 9 : Perubahan apa saja yg terjadi dari pariwisata jaman
kuno sampai ke jaman modern?
Dijawab oleh Nurul Hikmah : Pada Jaman Kuno : Sarana dan fasilitas yang digunakan selama
perjalanan pada zaman kuno masih sederhana. Alat angkutan dengan menggunakan binatang,
seperti kuda, onta, atau perahu-perahu kecil yang menyusuri pantai merupakan alat transportasi
yang paling populer
Pada Jaman Pertengahan : Alat angkut tidak hanya dengan menunggang kuda, keledai atau onta,
tetapi telah meningkat dengan menambah kereta yang ditarik kuda atau keledai. Angkutan laut
telah menggunakan kapal-kapal yang lebih besar.
Pada Jaman Modern : Perkembangan selanjutnya ditemukan alat angkut yang menggunakan
mesin motor, yang jauh lebih cepat dan fleksibel dalam angkutan melalui darat. Teknologi
mutakhir yang sangat penting dalam jaman modern adalah dengan digunakannya angkutan udara
yang dapat menempuh jarak jauh dalam waktu yang lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai