Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ASAM BASA

Disusun Oleh :
ANDRE SETIAWAN
NABILA FIRSTICA SALSABIL
NATALIA MAHDALENA
LYRA ANDRITA PRAMESWARI
SHANNIKA PUTRYALIFAH
NOVA UCI ENJELIND PARDEDE
XI MIPA 5

Mata Pelajaran : KIMIA


Guru Pembimbing : Duma Fridawaty Simatupang

SMA NEGERI 3 KOTA JAMBI


2021/2022
Identifikasi Sifat Asam Basa Menggunakan Indikator
Alami dan Indikator Buatan

Dalam percobaan ini, akan diamati larutan yang bersifat asam dan larutan yang
bersifat basa secara sederhana menggunakan indikator kertas lakmus dan indikator
yang terbuat dari bahan alam yang ada di sekitar kita.
Hari/Tanggal : Kamis, 13 Januari 2022
Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui dan membedakan sifat asam dan basa.
Alat dan Bahan :

Alat Jumlah Bahan

Gelas air mineral 8 gelas Kulit manggis


Alat pengaduk, sumpit 4 buah Kubis ungu
Tissue 1 bungkus Kunyit
Pipet biologi 2 buah Jeruk nipis
Garam
Gula
Baking soda
Cuka makan
Deterjen
Air mineral 600 ml
Air hujan
Air aki
Kertas lakmus merah dan biru

Landasan Teori
Pengertian asam menurut Svante August Arrhenius, seorang ahli kimia asal
Swedia yang hidup tahun 1859-1927 adalah semua zat yang jika dilarutkan
dalam air akan terurai menghasilkan ion H . Misalnya hidrogen klorida (HCL)
jika dilarutkan dalam air akan menjadi ion H dan ion Cl-. Dalam ilmu kimia
saat ini, asam diartikan sebagai senyawa yang jika dilarutkan dalam air maka
pH nya < 7 atau lebih kecil dari 7.

Asam didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air, mengalami
disosiasi dengan pembentukan ion hidrogen sebagai ion positif. Sedangkan
basa didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air, mengalami
disosiasi dengan pembentukan ion OH- sebagai ion negatif (Hardjono, 2005 :
4). Asam memiliki sifat spesifik, misalnya memiliki rasa asam, dapat merusak
permukaan logam dan lantai marmer atau disebut korosif. Asam dapat
bereaksi dengan logam dan menghasilkan gas hidrogen, sebagai indikator
sederhana terhadap senyawa asam, dapat dipergunakan kertas lakmus,
dimana asam dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
(Kenaan.dkk, 1984 : 12).

Ada beberapa ciri dari zat asam, antara lain seperti di bawah ini:

a. Beberapa jenis asam yang aman dikonsumsi, jika dirasakan oleh lidah
akan terasa masam. Asam jenis kuat juga terasa masam namun tidak
dianjurkan untuk dicicipi karena bersifat merusak jaringan kulit.
b. Jika diukur dengan alat khusus, maka pH nya akan lebih kecil dari 7
atau ditulis pH < 7.
c. Jika terkena kulit akan terasa perih, untuk asam yang bersifat kuat.
Juga bisa merusak kayu.
d. Bersifat korosif (memicu karat) jika terkena besi atau logam.
e. Bersifat dapat menghantar listrik karena mengandung elektrolit

Contoh benda yang bersifat asam yang kerap dimanfaatkan oleh manusia:

 Asam askorbat (vitamin C) yang ada pada buah-buahan.


 Asam sitrat ada pada buah lemon dan jeruk nipis
 Asam malat ada pada buah apel dan buah pir
 Asam asetat atau cuka, yang digunakan untuk bahan memasak
 Asam folat ada pada pisang, alpukat, bayam, dan lainnya.
 Asam karbonat untuk bahan minuman bersoda
 Asam sulfat untuk bahan aki mobil, dan lainnya

Basa merupakan semua zat yang dapat menetralkan asam. Selain itu,
basa memiliki kemampuan untuk melarutkan minyak dan debu, sehingga
basa digunakan untuk berbagai keperluan. Sebagai indikator sederhana
senyawa basa dapat dipergunakan kertas lakmus, dimana basa dapat
mengubah kertas lakmus merah menjadi biru (Windarti, 2008 : 7). 

