OLEH :
NIM : 4193131034
JURUSAN : KIMIA
2021
I. JUDUL PERCOBAAN : UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN
DENGAN
BIURET
Nama protein berasal dari bahasa Yunani “proteios” (yang utama) pertama
kali diajukan oleh Berselius untuk senyawa-senyawa organikl komplek yang
terdapat di dalam sel binatang dan tumbuh-tumbuhan. Protein merupakan
rangkaian asam-asam amino yang berkaitan satu sama lain dengan ikatan peptida,
dibentuk antara gugus karboksil asam amino yang satu dengan gugus asam amino
yang lain. Protein adalah makromolekul yang paling melimpah di dalam sel dan
menyusun lebihdari setengah berat kering pada semua organisme. Sebagai
makromolekul, protein merupakansenyawa organik yang mempunyai berat
molekul tinggi dan berkisar antara beberapa ribusampai jutaan dan tersusun dari
C,H,O dan N serata unsur lainnya seperti S yang membentukasam-asam amino
(Patong. Dkk. 2012)
Asam amino adalah asam karboksilat yang terdiri atas atom karbon yang
terikat pada satu gugus karboksil (-COOH), satu gugus amino (-NH2), satu gugus
hidrogen (- H) dan satu gugus radikal (-R) atau rantai cabang (Almatsier, 2004).
Pada umumnya asam amino larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik
non polar seperti eter, aseton, dan kloroform. Sifat asam amino ini berbeda
dengan asam karboksilat maupun dengan sifat amina. Asam karboksilat alifatik
maupun aromatik yang terdiri atas beberapa atom karbon umumnya kurang larut
dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Demikian amina pula umumnya tidak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik (Poejiadi. A, 1994).
Struktur Protein
a. Struktur primer
Struktur primer adalah struktur dasar dari protein. Susunan linier asam amino
dalam protein yang merupakan suatu rangkaian unik dari asam amino yang
menentukan sifat dasar dari berbagai protein, dan secara umum menentukan
bentuk struktur sekunder dan tersier (Martoharsono, 1998).
b. Struktur sekunder
c. Struktur tersier
Struktur tersier adalah susunan dari struktur sekunder yang satu dengan struktur
sekunder yang lain. Biasanya bentuk-bentuk sekunder ini dihubungkan oleh ikatan
hidrogen, ikatan garam, ikatan hidrofobik, dan ikatan disulfida. Ikatan disulfida
merupakan ikatan yang terkuat dalam mempertahankan struktur tersier protein
(Gaman, 1992).
B. Bahan
V. PROSEDUR KERJA
Uji Biuret
Fenilanin
Alanin
Uji Biuret
Susu
Albumin
A. HASIL PERCOBAAN
Pada percobaan ini saya melakukan uji biuret pada sampel susu dan
albumin . Uji ini dilakukan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam
suatu zat yang akan diuji, dalam hal ini kam menggunakan albumin dan
susu. Reaksi biuret merupakan reaksi warna yang umum untuk gugus
peptida (-CO-NH-) dan protein.
DOSEN PRAKTIKAN