Basa adalah semua zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan
ion OH-misalnya pada senyawa natrium hidroksida NaOH akan terurai
menjadi Na dan OH-.Jika basa bereaksi dengan asam, maka dihasilkan
senyawa ‘garam’. Sifat yang umum pada senyawa basa dapat dilihat pada
rasanya pahit serta jika diraba dengan jari akan terasa licin.Valensi basa
adalah: jumlah ion OH- yang dilepaskan oleh 1 molekul basa.
Ada beberapa ciri dari zat basa, antara lain seperti di bawah ini:

a. Rasanya pahit
b. Basa murni berbentuk kristal padat
c. Basa memiliki pH yang lebih besar dari 7 atau ditulis >7
d. Licin jika dipegang dengan jari
e. Sifatnya kaustik (merusak jaringan kulit) jika kadarnya tinggi
f. Dapat digunakan untuk mengemulsi minyak
g. Dapat menghantarkan listrik sebab mengandung elektrolit.

Indikator adalah sesuatu yang digunakan untuk mengindikasikan benda


atau zat masuk ke dalam suatu kategori, dalam hal ini adalah asam atau
basa. Sifat-sifat indikator bergantung kepada sifat benda atau zat yang diuji,
dengan kata lain indikator akan memiliki warna yang berbeda dalam keadaan
asam dan basa. 

Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di


laboratorium atau pabrik  alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah
kertas lakmus yang terdiri dari lakmus erah dan lakmus biru, kertas lakmus
kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang
berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas
lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang
mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya
orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.

Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah


warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang
biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang
berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan
dedaunan.

indikator alami dapat dibuat dari berbagai tumbuhan berwarna yang ada di
sekitar kita. Akan tetapi, tidak semua tumbuhan berwarna dapat memberikan
perubahan warna yang jelas pada kondisi asam maupun basa, oleh karena
itu hanya beberapa saja yang dapat dipakai, misalnya; bunga sepatu yang
memberikan perubahan warna merah pada suasana asam dan hijau pada
suasana basa (Nuryanti, dkk., 2010).
Cara Kerja
Membuat Ekstrak
1. Siapkan kulit manggis, kunyit, dan kubis ungu.
2. Tumbuklah bahan-bahan tersebut.
3. Peraslah ekstrak dari bahan-bahan tersebut
4. Taruhlah perasan ekstrak dari masing-masing bahan tersebut ke gelas air
mineral.
5. Beri label pada gelas air mineral tersebut agar tidak terjadi kesalahan.
Membuat larutan
6. Siapkan perasan jeruk nipis, baking soda, gula, garam, cuka makan,
deterjen, air aki, air hujan.
7. Tambahkan masing-masing air ke dalam bahan-bahan tersebut.
8. Aduklah menggunakan sumpit hingga tercampur dan membentuk suatu
larutan.
Percobaan
9. Letakkan potongan kertas lakmus merah dan biru pada masing-masing
larutan.
10. Amati perubahan yang terjadi pada kertas lakmus tersebut.
11. Kemudian bagilah larutan-larutan tadi menjadi 2 bagian. Tujuannya adalah
ingin mengetahui perubahan larutan jika ditetesi ekstrak dari kulit manggis,
kunyit,dan kubis ungu.
12. Setelah dibagi 2, tuangkan ekstrak tersebut ke masing-masing larutan
menggunakan pipet biologi.
13. Aduklah menggunakan sumpit.
14. Celup kembali kertas lakmus merah dan biru ke masing-masing larutan.
15. Amati dan catatlah perubahan yang terjadi.
Data Pengamatan

Larutan Lakmus Kunyit Manggis

Biru Merah Mula-mula Akhir Mula-mula Akhir


L. cuka Merah Merah Bening Jingga Bening Cokelat
kemerahan
L. jeruk nipis Merah Merah Bening Jingga Bening Cokelat
kemerahan
L. baking soda Biru Biru Bening Jingga Bening Cokelat
kemerahan
L.deterjen Biru Biru Bening Oranye Bening Cokelat
kemerahan
L. gula Biru Merah Bening Jingga Bening Cokelat
kemerahan
L. garam Biru Merah Bening Jingga Bening Cokelat
kemerahan
L. hujan Biru Merah Bening Jingga Bening Cokelat
kemerahan
L. air aki Merah Merah Bening Jingga Bening Cokelat
kemerahan

Bahan Diskusi
1. Apakah kamu dapat mengelompokkan larutan yang diuji berdasarkan pH,
kertas lakmus dan indikator alami (kunyit, kulit manggis, kubis ungu) menjadi
larutan asam, basa, atau netral?

Yah dapat, karena apabila suatu larutan diketahui nilai pH-nya kita dapat
menentukan sifat suatu larutan. Dimana larutan yang bersifat asam memiliki
pH kurang dari 7, sedangkan suatu larutan diketahui basa apabila memiliki pH
lebih dari 7 dan suatu larutan bersifat netral apabila nilai pH-nya 7. Begitu
pula dengan kertas lakmus, suatu larutan bersifat asam apabila mengubah
warna kertas lakmus biru menjadi merah, sedangkan basa apabila mengubah
warna kertas lakmus merah menjadi biru, serta netral apabila larutan tersebut
tidak mengubah warna kertas lakmus biru maupun kertas lakmus merah.
Selain itu, indikator alami dalam hal ini kunyit dan kulit amnggis juga dapat
membedakan sifat suatu larutan.
2. Apakah pH yang ditentukan menggunakan indikator universal merupakan nilai
yang akurat? Jelaskan!

pH yang ditentukan dengan menggunakan indikator universal bukanlah nilai


yang akurat karena nilai yang ditunjukkan hanyalah nilai bilangan bulat
bukanlah nilai desimal, namun nilai yang ditunjukkan sudah mendekati nilai
suatu pH larutan tersebut. Nilai akurat dari pH dapat menggunakan pH meter
dengan tingkat ketelitian 2 angka desimal. Namun, dengan menggunakan
indikator universal sedikit lebih teliti dan tepat dibandingkan dengan indikator
buatan lainnya.

3. Dari bahan yang diuji ,kelompokkan larutan tersebut kedalam :

Asam : cuka,jeruk nipis, dan air aki (H2SO2)

Basa : deterjen dan air aki

Netral : garam dan gula

4. Mengapa larutan dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru dan
lakmus biru menjadi merah
Larutan merah Biru Basa

Karena, dalam larutan mengandung ion H- yang menyebabkan larutan


bersifat basa
Larutan biru merah asam

Karena, dalam larutan mengandung ion H+ yang menyebabkan larutan


bersifat asam

5. Bagaimana ciri-ciri larutan dan basa berdasarkan pH dan pengujian dengan kertas
lakmus?
Ciri-ciri larutan basam yakni : asam < 7
Ciri ciri larutan basa yakni  : basa > 7

Kesimpulan

Kita dapat mengenali sifat larutan dengan indikator buatan yaitu kertas lakmus
merah dan biru :

1. Larutan yang bersifat asam => memerahkan kertas lakmus biru


contoh :larutan cuka, air jeruk dan air aki.
2. Laruan yang bersifat basa => membirukan kertas lakmus merah
3. Larutan yang bersifat netral=> tidak mengubah kertas warna lakmus ,
contoh: air suling, larutan gula, larutan garam.
4. Disamping menggunakan indikator buatan seperti kertas lakmus , kita juga
dapat mengenali senyawa asam atau basa dengan menggunakan
indikator alami seperti bunga sepatu dan kunyit
a. Indikator asam basa dari kulit manggis, ketika di dalam larutan
asam(misal cuka) akan memberikan warna merah muda ke unguan
sedangkan di dalam larutan basa (misal air aki) akan memberikan
warna pekat.
b. Indikator asam basa dari kunyit akan memberikan warna kuning tua
ketika di larutkan dalam larutan asam (misal cuka) sedangkan
memberikan warna jingga di dalam larutan basa (misal air aki).

Daftar Pusaka
https://www.slideshare.net/nurwiji/laporan-praktikum-ipa-1-asam-basa
https://captaineunoia.wordpress.com/2019/10/10/laporan-praktikum-larutan-asam-dan-basa/
https://academia.co.id/laporan-praktikum-asam-basa/
https://www.academia.edu/35774512/
LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_LARUTAN_ASAM_BASA

https://nyayusittifatimah.wordpress.com/2016/05/23/laporan-lengkap-praktikum-kimia-
tentang-pengujian-asam-basa-menggunakan-kertas-lakmus/

https://tirto.id/rangkuman-materi-asam-basa-pengertian-ciri-ciri-contohnya-gbLp

Anda mungkin juga menyukai